Anda di halaman 1dari 23

Logika Deduksi-Induksi dalam Pola

Berpikir Ilmiah

Ns. Norman Alfiat Talibo, S.Kep.,M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN MUHAMMADIYAH
MANADO 2021
Pengertian Deduksi
Deduksi berasal dari bahasa
Inggris deduction yang berarti penarikan
kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum,
menemukan yang khusus dari yang
umum, Deduksi adalah metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu
untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-
bagiannya yang khusus.
Metode Berpikir Deduksi
Deduksi merupakan proses
pengambilan kesimpulan sebagai
akibat dari alasan-alasan yang
diajukan berdasarkan hasil analisis
data. Proses pengambilan
kesimpulan dengan cara deduksi
didasari oleh alasan-alasan yang
benar dan valid
Next…
• Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
• Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya
perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan
imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan
gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda
status sosial.
Semua dosen yang telah mengikuti pelatihan metodologi
penelitian dapat membuat proposal penelitian dengan baik
(Premis 1).
Metode Berpikir Induksi

Induksi didefinisikan sebagai proses


pengambilan kesimpulan (atau
pembentukan hipotesis) yang didasarkan
pada satu atau dua fakta atau bukti-bukti.
Pendekatan induksi sangat berbeda dengan
deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat
antara alasan dan konklusi.
Next…
• Induksi adalah pengambilan kesimpulan
secara umum dengan berdasarkan
pengetahuan yang diperoleh dari fakta-
fakta khusus.  Metode berpikir induktif
adalah metode yang digunakan dalam
berpikir dengan bertolak dari hal-hal
khusus ke umum. Hukum yang
disimpulkan difenomena yang diselidiki
berlaku bagi fenomena sejenis yang
belum diteliti. 
Next…
• Proses pembentukan hipotesis dan
pengambilan kesimpulan berdasarkan
data yang diobservasi dan dikumpulkan
terlebih dahulu disebut proses induksi
(induction process) dan metodenya
disebut metode induktif (inductive method)
dan penelitiannya disebut penellitian
induktif (inductive research).
ENAM CARA PROSES AKUMULASI PENGETAHUAN
(GRAZIANO DAN RAULIN, 1989)
(1) Telah diterima sebagaimana adanya oleh masyarakat.
(2) Intuisi: banyak kalangan beranggapan bahwa intuisi berproses
tanpa melalui indera manusia, atau langsung dari Tuhan
atau Dewa-Dewa.
(3) Otoritas yang diakui oleh masyarakat sebagai sumber
pengetahuan yang diyakini. Otoritas dapat berupa panutan
agama, partai yang berkuasa, ilmuwan, orang arif dll.
(4) Rasionalisme: doktrin yang menyatakan bahwa kebenaran
pengetahuan hanya dapat ditemukan melalui proses pemikiran
atau penalaran semata.
(5) Empirisme: suatu cara untuk memperoleh pengetahuan
melalui pengamatan atas kejadian-kejadian yang dapat
ditemukan di alam.
(6) Ilmu atau Pengetahuan Ilmiah: suatu proses berfikir yang
menggabungkan antara kekuatan rasionalisme dan empirisme
dalam mengakumulasikan pengetahuan.
Empirisisme

 Beranggapan bahwa pengetahuan realitas bukan


berasal dari sebuah prinsip apriori (pengetahuan
dikumpulkan dan ditata berdasarkan pengetahuan yang
sebelumnya dianggap benar),
 Tetapi pengetahuan tersebut hanya diperoleh dari
pengetahuan posteori (pengetahuan empirik yang
dialami setelah orang tersebut mepunyai suatu
pendapat (referensi).
 Semua pengetahuan berasal dari pengalaman.
Rasionalisme
 Menganggap bahwa terdapat sesuatu yang dapat
diketahui dengan suatu metode, selain melalui prinsip
apriori, yakni metoda rasionalisme
 Kaum Rasionalis mempergunakan metode deduktif
dalam menyusun pengetahuannya.
 Tetap meyakini bahwa kebanyakan pengetahuan
merupakan pengetahuan posteriori, tetapi juga
memikirkan bahwa terdapat beberapa kebenaran yang
tidak dapat diketahui oleh pengalaman tetapi terbukti
sendiri.
 Pemikiran rasional cenderung untuk bersifat solipsostik
(hanya benar dalam kerangka pemikiran tertentu yang
berada dalam benak orang yang berfikir tersebut) dan
subyektif.
LOGIKA
 Studi bentuk argumen dan bagaimana fakta dapat
dikombinasikan untuk memberikan wawasan baru.
 Logika formal termasuk membangun hal seperti DAN,
JUGA, BILA KEMUDIAN, TIDAK
 Hal tersebut akan membentuk argumen seperti :
◦ Semua laki-laki adalah makluk hidup. Saya seorang laki-
laki. Oleh karena itu saya makhluk hidup.
◦ Logika yang paling terkenal sebagai suatu kearifan:
Benda yang lebih berat jatuh ke bumi lebih cepat dari
benda yang lebih ringan (Aristoteles, 422 – 384 SM)
MEMPERTANYAKAN LOGIKA
ARISTOTELES
 Galileo-Galilei(1564 – 1642) tidak mudah percaya
logika (kearifan) Aristoteles di atas
 Galileo melakukan eksperimen dengan
menjatuhkan berbagai benda dengan bobot
berbeda dari puncak Menara Pisa.
 Dengan menyisihkan faktor gesekan dengan udara,
ternyata semua benda jatuh bersamaan waktunya.
KESIMPULAN:
 Kearifan Aristoteles yang menyatakan bahwa
benda yang lebih berat akan jatuh lebih cepat,
merupakan logika Deduktif, yakni dengan
membuat pernyataan yang dianggap BENAR
(Postulat atau Aksioma).
 Kearifan Galileo yang menyangkal Aristoteles
dengan melakukan eksperimen adalah logika
Induktif.
POLA PIKIR DALAM METODE ILMIAH
INDUKTIF DEDUKTIF
• Pengambilan • Pengambilan
kesimpulan dari kasus kesimpulan dari kasus
yang bersifat khusus yang bersifat umum
menjadi hal yang
menjadi hal yang
bersifat khusus
bersifat umum • Dunia rasional
• Dunia empirik
(deduktif) adalah
(induktif) yang koheren, logis, dan
obyektif dan sistematis, dengan
berorientasi kepada logika deduktif sebagai
fakta sebagai mana sendi pengikatnya
adanya.
POLA PIKIR DALAM METODE ILMIAH :

• Induktif
Pengambilan kesimpulan dari
kasus yang bersifat khusus
menjadi kesimpulan yang bersifat
umum

• Deduktif
Pengambilan kesimpulan dari hal
yang bersifat umum menjadi
kasus yang bersifat khusus
METODA DEDUKSI DAN INDUKSI
Metode
 DEDUKSI digunakan untuk menemukan
aturan-aturan yang berlaku secara pasti, dengan
persyaratan bahwa aksiomanya dianggap benar.
Contoh Ilmu yang bersifat deduksi adalah
Matematika dan Fisika Teori.
Metoda INDUKSI digunakan untuk menguji

apakah aksioma yang digunakan tersebut dapat
terus dipertahankan, sehingga penelitian dapat
berkembang, baik secara mendalam maupun
meluas.
Metoda INDUKSI digunakan untuk

mengembangkan pengetahuan berdasarkan
pengujian pendapat atas dasar hasil yang
diperoleh dari suatu percobaan
Contoh Sederhana :
Induktif :
Fakta :Tumbuhan akan mati (khusus)
Hewan akan mati (khusus)
Manusia akan mati (khusus)
Kesimpulan : Semua makhluk hidup akan mati
(umum)

Deduktif :
Fakta : Semua manusia akan mati (umum)
Taka adalah manusia (khusus)
Kesimpulan :Taka akan mati (khusus)
Fakta, Observasi dan
Ramalan serta Penjelasan

Hukum dan Teori

Induksi Deduksi

Fakta didapat Ramalan dan


Dari Observasi Penjelasan
Bagan Proses Deduksi dan Induksi
Pada Kegiatan Penelitian

Pengalaman Sejarah

Pertanyaan

Percobaan
Hipotesis

Data Ramalan Data Nyata

Induksi Sesuai
Tidak Sesuai

Teori
Deduksi
SARANA BERPIKIR ILMIAH

Logika

Deduksi
KHASANAH Ramalan
Dunia Rasional (Hipotesis)
ILMU Dunia Empiris

INDUKSI PENGUJIAN
Fakta
Metodologi
Metodologi
Statistika Penelitian
Penelitian
MANFAAT MENGUASAI METODE ILMIAH

Memupuk sifat objektif, metodik, dan sistematik


Mencintai kebenaran dan bersifat adil.
Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak bersifat
mutlak.
Membimbing untuk bersikap optimis, teliti, dan
berani membuat pernyataan yang menurut keyakinan
ilmiah yang benar.
Membimbing kita untuk tidak percaya begitu saja
pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti yang nyata.
(Bambang Ruwanto, 2006)
KETERBATASAN METODE ILMIAH
- Kebenaran ilmiah bersifat tentatif  sebelum ada
kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan maka
kesimpulan itu dianggap benar. Sebaliknya,
kesimpulan yang dapat menolak kesimpulan ilmiah
terdahulu menjadi kebenaran yang baru.

- Tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan


yang bersangkutan dengan baik dan buruk atau sistem
nilai, tentang seni dan keindahan, dan juga tidak dapat
menjangkau untuk menguji adanya Tuhan.
Diskusi Tahapan Metode Ilmiah
1. Latihan berpikir ilmiah melalui tahapan metode
ilmiah: “Pengenalan Masalah Bidang
Keperawatan”
2. Identifikasi masalah  deduktif atau induktif??
* Di isi dengan diskusi tugas kelompok
mahasiswa dengan mengidentifikasi hasil
tahapan berpikir ilmiah
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai