Anda di halaman 1dari 18

ME T O D E IL M U

PEN G E T A H U A N
DR. FAISAL MARZUKI
What is The Science ?
 Bangunan atau akumulasi pengetahuan yang diperoleh sepanjang
sejarah perkembangan pengetahuan manusia
 Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “produk”
 Contoh : Einstien dengan teori relatifitasnya
Newton dengan teori tentang gaya dll

 Pengetahuan yang diperoleh melalui prosedur ilmiah (Metode Ilmiah)


 Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “proses”, diperoleh secara logis (dasar & alasan
yang deduktif rasional) untuk menjelaskan suatu gejala dan diuji secara empiris
sehingga bersifat terbuka
 Contoh : Lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer
When, why and how do ……...
we do the research ... ?
masalah
hasrat ingin tahu
i
Solus
Pendekatan Non Ilmiah
Mencari Jawaban
Pendekatan Ilmiah
Ilmu Pengetahuan
Solusi
Metode Ilmiah

Penelitian
APA PERBEDAANNYA ?
Pendekatan Ilmiah : Pendekatan Non Ilmiah :
Perumusan masalah jelas dan spesifik  Perumusan kabur atau abstrak
 Masalah merupakan hal yang dapat diamati  Masalah tidak selalu diukur secara empiris
dan diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis
 Jawaban permasalahan didasarkan pada  Jawaban tidak diperoleh dari hasil
data pengamatan data di lapangan
 Proses pengumpulan dan analisis data, serta  Keputusan tidak didasarkan pada hasil
pengambilan keputusan berdasarkan logika pengumpulan dan analisis data secara logis
yang benar  Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang
 Kesimpulan siap/terbuka untuk diuji oleh oleh orang lain
orang lain
Contoh :
Contoh :  Penggunaan akal sehat, prasangka, intuisi,
 Penggunaan Metode Ilmiah penemuan secara kebetulan dan coba-coba,

pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis


APAKAH “METODE ILMIAH” ITU ?
METODE ILMIAH ADALAH MEKANISME ATAU CARA MENDAPATKAN
PENGETAHUAN DENGAN PROSEDUR YANG DIDASARKAN PADA SUATU
STRUKTUR LOGIS YANG TERDIRI ATAS TAHAPAN KERJA :
 ADANYA KEBUTUHAN OBYEKTIF
 PERUMUSAN MASALAH
 PENGUMPULAN TEORI
 PERUMUSAN HIPOTESIS
 PENGUMPULAN DATA/INFORMASI/FAKTA
 ANALISIS DATA
 PENARIKAN KESIMPULAN
 DISEBUT DAUR LOGICO-HYPOTHETICO-
VERIFIKATIF
METODE ILMIAH DAN NON-ILMIAH
Aspek Non-Ilmiah Ilmiah
Pendekatan thd masalah Intuitif Empiris
Konsep/teori Ambigu Jelas, operasional, sepsifik
Hipotesis Tidak dapat dibuktikan Dapat dibuktikan
Observasi gejala Tidak terkontrol, seadanya Sistematis, terkontrol
Alat ukur Tidak akurat, tidak tepat, tidak Akurat, tepat, sesuai
sesuai
Pengukuran Tidak valid, tidak reliabel Valid, reliabel
Kontrol Tidak ada Selalu dilakukan
Pelaporan hasil penelitian Bias, subjektif Tidak bias, objektif
Sikap peneliti Tidak kritis, menerima apa adanya Kritis, skeptis, mencari bukti
Penyimpulan terhadap hubungan Menghubungkan dua kejadian Mencari hubungan antar variabel
antar variabel tanpa pengujian secara sistematis
Sifat peneltian Tidak dapat diulang Dapat diulang
METODE YANG DI PAKAI UNTUK MENCARI KEBENARAN :
• METHOD OF TENACITY (KETANGGUHAN)
• METHOD OF AUTHORITY
• A PRIORI METHOD (ANGGAPAN SEBELUMNYA)
Sifat Metode Ilmiah :

 Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu)


 Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja)
 Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan)
POLA PIKIR DALAM METODE ILMIAH
INDUKTIF DEDUKTIF
• Pengambilan kesimpulan dari • Pengambilan kesimpulan dari kasus
kasus yang bersifat khusus yang bersifat umum menjadi hal yang
menjadi hal yang bersifat umum bersifat khusus

• Dunia empirik (induktif) yang • Dunia rasional (deduktif) adalah


obyektif dan berorientasi kepada koheren, logis, dan sistematis, dengan
fakta sebagai mana adanya. logika deduktif sebagai sendi
pengikatnya
Research proses overview ( Gill and Johnson 1997)
Tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian :
1. Mencandra/mengadakan deskripsi
Menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang dipersoalkan

2. Menerangkan/Eksplanasi
Menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa/gejala

3. Menyusun Teori
Mencari dan merumuskan hukum-hukum mengenai hubungan antara kondisi yang satu dengan yang lain atau
hubungan peristiwa yang satu dengan yang lain

4. Membuat Prediksi/Peramalan
Membuat ramalan, estimasi dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang bakal terjadi atau gejala-gejala yang akan
muncul

5. Melakukan Pengendalian
Melakukan tindakan guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala
Metode Abduksi :
Menurut Peirce tentang abduksi mengalami perkembangan panjang dan baru mencapai kematangannya dalam karya-karyanya
setelah tahun 1893. Awalnya ia memandang abduksi sebagai suatu bentuk penyimpulan yang terdiri dari tiga proposisi, yaitu,
proposisi tentang suatu hukum (rule), proposisi tentang suatu kasus (case), dan terakhir proposisi tentang kesimpulan (result).
Pada abduksi, hukum, kasus dan kesimpulan dibentuk dalam sutu silogisme hipotesis yang terdiri dari premis mayor, minor
dan kesimpulan. Bentuk silogisme hipotesis bisa dilihat sebagai berikut:
Jika D, maka B
Dan B: maka D
Peirce semakin sadar bahwa abduksi lebih dari sekedar suatu bentuk logis. Abduksi adalah tahap pertama dari penelitian
ilmiah. Minat penelitian ilmuwan berawal dari keheranannya terhadap peristiwa atau fakta. Pengalaman ini membangkitkan
keraguan, pertanyaan dan karena itu ia coba mencari penjelasan atau hipotesis untuk mencari sebuah jawaban atas
keherananya. Oleh karena itu secara formal, abduksi sebenarnya merupakan suatu bentuk silogisme yang bertolak dari fakta
atau kasus. Dari fakta itu kita merumuskan suatu hipotesis untuk menjelaskan kasus tersebut. Hipotesis tersebut mengandung
makna general atau universal.
Metode Deduktif (Rasionalisme/Logika Minor)
Deduktif adalah suatu kerangka atau cara berfikir yang
bertolak dari sebuah asumsi atau pernyataan yang bersifat umum untuk
mencapai sebuah kesimpulan yang bermakna lebih khusus. (Logika Minor)

Pola penarikan kesimpulan dalam Metode deduktif merujuk pada pola berfikir yang disebut silogisme.
Yaitu bermula dari dua pernyataan atau lebih dengan sebuah kesimpulan. Yang mana kedua pernyataan
tersebut sering disebut sebagai premis minor dan premis mayor. Serta selalu diikuti oleh penyimpulan
yang diperoleh melalui penalaran dari kedua premis tersebut.
Contoh : Penggunaan premis dalam Deduksi:
Premis Mayor : Perbuatan yang merugikan orang lain adalah dosa;
Premis Minor: Menipu merugikan orang lain;
Kesimpulan: Menipu adalah dosa
Penalaran deduktif sering dikaitkan dengan teori koherensi serta teori kebenaran pragmatis, adalah yang
disebut proses pembuktian secara empiris (pengumpulan fakta-fakta yang mendudkung semua
pernyataan sebelumnya. (Charles S Pierce)
Metode Induksi
Induksi sering diartikan logika mayor, sering menganggap pengrtahuan
diperoleh melalui pengalman nyata, Jadi penalaran Induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari
kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(generalisasi serta
empiris).Contoh :
Untuk mengetahui tinggi badan anak umur 9 th dengan cara logis yaitu dengan mengukur tinggi
seluruhnya, tentunya proses menjadi dilema tidak mudah untuk ditanggulangi. Guna menghindari
kesalahan yang generalisasi yang terburu.
Bacon menawarkan empat macam idola:
1.Idola Tribus, menarik kesimpulan tanpa dasar yang cukup/jelas;
2.Idola Spesus, menarik kesimpulan bukan berdasarkan pengamatan yang cukup, namun hasil
prasangka belaka;
3. Idola fori, menarik kesimpulan mengikuti anggapan ataupun opini publik secara umum
4. Idola Theari, anggapan bahwa dunia ini hanyalah sebatas panggung sandiwara (mitos, doktrin dan
lainnya)
Sarana Berpikir Ilmiah

Logika Matematika

Deduksi

Khasanah Ramalan
Dunia Rasional (Hipotesis)
Ilmu
Dunia Empiris

Induksi Pengujian

Fakta
Statistika Metodologi
Penelitian
Metode Ilmiah menjadi kerangka dasar kegiatan penelitian, dimana penelitian
merupakan salah satu bentuk implementasi dari penerapan metode ilmiah

Ilmu Pengetahuan

Penelitian

Metode Ilmiah

Bagan Keterkaitan
Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Penelitian
TUgas:
Diskusi kelompok/tugas Mandiri:

Anda mungkin juga menyukai