Anda di halaman 1dari 18

Ringkasan Mata Kuliah Metode Penelitian - EKA 400 (A2)

Bab 1 “Penelitian dan Pendekatan Ilmiah”

Dosen Pengampu:
Dr.Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si. Ak., CA

Dibuat oleh Kelompok 10:


Kadek Dwipayanti (2207531226)
Ni Putu Adnya Paramita Putri W (2207531229)
Khaura Najwa (2207531235)

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2024
PEMBAHASAN
A. Ilmu Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah (Deduktif dan Induktif), dan
Pendekatan Non Ilmiah
1. Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. Ilmu bukan sekedar pengetahuan
(Knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan
teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan
seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari
sudut filsafat ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh
mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
1. Pendekatan Ilmiah (Deduktif dan Induktif)
a. Pendekatan Deduktif
Pendekatan Deduktif merupakan prosedur yang berpangkal
pada suatu peristiwa umum,yang kebenarannya telah diketahui dan
diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru
yang bersifat lebih khusus.
Metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi
operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk
memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan
teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di
lapangan. Dengan demikian konteks pendekatan deduktif tersebut,
konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Contoh dari pendekatan deduktif ini yaitu jika meneliti
konsumsi rumah tangga untuk minyak, maka sebelum turun ke
lapangan maka yang disiapkan yaitu teori konsumsi, permintaan,
penawaran, dan lain-lainnya. Pertanyaan yang akan diajukan sudah
jelas dan hampir baku, sampelnya jelas dan lain-lain. Artinya sudah
disiapkan semua tinggal cari datanya saja.
b. Pendekatan Induktif
Pendekatan Induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari
peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan dan berakhir pada suatu
kesimpulan. Dalam hal ini pendekatan induktif merupakan kebalikan
dari pendekatan deduktif. Untuk turun kelapangan dan melakukan
penelitian tidak harus memiliki konsep secara canggih tetapi hanya
perlu mengamati lapangan dan pengamatan tersebut dapat ditarik
generalisasi dari suatu gejala. Teori merupakan bukan syarat mutlak
tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala
merupakan kunci sukses untuk dapat mendeskripsikan gejala dan
melakukan generalisasi. Adapun contoh dari pendekatan induktif ini
yaitu bisa dengan cara melakukan pengamatan langsung tanpa
memerlukan alat bantuan.
2. Pendekatan Non Ilmiah
Pendekatan Non Ilmiah merupakan penemuan kebenaran tanpa
melalui penelitian. Kebenaran ini diperoleh dengan cara:
a. Secara kebetulan
b. Secara akal sehat
c. Secara intuitif
d. Secara trial & Error
e. Secara spekulasi
f. Karena kewibawaan

B. Cara Berpikir Ilmiah


Berpikir merupakan sebuah proses tertentu yang dilakukan akal budi dalam
memahami, mempertimbangkan, menganalisa, meneliti, menerangkan dan
memikirkan sesuatu dengan langkah-langkah tertentu sehingga sampai pada sebuah
kesimpulan yang benar. Sedangkan ilmiah yakni bersifat ilmu secara ilmu
pengetahuan, memenuhi syarat kaidah ilmu pengetahuan. Berpikir ilmiah adalah
berpikir rasional dan berpikir empiris.
Jadi memang tidak semua berpikir akan menghasilkan pengetahuan dan ilmu
dan juga tidak semua berpikir disebut berpikir ilmiah. Karena berpikir ilmiah
memiliki aturan dan kaidah tersendiri yang harus diikuti oleh para pemikir dan
ilmuwan sehingga proses berpikir mereka bisa dikatakan sebagai produk ilmu
pengetahuan dan bermanfaat bagi khalayak ramai dan manusia pada umumnya.
Bagaimanapun juga berpikir ilmiah tetap menggunakan atau memakai proses
berpikir ilmiah sebagai salah satu syarat untuk dikatakan bahwa apa yang
dipikirkan termasuk dalam kerangka berpikir ilmiah. Adapun proses berpikir
ilmiah menurut Sudjana menempuh langkah-langkah tertentu yang disanggah oleh
tiga unsur pokok, yakni pengajuan masalah, perumusan hipotesis, dan verifikasi
data.
Menurut Jujun ada lima langkah dalam kerangka berpikir ilmiah. Pertama
merumuskan masalah, kedua menyusun kerangka berpikir dalam pengajuan
hipotesis, ketiga merumuskan hipotesis, keempat menguji hipotesis dan langkah
terakhir adalah menarik suatu kesimpulan. Jadi dari pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa sesungguhnya langkah-langkah atau taraf berpikir ilmiah
dimulai dengan munculnya sebuah masalah yang kemudian disusun dalam suatu
bentuk rumusan masalah, selanjutnya memberikan suatu solusi pemecahannya
dalam bentuk jawaban atau kesimpulan yang bersifat sementara terhadap
pertanyaan atau permasalahan yang diajukan, setelah itu menentukan cara yang
benar untuk menguji hipotesis dengan mengumpulkan data-data dan fakta-fakta
empiris yang relevan dengan hipotesis yang diajukan sehingga akan menampakkan
apakah benar terdapat fakta dan data nyata tersebut atau tidak. Terakhir dapat
ditarik sebuah kesimpulan apakah betul sebuah hipotesis yang telah diajukan itu
ditolak atau bahkan diterima, berdasarkan data dan fakta yang ada, bukan
berlandaskan terhadap opini atau asumsi

C. Definisi Riset
Riset atau Penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi
yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk
menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan
intelektual ini menghasilkan suatau pengetahuan yang lebih mendalam mengenai
suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka peluang bagi
penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Istilah ini juga digunakan untuk
menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh mengenai suatu subjek tertentu,
dan biasanya dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu atau metod eilmiah. Kata
ini diserap dari bahasa Inggris research yang diturunkan dari bahasa prancis yang
memiliki arti harfiah “Menyelidiki secara tuntas”.
Menurut Leady (1989) yang mendefinisikan riset dari sisi utilitarian
mengatakan bahwa riset adalah sebuah prosedur dimana kita mencoba untuk
mencaritahu jawaban atas suatu masalah secara sistematis dan dengan didukung
oleh fakta.
Menurut Kerlinger (1970) yang mendefinisikan riset sebagai kegiatan
investigasi yang sistematis, terkendali, empiris dan kritis terhadap suatu hipotesis
awal mengenai suatu fenomena.
Pengertian Riset Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberaoa defnisi riset menurut para ahli:
1. Pengertian Riset Menurut Hopkins WG (2002
Riset yaitu menirimkan suatu pertanyaan atau isu serta menajwab suatu
pertanyaan atau memecahkan suatu masalah.
2. Pengertian Riset Menurut Burns (1994)
Riset yaitu sebuah investigasi sistematik untuk menemukan jawaban dari suatu
permasalah.
3. Pengertian Riset Menurut Kerlinger (1986)
Riset adalah sistematik, terkontrol secara empiris dan investigasi kritis
terhadap dalil tentang dugaan hubungan berbagai macam fenomena.

D. Pentingnya Metodologi Penelitian


Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. secara umum
tujuan penelitian ada 3 macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian, dan
pengembangan. penemuan berrati data yang diperoleh dari penelitian itu adalah
data yang baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data
yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap
informasi. Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan
yang telah ada.
Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data
yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengatisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu
masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu.
Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah. Mengantispasi
berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.

Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Perbedaan anatara metode kualitatif dengan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu
perbedaan tentang aksioma, karakteristik penelitian itu sendiri, dan proses penelitian.
1. Perbedaan Akssioma
Aksioma merupakan pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan
Kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang
diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.

Aksioma Dasar Metode Kuantitatif Metode Kualitatif

Sifat Realitas Dapat diklasifikasikan, Ganda, Holistic,


konkrit, teramati, dan dinamis, hasil
terukur konstruksi dan
pemahaman

Hubungan peneliti Independen, supaya Interaktif dengan


dengan yang diteliti terbangun objektifitas sumber data supaya
memperoleh makna

Hubungan Variabel Sebab-akibat (kasual) Timbal balik / interaktif

Kemungkinan Cenderung membuat Hanya mungkin dalam


generalisasi generalisasi ikatan konteks dan
waktu

Peranan Nilai Cenderung bebas nilai terikat nilai-nilai yang


dibawa peneliti dan
sumber data

2. Karakteristik Penelitian
Perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat pada tabel
dibawah berikut ini:

Karakteristik Metode Kuantitatif Metode Kualitatif


Penelitian

Desain 1. Spesifik,jelas rinci 1. Umum


2. ditentukan secara 2. Fleksibel
mantap 3. Berkembang dan
3. Menjadi pegangan muncul dalam proses
langkah demi langkah penelitian

Tujuan 1. Menentukan hubungan 1. Menemukan pola


antar vaeiabel hubungan yang
2. Menguji teori bersifat interaktif
3. Mencari generalisasi 2. Menentukan teori
yang mempunyai nilai 3. Menggambarkan
prediktif realitas yang komplek
4. Memperoleh
pemahaman makna

Teknik 1. Kuisioner 1. Participant


Pengumpulan 2. Observasi dan observation
data wawancara terstruktur 2. In depth interview
3. Dokumentasi
4. Tringulasi

Instrumen 1. Tes, angket, 1. Penelitian sebagai


Penelitian wawancara terstruktur instrumen
2. Instrumen yang telah 2. Buku catatan, tape
terstandar recorder, kamera, dll

Data 1. Kumulatif 1. Deskresif kualitatif


2. Hasil pengukuran 2. Dokumen pribadi,
variabel yang catatan lapangan,
dioperasionalkan ucapan dan tindakan
dengan menggunakan responden, dll
instrumen

Sampel 1. Besar 1. Kecil


2. Representatif 2. Tidak representatif
3. seadapat mungkin 3. Purposive, snoeball
random 4. Berkembang selama
4. Ditentukan sejak awal proses penelitian

Analisis 1. Setelah selesai 1. Terus menerus sejak


pengumpulan data awal sampai akhir
2. Deduktif penelitian
3. Menggunakan statitic 2. Induktif
untuk menguji 3. Mencari pola, model,
hipotesis tema, teori

Hubungan 1. Dibuat berjarak 1. Empati, akrab


dengan 2. Kedudukan peneliti 2. Kedudukan sama
Responden lebih tinggi daripada 3. Jangka lama sampai
responden ditemukan hipotesis
3. Jangka pendek sampai teori
hipotesis dapat
dibuktikan

Usulan Desain 1. Luas dan rinci 1. Singkat


2. Literatur yang 2. Literatur yang
berhubungan dengan digunakan bersifat
variabel yang diteliti sementara, tidak
3. Prosedur spesifik menjadi pegangan
4. Masalah dirumuskan utama.
dengan spesifik dan 3. Prosedur bersifat
jelas umum masalah
5. Hipotesis dirumuskan bersifat sementara dan
dengan elas akan ditemukan
6. Ditulis secara rinci dan setelah studi
jelas sebelum terjun ke pendahuluan
lapangan 4. Tidak dirumuskan
hipotesis
5. Fokus penelitian
ditetapkan setelah
diperoleh data awal
dari lapangan

Kapan setelah semua kapasitas yang setelah tidak ada data yang
penelitian direncanakan dapat dianggap baru
dianggap diselesaikan
selesai?

Kepercayaan Pengujian validitas dan Pengujian kredibilitas,


terhadap hasil realibilitas instrumen depenabilitas, prosses dan
penelitian hasil penelitian

3. Proses Penelitian
Proses dalam metode penelitian kuantitatif bersifat linier dan kualitatif bersifat
sirkuler.
● Proses penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang
diteliti untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Untuk menjawab
rumusan masalah yang sifatnya sementara maka, peneliti dapat membaca
referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Menguji
hipotesis dilakukan dengan peneliti memilih metode strategi
pendekatan/desain penelitian yang sesuai. Dalam penelitian kuantitatif
metode penelitian yang dapat digunakan adalah metode survey, eksperimen,
evaluasi, dan tindakan. Setelah metode penelitian ditentukan maka peneliti
dapat menyusun instrument penelitian. Setelah data terkumpul, maka
selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji
hipotesis. Kesimpulan adalah langkah akhir dari suatu periode penelitian
yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah.

● Penelitian kualitatif
Proses penelitian kualitatif terdiri dari tiga tahap yaitu: 1). Tahap
deskripsi, memsuki konteks social: ada tempat, actor dan aktivitas; 2). Tahap
reduksi, menentukan focus: memilih diantara yang telah dideskripsikan; 3).
Tahap seleksi, mengurai focus: menjadikan komponen yang lebih rinci.

Etika dalam Penelitian


Etika merupakan norma-norma atau standar-standar perilaku yang
mempedomani pilihan moral perilaku kita dan hubungan kita dengan orang lain.
Tujuan etika dalam penelitian adalah untuk menjamin agar tidak seorangpun yang
dirugikan atau mendapat dampak negative dari kegiatan penelitian. Etika penelitian
berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan-santun yang memperhatikan
konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat, norma hukum mengenai
pengenaan sanksi ketika terjadi pelanggaran, dan norma moral yang meliputi itikad
dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian. Etika penelitian menunjuk pada
prinsip prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian. Dalam melaksanakan
seluruh kegiatan penelitian, peneliti harus memegang teguh sikap ilmiah (scientific
attitude) serta menggunakan prinsip prinsip etika penelitian. Adapun prinsip etika
dalam penelitian:
a. Menghormati harkat dan martabat manusia
b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian
c. Menghormati keadilan dan inklusivitas

E. Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

A. Pendekatan Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif merupakan suatu teknik penelitian yang menggunakan


narasi atau kata-kata dalam menjelaskan dan menjabarkan makna dari setiap
fenomena, gejala, dan situasi sosial tertentu. Dalam penelitian kualitatif, peneliti
adalah instrumen kunci untuk memaknai dan menginterpretasikan setiap
fenomena, gejala dan situasi sosial tertentu. Karena itu peneliti perlu menguasai
teori untuk menganalisis kesenjangan yang terjadi antara konsep teoritis dengan
fakta yang terjadi.

● Karakteristik penelitian kualitatif


Beberapa karakteristik yang dapat disebutkan adalah peneliti
memiliki derajat sama dengan subjek penelitian, kesamaan dalam
berinteraksi, deskripsi secara detail tentang kejadian, situasi, fenomena,
dan mengutamakan kualitas partisipan dari segi pengalaman dan
penelitian kualitatif juga lebih mendalam karena didasarkan pada
pengumpulan data secara langsung,

● Masalah dan Fokus Penelitian Kualitatif

Masalah adalah kesenjangan antara teori dengan kenyataan,


antara yang seharusnya dengan fakta di lapangan. Dalam penelitian
kualitatif, masalah lebih kompleks, dinamis, tidak terlihat, bersifat
sementara, berkembang setelah peneliti melakukan penelitian. Namun
fokus masalah bersifat dinamis dan terus mengalami perkembangan
berdasarkan kebaharuan informasi dari situasi di lapangan. Penelitian
kualitatif dimulai dengan penyelidikan secara keseluruhan, identifikasi
yang terjadi atau sedang dialami, berfokus pada cara mengubah satu hal,
rumusan masalah terus disempurnakan dan dirumuskan kembali
(Hancock et al., 2006).

● Fungsi Teori dalam Penelitian Kualitatif

Teori sebagai fondasi untuk memahami fokus masalah penelitian.


Teori sebagai konsep yang berguna untuk menganalisis fenomena pada
variabel penelitian, menjelaskan dan meramalkan akhir dari masalah
yang diteliti. Posisi teori pada pendekatan kualitatif harus diletakkan
sesuai dengan maksud penelitian yang dikerjakan. Penelitian yang
bertujuan menemukan teori dari dasar, fungsi teori adalah merumuskan
masalah, membangun kerangka berpikir, dan menyusun bahan
wawancara, bahan perbandingan, dan pengasahan dari temuan baru.
Penelitian ini juga bertujuan memperluas teori yang sudah ada, fungsi
teori sebagai sarana menginterpretasi dan mendekati data, sarana untuk
menyusun instrument, dan sarana untuk melihat perbedaan dengan teori
terdahulu (Madekhan, 2015).

● Populasi dan Sample Penelitian Kualitatif


Populasi dan sampel adalah bagian penting pada penelitian.
Keduanya saling terkait satu sama lain. Populasi merupakan jumlah
keseluruhan, totalitas dari subjek yang mempunyai karakteristik tertentu.
Dalam penelitian kualitatif, istilah populasi tidak digunakan. Penelitian
kualitatif bersumber dari fokus masalah atau situasi sosial tertentu.
Sementara sampel dalam penelitian kualitatif disesuaikan dengan
pertimbangan tertentu. Istilah sampel dalam penelitian kualitatif adalah
narasumber, partisipan, dan informan.

● Instrumen penelitian

Pada penelitian kualitatif, instrumen penelitian adalah peneliti


itu sendiri. Dalam hal ini, manusia sebagai peneliti, bertindak sebagai
alat bantu itu sendiri untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam
penelitian. Manusia merupakan instrumen utama dalam penelitian
kualitatif. Itu artinya setiap temuan baru sangat tergantung pada peneliti
itu sendiri. Data penelitian akan terus berkembang sesuai situasi di
lapangan. Maka setiap data yang terkumpul bersifat sementara. Data
terus berkembang seiring fakta-fakta yang ditemukan peneliti.

● Teknik pengumpulan data

Penelitian kualitatif memiliki beberapa teknik pengumpulan data yaitu:

1. Observasi

Teknik observasi dilakukan untuk mengamati perilaku dan aktivitas


partisipan di lokasi penelitian. Dalam pengamatan tersebut, peneliti
melakukan aktivitas pencatatan hal-hal yang diamati secara
langsung

2. Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik penggalian informasi melalui


percakapan secara langsung antara peneliti dengan partisipan.
Perkembangan teknologi dan komunikasi telah memungkinkan
wawancara dilakukan baik secara tatap muka maupun melalui telepon,
zoom, whatsapp, dan lain-lain

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan informasi melalui pencarian


bukti yang akurat sesuai fokus masalah penelitian. Dokumentasi dalam
penelitian kualitatif dapat berupa dokumen kebijakan, biografi, buku
harian, surat kabar, majalah atau makalah.

● Teknik analisis data

Pelaksanaan analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan


dengan mencari dan menyusun secara sistematis yang diperoleh dengan
mengorganisasikan, menjabarkan, mensintesiskan, menyusun pola,
memilih mana yang penting, dan menarik kesimpulan terhadap data
lapangan (Saleh, 2017). Tujuan analisis data pada penelitian kualitatif
adalah menginterpretasikan data dan tema yang dihasilkan, memudahkan
pemahaman, mengidentifikasi dan mendeskripsikan hasil (Sargeant,
2012). Dalam menginterpretasikan data tersebut, ada tiga tahapan yang
dilalui yaitu dekonstruks, interpretasi, rekonstruksi.

● Jenis Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki beberapa jenis. Menurut (Fadli, 2021)


berikut ini jenis penelitian kualitatif antara lain:

1. Fenomenologi : Penelitian yang berusaha mengungkap, mempelajari


serta memahami fenomena dan konteks yang khas dan unik yang
dialami oleh individu hingga tataran keyakinan individu yang
bersangkutan.
2. Etnografi : Penelitian yang berusaha menggambarkan, menganalisis,
dan menafsirkan pola perilaku, kepercayaan, dan bahasa kelompok
berbagai budaya.
3. Hermeneutik : Penelitian yang berusaha menginterpretasikan
masalah tindakan manusia, teks dan materi.
4. Grounded theory : Penelitian yang menggunakan suatu prosedur
yang sistematik untuk mengembangkan suatu teori secara induktif
tentang suatu fenomena.
5. Naratif/historis : Penelitian yang membantu memahami identitas
dan pandangan dunia seseorang dengan mengacu pada cerita-cerita
(narasi) yang didengarkan/dituturkan.
6. Studi kasus : Penelitian yang berbasis pada pemahaman dan perilaku
manusia berdasarkan pada opini manusia.
● Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kualitatif

Kelebihan penelitian kualitatif adalah lebih detail dan


mendalam dalam menggambarkan realitas, lebih fleksibel sesuai keadaan
di lapangan, interaksi dilakukan dengan bahasa yang digunakan
partisipan sehari-hari. Sedangkan kekurangan penelitian tercermin pada
terlalu menekankan pada subjektif yang mengurangi objektivitas, desain
penelitian terbatas pada lokasi tertentu, analisis beraneka ragam, tidak
begitu mampu untuk menggeneralisasikan hasil penelitian.

B. Pendekatan Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang menggunakan


data-data berupa angka dan ilmu pasti untuk menjawab hipotesis penelitian.

● Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Karakteristik penelitian kuantitatif dipengaruhi oleh konsep positivistik


yang dapat diukur dan diuji secara empirik. Pendekatan kuantitatif juga
memiliki karakteristik berupa angka-angka, disajikan dalam bentuk tabel
atau grafik, menggunakan hipotesis, dan instrumen penelitian dapat diuji
secara statistik.

● Masalah dan Rumusan Masalah Penelitian Kuantitatif

Masalah adalah kesenjangan yang terjadi antara harapan dengan


kenyataan, dan kesenjangan antara teori dengan fakta di lapangan. Dalam
penelitian kuantitatif, masalah penelitian menunjukkan adanya
penyimpangan harapan dan kenyataan, rencana dan pelaksanaan, dan
idealisme dengan realitas. Rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif
harus memenuhi syarat-syarat seperti singkat dan bermakna, kalimat tanya,
jelas dan konkrit, dirumuskan secara spesifik, dan dibatasi sesuai variabel
penelitian.

● Variabel Penelitian

Penelitian kuantitatif memiliki variabel penelitian. Istilah ini berbeda


dengan penelitian kualitatif yang disebut sebagai fokus permasalahan.
Variabel penelitian adalah fokus perhatian yang memiliki nilai tertentu yang
dapat mempengaruhi peristiwa tertentu. Berikut ini beberapa macam
variabel dalam penelitian kuantitatif (Priadana & Sunarsi, 2021) antara lain:

1. Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang


mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).
2. Variabel dependen (Variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
3. Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat
dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan
dependen. Variabel ini disebut juga sebagai variabel independen ke
dua.
4. Variabel Intervening adalah variabel penyela/antara yang terletak
diantara variabel independen dan dependen, sehingga variabel
independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya
variabel dependen.
5. \Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan sehingga
hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti.
● Populasi dan Sampel

Populasi berkaitan dengan objek atau subjek, dan jumlah


keseluruhan dalam suatu penelitian berupa orang, benda, peristiwa, dan
institusi. Dalam penelitian kuantitatif, populasi ditetapkan berdasarkan
tujuan penelitian. Jika subjek atau objek penelitian memiliki populasi besar,
maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Maka
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Garaika & Darmanah, 2019).

● Skala Pengukuran dan Instrumen

Skala pengukuran merupakan ciri khas penelitian kuantitatif


yang identik dengan data berupa angka, tabel dan grafik. Skala
pengukuran berkaitan dengan panjang pendeknya interval alat ukur
dalam penelitian. . Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian (Muljono, 2019). Dalam
penelitian kuantitatif, data yang terkumpul digunakan untuk
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan peneliti pada awal
penelitian

● Validitas dan Realibilitas

Dalam penelitian ilmiah setiap data perlu diuji tingkat validitas


dan realibilitasnya. Valid adalah kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data pada objek penelitian. Sementara reliabel adalah kesamaan
data dalam waktu yang berbeda. Setiap intrumen perlu diuji tingkat
validitasnya dan realibilitasnya. Validitas instrumen adalah alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data dinyatakan valid. Sementara
instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa
kali untuk mengukur objek yang sama, dan menghasilkan data yang
sama.

● Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara atau metode yang


digunakan peneliti untuk mendapatkan data penelitian dari responden.
Penelitian kuantitatif memiliki ciri khas statistik berupa angka-angka
nominal. Karena berupa angka ataupun nominal, maka teknik
pengumpulan datanya adalah sebagai berikut:
1. Angket, merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden.
2. Ujian atau Tes, merupakan pertanyaan berupa soal ujian atau
tes.
3. Dokumentasi, merupakan sejumlah pernyataan berupa daftar
checklist atau tabel.
4. Wawancara, merupakan bentuk pertanyaan yang diajukan
secara terstuktur dalam penelitian kuantitatif.
● Analisis data

Analisis data adalah proses pengolahan data dalam penelitian


kuantitatif yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan
kesimpulan. Analisa data kuantitatif ada beberapa jenis antara lain:

1. Statistik deskriptif, analisis data kuantitatif yang


mengambarkan data yang telah terkumpul tanpa membuat
kesimpulan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram. Menurut
(Muhson, 2018), teknik analisis statistik deskriptif yang dapat
digunakan berupa tabel dan tabulasi, visual (histogram,
poligon, dll), ukuran tendensi sentral (mean, median modus),
ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil) dan ukuran
penyebaran (standar deviasi, varians, range, dll).
2. Statistik inferensial, Analisis data sampel yang hasilnya
diberlakukan untuk populasi. Dalam analisis ini, sampel
diambil dari populasi dan hasil analisis digeneralisasi terhadap
populasi secara keseluruhan.
● Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif

Kelebihan penelitian kuantitatif adalah penelitian ini dapat


digunakan untuk menduga, akurat karena berupa angka, hubungan
antara variabel lebih jelas, dan menyederhanakan permasalahan yang
kompleks. Adapun kekurangan penelitian kuantitatif adalah karena
didasarkan pada asumsi, maka seringkali tidak sesuai dengan fakta,
analisis data hanya untuk populasi dan sampel yang sama, dan tidak
dapat digunakan untuk analisis data yang sampel sedikit.

E. Etika Dalam Penelitian

Pengamatan etika dimulai dengan orang yang melakukan riset tersebut,


yang seharusnyamelakukan penelitian dengan cara yang baik, memperhatikan
pada hasil penelitian, dan mengalahkan atau menomorduakan ego, mengejar
tujuan organisasi dari pada mengejar kepentingan pribadi. Perilaku yang beretika
seharusnya juga digambarkan dalam perilaku peneliti yang melakukan penelitian
tersebut, partisipan yang menyediakan data, analis yangmenyediakan hasil, dan
seluruh tim riset yang menyajikan penafsiran hasil penelitian danyang
menyarankan solusi alternatif, Sekaran (2003:17).

Yang diatur dalam etika penelitian menurut Milton (1999) ada empat
aspek utama yang perlu dihadapi oleh seorag peneliti yaitu:

1. Respect for human dignity: menghormati harkat dan mertabat manusia.


2. Respect for privacy and confidentiality: menghormati privasi dan
kerahasiaan subjek penelitian
3. Respect for justice and inclusiveness: keadilan dan inklusivitas
4. Balancing harms and benefits: memperhitungkan manfaat dan kerugian
yang ditimbulkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/6187/5167/11729

https://id.scribd.com/embeds/305466003//content?start_page=1&view_mode=scroll&access_
key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Sugiyono. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Azafilmi, H., Iqbal, S., & Prita, I. W. (2012). Konsep Dasar Berpikir Ilmiah dengan Penalaran
deduktif, Induktif, dan Abduktif.

Anda mungkin juga menyukai