METODOLOGI PENELITIAN
“KONSEP DASAR PENELITIAN KEPERAWATAN”
(Hakikat Ilmu Pengetahuan Dan Penelitian, Pendekatan Penelitian (deduktif dan induktif),
Pengertian Metodelogi penelitian(berpikir dan bersikap ilmiahserta urgensi metodelogi
penelitian dalam perkembangan iptek), perkembangan metodelogi ilmu dan penelitian,
Mencari Kebenaran )
DOSEN PEMBIMBING :
Asmawati, S.Kp M.Kep
DISUSUN OLEH :
Dari beberapa pengertian ilmu di atas dapat diperoleh gambaran bahwa pada
prinsipnya. Masalah-masalah yang sering datang dapat dijadikan tantangan bagi
manusia untuk menyelesaikannya dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang benar.
Ilmu mempunyai karakteristik atau sifat yang menjadi cirri khas dari ilmu, yang
dikemukakan oleh beberapa pakar antara lain:
1. Randall dan Buchler mengemukakan ada beberapa cirri umum ilmu, yaitu :
a. hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama,
b. hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan, dan
c. obyektif tidak tergantung pada pemahaman secara pribadi
.
2. Lorens Bagus (1996:307-308) mengemukakan bahwa salah satu sifat ilmu adalah
koheren yakni tidak kontradiksi dengan kenyataan. Sedangkan berkenaan dengan
metode pengembangan ilmu, ilmu memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat yang reliable,
valid, dan akurat. Artinya, usaha untuk memperoleh dan mengembangkan ilmu
dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang memiliki
keterandalan dan keabsahan yang tinggi, serta penarikan kesimpulan yang memiliki
akurasi dengan tingkat siginifikansi yang tinggi pula. Selain itu dapat memberikan
daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal.
Pada umumnya, kita akan memperoleh pengetahuan tersebut melalui dua cara,
yaitu: melalui orang lain dan pengalaman diri sendiri secara langsung.Tetapi
pengetahuan juga dapat diperoleh dengan cara:
1. Akal sehat.
2. Otoritas.
3. Intuitif.
4. Logika.
5. Empiris.
6. Metode metafisik.
7. Metode ilmiah.
2. . Penelitian
Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang
dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip
dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini
diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap
suatu masalah. Penelitian ini biasanya digunakan untuk sebuah karya ilmiah,
dimana di dalam karya ilmiah tersebut terdapat pernyataan-pernyataan yang
membutuhkan penelitian karena tidak memungkinkan untuk menggunakan akal.
kriteria penelitian ini terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan
agar hasilnya sesuai dengan apa yang telah diharapkan. Ada empat kriteria yang
harus dipenuhi dalam sebuah penelitian, yaitu:1. Penelitian harus dilakukan
secara sistematis.2. Penelitian dilakukan secara terkendali.3. Penelitian dilakukan
secara empiris. 4. Penelitian bersifat kritis.
Jenis-jenis penelitian ini didasarkan pada tiga jenis, antara lain :
1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya.Jenis penelitian ini, terdapat tiga
jenis diantaranya :
a) Penelitian Eksploratif
b) Penelitian Deskriptif
c) Penelitian Eksplanatif;
2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan pendekatan.Penelitian berdasarkan
pendekatan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a) Penelitian Kuantitatif;
b) Penelitian Kualitatif;
Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya.Jenis penelitian ini didasarkan
menjadi tiga jenis antara lain:
a) Penelitian Dasar
b) Penelitian Evaluatif;
c) Penelitian Terapan;
Tujuan dari penelitian merupakan sebuah keinginan-keinginan seorang
peneliti atas hasil penelitian dengan menetengahkan indikator-indikator apa yang
hendak ditemukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini juga terdapat dua
tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Maksud dari tujuan umum adalah
menggambarkan secara singkat dalam satu kalimat terhadap apa yang ingin
dicapai melalui penelitian tersebut.
Sedangkan tujuan khususnya adalah merumuskan kalimat-kalimat tersebut
dalam bentuk item-item atau butir-butir yang secara spesifik mengacu kepada
pertanyaan-pertanyaan penelitian.Kegunaan dari sebuah penelitian ini merupakan
dampak dari tercapainya tujuan. Jika tujuan penelitian dapat tercapai, dan
rumusan masalah dapat terjawab secara akurat, maka kegunaan dari penelitiannya
adalah untuk menjelaskan tentang manfaat dari penelitian itu sendiri. Menurut
Nan Lin bahwa penelitian mempunyai dua manfaat, yaitu:
1. Manfaat Teoritis.
2. Manfaat Praktis.
Metode Penelitian Metode secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
methodos yang berarti cara atau jalan menuju suatu jalan. Secara terminologi,
menurut Rosady Ruslan (2008: 24) metode adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan
dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek
penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
Penelitian menurut Soerjono Soekanto adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan
dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis,
dan konsisten (Rasady Ruslan, 2008: 24).
Metodelogi penelitian adalah cara atu strategi menyeluruh untuk menemukan
atau memperleh data yang diperlukan. Metode penelitian harus dibedakan dari
teknik pengumpulan data yang merupakan teknik yang lebih spesifik untuk
memperoleh data.
Metode ilmiah adalah kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan
ilmiah. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah mengandung dua
unsur penting yakni pengamatan (observation) dan penalaran (reasoning). Metode
ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa apabila suatu pernyataan ingin diterima
sebagai suatu kebenaran maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau
diuji kebenarannya secara empirik (berdasarkan fakta).
Untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, penelitian harus mengandung unsur
keilmuan dalam aktivitasnya. Penelitian yang dilaksanakan secara ilmiah berarti
kegiatan penelitian didasarkan pada karakeristik keilmuan yaitu:
Rasional: penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau
oleh penalaran manusia.
Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain
dengan menggunakan panca indera manusia.
Sistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis.
E. Mencari Kebenaran
Kebenaran dapat kita kajidan kita temukan melalui dua cara yakni, nalar sehat dan
metode ilmu pengetahuan. Melalui nalar sehat kita dapat mengontruksikan suatu
fenomena dengan logika, kita bisa melakukannya melalui asosiasi dan proses
belajar, misalnya kita melihat fenomena bahwa peserta didik yang memiliki
motivasi tinggi juga berpotensi untuk berprestasi, kita bisa menlogikan bahwa
hubungan antara motivasi dan prestasi adalah hubungan yang positif.
Suatu kebenaran ilmiah yang dihasilkan oleh suatu penelitian harus memenuhi
syarat-syarat (Nazir, 1999):
a. Bersifat koheren Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataaan
tersebut koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar. Sebagai contoh sapi saudara Budi akan mati; pernyataan
ini dapat dipercaya benar karena pernyataan tersebut koheren dengan
pernyataan bahwa semua hewan akan mati. Begitu pula kebenaran
matematika berdasarkan sifat koheren ini, karena dalil-dalil matematika
disusun atas dasar aksioma yang telah diketahui terlebih dahulu. Sifat
koheren dari suatu kebenaran dapat dibuktikan melalui proses berfikir
deduktif.
b. Bersifat koresponden Suatu pernyataan dianggap benar jika substansi
pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan tersebut berhubungan
atau mempunyai korespondensi dengan keadaan objek yang sebenarnya
yang ingin diterangkan atau fakta dalam dunia nyata. Sifat koresponden
dari suatu kebenaran dapat diuji dengan menggunakan proses berfikir
induktif. Contohnya Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia; pernyataan
tersebut dapat dipercaya benar karena pernyataan yang bersangkutan
mempunyai korespondensi dengan faktualitas bahwa Jakarta adalah
memang ibu kota negara Indonesia.
c. Bersifat pragmatis Suatu pernyataan dipercaya benar karena pernyataan
tersebut mempunyai sifat fungsional dalam kehidupan praktis. Contohnya,
ada sebuah teori A dalam ilmu genetika hutan, dimana berdasarkan teori A
ini dapat dikembangkan teknik S untuk membuat jenis pohon tertentu
tahan terhadap kekeringan. Selanjutnya secara ilmiah telah dibuktikan
bahwa teknik S mampu membuat suatu jenis pohon tahan terhadap
kekeringan. Berdasarkan penemuan tersebut dapat disimpulkan bahwa
teori A dipercaya benar karena teori A adalah fungsional yang mempunyai
kegunaan dalam kehidupan praktis.
Dalam hal ini ada beberapa pihak yang berpendapat bahwa sifat
pragmatisme bukan syarat untuk dapat syahnya suatu kebenaran ilmiah,
akan tetapi lebih kepada mudah tidaknya suatu kebenaran diterima sebagai
kebenaran ilmiah, yakni suatu pernyataan yang benar akan mudah diterima
apabila pernyataan tersebut memiliki makna atau berfungsi dalam
kehidupan praktis