Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA KELUARGA DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Disusun Oleh: Kelompok 2


Ayu yuliandia
Bayu Adhi Nugraha
Bayu Ilham Gustian
Desy Frisca Pakpahan
Dewi Tarita Sari
Dika Anggraini
Evandu Pransyah Dewa

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PADA KELUARGA DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Pokok Bahasan : Resiko Perilaku Kekerasan


Sasaran : Keluarga klien
Hari/ Tanggal : Rabu , 28 Desember 2022
Waktu : 08.30 s/d selesai
Tempat : Poli Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu

I.      Latar Belakang


Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon marah yang diekspresikan
dengan melakukan ancaman, mencederai orang lain, dan atau merusak ke lingkungan.
Respon tersebut biasanya muncul akibat adanya stressor. Respon ini dapat
menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan.
Melihat dampak dari kerugian yang ditimbulkan, maka penanganan pasien dengan
perilaku kekerasan perlu dilakukan secara cepat dan tepat oleh tenaga–tenaga
professional.

II.      Tujuan Umum


Setelah dilakukan pembelajaran tersebut selama 1 x 30 menit, diharapkan
keluarga mampu merawat pasien dirumah, mengetahui pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, pengobatan serta cara merawat pasien dengan RPK.

III.      Tujuan Khusus


Setelah dilakukan pembelajaran RPK, keluarga diharapkan mampu:
1.      Keluarga dapat menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala RPK
2.      Menyebutkan cara-cara pengobatan pasien RPK.
3.      Menyebutkan cara-cara merawat pasien RPK.

IV.      Metode
1.      Ceramah
2.      Diskusi dan tanya jawab

V.      Media
1.      Leaflet

VI.      Isi Materi


(Terlampir)

VII.      Proses Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Media Alat bantu

1. 5 menit Pembukaan Leaflet


a.   Salam pembuka
b.   Perkenalan Ceramah
c.  Menyampaikan tujuan
d.  Kontrak waktu
e.   Melakukan apersepsi
2. 20 menit Kegiatan Inti
a.   Penyampaian materi
Pengertian RPK Ceramah
Penyebab RPK
Tanda dan gejala RPK
Perawatan RPK
3. 15 menit Penutup Ceramah
 Sesi tanya jawab
 Melakukan evaluasi
 Menyimpulkan
materi yang
didiskusikan
 Mengakhiri kegiatan
dengan salam

VIII. Evaluasi
1. Jenis evaluasi yang digunakan evaluasi formatif
2. Menggunakan teknik evaluasi secara lisan, keluarga mampu:
a. Menyebutkan pengertian RPK
b. Menyebutkan penyebab RPK
c. Menyebutkan tanda dan RPK
d. Meyebutkan penanganan RPK
e. Menjelaskan cara berkomunikasi dengan pasien RPK
Lampiran
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
A. Pengertian Perilaku kekerasan
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan
perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif.
Marah adalah pengalaman emosi yang kuat dari individu dimana
hasil/tujuan yang harus dicapai terhambat”. Kemarahan yang ditekan atau pura-
pura tidak marah akan mempersulit sendiri dan mengganggu hubungan
interpersonal. Pengungkapan kemarahan dengan langsung dan konstruktif pada
waktu terjadi akan melegakan individu dan membantu orang lain untuk
mengerti perasaan yang sebenarnya. Untuk itu perawat harus pula mengetahui
tentang respons kemarahan sesorang dan fungsi positif marah.

B. Penyebab Perilaku kekerasan


Menurut Stearen penyebab kemarahan (perilaku kekerasan) adalah
kombinasi dari segala sesuatu yang tidak enak, cemas, tegang, dendam, sakit
hati, dan frustasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kemarahan
yaitu frustasi, hilangnya harga diri, kebutuhan akan status dan prestise yang
tidak terpenuhi.
1. Frustasi : sesorang yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan/
keinginan yang diharapkannya menyebabkan ia menjadi frustasi. Ia merasa
terancam dan cemas. Jika ia tidak mampu menghadapi rasa frustasi itu
dengan cara lain tanpa mengendalikan orang lain dan keadaan sekitarnya
misalnya dengan kekerasan.
2. Hilangnya harga diri ; pada dasarnya manusia itu mempunyai kebutuhan
yang sama untuk dihargai. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akibatnya
individu tersebut mungkin akan merasa rendah diri, tidak berani bertindak,
lekas tersinggung, lekas marah, dan sebagainya.
3. Kebutuhan akan status dan prestise : Manusia pada umumnya mempunyai
keinginan untuk mengaktualisasikan dirinya, ingin dihargai dan diakui
statusnya.

C. Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan


1. Muka merah
2. Pandangan tajam
3. Otot tegang
4. Nada suara tinggi
5. Berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak
6. Memukul jika tidak senang

D. Cara Merawat pasien dengan Perilaku Kekerasan


Cara Mengatasi Marah (Peran Serta Keluarga Dalam Merawat Klien
Yang Melakukan Perilaku Kekerasan)
Cara umum dapat diarahkan pada berbagai aspek :
1. Fisik : menyalurkan marah melalui kegiatan fisik seperti lari pagi,
angkat
berat, menari, jalan-jalan,olah raga,relaksasi otot
2. Emosi : mengurangi sumber yang menimbulkan marah, misalnya
ruangan
yang terang,sikap keluarga yang lembut
3. Intelektual : mendorong ungkapan marah, melatih terbuka terhadap erasaan
marah,
melindungi dan melaporkan jika amuk
4. Sosial : mendorong klien yang melakukan cara marah yang
konstruktif (yg
telah dilatih di rs)pada lingkungan
5. Spritual : bantu menjelaskan keyakinan tentang marah, meingkatkan
kegiatan
ibadah
Cara khusus yang dapat dilakukan keluarga pada kondisi khusus :
1) Berteriak menjerit, memukul
2) Terima marah klien, diam sebentar
3) Arahkan klien untuk memukul barang yang tidak mudah rusak (bantal,
kasur)
4) Setelah tenang diskusikan cara umum yang sesuai
5) Bantu klien latihan relaksasi (latihan fisik, olah raga)
6) Latihan pernafasan 2 kali/hari, tiap kali sepuluh kali tarikan dan
hembusan nafas
7) Berikan obat sesuai dengan aturan pakai
8) Jika cara satu dan dua tidak berhasil, bawa klien konsultasi ke
pelayanan kesehatan jiwa puskesmas, unit psikiatri RSU, RS. Jiwa)
9) Sedapat mungkin anggota keluarga yang melakukan perilaku
kekerasan sedapat mungkin jangan diikat atau dikurung.
HASIL KEGIATAN

A. Struktur Kelompok
Hari/Tanggal : Rabu, 28 Desember 2022
Waktu : 10.00 Wib s/d selesai
Tempat : Ruang tunggu Poli RSKJ Soeprapto Provinsi
Bengkulu
Pengorganisasian
Ketua : Evandu Pransyah Dewa
Penyaji : Bayu Ilham
Notulen : Dika Anggraini
Fasilitator : Dewi Tarita Sari
Moderator : Desy Frisca Pakpahan
Operator : Ayu Yuliandia
Dokumentasi : Bayu Adi Nugraha

B. Tahap Persiapan
Sebelum kegiatan dimulai maka semua tempat dan peralatan sudah
disiapkan terlebih dahulu. Kemudian mengadakan kontrak dengan keluarga
dan klien berkaitan dengan tempat dan waktu akan dilaksanakannya
pendidikan kesehatan. Sedangakan materi penkes sudah dipersiapkan sebelum
kegiatan dengan menggunakan media leaflet.

C. Tahap Pelaksanaaan
1) Acara pelaksanaan penkes dimulai pada pukul 10.00 WIB. Kegiatan ini
dilaksanakan sesuai dengan satuan acara penyuluhan yang telah dirancang
sebelumnya.
2) Kegiatan dilaksanakan oleh mahasiswa yang berperan sesuai dengan
tugasnya masing-masing dan didampingi olch preceptor lahan.
3) Susunan Acara

No Tahap Kegiatan Waktu


1. Persiapan 1. Menyiapkan Audience 5 menit
2. Menyiapkan Alat dan Media
2. Orientasi 1. Perkenalan 10 menit
2. Menjelaskan tujuan
3. Kontrak waktu
4. Apersepsi dengan cara
menggali pengetahuan tentang
prilaku kekerasan
3. Kerja 1. Menjelaskan materi sesuai topic 10 menit
2. Tanya jawab
4. Terminasi 1. Melakukan evaluasi secara 5 menit
subjektif (perasaan keluarga
setelah mengikuti pendidikan
kesehatan)
2. Penyaji melakukan evaluasi
secara objektif (perasaan
keluarga setelah mengikuti
pendidikan kesehatan)
3. Penyaji bersama keluarga
membuat rencana tindak lanjut
terkait topic pendidikan
kesehatan untuk
mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari

D. Evaluasi
a) Struktur
1) Peserta yang hadir sebanyak 17 orang
2) Setting tempat penkes berlangsung di ruang tunggu Poli RSKJ
Soeprapto Provinsi Bengkulu
3) Penggunaan bahasa sudah komunikatif dalam penyampai, keluarga
dan klien cukup paham dengan apa yang disampaikan dan mahasiswa
mampu memfasilitasi audiens selama jalannya diskusi
4) Peran dan tugas mahasiswa sebagai pelaksana acara telah sesuai
dengan tugas masing-masing
5) Perlengkapan alat dan media yang digunakan sudah lengkap
b) Proses
1) Pelaksanaan kegiatan penkes berlangsung pada hari Rabu, 28
Desember 2022 pukul 10.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB
2) Kegiatan berjalan lancar sesuai rencana dan kontrak yang telah
disepakati diawal pembukaan.
3) Keluarga dan klien cukup aktif dalam kegiatan penkes, kurang
perhatian karena berbarengan dengan waktu dipanggil untuk konsul
dan mengambil pengobatan, dan sedikit yang mengajukan pertanyaan
mengenai presentasi penkes yang disampaikan. Keluarga dan klien
diberikan leaflet untuk dibawa pulang agar anggota keluarga yang
tidak hadir saat penkes mampu mengetahui tentang resiko perilaku
kekerasan.
4) Seluruh perseta mengikuti kegiatan sampai akhir, tidak ada keluarga
dan klien yang meninggalkan ruangan dipertengahan acara hanya ada
yang bertemu konsul dengan dokter

c) Hasil
1) Peserta dapat menyebutkan pengertian resiko perilaku kekerasan
2) Peserta dapat menyebutkan pengertian penyebab resiko perilaku
kekerasan
3) Peserta dapat menyebutkan pengertian tanda dan gejala resiko perilaku
kekerasan
4) Peserta dapat menyebutkan bagaimana cara perawatan dirumah
penderita dengan resiko perilaku kesehatan
5) Peserta dapat menyebutkan faktor yang menimbulkan kekambuhan
6) Peserta dapat menceritakan dan berbagi pengalaman saat menjaga
keluarganya yang sakit
7) Peserta juga aktif dalam melakukan tanya jawab
d) Saran
Untuk sebaiknya dilakukan kegiatan yang dapat meningkatkan
antusias keluarga dank lien agar lebih bersemangat lagi berpartisipasi di
dalam kegiatan yang dilaksanakan dan kelengkapan dalam alat dan media
agar lebiih menarik lagi bagi pendengar.
LAMPIRAN
KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
LAMPIRAN
MEDIA EDUKASI
Apa sih Resiko Perilaku
Kekerasan itu?  Frustasi
 Perilaku (sering marah-marah)  Mata melotot/pandangan tajam,
Perilaku kekerasan adalah
 Budaya yang pasif – agresif dan tangan mengepal, wajah memerah
suatu keadaan di mana dan tegang.
kontrol sosial yang tidak pasti
seseorang melakukan  Mengancam, mengumpat dengan
tindakan yang dapat terhadap pelaku kekerasan
kata-kata kotor, berbicara dengan
membahayakan secara fisik, akan menciptakan seolah-
nada keras, kasar.
baik kepada diri sendiri olah kekerasan adalah hal yang  Menyerang orang lain, melukai diri
maupun orang lain. wajar sendiri, orang lain, merusak
 Faktor Ekonomi lingkungan, amuk/agresif
 Ketidaksiapan seorang ibu dalam  Emosi tidak terkendali, tidak aman
merawat anaknya dan nyaman, merasa terganggu,
 Adanya riwayat perilaku anti dendam, jengkel, tidak berdaya,
bermusuhan, mengamuk, ingin
sosial meliputi penyalahgunaan
berkelahi, menyalahkan, dan
obat dan alkoholisme dan tidak
menuntut.
mampu mengontrol emosinya  Merasa berkuasa, merasa diri
pada saat menghadapi rasa benar, keragu-raguan, dan
Perilaku kekerasan adalah suatu frustasi. kreativitas terhambat.
keadaan dimana seseorang  Kematian anggota keluarga yang  Menarik diri, pengasingan,
melakukan tindakan kekerasan terpenting, kehilangan penolakan, kekerasan ejekan, dan
yang dapat membahayakan secara
pekerjaan. sindiran
fisik terhadap diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan.
PERAWATAN PASIEN DENGAN RPK DI
 Melatih cara memberikan RUMAH
atau membimbing minum
obat agar selalu rutin
meminum obat
Keluarga membina hubungan saling
percaya dengan sikap peduli dan jangan
ingkar janji.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2
 Melatih cara bicara yang baik
Ayu Yuliandia, S.Tr.Kep

Bayu Adhi Nugraha, S.Tr.Kep

Bayu Ilham Gustian, S.Tr.Kep

Desy Frisca Pakpahan, S.Tr.Kep

 Latih satu cara merawat PK Dewi Tarita Sari, S.Tr.Kep

dengan melakukan kegiatan Melakukan kegiatanspiritual Dika Anggraini, S.Tr.Kep


fisik: tarik nafas dalam dan sepertiSholatjamaahdanbila Evandu Pransyah Putra, S.Tr.Kep
pukul bantal/kasur. tanda dan gejala kambuh segera
rujuk ke puskesmas terdekat. KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

TA 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai