Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“CARA MENGATASI KECEMASAN PASCA BENCANA”

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN JIWA

OLEH

YULIANI ZAHRATUN

PO7120419009

POLTEKKES KEMENKES PALU JURUSAN KEPERAWATAN


PRODI NERS TAHUN AJARAN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kecemasan Pasca Bencana


Sub Pokok Bahasan : Cara Mengatasi Kecemasan
Sasaran : klien dan keluarga
Waktu : 25 menit
Tanggal : Juli 2020
Tempat : Poli RS Madani

A. Tujuan Intruksional 

1. Tujuan Intruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga mengetahui
cara mengatasi kecemasan pasca bencana.

2. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah diberi penyuluhan tentang cara mengatasi kecemasan pasca
bencana selama 15 menit diharapkan klien dan keluarga dapat :
a) Menyebutkan apa itu kecemasan
b) Menyebutkan penyebab timbulnya kecemasan
c) Menyebutkan cara mengatasi kecemasan
d) Menyebutkan efek yang timbul jika kecemasan berkepanjangan

B. Kegiatan Pembelajaran

1. Pokok Materi
a) Pengertian kecemasan
b) Penyebab timbulnya kecemasan
c) Cara mengatasi kecemasan
d) Efek yang timbul jika kecemasan berkepanjangan
2. Metode : Ceramah dan tanya jawab.

3. Media dan sumber :

a) Media : Leaflet

C. Langkah-langkah Kegiatan

1. Kegiatan Pra Pembelajaran (5 menit)


a) Mempersiapkan materi, media dan tempat
b) Memberi salam
c) Perkenalan
d) Kontrak waktu
2. Membuka Pembelajaran (5 menit)
a) Menjelaskan tujuan pembelajaran
b) Menjelaskan pokok bahasan
c) Apersepsi (menggali pengetahuan/kemampuan peserta pembelajaran)

3. Kegiatan Inti (10 menit)


a) Klien dan keluarga menyimak penjelasan materi melalui metode ceramah dan
tanya jawab serta melalui media power point dan leaflet
b) Klien dan keluarga mengajukan pertanyaan terkait materi-materi yang belum
dipahami, kemudian dijawab oleh penyuluh.
4. Penutup (5 menit)
a) Penyuluh mengajukan pertanyaan secara lisan sebagai evaluasi 
b) Penyuluh menyimpulkan materi dan mengklarifikasi 
c) Penyuluh melakukan  tindak lanjut 
d) Memberi salam
D. Evaluasi
1. Prosedur (Post Tes)
2. Bentuk (Lisan & Observasi)

E. Butiran Soal
1. Sebutkan pengertian kecemasan ?
2. Sebutkan penyebab timbulnya kecemasan ?
3. Sebutkan cara mengatasi kecemasan ?
4. Sebutkan efek yang timbul jika kecemasan berkepanjangan ?

Format Evaluasi Penampilan

Waktu Tahap Kegiatan Penyuluhan


Kegiatan Penyuluh Sasaran
5 menit Pembukaan 1. Mempersiapkan materi,  1.  Menjawab salam
media dan tempat 2.2. Menyetujui
2. Memberi salam kesepakatan
3. Perkenalan waktu
4. Kontrak waktu pelaksanaan
penkes
5 menit 1.Menjelaskan tujuan    1. Mendengarkan
pembelajaran penyuluh
2. Menjelaskan pokok menyampaikan
bahasan topik dan tujuan
3. Apersepsi (menggali      2.  Menjawab
pengetahuan/kemampua pertanyaan
n peserta pembelajaran ) penyuluh
    3.  Menyampaikan
pengetahuannya
tentang materi
penyuluhan
10 Kegiatan inti1 1. Klien dan keluarga     1. Mendengarkan
menit menyimak    penjelasan penyuluh
materi melalui metode menyampaikan
ceramah dan tanya jawab materi
serta melalui media power     2. Menanyakan
point dan leaflet. hal-hal yang
2. 2. Klien dan keluarga tidak dimengerti
mengajukan pertanyaan dari materi
terkait materi-materi yang penyuluh
belum dipahami, kemudian
dijawab oleh penyuluh.

5 menit Evaluasi/ 1. Penyuluh mengajukan     1.  Menjawab


penutup pertanyaan secara lisan pertanyaan
sebagai evaluasi yang diajukan
2. Menyampaikan materi penyuluh
penyuluhan yang telah      2.  Mendengarkan
disampaikan kepada sasaran penyampaian
3.  3. Menutup acara dan kesimpulan
mengucapkan salam serta mendengarkan
terimakasih kepada sasaran penyuluh
menutup acara
dan menjawab
salam
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian 
Kecemasan adalah suatu keadaan perasaan efektif yang tidak menyenangkan
yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya
yang akan datang. Keadaan yang tidak menyenangkan itu sering kabur dan sulit
menunjuk dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan. Di lihat dari
pendekatan belajar pengertian kecemasan adalah suatu respons ketakutan yang
terkondisi secara klasik dan gangguan-gangguan kecemasan terjadi bila respons
ketakutan itu diasosiasikan dengan suatu stimulus yang seharusnya tidak
menimbulkan kecemasan (Semiun, 2006).

B. Penyebab Timbulnya Kecemasan

Penyebab di balik gangguan kecemasan umum belum diketahui secara pasti


hingga saat ini. Para pakar menduga kondisi ini dapat terjadi akibat kombinasi dari
sejumlah faktor, contohnya:
1. Pernah mengalami trauma, misalnya mengalami bencana alam, kekerasan
dalam rumah tangga (KDRT) serta perundungan (bullying).
2. Adanya aktivitas berlebihan dari bagian otak yang mengendalikan emosi dan
tingkah laku.
3. Jenis kelamin. Wanita juga dipercaya lebih rentan untuk menderita gangguan
ini.
4. Pernah menggunakan obat-obatan terlarang atau mengonsumsi minuman keras
(Semiun, 2006).
C. Tingkat Kecemasan
Ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu yaitu sebagai
berikut:
1. Kecemasan Ringan yaitu dihubungkan dengan ketegangan yang dialami sehari-
hari. Individu masih waspada serta lapang persepsinya meluas, menajamkan
indra. Dapat memotivasi individu untuk belajar dan mampu memecahkan
masalah secara efektif dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas.
Contohnya: Seseorang yang menghadapi ujian akhir, pasangan dewasa yang
akan memasuki jenjang pernikahan, individu yang akan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, individu yang tiba-tiba di kejar anjing
menggonggong.
2. Kecemasan Sedang yaitu Individu terfokus hanya pada pikiran yang menjadi
perhatiannya, terjadi penyempitan lapangan persepsi, masih dapat melakukan
sesuatu dengan arahan orang lain. Contohnya : pasangan suami istri yang
menghadapi kelahiran bayi pertama dengan resiko tinggi, keluarga yang
menghadapi perpecahan (berantakan), individu yang mengalami konflik dalam
pekerjaan.
3. Kecemasan Berat yaitu lapangan persepsi individu sangat sempit. Pusat
perhatiannya pada detail yang kecil (spesifik) dan tidak dapat berfikir tentang
hal-hal lain. Seluruh perilaku dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dan
perlu banyak perintah/arahan untuk terfokus pada area lain. Contoh: individu
yang mengalami kehilangan harta benda dan orang yang dicintai karena
bencana alam, individu dalam penyanderaan.
4. Panik yaitu individu kehilangan kendali diri dan detail perhatian hilang. Karena
hilangnya control, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan
perintah. Terjadi peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya kemampuan
berhubungan dengan orang lain, penyimpangan persepsi dan hilangnya pikiran
rasional, tidak mampu berfungsi secara efektif. Biasanya disertai dengan
disorganisasi kepribadian. Contoh: individu dengan kepribadian
pecah/despersonalisasi (Singgih, 2003).
D. Cara Mengatasi Kecemasan Pasca Bencana
Ada beberapa cara mengatasi kecemasan sebagai berikut,
1. Perhatian, bentuk perhatian yang diberikan bisa di dapat dari tenaga medis,
psikolog, psikiater atau relawan yang memiliki latar belakang ilmu konseling.
Dapat mendengar keluhan dan kesedihan yang dialami korban bencana adalah
obat secara mental agar emosi yang menghimpit dapat memberikan kelegaan
setelah bercerita. Support secara mental dan emosional sangat berpengaruh
terhadap cepat atau tidaknya korban bencana akan pulih. Ajarkan mereka
mengambil hikmah dari kejadian bencana yang telah dialami, bimbing agar
korban mambuat rencana kedepan, sehingga tidak terlalu terpuruk dengan
perasaan.
2. Dukungan keluarga, keluarga yang dimaksud bukanlah keluarga inti saja,
keluarga jauh atau masyarakat sekitar juga bisa berperan sebagai keluarga
sepenanggungan. Berikan dukungan kepada korban bahwa dia tidak mengalami
ini sendirian dan yakinkan bahwa keluarga akan selalu mendukung dan tidak
membiarkan korban menanggung kedukaan.
3. "Mindset" positif, ajak korban memperbaiki "pola pikir" yang bisa saja salah,
misalkan korban menganggap bahwa bencana yang terjadi karena dosa atau
kesalahannya dimasa lalu sehingga bencana adalah hukuman yang patut di
terima. Lakukan "self healing" dengan mengatur napas dan menerima
kesedihan serta kedukaan yang terjadi kemudian belajar perlahan
mengikhlaskan kejadian yang menimpa dapat meringankan perasaan buruk
yang tengah terjadi.
4. Kegiatan yang positif, melakukan kegiatan yang positif dapat membangkitkan
semangat korban untuk melanjutkan hidup dengan semangat yang baik.
Memperbaiki kerusakan rumah atau membuat kerajinan yang dapat
dimanfaatkan serta membantu memasak di posko pengungsian dapat membuat
korban merasa berguna dan mengalihkan pikiran pikiran negatif lainnya.
Di samping terapi, obat-obatan mungkin dianjurkan guna mengobati
gangguan kecemasan umum. Diskusikanlah dengan dokter mengenai jenis obat
yang cocok untuk kondisi Anda, contohnya durasi pengobatan yang akan
dijalani serta efek sampingnya. Beberapa jenis obat yang biasanya diberikan
meliputi:

1. Antidepresan, seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) atau


serotonin and noradrenaline reuptake inhibitor (SNRI). Ini merupakan obat
yang paling umum dalam pengobatan gangguan kecemasan umum.
2. Pregabalin. Obat ini tergolong sebagai antikonvulsan yang biasanya
digunakan untuk menangani epilepsi.
3. Benzodiazepine. Obat yang masuk ke dalam golongan sedatif ini sebaiknya
dihindari oleh pasien yang mengonsumsi minuman keras atau obat-obatan
terlarang.

Selain dengan penanganan medis, penderita gangguan kecemasan umum


bisa melakukan hal-hal berikut secara mandiri untuk meringankan gejala yang
dialaminya:

1. Berolahraga dengan teratur.


2. Melakukan teknik relaksasi, seperti yoga.
3. Menghindari kafein, merokok, dan konsumsi minuman keras (Musfir, 2005).

E. Efek yang Timbul Jika Kecemasan Berkepanjangan


Ada beberapa efek yang timbul jika mengalami kecemasan yang
berkepanjangan, yaitu :
1. Pengalaman hidup yang menyebabkan stress.
2. Kondisi medis serius.
3. Gangguan pada sistem imun
DAFTAR PUSTAKA

Gunarso, Singgih. Psikologi Perawatan, Jakarta: Gunung Mulia, 2003

Musfir, Konseling Terapi, Jakarta: Gema Insani Press, 2005.

Semiun OFM, Yustinus. Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Freud,


Yogyakarta: Kanisius, 2006

https://hellosehat.com/penyakit/anxiety-disorder-gangguan-kecemasan. Di unduh
Pada Tanggal 20 Oktober 2019 Pukul 22.54 WITA.

Anda mungkin juga menyukai