Anda di halaman 1dari 9

PENYULUHAN BABY BLUES

RAJA ALI HAJI RT 001 RW 001 KELURAHAN DABO LAMA


KECAMATAN SINGKEP

DISUSUN OLEH :
Deva Sandy Alfarizi 131911002

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
TANJUNGPINANG
2020/2021
SAP
CARA MENGATASI DEPRESI BABY BLUES PASCA MELAHIRKAN
PADA IBU

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik : Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan
Pokok Bahasan : Cara Mengatasi Depresi Baby Blues Pasca Melahirkan
Pada Ibu
Sasaran : Ibu Menyusui
Hari/Tanggal : Jum’at/12 Desember 2020
Waktu : 14:00-Selesai
Tempat : Balai Desa
Penyuluh : Deva Sandy Alfarizi
Tujuan :
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan Cara Mengatasi Depresi Baby Blues Pasca
Melahirkan selama ± 60 Menit, klien mampu menerapkan cara mengatasi
depresi baby blues pasca persalinan secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, klien mampu menyebutkan :
a. Pengertian Baby Blues Pasca Melahirkan
b. Memahami Depresi Pasca Melahirkan
c. Mampu mengatasi Depresi Pasca Melahirkan
d. Mengenali penyebab terjadinya Baby Blues
Isi Materi :

No. Waktu Tahap Kegiatan


Kegiatan Penyuluh Sasaran
1. 15 Menit Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawab
dengan salam Salam
2. Memperkenalkan 2. Mengenal
diri penyuluh
3. Menyampaikan 3. Mendengarkan
topik dan tujuan penyuluh
penkes
4. Kontrak waktu 4. Menyetujui
tentang penkes kesepakatan
waktu penkes
2. 30 Menit Kegiatan Inti 1. Mengkaji ulang 1. Menyampaikan
pengetahuan pengetahuannya
klien tentang tentang materi
materi penyuluh
penyuluhan 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan penyuluh
materi 3. Menanyakan hal
penyuluhan hal yang tidak di
kepada klien mengerti terkait
menggunakan materi penyuluh
leaflet
3. Memberikan
kesempatan
kepada klien
untuk
menanyakan hal
hal yang belum
di mengerti
terkait materi
yang di jelaskan
3. 15 Menit Evaluasi 1. Memberikan 1. Menjawab
pertanyaan pertanyaan
kepada sasaran yang di ajukan
terkait materi penyuluh
yang sudah di 2. Mendengarkan
sampaikan penjelasan
penyuluh kesimpulan
2. Menyimpulkan penyuluh
materi 3. Mendengarkan
3. Menutup acara dan
dan mengucapkan
mengucapkan salam kepada
salam penyuluh
MATERI PENYULUHAN
DEPRESI BABY BLUES

A. Pengertian

Syndrome baby blues adalah perasaan sedih yang dibawa ibu sejak

hamil yang berhubungan dengan kesulitan ibu menerima kehadiran

bayinya. Perubahan ini sebenarnya merupakan respon alami dari kelelahan

pasca persalinan (Pieter dan Lubis, 2010). Mansyur (2009) juga

mnyebutkan bahwa Syndrome baby blues merupakan perasaan sedih yang

dialami oleh ibu setelah melahirkan, hal ini berkaitan dengan bayinya.

Postpartum baby blues adalah gangguan suasana hati yang berlangsung

selama 3-6 hari pasca melahirkan. Syndrome baby blues ini sering terjadi

dalam 14 hari pertama setelah melahirkan, dan cenderung lebih buruk pada

hari ke tiga dan ke empat.

Baby blues syndrome atau postpartum blues menurut Saleha

(2009), merupakan suatu gangguan psikologis sementara yang ditandai

dengan memuncaknya emosi pada minggu pertama setelah melahirkan.

Suasana hati yang paling utama adalah kebahagiaan, namun emosi

penderita menjadi stabil. Baby blues syndrome atau stress pasca

melahirkan merupakan suatu kondisi umum yang sering di alami oleh

seorang wanita yang baru melahirkan dan biasanya terjadi pada 50% ibu

baru. Baby blues sendiri merupakan suatu perasaan gembira oleh

kehadiran sang buah hati, namun disertai oleh perasaan cemas, kaget

dan sedih sehingga dapat menimbulkan kelelahan secara psikis pada sang

ibu tersebut (Melinda, 2010)


B. Gejala Gejala

Beberapa gejala yang dapat mengindikasikan seorang ibu

mengalami baby blues syndrome Menurut Puspawardani (2011), adalah

sebagai berikut :

a. Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan depresi disertai dengan

menangis tanpa sebab.

b. Mudah kesal, gampang tersinggung dan tidak sabaran.

c. Tidak memiliki atau sedikit tenaga.

d. Cemas, merasa bersalah dan tidak berharga.

e. Menjadi tidak tertarik dengan bayi anda atau menjadi terlalu

memperhatikan dan khawatir terhadap bayinya.

f. Tidak percaya diri.

g. Sulit beristirahat dengan tenang

h. Peningkatan berat badan yang disertai dengan makan yang berlebihan

i. Penurunan berat badan yang disertai dengan tidak makan

j. Perasaan takut untuk menyakiti diri sendiri dan bayinya


C. Penyebab terjadinya Sindrom Baby Blues

Baby Blues Syndrome menurut Ummu (2012), di antaranya:

a. Perubahan hormonal.

Pasca melahirkan terjadi penurunan kadar estrogen dan

progesterone yang drastis, dan juga disertai penurunan kadar hormon

yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang menyebabkan inudah lelah,

penurunan mood, dan perasaan tertekan.

b. Fisik

Kehadiran bayi dalam keluarga menyebabkan perubahan ritme

kehidupan sosial dalam keluarga, terutama ibu. Mengasuh si kecil

sepanjang siang dan malam sangat menguras energi ibu,

menyebabkan berkurangnya waktu istirahat, sehingga terjadi

penurunan ketahanan dalam menghadapi masalah.

c. Psikis

Kecemasan terhadap berbagai hal, seperti ketidakmampuan

dalam mengurus si kecil, ketidakmampuan mengatasi dalam berbagai

permasalahan, rasa tidak percaya diri karena perubahan bentuk tubuh

dan sebelum hamil serta kurangnya perhatian keluarga terutama suami

ikut mempengaruhi terjadinya depresi.

d. Sosial

Perubahan gaya hidup dengan peran sebagai ibu baru butuh

adaptasi. Rasa keterikatan dengan si kecil dan rasa di jauhi

lingkungan juga berperan dalam depresi.


D. Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Sindrom Baby Blues

Faktor-faktor yang menyebabkan baby blues syndrome menurut

Sujiyatini dkk (2010), yaitu:

a. Faktor hormonal berupa perubahan kadar estrogen, progeteron,

prolaktin dan estriol yang terlalu rendah. Kadar estrogen turun secara

bermakna setelah melahirkan ternyata estrogen memiliki efek serupsi

aktifitas enzim non adrenalin maupun serotin yang berperan dalam

suasana hati dan kejadian depresi.

b. Ketidaknyamanan fisik yang dialami wanita menimbulkan gangguan

pada emosional seperti payudara bengkak, nyeri jahitan dan rasa mules.

c. Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan fisik dan emosional

yang kompleks.

d. Faktor postpartum syndrome baby blues umum dan paritas (jumlah

anak).

e. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.

f. Latar belakang psikososial wanita yang bersangkutan seperti tingkat

pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan,

riwayat gangguan kejiwaan gangguan kejiwaan sebelumnya, social

ekonomi.

g. Rasa memiliki bayi yang terlalu dalam sehingga timbul rasa takut yang

berlebihan akan kehilangan bayinya.


E. Pencegahan Baby Blues Syndrome

Tindakan atau meminimalisasikan baby blues syndrome menurut Pandji

(2010), adalah sebagai berikut :

a. Mempersiapkan jauh-jauh hari kelahiran yang sehat, ibu yang hamil

dan suaminya harus benar-benar di persiapkan dari segi kesehatan

janin pada saat kehamilan, mental, finansial dan social.

b. Adanya pembagian tugas antara suami dan istri pada saat proses

kehamilan berlangsung.

c. Tanamkan pada benak ibu hamil bahwa anak adalah anugerah ilahi

yang akan membawa berkah dan cinta pada keluarga.

d. Bersama-sama istri merajut suatu kepercayaan dan keyakinan

dengan adanya anak karier kita akan terus berjalan.

e. Merencanakan mempekerjakan pembantu untuk membantu

mengurus dan merawat bayi dan pekerjaan rumah tangga pasca ibu

melahirkan.
DAFTAR PUSTAKA

Puspa Tri Rahayu, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP 2017.

https://www.scribd.com/doc/263944238/Satuan-Acara-Penyuluhan-Baby-Blues

https://parenting.orami.co.id/magazine/sindrom-baby-blues/

Anda mungkin juga menyukai