Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN

KLIEN DENGAN DISTRESS SPIRITUAL (PASIEN)


Salam Terapeutik
Selamat Pagi. Pak/Bu. Nama saya Deva Sandy Alfarizi/Bernadetha Inadona/Patia Andari biasa
dipanggil Deva/Vina/PAtia Nama Bpk/Ibu siapa? Suka dipanggil apa? Saya perawat yang akan
merawat Bpk/Ibu pada hari ini.
Evaluasi Keluhan Utama
“Bagaimana kabar Bpk/Ibu hari ini? Apa yang Bpk/Ibu rasakan? Apakah ada keluhan/masalah
yang Bpk/Ibu rasakan selama dirawat disini? Tampaknya Bpk/Ibu minggu kemarin baru pulang
dirawat?”.
Validasi
“Apa yang sudah Bpk/Ibu lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? Apa manfaat dari hal
yang sudah Bpk/Ibu lakukan itu? Apakah sejauh ini sudah ada perkembangan?
Kontrak Waktu dan Tempat
“Baiklah Bpk/Ibu, bagaimana kalau hari ini kita berbicara tentang hal yang Bpk/Ibu rasakan dan
Bpk/Ibu lakukan serta perkembangan Bpk/Ibu? Kira-kira saat kita sedang berbincang, apakah
Bpk/Ibu ada keperluan lain? Baiklah Bpk/Ibu jika tidak ada, maka kita akan ngobrol selama
kurang lebih 45 menit ya Bpk/Ibu? Bpk/Ibu enaknya kita berbicara dimana? Baiklah disini saja.
Nanti Saya akan bantu Bpk/Ibu. Sebelumnya ada beberapa hal yang perlu Saya tanyakan terlebih
dahulu untuk menentukan tindakan yang tepat dalam mengatasi masalah Bpk/Ibu sehingga dapat
membantu proses penyembuhan Bpk/Ibu.”
SP 1-P. Bina hubungan saling percaya dengan pasien
“Kalau saya boleh tau, Bpk/Ibu sudah berkeluarga? Apakah sudah memiliki anak? Usia anaknya
berapa? (Menyesuaikan situasi sekitar)
Kerja
“Setelah kita membahas masalah yang Bpk/Ibu hadapi saat ini, Bpk/Ibu memiliki masalah dalam
melaksanakan ibadah. Baiklah Pak/Bu, bagaimana jika kita mulai dengan latihan mempersiapkan
alat sholat Pak/Bu, apa saja persiapan sholat, baik alat maupun diri kita. Bagus sekali!
Menyiapkan Kopiah/mukena, sajadah, dan sebelum sholat Bpk/ibu harus berwudhu. Coba
Bpk/Ibu sebutkan sholat lima waktu sehari semalam, sholat subuh jam berapa, bagaimana
ucapannya, sampai dengan sholat isa. Selain itu, Bpk/Ibu juga dapat melakukan sholat secara
berjemaah dengan teman-teman yang ada di ruangan ini ya Pak/bu. Bagaimana kalau kita
merapikan tempat sholat di ruangan ini, Setuju kan, Pak/bu? Baik, kalau begitu kamar depan ini
kita siapkan untuk tempat melakukan sholat lima waktu nanti, dan dapat digunakan bersama-
sama. Mulai hari ini, Bpk/ibu sudah bisa mulai melakukan sholat dan berdoa secara teratur agar
diberikan ketenangan oleh Tuhan dalam menghadapi masalah hidup ini. Pada hari jumat nanti,
Bpk/Ibu bisa bersama dengan teman-teman lain bisa mengikuti ceramah agama di sore hari. Nah
sekarang kita membuat jadwal kegiatan ibadah ke dalam jadwal kegiatan Bpk/Ibu supaya
Bpk/ibu tidak lupa, sehingga Bpk/Ibu memiliki catatannya. Bagaimana Pak/bu? Bagus sekali,
Pak/Bu, Bpk/Ibu sudah memiliki catatan kegiatan untuk ibadah sholat dan berdoa. Setiap kali
Bpk/Ibu melaksanakan sholat wajib atau berdoa, Bpk/Ibu beri tanda centang ya Pak/Bu pada jam
yang sudah kita tulis dalam jadwal.”
Fase Terminasi
Evaluasi
”Bagaimana perasaan Bpk/ibu setelah Bpk/Ibu menyampaikan perasaannya tadi kepada saya?
”Bisa Bpk/Ibu ulangi lagi apa yang telah kita bahas tadi? Bagus sekali!!” ”Lalu apa yang
Bpk/Ibu lakukan untuk mengatasinya? Bagus sekali!!”
Tindak Lanjut
”Setelah kegiatan ini dan sementara Bpk/Ibu tidak bersama saya bila ada pikiran, perasaan dan
perilaku negatif baru yang muncul, segera Bpk/Ibu tuliskan di lembar kerja Bpk/Ibu...”dan di
rumah Bpk/Ibu latih kembali cara yang tadi kita pelajari..”dan semua kegiatan ini Bpk/Ibu tulis
di lembar kerja yah...
Kontrak yang akan datang
”Besok kita bertemu kembali untuk latihan lagi yah Pak/Bu...”Bpk/Ibu ingin kita latihan dimana?
Jam berapa? Baik Pak/Bu, besok jam 09.00 disini saja yah Pak/bu, sampai ketemu besok
Pak/Bu...Saya senang bisa berdiskusi dengan Bpk/Ibu... Selamat beristirahat Pak/Bu..
Assalamualaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN
KLIEN DENGAN DISTRESS SPIRITUAL (KELUARGA PASIEN)
Tujuan tindakan keperawatan untuk keluarga pasien distres spiritual, agar keluarga
mampu :
1. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam merawat pasien dengan masalah spiritual.
2. Mengetahui proses terjadinya masalah spiritual yang dihadapi oleh pasien.
3. Mengetahui cara merawat anggota keluarga yang mengalami masalah spiritual.
4. Melakukan rujukan pada tokoh agama apabila diperlukan.
Tindakan keperawatan untuk keluarga :
1. Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam merawat pasien.
2. Jelaskan proses terjadinya masalah spiritual yang dihadapi pasien.
3. Jelaskan pada keluarga cara merawat anggota keluarga yang mengalami masalah spiritual.
4. Bantu keluarga untuk membantu pasien melaksanakn kegiatan spiritual.
5. Beri pujian bila keluarga mampu melakukan kegiatan yang positif.
SP 1-K. Bantu keluarga mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam merawat pasien, bantu
keluarga untuk mengetahui proses terjadinya masalah spiritual yang dihadapi dan perawatannya.
Orientasi
Selamat pagi, Pak/Ibu. Bagaimana keadaan Bpk/Ibu hari ini? Hari ini kita akan mendiskusikan
tentang masalah yang Bpk/Ibu hadapi dalam merawat atau membantu anak Bpk/Ibu, selama 30
menit, di sini saja ya, Pak/Bu. Kerja Menurut Bpk/Ibu apa masalah yang Bpk/Ibu hadapi dalam
merawat atau membantu anak Bpk/Ibu? Jadi (Nama Anak) malas sholat dan tidak mau mengikuti
pengajian? Jadi masalah yang Bpk/Ibu hadapi adalah susah memberi tahu dan mengajak (Nama
Anak) untuk sholat lima waktu ya?
SP 1-K. Bantu keluarga mengidentifikasi masalah...(lanjutan) Bagaimana dengan kegiatan
keagamaan lainnya, apakah anak Bpk/Ibu mau melakukannya? Jadi, Bpk/Ibu kewalahan
membantu (Nama Anak) agar dapat melakukan ibadah dan ini terjadi sesudah Musibah. Pak/Bu,
biasanya kalau ada kejadian Musibah, terkadang seseorang akan mengalami kejadian seperti
anak Bpk/Ibu tersebut. Oleh karena itu mari saya bantu Bpk/Ibu untuk bersama-sama dan
merawat anak Bpk/Ibu, ya. Pak/Bu, cara untuk membantu anak Bpk/Ibu yang malas sholat atau
ke masjid adalah dengan selalu mengingatkan, mengajak atau memberi contoh sholat pada
waktunya. Selain itu, Bpk/Ibu menyiapkan perlengkapan sholat untuk anak Bpk/Ibu, misalnya
kopiah/Mukena, sarung, dan sajadah. Lalu, Bpk/Ibu bersama-sama satu keluarga melakukan
sholat jamaah, ya Pak/Bu? Jangan lupa mengajak anak-anak untuk bersama-sama sholat
berjemaah. Setelah sholat, Bpk/Ibu ajak anak Bpk/Ibu untuk berdoa semoga diberi kekuatan dan
ketabahan dalam menghadapi masalah akibat adanya musibah yang dialami tersebut. Jangan lupa
agar Jumat depan Bpk/Ibu mengajak anaknya utnuk sholat Jumat berjemaah di masjid bersama
warga lainnya, ya Pak/Bu? Kemudian, Bpk/Ibu jangan segan-segan untuk meminta nasihat dan
bantuan kepada ustadz di sekitar. Saya yakin beliau akan senang hati membantu Bpk/Ibu dan
terutama memberi nasihat keagamaan kepada anak Bpk/Ibu. Bagaimana kalau minggu depan
pengajian di masjid, Bpk/Ibu minta untuk diadakan di rumah ini? Saya kira dengan cara tersebut,
anak Bpk/Ibu akan aktif mengikuti kegiatan pengajian, Betul kan, Pak/Bu?. Bagus sekali,
Bpk/Ibu sudah bisa mengerti cara merawat dan membantu anak Bpk//Ibu yang mengalami
masalah tersebut. Dengan demikian, Bpk/Ibu bisa membantu dia untuk aktif dan rajin sholat lima
waktu serta mengikuti pengajian, yaka, Pak/Bu?.
Terminasi
Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita diskusi tentang masalah yang dihadapi dalam merawat
anak Bpk/Ibu? Bisa Bpk/Ibu ulangi kembali apa saja masalah yang Bpk/Ibu hadapi dalam
merawat anak Bpk/Ibu tersebut?. Nah, sekarang bagaimana kalau Bpk/Ibu mengulang
menyampaikan proses terjadinya masalah yang dihadapi oleh anak Bpk/Ibu tersebut. Bagus
sekali, Pak/Bu. Bpk/Ibu sudah mengetahui semua permasalahan yang terjadi, ya?. Kalau begitu
saya pamit dulu, Selamat pagi, Assalamualaikum.

Anda mungkin juga menyukai