Distress Spiritual
Tindakan keperawatan (Pasien)
Tujuan:
Mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat
Mampu mengungkapkan penyebab distress spiritual
Mampu mengungkapkan perasaan dan pikiran tentang
keyakinannya
Mampu mengembangkan kemampuan untuk mengatasi
masalah dan perubahan keyakinannya
Mampu melakukan kegiatan keagamaan
Bina hubungan saling percaya dengan
pasien
Kaji faktor penyebab distress spiritual pada
pasien
Bantu pasien mengungkapkan perasaan
dan pikiran tentang keyakinannya
Bantu klien mengembangkan
keterampilan untuk mengatasi perubahan
spiritual dalam kehidupan.
Fasilitasi pasien dengan alat-alat ibadah sesuai
agamanya
Fasilitasi pasien untuk menjalankan ibadah
sendiri atau dengan orang lain
Bantu pasien untuk ikut serta dalam kegiatan
keagamaan.
Bantu pasien mengevaluasi perasaan setelah
melakukan kegiatan keagamaan.
Sp 1-P :
Bina hubungan saling percaya dengan pasien,
Kaji faktor penyebab distress spiritual pada pasien
Bantu pasien mengungkapkan perasaan dan pikiran terhadap
agama yang diyakininya,
Bantu klien mengembangkan kemampuan untuk mengatasi
perubahan spiritual dalam kehidupan.
Orientasi:
“Assalamualaikum pak, nama saya suster.......suka di paggil
.............., Nama bapak siapa?, suka dipanggil apa? Saya
perawat puskesmas......... yang akan merawat bapak, saya
akan datang secara berkala ke rumah bapak.“ Bagaimana
perasaan Bapak pagi ini?”, “ Bagaimana kalau kita bercakap-
cakap tentang masalah-masalah yang bapak alami, kita
ngobrol selama 30 menit ya?” Dimana menurut bapak
tempat yang cocok untuk kita ngobrol bersama?” Oh, di
sana? Mari pak kalau begitu.”
Kerja:
Apa masalah yang bapak rasakan saat ini,
”Coba bapak sampaikan apa yang menyebabkan Bp. tidak
aktif sholat dan pengajian yang diadakan di masjid seperti
dulu!” Oh....ya!
”Pak, masih adakah faktor-faktor lain yang menyebabkan
bapak tidak aktif lagi untuk sholat atau mengikuti
pengajian.”
”Coba bapak sampaikan pendapat bapak tentang agama
atau keyakinan yang bapak anut selama ini?”
”Menurut bapak, apakah agama yang bapak anut bisa
membawa kedamaian dan ketenangan dalam hidup bapak
saat ini?
”Apakah hal tersebut yang mempengaruhi bapak sehingga
kurang aktif dalam melakukan sholat dan pengajian?
” Apa saja kegiatan ibadah yang dapat Bp.jalankan? (Sholat,
pengajian, Zakat, zikir, sholawat dll)”
” Yang mana kira-kira yang ingin Bp. coba jalankan?” Bagus
sekali.” Mari bapa coba misalnya sholawat atau zikir. Bagus
sekali. Bagaimana perasaan Bp setelah mencoba?
”Apa keuntungan giat beribadah yang pernah Bp. rasakan.
Betul sekali, setelah beribadah kita merasa tenang.”
Terminasi:
”Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang ?”
”Tampaknya Bapak semangat menjawab pertanyaan suster
ya!”
”Coba bapak ulangi apa yang sudah kita diskusikan
bersama-sama hari ini!” Bagus sekali, jadi bapak sudah tahu
penyebab masalah bapak ya? Selain itu bapak juga telah
mengungkapkan perasaan dan pikiran bapak tentang
agama dan tahu kegiatan yang bapak bisa lakukan.”
Nah,kegiatan ibadah mana yang akan bapak coba
lakukan?Jangan lupa ya pak.
”Seminggu lagi kita bertemu untuk mengetahui manfaat
kegiatan ibadah yang Bp lakukan serta belajar cara ibadah
lain.” Sampai jumpa, Assalamualaikum”!
Sp. 2-P :
Fasilitasi klien dengan alat-alat ibadah sesuai
keyakinan klien ,
Fasilitasi klien untuk menjalankan ibadah
sendiri atau dengan orang lain,
Bantu pasien untuk ikut serta dalam kegiatan
keagamaan.
Orientasi:
“Assalamualaikum, bapak, Bagaimana keadaan dan
perasaan bapak saat ini?” ”Sudah dicoba melakukan
ibadah?,Bagaimana perasaan Bp. setelah mencoba.” Hari ini
kita akan mendiskusikan tentang persiapan alat-alat sholat
dan cara-cara menjalankan sholat baik sendiri maupun
berjamaah bersama orang lain. ” ”Bagaimana kalau kita
ngobrol selama 30 menit? ” Dimana bapak mau ngobrol? ”
”Atau bagaimana kalau di sini saja.” ( jika di tempat
bencana bawakan alat-alatnya)
Kerja:
“Pak, sepengetahuan bapak, apa saja persiapan sholat, baik
alat maupun diri kita. Bagus sekali!” Menyiapkan kopiah,
sajadah dan sarung, dan sebelum sholat, bapak harus
mandi dulu dan berwudhu”.
“Coba bapak sebutkan sholat lima waktu sehari semalam,
sholat subuh jam berapa, bagaimana ucapannya..., sampai
dengan sholat Isa”.
“Selain itu, bapak dapat melakukan sholat berjamaah di
rumah”.
“Bagaimana kalau kita membuat tempat sholat di rumah
bapak ini” Setuju kan pak?”
“Baik, kalau begitu kamar depan ini bapak siapkan untuk
tempat melakukan sholat lima waktu nanti, dan dapat
bersama-sama”.
“Mulai hari ini bapak sudah bisa mulai melakukan sholat
dan berdoa secara teratur agar diberikan ketenangan oleh
Tuhan dalam menghadapi masalah hidup ini”
“Pada hari jumat nanti bapak bisa pergi bersama dengan
warga lain untuk sholat jumat di masjid Al Manaar”
Bagaimana pak?”
Terminasi:
”Bagaimana perasaan Bapak setelah kita diskusi tentang
cara-cara mempersiapkan alat sholat dan mengerjakan
sholat di rumah, berapa kali sehari bapak mencoba? Mari
kita buat jadwalnya, kalau sudah dilakukan beri tanda ya! ”
Tiga hari lagi saya akan datang untuk mendiskusikan
tentang perasaan bapak dalam melakukan sholat serta
membahas kegiatan ibadah yang lain . Kalau begitu saya
permisi dulu. Sampai jumpa. Assalamualaikum.”
Tindakan keperawatan (Keluarga)
Tujuan tindakan keperawatan untuk keluarga dengan
pasien distress spiritual, agar keluarga mampu:
Mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam merawat
pasien dengan masalah spiritual
Mengetahui proses terjadinya masalah spiritual yang
dihadapi oleh pasien
Mengetahui tentang cara merawat anggota keluarga yang
mengalami masalah spiritual
Melakukan rujukan pada tokoh agama apabila diperlukan.
Tindakan keperawatan:
Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam
merawat pasien
Jelaskan proses terjadinya masalah spiritual yang
dihadapi pasien
Jelaskan pada keluarga tentang cara merawat
anggota keluarga yang mengalami masalah spiritual
Bantu keluarga untuk membantu pasien
melaksanakan kegiatan spiritual.
Beri pujian bila keluarga mampu melakukan
kegiatan yang positif.
Sp 1-K :
Bantu keluarga mengidentifikasi masalah yang dihadapi
dalam merawat pasien,
Bantu keluarga untuk mengetahui proses terjadinya
masalah spiritual yang dihadapi dan cara merawat.