Anda di halaman 1dari 19

Doa Sebagai Terapi Psikoreligius

Oleh:
Yanyan Bahtiar, SKp.,M.Kep.
(CH,CHt,CI,QT,SEFT…)
Definisi
• Doa adalah permohonan (harapan, permintaan, pujian)
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa (KBBI).
• Doa merupakan suatu permohonan atau permintaan yg
bersifat baik terhadap Allah SWT, seperti meminta
kesehatan, keselamatan, rezki halal, dan tabah dalam
menjalani kehidupan.
• Spiritual merupakan kompleks yang unik pada tiap
individu dan tergantung pada budaya, perkembangan,
pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang
kehidupan seseorang (Potter Perry, 2009)
• Sebaiknya kita semua meminta atau berdoa
kepada Allah SWT setiap waktu, setiap saat,
kapanpun dan dimanapun karena selalu
didengar oleh-Nya.
• Tujuan Berdo’a :
1) Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah
SWT
2) Meminta perlindungan Allah SWT dari semua
Setan yang terkutuk
3) Memohon agar kita diberi selamat dunia akhirat
4) Mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT
atas berkah dan rahmat-Nya
• Perawat harus dapat menelusuri riwayat
kehidupan beragama pasien sejak masa kanak-
kanak hingga dewasa; sejauh mana pasien
terikat dgn ajaran agamanya, sejauhmana
kuatnya, dan sejauh mana hal ini mempengaruhi
pasien.
• Bagaimanakah pendapat pasien berdasarkan
keyakinan agamanya terhadap terapi medis;
serta bagaimanakah pandangan agamanya
terhadap bunuh diri dan lain sebagainya.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN SESEORANG
MEMPUNYAI 4 DIMENSI HOLISTIC,

1. Agama,
2. Organobiologik,
3. Psiko-edukatif, dan
4. Sosial Budaya;
Agama/spiritual
• Agama/spiritual merupakan fitrah manusia,
merupakan kebutuhan dasar manusia (basic
spiritual needs), mengandung nilai moral, etika
dan hukum.
• Seseorang yang taat pada hukum, berarti ia
bermoral dan beretika, seseorang yang
bermoral dan beretika, berarti ia beragama
• (no religion without moral, no moral without law).
Organo-biologik
• Organo-biologik, mengandung arti fisik
(tubuh/jasmani) termasuk susunan saraf pusat
(otak), yang perkembangannya memerlukan
makanan yang bergizi, bebas dari penyakit,
kejadiannya sejak dari pembuahan, bayi dalam
kandungan, kemudian lahir sebagai bayi, dan
seterusnya melalui tahapan anak (balita),
remaja, dewasa dan usia lanjut.
Psiko-edukatif,
• Psiko-edukatif, adalah pendidikan yang
diberikan oleh orangtua, termasuk pendidikan
agama.
• Orangtua merupakan tokoh imitasi dan
identifikasi anak.
• Perkembangan kepribadian anak melalui
dimensi psiko-edukatif ini berhenti hingga
usia 18 tahun.
Sosial-budaya
• Sosial-budaya, selain dimensi psiko-edukatif di
atas, kepribadian seseorang juga dipengaruhi
oleh kultur budaya dari lingkungan sosial yang
bersangkutan.
• Menurut Prof. Dr. Dadang Hawari,
menyatakan bahwa berdoa dan berdzikir
merupakan bentuk komitmen keagamaan
seseorang yang merupakan unsur
penyembuh penyakit atau sebagai
psikoterapeutik yang mendalam.
• Doa dan dzikir merupakan terapi
psikoreligius yang dapat membangkitkan
rasa percaya diri dan optimisme yang
paling penting selain obat dan tindakan
medis.
• Dzikir dan doa dapat dijadikan psikoterapi untuk
pengobatan keguncangan jiwa, kecemasan dan
gangguan mental.
• Dzikir dan doa adalah metode kesehatan mental.
• Dengan berdzikir dan berdoa orang akan merasa
dekat dengan Allah SWT dan berada dalam
perlindungan dan penjagaannya  demikian
akan timbul rasa percaya diri, teguh, tenang,
tenteram dan bahagia.
• Manfaat pendekatan keagamaan dibidang
kesehatan jiwa oleh Dr. D.B. Larson (1992) dalam
penelitian yang berjudul religius commitment and
health, menyimpulkan bahwa dalam memandu
kesehatan manusia yang serba kompleks ini
dengan segala keterkaitannya, hendaknya
komitmen agama sebagai suatu kekuatan
(spiritual power) jangan diabaikan begitu saja.
• Selanjutnya dikemukakan bahwa agama dapat
berperan sebagai pelindung daripada penyebab
masalah.
• Penelitian Snyderman (1996) menyebutkan
bahwa terapi medis saja tanpa disertai dengan
doa dan dzikir, tidaklah lengkap. Sebaliknya doa
dan dzikir saja tanpa disertai dengan terapi
medis, tidaklah efektif.
• Sementara itu Matthew (1996) menyatakan
bahwa suatu saat para dokter dan perawat
selain menuliskan resep obat, juga akan
menuliskan doa dan dzikir pada kertas resep
sebagai pelengkap.
Proses Terapi Doa
1. Tumbuhkan niat dalam diri untuk disembuhan
oleh Allah.
2. Rilekskan tubuh, kendorkan dari mulai kaki
hingga kepala, jangan ada ketegangan otot.
3. Sadari kesalahan yang dirasakan, amati keluhan
itu, ikuti dengan kesadaran bahwa kita lemah,
tidak berdaya dan tidak memiliki kemampuan
apa-apa.
4. Sadari kebesaran Allah melalui alam ciptaan-
Nya, Dia yang memberi hidup dan mati, Dia
yang memberi sembuh dan sakit.
5. Ungkapkan seluruh keluhan yang dirasakan
kepada Allah.
6. Mintakan kesembuhn kepada Allah
7. Tetap rilek dan masih pada posisi memohon
kepada Allah
8. Pasrah kepada Allah sertai dengan keyakinan
bahwa Allah menjawab doa yang dipanjatkan.
Proses Relaksasi Dzikir untuk
Mengobati Insomnia
1. Ambil posisi tidur telentang yang paling nyaman
2. Pejamkan mata perlahan-lahan, jangan
dipaksakan agar otot disekitar mata tidak tegang.
3. Lemaskan semua otot. Mulai dari kaki, betis, paha
dan perut. Gerakkan bahu beberapa kali agar
rileks.
4. Bernafas dengan wajar, dan ucapkan dalam hati
frase yang akan diulang, umpamnya
"Subhanallah".
• Pada saat mengambil nafas ucapkan
"Subhanallah" dalam hati, setelah selesai
keluarkan nafas dgn mengucapkan "Allah" dalam
hati.

• Sambil terus melakukan no, 4, lemaskan seluruh


tubuh disertai dgn sikap pasrah kepada Allah SWT

• Sikap ini menggambarkan sikap pasip yang


diperlukan dalam relaksasi,  ketenangan yang
luar biasa.

Anda mungkin juga menyukai