Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TENTANG

TERAPI ISLAM
TERAPI TILAWAH

Disusun Oleh :
Reski Drawan (2216040118)

DOSEN PENGAMPU
Dr. Erman MAg, M,Hum

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum warahmatullah wabarakatuh,


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia
serta taufik dan hidayat-nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
terapi islam, tentang “Terapi Tilawah” dan juga penulis berterima kasih pada
bapak Jemkhairil M.Ag selaku dosen mata kuliah terapi islam yg telah
memberikan tugas makalah ini kepada penulis. Penulis sangat berharap makalah
ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai konsep sehat dan sakit. sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yg kurang berkenan dan penulis memohon kritik
dan saran membangun demi perbaikan dimasa depan.
Wassalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Padang, Kamis 24 November 2022

.Penyaji
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………….……………
Kata Pengantar…................................................................................................
Daftar isi……………………………………….……………………….....……

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang………….……….………………………….........………
B. Rumusan
masalah…....................................................................................................
C. Tujuan………………………………………………………………....….

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Terapi Tilawah…………………………………..........……..
B. Indikator Keberhasilan dan Proses Terapi……………..…..........……..
C. Terapiah Al Qur’an untuk meningkatkan emosi positif…..........……..

BAB III PENUTUP……………………………………………………………..


KESIMPULAN……………………………………………………....….............
SARAN……………………………………………………………………….......
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Terapi (psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya, pengobatan dan
perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Istilah ini mencakup berbagai teknik
yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan emosionalnya dengan
cara memodifikasi perilaku, pikiran dan emosinya, sehingga individu tersebut mampu
mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya. Terapi islam adalah proses
pengobatan dan penyembuhan dengan melalui bimbingan al-Quran dan As-Sunnah Nabi
Muhammad saw. atau secara empirik adalah melalui bimbingan dan pengajaran Allah.
Malikat- Malaikat-Nya, Rasul-Nya. H. Fuad Anshori juga mengemukakan psikoterapi islam
adalah upaya penyembuhan jiwa (nafs) manusia secara rohaniyyah yang didasarkan pada
tuntutan al-Quran dan al-Hadis, dengan metode anlisi esensial empiris serta maʼrifat terhadap
segala yang tampak pada manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Terapi Tilawah ?
2. Apa Indikator Keberhasilan dan Proses Terapi ?
3. Mengapa Terapi Al Qur’an dapat meningkatkan emosi positif ?

C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1). Memenuhi tugas dari kelompok 7
2). Menambah wawasan bagi para pembaca mengenai terapi sholat
3). Dapat menggunakan pelayanan terapi tilawah sebagai proses penyembuhan bagi pasien

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tilawah
Tilawah artinya memahami. Sedangkan qiraah artinya membaca. Jadi, tilawah berarti
membaca tapi dengan memahami maksud dari apa yang dibaca. Sedangkan dalam qiraah
hanya membaca tanpa memahami maksud dari apa yang dibaca. Makna dari ayat ini mereka
yang bertilawah Al Qur’an secara benar adalah dengan ittiba’/mengikutinya. Ibnul Qoyyim
Rohimahullahmengatakan setelah memaparkan tilawah ada dua yakni tilawah lafdziyah dan
tilawah makna,“Intinya tilawah yang hakiki adalah tilawah/membaca makna dari ayat-ayat
Allah, ittiba’/mengikutinya, membenarkan semua beritanya, melaksanakan perintahnya,
menjauhi larangannya, mematuhinya seluruh tuntunannya”. Kemudian Beliau Rohimahullah
mengatakan “Tilawah makna kedudukannya lebih mulia dari pada sekedar tilawah lafdziyah
dan orang yang mengerjakannya adalah orang yang dikatakan sebagai ahli Al Qur’an yang
teruntuk bagi mereka pujian di dunia dan akhirat.Sesungguhnya mereka itulah yang dikatakan
sebagai ahli tilawah dan ittiba’ yang sebenarnya”.1
Tujuan Tilawah Terapi
 Orang yang mempelajari, mengajarkan, dan mengamalkan Al-Qur`an termasuk insan
yang terbaik,
 Mendapatkan Syafaat dari Al-Qur`an pada hari kiamat
 Shahibul Qur`an akan memperoleh ketinggian derajat disurga
 Orang yang membaca Al-Qur`an akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat
 Sakinah (ketenangan) dan rahmat serta keutamaan akan diturunkan kepadaorang-
orang yang berkumpul untuk membaca Al-Qur`an.
 Bacaan Al-Qur`an merupakan “Hilyah” (perhiasan) bagi Ahlul Iman (orang-orang
yang beriman)
 Orang yang berhak menjadi imam shalat adalah orang yang paling banyak hafalan Al-
Qur`an dan luas pengetahuannya terhadap ilmu-ilmu Al-Qur`an
 Membaca dan memahami Al-Qur`an tidak bisa disamai oleh kemewahan harta
duniawi.2
Sasaran Atau Objek Terapi
Objek yang menjadi fokus penyembuhan, parawatan atau pengobatan dari psikoterapi islam
adalah manusia secara utuh, yakni yang berkaitan dengan penggunaan pada :
1
Hal. 108 Yahya Jaya, Bimbingan dan Konseling Agama Islam (Padang Angkasa Raya, 2004)
2
Ibid hal 109
a) Mental yaitu hubungan dengan pikiran, akal, dan ingatan. Misalnya mudah lupa,
malas berfikir, tidak mampu berkonsentrasi, tidak mampu mengambil sutau keputusan
yang baik, picik, dan tidak memiliki kemampuan membedakan halal dan haram, yang
bermanfaat dan yang mudharat serta yang baik dan yang batil. Mental yang sehat
ditandai sifat-sifat, diantaranya; mempunyai kemampuan untuk bertindak secara
efesien, memiliki tujuan hidup yang jelas, konsep diri yang sehat, ada koordinasi
antara segenap potensi dengan usaha-usahanya, memiliki regulasi diri dan integrasi
kepribadian, dan batinnya selalu tenang. Mental yang tidak sehat akan merasakan
ketidaktenangan dan kebahagiaan. Akan tetapi mental yang sehat, sebaliknya akan
merasakan kebahagiaan.

b) Spiritual yaitu yang berhubungan dengan masalah ini. Semangat atau jiwa religius,
yang berhubungan dengan agama, keimanan, kesolehan, dan menyangkut nilai-nilai
transendental. Seperti syirik, nifak, fasik, dan kufur. Penyakit batiniah atau spiritual
ini sangat sulit untuk disembuhkan atau diobati. Karena ia sangat tersembunyi
didalam diri setiap orang.

c) Akhlak yaitu suatu keadaan yang melekat pada manusia, yang dari padanya lahir
perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, perimbangan
atau pemikiran atau sikap mental atau watak yang terjabarkan dalam bentuk berfikir,
berbicara, bertingkah laku, dan sebagainya sebagai ekspresi jiwa. Moral merupakan
ekspresi dari kondisi mental atau spiritual. Ia muncul dan hadir secara spontan,
otomatis, dan tidak dibuat-buat, atau direkayasa. Perbuatan atau tingkah laku itu
kadangkadang sering tidak disadari, bahwa perbuatan dan tingkah lakunya
menyimpang dari norma-norma agama dan akhirnya dapat membahayakan dirinya
dan orang lain. Seperti pemarah, dengki, dendam, suka mengambil hak milik orang
lain, pemalas, berprasangka buruk, mudah putus asa dan sebagainya.

d) Tidak semua gangguan fisik dapat disembuhkan dengan psikoterapi islam. Kecuali
memang kalau ada izin dari Allah. Akan tetapi ada kalanya sering dilakukan secara
kombinasi dengan terapi medis seperti lumpuh, penyakit jantung, liver, buta, dan
sebagainya. Terapi fisik yang paling berat dilakukan oleh psikoterapi islam, apabila
penyakit itu disebabkan karena dosa-dosa yang telah dilakukan oleh seseorang seperti
wajah dan kulit tampak hitam, luka bahkan lebih kotor lagi seperti penyakit kulit
(korengan, kudis atau bintikbintik hitam), padahal mereka telah melakukan berbagai
macam upaya agar dapat sembuh dari penyakit-penyakit itu. Tetapi tidak kunjung
sembuh.3

B. Indikator Keberhasilan dan Proses Terapi


Baik dari Al Quran maupun Hadits telah di informasukan berdasarkan ijtihad dari Nabi
dan para Ulama mengeni khasiat atau manfaat masing-masing ayat Al Qur’an, namun perlu
3
Abdul mujib, op. Cit, hal. 76
ditegaskan kembali bahwa iman kepada Allah dan iman kepada ayat-ayat-Nya serta
kesabaran dan keikhlasan adalah bagian terpenting bagi kesembuhan. Yakin terhadap
kekuatan Al Quran dan kebesaran Allah yang akan mengabulkan setiap doa yang kita tidak
mengetahui kapan doa itu dikabulkan sesuai kehendak-Nya4.
Penyakit yang bisa disembuhkan oleh Al Qur’an adalah berbagai macam penyakit ketika
ayat-Nya mengenai pada bagian sel yang sakit, maka sel-sel akan menjadi lebih kuat
melawan penyakit dengan izin Allah. Bisa dikatakan bahwa Al Qur’an mengandung obat
segala penyakit baik penyakit psikologi smaupun penyakit biologis, sihir, gangguan jin
maupun penyakit lainnya. Karena keyakinan yang benar sepaoh dari obat penyakit. Perlu
diketahui bahwa yang paling membaca Al Qur’an pada saat sakit adalah kita sendiri, karena
berdasarkan penelitian terakhir bahwa suara orang sakit sendirilah yang paling berpengaruh
terhadap penyakitnya, inilah yang disebut Ruqyah Dzatiyah. Jika tidak memungkinkan untuk
membaca Al Quran, yang membaca berusaha untuk memusatkan diri dan membayangkan
serta yakin penyakitnya kan sembuh berkat ayat-ayat yang dibacanya. Disamping bacaannya
harus keras sehingga yang sakit bsa mendengarkannya secara khusyu. Tidak ada waktu
khusus dalam praktek terapi lantunan Al Quran, kapan dan dengan posisi apapun bisa,
bacalah secara rutin sebelum tidur dan bangun tidur, dan bacalah ayat yang dianggap sesuai
dengan penyakit yang dialami dan ulang-ulangilah. praktek terapi sebaiknya dan dianjurkan
untuk seseorang yang sedang terkena penyakit dengan membaca dan mendengar lantunan
ayat yakni dengan mentadaburi Al Quran mengenal makna ayat-ayat Al-Qur’an. Agar
pengobatan lebih efektif maka dengarkanlah lantunan ayat Al-Qur’an penghantar tidur
sehingga yang sakit tertidur biarlah lantunan ayat tersebut dibunyikan untuk menemani
tidurnya. Karena otak tetap bekerja dan merespon terhadap suara AL Qur’an seaklipun
individu tersebut tertidur5.

Prinsip pengobatan dalam Islam :


a. Memberikan keyakinan bahwa hakikat yang menyembuhkan penyakit adalah Allah,
karena Alah yang memberikan penyakit maka Allah pula yang memiliki obatnya.
b. Menggunakan obat atau makanan yang dihalalkan secara fisik maupun secara hukum,
hal tersebut akan membawa keberkahan dalam proses penyembuhan pasien
c. Pengobatan yang tidak menimbulkan mudhorot
d. Tidak bersifat tahayul, syirik maupun menggunakan bacaan mantra yang tidak syar’i.
e. Ikhtiar dan tawakal karena Allah yang memberikan ketentuannya untuk segera
menyembuhkanp pasien atau tidak.
f. Berwudlu terlebih dahulu
g. Hadiahkan al Fatihah untuk Rasulullah
h. Memberi stimulus untuk bertaubat atau menyadari kesalahan dalam diri
i. Menciptakan sugesti untuk pasien untuk meyakinkan bahwa Allah yang
menyembuhkan dan terapi lantunan Al Qur’an ini adalah media untuk mendekatkan
diri kepada Allah agar supaya Allah ridhoi kesembuhan klien.

4
M. Utsman Najati. Al-Qur’an wa al-Nats, diterjemahkan oleh Rofi Usmani Dengan Judul: Al-Qur’an dan Ilmu
Jiwa, Bandung Pustaka, 1997), hal. 2015
5
Ibid., hal. 207
j. Langsung ke metode pengobatan seperti dengan dilakukan wirid al Qur’an, dibacakan
Al Qur’an dan pasien mendengarkan, atau pasien sendiri yang membaca Al Qur’an,
dan doa-doa dengan ayat-ayat Al Qur’an, hal-hel tersebut disesuaikan dengan
penyakit pasien.

C. Terapi Al Qur’an untuk meningkatkan emosi positif


Emosi yang baik adalah apa yang dibutuhkan oleh manusia. Memiliki emosi yang
positif akan mendorong manusia berpikiran positif dan berperilaku positif. Keuntungan ini
bukan hanya dirasakan oleh diri sendiri namun juga orang lain disekitar kita. Emosi secara
fisiologis terdapat pada salah satu bagian sistem otak yang disebut sistem limbik. Sistem
limbik ini memiliki fungsi mengatur emosi, mengontrol seksualitas, dan mengontrol pusat-
pusat kenikmatan. Emosi bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti. Tidak semua emosi berupa
negatif dan perlu dimusuhi. Emosi adalah suatu kekuatan dalam diri yang apabila kita dapat
mengelolanya dengan tepat maka akan menghasilkan manfaat bagi diri kita secara positif.
Terdapat 2 jenis emosi, yaitu : positif dan negatif. Emosi positif adalah emosi Yang dapat
membawa dampak positif pada orang yang memilikinya. Mengapa demikian? Karena peran
dari emosi positif sendiri menurut Frederickson adalah mengurangi akibat yang. Timbul dari
segala kecemasan, stress, dan Kesedihan. Tidak hanya itu, orang yang memiliki . Emosi
positif maka pikiran, perilaku, dan Kesehatannya juga akan terjaga dengan baik.

Manfaat Emosi Positif


Mengapa emosi positif begitu penting? terkadang memang pentingnya peran emosi
positif kurang disadari. Namun emosi positif akan membantu manusia menjadi lebih kuat
dalam menghadapi kesulitan dari waktu ke waktu. Emosi positif adalah kendaraan untuk
pertumbuhan individu dan koneksi sosial. Karena dengan adanya emosi positif dalam diri,
maka akan menciptakan hubungan interpersonal diri yang baik dengan lingkungan luar.
Emosi positif mengubah orang menjadi lebih baik, memberi mereka kehidupan yang lebih
baik di masa depan. Diambil dari teori broad-and-build, bahwa pengalaman sesaat dari emosi
positif dapat membangun sumber daya psikologis yang bertahan lama dan memicu semangat
ke atas menuju peningkatan kesejahteraan emosional.6
Emosi positif pasti memiliki dampak atau efek yang positif dalam fungsi psikologis.
Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh dari emosi positif meningkatkan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah, meningkatkan kreativitas, dapat melawan rasa sakit, dan lebih peduli
terhadap diri sendiri. Selain itu individu digambarkan sebagai orang yang bahagia apabila
mereka memiliki tingkat emosi positif yang tinggi dan tingkat emosi negatif yang rendah.
Emosi negatif dapat menyebabkan perubahan pikiran, perasaan, perilaku, juga perubahan
suasana hati. Namun bukan berarti emosi negatif tidak berguna apa-apa pada manusia. Emosi
negatif lebih mengarah pada membantu pemrosesan analisis pada pikiran, sehingga individu
menjadi lebih hati-hati serta lebih cermat dalam membangun solusi permasalahan. Emosi
positif menghasilkan pemikiran dan tindakan baru yang mungkin saja tidak penting bagi

6
Barbara Fredrickson, “The Role of Positive Emotions in Positive Psychology” American PSYCHHOLOGIST,
Volume 56, Nomor 3, Maret 2001, hal 224
seseorang, namun seiring waktu emosi positif dapat mengubah hidup seseorang. Misalnya
rasa ingin tahu yang tinggi dapat menjadikan seseorang menjadi ahli, atau kasih sayang dan
hiburan bersama dapat menjadi hubungan harmonis yang berlangsung seumur hidup. Emosi
positif memberikan efek seperti kesehatan, kesejahteraan, dan kebaikan yang dapat
berlangsung dalam jangka waktu yang lama.7
Emosi yang baik adalah apa yang dibutuhkan oleh manusia. Memiliki emosi yang positif
akan mendorong manusia berpikiran positif dan berperilaku positif. Keuntungan ini bukan
hanya dirasakan oleh diri sendiri namun juga orang lain disekitar kita Emosi positif berupa
rasa syukur akan bermanfaat bagi manusia, selain itu banyak ayat dalam Al Qur’an yang
memerintahkan manusia untuk bersyukur terhadap nikmat Allah, salah satunya surat Ibrahim
ayat 7 :
‫َواِ ْذ تَا َ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَ ِٕى ْن َشكَرْ تُ ْم اَل َ ِز ْي َدنَّ ُك ْم َولَ ِٕى ْن َكفَرْ تُ ْم اِ َّن َع َذابِ ْي لَ َش ِد ْي ٌد‬
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya
Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
pasti azab-Ku sangat berat.”8

Ayat tersebut menyatakan bahwa Allah akan menambah nikmat kepada orang-orang
yang senantiasa bersyukur. Karena dengan bersyukur, manusia akan merasa bahagia dan
damai karena merasa apa yang dimiliki tidak terasa kurang. Konseling islam berupaya untuk
membantu manusia dalam mengatasi permasalahan atau problematika hidup, dan juga
meningkatan potensi-potensi yang dimiliki oleh individu agar lebih optimal. Salah satu
bentuk peningkatan emosi positif bisa dilakukan dengan cara melantunkan tilawah Al qur’an
karena tilawah adalah salah satu bentuk olah rasa pada diri manusia yang menyambungkan
aspek suara, lagu, dan emosi.

7
Fredrikson, et al., “Happines Unpacked: Positive Emotions Increase Life Satisfaction by Building Resilience”,
EMOTION, Volume 9, Nomor 3, 2009, hal 361.
8
al-Qur’an, Ibrahim : 7.
BAB III
PENUTUPAN

Kesimpulan
Tilawah artinya memahami. Sedangkan qiraah artinya membaca. Jadi, tilawah berarti
membaca tapi dengan memahami maksud dari apa yang dibaca. Sedangkan dalam qiraah
hanya membaca tanpa memahami maksud dari apa yang dibaca. Makna dari ayat ini mereka
yang bertilawah Al Qur’an secara benar adalah dengan ittiba’/mengikutinya. Ibnul Qoyyim
Rohimahullahmengatakan setelah memaparkan tilawah ada dua yakni tilawah lafdziyah dan
tilawah makna,“Intinya tilawah yang hakiki adalah tilawah/membaca makna dari ayat-ayat
Allah, ittiba’/mengikutinya, membenarkan semua beritanya, melaksanakan perintahnya,
menjauhi larangannya, mematuhinya seluruh tuntunannya”. Kemudian Beliau Rohimahullah
mengatakan “Tilawah makna kedudukannya lebih mulia dari pada sekedar tilawah lafdziyah
dan orang yang mengerjakannya adalah orang yang dikatakan sebagai ahli Al Qur’an yang
teruntuk bagi mereka pujian di dunia dan akhirat.Sesungguhnya mereka itulah yang dikatakan
sebagai ahli tilawah dan ittiba’ yang sebenarnya”.

Saran
Penulis menyadari baik isi maupun penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi perbaikan dimasa yang akan datang. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat
dipergunakan demi kemajuan ilmu pengetahuan kita bersama. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Barbara Fredrickson, “The Role of Positive Emotions in Positive Psychology” American


PSYCHHOLOGIST, Volume 56, Nomor 3, Maret 2001, hal 224
Fredrikson, et al., “Happines Unpacked: Positive Emotions Increase Life Satisfaction by
Building Resilience”, EMOTION, Volume 9, Nomor 3, 2009, hal 361.
Jaya. Yahya, 2015. Wawasan Profesional Konseling Spiritual Keagamaan dan Ke-Tuhanan
Islam. Padang: IAIN Imam Bonjol Padang.
M. Utsman Najati, Al-Qur’an wa al-Nafs, diterjemahkan oleh : Rof’i Usmani Dengan Judul :
Al-Qur’an dan Ilmu Jiwa, (Bandung : Pustaka, 1997), hal. 205

Anda mungkin juga menyukai