Anda di halaman 1dari 5

PSIKOTERAPI DALAM BIMBINGAN KONSELING ISLAM

Psychotherapy In Islamic Counseling Guidance


Yenrilya Ribunu
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

ABSTRAK: Kehidupan di zaman globalisasi seperti sekarang ini lebih-lebih di kota-kota besar sedemikian
kompleks dan bervariasi. Persaingan dalam banyak hal sangat tajam, kebutuhan hidup semakin meningkat, standard
ekonomi semakin tinggi, lapangan kerja yang layak semakin sulit didapatkan, norma-norma agama banyak
terabaikan, pergaulan bebas antar lain jenis sudah menjadi pemandangan umum, pengaruh budaya dan tradisi luar
bebas masuk tanpa hambatan, intervensi negara adikuasa sangat dirasakan, dan pada akhirnya persyaratan atau
kriteria untuk dianggap telah dewasa, mandiri atau mempunyai kemampuan bertambah menjadi sederetan panjang.
Dalam hal ini, psikoterapi (psychotherapy) adalah suatu proses penyembuhan atau perawatan (treatment) yang
dilakukan oleh konselor (terapis) yang profesional kepada klien melalui pendekatan psikologi, al-Qur’an dan hadis,
dengan tujuan kita dapat keluar dari masalah yang dihadapinya, baik masalah kejiwaan, spiritual (keagamaan),
akhlak maupun masalah fisik. Psikoterapi dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti meningkatkan keimanan
dan ibadah kita, mendalami dan mengamalkan al-Qur’an, terapi kejiwaan melalui salat, melalui zakat, melalui
puasa, melalui haji, melalui kesabaran, melalui istighfar dan taubat serta terapi melalui zikir dan doa. Untuk
memperoleh informasi peneliti menggunakan metode penelitian Observasi, serta studi dokumentasi. Setelah itu
informasi tersebut direduksi, didisplay serta disajikan sesuai dengan prosedur penelitian. Psikoterapi
(psychotherapy) dalam perspektif Bimbingan Konseling Islami adalah suatu proses penyembuhan atau perawatan
(treatment) yang dilakukan oleh konselor (terapis) yang profesional kepada konseli/klien melalui pendekatan
psikologi, al-Qur’an dan hadis, dengan tujuan agar klien dapat keluar dari masalah yang dihadapinya, baik masalah
kejiwaan, spiritual (keagamaan), akhlak maupun masalah fisik.

Kata kunci: Psychotherapy, Bimbingan Konseling, Islam, Psikoterapi Al-Qu’ran

manusia Sebagaimana tujuannya, bahwa Bimbingan dan


Konseling Islami ingin membantu berbagai permasalahan
PENDAHULUAN hidup seorang klien. Salah satu tema sentral dalam
Pada masa seperti sekarang ini, kedisiplinan bidang studi ini adalah psikoterapi. Dalam hal ini,
dikesampingkan oleh banyak orang. Baik dalam psikoterapi (psychotherapy) adalah suatu proses
disiplin waktu, luang bahkan disiplin dalam melakukan penyembuhan atau perawatan (treatment) yang dilakukan
tugas untuk memanjakan diri sendiri seperti makan, oleh konselor (terapis) yang profesional kepada klien
tidur atau pun melakukan ibadah. melalui pendekatan psikologi, al-Qur’an dan hadis,
Kehidupan di zaman globalisasi seperti dengan tujuan kita dapat keluar dari masalah yang
sekarang ini lebih-lebih di kota-kota besar sedemikian dihadapinya, baik masalah kejiwaan, spiritual
kompleks dan bervariasi. Persaingan dalam banyak hal (keagamaan), akhlak maupun masalah fisik. Psikoterapi
sangat tajam, kebutuhan hidup semakin meningkat, dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti
standard ekonomi semakin tinggi, lapangan kerja yang meningkatkan keimanan dan ibadah kita, mendalami dan
layak semakin sulit didapatkan, norma-norma agama mengamalkan al-Qur’an, terapi kejiwaan melalui salat,
banyak terabaikan, pergaulan bebas antar lain jenis melalui zakat, melalui puasa, melalui haji, melalui
sudah menjadi pemandangan umum, pengaruh budaya kesabaran, melalui istighfar dan taubat serta terapi
dan tradisi luar bebas masuk tanpa hambatan, intervensi melalui zikir dan doa.
negara adikuasa sangat dirasakan, dan pada akhirnya Dengan demikian, jurnal ini akan membahas
persyaratan atau kriteria untuk dianggap telah dewasa, tentang bagaimana konseling keagaamn menjalankan
mandiri atau mempunyai kemampuan bertambah tugasnya dalam memberikan Psikoterapi.menyelesaikan
menjadi sederetan panjang. masalah-masalah dalam diri dan segala model bentuk
Dalam kondisi demikian konseling keagamaan yang telah di bahas dalam Al-Qur’an dan Hadis.
sangat amat dibutuhkan untuk membimbing umat
METODA Untuk memperoleh informasi peneliti
menggunakan metode penelitian Observasi, serta studi dengan pikiran akal dan ingatan, seperti mudah lupa,
dokumentasi. Setelah itu informasi tersebut direduksi, malas berpikir, tidak mampu berkosentrasi, picik, tidak
didisplay serta disajikan sesuai dengan prosedur dapat mengambil suatu keputusan dengan baik dan
penelitian. benar, bahkan tidak memiliki kemampuan membedakan
antara yang halal dan haram, antara yang bermanfaat dan
tidak bermanfaat. Kedua, spiritual, yaitu yang
HASIL DAN PEMBAHASAN berhubungan dengan masalah ruh, semangat atau jiwa,
Menurut (Roderick & Haslam, 2019) religius, yang berhubungan dengan agama, keimanan,
Psikoterapi merupakan upaya pengobatan oleh terapis kesalehan dan menyangkut transendental seperti syirik,
terhadap klien dengan melibatkan psikoanalisis untuk nifak, fasik, kufur, lemah keyakinan dan tertutup atau
kesejahteraan klien dalam memahami diri. (Corey, terhijabnya alam ruh, alam malakut dan alam gaib,
2009) Secara teknik, psikoterapi mendominasi kepada semua akibat kedurhakaan dan pengingkaran kepada
proses pengobatan dengan waktu yang terbatas dan Allah. Ketiga, moral (akhlak), yaitu suatu keadaan yang
kombinasi terapi yang beragam. (Laili & Nida, 2018) melekat pada jiwa manusia, yang akan melahirkan
Psikoterapi juga memiliki makna upaya pengobatan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa melalui proses
oleh terapis kepada klien yang mengalami gangguan pemikiran, pertimbangan atau penelitian, sikap mental
mental dan kesulitan dalam mengendalikan diri. atau watak yang terjabarkan dalam bentuk berpikir,
(Coleman, 2003) Disisi lain tidak hanya untuk berbicara, dan bertingkah laku. Keempat, fisik
psikoterapi, melainkan dengan adanya keterlibatan (jasmaniyah). Memang dapat diakui bahwa tidak semua
spiritual didalamnya mampu meningkatkan kualitas gangguan fisik dapat disembuhkan dengan psikoterapi
hidup individu. Berdasarkan dari beberapa pendapat di Islam, kecuali atas izin dan ma‘unah Allah SWT.
atas bahwa psikoterapi memang memiliki pengaruh Dalam perspektif Bimbingan Konseling Islami,
yang sangat amat mendalam bagi kondisi kesehatan psikoterapi bisa dilakukan secara individual maupun
serta mentalk seseorang dalam menghadapi masalah secara kelompok. Menurut Gerald Corey (Teori dan
hidup. Praktek Konseling & Psikoterapi, terj. Koeswara)
Terdapat dua istilah yang sering digunakan Psikoterapi tersebut dapat berorientasi kepada beberapa
konselor dalam memberikan penyembuhan atau aspek, baik kognitif, tingkah laku dan tindakan. Gerald
treatment terhadap klien, yaitu terapi (therapy) dan Corey menjelaskan bahwa ada delapan model konseling
psikoterapi (psychotherapy). Menurut (Andi Mappiare), dan psikoterapi yang bisa dilakukan konselor terhadap
terapi (therapy) adalah suatu proses korektif atau klien yang bermasalah atau yang mengalami gangguan,
kuratif, atau penyembuhan lazim dipakai dalam bidang yaitu:
medikal (kedokteran), istilah terapi kerap digunakan 1. Terapi Psikoanalitik. Tokoh utama terapi ini adalah
secara bergantian dengan konseling (counseling) dan Freud & Carl Jung, sistem filsafat dan metode
psikoterapi (psychotherapy). Kata terapi (therapy) psikoterapi.
dalam bahasa Inggeris memiliki arti pengobatan dan 2. Terapi Eksistensial Humanistik. Tokoh utama terapi
penyembuhan, sedangkan dalam bahasa Arab kata ini adalah May, Maslow, Frankl dan Jourard. Pendekatan
terapi sepadan dengan al-istisyfâ’ yang berasal dari ini dikembangkan sebagai reaksi melawan psikoanalisis
syafâ-yasyfi-syifâ’ yang artinya menyembuhkan. Istilah dan Behaviorisme yang dianggap tidak adil dalam
ini telah digunakan oleh Muhammad ‘Abd al-‘Azîz al- mempelajari manusia.
Khâlidî.4 Kata-kata syifâ’ banyak dijumpai dalam al- 3. Terapi Client Centered. Tokoh utama terapi ini adalah
Qur’an, di antaranya pada surah Yûnus/10: 57 dan al- Carl Roger’s. Terapi Client Centered menaruh
Isrâ’/17: 82, yaitu: kepercayaan dan meminta tanggung jawab yang lebih
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang besar kepada klien dalam menangani berbagai
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh permasalahan.
bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan 4. Terapi Gestalt. Tokoh utama atau pendiri terapi ini
petunjuk serta rahmat bagi orangorang yang beriman” adalah Fritz Perls. Terapi ini merupakan eksperimental
(Q.S. Yûnus/10: 57). yang menekankan kesadaran dan integrasi, yang muncul
Mendekatkan diri kepada Allah Swt. sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta
Merupakan hal yang harus dilakukan oleh umatnya mengintegrasikan fungsi jiwa dan badan.
baik dalam berbagai tujuan hidup apapun jenisnya, 5. Terapi Transaksional. Tokoh utama terapi ini adalah
karena sesungguhnya hanya Allah yang tahu bahwa hal Eric Berne. Terapi ini cenderung ke arah aspek-aspek
yang terbaik untuk setiap umatnya tentu saja hanya dari kognitif dan behavioral, dan dirancang untuk membantu
Allah SWT. orangorang dalam mengevaluasi putusan-putusan yang
Menurut (Tri Rahayu) dalam bukunya telah dibuatnya menurut kelayakan sekarang.
Psikoterapi Perspektif (210-211) 0 objek psikoterapi 6. Terapi Tingkah laku. Tokoh utama dari terapi ini
Islam adalah adalah manusia secara utuh yaitu yang adalah Wolpe, Eysenck, Lazarus dan Salter. Terapi ini
berkaitan dengan gangguan pada empat hal berikut. merupakan penerapan prinsip-prinsip belajar pada
Pertama, mental, yaitu yang berhubungan dengan penyelesaian gangguang-gangguan tingkah laku yang
pikiran, akal, ingatan atau proses yang berasosiasi
spesifik. Hasil-hasilnya merupakan bahan bagi dan menjauhi dari segala larangan-Nya. Dengan
eksperimentasi lebih lanjut. memperbanyak dan memperbaiki kualitas ibadah kepada
7. Terapi Emosional Emotif. Tokoh utama terapi ini Allah, maka akan muncul sebuah harapan bahwa Allah
adalah Albert Ellis. Suatu model yang amat didaktik, dapat mengampuni segala kesalahannya. Terapi mental
berorientasi kognitif tindakan, serta menekankan peran melalui ibadah ini lebih terlihat lagi dari ibadah salat.
pemikiran dan sistem-sistem kepercayaan sebagai akar Melalui ibadah salat terjadi suatu ikatan atau hubungan
masalah-masalah pribadi. yang kuat antara hamba dengan Tuhannya.
8. Terapi Realitas. Tokoh utama terapi ini adalah Ketiga, psikoterapi dengan puasa. Puasa merupakan
William Glasser. Suatu model terapi yang salah satu latihan dan didikan jiwa dan banyak
dikembangkan sebagai reaksi melawan terapi mengandung terapi penyakit kejiwaan dan penyakit fisik.
konvensional. Terapi realitas adalah terapi jangka Karena itu, bagi orang yang sakit fisik (selama penyakit
pendek yang berfokus pada saat sekarang, menekankan itu tidak berbahaya) lebih baik berpuasa, karena melalui
kekuatan pribadi, dan pada dasarnya merupakan jalan puasa bisa menjadikan fisik semakin sehat (shûmû
di mana para klien bisa belajar tingkah laku yang lebih tashihhû). Di saat berpuasa inilah seorang Muslim selalu
realistik dan karenanya bisa mencapai keberhasilan. berusaha untuk berperilaku baik dan mendengarkan kata
Dalam al-Qur-an sendiri Do’a merupakan salah hatinya walaupun tidak ada satu orangpun yang
satu hal yang terpenting dalam hidup, baik sebagai mengawasi perilakunya. Dengan berpuasa juga
konseling maupun sebagai terapi diri. Menurut seseorang akan berlatih untuk bersabar atas lapar dan
Lahmudin, Doa bagi umat Islam merupakan suatu haus serta dalam menahan syahwatnya.
kekuatan yang luar biasa. Doa merupakan suatu alat Keempat, psikoterapi melalui ibadah haji. Ibadah
yang paling kuat untuk menolak sesuatu yang tidak haji dapat melahirkan sifat-sifat yang mulia, seperti
diinginkan, juga doa dapat mendatangkan sesuatu yang kebersamaan, kesatuan pandangan di samping
diminta. Tetapi pengaruh doa itu akan berbeda-beda mendekatkan diri kepada Allah SWT. dengan
menurut kadar iman, keyakinan dan harapan seseorang. memperbanyak mengalunkan kalimat-kalimat talbiyah.
Jika ada doa yang tidak dikabulkan oleh Allah SWT., Haji merupakan pusat pelatihan bagi umat Islam, karena
hal itu bisa saja disebabkan karena di dalam hati orang dalam ibadah haji seseorang akan selalu mengingat
yang berdoa terdapat rasa permusuhan, atau mungkin Allah, selalu berdoa kepada-Nya, melakukan salat
karena lemah imannya atau kurang bersungguh- dengan penuh kekhusukan, dan memotong hewan kurban
sungguh ketika berdoa kepada Allah SWT. Tidak bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
terkabulnya doa ada kalanya karena adanya hal yang Melalui ibadah haji ini juga seseorang melatih diri lebih
menghambat terkabulnya doa itu seperti memakan rendah hati, disiplin dan mengubur jauhjauh sifat
barang haram, dosa-dosa yang melekat di dalam hati, sombong dan berbangga diri.
terlalu cinta kepada dunia dan kelengahan (kelalaian) Kelima, psikoterapi melalui sabar. Sabar adalah
hati. salah satu penyebab datangnya keberuntungan,
MODEL-MODEL PSIKOTERAPI DALAM ISLAM kemenangan dan kebahagiaan, karena orang yang sabar
Menurut (al-Zahrani 2005) terdapat delapan model atas segala ujian dan cobaan dari Allah SWT. akan
terapi mental dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasul. diberikan pahala atau balasan yang lebih baik.
Pertama, psikoterapi dengan keimanan. Terapi Keenam, psikoterapi melalui istighfar dan taubat.
keimanan adalah keimanan murni melalui ibadah Ucapan istighfar dan bertaubat kepada Allah SWT.
kepada Allah SWT. Keimanan seperti inilah yang merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan dalam ajaran
mendatangkan ketenangan dan juga petunjuk ke jalan Islam, karena pada dasarnya setiap manusia pernah
kebenaran dan kebaikan. Dalam kaitan ini, jika bersalah atau berdosa baik kecil maupun besar. Hal ini
konseli/klien mempunyai masalah atau gangguan sesuai dengan penjelasan Rasulullah SAW. dalam
kejiwaan, maka konselor menganjurkan agar sabdanya “Setiap anak Adam pernah bersalah, dan
memperbaiki keimanan atau dekat dengan Allah. Dekat sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang mau
kepada Allah bermakna klien berupaya untuk bertaubat” (H.R. Ahmad).
memperbanyak ibadah dan selalu ingat kepada Allah, Ketujuh, psikoterapi melalui zikir. Semua ibadah
dengan terapi seperti ini diharapkan jiwa manusia termasuk zikir pada hakikatnya adalah usaha untuk
semakin tentram dan damai. Sesuai dengan firman mengingat Allah. Zikir atau mengingat Allah sangat
Allah, dianjurkan dalam ajaran Islam, bahkan zikir (salat)
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka adalah sebaik-baik ibadah. Orang-orang yang selalu
menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, mengingat Allah baik dengan takbir, tasbih, tahmid dan
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tahlil, maka jiwanya semakin damai, tenang dan
tenteram” (Q.S. al-Ra‘d/13: 28). tenteram. Zikir dengan penuh penghayatan dan
Kedua, psikoterapi melalui ibadah. Menunaikan keikhlasan dapat menghilangkan penyakit psikis yang
ibadah merupakan salah satu cara untuk menghapuskan diderita oleh manusia.
dosa dan memperkuat ikatan seorang mukmin kepada Kedelapan, terapi dengan doa. Doa merupakan
Allah SWT. dengan selalu mematuhi perintah Allah salah satu senjata yang sangat ampuh bagi umat Islam,
dan merupakan sarana ibadah dalam mengingat Allah
SWT. Orang yang berdoa kepada Allah adalah orang
yang mempunyai harapan dan keyakinan bahwa Allah
akan mengabulkan harapan dan doanya.

SIMPULAN DAN SARAN


Psikoterapi (psychotherapy) dalam perspektif
Bimbingan Konseling Islami adalah suatu proses
penyembuhan atau perawatan (treatment) yang
dilakukan oleh konselor (terapis) yang profesional
kepada konseli/klien melalui pendekatan psikologi, al-
Qur’an dan hadis, dengan tujuan agar klien dapat keluar
dari masalah yang dihadapinya, baik masalah kejiwaan,
spiritual (keagamaan), akhlak maupun masalah fisik.
Psikoterapi dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu
meningkatkan keimanan dan ibadah kita, mendalami
dan mengamalkan al-Qur’an, terapi kejiwaan melalui
salat, melalui zakat, melalui puasa, melalui haji,
melalui kesabaran, melalui istighfar dan taubat serta
terapi melalui zikir dan doa.
Semoga setelah membaca Jurnal ini kita semua dapat
mendekatkan diri kepada Allah SWT, baik secara
Spiritual maupun batiniyah. Serta teman- teman dapat
menvisualisasikan segala bentuk ajaran yang di
anjurkan dalam al-qur’an serta Hadis Rasul.
PUSTAKA ACUAN

Az-Zahrani, Musfir bin Said. Konseling Terapi, terj.


Sari Narulita dan Miftahul Jannah. Jakarta:
Gema Insani, 2005.
Corey, Gerald. Teori dan Praktek Konseling &
Psikoterapi, terj. E. Koeswara. Bandung:
Refika Aditama, 2005.
Mappiare, Andi. Kamus Istilah Konseling & Terapi.
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006.
Coleman, C. L. (2003). Spirituality and sexual
orientation: Relationship to mental wellbeing
and functional health status. Journal of
Advanced Nursing.
Roderick, buchanan, & Haslam, N. (2019).
Psychotherapy (The Development of
Psychotherapy in the Modern Era)
Rahayu, Iin Tri. Psikoterapi Perspektif Islam &
Psikologi Kontemporer. Malang: UIN
MalangPress, 2009.
Lahmuddin Fakultas Dakwah IAIN Sumatera Utara
Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate,
20371

Anda mungkin juga menyukai