ABSTRAK: Kehidupan di zaman globalisasi seperti sekarang ini lebih-lebih di kota-kota besar sedemikian
kompleks dan bervariasi. Persaingan dalam banyak hal sangat tajam, kebutuhan hidup semakin meningkat, standard
ekonomi semakin tinggi, lapangan kerja yang layak semakin sulit didapatkan, norma-norma agama banyak
terabaikan, pergaulan bebas antar lain jenis sudah menjadi pemandangan umum, pengaruh budaya dan tradisi luar
bebas masuk tanpa hambatan, intervensi negara adikuasa sangat dirasakan, dan pada akhirnya persyaratan atau
kriteria untuk dianggap telah dewasa, mandiri atau mempunyai kemampuan bertambah menjadi sederetan panjang.
Dalam hal ini, psikoterapi (psychotherapy) adalah suatu proses penyembuhan atau perawatan (treatment) yang
dilakukan oleh konselor (terapis) yang profesional kepada klien melalui pendekatan psikologi, al-Qur’an dan hadis,
dengan tujuan kita dapat keluar dari masalah yang dihadapinya, baik masalah kejiwaan, spiritual (keagamaan),
akhlak maupun masalah fisik. Psikoterapi dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti meningkatkan keimanan
dan ibadah kita, mendalami dan mengamalkan al-Qur’an, terapi kejiwaan melalui salat, melalui zakat, melalui
puasa, melalui haji, melalui kesabaran, melalui istighfar dan taubat serta terapi melalui zikir dan doa. Untuk
memperoleh informasi peneliti menggunakan metode penelitian Observasi, serta studi dokumentasi. Setelah itu
informasi tersebut direduksi, didisplay serta disajikan sesuai dengan prosedur penelitian. Psikoterapi
(psychotherapy) dalam perspektif Bimbingan Konseling Islami adalah suatu proses penyembuhan atau perawatan
(treatment) yang dilakukan oleh konselor (terapis) yang profesional kepada konseli/klien melalui pendekatan
psikologi, al-Qur’an dan hadis, dengan tujuan agar klien dapat keluar dari masalah yang dihadapinya, baik masalah
kejiwaan, spiritual (keagamaan), akhlak maupun masalah fisik.