Anda di halaman 1dari 13

UNDERWRITING

Mata Kuliah Asuransi Syariah


Semester VII
Kelas PS-2
Kelompok 1

Sri Wahyuni (183150161)


Miftahul Hasanah (183150127)
Elsa (183150048)
Arika (183150098)
Abd. Rahman (183150184)
A. Pengertian Underwriting
Penjaminan emisi atau yang biasa disebut dengan
underwriting adalah suatu proses yang dilakukan oleh
pihak bank ataupun lembaga keuangan lainnya untuk
bisa menilai kelayakan kredit ataupun resiko peminjam
potensial.
Dalam konteks asuransi, underwriting adalah suatu
proses yang dilakukan untuk bisa mengidentifikasi dan
juga menyeleksi setiap risiko, mengelompokkan
tingkat risiko, dan juga mengambil keputusan terkait
kondisi calon nasabah asuransi.
B. Tujuan Underwriting
Tujuan underwriting adalah menyeleksi dan mengklasifikasikan
calon tertanggung sesuai tingkat risikonya masing-masing untuk
menjadi bagian dari portofolio perusahaan dan menentukan kondisi
khusus seperti ekstra premi karena kesehatan atau pengecualian
sesuai dengan tingkat risiko yang akan menjadi bagian dari
portofolio.

Underwriter Asuransi Syariah mempunyai tujuan yang sangat


berbeda. Konsep dasarnya adalah memberikan skema pembagian
risiko yang proporsional dan adil diantara para peserta yang secara
relatif homogen.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan adanya
underwriter adalah memberikan keadilan kepada
nasabah dalam menentukan jumlah premi yang harus
dibayarkan. Jumlah premi asuransi pun juga
diharapkan tidak merugikan asuransi ketika nasabah
mengajukan klaim beragam produk asuransi jiwa
maupun lainnya. Jika agen asuransi telah menentukan
besar premi dengan tepat, maka asuransi tidak
terbebani dengan risiko yang akan dialami oleh calon
nasabah. Suatu polis akan ditolak jika risiko penyakit
atau beban klaim terlalu banyak.
C. Pihak Yang Melakukan Underwriting
Underwriter adalah seseorang yang bertugas untuk
melakukan seleksi terhadap calon nasabah yang
mengajukan diri untuk mendapatkan manfaat asuransi,
misalnya asuransi jiwa, asuransi kesehatan, maupun
produk lainnya. Pelaku yang melakukan seleksi
tersebut adalah agen atau bagian-bagian internal dari
suatu perusahaan asuransi.
Fungsi lainnya dari seorang underwriter adalah
menentukan hasil akhir apakah calon nasabah tersebut
pantas mendapatkan manfaat asuransi atau sebaliknya.
D. Cara Kerja Underwriting

Underwriting bekerja secara senyap, namun mampu


memberikan hasil yang nyata berupa persetujuan
maupun penolakan dari permohonan kredit ataupun
asuransi yang diajukan oleh pihak calon nasabah.
Beberapa proses tahapan underwriting adalah sebagai
berikut:
1. Pengumpulan Informasi
2. Verifikasi Data
3. Appraisal atau Penilaian Agunan
4. Analisis Keuangan Nasabah
5. Putusan
E. Jenis-Jenis Underwriting
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya,
underwriting adalah suatu proses yang dilakukan oleh
lembaga keuangan untuk melakukan identifikasi dan
juga menyeleksi nasabah agar bisa meminimalisir
risiko yang ada di dalamnya. Underwriting bisa
dibedakan menjadi tiga jenis sebagai berikut.
1. Loan Underwriting (Penjaminan Pinjaman)
2. Insurance Underwriting (Penjaminan Asuransi)
3. Securities Underwriting (Penjaminan Efek)
1. Loan Underwriting (Penjaminan Pinjaman)
Penjaminan pinjaman atau loan underwriting adalah
salah satu jenis underwriting yang dilakukan agar bisa
menilai tingkat kelayakan kredit dari peminjam
potensial. Jenis underwriting ini akan melibatkan
penilaian pada riwayat kredit pihak pemohon, catatan
finansialnya, nilai dari agunan yang ditawarkannya,
serta berbagai faktor lain yang tergantung pada ukuran
dan juga tujuan dari pengajuan pinjaman itu sendiri.
2. Insurance Underwriting (Penjaminan Asuransi)
Penjaminan asuransi atau insurance underwriting
adalah jenis underwriting yang dilakukan dengan
mengidentifikasi dan juga menyeleksi risiko
pengajuan asuransi oleh pihak calon pemegang polis.
Dalam penerapannya, underwriting ini bisa jadi
berbeda untuk setiap jenis asuransi lain.
3. Securities Underwriting (Penjaminan Efek)
Penjaminan efek atau securities underwriting adalah
jenis underwriting yang dilakukan oleh pihak investor
potensial atau surat berharga khusus yang sesuai
dengan initial public offering atau IPO. Pada prosesnya,
pihak bank investasi akan melakukan pembelian
sekuritas yang sudah diterbitkan oleh perusahaan, lalu
menjualnya kembali di pasar modal atau bursa efek.
Proses ini akan memastikan bahwa perusahaan IPO
yang bersangkutan akan meningkatkan jumlah modal
yang diperlukan pihak underwriter pada layanannya.
F. Risiko Underwriting
Risiko asuransi yang bisa muncul adalah kemungkinan
adanya pengajuan klaim asuransi yang dilakukan
secara bersamaan oleh para pemegang polis. Oleh
sebab itu, perusahaan asuransi sebagai pihak
underwriter akan menilai tingkat kesehatan pemegang
polis dan berbagai faktor lainnya secara seksama dan
menyebarkan risiko potensial diantara sebanyak
mungkin para pemegang polis.
Terima Kasih

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi
Wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai