Anda di halaman 1dari 5

Perkembangan dan

pengembangan koperasi
RAHMA MIRANTY (C20119198)
Perkembangan koperasi

Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang
pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De
Wolffvan Westerrode.

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki
kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging. Dengan Undang-undang
Koperasi tahun 1915, rakyat tidak mungkin dapat mendirikan koperasi, karena Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal, Harus
dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa Belanda, Membayar bea materai sebesar 50 gulden, Hak tanah harus menurut Hukum
Eropa, Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi.

Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi “KUMIAI”. Awalnya koperasi ini berjalan mulus.
Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan rakyat Indonesia.Setelah
Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di
Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah berkata : “Bukan Koperasi
namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang Koperasi”. Kongres
Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain :

a. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )


b. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
c. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi

Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda, keputusan Kongres
Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli
1953, diadakanlah Kongres Koperasi II di Bandung untuk pengambilan keputusan.
Pengembangan koperasi
Berdasarkan kekurangan-kekurangan dalam kegiatan koperasi di Indonesia
yang telah dijabarkan sebelumnya penulis menyertakan beberapa strategi
pengembangan koperasi dengan harapan dapat membantu pemajuan
koperasi di Indonesia seperti di bawah ini:
1. Gencarkan Sosialisasi kepada Masyarakat
2. Membuat Konsep Koperasi yang Berbeda
3. Mengubah Suasana Koperasi Menjadi Lebih Nyaman
4. Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja Koperasi
5. Penerapan Teknologi Informasi
thanks
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai