Disusun oleh :
Latar Belakang
Namun, pada tahun 1933, hukumnya mirip dengan hukum angka. 431
dengan demikian membunuh perusahaan koperasi untuk kedua kalinya. Pada
tahun 1942, Jepang menduduki Indonesia. Jepang kemudian mendirikan
koperasi "KUMIAI". Pada awalnya koperasi berjalan dengan baik, namun
fungsinya berubah drastis dan menjadi alat mencari keuntungan Jepang dan
membawa kesengsaraan bagi rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia Merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan
koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di
Tasikmalaya. Hari ini kemuadian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah berkata: “Bukan
Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang
Koperasi”. Kongres Koperasi 1 menghasilkan beberapa keputusan penting,
antara lain:
1. Keanggotaan
Meningkatkan disiplin anggota dalam bidang perkoperasian
sehingga hak kewajiban anggota dapat terpenuhi;
Meningkatkan kesadaran anggota dalam berkoperasi sehingga
kepercayaan anggota terhadap pengurus meningkat;
Meningkatkan pembinaan dan pengendalian terhadap anggota
yang bermasalah guna kemajuan dan perkembangan Koperasi
mendatang semakin sehat;
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia perkoperasian
melalui Pelatihan dan Pendidikan / Pelatihan (Diklat);
Mengirimkan Anggota untuk mengikuti Pelatihan
perkoperasian;
Menyelenggarakan pelatihan perkoperasian dengan
mendatangkan narasumber dari Dinas / Instansi terkait.
2. Pengurus
Melaksanakan program kerja dengan semangat kebersamaan
dan penuh rasa tanggung jawab;
Meningkatkan efektivitas dan kualitas kerja pengurus sesuai
tugas pokok dan fungsinya;
Proaktif dan tanggap dalam menampung informasi, aspirasi,
saran, dan pendapat / usulan anggota guna perkembangan
koperasi;
Menyusun Rencana Kerja dan RAPB pada tahun berikutnya;
Melaksanakan RAT Tutup Buku 2022;
Mengikuti pelatihan perkoperasian yang dilaksanakan oleh
dinas / instansi terkait;
Peningkatan kesejahteraan pengurus.
3. Pengawas
Meningkatkan efektivitas kerja pengawas dengan bidang
tugasnya;
Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kerja
pengurus serta karyawan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
sekali;
Memberikan koreksi, penilaian, saran, dan usul kepada
pengurus, baik diminta atau tidak;
Melaporkan secara tertulis hasil pengawasan dan pemeriksaan
pengawas koperasi kepada anggota melalui pengurus tiap
triwulan serta pada RAT;
Memberikan motivasi kepada anggota dalam melaksanakan
kewajiban dan ikut serta dalam mengikuti kredit bermasalah /
tunggakan merah;
Mengikuti pelatihan / diklat Perkoperasian terutama
kepengawasan Koperasi dan keuangan;
Peningkatan kesejahteraan pengawas.
4. Karyawan
Melaksanakan efektif kerja sesuai bidang tugasnya;
Meningkatkan kedisiplinan karyawan masuk kerja dengan
pengaturan sebagai berikut :
1. USP dengan enam hari kerja yaitu :
Senin s/d Kamis masuk pukul 07.30 WIB dan
pulang pukul 16.30 WIB.
Sabtu masuk pukul 07.30 WIB dan pulang pukul
14.30 WIB untuk semua karyawan.
2. KOPERASI TULUS dengan tujuh hari kerja (Ahad s/d
Sabtu ) masuk pukul 07.30 WIB dan pulang 21.00 WIB,
dengan sistem shift, setiap karyawan libur satu hari
dalam setiap minggu.
3. Aula dan Wisma dengan tujuh hari kerja (Ahad s/d
Sabtu) 24 Jam dengan sistem shift.
Mengadakan pembinaan bulanan bagi karyawan dalam
Pelayanan Prima menuju Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
Menaikkan gaji karyawan sesuai kemampuan koperasi;
Memberikan Reward / Penghargaan kepada karyawan yang
disiplin dan profesional;
Memberikan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan dan
kesejahteraan lainnya aggar bekerja tertib, rajin, dan nyaman
didasarkan pada sistem penggajian dan kemampuan keuangan
koperasi.
3. Unsur-Unsur Organisasi Koperasi Tulus
Kesimpulan