Anda di halaman 1dari 18

TUGAS ANALISIS ORGANISASI

KOPERASI TULUS KEBUMEN

Dosen : Mochamad Hanafi S.A.P., M.Si.

Disusun oleh :

Hanief Subekti (22802244005)

MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


A. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Koperasi mempunyai peran penting dalam tercapainya kesejahteraan


bagi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi memiliki
dua karakter yaitu bersifat ekonomi dan berwatak sosial artinya meskipun
dalam pokok usahanya berprinsip ekonomi, koperasi tetap mementingkan
pendidikan pengoperasian bagi anggota dan juga masyarakat (Anoraga 2002),
dua karakter tersebut merupakan karakter yang khas yang dimiliki oleh
koperasi. Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, Koperasi
merupakan suatu badan usaha, sehingga koperasi tetap tunduk terhadap
kaidah-kaidah perusahaan dan prinsip ekonomi yang berlaku. Oleh karena itu,
menghasilkan keuntungan dalam mengambangkan organisasi dan usahanya
adalah keharusan atau kewajiban sebuah koperasi.

Pada Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1),


pembagian koperasi yang merupakan perwujudan ke arah amanat konstitusi
bangsa Indonesia adalah perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dan koperasi adalah bangunan
usaha yang sesuai dengan susunan perekonomian yang dimaksud. Oleh karena
itu, koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia dan diharapkan
koperasi memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia.

Koperasi lahir dengan dilatarbelakangi oleh bagaimana caranya agar


masyarakat yang berada dipapan bawah, seperti petani, pengrajin, kaum
buruh, dan sebagainya tidak banyak dirugikan akibat diberlakukannya sistem
kapitalisme. Dengan kata lain, sejarah lahirnya koperasi lebih menitikberatkan
pada cara meningkatkan kesejahteraan petani, pengrajin, kaum buruh, dan
sebagainya. Sejarah pemikiran tentang koperasi lebih banyak mengedepankan
pentingnya berusaha secara berkelompok daripada individu. Ide berdirinya
koperasi dimulai karena adanya kecemburuan dari beberapa buruh yang
bekerja di suatu pabrik terhadap sistem kapitalisme awal yang sangat
menguntungkan satu pihak yaitu pemilik modal. Akhirnya pemilik modal
memperoleh keuntungan yang besar dan tingkat kesejahteraan kaum buruh
menjadi sangat rendah, artinya buruh dituntut untuk bekerja dalam waktu yang
panjang dengan tingkat upah yang kecil, sehingga timbul jurang pemisah
antara pengusaha atau pemilik modal dengan kaum buruh yang miskin.
Suasana ini yang membuat beberapa orang mulai tergugah untuk
meningkatkan kesejahteraan secara bersama pula. Itulah cikal bakal lahirnya
ide atau gagasan untuk membentuk koperasi.

Di antara berbagai Koperasi yang ada saat ini, di Kebumen khususnya


dan Provinsi Jawa Tengah pada umumnya, Koperasi Simpan Pinjam Tulus
Kebumen merupakan salah satu Koperasi yang telah memegang peranan
penting terhadap kemajuan daerah ini sejak mulai didirikannya. Koperasi
Simpan Pinjam Tulus Kebumen memiliki visi yaitu adalah “Tumuju
Utamaning Laku Urip Santoso (TULUS). Serta memiliki 4 misi, yaitu adalah
sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarga serta masyarakat;


b. Menyediakan pelayanan prima bagi anggota;
c. Mewujudkan Sumber Daya Manusia koperasi yang profesional;
d. Menyediakan teknologi informasi yang handal.

Koperasi Tulus Kebumen juga mempunyai tujuan, adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesejahteraan para anggota dan keluarga serta


masyarakat pada umumnya sehingga bangsa adil dan makmur melalui
koperasi dapat terwujud;
b. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi anggota untuk dapat
mewujudkan KPRI “TULUS” sebagai koperasi yang mandiri dan
sehat;
c. Meningkatkan kualitas SDM berkoperasi anggota, pengurus, pengawas
dan karyawan untuk mewujudkan pertumbuhan dan pengembangan
KPRI “Tulus”;
d. Menyiapkan teknologi informasi yang handal sesuai kebutuhan
masyarakat modern.
Sebuah koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat menyejahterakan
anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Dalam
hal ini, semakin baik kinerja Koperasi, maka semakin besar kemampuan
Koperasi menyejahterakan anggotanya. Semakin besar peran Koperasi
memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka
dalam kegiatan Koperasi. Jadi, hubungan antara kinerja Koperasi,
partisipasi anggota dan kesejahteraan anggota adalah hubungan yang
saling mempengaruhi. Anggota Koperasi mempunyai makna yang sangat
strategis bagi pengembangan Koperasi, anggota dapat berfungsi sebagai
pemilik dan sekaligus sebagai pengguna jasa sebagai karakteristik utama
Koperasi yang tidak dimiliki oleh bentuk perusahaan lain. Sebagai pemilik
harus berpartisipasi dalam penyetoran modal, pengawasan, dan
pengambilan keputusan, dengan harapan akan memperoleh pembagian
SHU yang memadai, kesuksesan koperasi juga dapat dilihat dari
kemampuan dalam mempromosikan ekonomi anggotanya. Oleh karna itu
dapat dikatakan bahwa peranan koperasi sangat besar bagi anggotanya.
B. PEMBAHASAN
1. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia

Sejarah singkat gerakan koperasi kembali ke abad ke-20, umumnya


sebagai hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang
yang sangat kaya. Koperasi tumbuh di antara masyarakat seiring dengan
meningkatnya penderitaan ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh sistem
kapitalis. Banyak orang yang bermatapencaharian sederhana, kemampuan
ekonomi terbatas, berbagi penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara
spontan bersatu untuk membantu diri sendiri dan sesama warga.

Dalam keadaan hidup yang demikian, pihak kolonial berusaha


mengintimidasi penduduk pribumi, membuat suasana hati mayoritas rakyat
menjadi sangat ketakutan. Selain itu, rentenir, debitur, dan rentenir juga turut
andil dalam gejolak tersebut. Mereka bersaing untuk mendapatkan keuntungan
besar dan para petani menghadapi kesulitan hidup, sehingga mereka sering
terpaksa menyerahkan tanahnya karena ketidakmampuan mereka membayar
hutang yang telah digelembungkan oleh sistem bunga yang diterapkan oleh
ijon.

Di Indonesia, gagasan kerjasama pertama kali diperkenalkan oleh Patih


Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja, yang pada tahun 1896
mendirikan bank untuk pegawai negeri. Cita-cita semangat ini kemudian
dilanjutkan oleh De Wolffvan Westerrode.

Pada zaman Belanda pembetuk koperasi belum dapat terlaksana karena:

a. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non-pemerintah yang


memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
b. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
c. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena
pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum
politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikann oleh Dr. Sutomo
memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan
rakyat. Pada tahun 1915, dibuat peraturan Verodening op de Cooperative
Vereeniging. Dengan Undang-Undang Koperasi tahun 1915, rakyat tidak
mungkin dapat mendirikan koperasi, karena:

a. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal.


b. Harus dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa Belanda.
c. Membayar bea materai sebesar 50 gulden.
d. Hak tanah harus menurut Hukum Eropa.
e. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi.

Pada tahun 1927, Regeling Inlandschhe Cooperative. Isi UU Koperasi


tahun 1927 tersebut antara lain:

1) Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada Penasihat


Urusan Kredit Rakyat dan Koperasi, dan dapat ditulis dalam Bahasa
Daerah.
2) Bea Materainya cukup 3 gulden.
3) Dapat memiliki hak tanah menurut Hukum Adat.
4) Hanya berlaku bagi Golongan Bumi Putera.

Pada tahun 1927, sebuah serikat Islam dibentuk untuk memperjuangkan


posisi ekonomi para pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, Partai
Nasional Indonesia dibentuk untuk memperjuangkan penyebaran semangat
gotong royong.

Namun, pada tahun 1933, hukumnya mirip dengan hukum angka. 431
dengan demikian membunuh perusahaan koperasi untuk kedua kalinya. Pada
tahun 1942, Jepang menduduki Indonesia. Jepang kemudian mendirikan
koperasi "KUMIAI". Pada awalnya koperasi berjalan dengan baik, namun
fungsinya berubah drastis dan menjadi alat mencari keuntungan Jepang dan
membawa kesengsaraan bagi rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia Merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan
koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di
Tasikmalaya. Hari ini kemuadian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah berkata: “Bukan
Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang
Koperasi”. Kongres Koperasi 1 menghasilkan beberapa keputusan penting,
antara lain:

a. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI).


b. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi.
c. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi.

Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda, keputusan


Kongres Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun,
pada tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres Koperasi II di Bandung, yang
antara lain mengambil putusan sebagai berikut :

a. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti


SOKRI.
b. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di
sekolah.
c. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
d. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru.

Hambatan-hambatan bagi pertumbuhan koperasi antara lain disebabkan


oleh hal-hal berikut: :

a. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah.


b. Pengalaman masa lampau mengakibatkan masyarakat tetap merasa curiga
terhadap koperasi.
c. Pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat rendah.
Untuk melaksanakan program perkoperasian pemerintah mengadakan
kebijakan antara lain :

a. Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama


koperasi.
b. Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi.
c. Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri
maupun pertanian yang bermodal kecil.

Organisasi ekonomi rakyat khususnya koperasi perlu direformasi.


Pengusaha dan petani dengan ekonomi lemah sering menjadi mangsa
tengkulak dan rentenir. Cara untuk membantu mereka adalah dengan
menciptakan koperasi di antara mereka. Alhasil, pemerintah dapat
menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi. Untuk memperdalam
pemahaman dan fungsi koperasi di masyarakat diselenggarakan informasi dan
edukasi bagi pengurus koperasi.

2. Asas-asas Organisasi Koperasi Tulus

Asas-asas organisasi adalah berbagai macam pedoman yang


hendaknya dilaksanakan atau diaplikasikan semua aktivitas yang ada di dalam
organisasi bisa berjalan dengan lancar dan supaya diperoleh struktur
organisasi yang baik. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa asas-
asas organisasi mempunyai 2 peranan, yaitu sebagai berikut:

1. Pedoman untuk membentuk suatu struktur organisasi yang efisien dan


sehat.
2. Pedoman untuk melaksanakan suatu kegiatan organisasi supaya bisa
berjalan dengan lancar.

Asas-asas organisasi adalah dasar pergerakan dalam melakukan


kegiatan organisasi. Asas organisasi sering disebut sebagai pijakan dari pola
pikir dan tindakan dalam organisasi. Setiap organisasi berdiri di atas asas
utama untuk menentukan seperti apa organisasi itu akan bekerja.
Koperasi Tulus Kebumen menerapkan beberapa asas-asas organisasi, adalah
sebagai berikut:

a. Asas Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi harus jelas dan rasional; apakah bertujuan untuk


mendapatkan laba ataukah untuk memberikan pelayanan. Hal ini merupakan
bagian penting dalam menentukan struktur organisasi. Koperasi Tulus
Kebumen memiliki visi, misi, serta tujuan yang jelas dan rasional. Visi
Koperasi Tulus Kebumen adalah “Tumuju Utamaning Laku Urip Santoso
(TULUS).

Serta memiliki 4 misi, yaitu adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarga serta masyarakat;


2. Menyediakan pelayanan prima bagi anggota;
3. Mewujudkan Sumber Daya Manusia koperasi yang profesional;
4. Menyediakan teknologi informasi yang handal.

Koperasi Tulus Kebumen juga mempunyai tujuan, adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesejahteraan para anggota dan keluarga serta


masyarakat pada umumnya sehingga bangsa adil dan makmur melalui
koperasi dapat terwujud;
2. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi anggota untuk dapat
mewujudkan KPRI “TULUS” sebagai koperasi yang mandiri dan
sehat;
3. Meningkatkan kualitas SDM berkoperasi anggota, pengurus, pengawas
dan karyawan untuk mewujudkan pertumbuhan dan pengembangan
KPRI “Tulus”;
4. Menyiapkan teknologi informasi yang handal sesuai kebutuhan
masyarakat modern.
b. Asas Kesatuan Tujuan

Suatu organisasi harus ada kesatuan yang ingin dicapai. Organisasi


secara keseluruhan dan tiap-tiap bagiannya harus berusaha untuk mencapai
tujuan tersebut. Organisasi akan kacau apabila tidak memiliki kesatuan
tujuan. Sama seperti Organisasi Koperasi Tulus Kebumen, jika tidak
memiliki kesatuan tujuan, maka akan hancur. Tujuan Koperasi Tulus
Kebumen sudah tertera di atas.

c. Asas Pembagian Kerja

Pengelompokkan tugas-tugas, pekerjaan atau kegiatan-kegiatan


yang sama dalam satu unit kerja hendaknya didasarkan atas eratnya
hubungan pekerjaan tersebut. Koperasi Tulus Kebumen mempunyai materi
program kerja di berbagai bidang organisasi dan kelembagaan, adalah
sebagai berikut:

1. Keanggotaan
 Meningkatkan disiplin anggota dalam bidang perkoperasian
sehingga hak kewajiban anggota dapat terpenuhi;
 Meningkatkan kesadaran anggota dalam berkoperasi sehingga
kepercayaan anggota terhadap pengurus meningkat;
 Meningkatkan pembinaan dan pengendalian terhadap anggota
yang bermasalah guna kemajuan dan perkembangan Koperasi
mendatang semakin sehat;
 Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia perkoperasian
melalui Pelatihan dan Pendidikan / Pelatihan (Diklat);
 Mengirimkan Anggota untuk mengikuti Pelatihan
perkoperasian;
 Menyelenggarakan pelatihan perkoperasian dengan
mendatangkan narasumber dari Dinas / Instansi terkait.
2. Pengurus
 Melaksanakan program kerja dengan semangat kebersamaan
dan penuh rasa tanggung jawab;
 Meningkatkan efektivitas dan kualitas kerja pengurus sesuai
tugas pokok dan fungsinya;
 Proaktif dan tanggap dalam menampung informasi, aspirasi,
saran, dan pendapat / usulan anggota guna perkembangan
koperasi;
 Menyusun Rencana Kerja dan RAPB pada tahun berikutnya;
 Melaksanakan RAT Tutup Buku 2022;
 Mengikuti pelatihan perkoperasian yang dilaksanakan oleh
dinas / instansi terkait;
 Peningkatan kesejahteraan pengurus.
3. Pengawas
 Meningkatkan efektivitas kerja pengawas dengan bidang
tugasnya;
 Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kerja
pengurus serta karyawan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
sekali;
 Memberikan koreksi, penilaian, saran, dan usul kepada
pengurus, baik diminta atau tidak;
 Melaporkan secara tertulis hasil pengawasan dan pemeriksaan
pengawas koperasi kepada anggota melalui pengurus tiap
triwulan serta pada RAT;
 Memberikan motivasi kepada anggota dalam melaksanakan
kewajiban dan ikut serta dalam mengikuti kredit bermasalah /
tunggakan merah;
 Mengikuti pelatihan / diklat Perkoperasian terutama
kepengawasan Koperasi dan keuangan;
 Peningkatan kesejahteraan pengawas.
4. Karyawan
 Melaksanakan efektif kerja sesuai bidang tugasnya;
 Meningkatkan kedisiplinan karyawan masuk kerja dengan
pengaturan sebagai berikut :
1. USP dengan enam hari kerja yaitu :
 Senin s/d Kamis masuk pukul 07.30 WIB dan
pulang pukul 16.30 WIB.
 Sabtu masuk pukul 07.30 WIB dan pulang pukul
14.30 WIB untuk semua karyawan.
2. KOPERASI TULUS dengan tujuh hari kerja (Ahad s/d
Sabtu ) masuk pukul 07.30 WIB dan pulang 21.00 WIB,
dengan sistem shift, setiap karyawan libur satu hari
dalam setiap minggu.
3. Aula dan Wisma dengan tujuh hari kerja (Ahad s/d
Sabtu) 24 Jam dengan sistem shift.
 Mengadakan pembinaan bulanan bagi karyawan dalam
Pelayanan Prima menuju Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
 Menaikkan gaji karyawan sesuai kemampuan koperasi;
 Memberikan Reward / Penghargaan kepada karyawan yang
disiplin dan profesional;
 Memberikan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan dan
kesejahteraan lainnya aggar bekerja tertib, rajin, dan nyaman
didasarkan pada sistem penggajian dan kemampuan keuangan
koperasi.
3. Unsur-Unsur Organisasi Koperasi Tulus

Unsur-unsur organisasi secara sederhana dapat dirincikan menjadi


tiga unsur, yaitu adanya dua orang atau lebih, adanya kerjasama antar
anggota, dan juga ada tujuan yang akan dicapai bersama-sama. Ketiga
unsur tersebut akan membangun sebuah organisasi. Unsur-unsur tersebut
tidak dapat berdiri sendiri, karena organisasi akan berjalan dengan lancar
dan sukses apabila semua unsur dapat saling berhubungan dan kuat
sehingga dapat membentuk kesatuan yang utuh.

Koperasi Tulus adlah organisasi modern, organisasi modern


terdapat unsur unsur organisasi kompleks. Unsur-unsur organisasi
kompleks terdiri atas man, kerja sama, tujuan bersama, peralatan atau
equipment, lingkungan atau environment, kekayaan alam, dan kerangka
atau konstruksi mental organisasi.
4. Macam-Macam Organisasi Koperasi Tulus

Koperasi Tulus Kebumen termasuk ke dalam Organisasi Bisnis/Swasta.

Organisasi bisnis/swasta memiliki tujuan terpenting bagaimana


mendapatkan keuntungan maksimal. Mereka berkonsentrasi pada kegiatan
produksi, distribusi dan pemahaman kebutuhan konsumen.

Organisasi berdasarkan tujuan dapat dibedakan menjadi organisasi


bisnis, organisasi sosial, dan organisasi pemerintah. Disamping itu, ada
beberapa bentuk organisasi lain yang dapat dimasukkan baik kedalam
organisasi bisnis, pemerintah, maupun sosial. Bentuk organisasi tersebut
antara lain: joint ventura, trust, kartel, holding company, dan yayasan.

Koperasi merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak


sosial, beranggota orang-orang atau badan-badan hukum koperasi sebagai
usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.

5. Bentuk dan Tipe Organisasi Koperasi Tulus

Bentuk Organisasi Koperasi Tulus adalah Organisasi Fungsional.

Dalam organisasi bentuk fungsional prinsip yang harus ditekankan


adalah prinsip fungsional dan prinsip pemisahan. Prinsip fungsional
menegaskan pembagian tugas dan siapa yang mengerjakan suatu
pekerjaan. Sedangkan prinsip pemisahan menegaskan bahwa si A tidak
dapat mengerjakan pekerjaan si B karena masing-masing orang sudah
mendapatkan bagian pekerjaan masing-masing. Bentuk organisasi yang
dibagi berdasarkan spesialisasi pegawainya membuat pilar pembagian
kerja dan departemenenisasi serta koordinasi menjadi lebih kuat. Yang
artinya diperlukan juga pilar koordinasi dan komunikasi yang baik guna
mencapai tujuan Bersama. Sama seperti tujuan Koperasi yaitu untuk
mensejeterahkan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
demi mencapai tujuan bersama.
6. Bagan dan Struktur Organisasi Koperasi Tulus

Dalam sebuah organisasi, institusi maupun bisnis terdapat posisi


yang menunjukkan jabatan dari setiap orang di dalamnya. Setiap posisi
atau jabatan tersebut memiliki wewenang dan tanggung jawab yang saling
berkaitan anatara satu dengan yang lainnya. Bagan organisasi atau
struktur organisasi adalah diagram yang menyampaikan struktur internal
perusahaan secara visual dengan menjelaskan peran, tanggung jawab, dan
hubungan antar individu dalam suatu lembaga atau organisasi. Koperasi
Tulus memiliki bagan Organisasi yaitu Kenaggotaan, Pengurus, Pengawas,
dan Karyawan.

Struktur organisasi di Koperasi Tulus menetapkan cara bagaimana


tugas dan pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinir secara formal.

7. Komunikasi Organisasi Koperasi Tulus

Dalam kegiatan berorganisasi komunikasi diperlukan dengan


tujuan agar system berjalannya organisasi tersebut dapat terjalin dengan
sempurna dan lebih baik. Manusia sebagai makhluk social tentunya saling
membutuhkan antara satu sama lain dengan berinteraksi menggunakan
komunikasi. Setiap seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi
patokan dalam berkomunikasi baik dalam lingkup berorganisasi maupun
individu. Organisasi Koperasi Tulus tentunya mencakupi seluruh seluruh
kegiatan dan tujuan yang telah direncanakan, dan untuk melaksanakan
berbagai rencana tersebut diperlukan komunikasi yang baik agar dapat
dijalankan dan mendapat hasil yang baik sesuai apa yang telah
direncanakan sebelumnya.

8. Peranan Staff Organisasi Koperasi Tulus


Staf memiliki kedudukan yang strategis dalam sebuah organisasi
baik itu milik pemerintah maupun milik swasta. Penyediaan pelayanan
jasa atau barang tidak akan tercapai dan terlaksana jika staf tidak ada atau
staf yang ada tidak berfungsi dengan baik. Jadi staflah yang menjadi ujung
tombak kinerja dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan dan itulah
yang menjadi tolak ukur peran staf dalam organisasi. Staf dalam organisasi
Koperasi Tulus adalah Staf Admin Koperasi.
9. Perilaku Organisasi Koperasi Tulus

Di Koperasi Tulus, perilaku organisasi dapat didefinisikan sebagai


kajian ilmu tentang individu-individu untuk mendapatkan informasi
mengenai kebiasaan, tingkah laku, cara kerja, dan berbagai dinamika
dampak keterlibatan individu didalam suatu organisasi. Perilaku organisasi
mengunakan komunikasi individu dengan dirinya, individu dengan
individu lain, individu dengan organisasi, serta individu dengan
lingkungan. Dengan kata lain, sebagian besar kegiatan organisasi sangat
erat hubungannya dengan individu. Oleh sebab itu, dapat dikatakan maju
mundurnya suatu organisasi dapat diketahui melalui pengelolahan sumber
daya manusia di dalamnya.

10. Perubahan Organisasi Koperasi Tulus

Perubahan Organisasi adalah suatu studi yang memerlukan


keahlian khusus mempunyai pokok ilmu pengetahuan tentang individu,
kelompok, dan pengaruh dari struktur terhadap perubahan untuk membuat
organisasi bekerja secara lebih efektif. Dalam Organisasi Koperasi Tulus
terdapat tantangan serta hambatan, diantaranya melihat realitas yang
terjadi dalam organisasi, tindakan responsive atas kegagalan untuk
kemudian mengambil langkah-langkah, tentang kemauan untuk
memanfaatkan sekecil apapun peluang untuk melakukan perubahan. Selain
tantangan ada juga hambatan dalam perubahan organisasi, diantaranya
adalah hambatan dari faktor manusia, hambatan dari faktor organisasi dan
ada juga hambatan-hambatan umum lainnya.

11. Pengembangan Organisasi Koperasi Tulus

Secara umum pengembangan organisasi merupakan upaya


perubahan terencana, sistematis, berkelanjutan yang dilakukan oleh suatu
organisasi untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas organisasi
agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dibawah
suatu kepemimpinan.

Pengembangan organisasi merupakan suatu aktivitas yang


mengatur dan mendesain manajemen dan aktivitas-aktivitas kegiatan
organisasi dalam mencapai efektifitas organisasi. Pengembangan
organisasi suatu metode sistematik tentang bagaimana organisasi
menjalankan peran dalam suatu sistem sosial dan menganalisis data.

Organisai Koperasi Tulus telah mempraktikan pengembangan


organisai, adalah sebagai berikut:

a. Membuat Sistem Project Management;


b. Mengembangkan Pelatihan Layanan Customer;
c. Meningkatkan Hubungan Anggota.
C. PENUTUP

Kesimpulan

Koperasi Tulus Kebumen mempunyai tujuan, adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesejahteraan para anggota dan keluarga serta


masyarakat pada umumnya sehingga bangsa adil dan makmur
melalui koperasi dapat terwujud;
b. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi anggota untuk dapat
mewujudkan KPRI “TULUS” sebagai koperasi yang mandiri
dan sehat;
c. Meningkatkan kualitas SDM berkoprasi anggota, pengurus,
pengawas dan karyawan untuk mewujudkan pertumbuhan dan
pengembangan KPRI “Tulus”;
d. Menyiapkan teknologi informasi yang handal sesuai kebutuhan
masyarakat modern.

Asas-asas Organisasi Koperasi Tulus Asas-asas organisasi adalah


berbagai macam pedoman yang hendaknya dilaksanakan atau diaplikasikan
semua aktivitas yang ada didalam organisasi bisa berjalan dengan lancar dan
supaya diperoleh struktur organisasi yang baik.

Organisasi Koperasi Tulus tentunya mencakupi seluruh seluruh


kegiatan dan tujuan yang telah direncanakan, dan untuk melaksanakan
berbagai rencana tersebut diperlukan komunikasi yang baik agar dapat
dijalankan dan mendapat hasil yang baik sesuai apa yang telah direncanakan
sebelumnya.

Pengembangan Organisasi Koperasi Tulus Secara umum


pengembangan organisasi merupakan upaya perubahan terencana, sistematis,
berkelanjutan yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk meningkatkan
efektivitas dan produktivitas organisasi agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dibawah suatu kepemimpinan.
D. DAFTAR PUSTAKA

Sholihah, M. (2018). MAKALAH KOPERASI.

M. Aidil Rizki. (2018). Asas – Asas Organisasi.

Amir Syamsuadi. (2018). Pengertian dan Unsur-Unsur Organisasi


Pertemuan III.

Anda mungkin juga menyukai