Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam
kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang
sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk
masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama,
melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para
anggotannya.

Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam
rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi
terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan perkumpulan-perkumpulan Koperasi.

Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di


dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki
kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan
Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi
khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh
pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko
guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar 1945.

B. Perumusan Masalah

Di dalam penulisan karya ilmiah ini diperlukan sumber informasi yang luas agar
didalam penulisannya dapat memberikan arah yang menuju pada tujuan yang ingin dicapai,
sehingga dalam hal ini diperlukan adanya perumusan masalah yang akan menjadi pokok
pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah ini agar dapat terhindar dari kesimpangsiuran

1
dan ketidak konsistenan di dalam penulisan. Permasalahan yang timbul dalam perkoperasian
sangat luas dan beragam.

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :

 Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan koperasi di Indonesia

 Untuk mengetahui pengertian koperasi

 Untuk mengetahui lambang dan ciri-ciri koperasi.

 Untuk mengetahui unsur-unsur koperasi.

 Untuk mengetahui fungsi dan peran koperasi.

 Untuk mengetahui peranan koperasi dalam perekonomian indonesia.

 Untuk mengetahui prinsip, asas dan tujuan koperasi.

 Untuk mengetahui landasan koperasi di Indonesia.

 Untuk mengetahui bentuk dan jenis koperasi.

 Untuk mengetahui tingkatan dan perangkat organisasi koperasi.

 Untuk mengetahui modal dan cara mendirikan koperasi.

 Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan koperasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia


Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya
merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang
sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan
ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa
orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh
penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk
menolong dirinnya sendiri dan manusia sesamanya. Dalam keadaan hidup demikian, pihak
kolonial terus-menerus mengintimidasi penduduk pribumi sehingga kondisi sebagian besar
rakyat sangat memprihatinkan. Di samping itu para rentenir, pengijon dan lintah darat turut
pula memperkeruh suasana. Mereka berlomba mencari keuntungan yang besar dan para petani
yang sedang menghadapi kesulitan hidup, sehingga tidak jarang terpaksa melepaskan tanah
miliknya sehubungan dengan ketidakmampuan mereka mengembalikan hutang-hutangnya
yang membengkak akibat sistem bunga yang diterapkan pengijon. Di Indonesia, ide-ide
perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria
Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita
semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
a) Belum ada instansi pemerintah yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang
koperasi.
b) Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
c) Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan
politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang
membahayakan pemerintah jajahan itu.

Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Isi UU Koperasi tahun


1927 tersebut antara lain :

3
1. Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada Penasihat Urusan
Kredit Rakyat dan Koperasi, dan dapat ditulis dalam Bahasa Daerah.
2. Bea materainya cukup 3 gulden.
3. Dapat memiliki hak tanah menurut Hukum Adat.
4. Hanya berlaku bagi Golongan Bumi Putera.

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun
1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha
koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang
lalu mendirikan koperasi “KUMIAI”. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya
berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di


Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian
ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta
pernah berkata : “Bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan
tentang Koperasi”. Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain:

 Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )

 Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi

 Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi

II. Pengertian Koperasi


a) Pengertian Koperasi Menurut Istilah
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan
”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama.
Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang
mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan
dengan maksud mensejahterakan anggota.

4
b) Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang
UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia)
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas
kekeluargaan.

PEMBAHASAN

1. GAMBARAN UMUM USAHA


Produk yang dijual dalam paket usaha ini mempunyai berbagai tema antara lain
classic travel and business collections, urban casual, dan men and women’s collections. Tema
classic travel and business collections adalah koleksi yang ditujukan bagi wanita dan pria
kelas atas yang sering bepergian. Tema urban casual pangsa pasarnya usia yang lebih muda
dan modis dan profesional yang mengikuti perkembangan teknologi, sedangkan men and
women’s collection ditujukan pagi wanita yang suka gaya dan menghargai kualitas.
Alasan dalam membuka VIE BUTIQUE, yaitu dengan memperhatikan social market yaitu :

 Perubahan gaya hidup yang menjadi fungsi ‘pemanis’ penampilan seseorang.\

5
 Perubahan mode yang begitu pesat di bidang fashion, dimana para remaja
(dilingkungan sekolah atau universitas) bahkan orang dewasa ingin selalu tampil
modis disegala situasi (di lingkungan kerja atau di event-event tertentu) dan selalu up
to date dalam mengikuti trend mode yang sedang booming.

 Pandangan sebagian konsumen di butik ini lebih bergengsi serta dapat disesuaikan
dengan selera.

2. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN


2.1 Biodata Perusahaan
Nama Perusahaan : VIE BOUTIQUE
Bidang Usaha : Butik Shop
Jenis Produk dan Jasa : Pakaian dan Aksesoris
Alamat Perusahaan : Jl. Raya serang – Pandeglang Palima
Nomor Telephone : 0254-000000
Faksimil : 0254-000000
Alamat email : vieboutique@yahoo.co.id
Situs website : http://www.vieboutique.com
Bank Perusahaan : BCA Cabang Serang
Nomor Rekening : 000-00000-0000

Bentuk Badan Hukum : _________________


Nomor Akte Pendirian : _________________
NPWP : _________________

2.2 Biodata Pemilik Perusahaan


Nama : Leidy Diana
Jabatan : Owner
Tempat/Tanggal lahir : Manado, 06 Juni 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat tinggal : Lapangan,lingkungan 1 no 90 Kec Mapanget
Nomor Telephone : 085256622166

3. ANALISIS DALAM MEMULAI USAHA

6
3.1 Peluang
Target pasar butik ini akan mengikuti mode perkembangan busana baik mereka yang
sudah berumah tangga maupun mereka yang masih lajang. Butik ini terdiri dari bermacam
jenis, butik impor, butik wanita, butik murah, dan sebagainya bergantung barang apa nanti
yang dijual. bisnis ini mempunyai peluang yang potensial Karena dunia fashion itu terus
berkembang dan dinamis.

3.2 Memulai
Mulai dari perencanaan dan mencari tahu mode-mode yang sedang berkembang dan
diminati masyarakat dan melihat siapa saja pesaing-pesaing dalam jenis ini. Butik akan
disisi dengan barang-barang seperti butik import, butik murah, butik pria dan wanita.

3.3 Hambatan
Beberapa hambatan dan pesaing yang harus dipikirkan yaitu :
- Banyak artis-artis yang mempunyai modal besar dan memiliki bisnis butik yang besar.
- Terdapat butik-butik yang sudah terkenal.

3.4 Strategi
Beberapa strategi usaha yang kami kembangkan yaitu :
- Miliki niat yang mantap dalam menjalankan BISNIS ini. Selain ini, keseriusan dan
keuletan kamu tetap diperlukan.
- Melakukan promosi secara baik. seperti membuat kartu nama, brosur yang menarik,
catalog barang-barang yang terbaik
- Memberikan pelayanan yaang memuaskan kepada konsumen.
- Menjaga kebersiham butik
- Membuat display yang menarik dan rapi.
- Membuat daftar harga yang jelas.

3.5 Lokasi
Keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan oleh lokasi usaha tersebut. Adapun

7
lokasi dibangunnya butik ini tepat dipinggir jalan raya yang sangat terang dan jelas dan
terlihat dari jarak pandang orang yang mengendarai atau berada di dalam mobil. Dan di
dalam butik ini harus yang terang benderang dan terlihat ada aktifitas dari jalan raya agar
dapat menarik untuk konsumen agar datang dan menyempatkan waktu untuk mampir ke
butik ini.
3.6 Jenis komoditi dan barang yang akan dijual
Sumber barang dapat menjamin pasokan secara kontinyu agar ketika barang habis kita
tidak kebingungan untuk memikirkan pasokan. Salah satunya yaitu dengan membuat atau
memproduksi barang produk sendiri, Produksi sendiri memang jauh lebih rumit karena
harus memikirkan penjahit, pengrajin dan pekerjaan-pekerjaan lainnya.
3.7. Dekorasi
Dekorasi sangat berperan untuk memancing orang masuk ke dalam butik dan dekorasi
yang impresif bisa membuat orang betah berlama-lama duduk dan memancing orang
untuk membeli. Pencahayaan yang kuat untuk memperindah warna-warna barang yang di
pajang. Agar barang terlihat indah dan menarik pembeli. Mendekorasi dan display butik
akan disesuaikan dengan target market dan tema yang eye catching seuai dengan barang
dan strateginya. Display akan diganti secara berkala supaya yang melihatnya tidak bosan
dan jadi ingin masuk terus untuk melihat apakah ada yang baru di dalam butik ini.
3.8. Promosi
- Advertising
- Tempat berkumpul (seperti arisan, organisasi, dan lain-lain)
- Support dalam berbagai acara yang memiliki pengunjung banyak.
- Mengikuti pameran dan bazzar
- Surat kabar/majalah

3.9. Pegawai/Karyawan
Para pegawai yang akan kami rekrut yaitu akan dipastikan terlebih dahulu agar tahu
asal usul pegawai tersebut, sehingga jika terjadi suatu masalah kita tahu kemana harus
mencari dan menuntutnya. Pastikan pegawai yang ramah dan penuh inisiatif, tersebut sudah di
training etiket dan pengetahuan mode dan trend, happy, fun, smile dan berwibawa. Karena
mencari pegawai ibarat mencari jodoh.
Beberapa pegawai akan di bagi untuk :
- Keuangan
- karyawan stock

8
- Marketing
- Pramuniaga
- Bagian administrasi merangkap kasir
Peralatan-peralatan standar paket usaha butik yang harus disediakan adalah sebagai berikut
:
- Beberapa barang untuk awal pembukaan
- Seragam untuk karyawan
- Pin untuk karyawan
- Banner
- Spanduk
- Brosur

3.10. Layanan
Beberapa layanan tambahan agar dapat menarik konsumen supaya betah dan kembali
ke butik ini yaitu dengan memberikan layanan berupa pembungkusan kado, souvenir,
sticker dan lain-lain.

4. STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH MEMULAI USAHA


4.1 Lokasi dan Ruang
a. Letak lokasi
Berada dipinggir jalan utama, lingkungan kampus atau sekolah, dan di pusat-pusat
perniagaan.
b. Standar Kebutuhan Ruang
Luas ruang minimum : (lebar) 10 m x (panjang) 8 m Note: Ukuran panjang dan lebar
dapat sebaliknya.
c. Asumsi Kebutuhan Ruang
- Ruang display
- Ruang Administrasi (kasir)
- Ruang duduk konsumen
- Gudang Stock Barang

4.2 LINGKUP KERJA


Lingkup kerja meliputi :
a. Survey :

9
- Pemetaan pasar
- Persaingan
- Potensi
b. Sistem :
- Pembukuan sederhana
- Siklus kerja
- SOP (Prosedur Standar Operasi)
c. Pelatihan
- Pelatihan karyawan / Buku panduan pelatihan
- Pengendalian system
- Pemasaran
- Pengamanan & pengendalian usaha

4.3 PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK


Langkah-langkah dasar yaitu :
4.3.1. Penyusunan tim kerja
- Pimpinan proyek
- Desain interior
- Desain graphis
- Sistem dan keuangan
- Lapangan / pembelanjaan
- SDM
- Pemasaran

4.3.2. Penyusunan time schedule masing-masing bagian

4.3.2.1. Time schedule perencanaan I


- Gambar layout termasuk pengukuran
- Gambar disain interior
- Daftar barang belanjaan yang harus dibeli

4.3.2.2. Time schedule perencanaan II


- Penentuan nama & tagline usaha

10
- Gambar disain neonbox / billboard
- Gambar disain stand banner
- Gambar disain spanduk atau alat promosi lain
- Rancangan seragam dan perlengkapannya
- Gambar lain yang diperlukan

4.3.2.3. Time schedule untuk tempat dan barang


- Batas waktu renovasi tempat
- Batas waktu pengadaan peralatan dan perlengkapan diluar kontrak

4.3.2.4. Time schedule pelaksanaan


- Eksekusi layout dan disain interior yang telah disetujui
- Pembelian dan penyerahan barang sesuai kontrak
- Rekruitmen pegawai
- Tes lapangan peralatan dan kesiapan kerja
- Pelatihan karyawan
- SOP keseluruhan
- Pra promosi
- Soft opening
- Promosi
- Grand opening
- Pengawasan

4.3.3. Penyusunan Anggaran (Budgeting)


Anggaran yang ditetapkan meliputi :
- Anggaran pemesanan desain
- Anggaran transportasi dan akomodasi
- Anggaran pembelian barang

5. RINCIAN TUGAS
5.1. BAGIAN DESAIN INTERIOR
5.1.1. Gambar layout

11
Dalam menentukan layout harus dipikirkan benar terhadap efisiensi proses kerja, proses
gerak, maksimalisasi ruangan, kenyamanan konsumen dalam memilih produk yang
didisplay, serta dampak.
- Menentukan alur konsumen, mulai dari masuk hingga selesai
- Menentukan posisi customer space
- Menentukan posisi ruang display
- Menentukan posisi kasir (meja admin)
- Menentukan posisi etalase
- Menentukan posisi perlengkapan pendukung (Radio tape)
- Tata lampu
- Kelistrikan

5.1.2. Gambar disain interior


- Menentukan ukuran-ukuran secara pasti peralatan dan perlengkapan yang akan dibuat
serta model yang akan diciptakan (meja kasir, etalase untuk men-display tas atau dompet,
ram untuk menggantung tas, dan lain-lain).
- Menentukan warna cat ruangan dalam dan luar
- Menentukan ornament-ornamen ruangan yang mendukung

5.2. BAGIAN DISAIN GRAPHIS


5.2.1. Gambar desain graphis
- Menentukan nama usaha serta taglinenya dengan persetujuan pimpinan
- Menentukan disain logo usaha
- Menentukan disain standbanner dan alat promosi internal pendukung
- Menentukan disain billboard / neonsign
- Menentukan disain seragam dan perlengkapannya
5.2.2. Desain kebutuhan administrasi
- Nota penjualan
- Kartu stock barang
- Petty cash reconciliation
- Catatan penjualan harian

5.3. BAGIAN SISTEM DAN KEUANGAN


- Menentukan prosedur penerimaan konsumen
12
- Menentukan prosedur pelaksanaan kerja
- Menentukan prosedur penerimaan pembayaran
- Menentukan prosedur komplain konsumen
- Menentukan prosedur pembelian kembali stock barang
- Menentukan prosedur perawatan dan penyimpanan produk yang display
- Menentukan prosedur jadwal dan siklus kerja karyawan
- Menentukan prosedur keuangan dan pengamanannya.

5.4. BAGIAN PEMBELIAN DAN LAPANGAN


- Menentukan barang-barang yang menjadi kewajiban perusahaan
- Menentukan anggaran pembelian barang sesuai kontrak
- Melakukan pembelian barang-barang
- Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan desainer interior
- Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan desainer graphis
- Melakukan pengawasan instalasi tempat sesuai disain, baik interior ataupun graphis.

5.5. BAGIAN SDM


- Melakukan rekruitmen pegawai yang diperlukan
- Melakukan seleksi pegawai
- Melakukan pelatihan pemahaman usaha
- Melakukan pelatihan teknis pekerjaan secara keseluruhan
- Melakukan pelatihan mental & customer satisfaction
- Melakukan kontrol terhadap perkembangan SDM

5.6. BAGIAN PEMASARAN


- Menentukan strategi pemasaran pra operasi
- Menentukan strategi pemasaran operasi
- Menentukan strategi pemasaran pasca

5.7. PIMPINAN PROYEK


- Mengawasi secara keseluruhan proses pelaksanaan pekerjaan
- Mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada perusahaan
- Mempertanggungjawabkan kinerja keuangan proyek kepada perusahaan
13
- Mengeksekusi komplain tim proyek

6. DAFTAR BARANG YANG DIPERLUKAN


Daftar barang yang diperlukan perlu ditentukan sesuai kebutuhan, yang ditetapkan oleh
pimpinan proyek. Dalam butik ini akan akan memberikan layanan barang Standard
Operational Procedure (SOP).

7. SISTEM KERJA
Dilakukan shift kerja dan rolling tugas agar lebih terkendali dan terkontrol Jika sistem
kerja ditentukan menjadi sistem shift (misal: dua shift), maka perlu diadakan minimal 1
jam untuk dua karyawan tersebut untuk bertemu secara bersamaan, untuk serah terima
pekerjaan.

7.1. Prosedur Penanganan Pelanggan


7.1.1. Penerimaan Pelanggan
Dilakukan oleh pramuniaga
1. Pelanggan diterima oleh pramuniaga dengan ramah.
2. Pelanggan dipersilahkan untuk memilih produk yang tersedia.
3. Menjawab dengan sopan dan memberikan informasi tentang produk jika ditanya oleh
konsumen.
4. Jika konsumen berminat terhadap produk yang didisplay, pramuniaga wajib membantu
mengambilkannya.
5. Pramuniaga mempersilahkan konsumen jika ingin mencoba.
6. Setelah produk yang ingin dibeli sudah ditentukan oleh konsumen, bagian penerimaan
pelanggan membuatkan nota.
7. Nota diserahkan kepada konsumen, dan konsumen dipersilahkan untuk membayar di
kasir.

7.1.2. Penerimaan Pembayaran


Dilakukan oleh bagian administrasi (kasir)
1. Kasir menerima nota yang dibawa oleh konsumen dengan ramah.
2. Kemudian pramuniaga menerima pembayaran dari konsumen.
3. Menghitung ulang total pembayaran yang harus dibayar oleh konsumen secara cepat
dan tepat.
14
4. Membubuhkan stempel ‘LUNAS’ pada nota rangkap ke-1.
5. Memberikan uang kembalian (jika ada) dan nota rangkap ke-1 kepada konsumen.
6. Kasir memastikan bahwa transaksi pembayaran sudah sah dan tidak berpotensi
menimbulkan masalah dikemudian hari.

7.1.3. Packing dan Penyerahan Barang


Dilakukan oleh pramuniaga
1. Selama pelanggan membayar di kasir, pramuniaga mengecek ulang jenis dan jumlah
barang yang akan di-packing dengan nota rangkap ke-2 yang diserahkan oleh bagian kasir.
2. Setelah sesuai, barang dapat di-packing.
3.Menyerahkannya barang yang telah di-packing kepada konsumen dengan mengucapkan
‘terima kasih’.
4. Mengarsip nota rangkap ke-2 di tempat yang telah disediakan.

8. PROSEDUR KOMPLAIN PELANGGAN


Komplain diterima oleh supervisor atau jika supervisor tidak ada diterima oleh
pramuniaga.
1. Komplain pengembalian uang pembayaran kurang, segera ditanggapi tanpa alasan
apapun dan langsung dicross-check dengan pembukuan. Oleh karena itu sebelum
pelanggan pergi, sebaiknya pramuniaga tidak memasukkan uang pembayaran dari
konsumen ke laci atau ke tempat penyimpanan uang. Dan waktu menyerahkan uang
kembalian, pramuniaga harus memastikan kepada konsumen bahwa uang kembalian yang
diserahkan sudah sesuai. Untuk meminimalisir komplain pengembalian uang pembayaran
yang kurang, sebaiknya di dekat meja kasir ditempel tulisan yang berbunyi “Sebelum
Meninggalkan Tempat, Harap Periksa Uang Kembalian Anda, Terima Kasih”.

2. Komplain kualitas barang buruk, harus dipastikan bahwa kerusakan barang diakibatkan
oleh apa. Jika keruakan barang dari pabrik, dapat diganti, namun jika kerusakan barang
akibat kesalahan konsumen (misalnya sobek karena tersangkut atau kotor karena jatuh)
maka barang tersebut tidak dapat diganti. Supervisor atau yang mewakilinya harus
memberikan penjelasan yang masuk akal kepada konsumen. Untuk meminimalisir
komplain mengenai kerusakan barang atau ketidaksesuaian, sebaiknya di dekat meja kasir
ditempel tulisan yang berbunyi “Sebelum Meninggalkan Tempat, Harap Periksa Barang
Yang Anda Beli, Terima Kasih”.

15
3. Dalam menangani komplain, diusahakan win-win solution, menghindari
kesalahpahaman dengan konsumen dan senantiasa memperhatikan prinsip customer
satisfaction.

9. PROSEDUR PEMBELIAN KEMBALI STOCK BARANG


Penetapan & Penghitungan
1. Setiap pengeluaran persediaan barang dagangan akibat dari penjualan konsumen harus
dicatat dalam kartu stok agar pengeluaran terkontrol.
2. Wajib melakukan pemesanan atau pembelian persediaan barang dagangan jika stok
persediaan barang dagangan sudah pada kondisi sisa maksimum 30%, minimum 20%.
3. Untuk menjamin kualitas dan stabilitas harga produk, tas dan dompet hanya dapat dibeli
dari supplier yang ditentukan.
4. Harga pembelian produk untuk persediaan barang dagangan ditentukan oleh supplier
yang telah ditentukan, ditambah dengan biaya pengiriman untuk masing-masing counter.

TARGET YANG DITUJU


- Terdapat berbagai program diskon untuk event-event tertentu, misal: kenaikan kelas,
lebaran, natal, tahun baru, dan event khusus lainnya.
- Packing yang menarik

BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan

Tujuan adalah akhir dari segala aktivitas atau kegiatan(end). Oleh sebab itu, setiap orang
mempunyai keinginan dan berusaha melakukan kegiatan yang berakhir dengan
tercapainya keinginan tersebut.
Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal perasaan,
keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya ( rasio, rasa, dan
karsa ). Betapapun majunya teknologi, perkembangan informasi, tersedianya modal dan
memadainya bahan, jika tanpa SDM sulit bagi organisasi itu untuk mencapai tujuannya.

16
 Saran
Di dalam persaingan bisnis, sebaiknya perusahaan perlu mempertahankan kualitas
produksi agar konsumen mendapatkan sesuatu seperti yang diharapkan. Hal ini dilakukan
karena konsumen merupakan salah satu prioritas utama dalam suatu persaingan bisnis.

DAFTAR PUSTAKA
Arif, Sjofyan Mirrian. 2005. Organisasi Dan Manajemen. Universitas
Terbuka. Tangerang Selatan

Fuad, M. 2005. Pengelolaan Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta


Sutrisno, Edy H. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Prenada
Media Group. Jakarta

Suyanto, M. 2005. Teknologi Informasi Untuk Bisnis. C.V Andi Offset.


Jakarta

17

Anda mungkin juga menyukai