Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
Rahmat dan Karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan paper ini untuk mata kuliah
Ekonomi UMKM dan Koperasi.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan paper untuk mata kuliah Ekonomi UMKM
dan Koperasi ini. Semoga dengan terselesaikannya penyusunan paper ini, dapat memberikan manfaat
yang cukup untuk dapat membantu Mahasiswa atau Mahasiswi dalam memahami materi mengenai
Ekonomi UMKM dan Koperasi.
Dalam penyusunan paper ini, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan,
terutama sekali dalam hal penyajian materi atau pun penulisan. Oleh karena itu, kritik dan juga saran
dari Bapak Dr ( C ) Fransiskus Dwikoco, SS, ST, MM selaku dosen pembimbing kami dalam mata kuliah
Ekonomi UMKM daan Koperasi, dan para pembaca lainnya sangat penting bagi kami.
Akhir kata semoga Paper Ekonomi UMKM dan Koperasi ini dapat berguna bagi diri kami selaku
penyusun khususnya dan juga bagi para pembaca pada umumnya.
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Koperasi dan UMKM merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional yang
mempunyai kedudukan,potensi, dan juga peran yang sangat penting dalam mewujudkan
tujuan pembangunan ekonomi serta untuk memecahkan permasalahan ekonomi pada
khususnya. Berbagai cara telah digunakan manusia untuk dapat memecahkan permasalahan
ekonomi yang dihadapi dan salah satunya adalah dengan menggunakan koperasi.
Koperasi juga merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, dalam hal ini berarti
bahawa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan
ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi bagian atau anggota dari
perkumpulan atau koperasi itu sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya.
Koperasi juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pembentukan produk
nasional,peningakatan ekspor,perluasan lapangan pekerjaan dan usaha,serta peningkatan
daan pemerataan pendapatan. Disamping itu keberadaan usaha kecil tidak dapat pula
dipisahkan dari pertumbuhan perekonomian secara nasional, karena usaha kecil merupakan
wujud kehidupan ekonomi sebagian besar rakyat indonseia.
Dalam upaya membangun ekonomi nasional sub sektor usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM),mendapat prioritas untuk dibina dan dikembangkan dalam rangka
memperkuat struktur ekonomi nasional. Industri kecil maupun besar, dan menengah
merupakan sektor yang turut memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional
seperti koperasi dan UKM. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangannya senantiasa
harus dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.
Koperasi yang merupakan gerakan ekonomi yang tumbuh dari masyarakat merupakan
organisasi swadaya masyarakat yang lahir atas kehendak,kekuatan, dan juga partisipasi dari
masyarakat itu sendiri dalam menentukan tujuan,sasaran kegiatan,serta kegiatan
pelaksanaannya.
II. RUMUSAN MASALAH
Didalam penyusunan Paper ini diperlukan sumber informasi yang luas agar didalam
penulisannya dapat memberikan arah yang menuju pada tujuan yang hendak dicapai,sehingga
dalam hal ini diperlukan adanya perumusan masalah yang akan menjadi pokok pembahasan
didalam penulisan paper ini agar dapat terhindar dari kesimpangsiuran dan ketidak konsistenan
didalam penyusunan. Permasalahan yang timbul dalam perkoperasian sangatlah luas dan
beragam. Oleh karena itu,didalam penyusunan Paper ini dipilih beberapa pokok permasalahan
yang diidentifikasi sebagai berikut :
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil
dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh
dari kalangan rakyat,ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh
sistem kapitalisme yang semakin memuncak.Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan
kemampuan ekonomi terbatas,terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara
spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan
dan penyuluhan tentang koperasi
2. Belum terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang kehidupan koperasi
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan
politik,karena khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang
membahayakan pemerintah jajahan pada saat itu
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan
koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuatlah peraturan Verordening op de
Cooperatieve Vereeninging. Dengan Undang-Undang koperasi pada tahun 1915,rakyat tidak mungkin
dapat mendirikan koperasi karena :
1. Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada penasihat urusan kredit rakyat dan
koperasi,dan dapat ditulis dengan bahasa daerah
2. Bea materainya cukup dengan 3 gulden
3. Dapat memiliki hak tanah menurut hukum adil
4. Hanya berlaku bagi golongan bumi putera
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan
ekonomi pengusaha-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdirilah partai Nasional
Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Namun pada tahun 1933 keluarlah Undang-Undang yang menyerupai Undang-Undang No 431
sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki
Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi “ KUMIAI”. Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun
fungsinya berubah drastic dan menjadi alat untuk Jepang mengeruk keuntungan dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 juli 1947 pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan
kongres koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari inilah kemudian yang ditetapkan sebagai Hari
Koperasi Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia adalah Bung Hatta pernah berkata : “ Bukan
Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang koperasi ”. Kongres Koperasi I
menghasilkan beberapa keputusan pennting, antara lain :
Akibat tekanan dari berbagai pihak seperti Agresi Belanda, keputusan Kongres Koperasi I belum
dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.Namun pada tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres
Koperasi II di Bandung, yang antara lai mengambil putusan sebagai berikut :
Adapun hambatan-hambatann bagi pertumbuhan koperasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut :
Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangatlah perlu untuk diperbaiki. Para
pengusaha dan petani ekonomi lemah sering kali menjadi hisapan kaum tengkulak dan lintah
darat. Cara membantu mereka adalah dengan mendirikan koperasi dikalangan mereka. Dengan
demikian pemerintah dapat menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi tersebut.
Untuk menanamkan pengertian dan fungsi koperasi dikalangan masyarakat diadakan
penerangan dan pendidikan kader-kader koperasi.
Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang member kesan akan
perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia mengandung makna bahwa
Koperasi Indonesia harus selalu berkembang,cemerlang,berwawasan,variatif,inovatif, sekaligus
produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan teknologi.
1. Bunga : yang member kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di
Indonesia, mengandung makna bahwa koperasi Indonesia harus selalu
berkembang,cemerlang,berwawasan,variatif,inovatif,sekaligus produktif dalam kegiatannya
serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi.
2. 4 ( Empat ) sudut pandang : melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud
Koperasi Indonesia sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi ;
sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan,kemandirian,keadilan,dan demokrasi ;
selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.
3. Teks Koperasi Indonesia : member kesan dinamis modern,menyiratkan kemajuan untuk
terus berkembang serta mengikuti kemajuan zaman yang mencerminkan pada
perekonomian yang sangat tinggi,teks Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar
rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat,baik didalam lingkungan internal Koperasi
Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan para anggotanya.
4. Warna Pastel : member kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi Indonesia
bergerak pada sektor perekonomian,warna pastel melambangkan adanya suatu
keinginan,ketabahan,kemauan,dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan
suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap pelaku
ekonoomi lainnya.
5. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang memuat :
Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang.
Gambar : 4 ( Empat ) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah
lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengann kuncup lainnya,menggambarkan
seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi
secara harmonis dalam membangun Koperasi Indonesia.
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi yang pada umumnya relatif
kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu
kesatuan,sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi
akan memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial
anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
Peningkatan kualitas keehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan kelemahan perekonomian
nasional.
Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis.
Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam
menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus berusaha
sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara
itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia,koperasi
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama
dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Dengan demikian koperasi harus mempunyai
kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh,sehingga dengan cara tersebut
koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.
Peranan Koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dibedakan menjadi peranan segi ekonomi
sebagai berikut :
a) Membantu anggota meningkatkan penghasilan sehingga secara tidak langsung ikut serta
meningkatkan taraf hidup rakyat
b) Meningkatkan pendapatan secara adil dan merata
c) Ikut mengembangkan daya cipta,daya usaha orang-orang secara individu maupun sebagai
kelompok
d) Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produksi rakyat
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
Bagian SHU untuk anggota,dihitung secara sebanding ( proporsional )
berdasarkan transaksi dan penyertaan modal ( simpanan pokok dan simpanan
wajib ) setiap anggota pada akhir tahun buku.Transaksi anggota tercatat di
koperasi. Presentase SHU yang dibagikan kepada anggota ditentukan dalam
rapat anggota.
5. Kemandirian
Kemandirian berarti koperasi tidak bergantung pada pihak lain.Karena koperasi
memilki :
Modal sendiri yang berasal dari anggota
Pengelola sedniri, yaitu pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota
AD dan ART sendiri
Koperasi terdiri dari dua bentuk, yaitu Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder.
Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang,yang dibentuk oleh
sekurang-kurangnya 20 ( dua puluh ) orang. Koperasi Primer memiliki otonomi untuk
mengatur sendiri jenjang tingkatan,nama,dan norma-norma yang mengatur kehidupan
koperasi sekundernya.
Koperasi Sekunder adalah koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum koperasi yang
dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 ( tiga ) koperasi yang telah berbadan hukum. Koperasi
Sekunder didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi,efektivitas,dan
mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya.
Oleh sebab itu,pendirian koperasi sekunder harus didasarkan pada kelayakan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Koperasi Pegawai RSU Bekasi berkedudukan di Jl. Pramuka No 55, Kota Bekasi, Provinsi Jawa
Barat.
B. Pengawas :
Ketua : H. Lukman Hakim
Anggota I : Dr. Waluyo Dwi Cahyono, Sp.PD
Anggota II : Dr. H. Bagus Taufiqur R, Sp.U
H. Lukman Hakim
Sekretaris I Bendahara
Sekretaris II
Simpanan Pokok yang harus disetor oleh tiap-tiap anggota sesuai dengan kebutuhan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga terakhir sebesar Rp. 10.000,00 dan untuk iuran
wajib per bulan sebesar Rp. 20.000,00-. Jumlah anggota Koperasi Pegawai Rumah Sakit Umum
( RSU ) Kota Bekasi,sampai dengan 31 desember 2014 adalah sebanyak 941 orang.
Pendapatan non anggota sehubungan dengan jasa unit usaha koperasi diakui pada saat
jasa diberikan.
Beban usaha diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan.
III. Kas dan Setara Kas
Kas 2014 2013
VI. PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari : 2014 2013
- Persediaan Barang Kelontong Rp. 300.000 Rp. 300.000
- Persediaan Barang Obat Rp. 416.158.671 Rp. 429.850.600
Jumlah : Rp. 416.458.671 Rp. 430.150.600
VII. PENYERTAAN
Akun ini terdiri dari : 2014 2013
- Simpanan Pokok PKPRI Rp. 250.000 Rp. 250.000
- Simpanan Wajib PKPRI Rp. 37.845.754 Rp. 37.845.754
- Simpanan Sukarela PKPRI Rp. 7.053.876 Rp. 7.053.876
- Penyertaan Gedung Rp. 4.531.760 Rp. 4.531.760
Jumlah : Rp. 49.681.390 Rp. 49.681.390
Akumulasi Penyusutan
Akum Peny. Bangunan Rp. 45.680.450 Rp. 2.240.000 - Rp. 47.920.450
Akm Pny Peral & Perlengk Rp.187.837.699 Rp.10.139.501 Rp. 7.802.000 Rp.190.175.200
Akum Peny. Kendaraan Rp.191.253.004 Rp.24.255.000 Rp.22.513.128 Rp.192.994.876
Akum Peny. Software Rp. 63.000.000 - - Rp. 63.000.000
Jumlah : Rp.487.771.153 Rp.36.634.501 Rp.30.315.128 Rp.494.090.526
Akumulasi Penyusutan
X. UTANG PAJAK
5. Pengenaan Pajak :
Tahun 2013
- 25% x 50% Tahun 2013 (mendapat fasilitas 50%) - Rp. 18.809.295
- 25% Tahun 2013 (tidak mendapat fasilitas 50%) - Rp. 5.967.503
Jumlah beban pajak penghasilan kini - Rp. 24.776.798
Tahun 2014
6. Pajak Kini
Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku,hutang pajak penghasilan dihitung oleh
wajib pajak sendiri ( self assessment system ) tetapi pihak fiskus dapat memeriksa hutang yang
dihitung sendiri tersebut dalam jangka waktu 10 ( sepuluh ) tahun. Apabila jangka waktu yang
disebutkan tersebut tidak dilakukan pemeriksaan,maka jumlah pajak terhutang itu dapat
dianggap rampung.
7. Perhitungan Pajak Tangguhan
Tarif Pajak 2014 2013
- 25% - -
Jumlah pajak tangguhan : - -
Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat
asset direalisasi atau kewajiban tersebut dilunasi berdasarkan tariff pajak atau peraturan yang berlaku.
Perubahan nilai tercatat asset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tariff
pajak dibebankan pada tahun berjalan kecuali untuk transaksi yang sebelumnya telah dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.