Anda di halaman 1dari 31

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
Rahmat dan Karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan paper ini untuk mata kuliah
Ekonomi UMKM dan Koperasi.

Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan paper untuk mata kuliah Ekonomi UMKM
dan Koperasi ini. Semoga dengan terselesaikannya penyusunan paper ini, dapat memberikan manfaat
yang cukup untuk dapat membantu Mahasiswa atau Mahasiswi dalam memahami materi mengenai
Ekonomi UMKM dan Koperasi.

Dalam penyusunan paper ini, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan,
terutama sekali dalam hal penyajian materi atau pun penulisan. Oleh karena itu, kritik dan juga saran
dari Bapak Dr ( C ) Fransiskus Dwikoco, SS, ST, MM selaku dosen pembimbing kami dalam mata kuliah
Ekonomi UMKM daan Koperasi, dan para pembaca lainnya sangat penting bagi kami.

Akhir kata semoga Paper Ekonomi UMKM dan Koperasi ini dapat berguna bagi diri kami selaku
penyusun khususnya dan juga bagi para pembaca pada umumnya.

Bekasi, Maret 2016


BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Koperasi dan UMKM merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional yang
mempunyai kedudukan,potensi, dan juga peran yang sangat penting dalam mewujudkan
tujuan pembangunan ekonomi serta untuk memecahkan permasalahan ekonomi pada
khususnya. Berbagai cara telah digunakan manusia untuk dapat memecahkan permasalahan
ekonomi yang dihadapi dan salah satunya adalah dengan menggunakan koperasi.

Koperasi juga merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, dalam hal ini berarti
bahawa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan
ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi bagian atau anggota dari
perkumpulan atau koperasi itu sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya.

Berdasarkan UUD Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian,


maka tersirat suatu harapan bahwa koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan para
anggotanya pada khususnya dan juga untuk masyarakat pada umumnya.Sekaligus sebagai
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis
dan berkeadilan.

Koperasi juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pembentukan produk
nasional,peningakatan ekspor,perluasan lapangan pekerjaan dan usaha,serta peningkatan
daan pemerataan pendapatan. Disamping itu keberadaan usaha kecil tidak dapat pula
dipisahkan dari pertumbuhan perekonomian secara nasional, karena usaha kecil merupakan
wujud kehidupan ekonomi sebagian besar rakyat indonseia.

Dalam upaya membangun ekonomi nasional sub sektor usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM),mendapat prioritas untuk dibina dan dikembangkan dalam rangka
memperkuat struktur ekonomi nasional. Industri kecil maupun besar, dan menengah
merupakan sektor yang turut memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional
seperti koperasi dan UKM. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangannya senantiasa
harus dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.
Koperasi yang merupakan gerakan ekonomi yang tumbuh dari masyarakat merupakan
organisasi swadaya masyarakat yang lahir atas kehendak,kekuatan, dan juga partisipasi dari
masyarakat itu sendiri dalam menentukan tujuan,sasaran kegiatan,serta kegiatan
pelaksanaannya.
II. RUMUSAN MASALAH

Didalam penyusunan Paper ini diperlukan sumber informasi yang luas agar didalam
penulisannya dapat memberikan arah yang menuju pada tujuan yang hendak dicapai,sehingga
dalam hal ini diperlukan adanya perumusan masalah yang akan menjadi pokok pembahasan
didalam penulisan paper ini agar dapat terhindar dari kesimpangsiuran dan ketidak konsistenan
didalam penyusunan. Permasalahan yang timbul dalam perkoperasian sangatlah luas dan
beragam. Oleh karena itu,didalam penyusunan Paper ini dipilih beberapa pokok permasalahan
yang diidentifikasi sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah perkembangan koperasi di Indonesia ?


2. Apakah pengertian Koperasi ?
3. Bagaimana Lambang dan ciri – ciri Koperasi ?
4. Bagaimana unsur – unsur koperasi ?
5. Bagaimana fungsi dan peran koperasi ?
6. Bagaimana peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia ?
7. Bagaimana prinsip,asas, dan tujuan koperasi ?
8. Bagaimana landasan koperasi di Indonesia ?
9. Bagaimana bentuk dan jenis koperasi ?
10. Bagaimana tingkatan dan perangkat organisasi koperasi ?
11. Bagaimana modal dan cara mendirikan koperasi ?
12. Bagaimana kelebihan dan kelemahan koperasi ?
13. Bagaimana gambaran umum berdirinya koperasi Rumah Sakit
III. Tujuan Penyusunan Paper

Adapun tujuan dari penyusunan Paper ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan koperasi di Indonesia


2. Untuk mengetahui pengertian dari Koperasi
3. Untuk mengetahui lambing dan ciri – ciri dari koperasi pada umumnya
4. Untuk mengetahui unsur – unsur koperasi
5. Untuk mengetahui fungsi dan juga peran dari koperasi bagi masyarakat dan anggotanya
6. Untuk mengetahui peranan koperasi dalam perkembangan perekonomian di Indonesia
7. Untuk mengetahui prinsip,asas, dan tujuan didirikannya koperasi
8. Untuk mengetahui apa yang menjadi ladasan didirikannya koperasi di Indoensia
9. Untuk mengetahui bentuk dan jenis koperasi yang ada di Indonesia
10. Untuk mengetahui tingkatan dan perangkat organisasi koperasi
11. Untuk mengetahui modal dan cara mendirikan suatu koperasi
12. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan didirikannya suatu koperasi
13.
14.
15.
16.
17.
BAB II

LANDASAN TEORI dan PEMBAHASAN

I. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil
dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh
dari kalangan rakyat,ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh
sistem kapitalisme yang semakin memuncak.Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan
kemampuan ekonomi terbatas,terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara
spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.

Dalam keadaan hidup yang demikian,pihak colonial terus-menerus mengintimidasi penduduk


pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyat sangatlah memperihatinkan. Disamping itu para
rentenir, pengijon, dan lintah darat turut pula memperkeruh suasana. Mereka berlomba mencari
keuntungan yang besar dan para petani yang sedang menghadapi kesulitan hidup,sehingga tidak jarang
terpaksa melepaskan tanah miliknya sehubungan dengan ketidakmampuan mereka mengembalikan
hutang-hutangnya yang membengkak akibat sistem bunga yang diterapkan pengijon.

Di Indonesia ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh patih di purwokerto,jawa


tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank Simpan Pinjam untuk
menolong teman sejawatan pada Pegawai Negeri pribumi.

Pada zaman Belanda pembentukan koperasi belum dapat terlaksana dikarenakan :

1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan
dan penyuluhan tentang koperasi
2. Belum terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang kehidupan koperasi
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan
politik,karena khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang
membahayakan pemerintah jajahan pada saat itu

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan
koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuatlah peraturan Verordening op de
Cooperatieve Vereeninging. Dengan Undang-Undang koperasi pada tahun 1915,rakyat tidak mungkin
dapat mendirikan koperasi karena :

1. Harus mendapat izin dari Guberbur Jenderal


2. Harus dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa belanda
3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden
4. Hak tanah harus menurut hukum eropa
5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi
Pada tahun 1927 Regeling Inlandsche Cooperatieve, dengan isi UU Koperasi pada tahun 1927 tersebut
berisi antara lain :

1. Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada penasihat urusan kredit rakyat dan
koperasi,dan dapat ditulis dengan bahasa daerah
2. Bea materainya cukup dengan 3 gulden
3. Dapat memiliki hak tanah menurut hukum adil
4. Hanya berlaku bagi golongan bumi putera

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan
ekonomi pengusaha-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdirilah partai Nasional
Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.

Namun pada tahun 1933 keluarlah Undang-Undang yang menyerupai Undang-Undang No 431
sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki
Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi “ KUMIAI”. Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun
fungsinya berubah drastic dan menjadi alat untuk Jepang mengeruk keuntungan dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 juli 1947 pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan
kongres koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari inilah kemudian yang ditetapkan sebagai Hari
Koperasi Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia adalah Bung Hatta pernah berkata : “ Bukan
Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang koperasi ”. Kongres Koperasi I
menghasilkan beberapa keputusan pennting, antara lain :

1. Mendirikan sentral organisasi koperasi rakyat Indonesia ( SOKRI )


2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 juli sebagai hari koperasi

Akibat tekanan dari berbagai pihak seperti Agresi Belanda, keputusan Kongres Koperasi I belum
dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.Namun pada tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres
Koperasi II di Bandung, yang antara lai mengambil putusan sebagai berikut :

1. Membentuk dewan koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti SOKRI


2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
3. Mengangkat Moh Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat Undang-Undang koperasi yang baru

Adapun hambatan-hambatann bagi pertumbuhan koperasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut :

1. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah


2. Pengalaman masa lampau mengakibatkan masyarakat tetap merasa curiga terhadap koperasi
3. Pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat rendah
Untuk melaksanakan program perkoperasian pemerintah mengadakan suatu kebijakan yaitu antara
lain :

1. Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi


2. Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi
3. Memberikan kredit kepada kaum produsen,baik di lapangan industry maupun pertanian yang
bermodal kecil.

Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangatlah perlu untuk diperbaiki. Para
pengusaha dan petani ekonomi lemah sering kali menjadi hisapan kaum tengkulak dan lintah
darat. Cara membantu mereka adalah dengan mendirikan koperasi dikalangan mereka. Dengan
demikian pemerintah dapat menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi tersebut.
Untuk menanamkan pengertian dan fungsi koperasi dikalangan masyarakat diadakan
penerangan dan pendidikan kader-kader koperasi.

II. Pengertian Koperasi Menurut Istilah,Undang-Undang dan Para Ahli

1. Pengertian Koperasi Menurut Istilah


Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ‘’ co ‘’ yang berarti bersama dan
‘’ operation ‘’ ( operasi ) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerjasama.
Sedangkan pengertian secara umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang
mempunyai tujuan yang sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan
dengan maksud mensejahterakan anggota.
2. Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang
UU No. 25 Tahun 1992 ( Perkoperasian Indonesia )
Koperasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas dasar asas kekeluargaan.Dalam definisi ini
terkandung 4 unsur koperasi Indonesia yaitu :
a) Koperasi adalah badan usaha
b) Koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum koperasi
c) Koperasi Indonesia,koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
d) Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat.
3. Pengertian Koperasi Menurut Dr. Fay ( 1980 )
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas
mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri
sedemikian rupa,sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai
anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap
organisasi.
4. Pengertian Koperasi Menurut R.M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri
hendak bekerja sama untuk memajukan ekonomi.
5. Pengertian Koperasi Menurut Prof.R.S.Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh
anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas
dasar nirlaba atau dasar biaya.
6. Pengertian Koperasi Menurut ILO
Dalam definisi menurut ILO terdapat 6 elemen yang terkandung didalam koperasi, yaitu :
a) Koperasi adalah perkumpulan orang-orang
b) Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan
c) Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
d) Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara
demokratis
e) Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
f) Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang
7. Pengertian Koperasi Menurut Chaniago
Drs. Arifinal Chaniago ( 1984 ) dalam bukunya perkoperasian Indonesia memberikan
definisi, “ Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja
sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi.
8. Pengertian Koperasi Menurut Hatta
Definisi koperasi menurut “ Bapak Koperasi Indonesia” Moh.Hatta adalah usaha
bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.
9. Pengertian Koperasi menurut Munkner
Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong-menolong yang
menjalankan “ urusniaga” secara kumpulan,yang berazaskan konsep tolong-menolong.
Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi,bukan sosial seperti yang
dikandung gotong royong.

III. Lambang dan Ciri –Ciri Koperasi


Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti sebagai berikut :

1. Roda Bergigi, melambangkan upaya keras yang ditempuh secara terus-menerus


2. Rantai, memiliki makna ikatan kekeluargaan,persatuan,dan persahabatan yang kokoh
3. Padi dan Kapas, melambangkan kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan rakyat secara
umum yang diusahakan oleh koperasi
4. Timbangan, menggambarkan keadilan sosial bagi salah satu dasar koperasi
5. Bintang dan Perisai, yang merupakan lambing dari Pancasila yang berarti landasan ideal koperasi
6. Pohon Beringin, menggambarkan symbol kehidupan yang memiliki arti sifat kemasyarakatan dan
kepribadian Indonesia yang berakar kokoh.
7. Koperasi Indonesia, melambangkan kepribadian koperasi rakyat Indonesia.
8. Warna Merah dan Putih, menggambarkan sifat nasional Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor :
02/Per/M.KUKM/IV/2012 tanggal 17 April yang lalu tentang Penggunaan lambang koperasi
Indonesia, maka sejak diumumkan peraturan resmi ini,lambang koperasi Indonesia yang berlaku
adalah gambar teratai berawarna abu-abu sebagai ganti dari logo koperasi yang sudah digunakan
yaitu logo pohon beringin.

Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang member kesan akan
perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia mengandung makna bahwa
Koperasi Indonesia harus selalu berkembang,cemerlang,berwawasan,variatif,inovatif, sekaligus
produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan teknologi.

Penjelasan Gambar dan Warna :

1. Bunga : yang member kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di
Indonesia, mengandung makna bahwa koperasi Indonesia harus selalu
berkembang,cemerlang,berwawasan,variatif,inovatif,sekaligus produktif dalam kegiatannya
serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi.
2. 4 ( Empat ) sudut pandang : melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud
Koperasi Indonesia sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi ;
sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan,kemandirian,keadilan,dan demokrasi ;
selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.
3. Teks Koperasi Indonesia : member kesan dinamis modern,menyiratkan kemajuan untuk
terus berkembang serta mengikuti kemajuan zaman yang mencerminkan pada
perekonomian yang sangat tinggi,teks Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar
rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat,baik didalam lingkungan internal Koperasi
Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan para anggotanya.
4. Warna Pastel : member kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi Indonesia
bergerak pada sektor perekonomian,warna pastel melambangkan adanya suatu
keinginan,ketabahan,kemauan,dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan
suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap pelaku
ekonoomi lainnya.
5. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang memuat :
Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang.
Gambar : 4 ( Empat ) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah
lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengann kuncup lainnya,menggambarkan
seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi
secara harmonis dalam membangun Koperasi Indonesia.

Ciri – Ciri Koperasi

Beberapa Ciri – Ciri Koperasi yaitu sebagai berikut :

1. Terdiri dari perkumpulan orang


2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa, dimana untuk jasa modal dibatasi
3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya,memperbaiki kesejahteraan anggotanya
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
4. Modal tidak tetap,berubah menurut banyaknya simpanan anggota
5. Tidak mementingkan pemasukan modal atau pekerjaan usaha tetapi keanggotaan pribadi
dengan prinsip kebersamaan

IV. Unsur – Unsur Koperasi

Unsur – unsur yang terkandung dalam koperasi adalah sebagai berikut :

a) Mengusahakan keutuhan barang dan jasa untuk perbaikan kehidupan anggotanya


b) Berasaskan kekeluargaan
c) Bertujuan menyejahterakan anggotanya khususnya dan masyarakat pada umumnya
d) Keanggotaannya bersifat sukarela
e) Pembagian SHU secara adil dan besarnya sesuai dengan usahanya masing-masing
f) Kekeuasaan tertinggi ditangan rapat anggota
g) Berusaha mendidik dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi anggota.

V. Fungsi dan Peran Koperasi


Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No 25 Tahun 1992, fungsi dan peran koperasi di
Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi yang pada umumnya relatif
kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu
kesatuan,sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi
akan memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial
anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
Peningkatan kualitas keehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan kelemahan perekonomian
nasional.
Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis.
Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam
menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus berusaha
sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara
itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia,koperasi
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama
dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Dengan demikian koperasi harus mempunyai
kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh,sehingga dengan cara tersebut
koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.

Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia

Peranan Koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dibedakan menjadi peranan segi ekonomi
sebagai berikut :

a) Membantu anggota meningkatkan penghasilan sehingga secara tidak langsung ikut serta
meningkatkan taraf hidup rakyat
b) Meningkatkan pendapatan secara adil dan merata
c) Ikut mengembangkan daya cipta,daya usaha orang-orang secara individu maupun sebagai
kelompok
d) Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produksi rakyat

Peranan segi sosial yaitu sebagai beerikut :


a) Meningkatkan pendidikan dan keterampilan anggota
b) Membantu membentuk masyarakat yang bertanggung jawab yang mampu
menyelesaikan masalah sendiri.

VI. Prinsip, Asas dan Tujuan Koperasi

Prinsip – Prinsip Koperasi

1. Prinsip Koperasi Menurut Hans H. Munker, adalah sebagai berikut :


1) Keanggotaan bersifat sukarela
2) Keanggotaan terbuka
3) Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
4) Manajemen dan pengawasan dilakukan secara demokratis
5) Perkumpulan dengan sukarela
6) Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan

7) Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonom

2. Prinsip Koperasi Menurut Rochdale


Prinsip ini dipelopori oleh 28 koperasi konsumsi di Rochdale, Inggris ( 1944 ) dan
menjadi acuan bagi koperasi diseluruh dunia. Adapun unsur-unsurnya yaitu sebagai berikut :
1) Pengawasan secara demokratis
2) Keanggotaan yang terbuka
3) Bunga atas modal dibatasi
4) Pembagian Sisa Hasil Usaha ( SHU ) kepada anggota sesuai jasanya
5) Penjualan sepenuhnya dengan tunai
6) Barang yang diijual harus asli dan tidak dipalsukan
7) Menyelenggarakan pendidikan kepada anggotanya sesuai prinsip koperasi
8) Netral terhadap politik dan agama

3. Prinsip Koperasi Menurut Raiffeisen


Menurut Freidrich William Raiffeisen ( 1818 – 1888 ),dari Jerman prinsip koperasi adalah sebagai
berikut :
1) Swadaya
2) Daerah kerja terbatas
3) SHU untuk cadangan
4) Tanggung jawab anggota tidak terbatas
5) Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
6) Usaha hanya kepada anggota
7) Keanggotaan atas dasar watak,bukan uang
4. Prinsip Koperasi Menurut Schulze
Prinsip koperasi menurut Herman Schulze ( 1800 – 1883 ) adalah sebagai berikut :
1) Swadaya
2) Daerah kerja tak terbatas
3) SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota
4) Tanggung jawab anggota terbatas
5) Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan
6) Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota

5. Prinsip Koperasi Menurut ICA ( International Cooperative Alliance )


ICA didirikan pada tahun 1895 merupakan organisasi gerakan koperasi tertinggi di dunia. Sidang
ICA di Wina pada tahun 1966 merumuskan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut :
1) Keanggotan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat
2) Kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara
3) Modal menerima bunga yang terbatas,itupun bila ada
4) SHU dibagi menjadi 3 yaitu :
I. Sebagian untuk cadangan
II. Sebagian untuk masyarakat
III. Sebagian untuk dibagikan kembali kepada anggota sesuai jasanya
5) Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus menerus
6) Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat,baik di tingkat
regional,nasional,maupun internasional.

6. Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No.12 Tahun 1967


Prinsip koperasi menurut UU No 12 Tahun 1967 adalah sebagai berikut :
1) Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap WNI
2) Rapat anggota ialah kekuasaan tertinggi sebagai cermin demokrasi dalam koperasi
3) Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota
4) Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya
5) Usaha dan tata laksananya bersifat terbuka
6) Swaday,Swakarya,dan Swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada
diri sendiri.

7. Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No 25 Tahun 1992


Menurut Undang- Undang Nomor 25 Tahun 1992,pasal 5 Ayat 1 dan Ayat 2,koperasi
melaksanakan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut :
I. Prinsip Ke Dalam
1. Keeanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, sifat kesukarelaan dalam
keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa :
 Menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun
 Seseorang dapat mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan syarat
yang ditentukan dalam Anggaran Dasar Koperasi
Sifat terbuka mengandung makna dalam keanggotaan tidak dilakukan
pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis


Pengelolaan demokratis berarti : Rapat anggota adalah pemegang
kekuasaan tertinggi; urusan kegiatan koperasi diselenggarakan oleh pengurus;
pengurus dipilih dari dan oleh anggota; pengurus mengangkat manajer dan
karyawan atas persetujuan rapat anggota; kebijakan pengurus dikontrol oleh
anggota melalui pengawas; laporan keuangan dan kegiatan koperasi lainnya
terbuka dan transparan; satu anggota satu hak suara.

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
Bagian SHU untuk anggota,dihitung secara sebanding ( proporsional )
berdasarkan transaksi dan penyertaan modal ( simpanan pokok dan simpanan
wajib ) setiap anggota pada akhir tahun buku.Transaksi anggota tercatat di
koperasi. Presentase SHU yang dibagikan kepada anggota ditentukan dalam
rapat anggota.

4. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal


Modal dalam koperasi pada dasarnya diperlukan untuk kemanfaatan
anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Karena itu,anggota
memperoleh bunga yang terbatas terhadap modal. Yang dimaksud dengan “
terbatas ” adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku di
pasar. Bunganya tidak lebih dari suku bunga bank pemerintah yang lazim.
Anggota memperoleh keuntungan dalam bentuk lain,seperti mengikuti
pendidikan anggota dan dapat memperoleh produk dengan mudah,murah dan
bermutu tinggi.

5. Kemandirian
Kemandirian berarti koperasi tidak bergantung pada pihak lain.Karena koperasi
memilki :
 Modal sendiri yang berasal dari anggota
 Pengelola sedniri, yaitu pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota
 AD dan ART sendiri

II. Prinsip Ke Luar


a) Pendidikan Perkoperasian
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan terlaksananya
prinsip-prinsip koperasi,maka penting sekali anggota,pengurus,dan karyawan
koperasi ditingkatkan pemahaman,kesadaran dan keterampilannya melalui
pendidikan. Besarnya biaya pendidikan ditetapkan oleh anggota dalam rapat
anggota.
b) Kerjasama antar koperasi
Koperasi dapat bekerjasama dengan koperasi-koperasi lain ditingkat
local,nasional maupun internasional.Di Indonesia,koperasi-koperasi primer bisa
membentuk pusat dan induk ditingkat regional dan nasional.

VII. Landasan Koperasi di Indonesia


Sesuai dengan UUD 1945,maka dalam UU No 12Tahun 1967 ( UU Perkoperasian yang
lama ), tentang pokok-pokok perkoperasian, Pasal 2 menyebutkan tentang landasan
koperasi sebagai berikut :
1) Landasan Idiil
Landasan Idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila. Dimana kelima sila dari
Pancasila tersebut harus dijadikan dasar kehidupan koperasi di Indonesia. Dasar Idiil ini
harus diramalkan oleh seluruh anggota maupun pengurus koperasi karena pancasila
disamping merupakan dasar Negara juga sebagai falsafah hidup bangsa dan Negara
Indonesia.
2) Landasan Struktural
Landasan struktural koperasi Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945.
Sebagai landasan geraknya adalah Pasal 33 Ayat (1),Undang-Undang Dasar 1945 serta
penjelasannya. Menurut Pasal 33 Ayat ( 1 ) Undang-Undang Dasar 1945 : Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dari rumusan tersebut Pasal 33
tercantum dasar demokrasi ekonomi,produksi dikerjakan oleh semua untuk semua
dibawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
3) Landasan Mental
Landasan Mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran
berpribadi. Landasan itu mencerminkan dari kehidupan bangsa yang telah berbudaya,
yaitu gotong royong. Setia kawan merupakan landasan untuk bekerjasama berdasarkan
atas asas kekeluargaan. Kesadaran berpribadi, keinsafan akan harga diri
sendiri,merupakan hal yang mutlak harus ada dalam rangka meningkatkan derajat
kehidupan dan kemakmuran. Kesadaran berpribadi juga merupakan rasa tanggung
jawab dan disiplin terhadap segala peraturan hingga koperasi akan terwujud sesuai
dengan tujuannya. Akan tetapi landasan setia kawan saja hanya dapat memelihara
perssekutuan dalam masyarakat yang statis,dan karenanya tidak dapat mendorong
kemajuan.
4) Landasan Operasional
Landasan Operasional Koperasi Indonesia adalah ketentuan-ketentuan operasional yang
harus ditaati dan dipatuhi oleh anggota,pengurus,manajer dan karyawan koperasi dalam
melaksanakan tugas,fungsi dan tanggung jawab dalam koperasi. Landasan operasional
koperasi berupa undang-undang dan peraturan—peraturan yang disepakati secara
bersama. Berikut ini landasan operasional koperasi Indonesia :
 UU No 25 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Perkoperasian
 Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga ( ART ) koperasi.

VIII. Bentuk dan Jenis Koperasi

Koperasi terdiri dari dua bentuk, yaitu Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder.

 Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang,yang dibentuk oleh
sekurang-kurangnya 20 ( dua puluh ) orang. Koperasi Primer memiliki otonomi untuk
mengatur sendiri jenjang tingkatan,nama,dan norma-norma yang mengatur kehidupan
koperasi sekundernya.
 Koperasi Sekunder adalah koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum koperasi yang
dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 ( tiga ) koperasi yang telah berbadan hukum. Koperasi
Sekunder didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi,efektivitas,dan
mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya.
Oleh sebab itu,pendirian koperasi sekunder harus didasarkan pada kelayakan untuk
mencapai tujuan tersebut.

Jenis – Jenis Koperasi

A. Jenis Koperasi berdasarkan fungsinya :


i. Koperasi Konsumsi
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Disini
anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya. Yang
pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah dibandingkan di
tempat lain,karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Contoh-
contoh koperasi konsumen adalah kopkar atau kopeg, Koperasi Pegawai Indosat
( Kopindosat ), KPRI adalah Koperasi Keluarga Guru Jakarta ( KKGJ ).
ii. Koperasi Produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, disini anggota berperan sebagai
pemilik dan pekerja koperasi. Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan
baku,penyediaan peralatan produksi,membantu memproduksi jenis barang tertentu
serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut. Misalnya
Koperasi Produksi kerja,misalnya dapat berupa kajian rumah tangga,pertanian dan
sebagainya. Anggota sebagai pekerja dan sekaligus pemilik. Koperasi Produksi
Pengusaha ( Produsen ), contohnya koperasi produsen tahu dan tempe ( kopti ),koperasi
produksi kerajinan ( koprinka ).
iii. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para
anggotanya. Misalnya : simpan pinjam,asuransi,angkutan,dan sebagainya. Disini anggota
berperan sebagai pemilik dan pengguna jasa layanan koperasi. Tentu bunga yang
dipatok harus lebih rendah dari tempat meminjam uang yang lain. Contoh koperasi jasa
angkutan yang anggotanya para pemilik angkutan, yaitu Koperasi Wahana Kalpika ( KWK
),kowanbisata,kopaja ( di Jakarta ),Koperasi Angkutan Bekasi ( Koasi ); koperasi
perumahan yang memberi jasa sewa rumah; koperasi pelistrikan yang memberi jasa
aliran listrik kepada anggotanya; koperasi asuransi yang memberi jasa jaminan kepada
anggotanya yaitu asuransi jiwa,pinjaman dan kebakaran.
iv. Koperasi Penjualan atau Pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang
dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Disini anggota berperan
sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.

B. Jenis Koperasi Berdasarkan Tingkat dan Luas Daerah Kerja


 Koperasi Prrimer adalah koperasi yang minimal anggota sebanyak 20 orang
perseorangan. Contoh Koperasi Pasar Agung dan Koperasi Pasar Kemiri
 Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badann-badan koperasi
serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.
Contoh gabungan dari Koperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan Koperasi Pasar yang ada
di kota depok.
C. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya
 Koperasi Simpan Pinjam ( KSP ) adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu
menampung simpanan anggota dan melayani pinjaman. Anggota yang menabung
( menyimpan ) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.
Besarnya jasa bagi penabbung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari
sinilah,kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “ dari,oleh,dan untuk anggota” Contoh
Kospin Jasa Pekalongan,KSP Kodanua,KSP Kowika Jaya,Jakarta dan KSP Arta Prima di
Ambarawa,Magelang.
 Koperasi Serba Usaha ( KSU ) adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam.
Anggota KSU adalah orang-orang yang bertempat tinggal di wilayah itu. Misalnya, unit
usaha simpan pinjam,unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota
juga masyarakat,unit produksi,unit wartel.
 Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan
sehari-hari anggota. Keebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuan bahan
makanan,pakaian,dan perabot rumah tangga. Contohnya Kopkar dan Koperasi Pegawai (
KPRI ),serta KSU dan KUD.
 Koperasi Prroduksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
( meemproduksi ) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada
umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan
bantuan modal dan pemasaran. Contohnya Koperasi Pengrajin Susu Bandung Selatan
( KPBS ).
D. Koperasi Berdasarkan Keanggotaannya
 Koperasi Unit Desa ( KUD ) adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan.
Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk
itu,kegiatan yang dilakukan KUD aantara lain menyediakan pupuk,obat pemberantas
hama tanaman,benih,alat pertanian,dan member penyuluhan teknis pertanian. Contoh
Puskud Mina Lestari, Jawa Timur.
 Koperasi Pegawai Republik Indonesia ( KPRI ), koperasi ini beranggotakan para pegawai
negeri. Sebelum KPRI,koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri ( KPN ). KPRI
bertujuan terutama meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri (anggota). KPRI
dapat didirikan di lingkup department dan instansi.
 Koperasi Pasar ( Koppas ), koperasi ini beranggotakan para pedagang pasar. Pada
umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan
yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan
barang dagangan. Ditingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar
( Puskoppas ) yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi pasar yang ada
do wilayah binaannya.
 Koperasi Sekolah,memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu gutu,kaaryawan,dan siswa.
Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan kwarga sekolah,
seperti buku pelajaran,alat tulis,makanan dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah
bukan semata- mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan
bagi siswa antara lain untuk berorganisasi,kepemimpinan,tanggung jawab dan
kejujuran.
BAB III
PROFIL KOPERASI

I. GAMBARAN UMUM PENDIRIAN KPERASI PEGAWAI RSU KOTA BEKASI


a. Pendirian Koperasi
Koperasi Pegawai Rumah Sakit Umum ( RSU ) Kota Bekasi didirikan dan telah didaftarkan
pada daftar umum kantor wilayah Departement Koperasi Provinsi Jawa Barat dengan Nomor
Badan Hukum 7907/BH/KWK.10/X/1995. Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Koperasi Pegawai
Rumah Sakit Umum ( RSU ) Kota bekasi Nomor 8.44/XII/SK/KOP/2010 yang menetapkan Rapat
Anggota Tahunan ( RAT ) tahun 2009 diselenggarakan pada tanggal 30 Desember 2010.

Koperasi Pegawai RSU Bekasi berkedudukan di Jl. Pramuka No 55, Kota Bekasi, Provinsi Jawa
Barat.

b. Asas dan Tujuan Koperasi


Sesuai dengan Anggaran Dasar Koperasi Pegawai RSU Bekasi pasal 27, Asas dan Tujuan Koperasi
sebagai berikut :
 Koperasi berasaskan kekeluargaan dan kegotong royongan
 Koperasi bertujuan memperkembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
kemajuan daerah kerja pada umumnya dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
c. Bidang Usaha
Unit Usaha Koperasi Pegawai RSU Bekasi per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
 Unit Usaha Simpan Pinjam
 Unit Usaha Simpan Pinjam ( tunjangan hari tua / THT )
 Unit Usaha Apotik
 Unit Usaha apotik GAKIN
 Unit Usaha Motor
 Unit Usaha Elektronik
 Unit Usaha Kelontong
 Unit Usaha lain ( Ambulance dan Pinjaman non Simpan Pinjam )
 Unit Usaha Induk yang terdiri dari :
 Kantin
 Unit Usaha Makan Orang Sakit ( MOS ) dan Sewa DRM
 Unit Usaha Optik
 Unit Usaha Cleaning Service
 Unit Usaha Perumahan
d. Organisasi
Berdasarkan akta No 24 tertanggal 29 April 2008 tentang perubahan Anggaran Dasar Koperasi
Pegawai Rumah Sakit Umum ( RSU ) Kota Bekasi, menyebutkan daftar susunan pengurus dan
pengawas periode 2010 sampai dengan 2014 sebagai berikut :
A. Pengurus :
Ketua : Dr. Eddy Supriharyanto
Wakil Ketua : Dr. Apifuddin Ahmad
Bendahara : Dr. Hj. Sri Riswati
Sekretaris I : Yaya Ruchyana, Bsc
Sekretaris II : Hj. Nanik Suwarni, S.Kp

B. Pengawas :
Ketua : H. Lukman Hakim
Anggota I : Dr. Waluyo Dwi Cahyono, Sp.PD
Anggota II : Dr. H. Bagus Taufiqur R, Sp.U

Rapat Anggota Tahunan (RAT) Ketua Pengawas

H. Lukman Hakim

Ketua Pengurus Anggota Pengawas I

Dr. Eddy Supriharyanto Dr. Waluyo Dwi Cahyo, Sp.PD

Wakil Ketua Pengurus Anggota Pengawas II

Dr. Apifuddin Ahmad Dr. H. Bagus Taufiqur R, Sp.U

Sekretaris I Bendahara

Yaya Ruchyana, Bsc Dr. Hj. Sri Riswati

Sekretaris II

Hj. Nanik Suwarni, S.Kp


e. Susunan Modal ( Ekuitas Koperasi )
Ekuitas ( Modal Koperasi Pegawai Rumah Sakit Umum ( RSU ) Kota Bekasi ) diperoleh dari :
 Simpanan Pokok Anggota
 Simpanan Wajib Anggota

Simpanan Pokok yang harus disetor oleh tiap-tiap anggota sesuai dengan kebutuhan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga terakhir sebesar Rp. 10.000,00 dan untuk iuran
wajib per bulan sebesar Rp. 20.000,00-. Jumlah anggota Koperasi Pegawai Rumah Sakit Umum
( RSU ) Kota Bekasi,sampai dengan 31 desember 2014 adalah sebanyak 941 orang.

f. Pembagian Sisa Hasil Usaha


Hasil usaha koperasi diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi.
Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi dan
berdasarkan Akta No 24 tertanggal 29 April 2008 tentang perubahan Anggaran Dasar Kopkar
RSUD Kota Bekasi, terdapat perubahan pembagian sebagai berikut :

Tahun 2014 Tahun 2013

 Untuk Dana Cadangan 32% 32%


 Untuk Dana Anggota 50% 50%
 Untuk Dana Pengurus 7% 7%
 Untuk Dana Pengawas 1% 1%
 Untuk Dana Karyawan Koperasi 3,5% 3,5%
 Untuk Dana Pendidikan 2,5% 2,5%
 Untuk Dana Sosial 2% 2%
 Untuk Dana Pembangunan Daerah Kerja 1% 1%
 Untuk Dana Perwakilan Anggota 1% 1%

II. KEBIJAKAN AKUNTANSI yang DITERAPKAN


Kebijakan akuntansi dan pelaporan koperasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia. Prinsip akuntansi signifikan yang diterapkan secara konsisten di dalam
penyajian laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai
berikut :
 Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan dengan mata uang rupiah dengan menggunakan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Laporan Keuangan yang telah disusun sesuai dengan
standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan ( PSAK ) khususnya PSAK Koperasi ( PSAK No 27 Tahun 2009 ).
 Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas terdiri dari kas, bank, dan deposito yang tidak dijaminkan serta tidak
dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau
kurang sejak tanggal penetapan diklasifikasikan sebagai “setara kas”.
 Piutang
Piutang dicatat berdasarkan nilai bruto setelah dikurangi dengan cadangan piutang tidak
bergerak selama tahun berjalan. Koperasi telah melakukan pencadangan penyisihan
piutang tidak bergerak dari total piutang bruto.
 Persediaan
Penilaian persediaan barang dagangan dinilai berdasarkan harga perolehan. Perhitungan
harga pokok barang dagangan menggunakan metode FIFO ( First In First Out ). Koperasi
belum melaksanakan pencadangan atas kerusakan persediaan.
 Asset Tetap
Asset Tetap disajikan berdasarkan nilai perolehan dan penyusutan dihitung berdasarkan
metode garis luruss dengan ketentuan taksiran umum ekonomis sebagai berikut :
Umur Manfaat
 Peralatan Kantor : 4 Tahun
 Peralatan Toko : 4 Tahun
 Kendaraan : 4 Tahun
 Bangunan : 10 Tahun
 Perpajakan
Perusahaan mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan
periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode
berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terutang untuk peeriode
tersebut,perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai asset.Perusahaan tidak
mengakui adanya pajak tangguhan.
 Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun
bersangkutan.
 Pajak Pertambahan Nilai ( PPN )
Pencatatan PPN dilakukan oleh perusahaan apabila membeli dan
menjual barang,PPN dikredit sebagai pajak keluaran pada saat menjual
barang dan pada waktu membeli PPN didebet sebagai pajak masukan.
 Pajak Penghasilan ( PPh Pasal 21 )
PPh Pasal 21 ini merupakan tunjangan pajak bagi karyawan koperasi.
 Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan partisipasi annggota merupakan pendapatan dari jasa pinjam anggota
( bunga dan administrasi ) diakui secara akrual menurut periode terjadinya. Untuk unit-
unit usaha,pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan
berpindah kepada anggota atau konsumen.

Pendapatan non anggota sehubungan dengan jasa unit usaha koperasi diakui pada saat
jasa diberikan.
Beban usaha diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan.
III. Kas dan Setara Kas
 Kas 2014 2013

- Kas simpan pinjam Rp. 8.400.000 Rp. 8.150.000


- Kas kelontong Rp. 300.000 Rp. 300.000
- Kas motor Rp. 498.500 Rp. -
- Kas apotik Rp. 59.787.100 Rp.
59.787.100
Sub Jumlah : Rp. 68.985.600 Rp. 68.237.100
 Bank
- Bank Jabar Banten No Rek.0100010031606 ( S.P ) Rp. 64.455.668 Rp. 61.945.951
- Bank Jabar Banten No Rek.0000620416100 (SP-THT) Rp. 1.035.281 Rp. 1.065.281
- Bank Jabar Banten No Rek.0103200092881 (kelontong) Rp. 9.208.453 Rp. 2.453.518
- Bank Jabar Banten No Rek.0000152315001 (Motor) Rp. 65.068.360 Rp. 42.079.540
- Bank Jabar Banten No Rek.0100010024324 (Induk) Rp. 18.981.218 Rp. 177.968
- Bank Jabar Banten No Rek.0000152307001(Usaha Lain) Rp. 6.314.811 Rp. 7.997.994
- Bank Jabar Banten No Rek.0100010031574 (Apotik) Rp. 66.287.674 Rp.200.581.237
- Bank Jabar Banten No Rek.0004059328001(Perumahan)Rp. - Rp. -
- Bank Jabar Banten No Rek.0103200092878(Elektronik) Rp. 915.704 Rp. 3.713.993
Sub Jumlah : Rp. 232.267.169 Rp.320.015.482
Jumlah : Rp. 301.252.769 Rp.388.252.582

IV. PIUTANG USAHA 2014 2013


 Piutang SP THT Rp. 34.180.000 Rp. 34.180.000
 Piutang Elektronik Rp. 198.667.653 Rp. 162.717.653
 Piutang Perumahan Rp.7.383.020.000 Rp. -
 Piutang Unit Usaha Lain (UUL) Rp.3.953.013.218 Rp.3.741.513.218
 Piutang Alkes Dr.Bagoes Rp. 137.950.300 Rp. 137.950.300
 Piutang Kelontong Rp. 87.373.417 Rp. 87.373.417
 Piutang Motor Rp.1.511.091.300 Rp.1.549.058.800
 Piutang Kantin Rp. 14.651.700 Rp. 14.651.700
 Piutang Cleaning Service Rp. 119.158.046 Rp. 119.158.046
 Dana Usaha Lain USP Rp. 118.401.585 Rp. 118.401.585
 Dana Anggota SP Rp. 34.643.522 Rp. 34.643.522
 Piutang OS Makan Basah Rp. 313.328.933 Rp. 313.328.933
 Piutang Linen Rp. 47.321.686 Rp. 47.321.686
 Piutang AC Rp. 31.000.000 Rp. 31.000.000
 Piutang Gaskin Rp. 467.047.938 Rp. 467.047.938
 Piutang Obat Rp. 652.814.401 Rp. 674.814.401
 Piutang Simpan Pinjam Rp.1.987.752.998 Rp.1.282.649.698
 Piutang Induk Rp.1.132.000.000 Rp.1.145.000.000
 Piutang BTN Syariah Rp. 30.998.200 Rp. 30.998.200
Jumlah : Rp.18.254.414.897 Rp.9.991.809.097
V. SIMPANAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

Akun ini terdiri dari : 2014 2013

- Simpanan yang masih harus diterima Rp. 974.184.003 Rp. 758.627.221


Jumlah : Rp. 974.184.003 Rp. 758.627.221

VI. PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari : 2014 2013
- Persediaan Barang Kelontong Rp. 300.000 Rp. 300.000
- Persediaan Barang Obat Rp. 416.158.671 Rp. 429.850.600
Jumlah : Rp. 416.458.671 Rp. 430.150.600

VII. PENYERTAAN
Akun ini terdiri dari : 2014 2013
- Simpanan Pokok PKPRI Rp. 250.000 Rp. 250.000
- Simpanan Wajib PKPRI Rp. 37.845.754 Rp. 37.845.754
- Simpanan Sukarela PKPRI Rp. 7.053.876 Rp. 7.053.876
- Penyertaan Gedung Rp. 4.531.760 Rp. 4.531.760
Jumlah : Rp. 49.681.390 Rp. 49.681.390

VIII. ASSET TETAP 2014


Harga Perolehan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Tanah Rp. 52.847.365 - - Rp. 52.847.365
Bangunan Rp. 65.840.450 - - Rp. 65.840.450
Peralatan & Perlengkapan Rp. 187.837.700 Rp. 3.850.000 - Rp.191.687.700
Kendaraan Rp. 194.040.000 - - Rp.194.040.000
Software Rp. 63.000.000 - - Rp. 63.000.000
Jumlah : Rp. 563.565.515 Rp. 3.850.000 - Rp.567.415.515

Akumulasi Penyusutan
Akum Peny. Bangunan Rp. 45.680.450 Rp. 2.240.000 - Rp. 47.920.450
Akm Pny Peral & Perlengk Rp.187.837.699 Rp.10.139.501 Rp. 7.802.000 Rp.190.175.200
Akum Peny. Kendaraan Rp.191.253.004 Rp.24.255.000 Rp.22.513.128 Rp.192.994.876
Akum Peny. Software Rp. 63.000.000 - - Rp. 63.000.000
Jumlah : Rp.487.771.153 Rp.36.634.501 Rp.30.315.128 Rp.494.090.526

Nilai Buku : Rp. 75.794.362 Rp. 73.324.989


ASSET TETAP 2013

Harga Perolehan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Tanah Rp. 52.847.365 - - Rp. 52.847.365

Bangunan Rp. 43.440.450 Rp. 22.400.000 - Rp. 65.840.450

Peralatan & Perlengkapan Rp.187.837.700 - - Rp.187.837.700

Kendaraan Rp.194.040.000 - - Rp.194.040.000

Software Rp. 63.000.000 - - Rp. 63.000.000

Jumlah : Rp.541.165.515 Rp. 22.400.000 - Rp.563.565.515

Akumulasi Penyusutan

Akum.Peny.Bangunan Rp. 43.440.450 Rp. 2.240.000 - Rp. 45.680.450

Akum.Peny.Peral & Perlengk Rp.187.594.699 Rp. 7.802.000 Rp. 7.559.000 Rp.187.837.699

Akum.Peny.Kendaraan Rp.189.511.129 Rp. 1.741.875 - Rp.191.253.004

Akum.Peny.Software Rp. 58.387.000 Rp.15.750.000 Rp.11.137.000 Rp. 63.000.000

Jumlah : Rp.478.933.278 Rp.27.533.875 Rp.18.696.000 Rp.487.771.153

Nilai Buku : Rp. 62.232.237 Rp. 75.794.326

IX. UTANG USAHA


Akun ini terdiri dari : 2014 2013
- Utang Obat - Rp. 121.182.073
Sub Jumlah : - Rp. 121.182.073

Utang unit perumahan ke unit-unit :

- Simpan Pinjam Rp. 1.636.837.772 -


- Usaha Lainnya - -
- Motor - -
- Induk - -
- Elektronik - -
- Apotik - -
- SP-THT - -
- Askin - -
- URS - -
Sub Jumlah : Rp. 1.636.837.772 -
Jumlah : Rp. 1.636.837.772 Rp. 121.182.073

X. UTANG PAJAK

Akun ini terdiri dari : 2014 2013

- Utaang PPh Badan Rp. 355.593.263 Rp. 330.819.313


Jumlah : Rp. 355.593.263 Rp. 330.819.313

Perhitungan taksiran pajak penghasilan badan koperasi sbb :

1. SHU sebelum pajak Rp. 171.941.739 Rp. 176.921.047


2. Koreksi Fiskal positif - -
- Beban cadangan penghapusan piutag - -
- Beban Pph 21 - -
Jumlah Koreksi Positif :
3. Koreksi Fiskal Negatif
- Pendapatan jasa giro - Rp. 2.576.676
Jumlah Koreksi Negatif : Rp. 2.576.676
4. Penghasilan Kena Pajak Rp. 171.941.739 Rp. 174.344.371
Dibulatkan Rp. 171.941.877 Rp. 174.344.000

5. Pengenaan Pajak :
Tahun 2013
- 25% x 50% Tahun 2013 (mendapat fasilitas 50%) - Rp. 18.809.295
- 25% Tahun 2013 (tidak mendapat fasilitas 50%) - Rp. 5.967.503
Jumlah beban pajak penghasilan kini - Rp. 24.776.798

Tahun 2014

- 25% x 50% Tahun 2014 (mendapat fasilitas 50%) Rp. 17.287.276 -


- 25% Tahun 2014 (tidak mendapat fasilitas 50%) Rp. 7.486.674 -
Jumlah beban pajak penghasilan kini Rp. 24.773.950 Rp. 24.776.798

6. Pajak Kini
Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku,hutang pajak penghasilan dihitung oleh
wajib pajak sendiri ( self assessment system ) tetapi pihak fiskus dapat memeriksa hutang yang
dihitung sendiri tersebut dalam jangka waktu 10 ( sepuluh ) tahun. Apabila jangka waktu yang
disebutkan tersebut tidak dilakukan pemeriksaan,maka jumlah pajak terhutang itu dapat
dianggap rampung.
7. Perhitungan Pajak Tangguhan
Tarif Pajak 2014 2013
- 25% - -
Jumlah pajak tangguhan : - -
Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat
asset direalisasi atau kewajiban tersebut dilunasi berdasarkan tariff pajak atau peraturan yang berlaku.
Perubahan nilai tercatat asset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tariff
pajak dibebankan pada tahun berjalan kecuali untuk transaksi yang sebelumnya telah dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.

XI. Biaya Yang Masih Harus Dibayar

Akun ini terdiri dari : 2014 2013

- Biaya YMH dibayar Rp. 43.252.566 Rp. 43.252.566


- Dana Asuransi Motor Rp. 19.804.500 Rp. 17.121.000
- Hutang Investor Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000
- Dana Asuransi Unit SP Rp. 74.855.000 Rp. 47.075.000
- Hutang Unit SP Rp.153.590.703 Rp. 63.532.003
- Hutang Unit SP – THT Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000
- Hutang Induk Rp. 18.923.250 Rp. 13.558.700
- Hutang Lain-lain Rp.981.282.016 Rp.725.615.000
Jumlah : Rp.1.361.708.035 Rp.980.154.269
XII. Simpanan Manasuka
Akun ini terdiri dari : 2014 2013
- Simpanan Manasuka Rp.1.478.902.975 Rp.1.414.990.710

Jumlah : Rp.1.478.902.975 Rp.1.414.990.710

Anda mungkin juga menyukai