Anda di halaman 1dari 12

KOPERASI

Nama Kelompok 7:
Altasyavia (10111820608)
Hasby Syamsul Ramadhan (101118110391)
Maya Melinda Margani (101118110168)
Tasya Melania Hasani (101118110306)
Welmi Ernanda Pratiwi (101118110357)
SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI
DI INDONESIA
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan
hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya.
Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial
yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak.
Dalam keadaan hidup demikian, pihak kolonial terus-menerus mengintimidasi penduduk
pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyat sangat memprihatinkan. Di samping itu para
rentenir, pengijon dan lintah darat turut pula memperkeruh suasana.
rakyat terutama koperasi sangat perlu diperbaiki. Cara membantu mereka adalah mendirikan
koperasi di kDi Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di
Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank
untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan
Westerrode. Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana.
Organisasi perekonomian alangan mereka. Dengan demikian pemerintah dapat menyalurkan
bantuan berupa kredit melalui koperasi tersebut. Untuk menanamkan pengertian dan fungsi
koperasi di kalangan masyarakat diadakan penerangan dan pendidikan kader-kader koperasi.
PENGERTIAN TENTANG KOPERASI

Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai


kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat
karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah
mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu
perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota.
TUJUAN KOPERASI

Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-semata hanya pada
orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat . Karena itu, dalam banyak kasus koperasi,
manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai tujuan perusahaan. tujuan badan usaha
koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Koperasi juga memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap pembentukan produk nasional, peningkatan ekspor, perluasan lapangan kerja dan
usaha, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan.
LAMBANG KOPERASI

Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti


Roda bergigi, rantai, padi&kapas, timbangan, bintang&perisai, pohon beringin, koperasi
indonesia, warna merah dan putih
CIRI-CIRI KOPERASI
Ciri-Ciri dari koperasi:
1. Terdiri dari perkumpulan orang.
2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.
3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki kesejahteraan anggotanya pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
4. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
5. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan pribadi dengan prinsip
kebersamaan.
FUNGSI DAN PERANAN KOPERASI
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992.
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat mengembangkan
kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-
anggotanya serta masyarakat disekitarnya
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

1. Keanggotaan bersifat sekarela dan terbuka


2. Sifat kesukarelaan dan sikap terbuka
3. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
4. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
5. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
6. Kemandirian
Contoh Kasus Koperasi Dan Penyelesaiannya
Kasus koperasi ini merupakan kejadian yang dialami sendiri oleh orangtua saya. Saya bertempat
tinggal di daerah BJI Bekasi Timur, di lingkungan tempat tinggal saya terdapat Koperasi
Simpan Pinjam di mana orangtua saya termasuk anggota koperasi. Berdasarkan informasi,
simpanan wajib yang harus dibayarkan oleh orangtua saya setiap bulannya sebesar Rp. 5000.
Dalam koperasi simpan pinjam ini apabila meminjam, bunga yang harus dibayarkan sebesar 1,5
%. Menurut kesepakatan setiap akhir tahun anggota koperasi akan mendapat bingkisan Hari
Raya dari SHU masing-masing anggota. Yang menjadi masalah di sini, bukan hanya anggota
koperasi saja yang mendapat bingkisan dari SHU masing-masing, namun semua warga
lingkungan RT mendapatkannya termasuk yang bukan anggota koperasi. Dengan kata lain
SHU anggota dibagi sama rata dengan warga masyarakat RT, tidak berdasarkan besarnya
masing-masing SHU anggota. Akibat hal tersebut, orangtua saya akhirnya keluar dari
keanggotaan koperasi simpan pinjam RT.
Cara Penyelesaiannya :
Menurut saya pembagian SHU sama rata tersebut sangatlah tidak adil dan tidak sesuai dengan
ketentuan yang ada. Karena seharusnya anggota koperasi akan mendapatkan SHU berdasarkan
pinjaman serta bunga yang dibayarkan. Tidak dibagi sama rata seperti itu, apalagi ada warga RT
yang bukan anggota koperasi namun mendapatkan bingkisan yang berasal dari SHU anggota
koperasi. SHU seharusnya dibagi sesuai dengan transaksi pinjaman dan jasa modal yang
dilakukan oleh masing-masing anggota koperasi. Apabila pihak pengurus koperasi ingin
membagikan SHU seharusnya sesuai dengan besarnya SHU masing-masing anggota. Sebaiknya
berupa uang tunai sehingga mudah untuk pembagiannya. Jika pengurus koperasi (yaitu
pengurus RT juga) ingin membagikan bingkisan hari raya secara merata ke semua warga RT,
sebaiknya dana yang digunakan berasal dari kas RT sendiri bukan dari SHU anggota koperasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai