Anda di halaman 1dari 9

PERAN KOPERASI SYARIAH DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAN KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT DI INDONESIA

Alifiah Farizky

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

08040420096@students.uinsby.ac.id

Abstrak:

Koperasi merupakan tempat sasaran gerakan ekonomi masyarakat, yang memungkinkan mereka untuk
keluar masuk secara bebas sebagai anggota, menjalankan usaha bersama-sama sebagai keluarga untuk
memperluas atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Masyarakat luas dan kesejahteraan
bersama merupakan dasar bagi perkembangan koperasi di Indonesia, pada kenyataannya koperasi
dapat menciptakan kesejahteraan bagi anggotanya dan dapat meningkatkan kesejahteraan untuk
masyarakat luas khususnya masyarakat. Koperasi syariah merupakan salah satu unit usaha yang secara
rutin mengubah cara kerja sama sesuai dengan hukum dan ekonomi Islam.

Kata kunci : koperasi syariah, peran koperasi, kesejahteraan masyarakat.

Pendahuluan:

Peranan masyarakat dalam perekonomian memiliki lingkup yang luas. Kegiatan meliputi berbagai hal
yang berkaitan langsung dengan kegiatan ekonomi maupun kegiatan di luar kegiatan ekonomi. Koperasi
merupakan tempat sasaran pergerakan ekonomi masyarakat, yang memungkinkan mereka untuk
datang dan pergi sebagai anggota dan bekerja sama sebagai sebuah keluarga untuk memperluas atau
meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

(https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/712/1/SKRIPSI%20RIZKI%20FATHIA
%20RAHMAH_NPM.1289124.pdf)

Koperasi adalah suatu bentuk kerjasama dalam lapangan perekonomian. Kerjasamai ini dilakukan oleh
orang-orang dengan kebutuhan yang sama dalam hidup yang bekerja sama dalam kebutuhan sehari-hari
yang mereka butuhkan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan kerjasama yang berkesinambungan,
maka dibentuklah suatu perkumpulan sebagai suatu bentuk tersebut. (Pandji Anoraga dan Ninik
Widiyanti, Dinamika Koperasi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007)) Pandangan lain menyatakan bahwa
koperasi bersifat terbuka. Pada umumnya setiap orang tanpa memandang keyakinan atau agama dapat
diterima sebagai Anggota koperasi, koperasi ini benar-benar wadah untuk mempertemukan bersama-
sama orang miskin dan orang-orang yang kurang beruntung secara ekonomi bekerja sama untuk
meningkatkan nasib mereka dan meningkatkan taraf hidup mereka. (Ninik Widiyanti, Koperasi dan
Perekonomian Indonesia , (Jakarta : Bina Aksara, 2002),)

Lembaga koperasi adalah badan usaha yang melindungi kepentingan untuk orang miskin dan lemah,
Cooperative dan People ialah dua kata kunci yang tertuju dapat memandang patut bahwa Koperasi
selalu dikaitkan dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dan lemah. ( thoby
Mutis Pengembangan Koperasi Jakarta: PT Grasindo, 2004, cet 1 hlm 7)
Pembangunan suatu negara dapat dilihat dari tiga aspek yaitu pendapatan, kesejahteraan dan
kesehatan suatu negara. Sangat penting untuk memberikan manfaat suatu negara. Pasalnya, jika suatu
negara tidak makmur, maka pembangunan dan perbaikan negara itu akan terjadi. Jika suatu negara
sehat dan sejahtera, maka pendapatan suatu negara akan meningkat. Jika pendapatan suatu negara
meningkat, berubah dan berkembang, maka masyarakatnya akan sejahtera dan sehat. Pendapatan
suatu negara dapat berupa uang tunai. Jika perbendaharaan suatu negara bertambah maka semua bisa
berjalan, termasuk pembangunan negara tersebut. (Ratna, R. (2020). Peran Koperasi Syariah Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kota Palembang Di Era New Normal. Jurnal LA RIBA, 2(01))

Dan selain itu, perkembangan suatu negara juga ditandai dengan banyaknya teknologi mutakhir yang
muncul. Negara modern akan mengikuti perkembangan zaman untuk mengelola negara. Warga
masyarakat yang menjadi tolak ukur keberhasilan dan pembangunan negara. Masyarakat sebagai tolak
ukur penyelenggaraan negara. Masyarakat sebagai patokan dalam suatu pengelolaan negara.
Masyarakat yang menjadi sumber pendapatan dalam suatu negara. Masyarakat juga menjadi sumber
kehancuran dalam suatu negara. Apabila suatu negara mendapatkan penghasilan yang turun maka
masyarakat yang terdapat di dalam negara tersebut menghadapi kemiskinan. Apabila terjadi kemiskinan
maka dapat terjadinya kriminalitas, pengangguran dan lain-lainnya yang bisa saja dilakukan oleh
masyarakat yang menghadapi kemiskinan tersebut. Akan tetapi jika negara memiliki pendapatan yang
meningkat maka sejahteralah hidup rakyatnya.

Oleh karena itu, segala kemajuan suatu negara, dan tolok ukurnya, adalah rakyat negara itu sendiri.
Salah satu caranya adalah dengan memiliki siklus ekonomi yang stabil di negara yang makmur.
Masyarakat umum memiliki bisnis atau perusahaan. Sebuah bisnis atau bisnis dapat menggunakan dana
untuk tumbuh dan berjalan dengan lancar. Pelaku usaha kecil menengah atau usaha dapat menjalankan
usaha yang membutuhkan modal. Pembangunan ekonomi Indonesia mengikuti prinsip-prinsip yang
diatur dalam UUD 1945, dengan mengacu pada konstitusi model sosial, budaya, adat, spiritual dan
ekonomi, dengan mengutamakan solidaritas, sosial dan kekeluargaan.

Sistem ekonomi yang paling umum di Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila. Pelaku ekonomi
utama dalam Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) antara lain 3(tiga), BUMN/BUMD, swasta dan koperasi.
meyakini bahwa SEP memiliki prinsip, di mana koperasi merupakan tumpuan perekonomian, sistem
ekonomi yang tidak didominasi oleh modal, tetapi berdasarkan asas kekeluargaan. Pada saat yang sama,
Mubiato percaya bahwa ada bagian dari SEP yang disebut ekonomi kerakyatan, di mana guru adalah
fondasi koperasi. Kontribusi koperasi terhadap PDB masih bisa dibilang belum berdampak signifikan,
menunjukkan bahwa koperasi di seluruh Indonesia belum berperan baik dalam membangun dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan anggotanya, serta masih belum bisa menjadi solusi
pemerataan distribusi.

Koperasi syariah mampu meningkatkan kesejahteraan bagi yang menjalankan usaha atau usaha. Jika
usaha memiliki dana yang cukup, pelaku usaha mampu mengembangkan usahanya. Koperasi syariah
juga dapat meningkatkan perekonomian suatu negara. Keberadaan koperasi syariah menawarkan
banyak peluang bagi masyarakat untuk menjalankan usaha atau usaha.

Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan memberikan ketertarikan bagi peneliti untuk menganalisis
peran koperasi syariah dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia
sesuai syariat ekonomi Islam. Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana mengimplementasikan peran
koperasi syariah dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pembaca
tentang peran koperasi syariah dalam pelaku usaha dan tatanan sosial di Indonesia. Koperasi adalah
suatu usaha atau badan usaha yang terdiri dari kelompok-kelompok, organisasi, atau perkumpulan yang
bertujuan untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Koperasi biasannya mengadung landansan prinsip kekeluargaan. Keberadaan koperasi dapat mengubah
tingkat perekonomian dan kesejahteraan suatu masyarakat. Koperasi adalah badan hukum atau usaha
yang didirikan oleh suatu kelompok yang aktif Koperasi berbasis teori dapat diusulkan oleh banyak ahli.
Menurut Paul Hubert Casselman, koperasi adalah suatu sistem yang didasarkan pada sistem ekonomi
yang mencakup unsur-unsur integrasi sosial. Unsur sosial adalah unsur gotong royong. Manusia tidak
bisa atau tidak bisa hidup sendiri, manusia adalah makhluk sosial. Hal ini menuntut orang lain untuk
memenuhi tuntutan kehidupan sehari-hari.

Dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh beberapa orang
dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan menurut RM Marrgono
Djojohadikoesoemo, koperasi adalah perkumpulan organisasi yang ingin bekerja sama dengan anggota
organisasi lainnya. Kegiatan dalam suatu organisasi mendorong pembangunan ekonomi dalam
organisasi. Lebih lanjut G Mladenata menyatakan bahwa koperasi adalah kumpulan dari produsen kecil
yang bergabung untuk mencapai tujuan bersama. Produsen kecil ini bekerja sama dan berbagi risiko dari
bisnis yang mereka kelola. Koperasi mempunyai pengaruh atau peranan dalam proses pembangunan
sosial dan ekonomi.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, fungsi dan peran koperasi
diantaranya, 1) Membangun dan mengembangkan potensi ekonomi dan kemampuan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial. 2) Berpartisipasi aktif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat. 3)
Penguatan ekonomi kerakyatan sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan
koperasi sebagai landasannya. 4) Upaya untuk menciptakan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, tujuan koperasi adalah untuk
memajukan kesejahteraan para anggotanya, terutama masyarakat secara keseluruhan, dan membantu
terselenggaranya ketertiban perekonomian negara guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jones mengemukakan bahwa kesejahteraan adalah: "perwujudan
pertama dari kesejahteraan sosial, pengentasan kemiskinan dalam manifestasinya". Dalam undang-
undang Keputusan No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian mengatur bahwa fungsi dan peran
koperasi meliputi: membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial, serta menciptakan dan
mengembangkan perekonomian nasional.

Jurnal ini bertujuan untuk menganilisis bagaimana peran koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di Indonesia baik secara makro maupun mikro. Berbgaai aspek digunakan untuk menganilisis
peran koperasi diantaranya, peran pemerintah, organisasi, maupun aspek masyarakat. Jadi dapat
disimpulkan, bahwasanya koperasi merupakan suatu bentuk usaha atau bisnis yang saling bekerja sama
dalam suatu perkumpulan atau organisasi guna mencapai tujuan bersama. Koperasi pada kajian teori
yang diteliti merupakan koperasi syariah. Adapun koperasi syariah suatu kerja sama ekonomi dalam
suatu organisasi yang mana berlandaskan pada al-qur’an dan hadis.
Definisi Koperasi

Koperasi berasal dari kata co dan operation. Kedua kata ini menandung arti bekerja sama untuk
mencapai tujuan. Peranan Koperasi Berdasarkan kedua kata di atas, maka koperasi secara umum dapat
di depenisikan sebagai berikut : koperasi adalah suatu perkumpulan orang-orang atau badan yang
memberi kebebasan untuk masuk dan keluar sebaaai anggota untuk bekerja sama secara kekeluargaan
dalam menjalankan usaha untuk mempertingi atau meningkatkan kesejateraan anggotanya. (Arifinal
Chaniago

, Perekonomian Indonesi, Bandung, Penerbit Angkasa 1982, hal. 1) Depenisi ini mengandun tiga unsur,
yaitu :

1. Perkumpulan koperasi bukan merupakan perkumpulan modal akan tetapi persekutuan sosial.

2. Sukarela menjadi anggota, netral terhadap aliran dan agama.

3. Tujuan berdirinya koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan jasmaniah anggota dengan kerja sama
secara kekeluargaan. (Ninik Widiyanti, Sunindhia, Koperasi Dan Perekonomian Indonesia, Jakarta, PT.
Rineka Cipta, cetakan kedua, hal. 1)

Berdasarkan ketiga unsur koperasi diatas, maka koperasi Indonesia dapat dipahami berdasarkan UU. No.
12 tahun 1967, yaitu : organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau
badan hukum kopereasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan
asas kekeluargaan. Jelaslah bahwa koperasi berdasarkan Undang-Undang yang telah di sebutkan di atas
sebagai tempat kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bergerak dalam bidang ekonomi sebagai
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong. (Arifinal Chaniago, op.cit. hal. 19)

Definisi Koperasi Syariah

Menurut Kementrian Koperasi UKM RI tahun 2009 pasal 1, menyatakan bahwa Koperasi jasa keuangan
syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan
simpanan sesuai dengan pola bagi hasil (syariah).

Ahmad Ifham menyatakan bahwa usaha koperasi syariah meliputi kegiatan usaha yang halal, baik dan
bermanfaat (thayib) serta menguntungkan dengan sistem bagi hasil, dan tidak riba. Untuk menjalankan
fungsi perannya, koperasi syariah menjalankan usaha sebagaimana tersebut dalam sertifikasi usaha
koperasi. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. (Sholihin, A.I., Buku Pintar Ekonomi Syariah. 2010: PT Gramedia Pustaka
Utama)

Jika menelaah dari beberapa teori dan pendapat para ahli dibidang ekonomi / perbankan syariah, maka
pada koperasi syariah titik krusialnya ada pada standard operating procedure (SOP). Karena pada
tataran normatif saat pembuatan akad dan melaksanakan akad sudah ada petunjuk pelaksanaan dan
redaksi yang bisa diambil dari beberapa literatur. Bahkan template akad sudah bisa didapat dari
Gabungan Koperasi Syariah (Gakopsyah), yang sudah tentu isi dan formatnya hasil dari ijtihad ekonomi
para ahli. Sementara untuk proses penetapan keuntungan dan bagi hasil harus sesuai prosedur yang
telah disepakati dan disahkan secara syariat oleh dewan pengawas syariahnya. (Koperasi Syariah
Sebagai Solusi Keuangan Masyarakat: Antara Religiusitas, Trend, Dan Kemudahan Layanan Sofian
Magister Terapan Keuangan dan Perbankan Syariah, Politeknik Negeri Bandung, 40012 E-mail:
sofian.kps17@polban.ac.id)

Tujuan Koperasi Syariah

Menurut Adil tujuan koperasi syariah adalah agar terjadi peningkatan kesejahteraan anggotanya dan
kesejahteraan masyarakat dan turut serta membangun tingkat perekonomian Bangsa Indonsia
berlandaskan syariah Islam. (Adil, U. Bisnis Syariah di Indonesia, Hukum dan Aplikasinya, Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2017)

Sedangkan menurut Fachruddin sebagaimana dikutip Suhendi, tujuan koperasi dilihat dari segi
fungsinya dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Pertama. koperasi produksi, merupakan suatu koperasi yang
memproduksi barang-barang yang bahan-bahannya berasal dari anggota koperasi; Kedua, koperasi
konsumsi, merupakan suatu koperasi yang melakukan pembelian barang-barang untuk memenuhi
kebutuhan para anggotanya; dan Ketiga. koperasi kredit, merupakan suatu koperasi yang memberikan
pertolongan berupa dana usaha kepada anggota-anggotanya yang membutuhkan bantuan modal dan
untuk pelunasannya dengan cara dicicil.

Sedangkan Menurut Dusuki dan Abdullah, tujuan koperasi syariah harus sesuai dengan Maqashid
Syariah yang fungsinya adalah untuk melakukan dua hal penting, yaitu memberikan manfaat (manfaah)
dan mencegah kerusakan atau cedera (madarrah) (Dusuki, A.W. and N.I. Abdullah, Maqasid alShariah,
Maslahah, and corporate social responsibility. American Journal of Islamic Social Sciences, 2007. 24(1):
p. 25.)

Menurut Nur S. Buchori tujuan koperasi syariah, yaitu: Pertama, mensejahterakan kondisi ekonomi
anggotanya sesuai ajaran Islam; Kedua, menjalin persaudaraan dan menciptakan keadilan kepada
anggotanya; Ketiga, pembagian hasil pendapatan dan kekayaan yang merata kepada semua anggotanya
disesuaikan dengan tingkat kontribusinya; Keempat, kebebasan pribadi dalam kemaslahatan sosial;
Kelima, meningkatkan kesejahteraan khususnya para anggotanya dan kesejahteraan masyarakat pada
umumnya dan turut serta membangun tingkat perekonomian Bangsa berlandaskan syariah Islam.
( Buchori, N.S., Koperasi dalam Perspektif Ekonomi Syari’ah. MASLAHAH (Jurnal Hukum Islam dan
Perbankan Syariah), 2010. 1(1): p. 93- 115.)

Landasan Hukum Koperasi

Indonesia sebagai negara hukum, hukum melindungi kepentingan seluruh warga negara Indonesia dan
mengatur hubungan antara satu orang dengan orang lain atau kelompok. Basis koperasi yang dimaksud
adalah dasar atau pedoman bagi koperasi untuk menentukan arah tujuan koperasi atau kedudukan
koperasi dalam struktur perekonomian Indonesia. Landasan koperasi ada 3 yaitu:

a. Landasan Idiil.
Ideal dalam bahasa Inggris adalah gagasan atau cita-cita. Maka ladasan idiil adalah dasar atau
landasan digunakan dalam pengembangan usaha untuk mencapai cita-cita koperasi.

Koperasi kumpulan sekelompok orang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.


Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang hak hidupnya dijamin oleh UUD`45. Tujuan
koperasi hak hidupnya dijamin oleh UUD`45 untuk menciptakan masyarakat yang adil dan
makmur. (Ninik Widiyanti, Sunindhia, op.cit, hal. 38 ) Berdasarkan uraian di atas, dapat
dinyatakan bahwa cita-cita koperasi sama dengan cita-cita seluruh bangsa Indonesia. Usaha
yang dilakukan untuk mencapai cita-cita tersebut, koperasi selalu berlandaskan Pancasila.
Dengan kata lain, landasan dasar koperasi adalah Pancasila.

Undang-undang Perkoperasian No. 12 Tahun 1967 menyatakan bahwa dasar ideal koperasi
adalah Pancasila. Sebagai dasar cita-cita bangsa Indonesia, Pancasila menjelaskan bahwa
Pancasila adalah jiwa dan pandangan hidup bangsa Indonesia, dan sumber hukum bangsa
Indonesia. Selain sebagai pedoman hidup dan sumber hukum bagi bangsa Indonesia, Pancasila
juga merupakan alat untuk mempersatukan bangsa Indonesia.

Landasan atau landasan yang ideal bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Pancasila.
Pancasila adalah falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan telah menjadi pedoman
hidup bangsa Indonesia. Lima sila yang terkandung dalam Pancasila harus menjadi dasar
kehidupan koperasi Indonesia. Sila yang terkandung dalam Pancasila harus menjadi gagasan dan
aspirasi anggota koperasi. Lima Sila adalah tren dasar dalam kehidupan koperasi Indonesia.

Sila-sila yang terkandung dalam Pancasila harus menjadi sumber gagasan dan cita-cita para
anggota koperasi Indonesia. Lima perintah yang tercantum dalam Pancasila harus dihayati dan
diamalkan oleh anggota koperasi Indonesia. Sila-sila yang terkandung dalam Pancasila yang
telah ditetapkan sesuai urutan pembukaan UNdang-undang Dasar 1945 adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Perintah pertama ini dapat menyatakan bahwa bangsa Indonesia menyatakan keimanan dan
ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaannya masing-
masing, berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab. .Masyarakat Indonesia telah
mengembangkan sikap saling menghormati dan kerjasama antar pemeluk agama dan
kepercayaan yang berbeda dalam kehidupannya, sehingga mengembangkan kerukunan
antarumat beragama dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kemanusian yang adil dan beradab
Perintah kedua menyatakan Manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk yang unik serta hak dan kewajibannya, tanpa membedakan ras,
agama dan kepercayaan, keturunan, status sosial, warna kulit, dsb. Kemanusiaan yang adil dan
beradab berarti menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini terlihat pada sikap masyarakat
Indonesia atau mereka yang gemar melakukan kegiatan kemanusiaan dan berani membela
kebenaran dan keadilan. Selain saling menghormati, masyarakat Indonesia juga bekerjasama
dengan negara lain.
3. Persatuan Bangsa Indonesia

Perintah ketiga ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia mengutamakan kesatuan bangsa dan
kepentingan serta keamanan nasional di atas kepentingan pribadi dan kepentingan bersama.
Serikat pekerja dibangun atas dasar Bhinneka Tunggal Ika untuk mempromosikan persatuan dan
integritas nasional dengan mempromosikan asosiasi.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /


perwakilan.
Perintah keempat ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama sebagai warga negara dan masyarakat, dan dalam melaksanakan haknya
sadar akan perlunya untuk selalu memperhatikan dan mengutamakan kepentingan negara dan
masyarakat. sebagai warga negara Indonesia dengan status, hak dan kewajiban yang sama,
Maka tidak ada wasiat yang dapat dipaksakan kepada pihak lain. Musyawarah harus dilakukan
sebelum keputusan untuk kepentingan bersama dibuat. Keputusan adalah hasil kesepakatan
Bersama.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila sebagai pandangan hidup, landasan dasar, sumber hukum dapat di buktikan bahwa
Pancasila sejak digali dan lahir sampai saat ini sudah menjadi alat mempersatu Rakyat Indonesia
yang tersebabar diseluruh tanah air yang tersebar diseluruh rakyat Indonesia yang tersebar
diseluruh pelosok tanah air dan terdiri dari berbagai suku bangsa dan berbagai ragam bahasa
(bhinneka Tunggal Ika).

b. Landasan Stuktural
Structural dalam bahasa Inggris diartikan sebagai susunan. Basis struktural adalah pijakan
koperasi dalam struktur kehidupan sosial. Landasan struktural koperasi Indonesia adalah UUD
1945. Dalam pasal 33 ayat (1) ditegaskan bahwa: Struktur ekonomi merupakan usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan. Pasal tersebut tidak secara tegas menyebutkan bahwa koperasi
merupakan salah satu penopang struktur perekonomian Indonesia, namun kata-kata “asas
kekeluargaan” jelas menjamin keberadaan koperasi Indonesia.
c. Landasan Operasional
Landasan operasional merupakan tata aturan kerja yang harus diikuti dan ditaati oleh anggota,
pengurus, badan pemeriksa, manajer dan karyawan koperasi dalam melakukan tugas
masingmasing di koperasi. Landasan operasional koperasi berupa undangundang dan peraturan-
peraturan yang disepakati secara Bersama

Peran Koperasi Syariah

Koperasi dapat bekerja untuk mengatasi kemiskinan di komunitasnya. Koperasi syariah memiliki produk
dan mekanisme yang berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadist. Koperasi syariah berperilaku hampir
seperti lembaga perbankan syariah. Hanya bisa membedakan dari produk yang ditawarkan. Kontrak
koperasi syariah hampir identik dengan kontrak lembaga keuangan syariah lainnya. Oleh karena itu,
koperasi syariah memiliki hubungan dengan masyarakat yang membutuhkan dana untuk
mengembangkan jenis usaha yang dikelolanya. Lebih jauh lagi, koperasi syariah memainkan banyak
peran yang berbeda dalam perekonomian suatu negara, pendidikan dan aspek lainnya. Berikut adalah
berbagai peran yang dapat dimainkan oleh koperasi syariah Indonesia, yaitu: (Peran Koperasi Syariah
Dalam Meningkatkan Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat Di Indonesia Muhammad
Wandisyah R. Hutagalung1*), Sarmiana Batubara)

a. Koperasi syariah berperan dalam keadilan masyarakat. Koperasi syariah terus memperjuangkan
keadilan dalam setiap transaksi antar nasabah. Koperasi syariah memiliki pedoman yang sesuai dengan
hukum dan peraturan Islam. Dalam prinsip syariah dalam setiap mekanisme berupa margin, angsuran
sekian persen yang harus ditanggung jawabi oleh pihak koperasi. Dalam setiap rutinitas kegiatan
lembaga keuangan syariah yaitu koperasi harus mewujudkan prinsip yang adil.
b. Koperasi syariah berperan dalam kegiatan pendidikan. Ketika koperasi syariah datang dan pergi,
mereka dapat mendidik calon klien atau masyarakat umum. Adapun termasuk pendidikan dalam
menuntut ilmu, seperti bahaya hamba Allah memakan hak orang lain. Koperasi syariah mengajarkan
masyarakat untuk tidak memberikan pinjaman dengan bunga tinggi. Praktek rakus terhadap setiap
keuntungan yang dikelola koperasi lain tidak termasuk dalam ajaran Islam. Koperasi syariah dalam setiap
mekanisme dan produknya berdasarkan Al-Qur'an dan Hadist dapat memberikan manfaat bagi setiap
orang yang mengimplementasikannya. Amalan syariah akan menjadi berkah di akhirat. Koperasi syariah
menawarkan keuntungan kepada nasabah yang ingin melakukan pinjaman atau transaksi lainnya.
Koperasi syariah dapat memberikan pelayanan sosial kepada setiap masyarakat.

c. Koperasi syariah berperan dalam kesejahteraan dan perekonomian suatu negara. Koperasi syariah
mampu memberikan pinjaman yang tidak didasarkan pada tingkat bunga yang tinggi. Koperasi syariah
memiliki akad yang menjamin setiap klien ketika ingin berdagang. Oleh karena itu, jika mekanisme ini
selalu diterapkan, klien akan merasa aman dan nyaman. Koperasi syariah akan menjadi lembaga
keuangan syariah yang dibutuhkan UMKM jika mereka memberikan pembiayaan yang substansial
kepada klien mereka dengan cara yang benar. Ada beberapa jenis lembaga keuangan syariah yang
beredar di seluruh Indonesia. Hanya saja banyak orang yang meminjamkan ke koperasi tradisional.
Meskipun praktik yang dilakukan di lembaga-lembaga tersebut tidak termasuk dalam ajaran Islam. Oleh
karena itu, koperasi syariah dapat menjadi pedoman bagi para pengusaha UKM untuk mengembangkan
usahanya. Banyak nya usaha atau bisnis masyarakat yang berkembang maka taraf perekonomian
masyarakat juga meningkat dan pemasaukan negara juga meningkat. (SUSANTO, S., Sarwani, S., &
Afandi, S. (2018). Analisis Kinerja Keuangan Untuk Mengetahui Tingkat Kesehatan, Pertumbuhan Dan
Prospek Usaha Pada Unit Usaha Koperasi (Studi Kasus Koperasi Awak Pesawat Garuda Indonesia di
Tangerang). Inovasi, 1(1).)

Dengan adanya koperasi syariah, masyarakat dan khususnya para pedagang diberi kesempatan untuk
mewujudkan dan mengembangkan usaha rintisan. Koperasi syariah tidak mengandung atau didasarkan
pada praktek riba, gharar dan maysir. Koperasi syariah dapat menjauhkan kita dari praktik yang dilarang
oleh Allah. Praktik koperasi syariah yang tidak boleh dilakukan adalah dengan mengajukan pinjaman
modal kepada rentenir. Bunga pinjaman modal kepada rentenir tinggi, sehingga riba tidak
diperbolehkan dalam ajaran Islam.

Peran koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Koperasi ekonomi syariah
adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan atau kepentingan yang sama. Jadi koperasi adalah
sekelompok orang dengan tujuan yang sama. Kelompok ini akan menjadi anggota koperasi yang
didirikannya.

Dalam prakteknya, ada banyak jenis koperasi. Pendirian koperasi tersebut tidak terlepas dari keinginan
para anggota koperasi. Oleh karena itu, salah satu tujuan didirikannya koperasi didasarkan pada
kebutuhan dan kepentingan para anggotanya. Setiap kelompok masyarakat yang mendirikan koperasi
memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda. Berbagai jenis koperasi dibedakan berdasarkan
usaha yang dijalankannya, berbagai jenis koperasi telah disebutkan di atas. Islam sebagai al-din
mu'amalah memiliki prinsip yang sama dengan koperasi.

Prinsip dasar koperasi adalah gotong royong dan demokrasi ekonomi, dan mengejar kesejahteraan
umum. Islam juga menekankan pentingnya kerjasama dan gotong royong (ta'awun), persaudaraan
(ukhuwah), dan cara hidup yang demokratis (musyawarah). Al-Qur'an memerintahkan manusia untuk
bekerja sama dan tolong-menolong, menekankan bahwa kerjasama dan gotong royong hanya dilakukan
dalam situasi itikad baik, yang mencerminkan ketakwaan kepada Allah seperti difirmankan dalam al-
Qur’an surat al-Maidah ayat Peningkatan Citra Koperasi, pengembangan kegiatan usaha koperasi tidak
dapat dilepaskan dari citra koperasi di masyarakat. Menurut Masjfuk Zuhdi, koperasi yang memberikan
persentase keuntungan tetap setiap tahun kepada para anggota pemegang saham bertentangan dengan
prinsip ekonomi

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan masalah yang diuraikan, dapat disimpulkan bahwa temuan penelitian
menunjukkan bahwa koperasi syariah memiliki peran yang dapat dijadikan sebagai solusi ekonomi bagi
masyarakat. Koperasi syariah memberikan dorongan positif bagi pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Menjadikan koperasi syariah berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Peraturan yang dikeluarkan pemerintah semakin memperkuat peran koperasi di masyarakat, termasuk
koperasi syariah. Koperasi syariah dapat menjadi lembaga keuangan yang paling mudah diakses oleh
masyarakat yang beroperasi seperti bank syariah. Selain itu, selain sebagai penyedia dana bagi pelaku
UMKM, koperasi syariah juga merupakan sarana edukasi untuk mengedukasi masyarakat tentang
bahaya riba, riba dan unsur-unsur lain yang dilarang oleh Islam.

Anda mungkin juga menyukai