Disusun Oleh :
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Puji dan syukur atas kehadirat Allah Subhanallah Wa Ta'ala yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan mini riset
yang berjudul “Koperasi Simpan Pinjam” sehingga menghasilkan tugas mini riset
yang baik dan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa kami hantarkan
kepada baginda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam serta para
keluarganya, sahabatnya dan pada pengikutnya yaitu kita sekalian.
Mini Riset ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pasar dan
Lembaga Keuangan, Dalam makalah ini membahas makalah “Koperasi Simpan
Pinjam” saya selaku penulis Mini Riset mengucapkan terimakasih atas dukungan
dari semua pihak dan saya berharap semoga mini riset ini bermanfaat bagi saya
sendiri selaku penulis mini riset dan khususnya pembaca pada umumnya.
Saya selaku penulis mini riset menyadari bahwa dalam menyusun mini riset
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya selaku penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan mini riset ini.
Wabillahittaufiq Walhidayah,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat Penelitian 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Sejarah Koperasi 3
B. Pengertian dan Prinsip Koperasi Simpan Pinjam 4
C. Penghimpunan atau Sumber-Sumber Dana Koperasi7
D. Jenis-Jenis Koperasi 8
E. Keuntungan Koperasi 10
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang
memilikikepentingan, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan
prinsip- prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat
dengan nilaietika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti
menolong dirisendiri (self help), percaya pada diri sendiri (self reliance), dan
kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan
menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu
bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian
mendudukkan koperasi sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi
anggotanya dalam mencapaitujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya
berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde Baru (Orba),
pembangunan koperasi sangats ignifikan. Diwarnai oleh kesuksesan gerakan
para petani di pedesaan yangtergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD).
Koperasi tampil sebagai lokomotif perekonomian desa, antara lain dalam
penyaluran sarana produksi pertanian (saprotan), prosesing hasil
pertanianhingga kegiatan pemasaran ke Bulog dan pasaran umum. Selain itu,
koperasi juga telah mulai aktif dalam bidang usaha peternakan, perikanan,
jasa distribusi atau konsumen, dan simpan pinjam atau perkreditan. Kegiatan
koperasi tersebut sudah diterima keberadaannya oleh masyarakat sebagai
gerakanekonomi rakyat dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur.Berdasarkan fenomena yang terjadi selama ini, sudah banyak jumlah
koperasiyang berdiri utamanya di pedesaan. Misalnya, KUD dan Kopersi
Simpan Pinjam (KSP) yang mampu memposisikan diri sebagai lembaga
dalam program pengadaan pangan nasional serta pengelolaan dan
penyalurankeuangan kepada masyarakat. Pendirian koperasi di desa
umumnya disambut baik oleh warga dengan harapan dapat meningkatkan
perekonomian desa.Menurut data statistik perkoprasian 2007 menunjukkan
bahwa tahun 2006 jumlah koperasi mencapai 141.326 unit meningkat sebesar
4,71% dari tahun2005 sejumlah 134.963 unit (www.depkop.go.id). Kondisi
ini menggambarkankeberadaan koperasi setidaknya diharapkan mampu
menumbuhkan posisitawar (bergaining position) rakyat terhadap pasar.
Berdasarkan latar belakang di atas saya selaku penulis mini riset tertarik
untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “KOPERASI
SIMPAN PINJAM”
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas diatas, masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Sejarah koperasi
2. Apa sebenarnya koperasi simpan pinjam?
3. Apa tujuan pendirian koperasi dan kegiatan apa saja yang dijalankan
oleh koperasi simpan pinjam tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menjelaskan koperasi simpan pinjam
2. Menguraikan sumber dana koperasi simpan pinjam
3. Menjelaskan jenis-jenis koperasi
4. Menjelaskan kegiatan usaha koperasi
5. Menjelaskan keuntungan koperasi simpan pinjam
6. Menjelaskan perjanjian atau syarat-syarat pendirian koperasi simpan
pinjam.
D. Manfaat Masalah
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini sebagai
berikut:
1. Bagi Masyarakat
Manfaat praktis bagi masyarakat agar tidak terjebak dari lidah manis
para lintah darat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-
prinsip Koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup
anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan
demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan koperasi
melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
Koperasi pertama kali di perkenalkan oleh seorang pria berasal dari
Skotlandia bernama Robert Owen pada tahun 1771-1858. Robert adalah
seorang pengusaha sukses dengan pemikiran sosialis utopis dan kontribusi
utama Owen kepemikiran kaum sosialis adalah pandangan yang dimana
perilaku sosial manusia tidaklah tetap atau absolut.
Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh seorang Patih R. Aria
Wiria Atmaja pada tahun 1896, dengan melihat banyaknya para pegawai
negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari
renternir yang memberikan uang pinjaman. Melihat penderitaan yang terjadi
Patih R. Aria Wiria Atmaja pun mendirikan Bank untuk para pegawai negeri.
Beliau berniat untuk membantu orang-orang agar tidak lagi berurusan dengan
renternir. Seorang asisten residen bernama De Wolffvan Westerrode,
menyarankan Aria untuk mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah
ada menjadi Bank Pertolongan Tabungan dan Pertanian. Setelah itu mulailah
koperasi berkembang di Indonesia, hal ini juga di dorong sifat orang-orang
Indonesia cenderung bergotong royong dan kekeluargaan sesuai dengan
prinsip koperasi.
Pada tahun 1933, pemerintah Hindia-Belanda menetapkan Peraturan
Umum Perkumpulan – Perkumpulan Koperasi No. 21 tahun 1933 hanya
diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum barat,
sedangkan Peraturan tahun 1927 berlaku bagi golongan Bumiputra. Setelah
pemerintah Hindia-Belanda menunjukan sikap yang diskriminasi maka pada
tahun 1908 Dr. Sutomo yang merupakan pendiri Boedi Utomo yang
memberikan peranannya bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kondisi
kehidupan rakyat Indonesia. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening
op de Coorperatieve dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe
Cooperatieve.
3
Setelah jepang berhasil menguasai sebagian besar daerah asia, teemasuk
Indonesia sistem pemerintahan pun berpindah tangan dari pemerintahan
Hindia-Belanda ke pemerintahan Jepang. Jepang lalu mendirikan koperasi
kumiyai. Namun jepang memanfaatkan hal ini untuk mengeruk keuntungan,
dan menyengsarakan rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 12 juli 1947 peegerakan
koperasi Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di
Tasikmalaya. Hari tersebut ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia
sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI)
yang berkedudukan di Tasikmalaya.
4
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.4 unsur koperasi
Indonesia :
5
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. Anggota
adalah pemilik koperasi, sekaligus sebagai pemodal dan pelanggan.
Simpananyang disetorkan oleh anggota kepada koperasi akan
digunakan koperasi untuk melayani anggota, termasuk dirinya
sendiri. Apabila anggota menuntut pemberian tingkat suku bunga
yang tinggi atasmodal yang ditanamkan pada koperasi, maka hal
tersebut berarti akanmembebani dirinya sendiri, karena bunga
modal tersebut akan menjadi bagian dari biaya pelayanan koperasi
terhadapnya. Dengan demikian,tujuan berkoperasi untuk
meningkatkan efisiensi dalam mencapaikepentingan ekonomi
bersama tidak akan tercapai. Modal dalamkoperasi pada dasarnya
digunakan untuk melayani anggota danmasyarakat sekitarnya,
dengan mengutamakan pelayanan bagi anggota.Dari pelayanan itu,
diharapkan bahwa koperasi mendapatkan nilailebih dari selisih
antara biaya pelayanan dan pendapatan.
5. Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwakoperasi harus
mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilankeputusan usaha dan
organisasi. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian
kebebasan yang bertanggungjawab, otonomi, swadaya, dan
keberanian mempertanggung jawabkan segala tindakan atau
perbuatan sendiri dalam pengelolaan usaha dan organisasi. Agar
koperasi dapatmandiri, peran serta anggota sebagai pemilik dan
pengguna jasa sangat menentukan. Bila setiap anggota konsekuen
dengan keanggotaannyadalam arti melakukan segala aktivitas
ekonominya melalui koperasidan koperasi mampu
menyediakannya, maka prinsip kemandirian iniakan tercapai.
6. Pendidikan perkoperasian. Peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia Koperasi (SDMK) adalah sangat vital dalam memajukan
koperasinya.Hanya dengan kualitas SDMK yang baiklah, maka
cita-cita atau tujuan koperasi dapat diwujudkan. Nampaknya UU
No. 25/1992 mengantisipasi dampak dari globalisasi ekonomi di
mana SDMK menjadi penentu utama berhasil tidaknya koperasi
melaksanakan fungsi dan tugasnya.
7. Kerja sama antar koperasi. Kerja sama antar koperasi dapat
dilakukan di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Prinsip ini
sebenarnyalebih bersifat "strategi" dalam bisnis. Dalam teori bisnis
ada dikenal "Synergy Strategy" yang salah satu aplikasinya adalah
kerja sama antardua organisasi atau perusahaan.
Koperasi simpan pinjam memiliki tiga 3 prinsip utama:
1. Swadaya adalah memiliki prinsip bahwa tabunganhanya diperoleh
dari anggotanya.
2. Setia Kawan adalah memiliki prinsip bahwa pinjaman hanya
diberikan kepada anggota.
6
3. Koperasi Pendidikan dan Penyadaran adalah memiliki prinsip
membangun watak adalah yang utama, jadi hanya yang berwatak
baik yang dapat diberi pinjaman.
7
b.Perbankan
c.Lembaga Swasta Lainnya
D. Jenis-Jenis Koperasi
Salah satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan
dankepentingan para anggotanya. Masing-masing kelompok masyarakat
yangmendirikan koperasi memiliki kepentingan ataupun tujuan yang
berbeda.Perbedaan kepentingan ini menyebabkan koperasi dibentuk dalam
beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut.
A. Jenis-jenis koperasi menurut fungsinya :
1. Koperasi Produksi.
2. Koperasi Konsumsi.
3. Koperasi Simpan Pinjam.
4. Koperasi Serbaguna.
Untuk Koperasi produksi di utamakan diberikan kepada para
anggotanyadalam rangka berproduksi untuk menghasilkan barang maupun
jasa. Produksi dapat dilakukan dalam berbagai bidang seperti pertanian atau
industry atau jasa.Kemudian koperasi konsumsi, dalam kegiatan usahanya
adalahmenyediakan kebutuhan akn barang-barang pokok sehari-hari seperti
sandang, pangan dan kebutuhan yang berbentuk barang lainnya. Koperasi
jenis ini banyak dilakukan oleh karyawan suatu perusahaan dengan
menyediakan berbagai kebutuhan bagi para anggotanya.
Sedangkan koperasi simpan pinjam melakukan usaha penyimpanandan
peminjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya. Koperasi jenis
ini sering disebut dengan koperasi kredit yang khusus menyediakan dana bagi
anggota yang memerlukan dana dengan biaya murah tentunya.
B. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja:
1. Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal
memilikianggota sebanyak 20 orang perseorangan.
2. Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan
badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang
luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasisekunder dapat
dibagi menjadi :
8
a. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling
sedikit 5 koperasi primer.
b. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanyaminimal 3
koperasi pusat.
c. Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya
adalah 3 gabungan koperasi.
B. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja:
1. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknyadan
atau sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggotakepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak
dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.
2. Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang
tidakharus sama, wajib dibayar oleh anggota, kepada
koperasidalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib
tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.
3. Bahwa menabung di KSP/USP merupakan wujud dari partisipasi
anggota di dalam kedudukannya sebagai pengguna jasa,dan karena
itu anggota merasakanadanya kedudukan yang lebih istimewa
dibandingkan denganmenabung di tempat lain. Keistimewaan
anggota tersebutantara lain misalnya karena menerima sisa hasil
usaha padaakhir tahun buku, ikut serta mengambil keputusan
koperasi danlain-lain.Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan
tabungan dapat meliputi :
a. Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap saat pada
hari kerja.
b. Jumlah setoran minimal pertama (saat pembukaan tabungan)dan
setoran minimal selanjutnya;
c. Jumlah saldo minimal yang harus ada dalam tabungan;
d. Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak harus pemilik
tabungan;
e. Pengambilan tabungan hanya dapat dilakukan oleh pemilik
tabungan atau yang diberikan kuasa;
f. Sebagai imbalan, KSP/USP memberikan bunga tabungankepada
penyimpan.
g. Bunga tabungan dihitung menggunakan metode tertentumisalnya
saldo rata-rata harian, saldo terkecil atau yang lainnya.
h. Pembayaran bunga dilakukan setiap akhir bulan dengan
menambahkannya ke dalam saldo tabungan.
i. Penanggung jawab penghitungan bunga adalah bagian
pembukuan.
4. Simpanan berjangka koperasi adalah simpanan pada koperasiyang
penyetorannya dilakukan satu kali untuk suatu jangkawaktu
tertentu sesuai dengan perjanjian antara penyimpandengan koperasi
yang bersangkutan dan tidak boleh diambil sebelum jangka waktu
9
tersebut berakhir. Ketentuan-ketentuanyang berkaitan dengan
simpanan berjangka dapat meliputi :
a. Calon penyimpan pada simpanan berjangka disyaratkanterlebih
dulu untuk menjadi penabung.
b. Jumlah setoran minimal
c. Sebagai imbalan, penyimpanan akan mendapatkan bunga sesuai
dengan jangka waktu dari simpanan berjangka tersebut.
d. Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan setiapakhir
bulan dengan menambahkannya ke dalam saldo tabungan.
E. Keuntungan Koperasi
Tujuan utama didirikannya koperasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan para anggotanya. Dengan pernyataan inilah maka dapat
disimpulkan bahwa koperasi sangat menguntungkan bagi anggotanya baik
secara keuangan (financial) maupun non financial. Manfaat secara
keuanganyang dirasakan oleh para anggotanya adalah sebagai berikut :
1. Dengan adanya koperasi, anggota dapat meminjam uang pada
koperasiuntuk modal usaha dengan bunga yang lebih rendah
dibandingkandengan pinjaman kepada rentenir.
2. Setiap anggota dapat membeli barang-barang kebutuhan
pokokdengan harga yang lebih murah di koperasi.
3. Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang
disebutSisa Hasil Usaha (SHU) yang tentu saja setelah dikurangi
biaya-biayaoperasional. Dimana pembagian keuntungan atau sisa
hasil usaha inidibagi secara adil sehingga tidak ada yang dirugikan.
Sedangkan secara no financial, anggota koperasi juga akan memperoleh
keuntungan yakni sebagai berikut :
1. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong.
2. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab.
Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah
kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan kesejahteraan
anggotanya berarti koperasi juga memajukan kesejahteraan masyarakat dan
memajukan tatanan ekonomi nasional.Dengan demikian koperasi memiliki
peran yang besar di masyarakat. Jika banyak orang yang dapat mengambil
kemanfaatan koperasi maka perekonomian masyarakat pun akan semakin
kuat. Oleh karena itu tak heran jika koperasi disebut sebagai soko guru atau
tiang utama perekonomian diIndonesia.
10
dilakukan diluarkegiatan peminjaman misalnya penempatan uang dalam
bidang surat-surat berharga.
Pembagian keuntungan didalam koperasi simpan pinjam
diberikanterutama bagi peminjam yang tidak pernah lalai memenuhi
kewajibannya.Keuntungan akan diberikan sesuai dengan jumlah yang
dipinjam dalam suatu periode. Semakin besar pinjaman, maka pembagian
keuntungannya punsemakin besar pula, demikian pula sebaliknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi merupakan salah satu bidang usaha yang cocok
dengankepribadian bangsa Indonesia yaitu gotong royong. Ada beragam jenis
dantingkatan koperasi di Indonesia, salah satunya adalah koperasi simpan
pinjam.Koperasi simpan pinjam memberikan berjuta manfaat bagi
anggotanya,khususnya terkait dengan permodalan, baik untuk kebutuhan
rumah tanggamaupun untuk berwirausaha. Di Indonesia pembentukan usaha
koperasi telahdiatur dalam undang undang dan peraturan pemerintah lainnya.
Untukmendirikan usaha koperasi simpan pinjam ada beberapa hal yang harus
di pahami.
Koperasi Simpan Pinjam didirikan bertujuan untuk memberikesempatan
kepada anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudahdan dengan
bunga ringan. Koperasi simpan pinjam juga berusaha untukmencegah para
anggotanya agar tidak terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada waktu
mereka memerlukan sejumlah uang, dengan jalan menggiatkan tabungan dan
mengatur pemberian pinjaman uang dengan bunga yang serendah-rendahnya,
Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari paraanggotanya yang
kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada paraa nggotanya
B. Saran
Koperasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan banyak pelatihan
yang diberikan utamanya kepada pengurus koperasi sehingga dapatmembuat
kinerja dan pelayanan yang diberikan lebih baik dengan demikianakan
semakin banyak msyarakat yang tertarik untuk berkopersai, tentunya halini
diperlukan perhatian yang serius dari pemerintah khusunya instansi
yangterkait. Kepada anggota koperasi untuk lebih aktif berpartisipasi
dalamkoperasi sebagai usaha yang dikerjakan secara barsama-sama dan
untukkepentingan bersama pula.
11
12
13