Anda di halaman 1dari 42

TUGAS AKHIR PENGANTAR AKUNTANSI 2

Disusun oleh :

1. M. Najmie Faiz Malik(01021281924077)

2. Dea Adiputri (01021281924202)

3. Muhammad Tohir ( 01021281924071)

4. Bagas Mikola Anelka (01021281924036)

5. Moura Maria Wenehenubun (01021181924194)

6. Frans Yesaya Parhasian Sinaga (01021281924172)

7. Citra Ayu Syaputri (01021181924023)

Dosen pengampu:

ARYANTO, SE,MTI, AK

Fakultas ekonomi, universitas sriwijaya tahun akademik 2020


Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [judul
makalah] ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pengantar akuntansi 2.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak selaku dosen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

[10 april 2020]

Penulis
Daftar isi

Bab 1 ........................................................................................ 1

Bab 2..........................................................................................5

Bab 3.........................................................................................27

Bab 4.............................................................................. ........32

Daftar Pustaka...... ...................................................................33


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh
orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para
anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat
dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan
mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Upaya dari pendirian
koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih memahami
koperasi.

Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan


usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Prinsip koperasi di
Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang diakui dunia internasional
dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU (Sisa
Hasil Usaha). Ciri utama dari koperasi yang membedakannya dengan badan usaha
lainnya (non koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992
tentang perkoperasian disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan
sekaligus pengguna jasa koperasi.

Tujuan badan usaha koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini
dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap
rapat angggota tahunan. Koperasi juga memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap pembentukan produk nasional, peningkatan ekspor, perluasan lapangan
kerja dan usaha, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan. 1

B. Ruang Lingkup Permasalahan

1. Bagaimana sejarah perkembangan koperasi di Indonesia?

2. Apakah pengertian dari koperasi?

3. Bagaimana konsep dalam koperasi?

4. Bagaimanakah lambang koperasi?

5. Apa saja ciri-ciri yang dimiliki koperasi?

6. Unsur apa saja yang ada dalam koperasi?

7. Apa fungsi dan peranan koperasi?

8. Apa saja tujuan yang dimiliki koperasi?

9. Apa yang menjadi landasan koperasi?

10. Bagaimanakah bentuk koperasi?

11. Bagaimana cara mendirikan koperasi?

12. Apa saja kelebihan dan kekurangan koperasi?

13. Apa saja jenis laporan keuangan untuk koperasi?

14. Bagaimana siklus akuntansi koperasi?

15. Bagaimana contoh transaksi pada koperasi?

16. Bagaimana bentuk jurnal dalam koperasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan koperasi di Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengertian dari koperasi. 2

3. Untuk memahami konsep dalam koperasi.

4. Untuk mengetahui dan memahami lambang dari koperasi.

5. Untuk mengetahui ciri-ciri koperasi.

6. Untuk mengetahui unsur apa saja yang ada dalam koperasi.

7. Untuk memahami fungsi dan peranan koperasi.

8. Untuk mengetahui tujuan yang dimiliki koperasi.

9. Untuk memahami apa yang menjadi landasan koperasi.

10. Untuk mengetahui bagaimanakah bentuk koperasi.

11. Untuk memahami cara mendirikan koperasi.

12. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan koperasi.

13. Untuk mengetahui dan mempelajari jenis laporan keuangan untuk koperasi.

14. Untuk memahami siklus akuntansi koperasi.

15. Untuk mengetahui contoh transaksi pada koperasi.

16. Untuk mempelajari bentuk jurnal dalam koperasi.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca mengenai koperasi dalam
perkuliahan Pengantar Akuntansi 2 yang terhalang oleh pandemi COVID-19
sehingga kegiatan tatap muka pada mata kuliah ini ditiadakan.

2. Sebagai syarat pengambilan nilai Ujian Akhir Semester genap tahun ajaran
2019/2020 3

E. Sistematika penulisan

Untuk memudahkan penulisan makalah ini, maka penulis membagi makalah ini
atas 4 bab, yaitu.

Bab 1 : Pendahuluan

Pada bab ini uraian terbagi atas latar belakang, ruang lingkup permasalah,
tujuan penulisan dan manfaat penulisan

Bab 2 : Koperasi

Pada bab ini uraian terbagi atas sejarah koperasi Indonesia, pengertian
Koperasi, konsep koperasi, lambang koperasi, ciri-ciri koperasi, unsur-unsur
koperasi, fungsi dan peran koperasi, prinsip koperasi, tujuan koperasi, landasan
koperasi, bentuk-bentuk koperasi, cara mendirikan koperasi, kelebihan dan
kekurangan koperasi.

Bab 3 : Laporan Keuangan Koperasi

Pada bab ini uraian terbagi atas jenis-jenis laporan keuangan, siklus akuntansi
koperasi, contoh transaksi, dan jurnal laporan keuangan

Bab 4 : Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka
4

BAB II

PEMBAHASAN

SEJARAH KOPERASI INDONESIA

Sejarah koperasi di Indonesia dibagi menjadi 3 periode, yakni :Koperasi Zaman


Kolonial Belanda. Di zaman ini pembentukan koperasi diawali dari keinginan
Raden Aria Wiriaatmaja, Patih Purwokerto (1896) untuk mendirikan Hulp
Spaarbank yang berarti bank simpanan. Pendirian ini tidak terlepas dari peran
salah satu pejabat tinggi Belanda yang bernama E. Sieburgh . Namun pada awal
pendiriannya bank itu hanya ditujukkan untuk kaum Priyayi dan Pegawai
Pemerintahan yang digunakan untuk membentengi mereka dari Lintah Darat
(renternir) yang banyak menyulitkan dan meresahkan. Setelah sistem ini dibentuk
dan membuahkan hasil pada akhirnya tujuan pendirian bank simpanan ini semakin
diperlebar agar bisa menyentuh kehidupan rakyat pribumi yang memang todak
memiliki banyak pembela dalam bidang ekonomi.

Perkembangan koperasi berikutnya yakni usaha Budi Utomo dengan mendirikan


Koperasi Rumah Tangga pada tahun 1908. Namun karena kurangnya kesadaran
dari pihak yang terkait atau masyarakat maka koperasi tidak bertahan lama. Usaha
serupa juga dilakukan oleh Organisasi Serikat Islam, meski harus bernasib sama
dengan milik organisasi milik Budi Utomo. Menyikapi atas keadaan banyaknya
pembentukkan koperasi yang tidak bertahan lama, maka pada tahun 1920
dibentuklah Cooperative Commissie (Komisi Koperasi) yang diketuai oleh Prof.
Dr. H. Boeke yang bertujuan untuk memasyarakatkan program koperasi.

Koperasi Zaman Penjajahan JepangBerbeda dengan masa kolonial Belanda,


perkembangan koperasi di zaman Jepang memang jauh dari kata maksimal.
Legalitas pendirian koperasi di masa itu harus datang dari pemerintahan yang
diwakili oleh seorang Suchokan atau Residen. Hal ini membuat koperasi tidak 5

bisa berkembang karena Jepang menghapus seluruh peraturan yang selama ini
diberlakukan oleh pemerintah Belanda.

Sebagai alternatif maka Jepang mendirikan Kumiai atau koperasi ala Jepang.
Tugas Kumiai adalah sebagai alat kebutuhan rakyat, namun kenyataanya malah
sebaliknya Jepang menjadikan Kumiai sebagai penyedot potensi rakyat. Ini
membuat atensi koperasi dikalangan rakyat menurun dan membuat masa-masa
berikutnya sebagai masa sulit bagi koperasi.

Di zaman Jepang juga muncul istilah-istilah lain, yaitu :

a. Shomin Kumiai Chuo Jimusho (Kantor Pusat Jawatan Koperasi)

b. Shomin Kumiai Syodansyo (Kantor Daerah Jawatan Koperasi)

c. Jumin Keizikyoku (Kantor Perekonomian Rakyat)

Perkembangan Koperasi Setelah Kemerdekaan

Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 membawa dampak positif


disegala bidang kehidupan bangsa Indonesia, termasuk kehidupan perkoperasian.
Bahkan sejak diberlakukannya Undang-Undang Dasar Negara yang dikenal
dengan nama UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945, maka peranan
perkoperasian di Indonesia sangatlah diutamakan. Peranan koperasi ini di
tuangkan secara jelas didalam pasal 33 UUD 1945 yang pada dasarnya,
menetapkan koperasi sebagai soko guru Republik Indonesia. Oleh karena itu, pada
bulan Desember 1946 Pemerintah Republik Indonesia melakukan reorganisasi
terhadap Jawatan Koperasi dan Perdagangan. Jawatan yang disebut pertama
bertugas mengurus dan menangani pembinaan gerakan koperasi dan jawatan yang
terakhir bertugas menangani persoalan perdagangan.

Kongres Koperasi pertama, terlaksana pada tanggal 11-14 Juli 1947 di


tasikmalaya, Jawa Barat. Dan menghasilkan keputusan antara lain : 6

a. Terwujudnya kesepakatan untuk mendirikan SOKRI (Sentral Organisasi


Koperasi Rakyat Indonesia)

b. Ditetapkannya asas koperasi yaitu : Berdasarkan atas kekeluargaan dan gotong


royong

c. Ditetapkannya tanggal 12 Juli sebagai “Hari Koperasi Indonesia”

d. Diperluasnya pengertian dan pendidikan dan tentang perkoperasian

Dan setelah berlangsungnya kongres koperasi pertama, perkembangan koperasi di


Indonesia berkembang dengan sangat pesat sampai sekarang. Bahkan koperasi
dijadikan sebagai alat untuk membantu dalam perkembangan Perekonomian di
Indonesia

PENGERTIAN KOPERASI

Pengertian koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki dan


dioperasionalkan oleh sekelompok orang dengan tujuan adanya pencapaian
kepentingan bersama. Koperasi dioperasionalkan dengan berdasarkan pada sebuah
kegiatan yang dilandaskan pada prinsip gerakan ekonomi rakyat dengan asas
kekeluargaan.
Koperasi adalah sebuah badan usaha yang memiliki anggota dan setiap
anggotanya akan mengemban tugas serta tanggung jawab dengan berpatokan pada
prinsip koperasi dan didasarkan pada ekonomi kerakyatan sebagaimana asas
kekeluargaan yang tercantum dalam Undang undang Nomor 25 tahun 1992
tentang koperasi.

KONSEP KOPERASI

Ada beberapa konsep keperasi, konsep koperasi terdiri dari 3 konsep yaitu:

Konsep koperasi barat

Konsep koperasi sosialis

Konsep koperasi Negara berkembang

1.Konsep koperasi Negara barat

Konsep koperasi Negara barat adalah konsep yang menjelaskan bahwa koperasi
adalah organisasi atau kelompok swasta yang didirikan atau dibentuk oleh orang-
orang dengan sukarela yang mempunyai tujuan dan latar belakang yang sama
untuk mensejahterakan dan menciptakan keuntungan bagi anggota-anggotanya
maupun perusahaan koperasi. Disini keinginan individu dapat dipuaskan dengan
saling bekerjasama antar anggotanya, dengan saling membantu dan saling
menguntungkan. Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi
untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung resiko bersama. Hasil dari
kerjasama tersebut berupa surplus akan dibagikan secara merata kepada setiap
anggotanya dengan menggunakan metode yang telah disepakati sebelumnya.
Hasil keuntungan yang belum didistribusikan kepada anggotanya akan dimasukan
sebagai cadangan koperasi.

2.Konsep koperasi sosialis

Konsep koperasi sosialis adalah konsep yang menjelaskan bahwa koperasi


direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah serta dibentuk dengan tujuan
merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Dan menurut
konsep ini koperasi tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan subsistem dari
sistemsosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistemsosialis-komunis.

3.Konsep koperasi Negara berkembang

Konsep koperasi Negara berkembang adalah konsep yagn menjelaskan bahwa


koperasi sudah berkembang dari ciri tersendiri, yaitu campur tangan pemerintah
dalam pembinaan dan pengembangannya. Berbeda dengan konsep koperasi
sosialis, pada konsep koperasi sosisalis disana tujuan koperasi untuk
merasionalkan faktor produksi dari sifat kepemiikan pribadi menjadi kepemilikan
kolektif, sedangkan konsep koperasi Negara berkembang tujuannya adalah
meningkatakan kondisi sosial ekonomi .

LAMBANG KOPERASI
9

1. Roda Bergigi: menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara


terus-menerus. Hanya orang yang bekerja keras yang bisa menjadi calon
Anggota koperasi dengan memenuhi beberapa persyaratan-persyaratan
koperasi.
2. Rantai (di sebelah kiri) : melambangkan ikatan persatuan yang
kokoh. Bahwa Anggota Koperasi adalah Pemilik Koperasi tersebut
3. Kapas dan Padi (di sebelah kanan) : menggambarkan kemakmuran
anggota koperasi secara khusus dan merakyat secara umum yang
diusahakan oleh koperasi tersebut.
4. Timbangan: yaitu keadilan sosial sebagai salah satunya dasar dari
koperasi. Biasanya akan menjadi simbol hokum
5. Bintang dalam perisai: Yang dimaksud merupakan landasan ideal
dari koperasi tersendiri. Bahwa Anggota Koperasi yang baik adalah yang
mempercantik nilai-nilai keyakinan dan kepercayaan, yang mendengarkan
suara hatinya.
6. Pohon beringin: Timbangan dan Bintang dalam Perisai menjadi
nilai hidup yang harus dijunjung tinggi.
7. Koperasi Indonesia: menandakan bahwa Koperasi yang
dimaksudkan merupakan koperasi dari Rakyat Indonesia.
8. Warna merah dan putih: bacground menggambarkan sifat-sifat
nasionalisme Negara Kerakyatan Republik Indonesia sendiri

CIRI-CIRI KOPERASI

Berikut ini merupakan beberapa ciri-ciri koperasi beserta penjelasan lengkapnya


meliputi sifat keanggotaan, kekuasaan tertinggi serta asas koperasi.

10

Keanggotaan bersifat sukarela

Ciri-ciri koperasi yang paling utama adalah sifat keanggotaan koperasi yang
bersifat sukarela. Artinya keanggotaan koperasi tidak boleh dipaksa dan sukarela.
Tiap anggota juga boleh mengundurkan diri kapanpun sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang telah disepakati.

Kekuasaan tertinggi ada pada rapat anggota


Karakteristik koperasi yang berikutnya adalah rapat anggota merupakan
kekuasaan tertinggi yang ada dalam struktur koperasi. Rapat anggota biasanya
dilaksanakan sekali tiap tahunnya dan menjadi kekuasaan tertinggi dalam
koperasi.

Berasas kekeluargaan

Ciri koperasi lain bisa dilihat dari asasnya. Asas koperasi adalah asas
kekeluargaan. Hal ini tertuang pada Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 pasal 2
dimana koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945 serta
berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Bersifat non-kapitalis

Koperasi bersifat non-kapitalis, menjadi salah satu ciri utama koperasi. Artinya
pembagian sisa hasil usaha (SHU) tidak didasarkan dari besarnya modal yang
ditanamkan oleh anggota tetapi berdasarkan jasa yang diberikan anggota kepada
pihak koperasi.

Berdasar prinsip swadaya, swakerta dan swasembada

Koperasi juga menerapkan prinsip swadaya, swakerta dan swasembada.


Maksudnya adalah koperasi berdasarkan pada prinsip usaha sendiri (swadaya),
prinsip buatan sendiri (swakerta) dan prinsip kemampuan sendiri (swasembada).

11

UNSUR-UNSUR DALAM KOPERASI

Berikut ini beberapa unsur-unsur yang ada di dalam koperasi antara lain sebagai
berikut:

Koperasi merupakan elemen bisnis.

Koperasi dapat dibangun oleh sebuah individu dan badan koperasi yang salah satu
anggota koperasi yang terlibat di dalamnya.
Bermanfaat diawasi dalam terang standar koperasi.

Bermanfaat diawasi dalam terang standar hubungan keluarga.

FUNGSI DAN PERAN KOPERASI

Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan


peran koperasi di Indonesia seperti berikut ini.

Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota


pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial.

Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif
kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun
sebagai satu kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih
besar.Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang yang lebih besar dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat pada umumnya dan
anggota koperasi pada khususnya.

Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat 12

Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para


anggotanya, koperasi juga diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai wadah
kerja sama ekonomi yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat pada umumnya.Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai
koperasi jika ia dapat mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat
disekitarnya.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional

Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis.


Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan
peranannya dalam menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat.Oleh
karena itu koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang
tangguh dan efisien.Sebab hanya dengan cara itulah koperasi dapat menjadikan
perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional.

Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang


merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi

Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia,


koperasi mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian
nasional bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya.Namun koperasi
mempunyai sifat-sifat khusus yang berbeda dari sifat bentuk perusahaan lainnya,
maka koperasi menempati kedudukan yang sangat penting dalam sistem
perekonomian Indonesia.Dengan demikian koperasi harus mempunyai
kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara
tersebut koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.

13

PRINSIP KOPERASI

Prinsip-Prinsip Koperasi :

1. Keangotaan bersifat sukarela dan terbuka.


Maksudnya setiap keanggotaan / anggota secara sukarela memberikan modalnya
sendiri-sendiri untuk di gabungkan sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan kenggotaan bersifat terbuka maksudnya terbuka untuk siapa saja
yang mau menjadi anggota koperasi tersebut

2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.

Karena setiap kenggotaan koperasi bebas berpendapat, tetapi yang dimaksud


bebas berpendapat harus memakai aturan yang jelas berdasarkan prinsip koperasi
sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan demi
mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.

Maksudnya setiap hasil usaha (SHU) adalah jasa darj masing-masing anggota dan
modal dari masing-masing anggota ,jadi pembagian SHU setiap anggota harus
dibayar secara tunai karena disini setiap anggota adalah investor atas jasa
modal,selain investor anggota koperasi adalah pemilik jasa sebagai pemakai
/pelangan. SHU juga merupakan hak dari setiap anggota koperasi.

4.Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

Pembelian balas jasa di dalam anggota koperasi terbatas oleh besarnya modal
yang tersedia. Apabila modal sedikit pembelian balas jasanya juga sedikit dan

14

begitu juga sebaliknya, jadi dilihat dari besar-kecilnya modal anggota itu sendiri

5. Kemandirian.

Maksudnya setiap anggota mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab masing-
masing atas setiap usaha itu sendiri, selain itu anggota koperasi di tuntut berperan
secara aktif dalam upaya mempertingi kualitas dan bisa mengelola koperasi dan
usaha itu sendiri.

6. Pendidikan perkoperasiaan

Maksudnya pendidikan perkoperasiaan memberikan bekal kemampuan bekerja


setelah mereka terjun dalam masyarakat karena manusia disamping sebagai
makhluk sosial juga sebagai makhluk individu, dan melalui usaha-usaha
pendidikan perkoperasian dan partisipasi anggota sangat di hargain dan
dianjurkan dalam berkehidupan koperasi, selain itu juga melalui pendidikan
perkoperasiaan setiap orang dapat memenuhi kebutuhannya masing-masing.

7. Kerjasama antar koperasi.

Maksudnya adanya hubungan kerjasama antar koperasi satu dengan koperasi


lainnya untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama dan dengan adanya kerjasama antar koperasi dapat
mewujudkan kesejahteraan koperasi tersebut.

TUJUAN KOPERASI

Tujuan koperasi tidak hanya untuk mencari keuntungan bagi pengurus koperasi
semata. Tujuan utama dari koperasi senantiasa menitikberatkan pada kepentingan
anggotanya, diantaranya adalah :

15

1. Untuk produsen

Tujuannya adalah untuk menimbulkan suatu keinginan untuk menawarkan barang


dan jasa dengan harga yang relatif tinggi.
2. Untuk konsumen

Tujuannya adalah untuk menimbulkan suatu keinginan untuk memperoleh barang


berkualitas baik dengan harga yang lebih murah.

3. Untuk Usaha Kecil

tujuan koperasi adalah untuk menimbulkan keinginan untuk memperoleh modal


usaha yang ringan dengan mengadakan suatu bentuk usaha bersama.

Berdasarkan Pasal 3 Undang-undang Nomor 1992 tentang Koperasi, tujuan


koperasi adalah :

Memajukan kesejahteraan anggota koperasi pada khususnya dan juga masyarakat


pada umumnya.

Turut serta dalam membangun tataran perekonomian nasional dalam rangka


mewujudkan tujuan nasional Indonesia yang dilandaskan pada Pancasila dan
Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

LANDASAN KOPERASI

1. Landasan Idiil Pancasila

Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak lepas
dari landasan-landasan hukum. Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indonesia
adalah Pancasila. Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa, koperasi Indonesia
harus menyadari bahwa dalam dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan
kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan, tempat, lingkungan waktu, dengan 16

suatu ciri khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotong royongan
dalam arti bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika.
2. Landasan Struktural UUD 1945

Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan sebagai


Soko Guru perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara
(GBHN) 1993 ditegaskan kembali bahwa hakikat pembangunan nasional sebagai
pengamalan Pancasila adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan satu
fungsi dan peran koperasi, yaitu mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.

3. Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi

Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta rakyat.
Oleh karena itu, koprasi sebagi gerakan ekonomi rakyat perlu lebih banyak
diikutsertakan dalam upaya pembangunan, untuk mewujudkan pembangunan
yang lebih merata, tumbuh dari bawah, berakar di masyarakat dan mendapat
dukungan luas dari rakyat.

4. Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU


Koperasi No. 25 1992

Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa


perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
Dalam penjelasannya antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah
yang diutamakan bukan kemakmuran perorangan, dan bentuk perusahaan yang
sesuai dengan itu adalah koprasi. 17

Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia yang semula UU
Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI
Tahun 1967 Nomor 23, dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor
2832 berubah menjadi UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini
disahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan pada Lembaran Negara RI
Tahun 1992 Nomor 116.

BENTUK-BENTUK KOPERASI

Bentuk-bentuk koperasi adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan dari tingkatannya, bentuk koperasi terdiri dari koperasi primer dan
koperasi sekunder.

Koperasi primer adalah koperasi yang pendiriannya oleh perseorangan atau


kelompok.

Koperasi sekunder adalah koperasi didirikan oleh badan hukum koperasi.

2. Berdasarkan Jenis Usahanya, bentuk koperasi adalah sebagai berikut :

Koperasi Konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha


pelayanan pada bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan nonanggota.

Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha


pelayanan pada bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang
menghasilkan anggota kepada anggota dan non anggota.

Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha bagi


pelayanan jasa nonsimpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan nonanggota.

18

Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam
yang hanya melayani anggota yang meliputi kegiatan seperti menghimpun dana
anggota, memberikan pinjaman kepada anggota, dan menempatkan dana pada
koperasi simpan pinjam sekundernya.

Ketentuan penjenisan koperasi sesuai UU No. 12/1967.

“Penjenisan koperasi didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu
golongan dalam masyarakat yang homogen karena kesamaan aktivitas atau
kepentingan ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota-anggotanya.
Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan perkembangan
Koperasi Indonesia, di tiap daerah kerja hanya terdapat satu Koperasi yang sejenis
dan setingkat.”

Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, koperasi
memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain meningkatkan
kesejahteraan, menyediakan kebutuhan, membantu modal, dan mengembangkan
usaha. Sebagaimana yang dijelaskan dalam UU Nomor 25/1992 tentang
Perkoperasian, bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar
prinsip koperasi, sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan.”

Sebagaimana dalam pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 tentang perkoperasian


disebutkan bahwa “koperasi dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi
sekunder.” Dalam penjelasan pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 disebutkan bahwa
“pengertian koperasi sekunder meliputi semua koperasi yang didirikan oleh dan

19
beranggotakan koperasi primer dan atau koperasi sekunder, berdasarkan kesamaan

kepentingan dan tujuan efisiensi, baik koperasi sejenis maupun berbeda jenis atau
tingkatan. Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi
yang berbadan hukum baik primer maupun sekunder.Koperasi sekunder didirikan
dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan mengembangkan
kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya.”

Dalam pasal 24 ayat 4 UU No. 25 Tahun 1992 disebutkan bahwa “hak suara
dalam koperasi sekunder dapat diatur dalam anggaran dasar dengan
mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa usaha koperasi anggota secara
seimbang.”

Bentuk Koperasi menurut PP No.60 tahun 1959.

Dalam PP No.60 tahun 1959 (pasal 13 bab IV) dikatakan bahwa “bentuk kopeasi
ialah tingkat-tingkat koperasi yang didasarkan pada cara-cara pemusatan,
penggabungan dan perindukannya.”

Dari ketentuan tersebut,maka didapat 4 bentuk koperasi,yaitu:

-.Primer.

Koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang


perseorangan.Biasanya terdapat di tiap desa ditumbuhkan koperasi primer.

-.Pusat.

Koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer di tiap daerah


Tingkat II (Kabupaten) ditumbuhkan pusat koperasi.

-.Gabungan 20
Koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat di tiap daerah Tingkat I
(Propinsi) ditumbuhkan Gabungan Koperasi.

-.Induk

koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi, di Ibu Kota


ditumbuhkan Induk Koperasi.

Keberadaan dari koperasi-koperasi tersebut dijelaskan dalam pasal 18 dari PP


60/59, yang mengatakan bahwa:

· Di tiap-tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa

· Di tiap-tiap daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi

· Di tiap-tiap daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi

· Di IbuKota ditumbuhkan Induk koperasi

Bentuk koperasi menurut UU :

Undang-undang No.12 tahun 1967 tentang Pokok-pokok perkoperasian masih


mengaitkan bentuk-bentuk koperasi itu dengan wilayah administrasi pemerintahan
(pasal 16) tetapi tidak secara ekspresif mengatakan bahwa koperasi pusat harus
berada di IbuKota Kabupaten dan Koperasi Gabungan harus berada ditingkat
Propinsi.Pasal 16 butir (1) Undang undang No.12/1967 hanya mengatakan :
“daerah kerja koperasi Indonesia pada dasarnya, didasarkan pada kesatuan
wilayah administrasi Pemerintahan dengan memperhatikan kepentingan
ekonomi.”
21

CARA MENDIRIKAN KOPERASI

Syarat dan Tata Cara Pendirian Sebuah Koperasi

Tata cara pendirian koperasi diatur dalam Pasal 12 Permen Koperasi dan UKM
No. 9/2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian.

Pendirian koperasi dilakukan dengan mengadakan rapat pendirian yang dihadiri


para pendiri dan dihadiri oleh pejabat (Kementerian Koperasi dan UKM dan/atau
Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota sesuai wilayah keanggotaannya) untuk
melakukan penyuluhan terkait koperasi.

Untuk koperasi primer dihadiri oleh 20 orang bagi pendirian koperasi primer dan
untuk koperasi sekunder dihadiri paling sedikit tiga koperasi yang diwakili oleh
pengurus atau anggotanya.

Rapat pendirian tersebut, membahas materi rancangan anggaran dasar. Adapun isi
dari anggaran dasar dalam akta pendirian koperasi, yaitu:

Daftar nama pendiri;

Nama dan tempat kedudukan;

Maksud dan tujuan serta bidang usaha;

Ketentuan mengenai keanggotaan;

Ketentuan mengenai Rapat Anggota;

Ketentuan mengenai pengelolaan;

Ketentuan mengenai permodalan;

Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;


Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;

Ketentuan mengenai sanksi. 22

Setiap koperasi, wajib mencantumkan jenis koperasi pada anggaran dasar.

2. Setelah rapat pendirian selesai maka Notaris Pembuat Akta Koperasi (NPAK)
dapat membuat akta pendirian koperasi.

3. Setelah dibuat akta pendirian koperasi maka para pendiri atau kuasa pendiri
dapat mengajukan akta pendirian koperasi kepada Menteri dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari setelah koperasi mendapat persetujuan nama koperasi dari sistem
administrasi layanan badan hukum koperasi (Sisminbhkop).

Apabila dalam jangka waktu tersebut koperasi tidak mengajukan akta pendirian
koperasi, maka persetujuan nama koperasi melalui Sisminbhkop kadaluarsa.

Dalam mengajukan akta pendirian koperasi tersebut, para pendiri harus


menentukan apakah bentuk koperasi berupa koperasi primer atau koperasi
sekunder, karena cara pendirian koperasi primer berbeda dengan koperasi
sekunder.

Syarat koperasi primer, para pendiri koperasi mengajukan permintaan pengesahan


akta pendirian koperasi secara tertulis dan/atau secara elektronik kepada Menteri
dengan melampirkan:

Dua rangkap akta pendirian koperasi, satu di antaranya bermaterai cukup;

Berita acara rapat pendirian koperasi, termasuk pemberian kuasa untuk


mengajukan permohonan pengesahan apabila ada;

Surat bukti penyetoran modal, paling sedikit sebesar simpanan pokok; dan

Rencana awal kegiatan usaha koperasi.


Syarat koperasi sekunder, hal yang harus dilakukan untuk mendirikan koperasi
sama seperti koperasi primer namun terdapat tambahan dokumen berupa:

Hasil berita acara rapat pendirian dan surat kuasa koperasi primer dan/atau
koperasi sekunder untuk pendirian koperasi sekunder; 23

Keputusan pengesahan badan hukum koperasi primer dan/atau sekunder calon


anggota koperasi sekunder; dan

Koperasi primer dan/atau sekunder calon anggota melampirkan Nomor Pokok


Wajib Pajak (NPWP) aktif.

Khusus untuk Koperasi Simpan Pinjaman juga terdapat dokumen tambahan yang
dapat dilihat pada Pasal 10 ayat (5) Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 9
tahun 2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian.

Setelah pendiri atau kuasa pendiri mengajukan akta pendirian koperasi kepada
Menteri maka Menteri dapat melakukan penilaian terkait anggaran dasar serta
persyaratan administrasi lainnya. Apabila diterima Menteri akan menerbitkan
Surat Keputusan (SK) namun apabila ditolak menteri akan menerbitkan keputusan
penolakan.

Dalam hal ini, yang berhak menerbitkan SK dan keputusan terkait penolakan
adalah Menteri Koperasi dan UKM.

KELEBIHAN dan KEKURANGAN KOPERASI

Kelebihan Koperasi :

Dibawah ini merupakan kelebihan-kelebihan dari koperasi adalah sebagai berikut


:Mengutamakan kepentingan anggota Dalam koperasi lebih mementingkan
kepentingan anggota dibandingkan dengan individu. Karena tanpa adanya
anggota, koperasi tidak akan berjalan dengan baik.
Anggota koperasi berperan sebagai produsen dan konsumen Anggota dalam
koperasi harus berperan secara ganda agar koperasi berjalan dengan baik dan
lancar. Anggota harus rajin melakukan peminjaman kepada koperasi dan harus
aktif dalam penyimpanan dana koperasi. 24

Dasar sukarela dan terbuka. Maksudnya adalah orang yang masuk menjadi
anggota koperasi atau terhimpun dalam anggota koperasi atas dasar sukarela atau
keinginannya sendiri untuk memperbaiki taraf hidupnya bukan paksaan dari orang
lain. Dan koperasi juga terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan
koperasi.

Prinsip pengelolaan dalam koperasi bertujuan untuk menumpuk laba guna


kepentingan anggota. Maksudnya yaitu sisa hasil usaha atau laba yang dihasilkan
oleh koperasi akan dibagikan kepada anggota-anggotanya. Misalnya koperasi
pertanian mendirikan usaha penggilingan padi.

Badan usaha yang sesuai dengan sikap bangsa Indonesia. Orang Indonesia
memiliki sikap kekeluargaan serta gotong royong antar anggota masyarakat. Maka
dari itu koperasi sangat cocok diterapkan di Indonesia.

Pelaksana demokrasi ekonomi pada masyarakat yang memiliki pendapatan atau


penghasilan yang rendah. Koperasi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat, dengan itu maka

koperasi sangat cocok bagi masyarakat yang memiliki penghasilan rendah.

Setiap anggota memiliki hak suara yang sama

Setiap anggota koperasi memiliki hak suara yang sama dan tidak adanya
diskriminasi sesuai dengan besarnya modal yag dimiliki.

Memiliki kemudahan dalam mendapatkan modal usaha

Dalam koperasi, modal didapatkan dari anggota-anggotanya sehingga sangat


mudah untuk mendapatkan laba tersebut.
Besarnya simpanan wajib dan simpanan pokok tidak memberatkan anggota

Besarnya simpanan wajib dan pokok tidak memberatkan anggotanya, karena


sesuai dengan kemampuan anggota-anggotanya. 25

Meingkatkan kesejahteraan anggota bukan untuk mencari keuntungan

Koperasi memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggota-anggotanya sehingga


tidak ada maksud dari koperasi tersebut untuk memperoleh keuntungan dari
anggotanya.

Kekurangan Koperasi :

Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota

Tidak semua anggota memiliki kesadaran yang penuh dalam melakukan kegiatan
koperasi. Misalnya seperti tidak menyetorkan iuran wajib dan tidak menjalankan
kewajiban dan haknya dalam melakukan kegiatan koperasi tersebut.

Memiliki daya saing yang lemah

Jika koperasi dibandingkan dengan badan usaha besar lainnya, maka koperasi
jauh lebih kecil dibandingkan badan usaha tersebut.

Terbatasnya modal dan sulit untuk mendapatkan modal

Koperasi yang baru berdiri maka memiliki modal yang terbatas dan sulit untuk
mendapatkan modal yang banyak.

Kurangnya kemampuan tenaga profesional dalam pengelolaan koperasi

Sumber daya manusia yang tersedia terkadang kurang memiliki keahlian sehingga
mengakibatkan kurangnya kerja sama antar pengurus, pengelola, pengawas, dan
anggotanya. Kurangnya kemampuan dalam pengurusan juga dapat memperlambat
dalam majunya koperasi tersebut.

Konflik kepentingan

Setiap anggota koperasi pasti memiliki kepentingannya masing-masing sehingga


terkadang akan menimbulkan konflik antar anggota koperasi. 26

BAB III

Laporan Keuangan Koperasi

A. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Bentuk dan format laporan keuangan koperasi telah diatur oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor
27 tentang Akuntansi Perkoperasian (Revisi 1998), sebagai berikut :

1. Neraca

Neraca adalah ringkasan laporan keuangan yang artinya laporan keuangan


disusun secara garis besarnya dan tidak mendetail. Kemudian, neraca juga
menunjukkan posisi keuangan baik berupa aktiva (harta), kewajiban (hutang), dan
modal perusahaan (ekuitas) pada periode tertentu. Di dalam neraca disajikan
berbagai informasi yang berkaitan dengan komponen yang ada pada neraca.
Secara lengkap, informasi yang disajikan dalam neraca meliputi :

· Jenis-jenis aktiva atau harta yang dimiliki

· Jumlah rupiah masing-masing jenis aktiva

· Jenis-jenis kewajiban atau hutang

· Jenis rupiah masing-masing jenis kewajiban atau utang


· Jenis-jenis modal

· Jenis rupiah masing-masing jenis modal

2. Perhitungan Hasil Usaha

Laporan perhitungan hasil usaha atau laporan sisa hasil usaha (SHU) memuat 27

hasil usaha dengan anggota dan laba/rugi kotor dengan non-anggota. Pada
dasarnya, harus diadakan pemisahan antara penggunaan pendapatan yang
diperoleh dari pelayanan terhadap anggota sendiri dan terhadap pihak ketiga atau
non anggota.

Demikian pula harus dibedakan penjualan kepada anggota dan bukan anggota.
Jadi bagian sisa hasil usaha yang diperoleh dari pelayanan terhadap pihak ketiga,
termasuk bukan anggota, tidak boleh dibagikan pada anggota karena bagian
pendapatan ini bukan diperoleh dari jasa anggota sehingga lebih baik digunakan
untuk biaya cadangan.

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan yang yang menyajikan informasi perubahan kas
pada periode tertentu yang terdiri dari saldo awal, sumber penerimaan,
pengeluaran kas pada periode tertentu.

4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota

Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang mengikhtisarkan manfaat


ekonomi yang didapat anggota selama periode tertentu.

Laporan ini mengikhtisarkan:

1. manfaat ekonomi dari pembelian atau pengadaan barang.

2. manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.


3. manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.

4. manfaat ekonomi dari pembagian sisa hasil usaha (SHU).

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan adalah bagian dari laporan keuangan yang
menyajikan informasi tambahan atas pos-pos dalam: 28

Laporan posisi keuangan / neraca

Laporan laba rugi komprehensif

Laporan perubahan ekuitas

Laporan arus kas

B. Siklus Akuntansi Koperasi

1. Jurnal

Untuk jurnal akuntansi koperasi akan diberikan contoh yang berkaitan dengan
penggunaan perkiraan, yang membedakannya dengan bentuk usaha lainnya dan
dilengkapi dengan transaksi yang bersifat umum. Transaksi akuntansi koprasi
memungkinkan memisahkan dengan jelas transaksi yang dilakukan kepada
anggota serta dilakukan kepada yang bukan anggota.

2. Buku Besar

Buku besar adalah kumpulan dari perkiraan yang disusun dalam bentuk
lembaran–lembaran yang berupa kartu. Perkiraan yang sebanyak itu disusun
sedemikian rupa sehingga merupakan suatu kesatuan yang jumlahnya besar.

3. Buku Besar Pembantu


Buku besar pembantu adalah rincian dari sebuah jenis harta, utang atau modal.
Untuk membuat laporan keuangan lebih sederhana maka sebaiknya hal yang
pokok yang di munculkan.

Dan membuat rincian nya di tampilkan pada buku besar pembantu. Jadi buku
besar pembantu merupakan buku atau daftar yang dibuat untuk menjelaskan atau
rincian dari sebuah jenis harta, utang atau modal.

a). Buku Simpanan Anggota

29

Buku simpanan anggota adalah buku tempat mencatat simpanan dari masing–
masing anggota. Buku simpanan ini dibuat untuk semua anggota. Pada buku
simpanan ini dicatat juga saldo awal, penambahan serta pengurangan simpanan.

b). Buku Piutang

Masing-masing jenis harta, utang, dan modal butuh dibuat rincian nya atau
keterangannya. Rincian merupakan suatu bukti pendukung atau bahan keterangan
dari harta, utang, atau modal tersebut. Bagi koprasi yang memiliki banyak
langganan perlu membuat rincian dari tagihannya. Buku piutang sering juga
dinamai dengan buku besar pembantu piutang dicatat setiap hari dari bukti–bukti
pembukuan.

c). Buku Aktiva Tetap

Aktiva tetap merupakan aktiva yang masa penggunaan nya lebih dari satu tahun,
dipakai dalam kegiatan perusahaan dan nilainya cukup material. Walaupun masa
penggunaan lebih dari satu tahun dan digunakan dalam kegiatan perusahaan,
namun apabila nilainya tidak cukup material maka aktiva tersebut di masukan
sebagai aktiva lancar.
C. Transaksi

1.Neraca

c
2. Laporan hasil usaha
3. Laporan arus kas

4. Laporan promosi anggota


30

D. Jurnal laporan keuangan

Jurnal Umum atau jurnal transaksi adalah aktivitas meringkas dan mencatat
transaksi koperasi berdasarkan dokumen dasar secara kronologis beserta
penjelasan yang diperlukan dalam buku harian. Jurnal berfungsi mencatat dan
meringkas pengaruh setiap transaksi koperasi terhadap persamaan dasar
akuntansi. Sedangkan akun dan buku besar berfungsi mencatat transaksi koperasi
menurut jenis transaksinya. Jadi, jurnal bukan berfungsi menggantikan buku besar
dan akun, tetapi diantara keduanya saling melengkapi satu dengan lainnya.

Buku Jurnal adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi koperasi
secara ringkas, permanen, dan lengkap serta disusun secara kronologis untuk
referansi di masa mendatang. Secara umum, buku jurnal berbentuk empat kolom
dengan manfaat yang saling menunjang satu dengan lainnya.
Keterangan Ref Saldo

Tanggal Debet Kredit

2008

April 2

31
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Koperasi adalah organisasi ekonomi yang terbentuk atas asas kepentingan


bersama atau kekeluargaan. Dan inti dari kegiatan perkoperasian adalah kerjasama
diantara para pengurus koperasi dengan anggotanya, koperasi bergerak pada
bidang usaha antara lain sebagai simpan pinjam uang dan usaha perdagangan.
Tetapi tujuan koperasi bukan hanya sekedar untuk mencari keuntungan melainkan
koperasi juga ikut membantu dalam mensejahterakan perekonomian di
masyarakat.koperasi merupakan organisasi yang adil dan tidak memaksakan
kehendak anggotanya. Secara sukarela anggota boleh mengundurkan diri
kapanpun dia mau dengan persyaratan dan ketentuan yang telah disepakati,
koperasi membantu membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dan koperasi
juga memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.

Saran

Hal yang diperlukan adalah pengembangan untuk pertumbuhan koperasi-


koperasi yang berlandaskan pada syari’at atau ajaran islam. Mengingat bahwa
mayoritas indonesia sebagian besar beragama islam dan pemberian bunga
merupakan hal yang riba atau haram. Tapi kebanyakan orang belum mengerti dan
belum bisa memperluas pemikiran untuk melakukan hal tersebut. Bisa dilhat dari
banyaknya bank konvesional yang tersebar di indonesia saat ini.
32

Daftar Pustaka

http://informasiuntukumum.blogspot.com/2017/03/macam-macam-jenis-laporan-
keuangan.html?m=1

https://www.academia.edu/9488454/BAB_3_AKUNTANSI_untuk_KOPERASI

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://kopmafeuii.co
m/makna-lambang-koperasi-
indonesia/&ved=2ahUKEwi2pJjwk97oAhWUfH0KHeYgDI4QFjANegQIARAB
&usg=AOvVaw1ltzFBx9s8fB4jr6YnZ83r

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://deviliasugiarto.
blogspot.com/p/jenis-dan-bentuk-bentuk-
koprasi.html%3Fm%3D1&ved=2ahUKEwjirsqElN7oAhXXXCsKHdiGDYoQFj
ADegQIARAB&usg=AOvVaw3dk9r3p4CF6KnlLHBY-JcU

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://belajargiat.id/k
operasi/&ved=2ahUKEwiAjL2XlN7oAhUEWCsKHdqYD_8QFjAOegQIAxAB
&usg=AOvVaw3OVs-C_xNGUnAy1CIB4HAK

Anda mungkin juga menyukai