Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang


Maha Esa, oleh karena rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini membahas tentang KOPERASI
SIMPAN PINJAM. Makalah yang dibuat ini bertujuan memberi
informasi kepada para pembaca tentang lembaga keuangan
lainnya lebih khususnya koperasi simpan pinjam.
Dengan

tidak

meninggalkan

informasi

mengenai

lembaga keuangan lainnya ini. Dalam kesempatan ini, tidak


lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihakpihak yang telah membantu.
Menyadari

bahwa

dalam

penyusunan

makalah

ini

terdapat banyak kekurangan, segala kritik dan saran yang


membangun sangat dibutuhkan agar ke depannya menjadi
lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Oktober 2015

Penulis

DAFTAR ISI
i

Kata Pengantar. i
Daftar Isi..

ii

BAB I Pendahuluan. 1
1.1. Latar Belakang..1
1.2. Rumusan Masalah...
2
1.3. Tujuan

BAB II Pembahasan. 3
2.1. Pengertian & Prinsip Koperasi Simpan Pinjam
.

2.2. Penghimpun/ Sumber Dana Koperasi

..

..

2.3. Jenis-jenis Koperasi9


2.4. Keuntungan Koperasi
12
2.5. Pendirian Koperasi
13
2.6. Solusi Permasalahan yang ditawarkan dalam Koperasi
.. 16
BAB III Penutup 17
3.1. Kesimpulan17
3.2. Saran. 17
Daftar Pustaka..20

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang


memiliki

kepentingan,

berhimpun

untuk

meningkatkan

kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan kegiatannya, koperasi


dilandasi

oleh

nilai-nilai

dan

prinsip-prinsip

yang

mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan


nilai etika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung dalam koperasi,
seperti menolong diri sendiri (self help), percaya pada diri
sendiri (self reliance), dan kebersamaan (cooperation) akan
melahirkan

efek

sinergis.

Efek

ini

akan

menjadi

suatu

kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu


bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi
demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usaha yang
cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuantujuan ekonomis yang pada gilirannya berdampak pada
masyarakat

secara

pembangunan

luas.

koperasi

Pada

sangat

era

Orde

signifikan.

Baru

(Orba),

Diwarnai

oleh

kesuksesan gerakan para petani di pedesaan yang tergabung


dalam Koperasi Unit Desa (KUD).
Koperasi tampil sebagai lokomotif perekonomian desa,
antara lain dalam penyaluran sarana produksi pertanian
(saprotan),

prosesing

hasil

pertanian

hingga

kegiatan

pemasaran ke Bulog dan pasaran umum. Selain itu, koperasi


juga telah mulai aktif dalam bidang usaha peternakan,
2

perikanan,

jasa

distribusi/konsumen,

dan

simpan

pinjam/perkreditan. Kegiatan koperasi tersebut sudah diterima


keberadaannya oleh masyarakat sebagai gerakan ekonomi
rakyat dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur. Berdasarkan fenomena yang terjadi selama ini,
sudah banyak jumlah koperasi yang berdiri utamanya di
pedesaan. Misalnya, KUD dan Kopersi Simpan Pinjam (KSP)
yang mampu memposisikan diri sebagai lembaga dalam
program pengadaan pangan nasional serta pengelolaan dan
penyaluran keuangan kepada masyarakat. Pendirian koperasi
di desa umumnya disambut baik oleh warga dengan harapan
dapat

meningkatkan

perekonomian

desa.

Menurut

data

statistik perkoprasian 2007 menunjukkan bahwa tahun 2006


jumlah koperasi mencapai 141.326 unit meningkat sebesar
4,71%

dari

tahun

2005

sejumlah

134.963

unit

(www.depkop.go.id). Kondisi ini menggambarkan keberadaan


koperasi setidaknya diharapkan mampu menumbuhkan posisi
tawar (bergaining position) rakyat terhadap pasar.
1.2.

Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan pendahuluan tersebut, maka makalah


ini akan membahas tentang :

Apa sebenarnya koperasi simpan pinjam?


Apa tujuan pendirian koperasi dan kegiatan apa saja
yang dijalankan oleh koperasi simpan pinjam tersebut?

1.3.

Tujuan

Setelah melihat rumusan masalah dari makalah ini,


diharapkan pembaca mampu untuk ;

Menjelaskan koperasi simpan pinjam


Menguraikan sumber dana koperasi simpan pinjam
Menjelaskan jenis-jenis koperasi
Menjelaskan kegiatan usaha koperasi
Menjelaskan keuntungan koperasi simpan pinjam
3

Menjelaskan perjanjian atau syarat-syarat pendirian


koperasi simpan pinjam

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Prinsip Koperasi Simpan Pinjam
Secara harafiah koperasi yang berasal dari bahasa
Inggris yaitu Cooperation yang terdiri dari dua suku kata yaitu
co yang berarti bersama dan operation yang berarti
bekerja. Jadi koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap
bentuk kerja sama dapat disebut koperasi.
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan di
operasikan oleh orang-orang demi kepentingan bersama.
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum
yang sudah lama dikenal di Indonesia. Pelopor pengembangan
perkoperasian di Indonesia adalah Bun Hatta, dan sampai saat
ini beliau sangat dikenal sebagai bapak koperasi Indonesia.
Definisi koperasi menurut Bapak Koperasi Indonesia Moh.
Hatta adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib
penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.
Dalam perjalanannya koperasi yang sebenarnya sangat sesuai
dengan jiwa bangsa Indonesia justru perkembangannya tidak
menggembirakan. Koperasi yang di anggap sebagai anak
kandung dan tulang punggung ekonomi kerakyatan justru
hidupnya timbul tenggelam, sekalipun pemerintah telah
berjuang keras untuk menghidupkan dan memberdayakan
koperasi di tengah-tengah masyarakat. Begitu banyak
4

kemudahan yang di peroleh oleh badan hukum koperasi


melalui berbagai fasilitas, namun tidak banyak mengubah
kehidupan koperasi itu sendiri. Memang tidak dapat dipungkiri
bahwa ada sebagian kecil koperasi yang masih tetap eksis di
tengah masyarakat. Berikut ini akan dibahas rumusan
masalah dalam makalah ini.
Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang
yang mempunyai tujuan atau kepentingan bersama. Jadi
koperasi merupakan bentukan dari sekelompok orang yang
memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang akan
menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan
koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong
khususnya

untuk

memerlukan

membantu

bantuan

baik

para

anggotanya

berbentuk

barang

yang

ataupun

pinjaman uang.
Dalam praktiknya terdapat banyak jenis-jenis koperasi.
Pendirian jenis koperasi tidak lepas dari keinginan para
anggota koperasi tersebut. Dalam makalah ini hanya akan
bahas mengenai koperasi yang berkaitan dengan lembaga
keuangan

atau

pembiayaan.

Koperasi

yang

dapat

dikategorikan sebagai lembaga pembiayaan adalah koperasi


simpan

pinjam.

Walaupun

banyak

pihak

tidak

memasukkannya sebagai lembaga pembiayaan.


Alasan memasukkan koperasi simpan pinjam sebagai
lembaga pembiayaan dikarenakan usaha yang dijalankan oleh
koperasi simpan pinjam adalah usaha pembiayaan, yaitu
menghimpun dana dari pada anggotanya yang kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya
atau masyarakat umum. Hal ini tentunya sesuai pula dengan
ciri-ciri dan definisi lembaga keuangan yang kegiatannya
menghimpun atau menyalurkan dana atau kedua-duanya.
Dalam
pinjam

menjalankan

memungut

kegiatannya

sejumlah

uang

dari

koperasi

simpan

setiap

anggota
5

koperasi. Uang yang di kumpulkan para anggota tersebut.


Kemudian dijadikan modal untuk di kelola oleh pengurus
koperasi,

dipinjamkan

kembali

bagi

anggota

yang

membutuhkannya.
Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
4 unsur koperasi Indonesia :
1. Koperasi adalah badan usaha;
2. Koperasi adalah kumpulan orang orang atau badan
hukum koperasi;
3. Koperasi Indonesia , koperasi yang bekerja berdasarkan
prinsip prinsip koperasi;
4. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat.
Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
pasal 3 , tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional ,
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah
ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan
dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. Lebih jauh, prinsipprinsip tersebut merupakan "rules of the game" dalam
kehidupan koperasi. Pada dasarnya, prinsip-prinsip koperasi
sekaligus merupakan jati diri atau ciri khas koperasi tersebut.
Adanya

prinsip koperasi ini menjadikan watak koperasi

sebagai badan usaha berbeda dengan badan usaha lain.


Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992
dan yang berlaku saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut :
a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Prinsip ini
mengandung pengertian bahwa,seseorang tidak boleh
6

dipaksa untuk menjadi anggota koperasi, namun harus


berdasar atas kesadaran sendiri. Setiap orang yang
akan menjadi anggota harus menyadari bahwa, koperasi
akan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan
sosial ekonominya. Dengan keyakinan tersebut, maka
partisipasi aktif setiap anggota terhadap organisasi dan
usaha koperasi akan timbul.
b) Pengelolaan dilakukan secara
pengelolaan
kesamaan

secara
hak

suara

demokrasi.

demokratis
bagi

Prinsip

didasarkan

setiap

anggota

pada
dalam

pengelolaan koperasi. Pemilihan para pengelola koperasi


dilaksanakan pada saat rapat anggota. Para pengelola
koperasi berasal dari para anggota koperasi itu sendiri.
c) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil
sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota. Setiap anggota yang memberikan partisipasi
aktif dalam usaha koperasi akan mendapat bagian sisa
hasil usaha yang lebih besar dari pada anggota yang
pasif. Anggota yang menggunakan jasa koperasi akan
membayar nilai jasa tersebut terhadap koperasi, dan
nilai jasa yang diperoleh dari anggota tersebut akan
diperhitungkan pada saat pembagian SHU.
d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Anggota adalah pemilik koperasi, sekaligus sebagai
pemodal dan pelanggan. Simpanan yang disetorkan
oleh anggota kepada koperasi akan digunakan koperasi
untuk melayani anggota, termasuk dirinya sendiri.
Apabila anggota menuntut pemberian tingkat suku
bunga yang tinggi atas modal yang ditanamkan pada
koperasi, maka hal tersebut berarti akan membebani
dirinya sendiri, karena bunga modal tersebut akan
menjadi

bagian

terhadapnya.
untuk

dari

Dengan

meningkatkan

biaya

pelayanan

koperasi

demikian, tujuan berkoperasi


efisiensi

dalam

mencapai
7

kepentingan ekonomi bersama tidak akan tercapai.


Modal dalam koperasi pada dasarnya digunakan untuk
melayani anggota dan masyarakat sekitarnya, dengan
mengutamakan

pelayanan

bagi

anggota.

Dari

pelayanan itu, diharapkan bahwa koperasi mendapatkan


nilai lebih dari selisih antara biaya pelayanan dan
pendapatan.
e) Kemandirian. Kemandirian pada koperasi dimaksudkan
bahwa koperasi harus mampu berdiri sendiri dalam hal
pengambilan keputusan usaha dan organisasi. Dalam
kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan
yang

bertanggungjawab,

keberanian

otonomi,

swadaya,

mempertanggungjawabkan

dan

segala

tindakan/perbuatan sendiri dalam pengelolaan usaha


dan organisasi. Agar koperasi dapat mandiri, peran serta
anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa sangat
menentukan. Bila setiap anggota konsekuen dengan
keanggotaannya dalam arti melakukan segala aktivitas
ekonominya melalui koperasi dan koperasi mampu
menyediakannya, maka prinsip kemandirian ini akan
tercapai.
f) Pendidikan perkoperasian. Peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia Koperasi (SDMK) adalah sangat vital
dalam memajukan koperasinya. Hanya dengan kualitas
SDMK yang baiklah, maka cita-cita atau tujuan koperasi
dapat

diwujudkan.

Nampaknya

UU

No.

25/1992

mengantisipasi dampak dari globalisasi ekonomi di


mana SDMK menjadi penentu utama berhasil tidaknya
koperasi melaksanakan fungsi dan tugasnya.
g) Kerja sama antar koperasi. Kerja sama antarkoperasi
dapat

dilakukan

internasional.

di

Prinsip

tingkat
ini

lokal,

sebenarnya

nasional,
lebih

dan

bersifat

"strategi" dalam bisnis. Dalam teori bisnis ada dikenal

"Synergy Strategy" yang salah satu aplikasinya adalah


kerja sama antar dua organisasi atau perusahaan.
Koperasi simpan pinjam memiliki tiga 3 prinsip utama
1) Swadaya
Pengertian Koperasi Swadaya adalah memiliki prinsip
bahwa tabungan hanya diperoleh dari anggotanya.
2) Setia kawan
Pengertian Koperasi Setia Kawan adalah memiliki prinsip
bahwa pinjaman hanya diberikan kepada anggota.
3) Pendidikan dan Penyadaran
Pengertian Koperasi Pendidikan dan Penyadaran adalah
memiliki prinsip membangun watak adalah yang utama,
jadi hanya yang berwatak baik yang dapat diberi
pinjaman.
2.2. Penghimpun / Sumber-sumber Dana Koperasi
Untuk bisa menjalankan usahanya koperasi simpan
pinjam harus melakukan penghimpunan dana. Dana-dana
tersebut bisa uang yang masuk kategori hutang atau ekuitas
atau kekayaan bersih. Jika dilihat jenis sumber dana maka
dana yang berbentuk hutang berasal dari tabungan kemudian
simpanan berjangka atau pinjaman yang diterima koperasi
simpan pinjam sedangkan yang bersumber dari kekayaan
bersin diantaranya berasal dari sumber

simpanan wajib

anggota dan simpanan sukerela, cadangan umum serta sehu


di tahun berjalan. Dari keseluruhan sumber dana tersebut,
sumber

dana

utama

adalah

simpanan,

sehingga

perlu

diberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang simpanan.


Menurut PP 9 Tahun 1995 simpanan adalah dana yang
dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi lain dan
atau anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk tabungan dan
simpanan

koperasi

berjangka.

Pengertian

simpanan

sebagaimana dinyatakan dalam PP tersebut adalah simpanan


9

yang merupakan hutang bagi KSP/USP, sementara itu terdapat


jenis simpanan lain dari anggota yang merupakan kekayaan
bersih bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan
wajib (bagi KSP). Pembahasan mengenai simpanan di bawah
ini, meliputi simpanan yang merupakan kekayaan bersih, yaitu
simpanan pokok dan simpanan wajib serta simpanan yang
merupakan hutang, yaitu tabungan dan simpanan berjangka.
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi
kehidupan koperasi simpan pinjam dalam rangka memenuhi
kebutuhan dana para anggotanya. Bagi anggota koperasi
yang kelebihan dana diharapkan untuk menyimpan dananya
di koperasi dan kemudian oleh pihak koperasi dipinjamkan
kembali kepada para anggota yang membutuhkan dana dan
jika memungkinkan koperasi juga dapa t meminjamkan
dananya kepada masyarakat luas.
Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor
sejumlah uang sebagai sumbangan pokok anggota, disamping
itu,

ditetapkan

pula

sumbangan

wajib

kepada

para

anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh


dari berbagai lembaga baik lembaga pemerintah maupun
lembaga swasta yang kelebihan dana.
Secara umum sumber dana koperasi adalah :
1. Dari para anggota koperasi berupa :
a. Iuran Wajib
b. Iuran Pokok
c. Iuran Sukarela
2. Dari luar koperasi berupa :
a. Badan Pemerintah
b. Perbankan
c. Lembaga Swasta Lainnya
Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggota
sangat tergantung kepada keaktifan para anggotanya dalam
meminjamkan dana. Sebagai contoh dalam koperasi simpan
pinjam semakin banyak seorang anggota meminjam sejumlah
uang,

maka

pembagian

keuntungan

akan

lebih

besar
10

dibandingkan

dengan

anggota

yang

tidak

meminjam,

demikian pula sebaliknya.


2.3. Jenis-jenis Koperasi
Salah satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada
kebutuhan dan kepentingan para anggotanya. Masing-masing
kelompok masyarakat yang mendirikan koperasi memiliki
kepentingan

ataupun

kepentingan

ini

tujuan

yang

menyebabkan

berbeda.

koperasi

Perbedaan

dibentuk

dalam

beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut.


2.3.1. Jenis-jenis koperasi menurut fungsinya :
1. Koperasi Produksi
2. Koperasi Konsumsi
3. Koperasi Simpan Pinjam
4. Koperasi Serbaguna
2.3.2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah
kerja
a. Koperasi Primer
b. Koperasi Sekunder
2.3.3. Jenis simpanan koperasi simpan pinjam
1) Simpanan Pokok (KSP)
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang
sama banyaknya dan atau sama nilainya yang
wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi
pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan
pokok

tidak

dapat

diambil

selama

bersangkutan menjadi anggota.


2) Simpanan Wajib (KSP)
Simpanan wajib adalah sejumlah

yang

simpanan

tertentu yang tidak harus sama, wajib dibayar


oleh anggota, kepada koperasi dalam waktu dan
kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat
diambil

selama

yang

bersangkutan

menjadi

anggota.
11

3) Tabungan Koperasi
Tabungan koperasi
koperasi

yang

adalah

simpanan

penyetorannya

pada

dilakukan

berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat


dilakukan oleh anggota yang bersangkutan atau
kuasanya dengan menggunakan Buku Tabungan
Koperasi, setiap saat pada hari kerja Koperasi.
Faktor-faktor

yang

harus

diperhatikan

oleh

KSP/USP agar anggota berminat menyimpan di


koperasi antara lain adalah:
a.
Keamanan dana, dalam arti dapat ditarik
kembali oleh pemiliknya sesuai dengan perjanjian.
b.
Menghasilkan nilai tambah dalam bentuk
bunga

simpanan

atau

insentif

lainnya

dan

diterima oleh anggota sesuai dengan perjanjian.


c.
Bahwa menabung di KSP/USP merupakan
wujud

dari

partisipasi

anggota

di

dalam

kedudukannya sebagai pengguna jasa,dan karena


itu anggota merasakan adanya kedudukan yang
lebih istimewa dibandingkan dengan menabung di
tempat

lain.

Keistimewaan

anggota

tersebut

antara lain misalnya karena menerima sisa hasil


usaha

pada

akhir

tahun

buku,

ikut

serta

mengambil keputusan koperasi dan lain-lain.


Ketentuan-ketentuan

yang

berkaitan

dengan

tabungan dapat
meliputi :
a) Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan
setiap saat pada hari kerja;
b) Jumlah
setoran
minimal

pertama

(saat

pembukaan tabungan)
dan setoran minimal selanjutnya;
c) Jumlah saldo minimal yang harus ada dalam
tabungan;
d) Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja,
tidak harus pemilik tabungan;
12

e) Pengambilan tabungan hanya dapat dilakukan


oleh pemilik tabungan atau yang diberikan
kuasa;
f) Sebagai imbalan, KSP/USP memberikan bunga
tabungan kepada penyimpan;
g) Bunga
tabungan
dihitung
metode

tertentu

misalnya

menggunakan
saldo

rata-rata

harian, saldo terkecil atau yang lainnya;


h) Pembayaran bunga dilakukan setiap

akhir

bulan dengan menambahkannya ke dalam


saldo tabungan;
i) Penanggung jawab penghitungan bunga adalah
bagian pembukuan.
4) Simpanan Berjangka Koperasi
Simpanan berjangka koperasi adalah simpanan
pada koperasi yang penyetorannya dilakukan satu
kali untuk suatu jangka waktu tertentu sesuai
dengan

perjanjian

antara

penyimpan

dengan

koperasi yang bersangkutan dan tidak boleh


diambil sebelum jangka waktu tersebut berakhir.
Ketentuan-ketentuan

yang

berkaitan

dengan

simpanan berjangka dapat meliputi:


a. Calon penyimpan pada simpanan berjangka
disyaratkan

terlebih

dulu

untuk

menjadi

penabung.
b. Jumlah setoran minimal.
c. Sebagai

imbalan,

penyimpanan

akan

mendapatkan bunga sesuai dengan jangka


waktu dari simpanan berjangka tersebut.
d. Pembayaran
dilakukan

bunga
setiap

simpanan
akhir

bulan

berjangka
dengan

menambahkannya ke dalam saldo tabungan.

13

2.4. Keuntungan Koperasi


Tujuan utama didirikannya
meningkatkan

kesejahteraan

koperasi

para

adalah

anggotanya.

untuk
Dengan

pernyataan inilah maka dapat disimpulkan bahwa koperasi


sangat

menguntungkan

bagi

anggotanya

baik

secara

keuangan (financial) maupun non financial. Manfaat secara


keuangan yang dirasakan oleh para anggotanya adalah
sebagai berikut :
a. Dengan adanya koperasi, anggota dapat meminjam
uang pada koperasi untuk modal usaha dengan bunga
yang lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman
kepada rentenir,
b. Setiap anggota

dapat

membeli

barang

barang

kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah di


koperasi,
c. Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan
yang disebut Sisa Hasil
setelah

dikurangi

Usaha (SHU) yang tentu saja

biaya-biaya

operasional.

Dimana

pembagian keuntungan atau sisa hasil usaha ini dibagi


secara adil sehingga tidak ada yang dirugikan
Sedangkan secara non financial, anggota koperasi juga akan
memperoleh keuntungan yakni sebagai berikut :
a. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi

dan

bergotong royong
b. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab
Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin
meningkatlah

kesejahteraan

anggota

koperasi.

Dengan

memajukan kesejahteraan anggotanya berarti koperasi juga


memajukan

kesejahteraan

masyarakat

dan

memajukan

tatanan ekonomi nasional.


Dengan demikian koperasi memiliki peran yang besar di
masyarakat.

Jika

banyak

orang

yang

dapat

mengambil

kemanfaatan koperasi maka perekonomian masyarakat pun


akan semakin kuat. Oleh karena itu tak heran jika koperasi
14

disebut sebagai soko guru atau tiang utama perekonomian di


Indonesia.
Pembagian keuntungan didalam koperasi simpan pinjam
diberikan terutama bagi peminjam yang tidak pernah lalai
memenuhi kewajibannya. Keuntungan akan diberikan sesuai
dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu periode. Semakin
besar

pinjaman,

maka

pembagian

keuntungannya

pun

semakin besar pula, demikian pula sebaliknya.


Dapat disimpulkan bahwa keuntungan koperasi adalah :
1. Biaya Bunga yang dibebankan kepada peminjam;
2. Biaya administrasi setiap kali transaksi;
3. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi.
2.5. Pendirian Koperasi
Dasar hukum mendirikan koperasi adalah Undangundang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, PP
Nomor 4 tahun 1994 tentang persyaratan dan tata cara
pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar
koperasi, kemudian Peraturan Menteri Nomor 01 tahun 2006
yaitu

tentang

petunjuk

pelaksanaan

pembentukan

pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar


koperasi. Koperasi merupakan usaha yang dibentuk oleh
sekelompok orang atau anggota masyarakat yang mempunyai
kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama. Dalam agenda
pendirian koperasi sebaiknya didahului dengan penyuluhan
kepada seluruh calon anggota sehingga memiliki persepsi
yang sama.
Mendirikan sebuah koperasi jumlah minimal anggotanya
adalah 20 orang. Dalam proses pendiriannya awali dengan
rapat pembentukan koperasi yang harus dihadiri oleh pejabat
dinas atau instansi yang membidangi permasalahan koperasi
di wilayah setempat. Ada beberapa poin penting yang wajib
dibicarakan dalam rapat pembentukan koperasi tersebut
antara

lain: kesepakatan nama

dan tempat kedudukan


15

koperasi, maksud dan tujuan, jenis koperasi dan bidang usaha


yang

dilakoni,

keanggotaan,

rapat

anggota,

pengurus,

pengawas dan pengelola, membahas tentang permodalan,


jangka waktu serta sisa hasil usaha. Hasil dari keputusan
rapat tersebut akan digunakan sebagai dasar pengajuan akta
pendirian ke notaris.
Melalui notaris atau kuasa pendiri, berkas ijin pendirian
koperasi simpan pinjam tersebut diajukan ke pejabat yang
berwenang untuk dievaluasi. Beberapa bukti tertulis yang
wajib dilampirkan antara lain berupa salinan akta pendirian
bermaterai, akta pendirian yang telah ditandatangani notaris,
surat bukti tersedianya modal, rencana kegiatan usaha kurang
kurangnya untuk 3 tahun ke depan, dan RAPB.
2.5.1.

Proses

Pengajuan

Permohonan

Izin

dan

Pengesahan
Setelah semua berkas komplit, maka pejabat yang
berwenang akan melakukan penelitian dan pengecekan untuk
memutuskan layak tidaknya usaha koperasi tersebut. Jika dari
hasil review dan inspeksi diputuskan bahwa koperasi tersebut
telah memenuhi syarat maka selambat-lambatnya dalam
waktu 3 bulan surat pengesahan izin pendirian koperasi harus
telah diterima oleh pengurus koperasi tersebut.
Persyaratan

lengkap

untuk

membentuk

dan

mendirikan

koperasi simpan pinjam dapat dilihat pada daftar berikut:


1. Fotokopi akta pendirian koperasi dari notaris (rangkap
dua)
2. Berita acara rapat pendirian koperasi
3. Daftar hadir rapat pendirian yang telah ditandatangani
semua anggota
4. Fotokopi ktp pendiri
5. Kuasa pendiri atau pengurus terpilih yang bertugas
untuk

mengurus

proses

pengesahan

pembentukan

koperasi
6. Surat bukti tersedianya modal
16

7. Rencana kegiatan usaha koperasi dalam tiga tahun


kedepan
8. Rencana anggaran belanja dan pendapatan koperasi
9. Daftar susunan kepengurusan dan pengawas koperasi
10.
Daftar sarana kerja koperasi
11.
Surat pernyataan yang menyatakan tidak memiliki
hubungan keluarga antara pengurus
12.
Susunan struktur organisasi koperasi
Khusus untuk koperasi simpan pinjam beberapa persyaratan
tambahan antara lain:
1. Surat

bukti

penyetoran

modal

sendiri

pada

awal

pendirian, itu berupa deposito pada bank pemerintah


atas nama menteri negara koperasi dan umkm.
2. Kelengkapan administrasi organisasi dan pembukuan
usp yang dikelola secara kusus dan terpisah dari
pembukuan koperasinya.
3. Nama dan riwayat hidup pengurus dan pengawas
4. Surat perjanjian kerja antara pengurus koperasi dengan
pengelola USP koperasi
5. Nama dan riwayat hidup

calon

pengelola

yang

dilengkapi dengan beberapa poin berikut seperti bukti


telah mengikuti pelatihan atau magang usaha simpan
pinjam koperasi, surat keterangan berkelakuan baik
atau

SKCK,

surat

pernyataan

tidak

mempunyai

hubungan sedarah dengan pengurus dan pengawas,


dan terakhir adalah surat pernyataan pengelola tentang
kesediaannya untuk bekerja secara purna waktu.
6. Permohonan ijin menyelenggarakan usaha simpan
pinjam
7. Menyediakan surat pernyataan bersedia untuk diperiksa
dan dinilai kesehatan USP koperasinya oleh pejabat
yang berwenang. Info lebih detail, dapat anda lihat di
situs Kementerian Negara Koperasi dan UKM.
Dalam kegiatan peminjaman koperasi simpan pinjam
mengutamakan pemberian pinjaman kepada para anggotanya
17

dengan bunga yang relatif murah sekitar 12% setahun.


Besarnya pinjaman biasanya dibatasi sampai jumlah tertentu
mengingat banyaknya anggota koperasi, sedangkan dana
yang tersedia biasanya terbatas. Jika memang para anggota
sudah tidak membutuhkan lagi dan dana masih lebih, maka
tidak menutup kemungkinan koperasi memberikan pinjaman
kepada bukan anggota koperasi.

2.6. Solusi Permasalahan yang ditawarkan dalam Koperasi


Permasalahan korupsi yang terjadi dikoperasi kebanyakan
disebabkan

oleh

tindakan

kepengurusan

yang

kurang

professional, serta kurangnya keterbukaan dan kerja sama


antar

anggota

yang

terdapat

dalam

koperasi.

Untuk

mengatasi permasalhan tersebut maka diperlukan penindakan


yang tegas terhadap kepengurusan koperasi dengan cara
mengadakan pengawasan secara berkala terhadap pengurus
dan

anggota

koperasi.

Selain

itu

diperlukan

juga

kepengurusan yang professional. Kepungurusan professional


adalah pengurus yang memiliki keahlian yang nyata serta jiwa
yang aktif, kreatif, dan bertanggung jawab.
Meninjau dari permasalahan yang terjadi maka solusi
yang tepat dalam menangani kasus ini yaitu :
1.

Membentuk badan pengawas yang mengawasi segala


aktifitas

dan

keuangan

yang

berkaitan

dengan

2.

kegiatan kepengurusan dan anggota.


Menyeleksi setiap anggota dan pengurus yang akan

3.

bergabung dalam koperasi.


Memberikan pelatihan secara

4.

tentang profesionalitas pengurus koperasi.


Memberi dan selalu menerapkan akan pentingnya

moral

dan

nyata

kejujuran dan kedisiplinan dalam suatu koperasi.

18

Dengan empat langkah tersebut, diharapkan permasalahan


yang ada akan dapat terpecahkan, tetapi tentunya diperlukan
langkah-langkah

kongkret

dari

segenap

pihak

terutama

pemerintah untuk mendukung gerakan koperasi, sehingga


tujuan dasar koperasi dapat terwujud.

BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Koperasi merupakan salah satu bidang usaha yang
cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia yaitu gotong
royong.

Ada

beragam

jenis

dan

tingkatan

koperasi

di

Indonesia, salah satunya adalah koperasi simpan pinjam.


Koperasi simpan pinjam memberikan berjuta manfaat bagi
anggotanya, khususnya terkait dengan permodalan, baik
untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk berwirausaha.
Di Indonesia pembentukan usaha koperasi telah diatur dalam
undang undang dan peraturan pemerintah lainnya. Untuk
mendirikan usaha koperasi simpan pinjam ada beberapa hal
yang harus di pahami.
Koperasi

Simpan

Pinjam didirikan

bertujuan

untuk

memberi kesempatan kepada anggotanya untuk memperoleh


pinjaman dengan mudah dan dengan bunga ringan. Koperasi
simpan

pinjam

juga

berusaha

untuk

mencegah

para

anggotanya agar tidak terlibat dalam jeratan kaum lintah


darat pada
dengan

waktu mereka memerlukan sejumlah uang,

jalan

menggiatkan

tabungan

dan

mengatur
19

pemberian pinjaman uang dengan bunga yang serendahrendahnya.


3.2. Saran
Koperasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan
banyak pelatihan yang diberikan utamanya kepada pengurus
koperasi sehingga dapat membuat kinerja dan pelayanan
yang diberikan lebih baik dengan demikian akan semakin
banyak msyarakat yang tertarik untuk berkopersai, tentunya
hal ini diperlukan perhatian yang serius dari pemerintah
khusunya instansi yang terkait. Kepada anggota koperasi
untuk lebih aktif berpartisipasi dalam koperasi sebagai usaha
yang dikerjakan secara barsama-sama dan untuk kepentingan
bersama pula.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Kasmir.1998.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.


Jakarta:RajaGrafindo, PT
http://www.koperasindo.net/2012/12/koperasi-simpan-pinjamdan-pengelolaanya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
Data Statistik Koperasi 2008, http://smedca.com

20

Anda mungkin juga menyukai