Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN

KOPERASI SIMPAN PINJAM

DOSEN PEMBIMBING :

Drs. Muhaimin Dimyatin, M.Si.

DISUSUN OLEH / KELOMPOK 6 (3 MA2) :

1. Dian Maulita (218 123 204)


2. Eka Febriani Nur Aidah (218 123 210)
3. Fita Septyoningsih (218 123 211)
4. Lisa Fitriya (218 123 203)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA GAMA LUMAJANG

2019
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “ KOPERASI SIMPAN PINJAM ”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga kami dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Lumajang, 11 Oktober 2019

Maanajemen 3 MA2

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ........................................................................................ i

Daftar isi .................................................................................................. ii

BAB I LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Tujuan ......................................................................................... 2
B. Manfaat ....................................................................................... 2

BAB III TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Koperasi .................................................................... 3


B. Sumber-sumber Dana Koperasi Simpan Pinjam ........................ 6
C. Jenis-jenis Koperasi .................................................................... 8
D. Keuntungan Koperasi .................................................................. 9
E. Pendirian Koperasi ...................................................................... 11
F. Solusi permasalahan dalam Koperasi.......................................... 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................... 14

Daftar Pustaka ......................................................................................... 15

ii
BAB I

LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang

Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki


kepentingan, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam
pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-
prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai
etika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong
diri sendiri (self help), percaya pada diri sendiri (self reliance), dan
kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan
menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu
bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian
mendudukkan koperasi sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi
anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya
berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde Baru (Orba),
pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh kesuksesan gerakan
para petani di pedesaan yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD).
Koperasi tampil sebagai lokomotif perekonomian desa, antara lain dalam
penyaluran sarana produksi pertanian (saprotan), prosesing hasil pertanian
hingga kegiatan pemasaran ke Bulog dan pasaran umum. Selain itu, koperasi
juga telah mulai aktif dalam bidang usaha peternakan, perikanan, jasa
distribusi/konsumen, dan simpan pinjam/perkreditan. Kegiatan koperasi
tersebut sudah diterima keberadaannya oleh masyarakat sebagai gerakan
ekonomi rakyat dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur. Berdasarkan fenomena yang terjadi selama ini, sudah banyak
jumlah koperasi yang berdiri utamanya di pedesaan.

1
BAB II

TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan
a. Menjelaskan koperasi simpan pinjam
b. Menguraikan sumber dana koperasi simpan pinjam
c. Menjelaskan jenis-jenis koperasi
d. Menjelaskan tujuan dan keuntungan koperasi simpan pinjam
e. Menjelaskan bagaimana pendirian koperasi
f. Menjelaskan solusi permasalahan yang ada dalam koperasi

B. Manfaat
Memberikan pengetauhan yang luas tentang koperasi simpan pinjam kepada
pembaca.

2
BAB IV

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Koperasi dan Koperasi simpan pinjam


Secara harafiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris yaitu
Cooperation yang terdiri dari dua suku kata yaitu “co” yang berarti bersama
dan “operation” yang berarti bekerja. Jadi koperasi berarti bekerja sama,
sehingga setiap bentuk kerja sama dapat disebut koperasi.
Koperasi adalah suatu badan usaha (organisasi ekonomi) yang dimiliki dan
dioperasikan oleh para anggotanya untuk memenuhi kepentingan bersama di
bidang ekonomi.
Ada juga yang mengatakan pengertian koperasi adalah suatu badan hukum
yang dibentuk atas asas kekeluargaan dimana tujuannya adalah untuk
mensejahterakan para anggotanya
Pelapor pengembangan perkoperasian di indonesia adalah Bung Hatta, dan
sampai saat ini beliau dikenal sebagai bapak koperasi indonesia.
Koperasi Simpan Pinjam adalah suatu koperasi yang kegiatan usahanya
menghimpun dan menyalurkan dana kepada para anggotanya dengan bunga
yang rendah. Koperasi ini disebut juga sebagai koperasi kredit dimana
pengelolaannya dilakukan secara mandiri dan demokratis, serta para
anggotanya bergabung secara sukarela. Ada juga yang menyebutkan koperasi
simpan pinjam adalah lembaga keuangan non-bank yang memiliki kegiatan
usaha menerima simpanan dari anggotanya dan memberikan pinjaman uang
kepada para anggota dengan bunga rendah.
Dalam menjalankan kegiatannya koperasi simpan pinjam memungut
sejumlah uang dari setiap anggota koperasi. Uang yang di kumpulkan para
anggota tersebut. Kemudian dijadikan modal untuk di kelola oleh pengurus
koperasi, dipinjamkan kembali bagi anggota yang membutuhkannya.
Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. 4 unsur koperasi Indonesia :
1. Koperasi adalah badan usaha;

3
2. Koperasi adalah kumpulan orang – orang atau badan hukum koperasi;
3. Koperasi Indonesia , koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip – prinsip
koperasi;
4. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat.
Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 , tujuan
koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional , dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah ketentuan-ketentuan
pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja
koperasi. Lebih jauh, prinsip-prinsip tersebut merupakan "rules of the game"
dalam kehidupan koperasi. Pada dasarnya, prinsip-prinsip koperasi sekaligus
merupakan jati diri atau ciri khas koperasi tersebut. Adanya prinsip koperasi
ini menjadikan watak koperasi sebagai badan usaha berbeda dengan badan
usaha lain.
Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 dan yang berlaku
saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Prinsip ini mengandung
pengertian bahwa,seseorang tidak boleh dipaksa untuk menjadi anggota
koperasi, namun harus berdasar atas kesadaran sendiri. Setiap orang yang
akan menjadi anggota harus menyadari bahwa, koperasi akan dapat
membantu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya. Dengan
keyakinan tersebut, maka partisipasi aktif setiap anggota terhadap
organisasi dan usaha koperasi akan timbul.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi. Prinsip pengelolaan secara
demokratis didasarkan pada kesamaan hak suara bagi setiap anggota
dalam pengelolaan koperasi. Pemilihan para pengelola koperasi
dilaksanakan pada saat rapat anggota. Para pengelola koperasi berasal dari
para anggota koperasi itu sendiri.

4
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sesuai dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Setiap anggota yang
memberikan partisipasi aktif dalam usaha koperasi akan mendapat bagian
sisa hasil usaha yang lebih besar dari pada anggota yang pasif. Anggota
yang menggunakan jasa koperasi akan membayar nilai jasa tersebut
terhadap koperasi, dan nilai jasa yang diperoleh dari anggota tersebut akan
diperhitungkan pada saat pembagian SHU.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. Anggota adalah
pemilik koperasi, sekaligus sebagai pemodal dan pelanggan. Simpanan
yang disetorkan oleh anggota kepada koperasi akan digunakan koperasi
untuk melayani anggota, termasuk dirinya sendiri. Apabila anggota
menuntut pemberian tingkat suku bunga yang tinggi atas modal yang
ditanamkan pada koperasi, maka hal tersebut berarti akan membebani
dirinya sendiri, karena bunga modal tersebut akan menjadi bagian dari
biaya pelayanan koperasi terhadapnya. Dengan demikian, tujuan
berkoperasi untuk meningkatkan efisiensi dalam mencapai kepentingan
ekonomi bersama tidak akan tercapai. Modal dalam koperasi pada
dasarnya digunakan untuk melayani anggota dan masyarakat sekitarnya,
dengan mengutamakan pelayanan bagi anggota. Dari pelayanan itu,
diharapkan bahwa koperasi mendapatkan nilai lebih dari selisih antara
biaya pelayanan dan pendapatan.
e. Kemandirian. Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa koperasi
harus mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan keputusan usaha dan
organisasi. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan
yang bertanggungjawab, otonomi, swadaya, dan keberanian
mempertanggungjawabkan segala tindakan/perbuatan sendiri dalam
pengelolaan usaha dan organisasi. Agar koperasi dapat mandiri, peran
serta anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa sangat menentukan. Bila
setiap anggota konsekuen dengan keanggotaannya dalam arti melakukan
segala aktivitas ekonominya melalui koperasi dan koperasi mampu
menyediakannya, maka prinsip kemandirian ini akan tercapai.

5
f. Pendidikan perkoperasian. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
Koperasi (SDMK) adalah sangat vital dalam memajukan koperasinya.
Hanya dengan kualitas SDMK yang baiklah, maka cita-cita atau tujuan
koperasi dapat diwujudkan. Nampaknya UU No. 25/1992 mengantisipasi
dampak dari globalisasi ekonomi di mana SDMK menjadi penentu utama
berhasil tidaknya koperasi melaksanakan fungsi dan tugasnya.
g. Kerja sama antar koperasi. Kerja sama antarkoperasi dapat dilakukan di
tingkat lokal, nasional, dan internasional. Prinsip ini sebenarnya lebih
bersifat "strategi" dalam bisnis. Dalam teori bisnis ada dikenal "Synergy
Strategy" yang salah satu aplikasinya adalah kerja sama antar dua
organisasi atau perusahaan.
Koperasi simpan pinjam memiliki tiga 3 prinsip utama yaitu:
1. Swadaya
Pengertian Koperasi Swadaya adalah memiliki prinsip bahwa tabungan
hanya diperoleh dari anggotanya.
2. Setia kawan
Pengertian Koperasi Setia Kawan adalah memiliki prinsip bahwa
pinjaman hanya diberikan kepada anggota.
3. Pendidikan dan Penyadaran
Pengertian Koperasi Pendidikan dan Penyadaran adalah memiliki prinsip
membangun watak adalah yang utama, jadi hanya yang berwatak baik
yang dapat diberi pinjaman.
B. Sumber Dana Koperasi Simpan Pinjam
Untuk bisa menjalankan usahanya koperasi simpan pinjam harus
melakukan penghimpunan dana. Dana-dana tersebut bisa uang yang masuk
kategori hutang atau ekuitas atau kekayaan bersih. Jika dilihat jenis sumber
dana maka dana yang berbentuk hutang berasal dari tabungan kemudian
simpanan berjangka atau pinjaman yang diterima koperasi simpan pinjam
sedangkan yang bersumber dari kekayaan bersin diantaranya berasal dari
sumber simpanan wajib anggota dan simpanan sukerela, cadangan umum
serta sehu di tahun berjalan. Dari keseluruhan sumber dana tersebut, sumber

6
dana utama adalah simpanan, sehingga perlu diberikan penjelasan yang lebih
mendalam tentang simpanan. Menurut PP 9 Tahun 1995 simpanan adalah
dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau
anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasi
berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana dinyatakan dalam PP tersebut
adalah simpanan yang merupakan hutang bagi KSP/USP, sementara itu
terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang merupakan kekayaan bersih
bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi KSP).
Pembahasan mengenai simpanan di bawah ini, meliputi simpanan yang
merupakan kekayaan bersih, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib serta
simpanan yang merupakan hutang, yaitu tabungan dan simpanan berjangka.
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi
simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya.
Bagi anggota koperasi yang kelebihan dana diharapkan untuk menyimpan
dananya di koperasi kemudian oleh pihak koperasi di pinjamkan kembali
kepada para anggota yang membutuhkan dana dan jika memungkinkan
koperasi juga dapat meminjamkan dananya kepada masyarakat luas.
Setiap anggota koperasi di wajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai
sumbangan anggota,di samping itu,ditetapkan pula sumbangan wajib kepada
para anggota.nya. kemudian sumber dana lainnya dapat di peroleh dari
berbagai lembaga baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang
kelebihan dana.
Secara umum sumber dana koperasi adalah :
1. Dari para anggota koperasi berupa :
a. Iuran wajib adalah cara penarikan uang untuk keorganisasian yang
periodenya ditentukan oleh organisasi terlebih dahulu.
b. Iuran pokok adalah iuran pokok hanya dibayarkan satu kali saja,yaitu
ketika bergabung menjadi anggota koperasi.
c. Iuran sukarela adalah iuran bulanan setiap anggota yang besarnya
sesuai kemampuan anggota koperasi.
2. Dari luar koperasi

7
a. Badan pemerintah
b. Perbankan
c. Lembaga swasta lainnya
Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggota sangat
tergantung kepada keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana.
Sebagai contoh dalam koperasi simpan pinjam semakin banyak seorang
anggota meminjam sejumlah uang, maka pembagian keuntungan akan
lebih besar dibandingkan dengan anggota yang tidak meminjam,
demikian pula sebailknya.
C. Jenis-jenis Koperasi dan Koperasi simpan Pinjam
Salah satu pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan dan
kepentingan para anggotanyamasig-masin kelompok masyarakat yang
mendirikan koperasi memiliki kepentingan atau tujuan yang berbeda
perbedaan kepentingan ini menyebabkan koperasi dibentuk dalm beberapa
jenis sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut.
Jenis-jenis kopeasi yang ada dan berkembang dewasa ini adalah:
1. Koperasi produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa,
dimana anggotanya berkerja sebagai pegawai atau kariawan koprasi
2. Koprasi konsumsi
Koprasi konsumsi dalah koprasi yang menyediakan barang-
barangkeprluan yang dapat langsung digukana (keperlian harian untuk
barang), misalnya : beras,gula,perkakas,dan alat alat tulis.
3. Koprasi simpan pinjam
Koprasi simpan pinjamm lembaga keuangan bukan bank yang berbentuk
koprasi dengan kegiatan usaha menerima simpanan dan memberikan
pinjaman uang kepada para anggotanya dengan bunga yang serendah
rendahnya.
Koprasi ini disebut juga koprasi kredit.koprasi yang khusus menyediakan
dana bagi anggota yang membutuhkannya dengan biaya yang lebih murah
dibanding lembaga keuangan lain

8
 Pinjaman jangka pendek koperasi
Pinjaman jangka pendek merupakan pinjaman yang berjangka waktu
satu bulan dan batas maksimal pengembalianyya adalah satu bulan.
 Pinjaman jangka panjang koprasi
Pinjaman koperasi jangka panjang merupakan pinjaman yang
berjangka waktu lebih dari satu bulan.
4. Koperasi serba guna
Koperasi serba guna memberikan produk layanan yang lebih
beragam,mukai dari konsumsi,pinjaman dana/kerit dan lainnya.
Yang membedakan koprerasi tersebut adalah usaha yang mereka
jalankan.sebagai contoh untuk koprasi produksi diutaman diberikan kepada
para anggotanya dalam rangka nberproduksi untuk menghasilkan barang
maupun jassa.produksi dapat dilakukan dalam berbagai bidang seperti
pertanian atau industri atau jassa. Kemudian koprasi konsumsi, dalam
kegiatan usahanya adalah menyediakan kebutuhan akan barang-barang pokok
sehari-hari sepersi sandang,pangan dan keutuhan yang berbentuk barang
lainnya. Kopraasi jenis ini banyak dilakukan oleh kariawan suatu perusahaan
dengan menyediakan berbagai jebutuhan bagi para anggotanya.
Sedang koprasi simpan pinjam melakukan usaha penyimpanan dan
peminjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya.
Jenis jenis Koperasi simpan pinjam:
1. Koperasi Unit Desa (KUD)
KUD biasanya berdiri di pedesaan dan menganut nilai kebersamaan.
Tujuan utama KUD adalah untuk memenuhi keperluan para anggotanya
dalam hal peralatan dan bahan pertanian, serta melayani simpan pinjam
kepada anggotanya.
2. Koperasi Serba Usaha (KSU)
KSU biasanya berdiri di pedesaan dan juga perkotaan. Tujuan utama KSU
adalah untuk membantu para anggotanya dalam permodalan dan
pengembangan usaha. KSU juga melayani simpanan dan pinjaman lunak
bagi para anggotanya. Selain itu, KSU juga membantu pembelian

9
kebutuhan para anggotanya secara kredit, misalnya kredit kendaraan
bermotor.
3. Koperasi Pasar
Koperasi pasar biasanya berdiri di pasar dimana para anggotanya terdiri
dari pedagang, kuli panggul, dan lain-lain. Tujuan koperasi pasar adalah
untuk membantu anggotanya dalam hal simpan pinjam modal dan hasil
usaha serta penyedia keperluan usaha para anggota.

D. Tujuan dan Keuntungan koperasi


Tujuan utama didirikannya koperasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan para anggotanya. Dengan pernyataan inilah maka dapat
disimpulkan bahwa koperasi sangat menguntungkan bagi anggotanya baik
secara keuangan (financial) maupun non financial. Manfaat secara keuangan
yang dirasakan oleh para anggotanya adalah sebagai berikut :
a. Dengan adanya koperasi, anggota dapat meminjam uang pada koperasi
untuk modal usaha dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan
pinjaman kepada rentenir,
b. Setiap anggota dapat membeli barang – barang kebutuhan pokok dengan
harga yang lebih murah di koperasi,
c. Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa
Hasil Usaha (SHU) yang tentu saja setelah dikurangi biaya-biaya
operasional. Dimana pembagian keuntungan atau sisa hasil usaha ini
dibagi secara adil sehingga tidak ada yang dirugikan
Sedangkan secara no financial, anggota koperasi juga akan memperoleh
keuntungan yakni sebagai berikut :
a. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong
b. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab
Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah
kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan kesejahteraan anggotanya
berarti koperasi juga memajukan kesejahteraan masyarakat dan memajukan
tatanan ekonomi nasional.

10
Dengan demikian koperasi memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika
banyak orang yang dapat mengambil kemanfaatan koperasi maka
perekonomian masyarakat pun akan semakin kuat. Oleh karena itu tak heran
jika koperasi disebut sebagai soko guru atau tiang utama perekonomian di
Indonesia.
Keuntungan dari koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada
pelanggan. Semakin banyak uang yang disalukan akan memperbesar
keuntungan koprasi disamping itu,keuntungan lainnya adalah memperoleh
biaya-biaya administrasi yang dibebankan kepada peminjam. Kemudian
keuntungan juga dapat diperoleh dari hasil investasi lain yang dilakukan diluar
kegiatan peminjaman misalnya penempatan uang dalam bidang surat-surat
berharga.
Pembagian keuntungan dalam didalam koperasi simpan pinjam diberika
terutama bagi peminjam yang tidak perna lalai memenuhi kewajibanya.
keuntungan akan diberikan sesuai dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu
periode. Semakin besar pinjaman, maka pembagian keuntungannya pun
semakin besar pula, demikian pula sebaliknya.
Dapat disimpulkan bahwa keuntungan koperasi adalah :
1. Biaya bunga yang di bebankan kepada peminjam
2. Biaya administrasi setiap kali transaksi
3. Hasil investasi diluar kegiatan koperasi

E. Pendirian Koperasi
Dasar hukum mendirikan koperasi adalah Undang-undang Nomor 25
tahun 1992 tentang Perkoperasian, PP Nomor 4 tahun 1994 tentang
persyaratan dan tata cara pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran

11
dasar koperasi, kemudian Peraturan Menteri Nomor 01 tahun 2006 yaitu
tentang petunjuk pelaksanaan pembentukan pengesahan akta pendirian dan
perubahan anggaran dasar koperasi. Koperasi merupakan usaha yang
dibentuk oleh sekelompok orang atau anggota masyarakat yang mempunyai
kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama. Dalam agenda pendirian
koperasi sebaiknya didahului dengan penyuluhan kepada seluruh calon
anggota sehingga memiliki persepsi yang sama.
Pendirian lembaga koperasi, cukup sederhana, yaitu cukup dengan
minimal 20 orang yang membuat kesepakatan dengan akte notaris, kemudian
di daftarkan di kanwill departemen koperasi setempat untuk mendapatkan
pengesahannya. Dalam susunan organisasi koperasi rapat pengurus
mengangkat pengurus dan pengawas. Sedangkan kegiatan sehari-hari
diserahkan kepada pengelola koperasi.
Dalam kegiatan peminjaman koperasi simpan pinjam mengutamakan
pemberian pinjaman kepada para anggotanya dengan bunga yang relatif
murah sekitar 12% setahun. Besarnya pinjaman biasanya di batasi sampai
jum11lah tertentu mengingat banyaknya anggota keporasi, sedangkan dana
yang tersedia biasanya terbatas. Jika memang para anggota sudah tidak
membutuhkan lagi dan dana masih lebih, Maka tidak menutup kemungkinan
koperasi memberikan pinjaman kepada bukan anggota koperasi.
F. Solusi Permasalahan yang ditawarkan dalam Koperasi
Permasalahan korupsi yang terjadi dikoperasi kebanyakan disebabkan oleh
tindakan kepengurusan yang kurang professional, serta kurangnya
keterbukaan dan kerja sama antar anggota yang terdapat dalam koperasi.
Untuk mengatasi permasalhan tersebut maka diperlukan penindakan yang
tegas terhadap kepengurusan koperasi dengan cara mengadakan pengawasan
secara berkalaterhadap pengurus dan anggota koperasi. Selain itu diperlukan
juga kepengurusan yang professional. Kepungurusan professional adalah
pengurus yang memiliki keahlian yang nyata serta jiwa yang aktif, kreatif,
dan bertanggung jawab.

12
Meninjau dari permasalahan yang terjadi maka solusi yang tepat dalam
menangani kasus ini yaitu :
1. Membentuk badan pengawas yang mengawasi segala aktifitas dan
keuangan yang berkaitan dengan kegiatan kepengurusan dan anggota.
2. Menyeleksi setiap anggota dan pengurus yang akan bergabung dalam
koperasi.
3. Memberikan pelatihan secara moral dan nyata tentang profesionalitas
pengurus koperasi.
4. Memberi dan selalu menerapkan akan pentingnya kejujuran dan
kedisiplinan dalam suatu koperasi.
Aktivitas penting dan strategis sehingga Indonesia dipercaya sebagai salah
satu pembicara untuk sharing tentang keberhasilan gerakan Koperasi terkait
Tahun Internasional Koperasi 2012. Pertama, meluncurkan program Gerakan
Masyarakat Koperasi (Gemaskop).Kedua, peluncuran logo gerakan koperasi
yang baru, Sehingga ada spirit baru yang diharapkan bisa merubah paradigma
koperasi. Lalu, ketiga, pelaksanaan revitalisasi koperasi. Keempat,
penyelenggaraan konferensi internasional tentang Micro Finance di
Yogyakarta. Kelima, kami terangkan Cooperative Entrepreneur. Jadi,
entrepreneur tak hanya di bisnis, tapi juga di koperasi," papar Menkop.
Keenam, memfokuskan gerakan koperasi kepada generasi muda dan
mahasiswa sehingga semangat gerakan koperasi lebih meningkat
kesadarannya. Ketujuh, program pendampingan koperasi secara konsisten dari
hulu hingga hilir. Kedelapan, kerjasama secara sinergi dengan sejumlah
Kementerian untuk menggiatkan ekonomi rakyat melalui
koperasi.Kesembilan, menggelar sejumlah training atau pelatihan bagi
koperasi pemuda. Dan ke-,10, menerbitkan revisi terhadap UU Koperasi No
25/1992 menjadi UU No 17/2012 tentang Perkoperasian.
Keberadaan lembaga penjamin simpanan koperasi itu bertujuan memberi
perlindungan bagi nasabah koperasi. Dan Undang-Undang (UU) Koperasi
Nomor 17 Tahun 2012 yang baru saja disahkan, sebenarnya merupakan
pemberian amanat inisiatif dibentuknya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

13
Koperasi Selain itu, banyaknya praktik rentenir di koperasi juga akan
diminimalisasi oleh peraturan pemerintah itu. Koperasi yang sehat juga harus
melakukan rapat anggota tahunan (RAT) secara rutin. Hasilnya akan diaudit
oleh akuntan publik
UU baru itu akan memperbolehkan investor masuk menanamkan
modalnya, lnvestor dapat menjadi sumber pembiayaan yang efektif bagi
koperasi karena tidak mengenal dana hibah dan modal penyertaan. Seluruh
kegiatan koperasi itu akan diawasi oleh Lembaga Pengawas Koperasi (LPK).

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

14
Koperasi merupakan salah satu bidang usaha yang cocok dengan
kepribadian bangsa Indonesia yaitu gotong royong. Ada beragam jenis dan
tingkatan koperasi di Indonesia, salah satunya adalah koperasi simpan
pinjam. Koperasi simpan pinjam memberikan berjuta manfaat bagi
anggotanya, khususnya terkait dengan permodalan, baik untuk kebutuhan
rumah tangga maupun untuk berwirausaha. Di Indonesia pembentukan usaha
koperasi telah diatur dalam undang undang dan peraturan pemerintah lainnya.
Untuk mendirikan usaha koperasi simpan pinjam ada beberapa hal yang harus
di pahami.
Koperasi Simpan Pinjam didirikan bertujuan untuk memberi kesempatan
kepada anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan
bunga ringan. Koperasi simpan pinjam juga berusaha untuk mencegah para
anggotanya agar tidak terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada waktu
mereka memerlukan sejumlah uang, dengan jalan menggiatkan tabungan dan
mengatur pemberian pinjaman uang dengan bunga yang serendah-rendahnya,
Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang
kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya.

B. SARAN
Koperasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan banyak pelatihan
yang diberikan utamanya kepada pengurus koperasi sehingga dapat membuat
kinerja dan pelayanan yang diberikan lebih baik dengan demikian akan
semakin banyak msyarakat yang tertarik untuk berkopersai, tentunya hal ini
diperlukan perhatian yang serius dari pemerintah khusunya instansi yang
terkait. Kepada anggota koperasi untuk lebih aktif berpartisipasi dalam
koperasi sebagai usaha yang dikerjakan secara barsama-sama dan untuk
kepentingan bersama pula.

DAFTAR PUSTAKA

15
 Kasmir, (2004). Bankdan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada
 http://www.koperasindo.net/2012/12/koperasi-simpan-pinjam-dan-
pengelolaanya.html
 http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
 hhttps://ardra.biz/tag/koperasi-serbaguna/

16

Anda mungkin juga menyukai