Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang
AKUNTANSI KOPERASI SIMPAN PINJAM. Selain sebagai tugas, makalah
yang kami buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang
lembaga keuangan lainnya lebih khususnya koperasi simpan pinjam.
Dengan demikian tidak akan tertinggal informasi mengenai lembaga
keuangan lainnya ini. Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
butuhkan agar ke depannya kami mampu menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca pada
umumnya.

Rantauprapat, Mei 2023


Penyusun,

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………. i


Daftar Isi ……………………………………………………………….. ii
BAB I Pendahuluan ……………………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang …………………………………………………….. 2
1.2. Rumusan Masalah …...……………………………………………… 2
1.3. Tujuan ……………………………………………………………… 2
BAB II Pembahasan ……….…………………………………………… 3
2.1. Pengertian & Prinsip Koperasi Simpan Pinjam ……………………. 3
2.2. Penghimpun/ Sumber Dana Koperasi ..…………………………….. 7
2.3. Jenis-jenis Koperasi ………………………………………………… 9
2.4. Keuntungan Koperasi ……………………………………………… 12
2.5. Pendirian Koperasi ………………………………………………… 13
2.6. Solusi Permasalahan yang ditawarkan dalam Koperasi …………….. 16
BAB III Penutup ………………………………………………………… 18
3.1. Kesimpulan ………………………………………………………… 18
3.2. Saran ………………………………………………………………. 18
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan,
berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan
kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-
nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help),
percaya pada diri sendiri (self reliance), dan kebersamaan (cooperation) akan
melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh
bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya.
Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usaha yang cukup
strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada
gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde Baru (Orba),
pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh kesuksesan gerakan para
petani di pedesaan yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD).
Koperasi tampil sebagai lokomotif perekonomian desa, antara lain dalam
penyaluran sarana produksi pertanian (saprotan), prosesing hasil pertanian hingga
kegiatan pemasaran ke Bulog dan pasaran umum. Selain itu, koperasi juga telah
mulai aktif dalam bidang usaha peternakan, perikanan, jasa distribusi/konsumen,
dan simpan pinjam/perkreditan. Kegiatan koperasi tersebut sudah diterima
keberadaannya oleh masyarakat sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Berdasarkan fenomena
yang terjadi selama ini, sudah banyak jumlah koperasi yang berdiri utamanya di
pedesaan. Misalnya, KUD dan Kopersi Simpan Pinjam (KSP) yang mampu
memposisikan diri sebagai lembaga dalam program pengadaan pangan nasional
serta pengelolaan dan penyaluran keuangan kepada masyarakat. Pendirian koperasi
di desa umumnya disambut baik oleh warga dengan harapan dapat meningkatkan
perekonomian desa. Menurut data statistik perkoprasian 2007 menunjukkan bahwa
tahun 2006 jumlah koperasi mencapai 141.326 unit meningkat sebesar 4,71% dari

1
tahun 2005 sejumlah 134.963 unit (www.depkop.go.id). Kondisi ini
menggambarkan keberadaan koperasi setidaknya diharapkan mampu
menumbuhkan posisi tawar (bergaining position) rakyat terhadap pasar.

1.2. Rumusan Masalah


Dengan memperhatikan pendahuluan tersebut, maka makalah ini akan membahas
tentang :
• Apa sebenarnya koperasi simpan pinjam?
• Apa tujuan pendirian koperasi dan kegiatan apa saja yang dijalankan oleh
koperasi simpan pinjam tersebut?

1.3. Tujuan
Setelah melihat rumusan masalah dari makalah ini, diharapkan pembaca mampu
untuk ;
• Menjelaskan koperasi simpan pinjam
• Menguraikan sumber dana koperasi simpan pinjam
• Menjelaskan jenis-jenis koperasi
• Menjelaskan kegiatan usaha koperasi
• Menjelaskan keuntungan koperasi simpan pinjam
• Menjelaskan perjanjian atau syarat-syarat pendirian koperasi simpan pinjam

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Prinsip Koperasi Simpan Pinjam


Secara harafiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Cooperation
yang terdiri dari dua suku kata yaitu “co” yang berarti bersama dan “operation”
yang berarti bekerja. Jadi koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk
kerja sama dapat disebut koperasi.
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan di operasikan oleh
orang-orang demi kepentingan bersama.
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama
dikenal di Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah
Bun Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak koperasi
Indonesia. Definisi koperasi menurut “Bapak Koperasi Indonesia” Moh. Hatta
adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan
tolong-menolong.
Dalam perjalanannya koperasi yang sebenarnya sangat sesuai dengan jiwa bangsa
Indonesia justru perkembangannya tidak menggembirakan. Koperasi yang di
anggap sebagai anak kandung dan tulang punggung ekonomi kerakyatan justru
hidupnya timbul tenggelam, sekalipun pemerintah telah berjuang keras untuk
menghidupkan dan memberdayakan koperasi di tengah-tengah masyarakat. Begitu
banyak kemudahan yang di peroleh oleh badan hukum koperasi melalui berbagai
fasilitas, namun tidak banyak mengubah kehidupan koperasi itu sendiri. Memang
tidak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian kecil koperasi yang masih tetap eksis di
tengah masyarakat. Berikut ini akan dibahas rumusan masalah dalam makalah ini.
Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai
tujuan atau kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentukan dari
sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang
akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi
berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para
anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk barang ataupun pinjaman
uang.

3
Dalam praktiknya terdapat banyak jenis-jenis koperasi. Pendirian jenis
koperasi tidak lepas dari keinginan para anggota koperasi tersebut. Dalam makalah
ini hanya akan bahas mengenai koperasi yang berkaitan dengan lembaga keuangan
atau pembiayaan. Koperasi yang dapat dikategorikan sebagai lembaga pembiayaan
adalah koperasi simpan pinjam. Walaupun banyak pihak tidak memasukkannya
sebagai lembaga pembiayaan.
Alasan memasukkan koperasi simpan pinjam sebagai lembaga pembiayaan
dikarenakan usaha yang dijalankan oleh koperasi simpan pinjam adalah usaha
pembiayaan, yaitu menghimpun dana dari pada anggotanya yang kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya atau masyarakat
umum. Hal ini tentunya sesuai pula dengan ciri-ciri dan definisi lembaga keuangan
yang kegiatannya menghimpun atau menyalurkan dana atau kedua-duanya.
Dalam menjalankan kegiatannya koperasi simpan pinjam memungut
sejumlah uang dari setiap anggota koperasi. Uang yang di kumpulkan para anggota
tersebut. Kemudian dijadikan modal untuk di kelola oleh pengurus koperasi,
dipinjamkan kembali bagi anggota yang membutuhkannya.
Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
4 unsur koperasi Indonesia :
1. Koperasi adalah badan usaha;
2. Koperasi adalah kumpulan orang – orang atau badan hukum koperasi;
3. Koperasi Indonesia , koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip – prinsip
koperasi;
4. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat.

Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 , tujuan


koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional , dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.
Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah ketentuan-ketentuan
pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi.

4
Lebih jauh, prinsip-prinsip tersebut merupakan "rules of the game" dalam
kehidupan koperasi. Pada dasarnya, prinsip-prinsip koperasi sekaligus merupakan
jati diri atau ciri khas koperasi tersebut. Adanya prinsip koperasi ini menjadikan
watak koperasi sebagai badan usaha berbeda dengan badan usaha lain.
Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 dan yang berlaku saat
ini di Indonesia adalah sebagai berikut :
a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Prinsip ini mengandung
pengertian bahwa,seseorang tidak boleh dipaksa untuk menjadi anggota
koperasi, namun harus berdasar atas kesadaran sendiri. Setiap orang yang
akan menjadi anggota harus menyadari bahwa, koperasi akan dapat
membantu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya. Dengan
keyakinan tersebut, maka partisipasi aktif setiap anggota terhadap
organisasi dan usaha koperasi akan timbul.
b) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi. Prinsip pengelolaan secara
demokratis didasarkan pada kesamaan hak suara bagi setiap anggota dalam
pengelolaan koperasi. Pemilihan para pengelola koperasi dilaksanakan pada
saat rapat anggota. Para pengelola koperasi berasal dari para anggota
koperasi itu sendiri.
c) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sesuai dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Setiap anggota yang
memberikan partisipasi aktif dalam usaha koperasi akan mendapat bagian
sisa hasil usaha yang lebih besar dari pada anggota yang pasif. Anggota
yang menggunakan jasa koperasi akan membayar nilai jasa tersebut
terhadap koperasi, dan nilai jasa yang diperoleh dari anggota tersebut akan
diperhitungkan pada saat pembagian SHU.
d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. Anggota adalah pemilik
koperasi, sekaligus sebagai pemodal dan pelanggan. Simpanan yang
disetorkan oleh anggota kepada koperasi akan digunakan koperasi untuk
melayani anggota, termasuk dirinya sendiri. Apabila anggota menuntut
pemberian tingkat suku bunga yang tinggi atas modal yang ditanamkan pada
koperasi, maka hal tersebut berarti akan membebani dirinya sendiri, karena
bunga modal tersebut akan menjadi bagian dari biaya pelayanan koperasi

5
terhadapnya. Dengan demikian, tujuan berkoperasi untuk meningkatkan
efisiensi dalam mencapai kepentingan ekonomi bersama tidak akan
tercapai. Modal dalam koperasi pada dasarnya digunakan untuk melayani
anggota dan masyarakat sekitarnya, dengan mengutamakan pelayanan bagi
anggota. Dari pelayanan itu, diharapkan bahwa koperasi mendapatkan nilai
lebih dari selisih antara biaya pelayanan dan pendapatan.
e) Kemandirian. Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa koperasi
harus mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan keputusan usaha dan
organisasi. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang
bertanggungjawab, otonomi, swadaya, dan keberanian
mempertanggungjawabkan segala tindakan/perbuatan sendiri dalam
pengelolaan usaha dan organisasi. Agar koperasi dapat mandiri, peran serta
anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa sangat menentukan. Bila setiap
anggota konsekuen dengan keanggotaannya dalam arti melakukan segala
aktivitas ekonominya melalui koperasi dan koperasi mampu
menyediakannya, maka prinsip kemandirian ini akan tercapai.
f) Pendidikan perkoperasian. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
Koperasi (SDMK) adalah sangat vital dalam memajukan koperasinya.
Hanya dengan kualitas SDMK yang baiklah, maka cita-cita atau tujuan
koperasi dapat diwujudkan. Nampaknya UU No. 25/1992 mengantisipasi
dampak dari globalisasi ekonomi di mana SDMK menjadi penentu utama
berhasil tidaknya koperasi melaksanakan fungsi dan tugasnya.
g) Kerja sama antar koperasi. Kerja sama antarkoperasi dapat dilakukan di
tingkat lokal, nasional, dan internasional. Prinsip ini sebenarnya lebih
bersifat "strategi" dalam bisnis. Dalam teori bisnis ada dikenal "Synergy
Strategy" yang salah satu aplikasinya adalah kerja sama antar dua organisasi
atau perusahaan.

6
Koperasi simpan pinjam memiliki tiga 3 prinsip utama
1) Swadaya
Pengertian Koperasi Swadaya adalah memiliki prinsip bahwa tabungan
hanya diperoleh dari anggotanya.
2) Setia kawan
Pengertian Koperasi Setia Kawan adalah memiliki prinsip bahwa pinjaman
hanya diberikan kepada anggota.
3) Pendidikan dan Penyadaran
Pengertian Koperasi Pendidikan dan Penyadaran adalah memiliki prinsip
membangun watak adalah yang utama, jadi hanya yang berwatak baik yang
dapat diberi pinjaman.

2.2. Penghimpun / Sumber-sumber Dana Koperasi


Untuk bisa menjalankan usahanya koperasi simpan pinjam harus melakukan
penghimpunan dana. Dana-dana tersebut bisa uang yang masuk kategori hutang
atau ekuitas atau kekayaan bersih. Jika dilihat jenis sumber dana maka dana yang
berbentuk hutang berasal dari tabungan kemudian simpanan berjangka atau
pinjaman yang diterima koperasi simpan pinjam sedangkan yang bersumber dari
kekayaan bersin diantaranya berasal dari sumber simpanan wajib anggota dan
simpanan sukerela, cadangan umum serta sehu di tahun berjalan. Dari keseluruhan
sumber dana tersebut, sumber dana utama adalah simpanan, sehingga perlu
diberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang simpanan. Menurut PP 9 Tahun
1995 simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota,
koperasi lain dan atau anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk tabungan dan
simpanan koperasi berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana dinyatakan dalam
PP tersebut adalah simpanan yang merupakan hutang bagi KSP/USP, sementara itu
terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang merupakan kekayaan bersih bagi
KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi KSP). Pembahasan
mengenai simpanan di bawah ini, meliputi simpanan yang merupakan kekayaan
bersih, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib serta simpanan yang merupakan
hutang, yaitu tabungan dan simpanan berjangka.

7
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi
simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Bagi
anggota koperasi yang kelebihan dana diharapkan untuk menyimpan dananya di
koperasi dan kemudian oleh pihak koperasi dipinjamkan kembali kepada para
anggota yang membutuhkan dana dan jika memungkinkan koperasi juga dapa t
meminjamkan dananya kepada masyarakat luas.
Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai
sumbangan pokok anggota, disamping itu, ditetapkan pula sumbangan wajib
kepada para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh dari
berbagai lembaga baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang
kelebihan dana.
Secara umum sumber dana koperasi adalah :
1. Dari para anggota koperasi berupa :
a. Iuran Wajib
b. Iuran Pokok
c. Iuran Sukarela
2. Dari luar koperasi berupa :
a. Badan Pemerintah
b. Perbankan
c. Lembaga Swasta Lainnya
Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggota sangat tergantung
kepada keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana. Sebagai contoh
dalam koperasi simpan pinjam semakin banyak seorang anggota meminjam
sejumlah uang, maka pembagian keuntungan akan lebih besar dibandingkan dengan
anggota yang tidak meminjam, demikian pula sebaliknya.

2.3. Jenis-jenis Koperasi


Salah satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan dan
kepentingan para anggotanya. Masing-masing kelompok masyarakat yang
mendirikan koperasi memiliki kepentingan ataupun tujuan yang berbeda.
Perbedaan kepentingan ini menyebabkan koperasi dibentuk dalam beberapa jenis
sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut.

8
2.3.1. Jenis-jenis koperasi menurut fungsinya :
1. Koperasi Produksi
2. Koperasi Konsumsi
3. Koperasi Simpan Pinjam
4. Koperasi Serbaguna
Koperasi produksi di utamakan diberikan kepada para anggotanya dalam
rangka berproduksi untuk menghasilkan barang maupun jasa. Produksi dapat
dilakukan dalam berbagai bidang seperti pertanian atau industry atau jasa.
Kemudian koperasi konsumsi, dalam kegiatan usahanya adalah
menyediakan kebutuhan akn barang-barang pokok sehari-hari seperti sandang,
pangan dan kebutuhan yang berbentuk barang lainnya. Koperasi jenis ini banyak
dilakukan oleh karyawan suatu perusahaan dengan menyediakan berbagai
kebutuhan bagi para anggotanya.
Sedangkan koperasi simpan pinjam melakukan usaha penyimpanan dan
peminjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya. Koperasi jenis ini
sering disebut dengan koperasi kredit yang khusus menyediakan dana bagi anggota
yang memerlukan dana dengan biaya murah tentunya.

2.3.2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja


a. Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki
anggota sebanyak 20 orang perseorangan.
b. Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan
badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas
dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat
dibagi menjadi :
1. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling
sedikit 5 koperasi primer.
2. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3
koperasi pusat.
3. Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya
adalah 3 gabungan koperasi.

9
2.3.3. Jenis simpanan koperasi simpan pinjam
1) Simpanan Pokok (KSP)
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan
atau sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak
dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.
2) Simpanan Wajib (KSP)
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak
harus sama, wajib dibayar oleh anggota, kepada koperasi dalam
waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil
selama yang bersangkutan menjadi anggota.
3) Tabungan Koperasi
Tabungan koperasi adalah simpanan pada koperasi yang
penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya
hanya dapat dilakukan oleh anggota yang bersangkutan atau
kuasanya dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi, setiap
saat pada hari kerja Koperasi. Faktor-faktor yang harus diperhatikan
oleh KSP/USP agar anggota berminat menyimpan di koperasi
antara lain adalah:
a. Keamanan dana, dalam arti dapat ditarik kembali oleh
pemiliknya sesuai dengan perjanjian.
b. Menghasilkan nilai tambah dalam bentuk bunga simpanan atau
insentif lainnya dan diterima oleh anggota sesuai dengan perjanjian.
c. Bahwa menabung di KSP/USP merupakan wujud dari
partisipasi anggota di dalam kedudukannya sebagai pengguna
jasa,dan karena itu anggota merasakan adanya kedudukan yang
lebih istimewa dibandingkan dengan menabung di tempat lain.
Keistimewaan anggota tersebut antara lain misalnya karena
menerima sisa hasil usaha pada akhir tahun buku, ikut serta
mengambil keputusan koperasi dan lain-lain.
Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tabungan dapat
meliputi :

10
a) Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap saat pada
hari kerja;
b) Jumlah setoran minimal pertama (saat pembukaan tabungan)
dan setoran minimal selanjutnya;
c) Jumlah saldo minimal yang harus ada dalam tabungan;
d) Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak harus pemilik
tabungan;
e) Pengambilan tabungan hanya dapat dilakukan oleh pemilik
tabungan atau yang diberikan kuasa;
f) Sebagai imbalan, KSP/USP memberikan bunga tabungan
kepada penyimpan;
g) Bunga tabungan dihitung menggunakan metode tertentu
misalnya saldo rata-rata harian, saldo terkecil atau yang lainnya;
h) Pembayaran bunga dilakukan setiap akhir bulan dengan
menambahkannya ke dalam saldo tabungan;
i) Penanggung jawab penghitungan bunga adalah bagian
pembukuan.
4) Simpanan Berjangka Koperasi
Simpanan berjangka koperasi adalah simpanan pada koperasi yang
penyetorannya dilakukan satu kali untuk suatu jangka waktu tertentu
sesuai dengan perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang
bersangkutan dan tidak boleh diambil sebelum jangka waktu
tersebut berakhir. Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan
simpanan berjangka dapat meliputi:
a. Calon penyimpan pada simpanan berjangka disyaratkan terlebih
dulu untuk menjadi penabung.
b. Jumlah setoran minimal.
c. Sebagai imbalan, penyimpanan akan mendapatkan bunga sesuai
dengan jangka waktu dari simpanan berjangka tersebut.
d. Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan setiap akhir
bulan dengan menambahkannya ke dalam saldo tabungan.

11
2.4. Keuntungan Koperasi
Tujuan utama didirikannya koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
para anggotanya. Dengan pernyataan inilah maka dapat disimpulkan bahwa
koperasi sangat menguntungkan bagi anggotanya baik secara keuangan (financial)
maupun non financial. Manfaat secara keuangan yang dirasakan oleh para
anggotanya adalah sebagai berikut :
a. Dengan adanya koperasi, anggota dapat meminjam uang pada koperasi
untuk modal usaha dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan
pinjaman kepada rentenir,
b. Setiap anggota dapat membeli barang – barang kebutuhan pokok dengan
harga yang lebih murah di koperasi,
c. Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa
Hasil Usaha (SHU) yang tentu saja setelah dikurangi biaya-biaya
operasional. Dimana pembagian keuntungan atau sisa hasil usaha ini dibagi
secara adil sehingga tidak ada yang dirugikan

Sedangkan secara no financial, anggota koperasi juga akan memperoleh


keuntungan yakni sebagai berikut :
a. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong
b. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab

Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah


kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan kesejahteraan anggotanya
berarti koperasi juga memajukan kesejahteraan masyarakat dan memajukan tatanan
ekonomi nasional.
Dengan demikian koperasi memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika banyak
orang yang dapat mengambil kemanfaatan koperasi maka perekonomian
masyarakat pun akan semakin kuat. Oleh karena itu tak heran jika koperasi disebut
sebagai soko guru atau tiang utama perekonomian di Indonesia.
Keuntungan dari koperasi juga adalah bunga yang dibebankan kepada
peminjam. Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan
koperasi. Disamping itu, keuntungan lainnya adalah memperoleh biaya-biaya

12
administrasi yang dibebankan kepada peminjam. Kemudian keuntungan juga dapat
diperoleh dari hasil investasi lain yang dilakukan diluar kegiatan peminjaman
misalnya penempatan uang dalam bidang surat-surat berharga.
Pembagian keuntungan didalam koperasi simpan pinjam diberikan terutama
bagi peminjam yang tidak pernah lalai memenuhi kewajibannya. Keuntungan akan
diberikan sesuai dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu periode. Semakin besar
pinjaman, maka pembagian keuntungannya pun semakin besar pula, demikian pula
sebaliknya.
Dapat disimpulkan bahwa keuntungan koperasi adalah :
1. Biaya Bungan yang dibebankan kepada peminjam;
2. Biaya administrasi setiap kali transaksi;
3. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi.

2.5. Pendirian Koperasi


Dasar hukum mendirikan koperasi adalah Undang-undang Nomor 25 tahun
1992 tentang Perkoperasian, PP Nomor 4 tahun 1994 tentang persyaratan dan tata
cara pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi, kemudian
Peraturan Menteri Nomor 01 tahun 2006 yaitu tentang petunjuk pelaksanaan
pembentukan pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi.
Koperasi merupakan usaha yang dibentuk oleh sekelompok orang atau anggota
masyarakat yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama. Dalam
agenda pendirian koperasi sebaiknya didahului dengan penyuluhan kepada seluruh
calon anggota sehingga memiliki persepsi yang sama.
Mendirikan sebuah koperasi jumlah minimal anggotanya adalah 20 orang.
Dalam proses pendiriannya awali dengan rapat pembentukan koperasi yang harus
dihadiri oleh pejabat dinas atau instansi yang membidangi permasalahan koperasi
di wilayah setempat. Ada beberapa poin penting yang wajib dibicarakan dalam
rapat pembentukan koperasi tersebut antara lain: kesepakatan nama dan tempat
kedudukan koperasi, maksud dan tujuan, jenis koperasi dan bidang usaha yang
dilakoni, keanggotaan, rapat anggota, pengurus, pengawas dan pengelola,
membahas tentang permodalan, jangka waktu serta sisa hasil usaha. Hasil dari

13
keputusan rapat tersebut akan digunakan sebagai dasar pengajuan akta pendirian ke
notaris.
Melalui notaris atau kuasa pendiri, berkas ijin pendirian koperasi simpan
pinjam tersebut diajukan ke pejabat yang berwenang untuk dievaluasi. Beberapa
bukti tertulis yang wajib dilampirkan antara lain berupa salinan akta pendirian
bermaterai, akta pendirian yang telah ditandatangani notaris, surat bukti tersedianya
modal, rencana kegiatan usaha kurang kurangnya untuk 3 tahun ke depan, dan
RAPB.

2.5.1. Proses Pengajuan Permohonan Izin dan Pengesahan


Setelah semua berkas komplit, maka pejabat yang berwenang akan
melakukan penelitian dan pengecekan untuk memutuskan layak tidaknya usaha
koperasi tersebut. Jika dari hasil review dan inspeksi diputuskan bahwa koperasi
tersebut telah memenuhi syarat maka selambat-lambatnya dalam waktu 3 bulan
surat pengesahan izin pendirian koperasi harus telah diterima oleh pengurus
koperasi tersebut.
Lalu bagaimana jika pengajuan tersebut ditolak? Berkas akan dikembalikan
sertai dengan alasan penolakan. Dalam tempo 1 bulan para pendiri koperasi harus
berusaha memenuhi persyaratan yang belum lengkap untuk diajukan kembali agar
mendapat tinjauan ulang dari pejabat yang berwenang.

Persyaratan lengkap untuk membentuk dan mendirikan koperasi simpan pinjam


dapat dilihat pada daftar berikut:
1. Fotokopi akta pendirian koperasi dari notaris (rangkap dua)
2. Berita acara rapat pendirian koperasi
3. Daftar hadir rapat pendirian yang telah ditandatangani semua anggota
4. Fotokopi ktp pendiri
5. Kuasa pendiri atau pengurus terpilih yang bertugas untuk mengurus proses
pengesahan pembentukan koperasi
6. Surat bukti tersedianya modal
7. Rencana kegiatan usaha koperasi dalam tiga tahun kedepan
8. Rencana anggaran belanja dan pendapatan koperasi

14
9. Daftar susunan kepengurusan dan pengawas koperasi
10. Daftar sarana kerja koperasi
11. Surat pernyataan yang menyatakan tidak memiliki hubungan keluarga
antara pengurus
12. Susunan struktur organisasi koperasi

Khusus untuk koperasi simpan pinjam beberapa persyaratan tambahan antara lain:
1. Surat bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian, itu berupa
deposito pada bank pemerintah atas nama menteri negara koperasi dan
umkm.
2. Kelengkapan administrasi organisasi dan pembukuan usp yang dikelola
secara kusus dan terpisah dari pembukuan koperasinya.
3. Nama dan riwayat hidup pengurus dan pengawas
4. Surat perjanjian kerja antara pengurus koperasi dengan pengelola USP
koperasi
5. Nama dan riwayat hidup calon pengelola yang dilengkapi dengan beberapa
poin berikut seperti bukti telah mengikuti pelatihan atau magang usaha
simpan pinjam koperasi, surat keterangan berkelakuan baik atau SKCK,
surat pernyataan tidak mempunyai hubungan sedarah dengan pengurus dan
pengawas, dan terakhir adalah surat pernyataan pengelola tentang
kesediaannya untuk bekerja secara purna waktu.
6. Permohonan ijin menyelenggarakan usaha simpan pinjam
7. Menyediakan surat pernyataan bersedia untuk diperiksa dan dinilai
kesehatan USP koperasinya oleh pejabat yang berwenang. Info lebih detail,
dapat anda lihat di situs Kementerian Negara Koperasi dan UKM.

Dalam kegiatan peminjaman koperasi simpan pinjam mengutamakan


pemberian pinjaman kepada para anggotanya dengan bunga yang relatif murah
sekitar 12% setahun. Besarnya pinjaman biasanya dibatasi sampai jumlah tertentu
mengingat banyaknya anggota koperasi, sedangkan dana yang tersedia biasanya
terbatas. Jika memang para anggota sudah tidak membutuhkan lagi dan dana masih

15
lebih, maka tidak menutup kemungkinan koperasi memberikan pinjaman kepada
bukan anggota koperasi.

2.6. Solusi Permasalahan yang ditawarkan dalam Koperasi


Permasalahan korupsi yang terjadi dikoperasi kebanyakan disebabkan oleh
tindakan kepengurusan yang kurang professional, serta kurangnya keterbukaan dan
kerja sama antar anggota yang terdapat dalam koperasi. Untuk mengatasi
permasalhan tersebut maka diperlukan penindakan yang tegas terhadap
kepengurusan koperasi dengan cara mengadakan pengawasan secara berkala
terhadap pengurus dan anggota koperasi. Selain itu diperlukan juga kepengurusan
yang professional. Kepungurusan professional adalah pengurus yang memiliki
keahlian yang nyata serta jiwa yang aktif, kreatif, dan bertanggung jawab.
Meninjau dari permasalahan yang terjadi maka solusi yang tepat dalam
menangani kasus ini yaitu :
1. Membentuk badan pengawas yang mengawasi segala aktifitas dan
keuangan yang berkaitan dengan kegiatan kepengurusan dan anggota.
2. Menyeleksi setiap anggota dan pengurus yang akan bergabung dalam
koperasi.
3. Memberikan pelatihan secara moral dan nyata tentang profesionalitas
pengurus koperasi.
4. Memberi dan selalu menerapkan akan pentingnya kejujuran dan
kedisiplinan dalam suatu koperasi.

Aktivitas penting dan strategis sehingga Indonesia dipercaya sebagai salah


satu pembicara untuk sharing tentang keberhasilan gerakan Koperasi terkait Tahun
Internasional Koperasi 2012. Pertama, meluncurkan program Gerakan Masyarakat
Koperasi (Gemaskop).Kedua, peluncuran logo gerakan koperasi yang baru,
Sehingga ada spirit baru yang diharapkan bisa merubah paradigma koperasi. Lalu,
ketiga, pelaksanaan revitalisasi koperasi. Keempat, penyelenggaraan konferensi
internasional tentang Micro Finance di Yogyakarta. Kelima, kami terangkan
Cooperative Entrepreneur. Jadi, entrepreneur tak hanya di bisnis, tapi juga di
koperasi," papar Menkop. Keenam, memfokuskan gerakan koperasi kepada

16
generasi muda dan mahasiswa sehingga semangat gerakan koperasi lebih
meningkat kesadarannya. Ketujuh, program pendampingan koperasi secara
konsisten dari hulu hingga hilir. Kedelapan, kerjasama secara sinergi dengan
sejumlah Kementerian untuk menggiatkan ekonomi rakyat melalui
koperasi.Kesembilan, menggelar sejumlah training atau pelatihan bagi koperasi
pemuda. Dan ke-,10, menerbitkan revisi terhadap UU Koperasi No 25/1992
menjadi UU No 17/2012 tentang Perkoperasian.
Keberadaan lembaga penjamin simpanan koperasi itu bertujuan memberi
perlindungan bagi nasabah koperasi. Dan Undang-Undang (UU) Koperasi Nomor
17 Tahun 2012 yang baru saja disahkan, sebenarnya merupakan pemberian amanat
inisiatif dibentuknya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Koperasi Selain itu,
banyaknya praktik rentenir di koperasi juga akan diminimalisasi oleh peraturan
pemerintah itu. Koperasi yang sehat juga harus melakukan rapat anggota tahunan
(RAT) secara rutin. Hasilnya akan diaudit oleh akuntan publik
UU baru itu akan memperbolehkan investor masuk menanamkan modalnya,
lnvestor dapat menjadi sumber pembiayaan yang efektif bagi koperasi karena tidak
mengenal dana hibah dan modal penyertaan. Seluruh kegiatan koperasi itu akan
diawasi oleh Lembaga Pengawas Koperasi (LPK).

17
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Koperasi merupakan salah satu bidang usaha yang cocok dengan
kepribadian bangsa Indonesia yaitu gotong royong. Ada beragam jenis dan
tingkatan koperasi di Indonesia, salah satunya adalah koperasi simpan pinjam.
Koperasi simpan pinjam memberikan berjuta manfaat bagi anggotanya, khususnya
terkait dengan permodalan, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk
berwirausaha. Di Indonesia pembentukan usaha koperasi telah diatur dalam undang
undang dan peraturan pemerintah lainnya. Untuk mendirikan usaha koperasi
simpan pinjam ada beberapa hal yang harus di pahami.

Koperasi Simpan Pinjam didirikan bertujuan untuk memberi kesempatan


kepada anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan bunga
ringan. Koperasi simpan pinjam juga berusaha untuk mencegah para anggotanya
agar tidak terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka memerlukan
sejumlah uang, dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian
pinjaman uang dengan bunga yang serendah-rendahnya, Koperasi simpan pinjam
menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana
tersebut kepada para anggotanya.

3.2. Saran
Koperasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan banyak pelatihan
yang diberikan utamanya kepada pengurus koperasi sehingga dapat membuat
kinerja dan pelayanan yang diberikan lebih baik dengan demikian akan semakin
banyak msyarakat yang tertarik untuk berkopersai, tentunya hal ini diperlukan
perhatian yang serius dari pemerintah khusunya instansi yang terkait. Kepada
anggota koperasi untuk lebih aktif berpartisipasi dalam koperasi sebagai usaha yang
dikerjakan secara barsama-sama dan untuk kepentingan bersama pula.

18
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Kasmir.1998.BankdanLembagaKeuanganLainnya.Jakarta:RajaGrafindo, PT
http://www.koperasindo.net/2012/12/koperasi-simpan-pinjam-dan-
pengelolaanya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi

19

Anda mungkin juga menyukai