Disusun oleh:
1910020028
Akuntansi
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
penyertaan-Nya kepada , sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah individu
dengan judul “Perbedaan Perlakuan Akuntansi pada UMKM dan Koperasi Menurut
Standar ETAP”.
Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi UMKM
dan Koperasi dengan semaksimal mungkin. Terima kasih juga penyusun ucapkan
kepada dosen mata kuliah Akuntansi UMKM dan Koperasi yang telah memberikan
tugas makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itulah
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Akhir kata penyusun berharap
agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Bab I: Pendahuluan
Bab II : Pembahasan
2.1.2 Koperasi
International Cooperative Alliance (ICA) yang dikutip oleh Hendar, (2010:18)
mendefinisikan koperasi sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum, yang
bertujuan untuk memperbaiki sosial ekonomi anggotanya dan memenuhi
kebutuhan ekonomi anggota dengan saling membantu antar anggota, membatasi
keuntungan, serta usaha tersebut harus didasarkan pada prinsip koperasi
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 menyatakan bahwa koperasi adalah badan
hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan
pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang
memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya
sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Salah satu peran Koperasi yang paling
krusial dalam pertumbuhan ekonomi adalah menstimulus dinamisasi ekonomi.
Karakternya yang fleksibel dan cakap membuat Koperasi dapat direkayasa untuk
mengganti lingkungan bisnis yang lebih baik daripada perusahaan-perusahaan besar,
karena Koperasi dan UKM dianggap mampu beradaptasi dengan pasang surut dan
arah permintaan pasar.
a) Neraca atau laporan posisi keuangan yang menyajikan asset, kewajiban dan
ekuitas suatu entitas pada tanggal tertentu – akhir periode pelaporan. Informasi
yang tersajikan pada neraca minimal memuat sebagai berikut :
1. Kas dan setara kas
2. Piutang usaha dan piutang lainnya
3. Persediaan
4. Property investasi
5. Asset tetap
6. Asset tidak berwujud
7. Utang usaha dan utang lainnya
8. Asset dan kewajiban pajak
9. Kewajiban diestimasi
10. Ekuitas
b) Laporan laba-rugi
Entitas menyajikan laporan laba-rugi untuk suatu periode yang merupakan kinerja
keuangan selama periode tersebut. Informasi yang disajikan pada laporan laba
rugi minimal mencakup sebagai berikut :
1. Pendapatan
2. Beban keuangan
3. Bagian laba atau rugi dari investasiyang menggunakan ekuitas
4. Beban pajak
5. Laba atau rugi neto
Laporan laba rugi dan saldo laba menyajikan laba atau rugi entitas dan
perubahan saldo laba untuk suatu periode pelaporan. Untuk menyajikan laporan
laba rugi dan saldo laba menggantikan laporan laba rugi dan laporan perubahan
ekuitas jika perubahan pada ekuitas hanya berasal dari laba atau rugi,
pembayaran deviden, koreksi kesalahan periode lalu, dan perubahan kebijakan
akuntansi.
Infromasi yang disajikan dalam laba rugi dan saldo laba, untuk
laporan laba rugi sudah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan untuk saldo laba
mencakup :
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan
setara kas entitas yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi
selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas terdiri dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.
e) Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang
signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Catatan atas laporan keuangan
memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan
dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan harus :
1. menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi tertentu;
2. mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP
tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan;m
3. memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan
keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan.
2.2.3 Keuntungan Menerapkan SAK ETAP
UKM akan dengan mudah menyusun laporan keuangan sendiri yang dapat diaudit
sekaligus mendapat opini audit. Hal ini akan memudahkan pengusaha UKM untuk
mendapatkan pinjaman dari pihak eksternal seperti bank atau perusahaan finansial
lainnya.
SAK ETAP didesain secara dinamis dengan mengikuti perkembangan zaman saat
ini. Hal ini membuat standar keuangan bisa digunakan hingga beberapa tahun kemudian
sehingga bisnis UKM tak perlu lagi bingung mencari standar pelaporan keuangan yang
mudah dan efisien.
Inilah salah satu masalah utama yang menghambat penerapan SAK-ETAP. Banyak
pengusaha yang menganggap bahwa penerapan SAK-ETAP pada perusahaannya tidak
akan berdampak pada kondisi keuangan mereka. Hal ini tentu salah besar. SAK-ETAP
akan membantu bisnis UKM untuk mendapatkan pinjaman dari bank sehingga bisnis
UKM jadi lebih berkembang berkat suntikan modal tersebut.
1. Neraca
2. Perhitungan sisa hasil usaha
3. Laporan Perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan.
Manfaat penerapan SAK ETAP pada usaha kecil dan menengah adalah
untuk mengembangkan usaha dalam upaya meyakinkan publik bahwa usaha
yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu cara dalam
mempertanggungjawabkan perusahaan yaitu melakukan penyajian laporan
keuangan sesuai standar yang telah ditentukan. Karena dalam penyajian laporan
keuangan yang sesuai standar akan membantu manajemen perusahaan untuk
memperoleh berbagai kemudahan, misalnya untuk menentukan kebijakan
perusahaan di masa yang akan datang. Untuk memperoleh pinjaman dana dari
pihak ketiga.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 Saran
Melihat banyaknya keuntungan yang didapatkan melalui penerapan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, penulis sangat menyarankan
kepada UMKM dan koperasi agar mulai menerapkan sistem ini dalam pencatatan
laporan keuangannya agar dapat dengan pasti mengetahui dan merencanakan
pengelolaan keuangan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas
2016