Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH AKUNTANSI KOPERASI

KOPERASI KONSUMEN

NAMA-NAMA KELOMPOK
1 FERDERIKA LASFETO
2 MERI IMELDA PLAIKOL
3 OVIRODISNA BAITANU
4 YUSRON ISAMIL
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai kepentingan
yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini telah
berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum
telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian
dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Upaya dari pendirian koperasi ini
sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih memahami koperasi. Ciri utama dari
koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non koperasi) adalah posisi
anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa, anggota
koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
Koperasi dapat dikelompokkan berdasarkan jenis usahanya, keanggotaannya dan
tingkatannya. Salah satu Koperasi berdasarkan dari jenis usaha adalah koperasi konsumen.
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen dengan menjalankan
kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi. Kegiatan utama koperasi ini adalah membeli
barang atau jasa. Koperasi Konsumen Menjembatani produsen dengan konsumen yang
membutuhkan barang-barang atau jasa, atau bisa dibilang koperasi ini bisa disebut Perantara
antara produsen dan konsumen.
Tujuannya adalah untuk memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi anggotanya
dengan cara mengadakan barang atau jasa yang murah, berkualitas, dan mudah didapat. Sewaktu
era orde baru ada pembedaan nama untuk koperasi yang usahanya lebih dari satu jenis.
Kebijakan ini dimaksudkan agar mempermudah dalam hal pembinaan, Yaitu antara koperasi
yang dikhususkan tumbuh di desa-desa dan perkotaan. Untuk perkotaan, namanya KSU alias
Koperasi Serba Usaha dan KUD untuk di pedesaan.
Pada saat ini masih banyak masyarakat yang kurang memahami mengenai jenis-jenis dari
koperasi, terkhusus koperasi konsumen, banyak dari masyarakat yang sudah menjadi anggota
dari sebuah koperasi, tetapi banyak dari beberapa anggotanya juga belum memahami jenis dari
koperasi itu sendiri. maka dari itu makalah ini akan membahas mengenai Koperasi Konsumen
secara luas dan menyeluruh, supaya masyarakat lebih mengerti dan memahami apa itu Koperasi
Konsumen serta aktivitas-aktivitas apa saja yang ada dalam Koperasi Konsumen
KOPERASI KONSUMEN

A. AKTIVITAS KOPERASI KONSUMEN

Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhiratau pemakai
barang dan jasa.kegiatan utama koperasi konsumen adalah melakukan pembelian bersama.Jenis
barang atau jasayang dilayani oleh suatu koperasi yang dipenuhi kebutuhannya.Misalnya
koperasi yang mengelola took serba ada,mini market dan sebagainya.

Fungsi utama keberadaan koperasi konsumen adalah menjembatani antara produsen yang
menghasilkan suatu produk tertentu dengan konsumen yang membutuhkan produk tersebut.
Koperasi konsumen berfungi mempertemukan atau menjadi tempat pertemuan antara produsen
dan konsumen,baik secara langsung maupun tidak langsung.  Karena koperasi tidak
memproduksi sendiri produknya maka koperasi konsumen harus melakukan pembelian barang-
barang yang akan dijualnya. Barang yang akan dijual tersebut dapat dibeli kepada produsen
barang tersebut secara langsung ataupun melalui agen tunggal/distributor yang ditunjuk
produsen. Untuk membeli barang-barang tersebut koperasi harus mengeluarkan uang  sebagai
bukti pembayaran, baik pada saat terjadinya transaksi maupun di kemudian hari. Dengan adanya
barang dagangan mengharuskan koperasi melakukan aktivitas penjualan  kepada konsumen
langsung yang menjadi anggota koperasi maupun yang bukan merupakan anggota koperasi. Dari
aktivitas penjualan barang ini koperasi akan memperoleh penerimaan uang dari pelanggan.

Kas keluar penjualan


Koperasi konsumen
produsen konsumen
pembelian terima uang

Melihat fungsi koperasi konsumen tersebut diatas maka aktivitas koperasi konsumen dapat
di kelompokan ke dalam 4 kelompok utama yaitu :

1 Pembelian
2 Pengeluaran kas
3 Penjualan
4 Penerimaan kas
Dengan empat aktivitas utama seperti itu, maka sebagian besar aktivitas didalam koperasi
konsumen akan didominasikan oleh empat kegiatan tersebut. Karena itu,pencatatan transaksi
didalam koperasi konsumen akan sangat banyak berkaitan dengan keempat jenis transaksi
tersebut.

B. AKUN-AKUN KOPERASI KONSUMEN


Akun-akun yang terdapat pada koperasi konsumen yaitu:

1. Pembelian adalah rekening yang hanya digunakan untuk menampung aktivitas


pembelian barang dagangan koperasi.
2. Partisipasi bruto anggota adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan
penyerahan barang dan jasa kepada anggota, yang mencakup harga pokok dan paritsipasi
neto. Dengan kata lain, partisipasi bruto adalah nilai total penjualan produk perusahaan,
barang dan jasa, kepada anggota koperasi.
3. Partisipasi neto anggota adalah kontribusi anggota terhadap hasil usaha koperasi yang
merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban pokok. Dengan kata lain,
partisipasi neto adalah laba yang timbul akibat penjualan produk perusahaan, barang dan
jasa, kepada anggota koperasi.
4. Pendapatan dari non anggota adalah penjualan barang dan jasa kepada pihak selain
anggota koperasi.
5. Beban perkoperasian adalah beban sehubungan dengan gerakan perkoperasian dan
tidak berhubungan dengan kegiatan usaha.
6. Sisa Hasil Usaha (SHU) menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima selama
periode tertentu dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan
itu. SHU ini setelah dikurangi dengan beban-beban tertentu akan dibagikan kepada para
anggota sesuai dengan perimbangan jasanya masing-masing.
7. Persediaan adalah untuk menunjukkan jumlah barang dagangan yang dimiliki koperasi
pada awal atau akhir periode tertentu.
8. Harga Pokok Penjualan digunakan untuk menampung harga pokok/ harga beli barang
yang dijual di dalam suatu periode akuntansi.
9. Beban pokok adalah harga beli dari barang yang dijual kepada anggota koperasi. Jadi
pada dasarnya beban pokok adalah harga pokok penjualan untuk barang yang dijual
kepada anggota koperasi.
10. Potongan penjualan/ potongan tunai digunakan untuk menampung jumlah diskon atau
pengurangan yang diberikan pihak penjual kepada konsumen karena telah membayar
secara tunai atau dalam waktu yang telah ditentukan.
11. Retur penjualan digunakan untuk menampung sejumlah barang yang telah dijual
tetapi dikembalikan lagi oleh pihak pembeli karena ada ketidaksesuaian dengan pesanan.
12. Potongan pembelian digunakan untuk menampung sejumlah diskon yang telah
diberikan pihak produsen/ supplier kepada pihak pembeli karena telah membayar secara
tunai atau dalam waktu yang ditetapkan.
13. Beban pemasaran digunakan untuk menampung keseluruhan beban yang dikeluarkan
koperasi untuk mendistribusikan barang dagangannya hingga sampai ke tangan
pelanggan. Beban ini mencakup beban iklan , komisi perantara, komisi wiraniaga, dan
lain-lain.
14. Beban administrasi dan umum digunakan untuk menampung keseluruhan beban
operasi kantor. Beban ini mencakup gaji manajer koperasi, gaji manajer produksi, beban
listrik, air dan telepon, beban depresiasi, dan lain-lain.

C. Metode Pencatatan
Metode yang dapat digunakan untuk mencatat transaksi koperasi konsumen yaitu:
1. Metode Perpetual, adalah metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan
dengan persediaan barang dagangan di dalam koperasi konsumen, dimana persediaan dicatat dan
dihitung secara detail, baik pada waktu dibeli maupun dijual. Metode ini lebih cocok digunakan
di dalam koperasi yang memiliki frekuensi transaksi yang tidak terlalu tinggi tetapi nilai
transaksinya besar.

2. Metode Periodik (Fisik) adalah metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang
berkaitan dengan persediaan barang dagangan di dalam koperasi konsumen, dimana persediaan
dicatat dan dihitung hanya pada awal dan akhir periode akuntansi saja untuk menentukan harga
pokok penjualannya. Metode ini paling banyak dipakai oleh koperasi yang frekuensi
transaksinya tinggi.
Kedua metode pencatatan tersebut memiliki cara mencatat yang berbeda, khususnya untuk
transaksi pembelian penjualan. Karena untuk kedua macam transaksi tersebut memiliki metode
pencatatan yang berbeda, maka dalam penyusunan laporan laba rugi pun akan menghasilkan
susunan yang sedikit berbeda.
transaksi periodik perpetual
Pembelian barang dagangan Pembelian xxx Persediaan xxx
Kas xxx Kas xxx
Penjualan barang dagangan Kas xxx Kas xxx
Penjualan xxx Penjualan xxx
HPP xxx
Persediaan xxx
D. HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN POKOK
Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah harga beli dari barang-barang yang dijual di dalam
suatu periode akuntansi.Sedangkan Beban Pokok adalah harga beli (HPP) dari barang-barang
yang dijual kepada anggota koperasi. Untuk menghitung HPP adalah dengan menjumlahkan
persediaan awal barang dagangan dengan pembelian bersih dalam satu periode dan dikurangi
dengan jumlah persediaan barang dagangan padak akhir periode akuntansi, sedangkan untuk
menghitung pembelian bersih adalah dengan mengurangkan jumlah retur pembelian dan
potongan pembelian dari total pembelian barang dagangan pada periode tertentu.

Harga Pokok Penjualan  dihitung dengan cara:

Persediaan awal barang dagangan xxx


Pembelian                         xxx
potongan pembelian     xxx +                          
Retur Pembelian                (xxx)
Pembelian bersih                                  xxx +
Barang yang tersedia untuk dijual xxx
Persediaan akhir barang dagangan         (xxx)
Harga Pokok Penjualan xxx

Contoh Penyusunan Laporan Perhitungan Hasil Usaha pada Koperasi Konsumen


Koperasi Niaga Sejahtera adalah koperasi konsumen yang menjual barang dagangannya kepada
anggota dan non anggota. Selama bulan Januari 2003, koperasi tersebut menjual barang
dagangannya kepada anggotanya senilai Rp 60.000.000,00 dan kepada masyarakat umum yang
bukan anggota sebesar Rp 40.000000,00. Koperasi menetapkan HPP sebesar 80% dari nilai
penjualan. Sedangkan beban operasi yang dikeluarkan selama bulan Januari 2003 adalah sebagai
berikut:
Gaji pegawai koperasi          Rp 3.500.000,00
Gaji pengurus koperasi         Rp 2.500.000,00
Beban listrik, air PAM dan telepon Rp   900.000,00
Beban perlengkapan kantor Rp   250.000,00
Penyelesaian:
Beban pokok (HPP kepada anggota) = 80% x penjualan  ke anggota (partisipasi bruto anggota)
                = 80% x Rp 60.000.000,00
                  = Rp 48.000.000,00
HPP kepada non anggota         = 80% x penjualan ke non anggota
                = 80% x Rp 40.000.000,00
                = Rp 32.000.000,00

Koperasi niaga sejahtera


Perhitungan hasil usahan
Per 31 januari 2003
PARTISIPASI ANGGOTA
Partisipasi bruto anggota 60.000.000
Beban pokok (48.000.000)
Partisipasi neto anggota 12.000.000
PENDAPATAN DARI NON ANGGOTA
Penjualan 40.000,000
Harga pokok penjualan (32.000.000)
Pendapatan kotor dari non anggota 8.000.000
SISA HASIL USAHA KOTOR 20.000,000
BEBAN OPERASI
Gaji pengurus kopersi 1.500.000
Gaji pegawai koperasi 3.000.000
Beban listrik,air dan telepon 900.000,00
Beban pemakaian pperlengkapan kantor 250.000
(5.650.000.00)

SISA HASIL USAHA 14.350.000


E. PENCATATAN AKTIVITAS KOPERASI KONSUMEN
Metode perpetual menuntutkoperasi memiliki kartu persedian barang konsumen didalam
pencatatan dan pengendalian barang konsumendi gudang. Perubahan jumlah dan nilai stok
akibat keluar masuknya barang konsumen di gudang tercatat dengan jelas di dalam kartu stok
tersebut, sehingga setiap saat pihak manajemen koperasi ingin mengetahui jumlah dan nilai stok
yang dimiliki koperasi dapat diketahui dengan cepat, sedangkan metoe periodic tidak menuntut
disediakannya kartu stok untuk mencatat arus keluar masuknya barang konsumen.untuk
mengetahui jumlah dan nilai stok pada suatu saat,pihak manajemen koperasi harus melakukan
perhitungan fisik persediaan barang konsumenan (stock opname) terlebih dahulu.
Metode perpetual memiliki jaminan terhadap keakuratan informasi akibat pencatatan yang terinci
dan teratur. Hal ini disebabkan oleh diharuskannya menghitung harga pokok penjualan untuk
setiap transaksi penjualan ini cukup merepotkan akuntan koperasi. Karena itu, metode ini lebih
tepat jika digunkan untuk koperasi yang menjual produk yang memiliki harga per unit yang
tinggi dan frekuensi transaksi yang relative tidak terlalu sering, sedangkan metode periodic yang
tidak menuntut dibuatnya kartu stok, memiliki keunggulan berkaitan dengan efisiensi tenaga di
dalam pencatatan. Tetapi metodeini mengandung kelemahan dalam keakuratan data persediaan
pada suatu saat, diharuskannay melakukan stock opname untuk mengetahui jumlah dan nilai
persedian barang konsumenan pada suatu saat,jelas mengabaikan factor kecepatan penyajian data
akuntansi secara cepat. Disamping itu jika diterapkan secara murni, jelas dalam menghitung
harga pokokpenjualan akan mengabaikan hilangnya barang akibat bebagai kelemahan dalam
pengendalian persediaan.
Koperasi “Maju Terus” adalah koperasi yang bergerak dalam penjualan barang-barang
kebutuhan sehari-hari masyarakat di suatu daerah pemukiman di wilayah kota Tasikmalaya.
Koperasi ini didirikan pada pertengahan Januari 2010 dan memiliki 500 anggota.
Koperasi ini menyewa sebuah bangunan ruko 2 lantai sebesar Rp 36.000.000,- untuk jangka
waktu 2 tahun, sebagai tempat usaha. Lantai 1 digunakan sebagai toko dan lantai 2 sebagai
kantor koperasi. Koperasi ini menjual produknya baik kepada anggota maupun nonanggota. Pada
awal Maret 2010, koperasi ini mulai beroperasi dan staf akuntansi menyajikan neraca berikut:
Koperasi maju terus
Neraca
1 maret 2003
kas 221.000.000
Sewa kantor dibayar dimuka 36.000.000
Perlengkapan kantor 3.000.000 Simpanan pokok 250.000.000
Peralatan kantor 40.000.000 Simpanan wajib 50.000.000
Total aktiva 300.000.000 Total pasiva 300.000.000

Selama bulan Maret 2010, transaksi-transaksi yang terjadi sebagai berikut:


5/3/2010 Koperasi Maju Terus membeli barang dagangan berbagai jenis barang kebutuhan
sehari-hari senilai Rp 140.000.000, Rp 85.000.000 dibayar tunai dan sisanya akan dibayar
dalam waktu 2 bulan
10/3/2010 Koperasi menjual barang dagangan berbagai jenis kebutuhan sehari-hari kepada
anggota senilai Rp 96.000.000. Dari total penjualan tersebut Rp 41.000.000 dibayar tunai dan
sisanya dibayar pembeli. Koperasi menetapkan harga pokok penjualan sebesar 85% dari harga
jual barang.
12/3/2010 Koperasi membeli barang dagangan senilai Rp 32.000.000,- secara tunai.
15/3/2010 Koperasi membayar sebagian utang usaha sebesar Rp 15.000.000,-.
20/3/2010 Koperasi menjual barang dagangan kepada masyarakat umum non anggota senilai Rp
72.000.000 secara tunai.Koperasi menetapkan harga pokok penjualan sebesar 85% dari harga
jual.
29/3/2010 Koperasi membayar beban listrik, air PAM, dan telepon sebesar Rp 1.300.000,- secara
tunai.
30/3/2010 Koperasi membayar gaji pegawai sebesar Rp 2.400.000 dan gaji pengurus sebesar Rp
2.000.000 secara tunai.
31/3/2003 rapat anggota koperasi maju terus memutuskan untuk membagikan SHU sebesar Rp
10.000.000 secara tunai
F. Pencatatan Dengan Metode Perpetual
Jika dicatat dengan metode terus-menerus, koperasi diwajibkan memiliki kartu
stok/kartu persediaan untuk mencatat arus keluar barang dagangan.Setiap jenis produk harus
memiliki satu kartu stok/kartu persediaan.Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
mencatat arus masuk keluarnyapersediaan barang dagangan, antara lain FIFO, LIFO, dan
Rata-rata (Rata-rata). Kartu persediaan berguna untuk melihat dan mengendalikan arus keluar
masuknya barang serta menghitung harga pokok penjualan barang dari suatu transaksi tertentu
atau secara keseluruhan. (Mengenai pencatatan dan pembuatan kartu stok/kartu persediaan
akan dibahas secara khusus).
Dalam kasus koperasi maju terus tersebut di atas jika di transaksikan yang dilakukan
selama bulan maret 2003 dicatata dengan metode perpetual maka hasilnya sebagai berikut :

5/3/2003 Persediaan 140.000.000


Kas 85.000.000
Utang usaha 55.000.000

10/3/2003 Kas 41.000.000


Piutang anggota 55.000.000
Beban pokok 81.600.000
Pratisipasi bruto anggota 96.000.000
Persediaan 81.600.000

12/3/2003 Persediaan 32.000.000


Kas 32.000.000

15/3/2003 Utang usaha 15.000.000


Kas 15.000.000

20/3/2003 kas 72.000.000


Harga pokok penjualan 61.200.000
penjualan 72.000.000
persediaan 61.200.000

29/3/2003 Beban listrik,air,telepon 1.300.000


kas 1.300.000

30/3/2003 Gaji pegawai 2.400.000


Gaji pengurus 2.000.000
kas 4.400.000
31/3/2003 SHU dibagikan 10.000.000
kas 10.000.000

Setelah selama satu bulan koperasi maju terus melakukan transaksi dan dicatat di dalam buku
harian dengan mengunakan metode perpetual, jika kemudian semua catatan tersebut di atas
diposting ke buku besar
Nama rekening : kas
Nomor rekening : 110
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet kredit
maret 1 Saldo awal 221.000.000
5 Pembelian barang dagangan
tuani 85.000.000 136.000.000
10 penjualan tunai barang
dagangan 41.000.000 177.000.000
12 Pembelian barang dagangan
tunai 32.000.000 145.000.000
15 Pembayaran utang usaha 15.000.000 130.000.000
20 Penjualan tunai kepda non
anggota 72.000.000 202.000.000
29 Beban listrik,air dan telepon 1.300.000 200.700.000
30 Gaji pegawai dan pengurus 4.400.000 196.300.000
31 Pembagian SHU 10.000.000 186.000.000
Nama rekening : piutang anggota
Nomor rekening : 120
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 10 Penjualan secara kredit
t ke anggota 55.000.000 55.000.00
0

Nama rekening : persediaan


Nomor rekening : 130
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
maret 5 Pembelian barang
dagang 140.000.000 140.000.00
0
10 HPP penjualan ke
anggota 81.600.000 58.400.000
12 Pembelian barang 90.400.000
dagangan 32,000,000
20 HPP penjualan ke non
anggota 61.200.000 29.200.000
Nama rekening : sewa kantor dibayar dimuka
Nomor rekening : 140
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
maret Saldo awal 36.000.00
0

Nama rekening : perlengkapan kantor


Nomor rekening : 150
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 1 Saldo awal 3.000.000
t

Nama rekening : peralatan kantor


Nomor rekening : 160
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 1 Saldo awal 40.000.00
t 0

Nama rekening : utang usaha


Nomor rekening : 170
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 5 Pembelian barang
t dagangan kredit 55.000.00 55.000.000
0
15 Pembayran
sebagai utang 15.000.000 40.000.000
Nama rekening : simpanan pokok
Nomor rekening : 310
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 1 Saldo awal 250.000.000
t

Nama rekening : simpanan wajib


Nomor rekening : 320
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 1 Saldo awal 50.000.000
t

Nama rekening : pratisipasi bruto anggota


Nomor rekening : 510
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 10 Penjualan ke anggota 96.000.000 96.000.000
t

Nama rekening : penjualan


Nomor rekening : 520
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
maret 20 Penjualan tunai ke
non anggota 72.000.000 72.000.000

Nama rekening : beban pokok


Nomor rekening : 410
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
maret 10 HPP penjualan ke anggota 81.600.000 81.600.000

Nama rekening : harga pokok penjualan


Nomor rekening : 420
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 20 HPP penjualan ke
t non anggota 61.200.000 61.200.00
0

Nama rekening : gaji pegawai


Nomor rekening : 430
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 30 Gaji bulan maret 2003 2.400.000 2.400.000
t

Nama rekening : gaji pengurus


Nomor rekening :440
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 30 Gaji bulan maret 2.000.000 2.000.000
t

Nama rekening : beban listrik,air dan telepon


Nomor rekening :450
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 29 Beban bulan maret 1.300.000 1.300.000
t

Nama rekening : SHU diagikan


Nomor rekening :460
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 31 Penmbagian SHU 10.000.00 10.000.000
t 0
KOPERASI MAJU TERUS
NERACA SALDO
PER 31 JUNI 2003
NOMOR NAMA REKENING SALDO
DEBET KREDIT
REKENING
110 Kas 186.300.000
120 Piutang anggota 55.000.000
130 Persediaan 29.200.000
140 Sewa kantor dibayar 36.000.000
dimuka
150 Perlengkapan kantor 3.000.000
160 Peralatan kantor 40.000.000
210 Utang usaha 40.000.000
310 Simpanan pokok 250.000.000
320 Simpanan wajib 50.000.000
350 SHU-dibagikan 10.000.000
510 Pratisipasi bruto 96.000.000
520 Penjualan 72.000.000
410 Beben pokok 81.600.000
420 Harga pokok 61.200.000
penjualan
450 Beban listrik,air dan 1.300.000
telepon

440 Gaji pegawai 2.400.000


430 Gaji pengurus 2.000.000

total 508.000.000 508.000.000

Jika kemidia berdasarkan neraca saldo tersebut di atas, staf akuntansi koperasi menyusun
perhitungan hasil usaha maka akan terlihat laporan perhitungan usaha sebagai berikut :
Koperasi maju terus
Perhitungan hasil usaha
Per 31 maret 2003
PARTISIPASI ANGGOTA
Partisipasi bruto anggota 96.000.000
Beban pokok (81.600.000)
Partisipasi neto anggota 14.400.000
PENDAPATAN DARI NON ANGGOTA
Penjualan 72,000,000
Harga pokok penjualan (61.200.000)
SHU kotor dari non anggota 10.800.000
SISA HASIL USAHA KOTOR 25,200,000
BEBAN OPERASI
Gaji pengurus kopersi 2.000.000
Gaji pegawai koperasi 2.400.00
Beban listrik,air dan telepon 1.300.000
5.700.000 (5.700.000)
SISA HASIL USAHA 19 500.000
G.PENCATATAN METODE PERIODIK
Periodik Metode periodik tidak mengharuskan adanya kartu stok/kartu persediaan, tetapi cukup
dilakukan perhitungan fisik barang dagangan yang ada di gudang pada akhir periode akuntansi
ketika akan menyusun laporan.

5/3/2003 persediaan 140.000.000


kas 85.000.000
Utang usaha 55.000.000

10/3/2003 kas 41.000.000


Piutang anggota 55.000.000
Beban pokok 81.600.000
Pratisipasi bruto anggota 96.000.000
persediaan 81.600.000

12/3/2003 persediaan 32.000.000


kas 32.000.000

15/3/2003 Utang usaha 15.000.000


kas 15.000.000

20/3/2003 kas 72.000.000


Harga pokok penjualan 61.200.000
penjualan 72.000.000
persediaan 61.200.000

29/3/2003 Beban listrik,air,telepon 1.300.000


kas 1.300.000

30/3/2003 Gaji pegawai 2.400.000


Gaji pengurus 2.000.000
kas 4.400.000
31/3/2003 SHU dibagikan 10.000.000
kas 10.000.000

Setelah selama satu bulan koperasi maju terus melakukan transaksi dan dicatat di dalam buku
harian dengan mengunakan metode perpetual, jika kemudian semua catatan tersebut di atas
diposting ke buku besar
Nama rekening : kas
Nomor rekening : 110
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet kredit
maret 1 Saldo awal 221.000.000
5 Pembelian barang dagangan
tuani 85.000.000 136.000.000
10 penjualan tunai barang
dagangan 41.000.000 177.000.000
12 Pembelian barang dagangan
tunai 32.000.000 145.000.000
15 Pembayaran utang usaha 15.000.000 130.000.000
20 Penjualan tunai kepda non
anggota 72.000.000 202.000.000
29 Beban listrik,air dan telepon 1.300.000 200.700.000
30 Gaji pegawai dan pengurus 4.400.000 196.300.000
31 Pembagian SHU 10.000.000 186.000.000
Nama rekening : piutang anggota
Nomor rekening : 120
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 10 Penjualan secara kredit
t ke anggota 55.000.000 55.000.00
0

Nama rekening : persediaan


Nomor rekening : 130
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
maret 5 Pembelian barang
dagang 140.000.000 140.000.00
0
10 HPP penjualan ke
anggota 81.600.000 58.400.000
12 Pembelian barang 90.400.000
dagangan 32,000,000
20 HPP penjualan ke non
anggota 61.200.000 29.200.000
Nama rekening : sewa kantor dibayar dimuka
Nomor rekening : 140
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
maret Saldo awal 36.000.00
0

Nama rekening : perlengkapan kantor


Nomor rekening : 150
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 1 Saldo awal 3.000.000
t

Nama rekening : peralatan kantor


Nomor rekening : 160
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 1 Saldo awal 40.000.00
t 0

Nama rekening : utang usaha


Nomor rekening : 170
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 5 Pembelian barang
t dagangan kredit 55.000.00 55.000.000
0
15 Pembayran
sebagai utang 15.000.000 40.000.000
Nama rekening : simpanan pokok
Nomor rekening : 310
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 1 Saldo awal 250.000.000
t

Nama rekening : simpanan wajib


Nomor rekening : 320
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 1 Saldo awal 50.000.000
t

Nama rekening : pratisipasi bruto anggota


Nomor rekening : 510
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 10 Penjualan ke anggota 96.000.000 96.000.000
t

Nama rekening : penjualan


Nomor rekening : 520
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
maret 20 Penjualan tunai ke
non anggota 72.000.000 72.000.000

Nama rekening : beban pokok


Nomor rekening : 410
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
maret 10 HPP penjualan ke anggota 81.600.000 81.600.000

Nama rekening : harga pokok penjualan


Nomor rekening : 420
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 20 HPP penjualan ke
t non anggota 61.200.000 61.200.00
0

Nama rekening : gaji pegawai


Nomor rekening : 430
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 30 Gaji bulan maret 2003 2.400.000 2.400.000
t

Nama rekening : gaji pengurus


Nomor rekening :440
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 30 Gaji bulan maret 2.000.000 2.000.000
t

Nama rekening : beban listrik,air dan telepon


Nomor rekening :450
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 29 Beban bulan maret 1.300.000 1.300.000
t

Nama rekening : SHU diagikan


Nomor rekening :460
tanggal keterangan ref debet kredit saldo
2003 debet krdit
mare 31 Penmbagian SHU 10.000.00 10.000.000
t 0

KOPERASI MAJU TERUS


NERACA SALDO
PER 31 JUNI 2003
NOMOR NAMA REKENING SALDO
DEBET KREDIT
REKENING
110 Kas 186.300.000
120 Piutang anggota 55.000.000
130 Persediaan 29.200.000
140 Sewa kantor dibayar 36.000.000
dimuka
150 Perlengkapan kantor 3.000.000
160 Peralatan kantor 40.000.000
210 Utang usaha 40.000.000
310 Simpanan pokok 250.000.000
320 Simpanan wajib 50.000.000
350 SHU-dibagikan 10.000.000
510 Pratisipasi bruto 96.000.000
520 Penjualan 72.000.000
410 Beben pokok 81.600.000
420 Harga pokok 61.200.000
penjualan
450 Beban listrik,air dan 1.300.000
telepon

440 Gaji pegawai 2.400.000


430 Gaji pengurus 2.000.000

total 508.000.000 508.000.000

Dari hasil perhitungan fisik (stock opname) barang dagangan yang ada di toko Koperasi Maju
Terus pada akhir bulan Maret 2010, diketahui nilai persediaan pada saat itu adalah Rp
29.200.000,-. Berdasarkan Neraca Saldo tersebut dan hasil perhitungan fisik barang dagangan,
maka dapat disusun Laporan Perhitungan Hasil Usaha sebagai berikut:

Koperasi maju terus


Perhitungan hasil usaha
Per 31 maret 2003
PARTISIPASI ANGGOTA
Partisipasi bruto anggota 96.000.000
Beban pokok (81.600.000)
Partisipasi neto anggota 14.400.000
PENDAPATAN DARI NON ANGGOTA
Penjualan 72,000,000
Harga pokok penjualan (61.200.000)
SHU kotor dari non anggota 10.800.000
SISA HASIL USAHA KOTOR 25,200,000
BEBAN OPERASI
Gaji pengurus kopersi 2.000.000
Gaji pegawai koperasi 2.400.00
Beban listrik,air dan telepon 1.300.000
5.700.000 (5.700.000)
SISA HASIL USAHA 19 500.000

Penjualan yang dilakukan koperasi selama bulan Maret 2010 mencapai Rp 168.000.000, yang
terdiri dari penjualan kepada anggota sebesar Rp 96.000.000 dan penjualan kepada nonanggota
sebesar Rp 72.000.000.
Ini berarti proporsi penjualan kepada anggota sebesar 57% ({96.000.000 : 168.000.000} x 100%)
dan kepada non anggota sebesar 43% ( {72.000.000 : 168.000.000} x 100%).
Perhitungan SHU Kotor sebesar Rp 25.200.000, maka dari jumlah tersebut sebesar 57% atau
sebesar Rp 14.364.000 merupakan partisipasi neto anggota, dan sebanyak 43% atau sebesar Rp
10.836.000 merupakan laba kotor dari nonanggota. Perhitungan SHU, baik dengan metode
perpetual ataupun periodik, akan memperoleh nilai yang sama.

H. NERACA LAJUR
Neraca lajur bukan merupakan alat akuntansi yang harus dibuat sebelum menyusun laporan
keuangan. Media ini sama sekali bukan menjadi suatu kewajiban yang tidak boleh dihindari oleh
akuntan dalam siklus akuntansi. Neraca lajur hanya alat bantu untuk mempermudah akuntan
dalam menyusun laporan keuangan.
dari contoh kasus Koperasi Maju Terus, kita ambil yang menggunakan metode
Perpetual.Ternyata ada beberapa hal yang belum dicatat yang memerlukan penyesuaian, yaitu:
a. Setelah dihitung, perlengkapan kantor yang tersisa pada akhir bulan Maret 2010 tinggal Rp
2.400.000.
b. Beban Peralatan kantor untuk bulan Maret 2010 sebesar Rp 100.000,-.
c. Onkos angkut pengiriman penjualan barang sebesar Rp 450.000 belum dibayar dan belum
dicatat.

Koperasi maju terus


Neraca lajur
(dalam ribuan)
keterangan Neraca saldo Saldo Saldo disesuaikan Hasil usaha neraca
penyesuaian
debet kredit deb kredit debet kredit debe kred debet kredit
et t it
Kas 186.300 186.300 186.3
00
Piutang anggota 55.000 55.000 55.00
0
persediaan 29.200 29.200 29.20
0
Sewa kantor di
bayar dimuka
36.000 36.000 36.00
0
Perlengkapan 600
kantor 3.000 3.000 3.000
Peralatan kantor
40.000 40.000 40.00
0
Utang usaha 40,000 450 40.450 40.45
0
Simpanan pokok
250.000 250.000 250.0
00
Simpanan wajib
50,000 50.000 50.00
0
SHU-dibagikan
10.000 10.000 10.00
0
Partisipasi bruto 96.000
penjualan 72.000
Beban pokok 81.600
Harga pokok
penjualan 61.200
Beban
listrik,air,dan
telepon 1.300
Gaji pegawai 2.400
Gaji pengurus 2.000
Beban pemakai
perlengkapan
Beban
depresiasi
peralatan kantor
Akumulasi
depresiasi
peralatan
Beban angkut
penjualan
SHU
TOTAL

berdasarkan neraca lajur tersebut di atas, staf akuntansi koperasi menyusun perhitungan hasil
usaha maka akan terlihat laporan perhitungan usaha sebagai berikut :

Koperasi maju terus


Perhitungan hasil usaha
Per 31 maret 2003
PARTISIPASI ANGGOTA
Partisipasi bruto anggota 36.000.000
Beban pokok (81.600.000)
Partisipasi neto anggota 14.400.000
PENDAPATAN DARI NON ANGGOTA
Penjualan 72,000,000
Harga pokok penjualan (61.200.000)
SHU kotor dari non anggota 10.800.000
SISA HASIL USAHA KOTOR 25,200,000
BEBAN OPERASI
Gaji pengurus kopersi 2.000.000
Gaji pegawai koperasi 2.400.00
Beban listrik,air dan telepon 1.300.000
Beban angkut penjualan 450.000.000
Beban depresiasi peralatan kantor 100.000.000
Beban pemakaian perlengkapan kantor 600.000
6.850.000 (6.850.000.000)

SISA HASIL USAHA 18.350.000,00

Laporan perubahan ekuitas

Simpanan pokok 250.000.000


Simpanan wajib 50.000.000
Ekuitas total, 1 maret 2003 300.000.000
SHU-belum dibagikan, 1maret 2003 0,00
Sisa hasil usaha 18.350.000
SHU-dibagikan (10.000.000)
SHU-belum dibagikan, 30 juni 2003 8.350.000
Ekuitas total, 30 juni 2003 308.350.000

Neraca adalah suatu daftar yang menunjukan posisi sumber daya yang dimiliki koperasi, serta
informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Neraca koperasi dapat disusun dengan
memasukan semua rekening utang dan ekuitas ke sisi pasiva neraca. Jumlah ekuitas koperasi
yang dicatata dalam neraca adalah saldo ekuitas akhir seperti yang tertulis dilaporan perubahan
ekuitas . maka neraca koperasi maju terus dapat disusun sebagai berikut.
Koperasi maju terus

Neraca

Per 31 juni 2003

Kas 186.300.000 utang usaha 40.450,000,000

Piutang anggota 55.000.000

Persediaan 29.200.000 simpanan pokok 250.000.000

Perlengkapan kantor 2.400.000 simpanan wajib 50.000.000

Sewa kantor dimuka 36.000.000 SHU- belum dibagikan 8.350.000

Peralatan kantor 40.000.000

Akumulasi depresiasi (10.000.00)

Total aktiva 348.800.000 Total pasiva 348.800.000

I. JURNAL PENUTUP

Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun jurnal penutup adalah:


a. Menutup semua akun pendapatan, dengan cara mendebet akun pendapatan dan mengkredit
akun ikhtisar laba
b. Menutup semua akun biaya, dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit
semua akun beban

c. Menutup akun ikhtisar Laba Rugi, dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan
mengkredit akun SHU sebesar selisih pendapatan dan beban.
d. Menutup Akun-akun SHU, dengan cara mendebet akun SHU dan mengkredit akun SHU
dibagikan.

Dengan dibuatnya jurnal penutup maka aktivitas pencatatan akuntansi untuk periode yang
bersangkutan dianggap selesai dan ditutup.

Jika dari kasus koperasi maju terus diatas dibuat jurnal penutupnya maka catatan yang terlihat
adalah sebagai berikut :

Partisipasi bruto 96.000.000

Penjualan 72.000.000

Ikhtisar rugi laba 168.000.000

Ikhtisar rugi laba 149.650.000

Beban pokok 81.600.000

HPP 61.200.000

Gaji pegawai 2,400.000

Gaji pengurus 2.000.000

Beban listrik,air dan telepon 1.300.000

Beban angkut penjualan 450.000

Beban depresiasi peralatan 100.000

Beban pemakaian perlengkapan 600.000


Ikhtisar rugi laba 18.350.000

SHU-tidak dibagikan 18.350.000

SHU- bagikan 10.000.000

SHU- dibagikan 10.000.000

Anda mungkin juga menyukai