Anda di halaman 1dari 35

i

MAKALAH

“AKUNTANSI KOPERASI”

NAMA KELOMPOK 3 :

- ANGRIANI S NGONGO (1823755114)


- ESTER NOFIANTI (1823755125)
- RUT BENGNGU (1823755148)
- WINDHY A. Y. DALI (1823755159)

JURUSAN AKUNTANSI

PRODI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat,bimbingan dan penyertaannya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Judul dari makalah ini ialah “Akun/Perkiraan dan Manfaatnya Dan Jurnal”.
Makalah ini disusun untuk memenui tugas mata kuliah Sistem Pengadaian Manajemen Sektor
Publikkami menyadari bahwa pembahasan makalah ini masih sangat kurang dari
kesempurnaan sehingga sangat dibutuhkan kritik dan saran agar menjadi acaun untuk
pembuatan makalah selanjutnya dan melengkap makalah ini. Sekian dan trimakasih semoga
makaah ini bermanfaat bukan bagi kami saja tetapi juga bagi para pembacanya.

Kupang, 14 - 10 - 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB IPENDAHULUAN...........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang....................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................1

1.3. Tujuan Umum......................................................................................................................1

1.4. Manfaat.................................................................................................................................1

BAB IIPEMBAHASAN............................................................................................................2

2.1 Akun/Perkiraan dan Transaksi Perusahaan........................................................................

2.2 Bentuk Akun..................................................................................................................

2.3 Akun-Akun dalam Koperasi..........................................................................................

2.4 Pengelompokan Akun...................................................................................................

2.5 Pedoman Pengisian Akun..............................................................................................

2.6 Neraca Saldo..................................................................................................................

2.7 Laporan Saldo................................................................................................................

2.8 JurnalUmum dan Buku Harian......................................................................................

2.9 Ayat Jurnal Penyesuaian................................................................................................

BAB IIIPENUTUP.......................................................................................................................

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................

3.2 Saran..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam akutansi tidak lepas dari akun dan kode akun, yang digunakan untuk mencatat dan
menggolongkantiap-tiap transaksi yang mengakibatkan perubahan-perubahan pada harta,
utang, modal,pendapatan, dan biaya.
1.2. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka masalah-masalah yang di identifikasi
adalah:
1. Akun/Perkiraan dan Transaksi Perusahaan

2. Bentuk Akun

3. Akun-Akun dalam Koperasi

4. Pengelompokan Akun

5. Pedoman Pengisian Akun

6. Neraca Saldo

7. Laporan Saldo

8. JurnalUmum dan Buku Harian

9. Ayat Jurnal Penyesuaian

1.3. TujuanUmum
Adapun tujuannya adalah: Untuk mengatur perlakuan akuntansi yang timbul dari
hubungan transaksi antara koperasi dengan anggotanya dan transaksi lain yang spesifikp
ada koperasi.
1.4. Manfaat
Makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang akun perkiraan dan
manfaatnya

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 AKUN/PERKIRAAN DAN TRANSAKSI PERUSAHAAN


Dari ilustrasi penyusunan neraca (persamaam akuntansi) pada bab sebelumnya, terlihat
bahwa apa pun transaksi yang dilakukan koperasi semuanya akan berpengaruh
terhadap neraca. Dan semua transaksi yang dilakukan koperasi dapat terlihat dalam
neracanya. Akan tetapi, jika setiap koperasi melakukan transaksi, staf akuntansi
koperasi harus membuat neraca, di mana hal itu akan sangat merepotkan sekali.
Padahal dalam prakteknya, dalam satu hari saja bisa terjadi belasan sampai ratusan
transaksi. Oleh karena itu, diperlukan suatu media penolong yang dapat membantu staf
akuntansi untuk mencatat transaksi koperasi tanpa harus membuat neraca setiap saat.
Alat penolong ini disebut sebagai Perkiraan atau Akun.
Perkiraan (akun) adalah suatu media untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan atau
sumber daya yang dimiliki koperasi secara spesifik, seperti aktiva, utang, modal,
pendapatan, dan beban.
Tujuan penggunaan akun adalah untuk mencatat data-data yang muncul akibat
transaksi yang dilakukan koperasi dan yang menjadi dasar penyusunan laporan
keuangan. Akun memberikan informasi tentang operasi koperasi dari hari ke hari. Dari
akun dapat diketahui beberapa informasi penting bagi koperasi, seperti jumlah tagihan
pada salah satu langganan atau jumlah total tagihan, jumlah pendapatan, atau beberapa
informasi lainnya.
2.2 BENTUK AKUN
Secara umum, akun dapat berupa sebuah tabel yang dibagi menjadi dua bagian atau
dua sisi. Bagian kiri disebut Debet dan bagian kanan disebut sisi Kredit. Mencatat di
sisi kiri disebut mendebet akun dan mencatat di sisi kanan disebut mengkredit akun.
Secara berkala, sisi debet harus dijumlahkan dan dipertemukan (dikurangkan) dengan
jumlah sisi kredit, sehingga saldo akun tersebut pada suatu saat dapat diketahui.
- Akun T
Akun yang paling sederhana adalah akun yang berbentuk huruf T, yang biasa
disebut akun T. Akun T lebih banyak digunakan dalam mekanisme belajar akuntansi
di lembaga pendidikan, bukan dalam praktek. Akun ini terdiri dari dua sisi, yaitu sisi
kiri yang disebut sisi Debet dan sisi kanan disebut sisi Kredit (Gambar 4.1).

2
Bentuk Akun T

Nama Akun

Sisi Debet Sisi Kredit

- Akun Dua Kolom

Sebenarnya akun dua kolom tidak hanya terdiri dari dua kolom saja, tetapi
dapat juga terdiri dari beberapa kolom. Akun ini disebut dua kolom karena pada
dasarnya dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu kolom debet dan kolom kredit.
Kolom debet dibagi lagi menjadi kolom tanggal, kolom keterangan, dan kolom
referensi serta kolom debet. Demikian juga, kolomn kredit, dibagi menjadi kolom-
kolom seperti yang dimiliki kolom debet, sebagimana terlihat pada Gambar 4.2.
Kolom tanggal digunakan untuk mencatat waktu terjadinya transaksi, sehingga
dapat dicocokkan dengan bukti transaksinya. Kolom kedua berisi kolom keterangan,
yang berguna untuk mencatat keterangan-keterangan yang diperlukan demi
memperjelas pencatatan yang berkaitan dengan aktivitas pencatatan transaksi dalam
akun tersebut. Sebagai contoh, nama supplier, nama vendor, cara pembayaran, dan
sebagainya. Kolom berikutnya adalah kolom referensi untuk mencatat nomor atau
halaman jurnal umum yang menjadi dasar pencatatan pada akun tersebut. Sedangkan
kolom berikutnya berisi kolom debet yang digunakan untuk mencatat jumlah yang
harus dicatat menyangkut transaksi tersebut. Demikian pula sebaliknya dengan sisi
kredit.

Bentuk Akun Dua Kolom

3
Nama Akun :______________________ Nomor Akun:______________________
Tangg Tangga
Keterangan Ref Debet Keterangan Ref Kredit
al l
2008 1 2008 2
1 Jan Jan
2 4
3 5
4 7

Total Debet Total Kredit


Saldo Debet Saldo Kredit

- Akun Empat Kolom


Sebagaimana halnya dengan akun dua kolom, akun empat kolom tidak benar-
benar dibagi menjadi empat kolom saja. Akun berbentuk empat kolom itu dibagi lagi
menjadi empat bagian utama, yaitu kolom tanggal, kolom keterangan, dan kolom
debet serta kolom kredit. Tambahan dua kolom berikutnya adalah untuk mengetahui
saldo akun setiap kali terjadi pengisian pada akun tersebut. Keunggulan dari akun
empat kolom adalah bahwa saldo akun tersebut dapat diketahui setiap kali
dibutuhkan, setidaknya setiap tanggal transaksi, karena bentuk akun ini mengharuskan
akuntan untuk menghitung saldonya setiap saat.

Bentuk Akun Empat Kolom

Nama Akun :______________________ Nomor Akun:______________________


Tangg Saldo
Keterangan Ref Debet Kredit
al Debet Kredit
2008 1 2 3 4
1 Jan
2
3
4

2.3 AKUN-AKUN ADALAM KOPERASI

Untuk mencatat transaksi yang dilakukan suatu koperasi ke dalam akun, perlu
dikenal dan digunakan beberapa istilah serta akun yang biasa dan sering
digunakan dalam ilmu akuntansi. Beberapa akun yang biasa digunakan dalam
akuntansi koperasi adalah:

4
 Kas yaitu alat pembayaran yang dimiliki koperasi dan siap digunakan, seperti
cek kontan serta uang tunai (uang kertas dan uang logam).
 Piutang Anggota yaitu hak (tagihan) koperasi kepada anggota koperasi.
Tagihan tersebut timbul karena koperasi meminjamkan uang kepada
anggotanya atau karena koperasi menjual barang kepada anggotanya secara
kredit.
 Perlengkapan Kantor yaitu alat-alat yang dimiliki koperasi dan digunakan
dalam operasi jangka panjang, seperti: meja, kursi, komputer, dan sebagainya.
 Utang Usaha yaitu pinjaman (kewajiban) yang dimiliki koperasi kepada
pihak lain yang timbul akibat transaksi pembelian kredit yang dilakukan
koperasi.
 Utang Bank yaitu kewajiban yang dimiliki koperasi kepada pihak bank
karena telah meminjam uang kepada bank.
 Simpanan Sukarela yaitu kewajiban (utang) yang dimiliki koperasi kepada
anggotanya karena anggota telah menyimpan (menabung) uangnya di
koperasi.
 Dana-dana yaitu bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang disisihkan dan
dialokasikan oleh koperasi untuk tujuan tertentu, sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota. Dana-dana dapat berupa: dana
sosial, dana anggota, dana pengurus, dan sebagainya.
# Dana Anggota adalah bagian dari SHU yang dikembalikan kepada
anggota atas jasa-jasa yang telah diberikannya kepada koperasi.
# Dana Pengurus adalah bonus yang diberikan koperasi kepada pengurus
koperasi karena telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk
mengelola koperasi.
# Dana Pegawai adalah bonus yang diberikan koperasi kepada pegawai
karena telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk
mengoperasikan koperasi sehari-hari.
# Dana Pendidikan adalah bagian dari SHU yang dialokasikan koperasi
untuk meningkatkan pendidikan anggota koperasi, pengurus koperasi,
pegawai koperasi, atau pihak-pihak lain yang dipandang layak menerima
bantuan dana pendidikan.

5
# Dana Pembangunan Daerah Kerja adalah bagian dari SHU yang
dialokasikan untuk diberikan sebagai sumbangan pembangunan pada
wilayah di mana koperasi beroperasi.
# Dana Sosial adalah bagian dari SHU yang dialokasikan untuk berbagai
kegiatan sosial di wilayah di mana koperasi tersebut beropersi.
Karena dana-dana ini telah dialokasikan dari SHU untuk tujuan tertentu,
maka dana-dana tersebut merupakan bagian dari kewajiban (utang)
koperasi yang harus direalisasikan dalam jangka pendek. (Hal-hal yang
berkaitan dengan ekuitas, SHU, dan dana-dana akan dibahas secara lebih
terinci pada bab terakhir buku ini).
 Simpanan Pokok adalah jumlah nilai uang tertentu yang sama banyaknya
yang harus disetorkan setiap anggota pada waktu masuk menjadi anggota.
Jenis simpanan pokok ini tidak dapat diambil kembali selama orang tersebut
masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok ini adalah bagian dari
ekuitas (modal) koperasi.
 Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan
oleh anggota koperasi pada waktu dan kesempatan tertentu, misalnya sebulan
sekali. Jenis simpanan wajib ini dapat diambil kembali dengan cara-cara yang
diatur lebih lanjut dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
(AD/ART) serta keputusan rapat anggota koperasi. Simpanan pokok ini
adalah bagian dari ekuitas (modal) koperasi.
 Modal Sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat
dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah dan
tidak mengikat. Modal sumbangan tidak dapat dibagikan kepada koperasi
selama koperasi belum dibubarkan.
 Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat
dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan
memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan usaha koperasi.
 Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang disisihkan dan
dialokasikan oleh koperasi untuk tujuan tertentu, sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota. Biasanya cadangan dibuat untuk
persiapan melakukan pengembangan usaha, investasi baru, atau antisipasi
terhadap kerugian usaha yang dialami koperasi.

6
 Partisipasi Bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan
atas penyerahan barang dan jasa kepada anggota, yang mencakup harga
pokok dan partisipasi neto. Dengan kata lain, partisipasi bruto adalah nilai
total penjualan produk koperasi, baik berupa barang maupun jasa, kepada
anggota koperasi.
 Partisipasi Neto adalah kontribusi anggota terhadap hasil usaha koperasi
yang merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban pokok. Jadi,
partisipasi neto adalah sisa hasil usaha (SHU) yang timbul akibat penjualan
produk koperasi, baik berupa barang maupun jasa, kepada anggota koperasi.
 Pendapatan dari non-anggota adalah penjualan barang dan jasa kepada
pihak selain anggota koperasi.
 Beban Operasional adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan koperasi
untuk memperoleh barang dan jasa dalam rangka menjalankan kegiatan utama
koperasi. Beban operasional terdiri dari berbagai beban, seperti beban listrik,
beban telepon, gaji pegawai, beban transportasi, dan sebagainya.
 Beban Pokok adalah pengorbananekonomis yang dilakukan koperasi dalam
rangka memperoleh partisipasi meto dari anggota. Dengan kata lain, beban
pokok adalah pengorbanan ekonomis yang terkait secara langsung dalam
rangka menjual produk koperasi kepada anggota.
 Beban Perkoperasian adalah beban sehubungan dengan gerakan
perkoperasian dan tidak berhubungan dengan kegiatan usaha.
 Sisa Hasil Usaha (SHU) menunjukkan selisih antara penghasilan yang
diterima selama periode tertentu dengan pengorbanan ekonomis yang
dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan itu. SHU ini setelah dikurangi
dengan beban-beban tertentu akan dibagikan kepada para anggota sesuai
dengan pertimbangan jasanya masing-masing. Jasa anggota diukur
berdasarkan jumlah kontribusi masing-masing terhadap pembentukan SHU
ini. Ukuran kontribusi yang digunakan adalah jumlah transaksi yang
dilakukan anggota dengan koperasi selama periode tertentu.

2.4 PENGELOMPOKAN AKUN


Secara umum, seluruh perkiraan yang ada di dalam buku besar suatu koperasi
dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:

7
1. Akun-akun neraca, atau disebut juga akun riil, yaitu semua akun yang
ada dalam neraca, seperti akun aktiva, akun utang, dan akun ekuitas. Akun
riil ni terus dilanjutkan/diakumulasi dari waktu ke waktu. Jadi sepanjang
koperasi masih beroperasi, saldo setiap akun tersebut akan terus ada atau
terbawa dari satu periode akuntansi ke periode akuntansi.
2. Akun-akun perhitungan hasil usaha, atau disebut juga akun nominal,
yaitu semua akun yang ada dalam laporan hasil usaha, yang mencakup akun
pendapatan dan akun beban. Akun-akun nominal hanya dipertahankan
selama satu periode akuntansi. Pada awal periode berikutnya, akun-akun
nominal harus dimulai dari nol. Jadi setiap akun nominal hanya berumur
satu periode akuntansi.

Buku Besar

Akun Riil Akun Nominal

Akun Aktiva Akun Pendapatan

Akun Utang Akun Biaya

Akun Modal

2.5 PEDOMAN PENGISIAN AKUN/PERKIRAAN


Karena begitu beragamnya transaksi dan begitu banyaknya akun yang digunakan
koperasi, kita harus memiliki metode yang dapat digunakan sebagai pedoman
dalam mencatat transaksi yang dilakukan koperasi ke dalam berbagai akun yang
ada. Salah satu cara yang dapat dijadikan pedoman untuk mencatat transaksi
koperasi ke dalam berbagai akun adalah dengan mengikuti pedoman berikut ini.

Aktiva Utang Ekuitas


+ - - + - +

Penjualan Beban
- + + -

8
 Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun aktiva, jika akun
tersebut bertambah nilainya, cantumkan di sisi debet, sementara jika
berkurang nilainya, cantumkan di sisi kredit.
 Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun utang/kewajiban,
jika akun tersebut bertambah nilainya dicantumkan di sisi kredit, sementara
jika berkurang nilainya cantumkan di sisi debet.
 Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun modal, jika akun
tersebut bertambah nilainya cantumkan di sisi kredit, sementara jika
berkurang nilainya cantumkan di sisi debet.
 Akun pendapatan/penjualan, jika bertambah nilainya cantumkan di sisi
kredit, sementara jika berkurang nilainya cantumkan di sisi debet.
 Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun biaya, jika
bertambah nilainya cantumkan di sisi debet, sementara jika berkurangnya
nilainya cantumkan di sisi kredit.

Pencatatan ulang transaksi koperasi “Sejahtera Mandiri” ke dalam akun-akun


berikut ini mungkin dapat memperjelas manfaat penggunaan akun dalam
akuntansi.
Transaksi (a)
Pada awal tahun 2010, karyawan PT. Duta Niaga yang berlokasi di suatu kawasan
industri di Jakarta, ingin mendirikan koperasi. Koperasi ini direncankan akan
bergerak dibidang usaha jasa simpan pinjam. Koperasi ini akan berfungsi sebagai
wadah untuk menyimpan dana anggota yang ingin menyimpan uangnya dan
memberikan pinjaman kepada anggota yang membutuhkannya. Akhirnya
didirikanlah koperasi oleh 200 orang karyawan perusahaan tersebut dan diberi nama
Koperasi “Sejahtera Mandiri”. Untuk aktivitas harian, koperasi ini akan
menggunakan salah satu ruangan di perusahaan sebagai kantor.
Pada tanggal 2 April 2010, 200 orang karyawan PT. Duta Niaga, pendiri koperasi,
menyerahkan uang sebesar Rp500.000 per orang sebagai simpanan pokok anggota
koperasi.
Penyetoran uang tunai sebagai simpanan pokok dari 200 orang anggota
koperasi sebesar Rp500.000 per orang untuk modal pendirian koperasi
mengakibatkan koperasi ini memiliki uang kas sebesar Rp100.000.000 serta dicatat

9
di sisi debet dan, pada saat yang sama, di sisi kewajiban akan terlihat ekuitas/modal
koperasi: simpanan pokok anggota sebesar Rp100.000.000 yang dicatat di sisi
kredit. Secara khusus, pencatatan transaksi ini pada akun mengharuskan staf
akuntansi menggunakan akun yang terinci, seperti akun Simpanan Pokok. Akun
Simpanan Pokok tidak digunakan pada saat membuat persamaan akuntansi, karena
dikelompokkan pada akun ekuitas koperasi. Akan tetapi, pada saat dicatat di buku
besar, akun tersebut digunakan. Berdasarkan transaksi ini, kita dapat mencatatnya
sebagai berikut :
Nama Akun : Kas
Re Kredi Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f t Debet Kredit
2010
2 April Setoran simpanan 100.000.000 100.000.000
pokok

Nama Akun : Simpanan Pokok


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 April Setoran simpanan 100.000.000 100.000.000
pokok

Transaksi (b)
Empat hari kemudian, yaitu, tanggal 6 April 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri
membeli peralatan kantor, seperti kursi, meja, lemari arsip, komputer, printer, dan
sebagainya, seharga Rp22.000.000. Pembelian peralatan kantor ini sebagian
dibayar secara tunai dan sebagian lagi secara kredit dari Toko ABC, salah satu
supplier PT. Duta Niaga. Dari jumlah itu sebanyak Rp7.000.000 telah dibayar
tunai dan sisanya akan dibayar dala waktu 4 bulan.
Transaksi pembelian peralatan kantor secara kredit tersebut akan
menambah aktiva (akun peralatan kantor) sebesar Rp22.000.000 yang dicatat di
sisi debet. Pada saat yang sama, transaksi ini mengakibatkan kas koperasi
berkurang sebesar Rp 7.000.000 yang dicatat di sisi kredit dan sekaligus
mengakibatkan timbulnya utang usaha sebesar Rp15.000.000, yang juga dicatat di
sisi kredit.

Nama Akun : Peralatan Kantor

10
Re Kredi Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f t Debet Kredit
2010
6 April Komputer, printer, 22.000.000 22.000.000
lemari, dsb.

Nama Akun : Utang Usaha


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
6 April Pembelian peralatan 15.000.000 15.000.000
kantor

Nama Akun : kas


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apri Setoran simpanan 100.000.0 100.000.0
l pokok 00 00
6 Pembelian peralatan 7.000.00 93.000.00
kantor 0 0
Transaksi (c)
Keesokan harinya, yaitu tanggal 7 April 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri juga membeli
perlengkapan kantor, seperti kertas, pensil, penggaris, buku, dan sebagainya seharga
Rp2.000.000. Pembelian ini dilakukan secara tunai dengan menggunakan uang koperasi
“Sejahtera Mandiri”.
Transaksi pembelian perlengkapan kantor secara tunai ini akan mengakibatkan bertambahnya
aktiva (akun perlengkapan kantor) sebesar Rp2.000.000 yang dicatat di sisi debet dan, pada
saat yang sama, akan mengurangi kas sebesar Rp2.000.000 yang dicatat di sisi kredit.
Transaksi semacam ini tidak berpengaruh sama sekali terhadap sisi kewajiban. Berdasarkan
transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut:

Nama Akun : Perlengkapan Kantor


Re Kredi Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f t Debet Kredit
2010
7 April Kertas, pulpen, 2.000.000 2.000.000
pensil, rautan, dsb

Nama Akun : kas

11
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apri Setoran simpanan 100.000.0 100.000.0
l pokok 00 00
6 Pembelian peralatan 7.000.00 93.000.00
kantor 0 0
7 Pembelian 2.000.00 91.000.00
perlengkapan kantor 0 0

Transaksi (d)
Pada tanggal 2 Mei 2010, setiap anggota koperasi menyetorkan uang sebesar Rp25.000 per
orang sebagai simpanan wajib anggota.
Simpanan wajib anggota koperasi dapat dikelompokkan sebagai modal koperasi karena
bersifat permanen. Dari transaksi ini koperasi memperoleh tambahan kas sebesar
Rp5.000.000 yang dicatat di sisi debet. Pada saat yang sama di sisi kewajiban, yaitu akun
Simpanan Wajib koperasi bertambah sebesar Rp5.000.000 yang dicatat di sisi Kredit. Secara
khusus, pencatatan transaksi di akun mengharuskan staf akuntansi menggunakan akun yang
terinci, seperti akun simpanan wajib. Akun simpanan wajib tidak digunakan pada saat
membuat persamaan akuntansi, karena dikelompokkan pada akun ekuitas koperasi. Akan
tetapi, pada saat dicatat di buku besar, akun tersebut digunakan. Berdasarkan transaksi ini,
kita dapat mencatatnya sebagai berikut :

Nama Akun : kas


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apri Setoran simpanan 100.000.0 100.000.0
l pokok 00 00
6 Pembelian peralatan 7.000.00 93.000.00
kantor 0 0
7 Pembelian 2.000.00 91.000.00
perlengkapan kantor 0 0
2 Mei Setoran simpanan 5.000.000 96.000.00
wajib anggota 0

Nama Akun : simpanan wajib


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Mei Setoran simpanan 5.000.000 5.000.000

12
wajib

Transaksi (e)
Pada tanggal 5 Mei 2010, Koperasi “Sejahtera Mandiri” memperoleh kredit usaha dari Bank
Mandiri sebesar Rp 60.000.000
Transaksi ini menyebabkan kas koperasi bertambah Rp60.000.000 yang dicatat di sisi
debet dan pada saat yang sama, megakibatkan timbulnya utang bank sebesar Rp60.000.000
yang dicatat di sisi kredit. Transaksi ini dapat dicatat sebagai berikut:

Nama Akun : kas


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apri Setoran simpanan 100.000.0 100.000.000
l pokok 00
6 Pembelian peralatan 7.000.00 93.000.000
kantor 0
7 Pembelian 2.000.00 91.000.000
perlengkapan kantor 0
2 Mei Setoran simpanan 5.000.000 96.000.000
wajib anggota
5 Kredit Usaha Dari 60.000.00 156.000.000
Bank Mandiri 0

Nama Akun : Utang Bank


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
5 Mei Kredit Usaha Dari 60.000.000 60.000.000
Bank Mandiri

Transaksi (f)
Pada tanggal 6 Mei 2010, sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya sebesar
Rp12.000.000 di koperasi “Sejahtera Mandiri”.
Transaksi setoran simpanan anggota ini menyebabkan kas koperasi bertambah sebesar
Rp12.000.000 yang dicatat di sisi debet dan pada saat yang sama, di sisi kewajiban muncul
akun baru yaitu akun Simpanan Sukarela sebersar Rp12.000.000 yang dicatat di sisi kredit.

13
Akun simpanan sukarela merupakan utang koperasi kepada anggotanya, bukan modal
koperasi.

Nama Akun : kas


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apri Setoran simpanan 100.000.0 100.000.000
l pokok 00
6 Pembelian peralatan 7.000.00 93.000.000
kantor 0
7 Pembelian 2.000.00 91.000.000
perlengkapan kantor 0
2 Mei Setoran simpanan 5.000.000 96.000.000
wajib anggota
5 Kredit Usaha Dari 60.000.00 156.000.000
Bank Mandiri 0
6 Simpanan sukarela 12.000.00 168.000.000
anggota 0

Nama Akun : simpanan sukarela


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
5 Mei Simpanan sukarela 12.000.000 12.000.000
anggota

Transaksi (g)
Tanggal 10 Mei 2010, koperasi “Sejahtera Mandiri” memberikan pinjaman uang
kepada 24 orang anggotanya sebesar Rp5.000.000 per orang, dengan nilai total pinjaman
sebesar Rp120.000.000 pada suku bunga 3% per bulan.
Transaksi ini mengakibatkan jumlah kas koperasi berkurang sebesar Rp120.000.000 yang
dicatat di sisi kredit dan pada saat yang sama, mengakibatkan munculnya akun piutang
anggota sebesar jumlah yang sama yang dicatat di sisi debet. Transaksi semacam ini hanya
mengakibatkan perubahan saldo beberapa akun di sisi aktiva tetapi tidak mempengaruhi sisi
kewajiban sama sekali.

14
Nama Akun : Piutang Anggota
Re Kredi Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f t Debet Kredit
2010
10 Mei Pinjaman ke 120.000.000 120.000.000
anggota, 3%/bulan

Nama Akun : kas


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apri Setoran simpanan 100.000.0 100.000.000
l pokok 00
6 Pembelian peralatan 7.000.00 93.000.000
kantor 0
7 Pembelian 2.000.00 91.000.000
perlengkapan kantor 0
2 Mei Setoran simpanan 5.000.000 96.000.000
wajib anggota
5 Kredit Usaha Dari 60.000.00 156.000.000
Bank Mandiri 0
6 Simpanan sukarela 12.000.00 168.000.000
anggota 0
10 Piutang anggota 120.000. 48.000.000
000

Transaksi (h)
Pada tanggal 29 Mei 2010, anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi membayar
angsuran pokok, bunga pinjaman dan jasa provisi sebesar Rp18.000.000. Dari jumlah itu
sebesar Rp12.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman, sebesar Rp3.600.000
merupakan pembayaran bunga pinjaman, dan sebesar Rp2.400.000 merupakan jasa provisi.
Bagi sebuah koperasi simpan pinjam, sumber pendapatan koperasi berasal dari bunga
pinjaman yang diberikan kepada para anggotanya. Karena itu, transaksi ini mengakibatkan
kas koperasi bertambah sebesar Rp18.000.000 yang dicatat di sisi debet dan, pada saat yang
sama, akun piutang anggota akan berkurang sebesar Rp12.000.000, akun pendapatan bunga
bertambah sebesar Rp3.600.000 yang dicatat di sisi kredit, serta akun pendapatan provisi
bertambah sebesar Rp2.400.000 yang dicatat di sisi kredit.

Nama Akun : Piutang Anggota


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit

15
2010
10 Mei Pinjaman ke anggota, 120.000.0 120.000.000
3%/bulan 00
29 Angsuran pokok 12.000.0 108.000.000
piutang 00

Nama Akun : kas


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apri Setoran simpanan 100.000.0 100.000.000
l pokok 00
6 Pembelian peralatan 7.000.00 93.000.000
kantor 0
7 Pembelian 2.000.00 91.000.000
perlengkapan kantor 0
2 Mei Setoran simpanan 5.000.000 96.000.000
wajib anggota
5 Kredit Usaha Dari 60.000.00 156.000.000
Bank Mandiri 0
6 Simpanan sukarela 12.000.00 168.000.000
anggota 0
10 Piutang anggota 120.000. 48.000.000
000
29 Angsuran pokok dan 18.000.00 66.000.000
bunga 0

Nama Akun : partisipasi jasa pinjaman


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
29 Mei Pendapatan bunga 3.600.000 3.600.000
pinjaman anggota

Nama Akun : partisipasi jasa provisi


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
29 Mei Pendapatan jasa 2.400.000 2.400.000
provisi pinjaman

Transaksi (i)

16
Pada tanggal 29 Mei 2010, dibayar gaji 2 orang karyawan koperasi sebesar Rp600.000
per orang. Kedua karyawan itu bekerja mulai tanggal 1 Mei 2010. Pada saat yang sama,
koperasi membayar beban bunga pinjaman ke Bank Mandiri sebesar Rp900.000.
Transaksi pembayaran gaji ini mengakibatkan kas koperasi berkurang sebesar
Rp1.200.000 untuk gaji karyawan dan berkurang lagi sebesar Rp900.000 untuk beban bunga
utang ke Bank Mandiri. Jadi, pada tanggal ini kas koperasi berkurang sebesar Rp.2.100.000
yang dicatat di sisi kredit. Pada saat yang sama, akun Gaji ditambah sebesar Rp1.200.000 dan
akun beban bunga bertambah sebesar Rp900.000 yang dicatat di sisi debet.

Nama Akun : Gaji


Re Kredi Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f t Debet Kredit
2010
30 Mei Gaji 2 karyawan @ 1.200.000 1.200.000
Rp600.000

Nama Akun : Beban Bunga


Re Kredi Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f t Debet Kredit
2010
30 Mei Bunga usaha di 900.000 900.000
Bank Mandiri

Nama Akun : kas


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apri Setoran simpanan 100.000.0 100.000.000
l pokok 00
6 Pembelian peralatan 7.000.00 93.000.000
kantor 0
7 Pembelian 2.000.00 91.000.000
perlengkapan kantor 0
2 Mei Setoran simpanan 5.000.000 96.000.000
wajib anggota
5 Kredit Usaha Dari 60.000.00 156.000.000
Bank Mandiri 0
6 Simpanan sukarela 12.000.00 168.000.000
anggota 0
10 Piutang anggota 120.000. 48.000.000
000
29 Angsuran pokok dan 18.000.00 66.000.000

17
bunga 0
30 Beban bunga dan gaji 2.100.00 63.900.000
0

Transaksi (j)
Pada tanggal 31 Mei 2010, koperasi Sejahtera Mandiri membayar sebagian utangnya
kepada Toko ABC sebesar Rp9.000.000
Akibat transaksi ini, akun kas koperasi sebesar Rp9.000.000 yang dicatat di sisi kredit
dan pada saat yang sama, akun utang usaha juga dikurangi sebesar Rp9.000.000 yang dicatat
di sisi debet.

Nama Akun : kas


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apri Setoran simpanan 100.000.0 100.000.000
l pokok 00
6 Pembelian peralatan 7.000.00 93.000.000
kantor 0
7 Pembelian 2.000.00 91.000.000
perlengkapan kantor 0
2 Mei Setoran simpanan 5.000.000 96.000.000
wajib anggota
5 Kredit Usaha Dari 60.000.00 156.000.000
Bank Mandiri 0
6 Simpanan sukarela 12.000.00 168.000.000
anggota 0
10 Piutang anggota 120.000. 48.000.000
000
29 Angsuran pokok dan 18.000.00 66.000.000
bunga 0
30 Beban bunga dan gaji 2.100.00 63.900.000
0
31 Bayar utang usaha 9.000.00 54.900.000
0

Nama Akun : utang usaha


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
6 April Pembelian peralatan 15.000.000 15.000.000
kantor
31 Mei Pembayaran 9.000.000 6.000.000
sebagian bunga

18
2.6 NERACA SALDO
Sampai pada tahap ini, jika seluruh transaksi dihentikan dan kemudian setiap
akun yang ada dicari saldonya, yaitu selisih antara total debet dan total kredit
untuk akun aktiva, beban dan prive, serta selisih antara total kredit dengan total
debet untuk akun utang, modal, dan pendapatan. Kemudian selisih atau saldo
setiap akun tersebut akan kita susun dalam suatu daftar, yang disebut dengan
Neraca Saldo. Jadi, yang dimaksud dengan Neraca Saldo atau Neraca
Percobaan adalah suatu daftar yang berisi seluruh akun yang ada dalam buku
besar berserta saldo akhirnya pada akhir periode akuntansi tertentu.
Dari kasus Koperasi “Sejahtera Mandiri”, pada akhir bulan Mei 2010 buku
besar koperasi tersebut akan terlihat sebagai berikut:

Nama Akun : kas


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apri Setoran simpanan pokok 100.000.0 100.000.000
l 00
6 Pembelian peralatan 7.000.00 93.000.000
kantor 0
7 Pembelian perlengkapan 2.000.00 91.000.000
kantor 0
2 Mei Setoran simpanan wajib 5.000.000 96.000.000
anggota
5 Kredit Usaha Dari Bank 60.000.00 156.000.000
Mandiri 0
6 Simpanan sukarela anggota 12.000.00 168.000.000
0
10 Piutang anggota 120.000. 48.000.000
000
29 Angsuran pokok dan bunga 18.000.00 66.000.000
0
30 Beban bunga dan gaji 2.100.00 63.900.000
0

19
31 Bayar utang usaha 9.000.00 54.900.000
0

Nama Akun : Piutang Anggota


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
10 Mei Pinjaman ke anggota, 120.000.0 120.000.000
3%/bulan 00
29 Angsuran pokok 12.000.0 108.000.000
piutang 00
Nama Akun : Perlengkapan Kantor
Re Kredi Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f t Debet Kredit
2010
7 April Kertas, pulpen, 2.000.000 2.000.000
pensil, rautan, dsb

Nama Akun : Peralatan Kantor


Re Kredi Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f t Debet Kredit
2010
7 April Komputer, printer, 22.000.000 22.000.000
lemari, dsb

Nama Akun : utang usaha


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
6 April Pembelian peralatan 15.000.000 15.000.000
kantor
12 Juni Pembayaran 9.000.000 6.000.000
sebagian utang

Nama Akun : simpanan sukarela


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
6 Mei Setoran Simpanan 12.000.000 12.000.000
sukarela anggota

Nama Akun : Utang Bank


Tanggal Keterangan Re Debet Kredit Saldo

20
f Debet Kredit
2010
5 Mei Kredit Usaha Dari 60.000.000 60.000.000
Bank Mandiri

Nama Akun : Simpanan Pokok


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 April Setoran simpanan 100.000.000 100.000.000
pokok

Nama Akun : simpanan wajib


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Mei Setoran simpanan 5.000.000 5.000.000
wajib

Nama Akun : partisipasi jasa pinjaman


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
29 Mei Pendapatan bunga 3.600.000 3.600.000
pinjaman anggota

Nama Akun : partisipasi jasa provisi


Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
29 Mei Pendapatan jasa provisi 2.400.000 2.400.000
pinjaman

Nama Akun : Gaji


Re Kredi Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f t Debet Kredit
2010
30 Mei Gaji 2 karyawan @ 1.200.000 1.200.000
Rp600.000

Nama Akun : Beban Bunga


Tanggal Keterangan Re Debet Kredi Saldo
21
f t Debet Kredit
2010
30 Mei Bunga usaha di Bank 900.000 900.000
Mandiri

Berdasarkan buku besar yang dimiliki koperasi “Sejahtera Mandiri” itu, kita bisa
menyusun neraca saldo atau neraca percobaan per 31 Mei 2010. Caranya adalah dengan
membuat daftar nama akun yang ada dalam buku besar dan kemudian dilihat saldo yang ada
dalam setiap akun tersebut. Saldo setiap akun itu lalu kita masukkan de dalam daftar akun
yang telah kita buat. Akhirnya, kita akan memperoleh daftar saldo akun sebagai berikut:

Koperasi “Sejahtera Mandiri”


Neraca Saldo
Per 31 Mei 2010

Nama Akun Debet Kredit


- Kas 54.900.000
- Piutang Anggota 108.000.000
- Perlengkapan Kantor 2.000.000
- Peralatan Kantor 22.000.000
- Utang Usaha 6.000.000
- Simpanan Sukarela 12.000.000
- Utang Bank 60.000.000
- Simpanan Pokok 100.000.000
- Simpanan Wajib 5.000.000
- Partisipasi Jasa Anggota 3.600.000
- Partisipasi Jasa Provisi 2.400.000
- Gaji 1.200.000
- Beban Bunga 900.000
+ Total 189.000.000 189.000.000

2.7 LAPORAN KEUANGAN


Berdasarkan neraca saldo yang telah kita miliki, kita dapat mulai menyusun
laporan keuangan Koperasi “Sejahtera Mandiri”. Penyusunan laporan keuangan
tersebut dimulai dengan pembuatan Perhitungan Hasil Usaha, kemudian baru
disusun Neraca koperasi.
Perhitungan Hasil Usaha adalah suatu laporan yang menunjukkan kemampuan
koperasi dalam menghasilkan SHU selama suatu periode akuntansi atau satu
tahun. Untuk mengetahui SHU yang diperoleh koperasi dalam suatu periode,
hitunglah dengan cara mengurangkan beban yang dikeluarkan koperasi selama
satu periode dari pendapatan yang diperolehnya dalam periode yang sama.

22
Dalam contoh soal di atas, berdasarkan neraca saldo yang telah disusun,
perhitungan hasil usaha atau laporan laba rugi Koperasi “Sejahtera Mandiri”
adalah sebagai berikut:

Koperasi Sejahtera Mandiri


Laporan Hasil Usaha
Periode 2 April – 31 Mei 2010

# Partisipasi Bruto Anggota:


- Partisipasi Jasa Pinjaman 3.600.000
- Partisipasi Jasa Provisi 2.400.000
Total Partisipasi Bruto 6.000.000
# Beban Pokok:
- Beban bunga (900.000)
# Partisipasi Neto Anggota 5.100.000
# Beban Operasional
- Gaji (1.200.000)
# Sisa Hasil Usaha 3.900.000

Jadi, pada periode tersebut koperasi “Sejahtera Mandiri” menghasilkan


pendapatan total sebesar Rp6.000.000 dan beban yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut sebesar Rp2.100.000, sehingga diperoleh sisa hasil usaha sebesar
Rp3.900.000. Setelah diketahui SHU-nya, maka pada tahap berikutnya dapat disusun
Neraca.
Neraca adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki
koperasi, beserta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Neraca koperasi
ini dapat disusun dengan memasukkan semua akun aktiva dalam neraca saldo ke sisi
kiri neraca dan memasukkan semua akun utang dan ekuitas ke sisi kewajiban. Jumlah
ekuitas koperasi yang dicatat dalam neraca adalah saldo ekuitas akhir, yang terdiri dari
Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, dan SHU periode berjalan. Jadi, neraca koperasi
“Sejahtera Mandiri” dapat disusun sebagai berikut:
Koperasi “Sejahtera Mandiri”
Neraca
Per 31 Mei 2010

Kas 54.900.000 Utang usaha 6.000.000


Piutang Anggota 108.000.000 Simpanan Sukarela 12.000.000
Perlengkapan Kantor 2.000.000 Utang Bank 60.000.000
Peralatan Kantor 22.000.000 Simpanan Pokok 100.000.000
Simpanan Wajib 5.000.000
SHU Periode Berjalan 3.900.000
Total Aktiva 186.900.000 Total Kewajiban 186.900.000

Neraca koperasi “Sejahtera Mandiri” pada akhir periode akuntansi akan terlihat
seperti tersebut di atas, dengan total aktiva dan total kewajiban sebesar Rp186.900.000.

23
2.8 JURNAL UMUM DAN BUKU HARIAN
Jurnal Umum atau jurnal transaksi adalah aktivitas meringkas dan mencatat
transaksi koperasi berdasarkan dokumen dasar secara kronologis beserta
penjelasan yang diperlukan dalam buku harian. Jurnal berfungsi mencatat dan
meringkas pengaruh setiap transaksi koperasi terhadap persamaan dasar
akuntansi. Sedangkan akun dan buku besar berfungsi mencatat transaksi koperasi
menurut jenis transaksinya. Jadi, jurnal bukan berfungsi menggantikan buku
besar dan akun, tetapi diantara keduanya saling melengkapi satu dengan lainnya.
Transaksi yang telah dijurnal pada buku harian setiap beberapa waktu, misalnya
seminggu sekali atau sebulan sekali, harus diposting/dipindahkan ke buku besar
sesuai dengan jenis akunnya.
Buku Jurnal adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi koperasi
secara ringkas, permanen, dan lengkap serta disusun secara kronologis untuk
referansi di masa mendatang. Secara umum, buku jurnal berbentuk empat kolom
dengan manfaat yang saling menunjang satu dengan lainnya. Kolom pertama
(tanggal) berfungsi untuk mencatat tanggal transaksi. Kolom kedua (keterangan)
untuk mencatat aktifitas transaksi sesuai dengan nama akun yang terkait dan
penjelasan yang dsiperlukan. Kolom ketiga (ref) berguna untuk mencatat
referensi yang terkait dengan buku besar. Kolom keempat (jumlah) dibagi
menjadi dua kolom, yaitu kolom debet dan kolom kredit, yang berguna untuk
mencatat nilai transaksi.
Buku Jurnal
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

2008
Apri 2
l
3
5

Untuk melakukan penjurnalan, yaitu mencatat transaksi koperasi dalam buku


harian, kita dapat berpedoman pada pencatatan dalam transaksi dalam buku besar atau
akun koperasi. Untuk kelompok akun aktiva dan beban, jika bertambah dimasukkan di

24
sisi debet, jika berkurang dimasukkan di sisi kredit. Untuk kelompok akun utang,
modal, dan pendapatan, jika bertambah dimasukkan di sisi kredit dan jika berkurang
dimasukkan di sisi debet. Setiap kata yang dijadikan dasar untuk mencatat dalam buku
harian harus sama dengan nama akun yang ada di buku besar. Keterangan tambahan
dalam mencatat transaksi berfungsi untuk memperjelas transaksi yang telah di jurnal.
Contoh kasus koperasi “Sejahtera Mandiri” mungkin dapat memperjelas cara
mencatat transaksi koperasi dalam buku harian.

Transaksi (a)
Pada awal tahun 2010, karyawan PT. Duta Niaga yang berlokasi di suatu kawasan
industri di Jakarta, ingin mendirikan koperasi. Koperasi ini direncanakan akan bergerak
di bidang usaha jasa simpan pinjam. Koperasi ini akan berfungsi sebagai wadah untuk
menyimpan dana anggota yang ingin menyimpan uangnya dan memberikan pinjaman
kepada anggota yang membutuhkannya. Akhirnya didirikanlah koperasi oleh 200 orang
karyawan perusahaan tersebut yang diberi nama Koperasi “Sejahtera Mandiri”. Untuk
aktivitas harian, koperasi ini akan menggunakan salah satu ruangan di perusahaan
sebagai kantor.
Penyetoran uang tunai sebagai simpanan pokok dari 200 orang anggota koperasi
sebesar Rp500.000 per orang untuk modal pendirian koperasi mengakibatkan koperasi
ini memiliki uang kas sebesar Rp100.000.000 serta dicatat di sisi debet dan, pada saat
yang sama, di sisi kewajiban akan terlihat ekuitas/modal koperasi: simpanan pokok
anggota sebesar Rp100.000.000 yang dicatat di sisi kredit. Secara khusus, pencatatan
transaksi ini pada akun mengharuskan staf akuntansi menggunakan akun yang terinci,
seperti akun Simpanan Pokok. Akun Simpanan Pokok tidak digunakan pada saat
membuat persamaan akuntansi, karena dikelompokkan pada akun ekuitas koperasi.
Akan tetapi, pada saat dicatat di buku besar, akun tersebut digunakan. Berdasarkan
transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut:

2 April 2010 kas 100.000.000


Simpanan pokok 100.000.000

Empat hari kemudian, yaitu, tanggal 6 April 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri
membeli peralatan kantor, seperti kursi, meja, lemari arsip, komputer, printer,
dan sebagainya, seharga Rp22.000.000. Pembelian peralatan kantor ini

25
sebagian dibayar secara tunai dan sebagian lagi secara kredit dari Toko ABC,
salah satu supplier PT. Duta Niaga. Dari jumlah itu sebanyak Rp7.000.000 telah
dibayar tunai dan sisanya akan dibayar dala waktu 4 bulan.
Transaksi pembelian peralatan kantor secara kredit tersebut akan
menambah aktiva (akun peralatan kantor) sebesar Rp22.000.000 yang dicatat di
sisi debet. Pada saat yang sama, transaksi ini mengakibatkan kas koperasi
berkurang sebesar Rp 7.000.000 yang dicatat di sisi kredit dan sekaligus
mengakibatkan timbulnya utang usaha sebesar Rp15.000.000, yang juga dicatat di
sisi kredit.

6 April 2010 Peralatan kantor 22.000.000


kas 7.000.000
Utang Usaha 15.000.000
Transaksi (c)
Keesokan harinya, yaitu tanggal 7 April 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri juga membeli
perlengkapan kantor, seperti kertas, pensil, penggaris, buku, dan sebagainya seharga
Rp2.000.000. Pembelian ini dilakukan secara tunai dengan menggunakan uang koperasi
“Sejahtera Mandiri”.
Transaksi pembelian perlengkapan kantor secara tunai ini akan mengakibatkan
bertambahnya aktiva (akun perlengkapan kantor) sebesar Rp2.000.000 yang dicatat di sisi
debet dan, pada saat yang sama, akan mengurangi kas sebesar Rp2.000.000 yang dicatat di
sisi kredit. Transaksi semacam ini tidak berpengaruh sama sekali terhadap sisi kewajiban.
Berdasarkan transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut:

7 April 2010 Perlengkapan kantor 2.000.000


Kas 2.000.000

Transaksi (d)
Pada tanggal 2 Mei 2010, setiap anggota koperasi menyetorkan uang sebesar Rp25.000 per
orang sebagai simpanan wajib anggota.
Simpanan wajib anggota koperasi dapat dikelompokkan sebagai modal koperasi karena
bersifat permanen. Dari transaksi ini koperasi memperoleh tambahan kas sebesar
Rp5.000.000 yang dicatat di sisi debet. Pada saat yang sama di sisi kewajiban, yaitu akun
Simpanan Wajib koperasi bertambah sebesar Rp5.000.000 yang dicatat di sisi Kredit. Secara
khusus, pencatatan transaksi di akun mengharuskan staf akuntansi menggunakan akun yang

26
terinci, seperti akun simpanan wajib. Akun simpanan wajib tidak digunakan pada saat
membuat persamaan akuntansi, karena dikelompokkan pada akun ekuitas koperasi. Akan
tetapi, pada saat dicatat di buku besar, akun tersebut digunakan. Berdasarkan transaksi ini,
kita dapat mencatatnya sebagai berikut:

2 Mei 2010 kas 5.000.000


Simpanan wajib 5.000.000

Transaksi (e)
Pada tanggal 5 Mei 2010, Koperasi “Sejahtera Mandiri” memperoleh kredit usaha dari
Bank Mandiri sebesar Rp 60.000.000.
Transaksi ini menyebabkan kas koperasi bertambah Rp60.000.000 yang dicatat di sisi
debet dan pada saat yang sama, megakibatkan timbulnya utang bank sebesar Rp60.000.000
yang dicatat di sisi kredit. Transaksi ini dapat dicatat sebagai berikut:

6 Mei 2010 kas 60.000.000


Utang Bank 60.000.000

Transaksi (f)
Pada tanggal 6 Mei 2010, sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya sebesar
Rp12.000.000 di koperasi “Sejahtera Mandiri”.
Transaksi setoran simpanan anggota ini menyebabkan kas koperasi bertambah sebesar
Rp12.000.000 yang dicatat di sisi debet dan pada saat yang sama, di sisi kewajiban muncul
akun baru yaitu akun Simpanan Sukarela sebersar Rp12.000.000 yang dicatat di sisi kredit.
Akun simpanan sukarela merupakan utang koperasi kepada anggotanya, bukan modal
koperasi.

6 Mei 2010 kas 12.000.000


Simpanan sukarela 12.000.000

Transaksi (g)
Tanggal 10 Mei 2010, koperasi “Sejahtera Mandiri” memberikan pinjaman uang
kepada 24 orang anggotanya sebesar Rp5.000.000 per orang, dengan nilai total pinjaman
sebesar Rp120.000.000 pada suku bunga 3% per bulan.

27
Transaksi ini mengakibatkan jumlah kas koperasi berkurang sebesar Rp120.000.000
yang dicatat di sisi kredit dan pada saat yang sama, mengakibatkan munculnya akun piutang
anggota sebesar jumlah yang sama yang dicatat di sisi debet. Transaksi semacam ini hanya
mengakibatkan perubahan saldo beberapa akun di sisi aktiva tetapi tidak mempengaruhi sisi
kewajiban sama sekali.

10 Mei 2010 Piutang Anggota 120.000.000


Kas 120.000.000

Transaksi (h)
Pada tanggal 29 Mei 2010, anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi membayar
angsuran pokok, bunga pinjaman dan jasa provisi sebesar Rp18.000.000. Dari jumlah itu
sebesar Rp12.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman, sebesar Rp3.600.000
merupakan pembayaran bunga pinjaman, dan sebesar Rp2.400.000 merupakan jasa provisi.
Bagi sebuah koperasi simpan pinjam, sumber pendapatan koperasi berasal dari bunga
pinjaman yang diberikan kepada para anggotanya. Karena itu, transaksi ini mengakibatkan
kas koperasi bertambah sebesar Rp18.000.000 yang dicatat di sisi debet dan, pada saat yang
sama, akun piutang anggota akan berkurang sebesar Rp12.000.000, akun pendapatan bunga
bertambah sebesar Rp3.600.000 yang dicatat di sisi kredit, serta akun pendapatan provisi
bertambah sebesar Rp2.400.000 yang dicatat di sisi kredit.

29 Mei 2010 kas 18.000.000


Piutang Anggota 12.000.000
Partisipasi Jasa Pinjaman 3.600.000
Partisipasi Jasa Provisi 2.400.000

Transaksi (i)
Pada tanggal 29 Mei 2010, dibayar gaji 2 orang karyawan koperasi sebesar
Rp600.000 per orang. Kedua karyawan itu bekerja mulai tanggal 1 Mei 2010. Pada saat
yang sama, koperasi membayar beban bunga pinjaman ke Bank Mandiri sebesar Rp900.000.
Transaksi pembayaran gaji ini mengakibatkan kas koperasi berkurang sebesar
Rp1.200.000 untuk gaji karyawan dan berkurang lagi sebesar Rp900.000 untuk beban bunga
utang ke Bank Mandiri. Jadi, pada tanggal ini kas koperasi berkurang sebesar Rp.2.100.000

28
yang dicatat di sisi kredit. Pada saat yang sama, akun Gaji ditambah sebesar Rp1.200.000 dan
akun beban bunga bertambah sebesar Rp900.000 yang dicatat di sisi debet.

30 Mei 2010 Gaji 1.200.000


Beban Bunga 900.000 2.100.000
kas

Transaksi (j)
Pada tanggal 31 Mei 2010, koperasi Sejahtera Mandiri membayar sebagian utangnya
kepada Toko ABC sebesar Rp9.000.000
Akibat transaksi ini, akun kas koperasi sebesar Rp9.000.000 yang dicatat di sisi kredit
dan pada saat yang sama, akun utang usaha juga dikurangi sebesar Rp9.000.000 yang dicatat
di sisi debet.

31 Mei 2010 Utang Usaha 9.000.000


Kas 9.000.000

2.9 AYAT JURNAL PENYESUAIAN


Sering kali ada beberapa hal atau beberapa aktivitas koperasi yang tidak memiliki
kaitan dengan pihak lain sehingga tidak dicatat dalam jurnal umum, atau beberapa
aktivitas tertentu terkait dengan pihak lain tetapi pihak eksternal tersebut
menanggapnya transaksinya dengan pihak koperasi telah dicatat dan diakui,
sedangkan pihak koperasi menganggapnya belum selesai atau belum tepat
penyajiaannya. Aktivitas dan keterangan semacam itu perlu dicatat dan dikoreksi
agar penyajiaannya tepat. Proses koreksi tersebut dilakukan dengan membuat
Ayat Jurnal Penyesuaian.
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) adalah aktivitas untuk membetulkan
akun/perkiraan sehingga laporan yang dibuat berdasarkan akun tersebut dapat
menunjukkan pendapatan, aset atau aktiva dan kewajiban yang sesuai.
Ayat jurnal penyesuaian adalah jurnal yang tidak didasarkan pada aktivitas
transaksi tetapi pada perhitungan atau keterangan tertentu. Sebagai contoh, beban

29
penyusutan gedung, beban pemakaian perlengkapan, beban sewa gudang, utang
gaji, dan lain-lain.
1. Beban Pemakaian Perlengkapan
Perlengkapan kantor yang dibeli koperasi pada suatu saat sering kali tidak
dihitung dan dicatat pemakainnya. Pada akhir periode akuntansi, baru
dihitung sisa perlengkapan tersebut. Saldo perlengkapan pada buku besar
dikurangi dengan nilai yang diperoleh pada saat Stock opname (perhitungan
fisik) perlengkapan merupakan beban pemakaian perlengkapan.

Beban Pemakaian Perlengkapan xxx


Perlengkapan Kantor xxx

2. Beban Penyusunan Aktiva Tetap


Nilai atau harga perolehan aktiva tetap yang dibeli pada suatu saat harus
dibagi dengan jumlah periode waktu yang menikmati manfaat aktiva tetap
tersebut agar pembagian (alokasi) biaya pembelian pembelian aktiva tetap itu
lebih adil dan merata.
Beban Pemakaian Peralatan xxx
Akumulasi penyusutan peralatan xxx

Beban penyusutan bangunan xxx


Akumulasi penyusutan bangunan xxx
3. Beban Sewa Kantor
Sewa kantor yang dibayar pada suatu saat sering kali berlaku selama
beberapa periode akuntansi. Pada saat sewa kantor dibayarkan, hal itu belum
menjadi beban bagi periode tersebut sehingga diakui sebagai sewa kantor
dibayar di muka. Setelah suatu periode yang menikmati manfaat dari kantor
yang disewa tersebut berlalu, periode tersebut harus dibebani beban sewa
kantor yang dihitung secara proporsional dengan lamanya sewa.

Beban sewa kantor xxx


Sewa kantor dibayar dimuka xxx

4. Utang Gaji

30
Terkadang gaji yang menjadi beban pada suatu periode tertentu dan harus
dibayarkan pada periode tersebut belum dibayarkan sampai akhir periode
bersangkutan. Karenanya, hal itu menjadi utang gaji bagi periode tertentu.

Gaji pegawai xxx


Utang Gaji xxx

BAB III

PENUTUP
.1 Kesimpulan
Perkiraan (akun) adalah suatu media untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan atau
sumber daya yang dimiliki koperasi secara spesifik, seperti aktiva, utang, modal,
pendapatan, dan beban.Tujuan penggunaan akun adalah untuk mencatat data-data yang
muncul akibat transaksi yang dilakukan koperasi dan yang menjadi dasar penyusunan
laporan keuangan. Akun memberikan informasi tentang operasi koperasi dari hari ke hari.
Dari akun dapat diketahui beberapa informasi penting bagi koperasi, seperti jumlah
tagihan pada salah satu langganan atau jumlah total tagihan, jumlah pendapatan, atau
beberapa informasi lainnya.
Jurnal Umum atau jurnal transaksi adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi
koperasi berdasarkan dokumen dasar secara kronologis beserta penjelasan yang
diperlukan dalam buku harian. Jurnal berfungsi mencatat dan meringkas pengaruh setiap
transaksi koperasi terhadap persamaan dasar akuntansi. Sedangkan akun dan buku besar
berfungsi mencatat transaksi koperasi menurut jenis transaksinya. Jadi, jurnal bukan
berfungsi menggantikan buku besar dan akun, tetapi diantara keduanya saling melengkapi
satu dengan lainnya. Transaksi yang telah dijurnal pada buku harian setiap beberapa
waktu, misalnya seminggu sekali atau sebulan sekali, harus diposting/dipindahkan ke
buku besar sesuai dengan jenis akunnya.
Buku Jurnal adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi koperasi secara
ringkas, permanen, dan lengkap serta disusun secara kronologis untuk referansi di masa
mendatang. Secara umum, buku jurnal berbentuk empat kolom dengan manfaat yang
saling menunjang satu dengan lainnya.

31
.2 Saran
Setelah disusunnya makalah mengenai akun perkiraan dan manfaatnya dan jurrnal,
diharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya di mata kuliah akuntansi
koperasi begitu juga alangkah baiknya apabila kita mencari referensi lebih banyak dari
berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Buku Akuntansi Koperasi Edisi Kedua “Rudianto”

32

Anda mungkin juga menyukai