Anda di halaman 1dari 9

SIKLUS BUKU BESAR DAN PEMBANTU SERTA PEMUKTAHIRAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


Dosen Pengempu :
Ni Ketut Muliati, SE, M.Si

OLEH :

NI KADEK YUNITA KRISTIANDANI (2102022708)

NI WAYAN LENNY PUTRI (2102022709)


Ni KADEK AYU SUDIANTARI (2102022730)

NI LUH PUTU WIDIANTARI (2102022751)

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

2022
1
SIKLUS BUKU BESAR DAN PEMBANTU SERTA PERMUTAKHIRAN

1. BUKU BESAR DAN PEMBANTU


a) Pengertian Buku Besar dan Pembantu
Buku besar pembantu atau subsidiary ledger adalah perpanjangan dari buku besar umum
yang mencatat lebih detail dan spesifik mengenai transaksi tertentu. Tentunya, dalam buku
besar jenis ini, transaksi telah dikelompokkan menjadi satu kategori transaksi yang sama.
Hal ini dilakukan agar dapat merinci transaksi detail yang terjadi di perusahaan.
Banyak yang mengatakan bahwa buku pembantu merupakan perluasan yang merupakan
rincian detail dari akun tertentu serta perubahannya. Sehingga detail informasi transaksi
yang tidak tercantum pada buku besar umum, biasanya dapat ditemukan pada buku besar
ini.

b) Jenis jenis Buku Besar dan Pembantu


Ada beberapa jenis buku pembantu. Setidaknya ada lebih dari lima jenis
buku pembantu sesuai dengan akun yang ada pada sistem akuntansi. Banyaknya
jenis buku besar tergantung pada jenis akun pada jenis perusahaan, seperti
perusahaan manufakturing akan ada tujuh buku pembantu.
Contoh beberapa buku pembantu pada perusahaan manufakturing berdasarkan
akun-akun berikut ini:
 Utang
 Piutang
 Biaya Persediaan bahan baku dan bahan penolong
 Biaya Alat dan mesin
 Biaya overhead pabrik
 Biaya penjualan
 Biaya administrasi dan umum

Namun, fokus kali ini adalah jenis buku pembantu dalam sebuah perusahaan
dagang. Pada perusahaan dagang, hanya terdapat dua akun yang selalu menjadi
acuan dalam proyeksi bisnis ke depannya. Akun tersebut adalah utang dan piutang.

2
1. Buku Besar Pembantu Utang
Dalam buku ini berisi kumpulan catatan transaksi utang yang diberikan kepada
perusahaan. Pada buku ini juga mencatat perubahan jumlah dan nominal
kepada kreditur. Dalam buku ini, akan terlihat informasi jelas mengenai siapa
kreditur pemberi utang, nominal serta cara pembayarannya sekali saja dalam
tempo tertentu atau berkala.
2. Buku Besar Pembantu Piutang
Kedua, buku ini ini merupakan kebalikan dari buku utang. Pada buku ini berisi
kumpulan piutang atau tagihan dari langganan kredit. Dalam hal ini, perusahaan
menjual barangnya kepada pihak lain dengan melakukan transaksi penjualan
kredit. Di buku ini tercatat rincian data debitur, nominal tagihan, dan cara
pembayaran secara kredit dilakukan setiap tanggal berapa.
Dua buku ini merupakan perpanjangan dari perubahan utang maupun piutang
yang dicatat secara keseluruhan di buku besar umum. Sehingga, pada buku
besar umum hanya mengambil informasi penting seperti nominal utang –
piutang. Selain itu, pada buku besar umum lebih dikenal dengan perkiraan
induk dari akun utang piutang tersebut.

c) Fungsi dari Buku Besar dan Pembantu


Sebuah perusahaan menjadi sangat terbantu karena adanya sistem akuntansi yang
jelas. Sistem akuntansi ini diperinci dengan adanya buku besar umum dan buku
pembantu. Fungsi dari buku pembantu dalam sebuah perusahaan ada empat, yaitu
sebagai berikut:
1. Karena dalam buku ini tercatat dengan rinci maka buku ini akan memudahkan
dalam proses penyusunan laporan keuangan sehingga meminimalisir kesalahan
pencatatan pada buku besar umum.
2. Sebagai pembanding dalam ketelitian pencatatan buku besar umum, karena
dalam buku pembantu berisi detail rincian dari saldo-saldo pada buku besar
umum.

3
3. Bisa terjadi pembagian tugas dalam pengerjaan laporan akuntansi keuangan
sebuah perusahaan.
4. Mempermudah dalam pencarian informasi mengenai jumlah akun dari pihak-
pihak yang terkait.

d) Sumber Pencatatan Buku Besar dan Pembantu


Dalam sebuah sistem akuntansi, sumber pencatatan adalah hal yang utama dalam semua
transaksi. Tanpa adanya sumber pencatatan, maka sebuah laporan keuangan dapat
dikatakan fraud karena tidak ada hal yang mendasari terjadinya transaksi. Sehingga perlu
juga memahami sumber pencatatan dalam buku pembantu.
Sumber pencatatan dalam buku adalah segala bukti transaksi yang berakibat pada
perubahan nominal akun utang-piutang tersebut. Contoh dari sumber pencatatan
keuangan adalah faktur, nota, bukti penerimaan kas, kuitansi dan sebagainya.
Metode yang dilakukan untuk memasukkan data dari sumber pencatatan ada dua.
Pertama, pencatatan dilakukan di dalam buku jurnal umum, lalu dibukukan ke dalam buku
besar. Setiap pos jurnal wajib diposting secara individu maupun kolektif.
Kedua, pencatatan di buku pembantu. Pencatatan ini dibuat daftar saldonya setiap akhir
periode tertentu. Daftar saldo ini dibuat berdasarkan akun pada buku pembantu tersebut.

e) Contoh Transaksi Buku Besar dan Pembantu


Perusahaan AYEM Group yang bergerak di bidang periklanan memiliki beberapa transaksi
keuangan selama bulan Maret 2020 dengan rincian transaksi sebagai berikut:
Pada tanggal 1 Maret 2020, perusahaan telah mencatat transaksi utang perusahaan ke
beberapa perusahaan lain. PD Mandiri telah memberikan pinjaman sebesar Rp3.200.000,
PD Gudang Kertas sebesar Rp2.600.000, dan PD Gudang Kaos sebesar Rp2.700.000. Total
utang perusahaan dicatat sebagai akun utang saldo kredit pada buku besar dengan nominal
Rp8.500.000.
Kemudian terjadi pembelian selama bulan Maret 2020 yang tercatat pada buku jurnal
pembelian

4
Pada akun utang usaha akan dikredit sebesar Rp9.000.000 dengan rincian transaksi
pembelian selama bulan Maret 2020 sebagai berikut:
 Tanggal 7 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembelian secara kredit ke PD.
Mandiri sebesar Rp3.800.000 dengan faktur No. SB-07.
 Tanggal 13 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembelian secara kredit ke

PD. Gudang Kertas sebesar Rp2.500.000 dengan faktur No. K-13.


 Tanggal 27 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembelian secara kredit ke
PD. Gudang Kaos sebesar Rp2.700.000 dengan faktur No. KS-27.

Pada bulan Maret 2020, selain terjadi transaksi pembelian juga terjadi transaksi
pengeluaran kas sebesar Rp7.500.000 untuk pembayaran utang. Rincian transaksi
pembayaran utang sebagai berikut:

 Tanggal 4 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembayaran PD. Mandiri

sebesar Rp2.200.000 dengan faktur No. K-701.


 Tanggal 10 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembayaran PD. Gudang Kaos
sebesar Rp2.700.000 dengan faktur No. K-708.
 Tanggal 18 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembayaran PD. Gudang
Kertas 1.600.000 sebesar Rp2.200.000 dengan faktur No. K-711.
 Tanggal 28 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembayaran PD. Mandiri
sebesar Rp1.000.000 dengan faktur No. K-731.

Dari transaksi tersebut dipindahkan ke buku pembantu utang. Kemudian diteruskan ke


buku besar umum. Berdasarkan informasi dari buku pembantu utang tersebut, maka akan
diperoleh daftar saldo utang sebagai berikut:

5
AYEM GROUP

DAFTAR SALDO UTANG

Tanggal 31 Maret 2020

Nama Kreditur Saldo

PD Gudang Kertas Rp3.700.000,00

PD Gudang Kaos Rp2.500.000,00

PD Gudang Kaos Rp3.800.000,00

Jumlah Rp10.000.000,00

2. PEMUKTAHIRAN SIKLU BUKU BESAR


Pemuktahiran Siklus Buku Besar merupakan posting yang berasal dari dua sumber yaitu
siklus transaksi rutin dan kepala bagian bagian (transaksi non rutin)

1. Siklus Transaksi Rutin


 Siklus pendapatan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan
informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa
ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-
penjualan tersebut.
 Siklus pengeluaran

6
Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa.
 Sistem akuntansi biaya
Sistem akuntansi biaya adalah jaringan prosedur yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menyajikan laporan biaya. Dalam perusahaan
manufaktur, sistem akuntansi biaya merupakan jaringan prosedur untuk
mengumpulkan dan menyajikan biaya produksi, beban pemasaran, dan beban
administrasi dan umum.
 Sistem penggajian
Sistem penggajian adalah proses mengatur segala sesuatu yang berkaitan
dengan proses pembayaran upah karyawan dan pengajuan pajak pekerjaan.
Bagi perusahaan, sistem ini juga berguna untuk melacak jam kerja,
menghitung upah, pemotongan pajak, mencetak dan membayar pajak
pekerjaan pemerintah.

2. Kepala Bagian bagian ( Transaksi Non Rutin)


Terdiri atas :
 Pengeluaraan atau penarikan obligasi
 Pengeluaran atau penarikan saham

7
KESIMPULAN

Berdasarkan materi dan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa siklus buku besar dan
pembantu adalah perpanjangan dari buku besar umum yang mencatat lebih detail dan spesifik mengenai
transaksi tertentu, materi di atas juga menjelaskan tentang jenis-jenis buku pembantu, berdasarkan materi
di atas jenis buku pembantu ada banyak terutama di perusahaan manufakturing. Beberapa buku
pembantu pada perusahaan manufakturing berdasarkan akun-akun berikut yaitu utang, piutang,
biaya persediaan bahan baku dan bahan penolong, biaya alat dan mesin, biaya overhead pabrik,
biaya penjualan, biaya administrasi dan umum. Meteri di atas lebih spesifik menjelaskan mengenai
buku pembantu perusahaan dagang, hanya terdapat dua akun yang selalu menjadi acuan dalam
proyeksi bisnis ke depannya, akun tersebut adalah utang dan piutang. Buku Besar Pembantu Utang
berisi kumpulan catatan transaksi utang yang diberikan kepada perusahaan sedangkan Buku Besar
Pembantu Piutang merupakan kebalikan dari buku utang, pada buku ini berisi kumpulan piutang
atau tagihan dari langganan kredit.

Ada juga fungsi dari buku besar dan pembantu yaitu karena dalam buku ini tercatat dengan
rinci maka buku ini akan memudahkan dalam proses penyusunan laporan keuangan sehingga
meminimalisir kesalahan pencatatan pada buku besar umum, sebagai pembanding dalam
ketelitian pencatatan buku besar umum, karena dalam buku pembantu berisi detail r incian dari
saldo-saldo pada buku besar umum, bisa terjadi pembagian tugas dalam pengerjaan laporan
akuntansi keuangan sebuah perusahaa, mempermudah dalam pencarian informasi mengenai
jumlah akun dari pihak-pihak yang terkait. Sumber pencatatan adalah hal yang utama dalam semua
transaksi, tanpa adanya sumber pencatatan maka sebuah laporan keuangan dapat dikatakan fraud karena
tidak ada hal yang mendasari terjadinya transaksi sehingga perlu juga memahami sumber pencatatan dalam
buku pembantu, sumber pencatatan dalam buku adalah segala bukti transaksi yang berakibat pada
perubahan nominal akun utang-piutang tersebut, contoh dari sumber pencatatan keuangan adalah faktur,
nota, bukti penerimaan kas, kuitansi dan sebagainya. Terakhir ada pemuktahiran siklus buku besar,
pemuktahiran siklus buku besar merupakan posting yang berasal dari dua sumber yaitu siklus transaksi
rutin dan kepala bagian bagian (transaksi non rutin). Siklus transaksi rutin meliputi siklus pendapatan, siklus

8
pengeluaran, sistem akuntansi biaya, sistem penggajian sedangkan kepala bagian bagian ( transaksi non
rutin) meliputi pengeluaraan atau penarikan obligasi, pengeluaran atau penastikan saham

Anda mungkin juga menyukai