Anda di halaman 1dari 14

Mengidentifikasi dan Menjelaskan Prosedur Buku

Besar,Perhitungan Neraca Saldo,Koreksi Kesalahan


Pembukuan pada Perusahaan Dagang

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

SITI FADILLAH SIHOMBING


DINDA TRIE NABILLA AZZURA
PETRIANI LESTARI DAELY
ADE CHINTYA ARISKA SINURAYA
CHORNELIUS JHON OCTO NADEAK
NUR FADILLAH

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN


FAKULTAS : SOSIAL DAN HUKUM

UNIVERSITAS QUALITY
TA. 2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan yang maha esa sebagai

sumber segala pengetahuan dan hikmat, atas kasih setia-Nya, dengan segala

keterbatasan kami dimampukan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini

merupakan salah satu tugas ”Dasar - Dasar Akuntansi dan Praktek”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami telah semaksimal mungkin untuk

menyajikannya secara sistematis. Namun kami menyadari makalah ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, kami menerima banyak dukungan

dan bantuan baik bersifat moral maupun material, saran, dan motivasi dari

berbagai pihak. Untuk itu dengan segala ketulusan hati, kami mengucapkan

terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak

’’SAMUEL TENANG UKUR ARDIANTA S.E.,M.M’’

yang telah memberikan waktu untuk menyiapkan makalah ini.

Medan , 25 januari 2023


BAB I
PENDAHULUAN

Pada perusahaan skala besar dan transaksi yang sangat banyak,


penyusunansistem pencatatan yang mampu menjangkau dan
mengawasi jalannya operasi sangatdiperlukan. Buku besar merupakan
bagian siklus akuntansi yang harus dilakukan.Buku besar akan
memberikan informasi mengenai saldo-saldo dari akun-akun didalam
perusahaan. Karena kompleksitasnya maka buku besar dibagi dua
yaitu: buku besar umum dan buku besar pembantu.
Buku besar umum akan memuat data-dataakuntansi secara garis
besar, sedang buku besar pembantu memuat rincian dari buku besar
umum. Buku besar pembantu ada dua yaitu: buku besar piutang
dagang dan buku besar utang dagang.
Hubungan antara buku besar dengan buku
pembantusebagaimanadalam ilustrasi 2 pada halaman berikut. Antara
buku besar umum dan buku besar pembantu pada setiap bulan harus
dicocokkan apakah keduanyamenunjukkan saldo yang sama. Saldo
akun buku besar harus sama dengan saldo akun pembantunya. Jika
ada perbedaan harus segera ditentukan saldo mana yang benar
diantara keduanya.
BAB II
PENJELASAN

1. PENJELASAN PROSEDUR BUKU BESAR (POSTING) PADA


PERUSAHAAN DAGANG

A.PENGERTIAN BUKU BESAR PERUSAHAAN DAGANG

Buku besar akuntansi (general ledger) adalah suatu kumpulan akun-akun


yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal.

Buku besar akuntansi perusahaan juga dapat diartikan sebagai sebuah


tahapan catatan terakhir dalam akuntansi atau book of final entry yang
menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau
diklasifikasikan yang berasal dari jurnal.

Buku ini berisi tentang perkiraan-perkiraan yang mengikhtisarkan


pengaruh adanya transaksi keuangan terhadap perubahan sejumlah akun.

Data dalam ledger akuntansi belum terperinci karena akun terkadang tidak
mencerminkan data secara rinci, seperti rekening utang, piutang, dan
persediaan barang dagang.

Untuk melihat rekening-rekening tersebut diperlukan rekening lain yang


dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut
buku besar pembantu atau subsidiary ledger.

B. BUKU BESAR MENURUT PARA AHLI

“Buku Besar adalah kumpulan rekening-rekening yang berisi


informasi mengenai saldo atau nilai transaksi pada periode akuntansi
tertentu” Jadi fungsi buku besar adalah menggolong-golongkan
transaksi sesuai dengan jenisnya, dalam ini dibuatkan kode rekening
atau kode akun tertentu.Selain itu fungsi buku besar adalah untuk
menghitung saldo masing-masing akun,sehingga memudahkan dalam
proses penyusunan laporan keuangan selanjutnya, yaitu membuat
neraca saldo.
C. Contoh Buku Besar Akuntansi Perusahaan Dagang

Pada hari ini, tanggal 23 Maret 2019 Pak Darma melakukan


transaksi-transaksi keuangan sebagai berikut:

-Menyetorkan modal awal pendirian perusahaan sebesar Rp


100.000.000.
-Pada hari itu juga Pak Darma membeli alat tulis kantor sebesar Rp
100.000.
-Dan membeli Laptop merek Toshiba sebesar Rp 5.000.000.

Serta membeli air minum galon Rp 50.000.Atas transaksi-transaksi


yang terjadi hari ini, Pak Darma melakukan pencatatan jurnal sebagai
berikut:Tanggal 23 Maret 2019: Setoran Modal awal(Dr.) Kas Rp
100.000.000(Cr.) Modal Rp 100.000.000.

Begini penjelasan transaksi penyetoran modal dari Pak Darma di


atas:
Transaksi ini awalnya dicatat dalam jurnal, nama akun ditulis dulu
kemudian diikutidengan jumlah yang akan didebit. Nama rekening
yang menjadi lawannya akan ditulis dibawahnya,

kemudian diikutidengan jumlah yang akan dikredit.Setoran modal dari Pak


Darma akan menambah jenis aset Kas. ketika suatu aset diperoleh.Maka
kenaikan itu akan dicatat di sisi debit terhadap rekening aset.Demikian
juga dengan modal Pak Darma akan dicatat sebagai kredit.Dengan cara
seperti ini, maka pencatatan jurnal transaksi-transaksi berikutnya
adalahsebagai berikut:

1: Jurnal Transaksi Pembelian ATK:


(Dr.) Alat Tulis Kantor (ATK) Rp 100.000(Cr.) Kas Rp 100.000

2: Jurnal Transaksi Pembelian laptop:


(Dr.) Peralatan Kantor Rp 5.000.000(Cr.) Kas Rp 5.00

3: Jurnal Transaksi Pembelian air minum:


(Dr.) Biaya Konsumsi Rp 50.000(Cr.) Kas Rp 50.000

Setelah semua transaksi dibukukan, langkah selanjutnya adalah


melakukan pemindah-bukuan (posting)
Ke buku besar sesuai dengan rekening yang sudahditentukan.Ada
macam macam buku besar, seperti:
-Buku besar bentuk t -Buku besar 2 kolom
-Bentuk buku besar 3 kolom -Bentuk buku besar skontro
-Buku besar bentuk t sempurna dari bentuk-bentuk buku besar
tersebut, untuk contoh ini, kami menggunakan bentuk buku
besar skontro.Dan dari empat transaksi yang dilakukan Pak Darma,
maka saldo-saldo rekening di buku besar adalah sebagai berikut :

1. Buku Besar – Rekening Kas:


Dalam buku besar – rekening/akun buku besar diperoleh dengan
mengumpulkan danmenghitung seluruh transaksi yang terkait dengan
KasDemikian juga dengan rekening modal, rekening alat tulis kantor,
rekening peralatankantor dan rekeningbiaya konsumsi.Dan untuk
rekening kas di buku besar adalah
Fungsi kolom saldo dalam buku besar untuk memudah dalam
perhitungan saldo akundan letak saldo tersebut, di sisi debit atau
kredit.Misalnya, dari buku besar bentuk skontro di atas, kita
memperoleh informasi bahwasaldo rekening Kas di sisi debit adalah
sebesar Rp 94.850.000.

2. Buku Besar – Rekening Modal:


Saldo rekening Modal dalam buku besar di sisi kredit sebesar Rp
100.000.000

3. Buku Besar – Alat Tulis Kantor:


Saldo rekening Alat Tulis Kantor dalam buku besar di sisi debit
sebesar Rp 100.000
4. Buku Besar – Peralatan Kantor:
Saldo rekening peralatan kantor dalam buku besar di sisi debit sebesar
Rp 5.000.000
5. Buku Besar – Biaya Konsumsi:
2. Neraca Saldo pada Perusahaan Dagang

Neraca saldo adalah neraca yang digunakan untuk memeriksa kesamaan sa


ldo di sisidebit dan kredit. Kesamaan ini harus dibuktikan paling tidak pad
a akhir periodeakuntansi.Melalui pemeriksaan tersebut akan membuat kita
yakin bahwa kita tidak membuat kesalahan saat melakukan posting debit
kredit dari transaksi ke buku pengertian besar.Daftar saldo juga dapat
digunakan sebagai bagian awal dalam membuat neraca lajur atau kertas
kerja.
Kertas kerja merupakan alat bantu untuk membuat laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan posisi keuangan
(neraca) Neraca saldo tidak memberikan bukti lengkap atas keakuratan bu
ku besar. Neracasaldo hanya menunjukkan kesamaan jumlah sisi debit dan
sisi kredit.Format penyajian neraca saldo adalah menuliskan nama
perusahaan di bagian
palingatas,diikuti dengan judul laporan, yaitu neraca saldo, dan periode lap
oran.Selanjutnya menyajikan saldo-saldo akun yang diambil dari buku
besar.

Jenis neraca saldo


Ada 3 jenis neraca saldo, yaitu:
1. Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan
(Unadjusted Trial Balance)
2. Neraca Saldo setelah Penyesuaian
(Adjusted Trial Balance)
3. Neraca Saldo Penutup
(Post Closing Trial Balance)

3. Prosedur Menyusun Neraca Saldo


Setidaknya ada empat langkah yang harus dilakukan untuk menyusun sebuah
neracasaldo perusahaan dagang. Keempat langkah ini cukup mudah untuk dilak
ukan,meskipun mudah kita sebaiknya juga tetap cermat agar tidak ada yang
salahdalam prosesnya baik Analisa, perhitungan atau pemindahan data dari lang
kah-langkah yangdilakukan.

Contoh Neraca Saldo Perusahaan Dagang


Buku Besar UD. SINAR Periode Juli 2017

Neraca Saldo UD. SINAR Periode Juli 2017


No. Akun Nama Akun Debet Kredit
111 Kas Rp. 15.000.000112PiutangDagangRp.
10.000.000113 Persediaan Rp. 5.000.000210 Utang Dagang Rp. 8.50
0.000310Modal
Tn. NakulaRp.15.000.000410 PenjualanRp.25.000.000510 Pembelian
Rp. 15.000.000610 Biaya Gaji Rp. 3.500.000
Total Rp. 48.500.000Rp.48.500.000Keterangan
1. Gambar diatas memberikan informasi tentang proses
penyusunan
neracasaldo perusahaan dagang yang berupa kas ,piutang dagan
g penjualan dan retur pembelian.
2. Dari gambar tersebut bisa kita lihat proses pencatatan dari buku
besar
kedalamneraca saldo.langkahnya adalah memindahkan jenis akun h
arta yaitu kas dengan kode akun beserta saldonya
3. Saldo yang terakhir diperoleh adalah saldo yang akan ditulis pad
a neraca saldo.
Neraca saldo perusahaan dagang disusun setelah dilakukan pemosti
ngan dari jurnal baik jurnal umum atau jurnal khusus kedalam buk
u besar. Setelah dikelompokkandengan akun sejenis di buku besar l
angkah selanjutnya adalah memindahkan akunrekening beserta
kode dan jumlah saldo akhirnya kedalam neraca saldo.

Pengertian Jurnal Koreksi


Jurnal Koreksi atau Correction Entry merupakan jurnal yang dibuat
khusus untuk memperbaiki kesalahan. Misalnya ketika terjadi
kesalahan saat mengklasifikasikan akun atau mencatat nilai. Jurnal
pembetulan ini diperlukan pada semua pekerjaan akuntansi baik
manual atau menggunakan software.
Membuat sebuah jurnal memang membutuhkan ketelitian. Maka dari
itu, dalam pencatatan akuntansi tidak dianjurkan menggunakan
correction pen atau pencoretan yang dikhawatirkan menimbulkan
keraguan. Jika menggunakan software akuntansi mungkin kesalahan
pada jurnal dapat diperbaiki secara langsung.

Caranya dengan mengganti nilai atau bisa menghapus jurnal serta


menggantinya dengan yang baru. Tidak masalah jika memang harus
menggantinya, tetapi ada baiknya untuk menyiapkan jurnal koreksi.
Sistem koreksi ini memiliki beberapa manfaat yaitu menjadikan
pekerjaan akuntansi lebih terstruktur dan sistematis.

Membuat jurnal juga dapat melatih ketelitian selama proses


pencatatan akuntansi dan memperbaiki kesalahan pada jurnal untuk
menghindari kesalahan. Terakhir, jurnal koreksi ini pun bisa menjadi
cara untuk mengetahui riwayat dari suatu transaksi.

Cara Membuat Jurnal Koreksi

Jurnal satu ini sangat penting untuk mengoreksi atau membetulkan


kesalahan pada jurnal baik salah akun atau salah angka. Membuat
jurnal ini perlu memperhatikan langkah-langkahnya untuk
menghindari kesalahan. Berikut ini beberapa langkah membuat jurnal
pembetulan, antara lain:

1. Jurnal Penghapusan
Jurnal penghapusan merupakan langkah pertama yang harus
dilakukan dalam membetulkan jurnal yang salah. Sebelum itu, jurnal
yang salah harus dihapus terlebih dahulu. Cara membuat jurnal
penghapusan yaitu dengan membalikkan posisi akun dan saldo.

2. Jurnal Sebenarnya
Jika jurnal penghapusan dibuat dengan menghapus bagian yang salah,
maka jurnal sebenarnya diisi dengan akun dan jumlah yang benar.
Jurnal ini berisi data yang seharusnya sebelum terjadi kesalahan. Oleh
karena itu, langkah ini perlu dilakukan untuk memperjelas
perhitungan pada sebuah jurnal.
3. Jurnal Koreksi
Pada tahapan ini, jurnal koreksi dibuat dengan menggabungkan jurnal
penghapusan dan jurnal sebenarnya. Kedua tahapan tersebut
ditandingkan untuk dikoreksi. Selain dapat dibuat secara manual,
jurnal ini bisa dikerjakan dengan bantuan software akuntansi agar
lebih mudah.

Software tersebut dapat membantu proses pengerjaan sistem


akuntansi dengan cepat. Pengguna dapat menginput transaksi yang
ada dan software tersebut akan mengolahnya secara otomatis menjadi
laporan keuangan.

Contoh Kasus Jurnal Koreksi

Contoh 1: Melakukan Koreksi


Katakanlah Anda mendapatkan 200.000 untuk piutang dari
pelanggan. Anda harus mendebit rekening kas (menambahnya) dan
mengkredit piutang dagang (menguranginya). Jurnal Anda akan
terlihat seperti ini:

Akun Debit Kredit

Kas 200.000

Pitang 200.000

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Buku besar pembantu adalah buku besar yang dipergunakauntuk men
catat perubahan utang atau piutang denganmemisahkan kreditor maup
un debitor yang satu dengan yang lainnya.
b. Pencatatan ke dalam buku besar pembantu dilakukan bersamaan w
aktunyadengan pencatatan ke dalam buku jurnal khusus.
c. Pencatatan ke buku besar pembantu dapat dilakukan berdasarkantra
nsaksi langsung atau berdasarkan buku jurnal khusus (dalam bukuini
berdasarkan jurnal khusus).
d. Setelah pencatatan ke buku besar pembantu selesai, maka harus dib
uatkan daftar saldo utang atau daftar saldo piutang.
e. Jumlah (total) dari daftar saldo utang atau piutang
harus sama dengan saldo yangterdapat dalam buku besar pembantu
utang atau piutang.

Anda mungkin juga menyukai