“Akun”
Dosen:
2023/1445
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................. i
Bab II : Pembahasan................................................................................. 2
3.1 kesimpulan....................................................................................... 10
BAB I
PENDAULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum akuntansi mencakup kegiatan pendapatan dimulaidari transaksi
dicatat untuk pertama kali dalam jurnal hingga menjadi laporan keuangan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa akuntansi sangatlah penting dalam kegiatan sehari-hari
terutama bagi operasi perusahaan dalam satu periode. Di dalam akuntansi kita telah
mengenal proses penyusunan laporan keuangan yang mana terdapat nama-nama akun
dan nomor-nomor akun yang sesuai dengan ketentuan perusahaan. Proses akuntansi
diantaranya mulai dengan bukti transaksi, jurnal (jurnal umum dan jurnal khusus),
posting buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, laporan keuangan
(laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas), jurnal penutup, neraca saldo
setelah penutupan, dan jurnal balik.
Dari tahapan diatas laporan keuangan neraca terdiri dari aktiva lancar, aktiva
tetap, kewajiban dan modal. Dan yang akan dibahas kali ini adalah aktiva tetap, yaitu
berbagai jenis aktiva dapat digunakan lebih dari satu periode untuk operasi
perusahaan. ktiva tetap terdiri dari aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud. !leh
karena itu perlunya untuk mengetahui serta memahami secara rinci tentang aktiva
tetap baik aktiva tetap berwujud maupun tidak berwujud. Dengan cara demikian kita
mampu mengaplikasikan apa saja yang terdapat di dalam aktiva tetap sebuah
Perusahaan.
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui akun dan buku besar
b. Untuk mengetahui bentuk akun
c. Untuk mengetahui klasifikasi akun
d. Untuk mengetahui aturan debit dan kredit
e. Untuk mengetahui saldo normal
f. Untuk mengetahui apa itu neraca saldo
BAB II
Pembahasan
2.1 Akun dan buku besar
Transaksi-transaksi yang terjadi selama suatu periode berpengaruh terhadap –
penambahan atau pengurangan berbagai jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan,
dan beban. Untuk memperoleh informasi pada saat yang diperlukan dan agar laporan
keuangan dapat disusun tepat pada waktunya, perlu ada catatan tersendiri untuk tiap-
tiap jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban tersebut. Misalnya, perlu
ada formulir khusus untuk mencatat penambahan dan pengurangan yang terjadi pada
uang kas, perlengkapan, peralatan, dan lain-lain. Formulir-formulir ini dapat dibuat
dalam bentuk kartu atau lembaran kertas.
Formulir khusus yang digunakan untuk mencatat dan menggolong golongkan
transaksi sejenis disebut akun atau perkiraan (account). Kumpulan akun yang saling
dan merupakan satu kesatuan, misalnya semua akun yang digunakan dalam sebuah
perusahaan, disebut buku besar (ledger). Agar pengertian tentang akun dapat lebih
dipahami, di bawah ini akan dijelaskan kaitannya dengan persamaan akuntansi. Untuk
itu, persamaan akuntansi yang digunakan oleh PO Ali (Tabel 3-1) ditulis kembali
Jenis buku besar umum merupakan buku yang berisi catatan transaksi
keuangan berupa perkiraan pada suatu periode tertentu seperti kas, piutang
usaha, persediaan utang usaha, dan modal.
Sementara buku besar pembantu alias tambahan merupakan sekelompok
rekening yang khusus mencatat rincian piutang dan utang usaha yang memberi
informasi secara mendetail.
a. Buku besar bentuk T adalah buku besar yang paling sederhana dan bentuknya seperti
huruf T besar. Sebelah kiri menampilkan debet dan sebelah kanan menampilkan
kredit. Nama akun ini diletakkan di kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas.
b. Buku besar akuntansi bentuk skontro adalah buku besar yang biasa disebut bentuk
dua kolom. Skontro berarti menyebelah atau terbagi dua, yakni debet dan kredit.
c. Buku besar bentuk staffle memiliki kolom saldo tunggal yang sering dipakai saat
butuh penjelasan dari transaksi yang relatif banyak.
Bentuk akun yang paling sederhana terdiri dari tiga bagian, yakni: (1) Nama
Dakun, yang menjelaskan tentang jenis aktiva, kewajiban, modal, atau beban yang
dicatat dalam akun tersebut, (2) Tempat untuk mencatat penambahan yang terjadi
pada akun yang bersangkutan, (3) Tempat untuk mencatat pengurangan. Bentuk akun
dilihat di bawah ini disebut dengan akun bentuk T, oleh karena adanya kemiripan
dengan huruf T. Sisi sebelah kiri akun disebut sisi debit dan sisi sebelah kanannya
disebut sisi kredit.
Perkataan debit sering disingkat dengan “D”, sedangkan kredit disingkat dengan
“K”. Jumlah yang dicatat dalam sisi sebelah kiri, tanpa memandang pada nama
akunnya, disebut dengan debit atau beban dari akun tersebut. Akun itu sendiri
dikatakan dengan didebit/dibebani. Jumlah yang dicatat dalam sisi sebelah kanan dari
akun disebut dengan kredit. Akunnya dikatakan dengan dikredit.
Contoh berikut ini menunjukkan bahwa penerimaan uang selama suatu periode
dicatat secara berurutan dari atas ke bawah, pada sisi sebelah debit akun kas.
Pengeluaran kas dicatat dengan cara yang sama pada sisi sebelah kredit. Pada akhir
periode tertentu (misalnya pada waktu akan dibuat laporan angka-angka pada sisi
debit dan sisi kredit dijumlahkan. Selisih antara jumlah sisi debit dengan sisi kredit
menunjukkan saldo akun yang bersangkutan. (dalam contoh ini Rp 1.820 yang dicari
dengan mengurangkan jumlah sisi kredit sebesar Rp 7.980 pada jumlah sisi debit
sebesar Rp 9.800).
Dalam contoh di atas, akun kas bersaldo debit sebesar Rp 1.820 oleh karena total
sisi debit lebih besar dari pada total sisi kredit. Apabila terjadi sebaliknya, yaitu total
sisi kredit lebih besar dari pada total sisi debit, akun yang bersangkutan dikatakan
bersaldo kredit.
Apabila suatu pos aktiva bertambah, maka akun yang bersangkutan di debit,
sedangkan apabila suatu transaksi mengakibatkan pos tersebut berkurang, maka
akunnya di kredit. Sebaliknya, untuk pos-pos kewajiban dan modal, kredit berarti
penambahan dan debit berarti pengurangan. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa
mendebit suatu akun dapat berarti penambahan atau pengurangan, tergantung pada
jenis akunnya. Demikian juga halnya dengan mengkredit suatu akun.
Akun laba rugi. Penerapan aturan debit-kredit untuk akun pendapatan dan
beban didasarkan pada hubungannya dengan akun modal. Laba bersih atau
rugi bersih suatu periode, seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi,
merupakan penambahan/pengurangan bersih modal yang berasal dari kegiatan
usaha. Pendapatan menambah modal. Oleh karena penambahan modal dicatat
sebagai kredit, maka penambahan pendapatan dicatat sebagai kredit juga.
Beban mengurangi modal. Oleh karena pengurangan modal dicatat sebagai
debit, maka penambahan beban dicatat sebagai debit. Aturan debit-kredit yang
3.2 Saran
Setelah disusunnya makalah mengenai akun dan buku besar diharapkan dapat
menambah wawasan remaja khususnya di mata kuliah pengantar akuntansi 1. Begitu
juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari
berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapat semakin luas.
DAFTAR PUSTAKA