Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Akun”

Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Pengantar Akuntansi I

Dosen:

Salman Wajdi ,S.E,M.M

Disusun oleh kelompok I:

Ayman Aziz : 2316050037

Fatimah Azzahara Nurdin : 2316050056

Siti Fadilla : 2316050057

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS NEGERI ISLAM IMAM BONJOL

2023/1445
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Padang, 10 September 2023

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................. i

Daftar Isi ....................................................................................................... ii

Bab I : Pendahuluan ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan ..............................................................................1

Bab II : Pembahasan................................................................................. 2

2.1 Akun dan Buku Besar ....................................................................... 2

2.2 Bentuk Akun..................................................................................... 4

2.3 Klasifikasi Akun................................................................................. 5

2.4 Aturan Debit dan Kredit................................................................... 5

2.5 Saldo Normal................................................................................... 6

2.6 Neraca Saldo.................................................................................... 8

Bab III : Penutup ........................................................................................ 10

3.1 kesimpulan....................................................................................... 10

3.2 saran ................................................................................................ 10

Daftar Pustaka ............................................................................................ 11

BAB I
PENDAULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum akuntansi mencakup kegiatan pendapatan dimulaidari transaksi
dicatat untuk pertama kali dalam jurnal hingga menjadi laporan keuangan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa akuntansi sangatlah penting dalam kegiatan sehari-hari
terutama bagi operasi perusahaan dalam satu periode. Di dalam akuntansi kita telah
mengenal proses penyusunan laporan keuangan yang mana terdapat nama-nama akun
dan nomor-nomor akun yang sesuai dengan ketentuan perusahaan. Proses akuntansi
diantaranya mulai dengan bukti transaksi, jurnal (jurnal umum dan jurnal khusus),
posting buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, laporan keuangan
(laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas), jurnal penutup, neraca saldo
setelah penutupan, dan jurnal balik.
Dari tahapan diatas laporan keuangan neraca terdiri dari aktiva lancar, aktiva
tetap, kewajiban dan modal. Dan yang akan dibahas kali ini adalah aktiva tetap, yaitu
berbagai jenis aktiva dapat digunakan lebih dari satu periode untuk operasi
perusahaan. ktiva tetap terdiri dari aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud. !leh
karena itu perlunya untuk mengetahui serta memahami secara rinci tentang aktiva
tetap baik aktiva tetap berwujud maupun tidak berwujud. Dengan cara demikian kita
mampu mengaplikasikan apa saja yang terdapat di dalam aktiva tetap sebuah
Perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu akun dan buku besar?
b. Bagaimana bentuk akun?
c. Apa klasifikasi akun?
d. Bagaimana aturan debit dan kredit?
e. Bagaimana saldo normal?
f. Apa itu neraca saldo?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui akun dan buku besar
b. Untuk mengetahui bentuk akun
c. Untuk mengetahui klasifikasi akun
d. Untuk mengetahui aturan debit dan kredit
e. Untuk mengetahui saldo normal
f. Untuk mengetahui apa itu neraca saldo

BAB II
Pembahasan
2.1 Akun dan buku besar
Transaksi-transaksi yang terjadi selama suatu periode berpengaruh terhadap –
penambahan atau pengurangan berbagai jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan,
dan beban. Untuk memperoleh informasi pada saat yang diperlukan dan agar laporan
keuangan dapat disusun tepat pada waktunya, perlu ada catatan tersendiri untuk tiap-
tiap jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban tersebut. Misalnya, perlu
ada formulir khusus untuk mencatat penambahan dan pengurangan yang terjadi pada
uang kas, perlengkapan, peralatan, dan lain-lain. Formulir-formulir ini dapat dibuat
dalam bentuk kartu atau lembaran kertas.
Formulir khusus yang digunakan untuk mencatat dan menggolong golongkan
transaksi sejenis disebut akun atau perkiraan (account). Kumpulan akun yang saling
dan merupakan satu kesatuan, misalnya semua akun yang digunakan dalam sebuah
perusahaan, disebut buku besar (ledger). Agar pengertian tentang akun dapat lebih
dipahami, di bawah ini akan dijelaskan kaitannya dengan persamaan akuntansi. Untuk
itu, persamaan akuntansi yang digunakan oleh PO Ali (Tabel 3-1) ditulis kembali

seperti di bawah ini:


Dalam persamaan akuntansi tersebut di atas, transaksi-transaksi yang terjadi di
PO Ali, sebetulnya, telah digolong-golongkan. Yaitu ke dalam pos- pos: Kas;
Perlengkapan; Kendaraan; Utang Bank; Utang Dagang, dan Modal Ali. Seperti telah
ditunjukkan dalam Bab 3, semua transaksi dicatat dalam pos-pos ini melalui
persamaan akuntansi. Oleh karena akun juga merupakan media untuk menggolong-
golongkan transaksi, maka untuk setiap pos dalam persamaan akuntansi tersebut dapat
dibuatkan akun tersendiri. Jadi, untuk PO Ali akan ada akun: Kas; Perlengkapan;
Kendaraan; Utang Bank; Utang Dagang; dan Modal Ali. Akun-akun inilah yang
digunakan untuk mencatat dan menggolong- golongkan transaksi.
Setiap perusahaan yang melakukan pencatatan secara teratur, akan memiliki
sekumpulan akun atau perkiraan yang digunakan oleh perusahaan tersebut untuk
mencatat sumber daya yang dimilikinya. Kumpulan dari semua akun yang dimiliki
suatu perusahaan itulah yang disebut buku besar.
Pengertian buku besar menurut Ade Firmansyah adalah kumpulan akun-akun yang
digunakan untuk merangkum transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum.Buku
besar biasanya dimiliki oleh perusahaan. Jenis buku besar yang dimiliki juga berbeda-
beda. Tergantung dari jumlah transaksi yang dijalankan sebuah perusahaan jika dilihat
dari jenis, volume, dan informasi yang diinginkan perusahaan.Buku Besar adalah
kumpulan dari semi akun yang dimiliki suatu perusahaan beserta saldonya yang saling
berhubunganan dengan lainnya dan merupakan suatu kesatuan.
Istilah pencatatan dalam buku besar bisa kita sebut posting yang dilakukan saat kita
telah selesai melakukan pencatatan pada jurnal umum. Ada dua golongan akun dalam
buku besar, yaitu:
1. Akun riil, yaitu akun-akun yang muncul pada pencatatan neraca, aktiva, utang,
kewajiban, dan modal.
2. Akun nominal, yaitu akun-akun yang terdapat dalam laporan laba rugi dan
meliputi akun pendapatan dan beban-beban.
Macam-macam buku besar dapat dibedakan berdasarkan fungsinya yakni buku besar
umum dan buku besar pembantu:

 Jenis buku besar umum merupakan buku yang berisi catatan transaksi
keuangan berupa perkiraan pada suatu periode tertentu seperti kas, piutang
usaha, persediaan utang usaha, dan modal.
 Sementara buku besar pembantu alias tambahan merupakan sekelompok
rekening yang khusus mencatat rincian piutang dan utang usaha yang memberi
informasi secara mendetail.

Bentuk-bentuk dari buku besar dapat digolongkan menjadi beberapa bagian :

a. Buku besar bentuk T adalah buku besar yang paling sederhana dan bentuknya seperti
huruf T besar. Sebelah kiri menampilkan debet dan sebelah kanan menampilkan
kredit. Nama akun ini diletakkan di kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas.

b. Buku besar akuntansi bentuk skontro adalah buku besar yang biasa disebut bentuk
dua kolom. Skontro berarti menyebelah atau terbagi dua, yakni debet dan kredit.
c. Buku besar bentuk staffle memiliki kolom saldo tunggal yang sering dipakai saat
butuh penjelasan dari transaksi yang relatif banyak.

2.2 Bentuk Akun

Bentuk akun yang paling sederhana terdiri dari tiga bagian, yakni: (1) Nama
Dakun, yang menjelaskan tentang jenis aktiva, kewajiban, modal, atau beban yang
dicatat dalam akun tersebut, (2) Tempat untuk mencatat penambahan yang terjadi
pada akun yang bersangkutan, (3) Tempat untuk mencatat pengurangan. Bentuk akun
dilihat di bawah ini disebut dengan akun bentuk T, oleh karena adanya kemiripan
dengan huruf T. Sisi sebelah kiri akun disebut sisi debit dan sisi sebelah kanannya
disebut sisi kredit.

Perkataan debit sering disingkat dengan “D”, sedangkan kredit disingkat dengan
“K”. Jumlah yang dicatat dalam sisi sebelah kiri, tanpa memandang pada nama
akunnya, disebut dengan debit atau beban dari akun tersebut. Akun itu sendiri
dikatakan dengan didebit/dibebani. Jumlah yang dicatat dalam sisi sebelah kanan dari
akun disebut dengan kredit. Akunnya dikatakan dengan dikredit.
Contoh berikut ini menunjukkan bahwa penerimaan uang selama suatu periode
dicatat secara berurutan dari atas ke bawah, pada sisi sebelah debit akun kas.
Pengeluaran kas dicatat dengan cara yang sama pada sisi sebelah kredit. Pada akhir
periode tertentu (misalnya pada waktu akan dibuat laporan angka-angka pada sisi
debit dan sisi kredit dijumlahkan. Selisih antara jumlah sisi debit dengan sisi kredit
menunjukkan saldo akun yang bersangkutan. (dalam contoh ini Rp 1.820 yang dicari
dengan mengurangkan jumlah sisi kredit sebesar Rp 7.980 pada jumlah sisi debit

sebesar Rp 9.800).
Dalam contoh di atas, akun kas bersaldo debit sebesar Rp 1.820 oleh karena total
sisi debit lebih besar dari pada total sisi kredit. Apabila terjadi sebaliknya, yaitu total
sisi kredit lebih besar dari pada total sisi debit, akun yang bersangkutan dikatakan
bersaldo kredit.

2.3 Klasifikasi Akun


Akun dalam buku besar biasanya diklasifikasikan menurut sifat-sifatnya A sebagai
aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, atau beban. Sebagai tambahan, akun-akun
tersebut dapat dikelompokkan lagi dalam kategori-kategori yang lebih luas.
Klasifikasi akun-akun yang digunakan dalam sebuah perusahaan kecil akan
diterangkan dalam bab ini. Pengelompokan akun yang lebih luas akan dibicarakan
kemudian. Pengklasifikasian akun-akun dilakukan sesuai dengan ketentuan bahwa
transaksi-transaksi akuntansi disamping dicatat, juga harus digolong-golongkan.
Penggolong-golongan transaksi berarti bahwa transaksi- transaksi yang mempunyai
sifat yang sama harus dilaporkan sebagai satu kesatuan. Misalnya, dalam contoh PO
Ali di muka, apabila selama bulan Januari 200A telah dibeli perlengkapan sebanyak
empat kali, maka semua pembelian perlengkapan ini harus dicatat dalam satu
kelompok transaksi yang disebut “perlengkapan”. Akun adalah satu cara untuk
mengelompokkan transaksi- transaksi tersebut. Dalam contoh ini untuk
menggolongkan transaksi yang berhubungan dengan perlengkapan, dibuatkan akun
tersendiri yang diberi nama Perlengkapan, dimana penambahan dan pengurangan
terhadap perlengkapan akan dicatat didalamnya.
Akun Neraca. Sesuai dengan unsur-unsur dalam persamaan akuntansi, akun dapat
diklasifikasikan menjadi akun-akun aktiva, kewajiban, dan modal. Akun- akun ini
sering disebut dengan akun-akun neraca atau akun riil oleh karena aktiva, kewajiban,
dan modal merupakan unsur-unsur dari neraca. Contoh akun aktiva adalah kas,
piutang wesel (wesel tagih), piutang dagang atau piutang usaha, perlengkapan, dan
bermacam-macam beban dibayar di muka. Tanah, gedung, mesin-mesin, kendaraan,
dan peralatan juga termasuk contoh-contoh akun aktiva. Akun kewajiban di antaranya
mencakupi utang wesel (wesel bayar), utang dagang atau utang usaha, utang bank,
utang gaji, utang bunga, utang pajak, wesel hipotek atau utang hipotek dan utang
obligasi. Akun modal mencakupi Modal Tuan X dan Prive Tuan X. Akun prive
digunakan untuk mencatat pengambilan-pengambilan uang yang dilakukan oleh
pemilik dan digunakan untuk keperluan pribadinya.
Akun Laba Rugi. Dalam persamaan akuntansi dijelaskan bahwa transaksi-
transaksi pendapatan dan beban dicatat sebagai penambahan dan pengurangan modal.
Dalam sistem pencatatan dengan menggunakan akun, transaksi-transaksi tersebut
dicatat dalam akun-akun yang terpisah. Akun-akun pendapatan dan beban sering
disebut dengan akun-akun laba rugi atau akun nominal. Pendapatan dapat berasal dan
bermacam-macam kegiatan, misalnya penjualan barang, pemberian jasa, penyewaan
aktiva, peminjaman uang atau kegiatan-kegiatan dalam rangka usaha dan dengan
memperoleh laba. Akun-akun yang termasuk dalam klasifikasi ini dapat diberi nama
penjualan, upah jasa, pendapatan jasa, pendapatan bunga, atau pendapatan sewa. Jika
suatu perusahaan mempunyai beberapa jenis pendapatan, masing-masing dicatat
dalam akun yang terpisah. Beban yang terjadi untuk memperoleh pendapatan juga
dapat bermacam-macam. Luasnya pengelompokan dan banyaknya akun beban
berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Hal ini tergantung pada
sifat dan besarnya perusahaan. Contoh akun beban adalah beban gaji, beban
perlengkapan, beban listrik, air, telepon,beban penyusutan, beban bunga, beban sewa,
dan beban serba-serbi.
2.4 Aturan Debit dan Kredit
Di atas telah diterangkan bahwa sisi sebelah kiri suatu akun disebut sisi debit,
sedang sisi sebelah kanan disebut sisi kredit. Akun adalah formulir untuk mencatat
penambahan dan pengurangan yang terjadi dalam pos yang bersangkutan. Oleh
karena adanya ketentuan debit dan kredit maka penambahan atau pengurangan yang
terjadi dalam akun dapat dinyatakan dalam debit atau kredit. Aturan untuk mendebit
atau mengkredit suatu akun pada umumnya dapat dijelaskan seperti di bawah ini.
Akun Neraca. Aturan debit dan kredit untuk akun-akun neraca dapat dijelaskan
dengan suatu gambar sebagai berikut:

Apabila suatu pos aktiva bertambah, maka akun yang bersangkutan di debit,
sedangkan apabila suatu transaksi mengakibatkan pos tersebut berkurang, maka
akunnya di kredit. Sebaliknya, untuk pos-pos kewajiban dan modal, kredit berarti
penambahan dan debit berarti pengurangan. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa
mendebit suatu akun dapat berarti penambahan atau pengurangan, tergantung pada
jenis akunnya. Demikian juga halnya dengan mengkredit suatu akun.
 Akun laba rugi. Penerapan aturan debit-kredit untuk akun pendapatan dan
beban didasarkan pada hubungannya dengan akun modal. Laba bersih atau
rugi bersih suatu periode, seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi,
merupakan penambahan/pengurangan bersih modal yang berasal dari kegiatan
usaha. Pendapatan menambah modal. Oleh karena penambahan modal dicatat
sebagai kredit, maka penambahan pendapatan dicatat sebagai kredit juga.
Beban mengurangi modal. Oleh karena pengurangan modal dicatat sebagai
debit, maka penambahan beban dicatat sebagai debit. Aturan debit-kredit yang

diterapkan untuk pendapatan dan beban digambarkan sebagai berikut:


Pada akhir suatu periode akuntansi, saldo akun pendapatan dan beban dilaporkan
dalam laporan laba rugi. Secara berkala (biasanya pada akhir tahun) semua akun
pendapatan dan beban dipindahkan ke akun yang mengikhtisarkannya. Pemindahan
ini akun pendapatan dan beban. Saldo akun yang mengikhtisarkan pendapatan dan
beban tersebut merupakan laba bersih atau rugi bersih untuk periode yang
bersangkutan. Saldo ini kemudian dipindahkan ke akun modal. Dengan pemindahan
ini berarti akun tersebut ditutup. Oleh karena penutupan yang dilakukan secara
berkala tersebut, maka akun-akun pendapatan dan beban sering disebut dengan akun-
akun modal sementara (temporary capital account) atau akun nominal (nominal
account). Saldo akun-akun yang dilaporkan dalam neraca dipindahkan menjadi saldo
awal akun yang bersangkutan untuk periode berikutnya. Pemindahan ini dilakukan
secara terus-menerus dari tahun ke tahun. Oleh karena sifat permanennya, akun-akun
neraca sering disebut dengan akun rill (real account).
 Akun prive. Pemilik sebuah perusahaan perseorangan dapat mengambil dari
perusahaan untuk keperluan-keperluan pribadinya. Hal ini merupakan
kebiasaan dalam praktik, terutama apabila pemilik tersebut bekerja penuh
untuk perusahaan atau apabila perusahaan tersebut sumber penghasilannya a
pemilik. Debit pada yang utama. Pengambilan ini dicatat sebagai debit pada
suatu akun yang disebut prive (drawing) yang biasanya lalu diikuti dengan
nama p akun ini dapat dianggap sebagai pengurangan modal.

2.5 Saldo Normal


Jumlah penambahan yang dicatat dalam suatu akun biasanya sama atau lebih
besar daripada jumlah pengurangannya. Oleh karena itu, saldo normal semua akun
adalah positif. Misalnya, jumlah debit (penambahan) pada akun aktiva biasanya lebih
besar dari pada jumlah kredit (pengurangan) nya. Oleh karena itu akun aktiva
biasanya mempunyai saldo debit. Tentu saja ada kemungkinan dimana jumlah debit
dan jumlah kredit adalah sama. Dalam keadaan ini akun tersebut dikatakan
“seimbang” atau bersaldo nol. Apabila sebuah akun, yang biasanya mempunyai saldo
debit, ternyata bersaldo kredit, atau sebaliknya, maka hal ini merupakan petunjuk
adanya suatu kesalahan, atau keadaan-keadaan yang luar biasa. Misalnya, saldo kredit
yang terdapat pada akun peralatan kantor hanya mungkin disebabkan oleh kesalahan
pencatatan. Sebaliknya, saldo debit pada akun utang dagang dapat berasal dari
kelebihan pembayaran. Aturan debit-kredit dan saldo normal untuk tiap-tiap jenis
akun diikhtisarkan sebagai berikut.

Perlu diperhatikan bahwa semua transaksi hanya dicatat sehubungan dengan


pengaruh debit-kreditnya terhadap akun tertentu. Jadi, jika suatu aktiva (katakanlah
kas) bertambah maka akun yang bersangkutan di debit. Sebaliknya bila kas
berkurang, akunnya di kredit. Suatu transaksi dicatat ke dalam akun dengan
menerapkan aturan debit dan kredit. Untuk itu setiap transaksi perlu diteliti lebih
dahulu sebelum dicatat. Urut-urutan yang harus diikuti untuk meneliti setiap transaksi
adalah sebagai berikut:
1. Tentukan pengaruh transaksi terhadap penambahan (pengurangan)
aktiva,Kewajiban, modal, pendapatan atau beban.
2. Tentukan, akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut. Gunakan bagan
Akun untuk menentukan akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi. Untuk
setiap transaksi paling tidak ada dua akun yang akan dipengaruhi.
3. Tentukan apakah sebagai akibat adanya transaksi tadi akun tersebut harus Di
debit atau di kredit. Gunakan aturan debit dan kredit untuk hal ini.
4. Tentukan jumlah yang harus didebit dan dikredit.
5. Dalam setiap transaksi jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit..
Jumlah debit dan kredit dicatat dalam akun yang bersangkutan.
Perlu diperhatikan bahwa untuk setiap transaksi, paling tidak ada dua akun yang
akan dipengaruhi. Juga, setiap transaksi akan mempengaruhi jumlah debit dan jumlah
kredit yang sama.
2.6 Neraca Saldo
Menurut Soemarso SR: Neraca saldo adalah daftar saldo akun-akun yang ada
dalam buku besar perusahaan pada suatu saat tertentu.Neraca saldo atau trial balance
adalah hasil akhir dari kumpulan akun pada periode tertentu. Penyusunan neraca saldo
berdasarkan pada hitungan debit dan kredit, dimulai dari aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan, dan biaya. Neraca saldo adalah penutup dalam siklus akuntansi untuk
suatu periode, sekaligus menjadi saldo awal di periode berikutnya, dan begitu
seterusnya.
Apabila saldo dari akun-akun debit kredit tersebut dihitung dan dibuatkan (disebut
neraca saldo), maka akan tampak seperti dalam Tabel 4-2.
Perhatikan bahwa setelah semua transaksi dicatat kesamaan antara debit dan kredit tetap
terjaga. Perhatikan juga bahwa akun Modal Tuan Marsaban tidak mengalami perubahan sejak
penyetoran modal awal. Bandingkan dengan kalau pencatatan dilakukan dengan teknik
tabelaris. Dalam teknik tabelaris pos modal berubah karena transaksi-transaksi pendapatan,
beban, dan prive dicatat di dalamnya. Dalam contoh di atas, pendapatan, beban, dan prive
dicatat dalam akun masing-masing. Tetapi akun-akun dan prive ini, seperti telah diterangkan
di muka, adalah akun-akun nominal, yang kegunaannya hanyalah untuk mencatat transaksi-
transaksi yang terjadi selama suatu periode tertentu. Pada akhir periode, saldo akun-akun ini
dipindahkan ke akun modal. (Sebab mereka memang bagian dari modal). Pemindahan saldo
akun-akun pendapatan, beban dan prive ke akun modal disebut dengan “menutup” akun-
akun yang bersangkutan. Pembahasan mengenai penutupan akun pendapatan, beban, dan
prive akan dilakukan kemudian.Dari akun akun yang saldonya telah diikhtisarkan tersebut
atas, dapat dibuat neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal.
Fungsi Neraca Saldo :
 Memeriksa kesalahan saat posting transaksi keuangan.
 Membantu permulaan penyusunan laporan keuangan.
 Membantu pengawasan atas kecurangan penggunaan dana dan pencatatan
keuangan.
 Membantu menganalisis keuangan
Jenis-jenis Neraca Saldo :
 Neraca saldo yang belum disesuaikan (unadjusted trial balance)
 Neraca saldo yang sudah disesuaikan (adjusted trial balance)
 Neraca saldo penutup (post closing trial balance)
BAB III
Penutup
3.1 kesimpulan
Buku besar menurut adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk
merangkum transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum.Buku besar biasanya
dimiliki oleh perusahaan. Jenis buku besar yang dimiliki juga berbeda-beda.
Tergantung dari jumlah transaksi yang dijalankan sebuah perusahaan jika dilihat dari
jenis, volume, dan informasi yang diinginkan perusahaan.
Bentuk buku besar dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1.Buku besar bentuk T
2.Buku besar bentuk skontro
3.Buku besar bentuk staffle
Neraca saldo adalah daftar saldo akun-akun yang ada dalam buku besar
perusahaan pada suatu saat tertentu.Neraca saldo atau trial balance adalah hasil akhir
dari kumpulan akun pada periode tertentu. Penyusunan neraca saldo berdasarkan pada
hitungan debit dan kredit, dimulai dari aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan biaya.
Neraca saldo adalah penutup dalam siklus akuntansi untuk suatu periode, sekaligus
menjadi saldo awal di periode berikutnya, dan begitu seterusnya.

3.2 Saran
Setelah disusunnya makalah mengenai akun dan buku besar diharapkan dapat
menambah wawasan remaja khususnya di mata kuliah pengantar akuntansi 1. Begitu
juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari
berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapat semakin luas.
DAFTAR PUSTAKA

Suryadi, Rudianto.2012.Pengantar akuntansi:Konsep dan teknik penyusunan laporan


keuangan.Jakarta: Erlangga
Soemarso S. R.2004.Akuntansi suatu pengantar:akun dan buku besar.Jakarta: salemba
empat
https://deepublishstore.com/blog/buku-besar/
https://review.bukalapak.com/finance/pengertian-neraca-saldo-118034

Anda mungkin juga menyukai