Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

THE RECORDING PROCESS


(PROSES PENCATATAN)

Disusun untuk memenuhi tugas Pengantar Akuntansi 1


Dosen Pengampu:
Dr. Kuncoro Budi Riyanto, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH :
Alan Maulana Zahran (23610173)
Muhammad Miftachul Hudda (23610175)
Bagas Anggara Ardhi Prasetya (23610185)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
T.A 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul The Recording process (Proses Pencatatan) ini dengan
tepat waktu.

Makalah The Recording process (Proses Pencatatan) ini disusun guna memenuhi tugas Bapak
Dr. Kuncoro Budi Riyanto, S.E., M.M. pada mata kuliah pengantar akuntansi 1 di Universitas
Muhammadiyah Metro. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang proses pencatatan di akuntansi.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Kuncoro Budi Riyanto,
S.E., M.M. selaku dosen mata kuliah pengantar akuntansi 1. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Metro, 14 September 2023

2
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………… 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………... 3

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………….. 4
1. LATAR BELAKANG………………………………………………... 4
2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………….. 4
3. TUJUAN……………………………………………………………... 4

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………… ….... 5


1. AKUN……………………………………………….……………….. 5
2. DEBIT DAN KREDIT………………………………………………. 5
3. LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES PEREKAMAN……… 7
4. JURNAL……………………………………………………………… 8
5. BUKU BESAR……………………………………………………….. 8
6. POSTING…………………………………………………………….. 9
7. NERACA SALDO……………………………………………………. 9

BAB 3 PENUTUP
1. KESIMPULAN……………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 12

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Akuntansi adalah proses pencatatan, pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan transaksi
ekonomi dari suatu organisasi atau perusahaan yang dijadikan sebagai informasi dalam
rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak yang memerlukan informasi tersebut.

Proses pencatatan (The Recording process) dalam akuntansi adalah sebuah proses dimana
data keuangan dan informasi lainnya secara sistematis dicatat dan disimpan. The Recording
process (Proses pencatatan) di dalam akuntansi transaksi keuangan Sudah menjadi
keharusan. Setiap transaksi keuangan yang dilakukan harus disertai dengan bukti. Bukti
merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kerja pada atasan bahwa
transaksi telah dilakukan tahapan pencatatan adalah setiap transaksi dari suatu kegiatan usaha
merupakan suatu informasi awal yang harus dicatat dan diolah, sehingga terbentuk sebuah
laporan keuangan.

Proses Pencatatan pada akuntansi berfokus pada pelacakan informasi dan memastikannya
tetap mudah ditemukan dan digunakan untuk perencanaan bisnis. Memahami pencatatan
dalam akuntansi dapat membantu anda lebih memahami kebutuhan keuangan Anda dan
meminimalkan pengeluaran berlebihan bagi anda.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu akun dan bagaimana hal itu membantu dalam proses pencatatan ?
2. Apa itu Debit dan Kredit dan apa kegunaannya dalam proses transaksi bisnis ?
3. Apa saja langkah langkah dasar dalam proses perekaman ?
4. Apa itu jurnal dan apa manfaatnya dalam proses pencatatan ?
5. Apa itu buku besar dan bagaimana itu dapat membantu dalam proses pencatatan ?
6. Apa itu postingan dan apa manfaatnya dalam proses pencatatan ?
7. Apa itu neraca saldo dan apa tujuannya ?

3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian akun dan bagaimana hal itu membantu dalam proses
pencatatan
2. Untuk mengetahui pengertian Debit dan Kredit dan kegunaannya dalam proses
transaksi bisnis
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dasar dalam proses perekaman
4. Untuk mengetahui pengertian jurnal dan manfaatnya dalam proses pencatatan
5. Untuk mengetahui pengertian buku besar dan manfaatnya dalam proses pencatatan
6. Untuk mengetahui pengertian postingan dan manfaatnya dalam proses pencatatan
7. Untuk mengetahui apa itu neraca saldo dan tujuan dari neraca saldo

4
BAB 2
PEMBAHASAN

1. AKUN
Akun adalah catatan akuntansi individual mengenai kenaikan dan penurunan aset, kewajiban,
atau ekuitas pemegang saham tertentu.
Dalam bentuknya yang paling sederhana, sebuah akun terdiri dari tiga bagian: (1) judul,
(2) sisi kiri atau debit, dan (3) sisi kanan atau kredit. Karena format akun menyerupai huruf
T, maka banyak yang menyebutnya sebagai T-account.

2. DEBIT DAN KREDIT


Istilah debit digunakan untuk menunjukkan sisi kiri suatu rekening, dan kredit untuk
menunjukkan sisi kanan. Biasanya disingkat Dr. Untuk debit dan Cr. Untuk kredit. Itu tidak
berarti menambah atau mengurangi, seperti yang diperkirakan secara umum. Penggunaan
istilah debit dan mengkredit berulang kali digunakan dalam proses pencatatan untuk
menjelaskan di mana entri dibuat dalam akun.
Saat membandingkan total kedua sisi, suatu akun menunjukkan saldo debit jika total
Jumlah debit melebihi jumlah kredit. Suatu akun menunjukkan saldo kredit jika jumlah kredit
melebihi jumlah debit.
Penggunaan item positif digunakan untuk mewakili permintaan uang tunai sedangkan
penggunaan item negatif digunakan untuk mewakili pembayaran uang tunai.

PROSEDUR DEBIT DAN KREDIT


Ingatlah bahwa setiap transaksi harus mempengaruhi dua Akun atau lebih untuk menjaga
persamaan dasar akuntansi tetap seimbang. Dengan kata lain, untuk setiap transaksi, debit
harus sama dengan kredit. Kesetaraan debit dan kredit menjadi dasar bagi sistem pencatatan
transaksi berpasangan.
Berdasarkan sistem pencatatan ganda, dampak ganda (dua sisi) dari setiap transaksi dicatat
dalam akun yang sesuai. Sistem ini menyediakan metode logis untuk mencatat transaksi.
Sistem entri ganda juga membantu memastikan keakuratan jumlah yang dicatat serta deteksi
kesalahan. Jika setiap transaksi dicatat dengan debit dan kredit yang sama, maka jumlah
seluruh debit pada rekening harus sama dengan jumlah seluruh kredit.
Sistem pencatatan ganda dalam menentukan persamaan akuntansi jauh lebih efisien
dibandingkan dengan prosedur plus/minus.

DR./CR. TATA CARA ASET DAN LIABILITAS


Kita tahu bahwa kedua sisi persamaan dasar (Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham)
harus sama. Oleh karena itu, kenaikan dan penurunan kewajiban harus dicatat berlawanan
dengan kenaikan dan penurunan aset. Oleh karena itu, kenaikan kewajiban harus dimasukkan
pada sisi kanan atau sisi kredit, dan penurunan kewajiban harus dimasukkan pada sisi kiri
atau sisi debit.
Pengaruh debit dan kredit terhadap aset dan liabilitas:
Debit Kredit
-Meningkatkan aset -Mengurangi aset
-Mengurangi kewajiban -Meningkatkan kewajiban
Akun aset biasanya menunjukkan saldo debit. Artinya, debit pada akun aset tertentu harus
melebihi kredit pada akun tersebut. Demikian pula, akun kewajiban biasanya menunjukkan

5
saldo kredit. Artinya, kredit pada akun kewajiban harus melebihi debit pada akun tersebut.
Saldo normal suatu akun berada pada sisi dimana kenaikan akun dicatat.

Aset Liabilitas
Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk
kenaikan penurunan penurunan kenaikan
=>saldo =>saldo
normal normal

Mengetahui saldo normal dalam suatu akun dapat membantu kita melacak kesalahan.
Misalnya, Saldo kredit pada akun aset seperti Tanah atau saldo debit pada akun kewajiban
seperti Hutang Gaji dan Upah biasanya menunjukkan adanya kesalahan.
Namun terkadang, keseimbangan yang tidak normal mungkin benar. Rekening Kas,
misalnya, akan memiliki saldo kredit ketika perusahaan telah menarik saldo banknya secara
berlebihan (yaitu, menulis Cek yang “terpental”).

EKUITAS PEMEGANG SAHAM


Ada lima sub divisi ekuitas pemegang saham: saham biasa, laba ditahan, dividen, pendapatan,
dan beban. Dalam sistem pencatatan ganda, perusahaan mencatat masing-masing sub divisi,
seperti penjelasan di bawah.

SAHAM BIASA Perusahaan menerbitkan saham biasa sebagai imbalan atas investasi pemilik
yang dibayarkan kepada perusahaan. Kredit meningkatkan akun Saham Biasa, dan debit
menurunkannya. Misalnya, ketika pemilik menginvestasikan uang tunai dalam bisnis dengan
imbalan saham perusahaan, Perusahaan mendebit (menambah) Kas dan kredit (meningkat)
Saham Biasa.
Aturan Debit dan Kredit untuk akun saham biasa:
Debit Kredit
-Kurangi saham biasa -Meningkatkan saham biasa

Saham Biasa
Debit untuk mengurangi Penghargaan untuk
meningkatkan
=>saldo normal

LABA DITAHAN Laba ditahan adalah laba bersih yang disimpan (ditahan) dalam usaha. Ini
mewakili bagian ekuitas pemegang saham yang diakumulasikan perusahaan melalui operasi
bisnis yang menguntungkan. Kredit (laba bersih) meningkatkan akun Laba Ditahan, dan debit
(dividen atau Kerugian bersih) menurunkannya.

Laba Ditahan
Debit untuk mengurangi Penghargaan untuk
meningkatkan
=>saldo normal

DIVIDEN Dividen adalah pembagian perusahaan kepada pemegang sahamnya secara pro
rata (sama) . Bentuk pembagian yang paling umum adalah dividen tunai. Dividen mengurangi

6
klaim pemegang saham atas laba ditahan. Debit menambah akun Dividen, dan Kredit
menurunkannya.

Dividen
Debit untuk meningkatkan Kredit untuk mengurangi
=>saldo normal

PENDAPATAN DAN BEBAN Tujuan memperoleh pendapatan adalah untuk memberi


manfaat bagi pemegang saham bisnis. Ketika perusahaan mengakui pendapatan, ekuitas
pemegang saham meningkat. Pendapatan adalah sub divisi ekuitas pemegang saham yang
memberikan informasi mengapa ekuitas pemegang saham meningkat. Kredit meningkatkan
pendapatan akun dan debit menurunkannya. Oleh karena itu, pengaruh debit dan kredit
terhadap akun pendapatan sama dengan pengaruhnya terhadap ekuitas pemegang saham.

Pengeluaran mempunyai efek sebaliknya. Pengeluaran menurunkan ekuitas pemegang saham.


Karena beban menurunkan laba bersih dan pendapatan meningkatkannya, maka masuk akal
jika sisi kenaikan dan penurunan akun beban merupakan kebalikan dari akun pendapatan.
Dengan demikian, akun pengeluaran bertambah di debit dan dikurangi di kredit.
Aturan Debit dan Kredit untuk Pendapatan dan Beban:
Debit Kredit
-Mengurangi pendapatan -Meningkatkan pendapatan
-Meningkatkan biaya -Kurangi pengeluaran

Kredit ke akun pendapatan harus melebihi debit. Debit ke akun pengeluaran harus Melebihi
kredit. Jadi, akun pendapatan biasanya menunjukkan saldo kredit, dan akun Pengeluaran
biasanya menunjukkan saldo debit.

Pendapatan Pengeluaran
Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk
penurunan meningkatkan bertambah berkurang
=>saldo normal =>saldo normal

Hubungan Ekuitas Pemegang Saham


Seperti yang ditunjukkan Bab 1, perusahaan melaporkan saham biasa dan laba ditahan di
bagian ekuitas pemegang saham di neraca. Mereka melaporkan dividen pada laporan laba
ditahan. Dan mereka melaporkan pendapatan dan pengeluaran pada laporan laba rugi.
Dividen, pendapatan, dan beban pada akhirnya ditransfer ke laba ditahan pada akhir periode.
Akibatnya, perubahan salah satu dari ketiga item ini mempengaruhi ekuitas pemegang saham.

Ringkasan Aturan Debit/Kredit

Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham


Aset = Kewajiban + Saham biasa +Laba ditahan + Pendapatan – pengeluaran – Dividen
Dr. + = Dr. – Dr. – Dr. – Dr. – Dr. + Dr. +
Kr. – Kr. + Kr. + Kr. + Kr. + Kr. – Kr. –

3. LANGKAH LANGKAH DALAM PROSES PEREKAMAN

7
Meskipun informasi transaksi dapat dimasukkan langsung ke dalam rekening tanpa
menggunakan Jurnal, hanya sedikit bisnis yang melakukannya. Secara praktis setiap bisnis
menggunakan tiga langkah dasar dalam proses pencatatan:
 Analisis setiap transaksi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap akun.
 Masukkan informasi transaksi dalam jurnal.
 Mentransfer informasi jurnal ke akun yang sesuai di Buku Besar.
Proses pencatatan diawali dengan transaksi. Dokumen bisnis, seperti slip penjualan, cek, atau
tagihan memberikan bukti transaksi.
Perusahaan menganalisis bukti ini untuk menentukan dampak transaksi pada akun tertentu.
Perusahaan kemudian memasukkan transaksi tersebut ke dalam jurnal. Terakhir, ia
mentransfer entri jurnal ke akun-akun yang ditunjuk dalam buku besar. Langkah-langkah
dalam proses perekaman terjadi berulang-ulang.

4. JURNAL
Perusahaan pada awalnya mencatat transaksi dalam urutan kronologis (urutan terjadinya).
Dengan demikian, jurnal disebut sebagai buku entri asli.
Untuk setiap transaksi, jurnal menunjukkan pengaruh debit dan kredit pada akun tertentu.
Perusahaan mungkin menggunakan berbagai macam jurnal, namun setiap perusahaan
Mempunyai bentuk jurnal yang paling dasar, yaitu jurnal umum. Biasanya, jurnal umum
mempunyai spasi untuk tanggal, judul akun dan penjelasannya, referensi, dan dua kolom
jumlah.
Jurnal memberikan beberapa kontribusi signifikan terhadap proses pencatatan:
1. Ini mengungkapkan di satu tempat dampak lengkap dari suatu transaksi.
2. Memberikan catatan kronologis transaksi.
3. Membantu mencegah atau menemukan kesalahan karena jumlah debit dan kredit
untuk setiap entri dapat dengan mudah dibandingkan.

PENJURNALAN
Memasukkan data transaksi ke dalam jurnal dikenal dengan sebutan penjurnalan. Untuk
masing-masing transaksi akan dibuat ayat-ayat jurnal yang terpisah. Satu ayat yang lengkap
akan terdiri atas:
1. Tanggal transaksi
2. Akun dan jumlah yang akan di debit dan di kredit
3. Suatu penjelasan singkat atas transaksi tersebut

Penting untuk menggunakan judul akun yang benar dan spesifik dalam penjurnalan. Judul
akun yang salah menyebabkan laporan keuangan salah. Namun, pada awalnya ada beberapa
fleksibilitas dalam memilih judul akun. Kriteria utamanya adalah setiap judul harus
menggambarkan isi akun dengan tepat. Setelah perusahaan memilih judul spesifik yang akan
digunakan, perusahaan harus mencatat di bawah judul akun tersebut semua transaksi
selanjutnya yang melibatkan akun tersebut.

ENTRI SEDERHANA DAN KOMUNIKASI


Beberapa entri hanya melibatkan dua akun, satu debit dan satu kredit. Entri seperti ini
dianggap sebagai entri sederhana. Namun, beberapa transaksi memerlukan lebih dari dua
akun dalam penjurnalan nya. Entri yang memerlukan tiga akun atau lebih adalah entri
majemuk. Dalam entri majemuk, format standar mengharuskan semua debit dicantumkan
sebelum kredit.

8
5. BUKU BESAR
Seluruh kelompok akun yang dikelola oleh suatu perusahaan adalah buku besar. Buku
besar menyediakan saldo di setiap akun serta mencatat perubahan saldo tersebut.
Perusahaan mungkin menggunakan berbagai macam buku besar, namun setiap perusahaan
mempunyai buku besar. Buku besar berisi semua akun aset, kewajiban, dan ekuitas
pemegang saham.

Perusahaan menyusun buku besar sesuai urutan penyajian akun-akun dalam laporan
Keuangan, dimulai dengan akun-akun .
Urutan pertama adalah akun aset, diikuti oleh akun liabilitas, akun ekuitas pemegang saham,
pendapatan, dan beban. Setiap akun diberi nomor untuk memudahkan identifikasi.
Buku besar menyediakan saldo di setiap akun. Misalnya, akun kas menunjukkan
Jumlah kas yang tersedia untuk memenuhi kewajiban lancar. Akun piutang usaha
menunjukkan jumlah yang harus dibayar dari pelanggan. Akun hutang usaha menunjukkan
jumlah hutang kepada kreditor.

6. POSTING
Pemindahan entri jurnal ke akun buku besar disebut dengan istilah posting. Fase proses
pencatatan ini mengakumulasi dampak transaksi yang dijurnal ke dalam akun individual.
Posting melibatkan langkah-langkah berikut.
1. Dalam buku besar, pada kolom-kolom yang sesuai pada rekening yang didebit,
masukkan tanggal, halaman jurnal, dan jumlah debit yang tertera di jurnal.
2. Pada kolom referensi jurnal , tulis nomor rekening yang mana jumlah debit telah
diposting.
3. Dalam buku besar, pada kolom yang sesuai pada akun yang dikreditkan, masukkan
tanggal, halaman jurnal, dan jumlah kredit yang ditampilkan dalam jurnal.
4. Pada kolom referensi jurnal , tuliskan nomor rekening yang dituju jumlah kredit telah
diposting.

Posting harus dilakukan dalam urutan kronologis. Artinya, perusahaan harus memposting
semua debit dan kredit dari satu entri jurnal sebelum melanjutkan ke entri jurnal berikutnya.
Posting harus dilakukan tepat waktu untuk memastikan bahwa buku besar selalu mutakhir.

BAGAN AKUN
Jumlah dan jenis akun yang akan digunakan akan berbeda beda untuk setiap perusahaan
jumlah akun akan bergantung pada jumlah rincian yang diinginkan.
Kebanyakan perusahaan memiliki daftar akun (chart of accounts) yang mencantumkan akun-
akun dan nomor-nomor yang mengidentifikasi posisi akun dalam buku besar. Sistem
penomoran yang digunakan untuk mengidentifikasi akun biasanya diawali dengan akun-akun
neraca, dan selanjutnya diikuti dengan akun-akun laba rugi.
101-199 menunjukkan akun aset
200-299 menunjukkan liabilitas
301-350 menunjukkan akun ekuitas pemegang saham
400-499 menunjukkan pendapatan
601-799 menunjukkan akun beban-beban
800-899 menunjukkan akun pendapatan lain-lain
900-999 menunjukkan akun beban lain-lain

7. NERACA PERCOBAAN

9
Neraca saldo adalah daftar akun dan saldonya pada waktu tertentu. Biasanya, perusahaan
menyiapkan neraca saldo pada akhir periode akuntansi. Mereka membuat daftar akun sesuai
urutan kemunculannya di buku besar. Saldo debit muncul di kolom kiri dan saldo kredit di
kolom kanan.
Neraca saldo membuktikan persamaan matematis antara debit dan kredit setelah diposting.
Dalam sistem pencatatan ganda, persamaan ini terjadi bila jumlah saldo rekening debit sama
dengan jumlah saldo rekening kredit. Neraca saldo juga dapat mengungkap kesalahan dalam
penjurnalan dan posting. Selain itu, neraca saldo berguna dalam penyusunan laporan
keuangan.
Langkah-langkah menyusun neraca saldo adalah:
1. Cantumkan judul rekening beserta saldonya pada debit atau kredit yang sesuai kolom
2. Jumlahkan kolom debit dan kolom kredit
3. Buktikan persamaan kedua kolom
Neraca saldo adalah pos pemeriksaan yang diperlukan untuk mengungkap jenis kesalahan
tertentu. Misalnya, jika hanya bagian debit dari entri jurnal yang diposting neraca saldo akan
memperjelas kesalahan ini.

KETERBATASAN NERACA SALDO


Neraca saldo tidak menjamin bebas dari kesalahan pencatatan. Banyak kesalahan yang
mungkin terjadi meskipun total kolom neraca saldo sama. Misalnya, neraca saldo mungkin
seimbang meskipun:
1. Suatu transaksi tidak di jurnal.
2. Entri jurnal yang benar tidak di posting.
3. Entri jurnal diposting dua kali.
4. Akun yang salah digunakan dalam penjurnalan atau posting.
5. Terjadi kesalahan off setting dalam pencatatan jumlah suatu transaksi.
Asalkan jumlah debit dan kredit sama, meskipun pada rekening yang salah atau jumlah yang
salah, jumlah debit akan sama dengan jumlah kredit. Neraca saldo tidak membuktikan bahwa
perusahaan telah mencatat seluruh transaksi atau buku besar sudah benar.

MENEMUKAN KESALAHAN
Kesalahan dalam neraca saldo umumnya disebabkan oleh kesalahan matematis, kesalahan
posting, atau kesalahan transkripsi data. Apa yang harus dilakukan jika dihadapkan pada
neraca saldo yang tidak seimbang? Pertama, tentukan besarnya selisih kedua kolom neraca
saldo. Setelah jumlah ini diketahui langkah-langkah di bawah ini sering kali membantu:
1. Jika kesalahannya adalah $1, $10, $100 atau $1000 tambahkan kembali kolom neraca
saldo dan hitung ulang saldo akun.
2. Jika kesalahan habis dibagi dua , pindai neraca saldo untuk melihat apakah saldo yang
sama dengan setengah kesalahan telah dimasukkan pada kolom yang salah.
3. Jika kesalahannya habis dibagi 9, telusuri kembali saldo di akun neraca saldo untuk
melihat apakah saldo tersebut salah disalin dari buku besar. Misalnya, jika saldo
adalah $12 dan terdaftar sebagai $21, kesalahan $9 telah terjadi. Membalikkan urutan
angka disebut kesalahan transposisi.
4. Jika kesalahan tidak habis dibagi 2 atau 9, pindai buku besar untuk melihat apakah
saldo akun sebesar kesalahan tersebut telah dihilangkan dari neraca saldo, dan pindai
jurnal untuk melihat apakah postingan sebesar itu telah dilakukan dihilangkan.

PENGGUNAAN TANDA DOLAR

10
Perhatikan bahwa tanda dolar tidak muncul di jurnal atau buku besar. Tanda dolar biasanya
hanya digunakan dalam neraca saldo dan laporan keuangan. Umumnya, tanda dolar
ditampilkan hanya untuk item pertama dalam kolom dan total kolom tersebut. Satu baris
{aturan penjumlahan} ditempatkan di bawah kolom angka yang akan ditambah atau
dikurangi. Jumlah total di garis bawahi dua kali untuk menunjukkan bahwa jumlah tersebut
adalah jumlah akhir.

11
KESIMPULAN

1. Akun adalah catatan kenaikan dan penurunan aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang
saham tertentu.

2. Istilah debit Dan kredit identik dengan kiri dan kanan. Aset, dividen, dan beban
bertambah di debit dan dikurangi di kredit. Kewajiban, saham biasa, laba ditahan, dan
pendapatan bertambah di kredit dan dikurangi di debit.

3. Langkah-langkah dasar dalam proses pencatatan adalah (a) menganalisis setiap


transaksi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap akun-akun, (b) memasukkan
informasi transaksi dalam Jurnal, dan (c) mentransfer informasi jurnal ke akun-akun
yang sesuai di buku besar.

4. Catatan akuntansi awal suatu transaksi dimasukkan ke dalam jurnal sebelum datanya
dimasukkan ke dalam akun. Jurnal (a) mengungkapkan di satu tempat menyelesaikan
efek suatu transaksi, (b) menyediakan catatan kronologis transaksi, dan (c) mencegah
atau menemukan kesalahan karena jumlah debit dan kredit untuk setiap entri dapat
dengan mudah dibandingkan.

5. Buku besar adalah seluruh kelompok akun yang dikelola oleh suatu perusahaan. Buku
besar menyediakan saldo di setiap akun serta mencatat perubahan saldo tersebut.

6. Posting adalah pemindahan entri jurnal ke akun buku besar. Fase proses pencatatan
ini mengakumulasi dampak transaksi yang dijurnal dalam akun individual.

7. Neraca saldo adalah daftar akun dan saldonya pada waktu tertentu. Tujuan utamanya
adalah untuk membuktikan kesetaraan debit dan kredit setelah diposting. Neraca saldo
juga mengungkap kesalahan dalam penjurnalan dan posting serta berguna dalam
menyiapkan laporan keuangan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kimmel, Paul D. dkk. 2014. Financial Accounting 9th edition. New Jersey: John Wiley and
sons.

13

Anda mungkin juga menyukai