Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RESUME BAB II,BAB V,BAB VIII

Disusun :
Mutiara aizah (202205017) Yuria Rahmatun Alia (202205013)

Rara Latifa (202205023) Melvira Novalia Azahra (202205002)

Yeniza Yuriska (202205015) Ratu Ulandari (2022205019)

Bima Putra Helambang (202205031) Ajam Sianto (202205011)

M.Maruf Soleh (202205012) Doris Saputra (202205003)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS PAT PETULAI
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA, sehingga maklah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa mengucapkan terimakasih atas bantuan dari rekan
kelompok yang telah berkontribusi dalam membuat makalah ini

Penulis berharap, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca.Agar untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi ,
supaya menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami sebagai pemakalah,kami


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Curup,09 Desember 2022


DAFTAR ISI
BAB II PROSES PENCATATAN
A.Akun
Akun (account) adalah catatan akuntansi individual yang berisi penambahan dan
pengurangan aset, liabilitas, atau ekultas tertentu. Contoh, Softbyte Inc. (perusahaan yang
didiskusikan di Hab 1) akan memiliki akun yang berbeda untuk Kas, Piutang Usaha, Utang
Usaha, Pendapatan Jasa, Beban Gaji dan Upah, dan lainnya (Perhatikan, saat kita merujuk pada
akun khusus, nama akan tersebut diawali dengan huruf kapital).

1.Debit dan Kredit


Istilah debit mengindikasikan sisi kiri dari akun, dan kredit mengindikasikan sisi kanan.
Biasanya disingkat Db. untuk debit dan Kr. untuk kredit.Kita menggunakan istilah debit dan
kredit berulang-ulang dalam proses pencatatan untuk menunjukkan di mana jurnal dicatat dalam
akun. Contoh, tindakan mencatat angka di sisi kiri akan disebut mendebit (debiting) akun,
Mencatal jurnal di sisi kanan disebut mengkredit (crediting) akun.Ketika membandingkan
jumlah kedua sisi,akun disebut bersaldo debit (debit balance) bila jumlah debit melebihi jumlah
kredit.Akun disebut bersaldo kredit (credit balance) bila jumlah kredit melebihi jumlah debit.
2.Prosedur Debit dan Kredit
Untuk setiap transaksi, debit harus sama dengan kredit. Keseimbangan debit dan kredit
menjadi dasar sistem ayat jurnal berpasangan (double-entry system) dalam mencatat transaksi
Dalam sistem ayat jurnal berpasangan, dua dampak (pada dua sisi) dari setiap transaksi dicatat
pada akun yang tepat. Sistem ini memiliki metode logis untuk mencatat transaksi. Seperti
didiskusikan dalam artikel tentang Bank of Taiwan (Taiwan), sistem ayat jurnal juga membantu
untuk memastikan keakuratan jumlah yang dicatat dan mendeteksi kesalahan. Jika setiap
transaksi dicatat dengan Jumlah debit dan kredit yang sama, jumlah keseluruhan debit harus
sama dengan jumlah keseluruhan kredit.
3.Prosedur Debit/Kredit Untuk Aset Dan Liabilitas
Kedua sisi persamaan dasar harus setara (Aset=Liabilitas+Ekuitas). Jadi, penambahan
dan pengurangan pada liabilitas harus dicatat sebagai kebalikan penambahan dan pengurangan
aset. Jadi, penambahan pada liabilitas harus dicatat pada sisi kanan atau kredit, dan pengurangan
liabilitas harus dicatat pada sist kiri atau debit.Akun aset normalnya memiliki saldo debit.
Artinya, debit ke akun aset tertentu seharusnya melebihi kredit ke akun tersebut. Hal yang sama,
liabilitas. normalnya memiliki saldo kredit. Artinya, kredit ke akun liabilitas tertentu seharusnya
melebihi debit ke akun tersebut. Saldo normal (normal balance) suatu akun adalah pada sisi di
mana kita mencatat penambahan pada akun tersebut.
4.Ekuitas
Modal Saham-Saham Biasa Perusahaan menerbitkan Modal Saham-Saham Biasa
sebagai ganti investasi yang dibayarkan pemilik kepada perusahaan tersebut.Kredit akan
menambahkan akun Modal Saham-Saham Biasa, dan debit mengurangi akun Modal Saham-
Saham Biasa.Saldo laba (retained earnings) adalah laba neto yang disimpan dalam bisnis
(tidak dibagikan). Saldo laba mewakili bagian ekuitas yang diakumulasikan oleh perusahaan
melalui operasi yang menghasilkan laba.Dividen adalah sesuatu yang didistribusikan perusahaan
kepada para pemegang sahamnya.
5. Pendapatan Dan Beban
Pendapatan adalah subbagian ekuitas yang memberikan informasi dan sebab
meningkatnya ekuitas. Kredit meningkatkan akun pendapatan dan debit menguranginya.
Karenanya, dampak debit dan kredit pada akun pendapatan sama dengan dampaknya pada
ekuitas.Beban beban mengurangi ekuitas. Karena beban mengurangi laba neto dan pendapatan
meningkatkannya, maka logis bila penambahan dan pengurangan pada akun beban harusnya
berlawanan dengan akun pendapatan. Jadi, debit meningkatkan akun beban, sedangkan kredit
mengurangi.
6.Hubungan Ekuitas

Perusahaan melaporkan dividen pada laporan saldo laba. Dan mereka melaporkan
pendapatan dan beban pada laporan laba rugi. Dividen, pendapatan, dan beban pada akhirnya
akan dipindahkan ke saldo laba di akhir periode. Dan sebagai hasilnya, perubahan pada tiga akun
ini akan memengaruhi ekuitas.

B.Tahapan Proses Pencatatan


1.Jurnal
Jurnal (journal) disebut sebagai buku ayat jurnal asli. Untuk tiap transaksi, jurnal
menunjukkan dampak debit dan kredit pada akun tertentu. Perusahaan dapat menggunakan
berbagai jenis jurnal, tetapi setiap perusahaan memiliki bentuk jurnal yang paling pokok. yaitu
jurnal umum (general journal). Umumnya, jurnal umum memiliki kolom untuk tanggal, judul
akun dan keterangan, referensi, dan dua kolom jumlah transaksi.
Jurnal memberikan beberapa kontribusi penting dalam proses pencatatan transaksi:
1. Jurnal mengungkapkan dampak transaksi lengkap dalam satu tempat.
2. Jurnal memberikan pencatatan transaksi secara kronologis
3. Jurnal membantu untuk mencegah atau menemukan kesalahan karena jumlah debit dan
kredit untuk setiap ayat jurnal dapat dengan mudah dibandingkan.
Penjurnalan Mencatat data transaksi dalam jurnal sering disebut sebagai penjurnalan
(journalizing) Perusahaan mencatat jurnal berbeda untuk tiap transaksi. Jurnal yang lengkap
terdiri atas: (1) tanggal transaksi, (2) akun dan jumlah yang akan didebit dan dikredit, serta (3)
penjelasan singkat mengenai transaksi.
2.Pemindahbukuan
Memindahkan ayat jurnal ke akun buku besar disebut pemindahbukuan (posting).
Tahapan dari proses pencatatan ini mengakumulasikan dampak transaksi yang telah dijurnal ke
masing-masing akun individual. Pemindahbukuan melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Dalam buku besar, masukkan akun yang didebet pada kolom yang sesuai, tanggal transaksi,
halaman jurnal, dan jumlah debet sesuai jurnal.
2. Pada kolom referensi jurnal, tuliskan nomor akun yang akan dibukukan jumlah debitnya.
3. Dalam buku besar masukkan pada akun yang dikredit dalam kolom yang tepat, tanggal
transaksi, halaman jurnal, dan jumlah kredit seperti yang ditunjukkan oleh jurnal.
4. Pada kolom referensi jurnal, tuliskan nomor akun yang akan dibukukan jumlah kreditnya
Pemindahbukuan harus dilakukan sesuai urutan. Artinya, perusahaan harus mencatat
semua debit dan kredit dari satu ayat jurnal sebelum memindahbukukan dari ayat jurnal
berikutnya.
3.Kode Akun
Jumlah dan jenis akun berbeda untuk tiap perusahaan. Jumlah akun bergantung pada
seberapa detail informasi yang diinginkan perusahaan.Sebagian besar perusahaan memiliki kode
akun (chart of accounts). Daftar ini berisi akun-akun dan nomornya untuk mengetahui lokasinya
di buku besar. Sistem penomoran akun biasanya diawali dengan akun-akun yang ada pada
laporan posisi keuangan diikuti dengan akun-akun yang ada pada laporan laba rugi.

C.Neraca Saldo
Neraca saldo (trial balance) adalah kode akun dan saldonya pada suatu waktu. Biasanya,
perusahaan menyiapkan neraca saldo di akhir periode akuntansi. Akun- akun disusun
berdasarkan urutan mereka dalam buku besar. Saldo debit muncul di sisi kiri, sedangkan saldo
kredit muncul di sisi kanan.Tahapan dalam menyiapkan neraca saldo adalah:
1. Kumpulkan semua judul akun dan saldonya.
2. Jumlahkan kolom debit dan kredit.
3. Buktikan persamaan pada kedua kolom.
Kelemahan Neraca saldo tidak menjamin bebas kesalahan pencatatan. Berbagai kesalahan
dapat terjadi walaupun total neraca saldo cocok.Neraca saldo tidak membuktikan bahwa
perusahaan telah mencatat semua transaksi atau bahwa buku besar sudah benar.Menentukan
Lokasi Kesalahan:Kesalahan pada neraca saldo umumnya merupakan hasil kesalahan matematis,
pemindahbukuan yang tidak tepat, atau kesalahan penulisan data. tentukan jumlah selisih antara
kedua kolom neraca saldo. Setelah mengetahui jumlahnya, maka langkah-langkah berikut sering
kali dapat membantu:
1. Jika kesalahan sebesar $1, $10, $100 atau $1,000, tambahkan lagi kolom neraca saldo dan
hitung ulang saldo akun.
2. Jika kesalahan dapat dibagi 2, lihat neraca saldo untuk menentukan apakah terdapat angka
separuh dari kesalahan dicatat pada kolom yang salah.
3. Jika kesalahan dapat dibagi 9, lihat kembali saldo-saldo akun pada neraca saldo untuk melihat
apakah ada yang salah dibukukan dari buku besar. Contoh, jika suatu saldo adalah $12 dan
tercatat sebagai $21, maka kesalahannya adalah $9. Membalikkan urutan angka disebut
kesalahan transposisi (transpositition error).
4.Jika kesalahan tidak dapat dibagi 2 ataupun 9, lihat buku besar untuk menentukan apakah ada
saldo senilai kesalahan yang tidak tercatat di neraca saldo, dan lihat jurnal untuk mengetahui
apakah jumlah tersebut telah dihilangkan.
B. AKUNTANSI UNTUK OPERASI PERUSAHAAN DAGANG
1. Operasi Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang yang membeli dan menjual kembali secara langsung kepada para
pelanggan disebut peritel (retailers). Perusahaan dagang yang juga menjual kepada peritel
disebut pedagang grosir (wholesalers). Perusahaan dagang memiliki dua kategori beban: beban
pokok penjualan dan beban operasi.
Beban pokok penjualan (cost of goods sold) adalah total biaya barang dagangan yang
terjual selama periode berjalan. Beban ini secara langsung berkaitan dengan pendapatan diakui
dari penjualan barang tersebut

2. Retur Pembelian
Seorang pembeli mungkin tidak puas dengan barang yang diterima karena barang
tersebut rusak atau cacat, dalam kualitas rendah, atau tidak sesuai dengan spesifikasi pembeli.
Dalam kasus ini, pembeli dapat mengembalikan barang tersebut kepada penjual untuk
mengurangi julah utang jika pembelian dilakukan secara kredit atau untuk memperoleh
pengembalian uang jika pembelian dilakukan secara tunai. Transaksi ini disebut sebagai retur
pembelian (purchase return). Sebagai alternatif, pembeli mungkin memutuskan untuk tetap
menggunakan barang tersebut jika penjual memberikan potongan dari harga pembelian.
Transaksi ini disebut potongan pembelian (purchase allowance).
3. Diskon Pembelian
Syarat kredit dari pembelian secara kredit memungkinkan pembeli untuk memperoleh
diskon tunai untuk pembayaran segera. Pembeli menyebut diskon tunai ini dengan diskon
pembelian (purchase discount). Insentif ini menawarkan keuntungan bagi kedua belah pihak
Pembeli dapat menghemat uang, dan penjual memperpendek siklum operasi dengan lebih cepat
untuk mengubah piutang usaha menjadi kas
Syarat kredit menentukan jumlah dikon tunai dan jangka waktu yang ditawarkan. Termin
ini juga menunjukkan periode waktu di mana pembeli diharapkan untuk membayar harga faktur
penuh. Dalam faktur penjualan pada Ilustrasi 5-6, syarat kredit adalah 2/10, n/30, dibaca "dua per
sepuluh, neto tiga puluh Ini berarti bahwa pembeli dapat mengambil diskon tunai sebesar 2%
pada harga faktur dikurangi (setelah dikurangi) semua retur dan potongan, jika pembayaran
dilakukan dalam waktu 10 hari dari tanggal faktur (periode diskon) Jika tidak, harga faktur,
dikurangi semua retur dan potongan, harus dibayar dalam waktu 30 hari sejak tanggal faktur
Selain itu, periogle diskon dapat diperpanjang sampai beberapa hari tertent pada bulan yang
sama terjadinya transaksi penjualan. Misalnya, 1/10 EOM (e of month) berarti bahwa diskon 1%
tersedia jika faktur dibayarkan dalam 10 han pertama pada bulan berikutnya.

4. Mencatat Pejualan Barang Dagan


Sesuai dengan prinsip pengakuan pendapatan, perusahaan mencatat pendapatan penjualan
pada saat kewajiban kinerja telah terpenuhi. Biasanya, kewajiban kinerja terpenuhi ketika barang
dikirim dari penjual kepada pembeli. Pada titik ini, tranksaksi penjualan telah selesai dan harga
penjualan telah ditetapkan.
Penjualan dapat dilakukan secara kredit atau tunai. Dokumen bisnis harus mendukung
setiap transaksi penjualan, untuk menyediakan bukti penjualan secara tertulis. Mesin kasir
menyajikan bukti penjualan tunai. Faktur penjualan (sales invoice), seperti yang telah
ditunjukkan pada Ilustrasi 5-6, memberikan dukungan untuk penjualan kredit. Salinan asli faktur
dikirimkan ke pelanggan, dan penjual akan menyimpan salinan faktur untuk digunakan mencatat
penjualan tersebut. Faktur menunjukkan tanggal penjualan, nama pelanggan, total harga
penjualan, dan informasi terkait lainnya.

Penjual membuat dua jurnal untuk setiap penjualan. Jurnal pertama mencatat penjualan:
Penjual meningkatkan (debit) Kas (atau Piutang Usaha, jika penjualan kredit), dan juga
meningkatkan (kredit) Pendapatan Penjualan. Jurnal kedua mencatat biaya perolehan barang
dagangan yang dijual: Penjual meningkatkan (debit) Beban Pokok Penjualan, dan juga
mengurangi (kredit) Persediaan untuk biaya perolehan barang tersebut. Akibatnya, akun
Persediaan akan selalu menyajikan jumlah persediaan yang dimiliki.
5. Retur dan Potongan Penjualan
Kita sekarang akan melihat "sisi lain" dari retur dan potongan pembelian, yang dicatat
oleh penjual sebagai retur dan potongan penjualan (sales returns and allowances). Ini adalah
transaksi di mana penjual juga menerima kembali barang dari pembeli (retur) atau memberikan
pengurangan harga pembelian (potongan) sehingga pembeli akan menyimpan barang dagangan
tersebut. Jurnal PW Audio Supply untuk mencatat kredit atas barang yang diretur mencakup (1)
kenaikan (debit) pada Retur dan Potongan Penjualan (akun kontra terhadap Pendapatan
Penjualan) dan penurunan (kredit) pada Piutang Usaha dengan harga penjualan sebesar €300,
dan (2) kenaikan (debit) pada Persediaan (asumsikan biaya perolehan sebesar €140) dan
penurunan (kredit) pada Beban Pokok Penjualan, seperti yang ditunjukkan di bawah ini (dengan
asumsi barang tersebut tidak rusak).
6. Diskon Penjualan
Seperti yang telah dibahas dalam transaksi pembelian, penjual dapat menawarkan diskon tunai
kepada pelanggan yang disebut penjual sebagai diskon penjualan (sales discount)-untuk
pembayaran tepat waktu yang harus dibayar. Seperti diskon pembelian, diskon penjualan juga
berdasarkan harga faktur dikurangi retur dan potongan, jika ada. Penjual menambahkan
(mendebit) akun Diskon Penjualan untuk diskon yang diambil.
7. Bentuk Laporan Laba Rugi
Perusahaan dagang banyak menggunakan laporan posisi keuangan yang diklasifikasikan
sebagaimana yang telah dibahas dalam Bab 4. Bagian ini menjelaskan laporan laba rugi yang
digunakan oleh perusahaan dagang
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan sumber informasi utama untuk mengevaluas kinerja perusahaan.
Formatnya dirancang untuk membedakan antara berbagai sumber pendapatan dan beban
Penyajian Laporan Laba Rugi pada Penjualan Laporan laba rugi dimulai dengan menyajikan
pendapatan penjualan (sales revenue). Ini kemudian mengurangi akun kontra pendapatan-retur
dan potongan penjualan, dan diskon penjualan-untuk memperoleh penjualan neto (net sales)

8. KOLOM NERACA SALDO


Data dari neraca saldo herasal dari saldo buku besar PW Audio Supply pada tanggal 31
Desember. Jumlah yang ditunjukkan untuk Persediaan, €40.500, adalah jumlah persediaan akhir
tahun dari sistem persediaan perpetual
KOLOM PENYESUAIAN
Perusahaan dagang pada umumnya memiliki jenis penyesuaian yang sama dengan penyesuaian
pada perusahaan jasa. Seperti yang disajikan dalam neraca lajur. penyesuaian (b), (c), dan (d)
adalah untuk asuransi, penyusutan, dan gaji Pioneer Advertising Angency Inc. seperti yang
dulustrasikan dalam Bab 3 dan 4. juga memiliki penyesuaian ini. Penyesuaian (a) yang
diperlukan untuk menyesuaikan jumlah tercatat persediaan perpetual ke jumlah aktual Setelah
PW Audio Supply memasukkan semua data penyesuaian ke dalam neraca lajur, perusahaan
menetapkan persamaan total kolom penyesuaian.Perusahaan kemudian memperluas saldo pada
semua akun terhadap kolom neraca saldo disesuaikan
NERACA SALDO DISESUAIKAN

Neraca saldo disesuaikan menunjukkan saldo semua akun setelah penyesuaian pada akhir
periode akuntansi

KOLOM LAPORAN LABA RUGI

Selanjutnya, perusahaan dagang memindahkan akun dan saldo yang memengaruhi laporan
laba rugi dari kolom neraca saldo disesuaikan ke kolom laporan laba rugi PW Audio Supply
menunjukkan penjualan sebesar 6480.000 pada kolom kredit. Ini menunjukkan akun kontra
pendapatan Retur dan Potongan Penjualan €12.000 dan Diskon Penjualan €8.000 pada kolom
debit Selisih sebesar 6460 000 adalah penjualan neto yang ditunjukkan dalam laporan laba
rugi (Ilustrasi 5-14).

Akhirnya, perusahaan menjumlahkan semua kredit pada kolom laporan labu rugi dan
membandingkan jumlah tersebut dengan total debit pada kolom laporan laba rugi. Jika kredit
melebihi debit, perusahaan memiliki laba neto. PW Audio Supply memiliki laba neto sebesar
30 000. Jika debit melebihi kredit, perusahaan akan melaporkan rugi neto

KOLOM LAPORAN POSISI KEUANGAN

Perbedaan utama antara laporan posisi keuangan dari perusahaan jasa dan perusahaan dagang
adalah persediaan PW Audio Supply menunjukkan jumlah akhir sebesar €40.000 pada kolom
debit laporan posisi keuangan. Informasi untuk menyusun laporan saldo laba juga ditemukan
di kolom ini. Artinya, saldo awal saldo laba adalah €33.000. Dividen adalah €15.000 Laba
neto dihasilkan bila total kolom debit melebihi total kolom kredit pada kolom laporan posisi
keuangan Rugi neto dihasilkan ketika total kredit melebihi total saldo debit

C. Akuntansi untuk Piutang Usaha


1. Menilai Piutang Usaha

Segera setelah perusahaan mencatat piutang ke dalam akun, pertanyaan selanjutnya adalah:
Seperti apa laporan piutang yang harus dicantumkan dalam laporan keuangan? Perusahaan
melaporkan piutang pada laporan posisi keuangan sebagai aset. Namun, penentuan jumlah
yang harus dilaporkan terkadang sala karena beberapa piutang akan menjadi tidak tertagih.

Masing masing pelanggan harus memenuhi persyaratan kredit penjual sebelum penjualan
kredit disetujui. Tak dapat dihindari, beberapa piutang tetap tidak tertagih. Misalnya,
pelanggan mungkin tidak mampu membayar karena penurunan pendapatan penjualannya
akibat turunnya perekonomian. Demikian pula, individu dapat diberhentikan dari pekerjaan
mereka atau dihadapkan dengan tagihan rumah sakit tak terduga. Perusahaan mencatat
kerugian kredit sebagai debit atas Beban Kerugian Piutang (bad debt expense) atau Beban
Piutang Tak Tertagih (uncollectible accounts expense). Kerugian tersebut merupakan risiko
normal ketika menjalankan bisnis secara kredit. Baru-baru ini, ketika harga rumah di
sebagian besar bagian dunia turun, penyitaan rumah meningkat dan pemberi pinjaman
mengalami peningkatan yang cukup besar untuk beban kerugian piutangnya
METODE PENGHAPUSAN LANGSUNG PIUTANG TAK TERTAGIH
Dengan metode penghapusan langsung (direct write-off method), ketika perusahaan menentukan
piutang tertentu tidak dapat tertagih, biaya tersebut akan menyebabkan kerugian pada Beban
Kerugian Piutang. :
METODE PENCADANGAN UNTUK PIUTANG TAK TERTAGIH
Metode pencadangan (allowance method) piutang tak tertagih meliputi perkiraaan piutang-
piutang yang tidak tertagih pada akhir masing-masing periode. Ini memberikan pencocokan
yang lebih baik pada laporan laba rugi. Hal ini juga memastikan bahwa perusahaan
menyatakan piutang atas laporan posisi keuangan atas nilai realisasi kas (neto). Nilai realisasi
kas-neto (cash--net realizable value) adalah jumlah nilai realisasi kas yang diharapkan
perusahaan diterima secara tunai.' Ini tidak termasuk jumlah yang diperkirakan perusahaan
tidak akan terkumpul. Dengan demikian, metode ini mengurangi piutang dalam laporan
posisi keuangan dengan memperkirakan jumlah piutang tak tertagih.
IFRS mensyaratkan metode cadangan untuk tujuan pelaporan keuangan bila jumlah kerugian
piutang bermasalah material. Metode ini memiliki tiga fitur penting
1. Perusahaan memperkirakan piutang tak tertagih. Mereka mencocokkan perkiraan biaya ini
dengan pendapatan pada periode akuntansi ketika mereka mencatat pendapatan.
2.Perusahaan mendebit perkiraan tidak tertagihnya dengan Beban Kerugian Piutang dan
mengkreditkannya ke Cadangan Kerugian Piutang melalui penyesuaian pada akhir setiap
periode. Cadangan Kerugian Piutang merupakan akun kontra dari Piutang Usaha.
3.Ketika perusahaan menghapus akun tertentu, mereka mendebit piutang tak tertagih ke
Cadangan Kerugian Piutang dan kredit yang jumlahnya harus dibayarkan ke Piutang Usaha.

PENJUALAN MENGGUNAKAN KARTU KREDIT


Penggunaan kartu kredit mulai meluas ke seluruh dunia. ICBC merupakan salah satu penerbit
kartu kredit terbesar di dunia. Visa dan MasterCard adalah kartu kredit yang sebagian besar
digunakan oleh seseorang. Tiga pihak terlibat saat kartu kredit digunakan dalam penjualan ritel:
(1) penerbit kartu kredit, yang independen terhadap peritel; (2) peritel; dan (3) pelanggan.
Penerimaan peritel terhadap kartu kredit nasional adalah bentuk lain dari penjualan (anjak
piutang).
AKUNTANSI UNTUK PENJUALAN MENGGUNAKAN KARTU KREDIT Peritel
umumnya menganggap penjualan dari penggunaan penjualan kartu kredit sebagai penjualan
tunai. Peritel harus membayar ke bank yang menerbitkan biaya kartu untuk memproses
transaksi. Peritel mencatat slip kartu kredit dengan cara yang sama seperti cek yang disimpan
dari penjualan tunai.
WESEL TAGIH
Perusahaan juga dapat memberikan kredit dengan imbalan instrumen kredit formal yang
dikenal sebagai surat promes. Surat promes (promissory note) adalah janji tertulis untuk
membayar sejumlah uang tertentu sesuai permintaan atau pada waktu yang pasti. Surat
promes dapat digunakan (1) ketika individu dan perusahaan meminjamkan atau meminjam
uang, (2) bila jumlah transaksi an jangka waktu kredit melebihi batas normal, atau (3) dalam
penyelesaian piutang usaha.
Dalam sebuah surat promes, pihak yang membuat janji membayar disebut pembuat janji
(maker). Sementara itu, pihak yang menerima pembayaran disebut penerima pembayaran
(payee). Surat promes dapat secara khusus mengidentifikasi penerima pembayaran dengan
nama atau mungkin hanya menunjuk penerima pembayaran sebagai pembawa surat.
Menilai Piutang Usaha
Menilai wesel tagih jangka pendek sama dengan menilai piutang usaha. Seperti piutang usaha,
perusahaan melaporkan wesel tagih jangka pendek sebesar nilai realisasi (neto) kas. Akun
cadangan wesel tagih adalah Cadangan Piutang Tak Tertagih. Estimasi yang digunakan untuk
menentukan nilai realisasi kas dan pencatatan beban kerugian piutang dan cadangan tersebut
dilakukan menggunakan cara yang sama seperti piutang usaha.
WESEL TAGIH YANG LAYAK
Suatu wesel disebut layak ketika pembuatnya membayar jumlah penuh pada sat tanggal jatuh
tempo. Untuk setiap bunga bawaan dalam wesel, nilai saat jatuh tempo adalah nilai pokok dari
piutang wesel ditambah jangka waktu yang terter dalam wesel.
Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa Wolder Co. meminjamkan wesel Higley Co. senilai
€10.000 tanggal 1 Juni, diterima selama lima bulan dengan bunga 9% Dalam situasi ini,
diketahui bunganya adalah €375 (€10.000 × 9% x 5/12). Jumlah saat jatuh tempo, atau nilai
jatuh tempo, adalah €10.375 (€10.000 + €375). Untuk mendapatkan pembayaran, Wolder
(penerima pembayaran) harus memberikan wesel kepada Higley Co (pembuatnya) atau
kepada agen pembuatnya, sepert bank. Jika Wolder menyajikan wesel tersebut kepada higley
co.

Anda mungkin juga menyukai