DAFTAR ISI
COVER i
DAFTAR ISI ii
KATA PENGANTAR iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
2. Landasan Teori
2
3. Rumusan Masalah
2
4. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
a. Akun Sebagai Alat Pencatatan 3
b. Penggolongan Akun 3
c. Hubungan antara Akun-akun Rill Dengan Neraca 4
d. Hubungan Antara Akun Nominal Dengan Modal 4
e. Akun Prive 4
f. Aturan Pendebetan dan Pengkreditan dalam Akun Riil maupun Nominal 5
g. Neraca Saldo 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 7
3.2 Saran 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan keuangan merupakan hal yang sangat sensitif bagi setiap lembaga
publik. Jika hal tersebut dikelola secara baik, dan menggunakan prinsip-prinsip
keterbukakaan, bertanggung jawab, maka hal tersebut akan memberikan suasana yang
lebih kondusif dan bisa menjadi media untuk membangun kepercayaan masyarakat
terhadap sekolah. Dengan adanya kepercayaan dari masyarakat maka secara otomatis
dukungan masyarakat terhadap sekolah akan semakin meningkat.
Untuk menyusun neraca dan laporan laba rugi, maka sistem akuntansi harus
dapat menghasilkan lima kategori informasi, yaitu: aset, kewajiban, modal,
pendapatan dan beban. Tiga kategori pertama menyangkut neraca, sedangkan dua
kategori terakhir menyangkut laporan laba rugi.
Sistem pencatatan transaksi-transaksi keuangan dalam suatu perusahaan disebut
pembukuan atau memegang buku (bookkeeping). Sistem pembukuan berpasangan
adalah sistem pencatatan dengan prinsip utama yaitu setiap transaksi selalu dicatat
dengan mendebet dan mengkredit dua buah akun atau lebih dengan jumlah yang sama
(Jusup, 2011:82).
Pengertian akun adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat untuk
mencatat secara rinci transaksi keuangan dari setiap jenis aktiva, hutang, modal
pendapatan, beban perusahaan (Sujarweni, 2016:28). Akun adalah suatu alat untuk
mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, kewajiban,
modal, pendapatan dan beban (Jusup, 2011:70).
B. Landasan Teori
Sejarah sistem ini telah ditemukan sejak abad ke-12, dan pada akhir abad ke-
15, sistem ini telah dipergunakan secara meluas oleh pedagang dari Venesia.
Kodifikasi sistem dilakukan pertama kali oleh Lucas Pacioli, seorang karib
dari Leonardo da Vinci, pada sebuah buku teks matematika terbitan tahun 1494.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
Tujuan pemakaian akun adalah untuk mencatat data yang akan menjadi dasar
penyusunan laporan-laporan keuangan. Akun memberikan informasi tentang operasi-
operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya akun piutang perusahaan, kewajiban,
harga beli dan sebagainya. Kumpulan akun disebut buku besar (ledger) (Jusup,
2011:70).
BAB II
PEMBAHASAN
B. Penggolongan Akun
C. Hubungan antara Akun-akun Rill Dengan Neraca
E. Akun Prive
Akun prive adalah pengambilan uang atau barang dagangan dari perusahaan
untuk keperluan pribadi pemilik. Pengambilan prive dapat menyebabkan modal pemilik
berkurang, oleh karena itu pengambilan prive dicatat dengan mendebet akun modal. Prive
juga biasanya merupakan pengambilan kas atau barang lain yang dilakukan oleh pemilik
sebagai pengambilan bagian keuntungan perusahaan.
F. Aturan Pendebetan dan Pengkreditan dalam Akun Riil maupun Nominal
DEBET KREDIT
Pertambahan dalam akun-akun aset Pengurangan dalam akun-akun asset
Pengurangan akun-akun kewajiban Pertambahan kewajiban
Pengurangan dalam akun-akun modal Pertambahan dalam akun-akun modal
Pada akhir periode akuntansi,saldo akun nominal ( pendapatan dan beban ) dilaporkan
dalam laporan laba-rugi dan akan dipindahkan ke akun modal.
G. Neraca Saldo
Neraca saldo adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh akun yang ada
didalam buku besar pada suatu saat tertentu. Tujuan neraca saldo adalah untuk menguji
kesamaan debet dan kredit didalam buku besar dan mempermudah penyusunan laporan
keuangan selanjutnya. Berikut adalah proses pembuatan neraca saldo :
1. Pertama-tama jumlahkan kolom debet dan kolom kredit semua akun yang terdapat di
buku besar.
2. Tulislah hasil penjumlahan tersebut pada kolom yang sesuai dalam akun yang
bersangkutan.
3. Hitunglah saldo semua akun yang terdapat dalam buku besar, yaitu dengan cara
menghitung selisih jumlah kolom debet dan jumlah kolom kredit yang telah dilakukan
pada langkah 2.
4. Susunlah neraca saldo yang berisi nama semua akun yang terdapat dalam buku besar
beserta saldonya masing-masing.
Apabila neraca saldo yang disusun perusahaan menunjukkan bahwa jumlah sisi
debet tidak sama dengan jumlah sisi kredit, maka hal ini memberi petunjuk adanya
kesalahan. Beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab ketidakseimbangan tersebut
adalah :
1. Kesalahan dalam menyusun neraca saldo
a. Salah menjumlahkan kolom saldo
b. Satu buah akun atau lebih belum dicantumkan dalam neraca saldo
3. Kesalahan dalam menentukan saldo akun.
a. Salah menghitung saldo akun
b. Saldo debet suatu akun ditulis sebagai saldo kredit atau sebaliknya.
c. Salah menghitung jumlah pada salah satu sisi akun.
3. Kesalahan mencatat transaksi di dalam buku besar
a. Transaksi telah dicatat dengan jumlah pendebitan yang tidak sama besar dengan
jumlah pengkreditan.
b. Pendebetan dicatat sebagai pengkreditan sebaliknya.
c. Lupa mencatat suatu pendebetan atau pengkreditan.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pembukuan adalah pencatatan secara sistematis dan teratur atas semua transaksi
keuangan lembaga/keuangan/perseorangan. Transaksi meliputi penjualan, pembelian,
pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi. Pembukuan biasanya
dilakukan oleh seorang ahli pembukuan. Sistem pembukuan akuntansi ada dua yaitu
pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan.
B. Saran
1. Diharapkan kedepannya khususnya kelompok kerja dari penulis bisa lebih teliti dan
cermat dalam membuat serta menerapkan sistem pembukuan berpasangan.
2. Diharapkan agar penulis bisa megurangi kesalahan baik dalam menghitung,
menempatkan, dan menentukan posisi-posisi akun yang akan di susun dalam system
pembukuan berpasangan.