Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI


DOSEN PENGAMPU : CHARLES F. AMBARITA,S.Pd.,M.Si.
MATA KULIAH : PENGANTAR AKUNTANSI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
ANJU CHRISTINA PASARIBU (7213141004)
KIOKO BR.TAMBA (7212441007)
KEVIN A SIPAHUTAR (7213141003)
LOLA BR.GINTING (7213141002)
JULI K SINAGA (7212441008)
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas
rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar Akuntansi yaitu
mengenai “Penyelesaian Siklus Akuntansi”.Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Charles F Ambarita , S.Pd,.M.Si
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Akuntansi karena telah
memberikan tugas ini dalam bentuk kelompok sehingga mempermudah kami
dalam menyelesaikan tugas ini serta berkontribusi dalam mengeluarkan ide-ide
dalam penugasan ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini.Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikutt berkontribusi
dalam pembuatan tugas ini.
Semoga tugas ini dapata dimengerti dan dipahami bagi siapapun yang
membacanya dan dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca.Sesungguhnya kami menyadari bahwa tugas ini masih memilki bnayak
kekurangan.Oleh karena itu,dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf
apabila ditemukan kesalahan dalam penyampaian kalimat di dalam tugas makalah
ini.Kami juga terbuka terhadap kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan
makalah ini.Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Sibolga,10 September 2021

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

a. Latar Belakang...................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah................................................................................. 1
c. Tujuan................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2

2.1 Definisi Neraca Lajur dan Cara Pembuatannya......................................... 2


2.2 Definisi Jurnal Penutup dan Cara Pembuatannya...................................... 3
2.3 Definisi Laporan Keuangan dan Cara Pembuatannya............................... 7
2.4 Defini Jurnal Pembalik dan Cara Pembuatannya...................................... 52

BAB III PENUTUP........................................................................................ 20

a. Kesimpulan........................................................................................... 20
b. Saran..................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekilas balik mengenai jurnal, jurnal akuntansi adalah sebuah
catatan yang tersusun secara sistematis dan berdasarkan kronologis dari
transaksi-transaksi finansial yang jumlah dan keterangannya ringkas
diantaranya waktu kejadian, keterangan transaksi serta debit dan kredit,
yang artinya adalah sumber pencatatan ke dalam jurnal yaitu bukti, serta
pencatatan transaksi dilakukan secara berurutan (kronologis) sesuai
tanggal terjadinya transaksi.Dalam sebuah sistematis artinya pencatatan
yang dilakukan dengan mengikuti aturan mendebit dan mengkredit akun.
Namun Selain itu, setiap transaksi dicatat secara berpasanganke dalam
debit dan kredit (double entry accounting), dan jumlah debit dengan
jumlah kredit harus sama/seimbang. Jurnal dapat juga disebut sebagai
"book of original entry"
B. Rumusan Masalah
1) Apa definisi dari neraca lajur dan bagaimana cara pembuatannya?
2) Apa definisi dari jurnal penutup dan bagaimana cara
pembuatannya?
3) Apa definisi laporan keuangan dan bagaimana cara pembuatannya?
4) Apa definisi jurnal pembalik dan bagaimana cara pembuatannya?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui definisi dan cara pembuatan neraca lajur
2) Untuk mengetahui definisi dan cara pembuatan jurnal penutup
3) Untuk mengetahui definisi dan cara pembuatan laporan keuangan
4) Untuk mengetahui definisi dan cara pembuatan jurnal pembalik

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Neraca Lajur dan Cara Pembuatannya
a. Definisi Neraca Lajur
Neraca lajur merupakan lembaran kertas yang berlajur (berkolom) yang
fungsinyauntuk melakukan kegiatan akuntansi dengan cara manual. Neraca lajur
juga merupakansummary dalam proses penyusunan pada laporan keuangan.
Neraca lajur dapat digunakansebagai alat bantu yang bisa mempermudah laporan
keuangan manual untuk disusun. Namun,sebagai catatan, neraca lajur ini tidak lah
menjadi bagian dari catatan akuntansi yang formal.
b. Cara Pembuatan Neraca Lajur
Neraca lajur tersebut harus disusun dengan berkolom dan pada sebuah perusahaan
terdiri atas 10 kolom, yaitu :
1. Kolom daftar saldo yang terdiri dari kolom Debet (D) dan Kredit (K)
2.Kolom penyesuaian yang terdiri dari kolom Debet (D) dan Kredit (K)
3. Kolom daftar saldo setelah penyesuaian yang terdiri dari kolom Debet (D) dan
Kredit (K)
4. Kolom laba-rugi yang terdiri dari kolom Debet (D) dan Kredit (K)
5. Kolom laporan posisi keuangan (neraca) yang terdiri dari kolom Debet (D) dan
Kredit (K)
Proses penyusunannya adalah sebagai berikut :
 Masukan saldo akun dari buku besar kedalam kolom daftar saldo yang ada
di dalam kolom neraca lajur.
 Masukan ayat jurnal penyesuaian, pada kolom penyesuaian.
 Mengisi kolom-kolom daftar saldo setelah disesuaikan
 .Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom daftar saldo, lalu sesuaikan
ke dalam kolom laba rugi.
 Menjumlahkan kolom-kolom laba-rugi dan kolom-kolom laporan posisi
keuangan serta memasukkan angka laba bersih/rugi bersih sebagai angka
pengimbang ke dalam kedua pasang kolom diatas, dan sekali lagi
menjumlahkan kolom tersebut.

2
2.2.Definisi Jurnal Penutup dan Cara Pembuatannya
a. Definisi Jurnal Penutup
Jurnal Penutup (Closing Entries) adalah bagian dari laporan
keuangan yang disusun pada akhir periode pembukuan. Jurnal ini
digunakan untuk menutup akun nominal dan menyiapkan neraca akhir.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, Jurnal Penutup merupakan ayat jurnal
yang perlu dibuat pada akhir periode untuk menutup rekening akun
nominal (sementara).Adapun komponen-komponen yang termasuk dalam
akun nominal yaitu: Pendapatan, pengeluaran, serta laba yang harus
ditutup pada akhir tahun periode.
b. Cara Pembuatan Jurnal Penutup
Berikut akun akun nominal yang perlu dibuatkan Jurnal Penutup
1.Menutup rekening Pendapatan dengan cara
mendebit akun pendapatan dan mengkredit akun
ikhtisar laba/rugi.
Rekening Debet Kredit

Pendapatan Rp 500.000
Ikhtisar
Rugi/Laba
Rp 500.00

3
2..Menutup rekening Beban
Dengan cara mendebit akun ikhtisar
laba/rugi dan mengkredit akun beban.

Rekening Debet Kredit


Ikhtisar Rugi/Laba Rp 200.000
Beban

Rp 200.000

3.Menutup rekening Ikhtisar Rugi/Laba


Dengan cara mendebit akun ikhtisar laba/rugi dan
mengkredit akun Modal jika laba.
Rekening Debet Kredit
Ikhtisar Rugi/Laba Rp 200.000
Modal

Rp 200.000

4.Dengan cara mendebit akun Modal dan


mengkredit akun ikhtisar laba/rugi jika rugi
Rekening Debet Kredit
Modal Rp 200.000
Ikhtisar Rugi/Laba
Rp 200.000

5.Menutup rekening Prive

4
Dengan cara mendebit akun Modal dan mengkredit
akun Prive.
Rekening Debet Kredit
Modal Prive Rp 50.000

Rp 50.000

Contoh :
Berdasarkan Neraca Lajur PT “Mikasa” diawal Ayat Jurnal Penutup yang perlu
dibuat adalah sebagai berikut

5
Neraca saldo setelah penutupan (Post closing trial balance) :
Apabila semua ayat-ayat penyesuaian dan penutup telah dipindahkan ke
perkiraan dalam buku besar, maka untuk memastikan keseimbangan dalam
perkiraan-perkiraan tersebut disusunlah Neraca Saldo setelah penutupan :
yaitu Neraca Saldo yang disusun dari perkiraan-perkiraan bersaldo
(terbuka) setelah penutupan akan sama dengan isi Neraca, dan akan
merupakan Saldo awal setiap perkiraan untuk periode Akuntansi
berikutnya. Berdasarkan keterangan tersebut diatas, maka dari buku besar
PT “Mikasa” dalam contoh diawal, setelah akan menunjukan
Neraca saldo setelah penutupan sebagai berikut :

6
2.3.Definisi Laporan Keuangan dan Cara Pembuatannya
a. Definisi Laporan Keuangan
Secara umum laporan keuangan adalah laporan yang berisi
pencatatan uang dan transaksi yang terjadi dalam bisnis, baik transaksi
pembelian maupun penjualan dan transaksi lainnya yang memiliki nilai
ekonomi dan moneter.Biasanya laporan ini dibuat dalam periode tertentu.
Penentuannya ditentukan oleh kebijakan perusahaan apakah dibuat setiap
bulan atau setiap satu tahun sekali, terkadang perusahaan juga
menggunakan keduanya.

Laporan keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial


perusahaan secara keseluruhan. Sehingga para stakeholder  dan pengguna
informasi akuntasi bisa melakukan evaluasi dan cara pencegahan dengan
tepat dan cepat jika kondisi keuangan usaha mengalami masalah atau
memerlukan perubahan.Mengingat pentingnya hal itu, maka laporan ini
harus dibuat dengan tepat, cermat dan diperlukan pertanggungjawaban
yang diserahkan secara mutlak kepada orang berkompeten dibidangnya,
seperti seorang akuntan.

Dia yang harus mempresentasikan laporan yang telah dibuatnya


dengan detail di depan para stakeholder yang biasanya ini dilakukan pada
saat evaluasi kinerja keuangan tahunan.Jika melihat dari penjelasan di atas
tentu bisa ditarik kesimpulan kalau pengertian laporan keuangan adalah
laporan yang berisi data transaksi keuangan perusahaan pada periode
tertentu.Yang mana laporan tersebut harus dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan sebagai pembahasan evaluasi untuk
perkembangan usaha ke depan.

Laporan keuangan dibuat untuk fungsi tertentu. Yang jelas sebagai


sarana untuk menentukan kebijakan pimpinan terkait perusahaan di
periode selanjutnya. Berikut ini akan dijelaskan fungsi yang lebih lengkap:

a)Untuk Menilai Kondisi Usaha


Seluruh laporan ini berguna sebagai penilai kondisi usaha. Maksudnya jika
dari catatan keuangan terlalu banyak kerugian, berarti perusahaan sedang
mengalami kemunduran.

Sebaliknya jika di dalam laporan tersebut banyak data profit, berarti usaha
sedang berkembang. Dengan penilaian ini tentu pihak pimpinan bisa
menentukan sikap melanjutkan usaha atau malah menutupnya karena
kerugian usaha yang kronis.

7
b)Sebagai Bahan Evaluasi
Laporan keuangan diperlukan untuk bahan evaluasi. Bisa dipastikan jika
tidak ada laporan tersebut, evaluasi yang dilakukan tidak akan maksimal
bahkan seperti melakukan hal yang sia-sia.

Seluruh laporan ini adalah parameter evaluasi untuk menjelaskan


permasalahan dan solusinya. Jika terjadi kemunduran perusahaan, maka
bisa ditentukan apa penyebab kemunduran tersebut dan bagaimana jalan
keluarnya.

Jika evaluasi ini berjalan maksimal, tentu kebijakan selanjutnya lebih


mudah. Karena sudah ditemukan penyebab masalahnya dan solusi
terbaiknya. Maka evaluasi yang dilakukan pada periode selanjutnya
diharapkan untuk menuntaskan masalah agar tidak terulang lagi.

c)Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan


Laporan keuangan juga berfungsi sebagai pertanggungjawaban
perusahaan. Baik kepada investor maupun kepada pemerintah yang terkait
dengan pajak dan lain sebagainya.

Terdapat lima jenis laporan keuangan utama pada bisnis.


Semuanya disesuaikan dengan bentuk transaksi yang terjadi di dalam
perusahaan.

a)Laporan laba rugi


Laporan laba rugi adalah bagian terpenting dari laporan keuangan.
Komponen ini memberikan gambaran mengenai keuntungan (atau
kerugian) yang didapatkan perusahaan di periode tertentu. Laporan laba
rugi ini terdiri dari dua bagian.

Bagian yang pertama menunjukkan laba/rugi kotor yang didapatkan


perusahaan. Angka laba/rugi kotor bisa didapatkan dengan cara
mengurangi total pendapatan dengan harga pokok penjualan. Harga pokok
penjualan adalah stok awal ditambah pembelian bersih dikurangi stok
penutupan.

Bagian kedua menunjukkan laba/rugi bersih perusahaan. Jumlah laba/rugi


bersih didapatkan dengan mengurangi laba/rugi kotor dengan biaya
operasional perusahaan. Biaya operasional ini meliputi pembayaran gaji,
pajak, biaya sewa dan lain-lainnya.

8
b)Neraca keuangan

Neraca keuangan adalah bagian dari laporan keuangan perusahaan yang


menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang dan
kewajibannya dilihat dari keseluruhan jumlah aset perusahaan.

Perhitungan neraca keuangan ini dimulai dari mencatat aset tak lancar,
seperti komputer/laptop, mesin, atau furnitur yang dimiliki perusahaan.
Setelah itu aset lancar ikut dicatat, seperti inventaris, piutang dagang, dan
uang tunai.

Kewajiban tidak lancar seperti utang pembiayaan, serta kewajiban lancar


seperti piutang dagang dan cerukan bank harus dicatat pula. Neraca
keuangan menjelaskan posisi keuangan sebuah perusahaan dalam periode
tertentu.

c)Arus kas

Komponen berikutnya dari laporan keuangan perusahaan adalah arus kas,


atau sering disebut juga sebagai cash flow. Arus kas merangkum
pergerakan uang yang keluar masuk dari sebuah perusahaan. Elemen arus
kas perusahaan di antaranya adalah kegiatan operasional perusahaan,
investasi dan kegiatan pendanaan yang dilakukan perusahaan.

Arus kas di operasional perusahaan bisa dilihat dari aktivitas sehari-hari


perusahaan. Jual beli dan pembelian inventaris masuk dalam kategori
operasional perusahaan. Investasi berhubungan dengan pemasukan dan
pengeluaran uang untuk program atau proyek jangka panjang. Sedangkan
kegiatan pendanaan adalah arus kas yang berhubungan dengan penjualan
saham atau pembayaran deviden.

d)Laporan perubahan modal

Komponen laporan keuangan perusahaan yang terakhir adalah laporan


perubahan modal. Komponen ini melaporkan jumlah dan
sumber perubahan modal. Semua pertambahan atau pengurangan yang
terjadi pada modal dalam periode tertentu bisa dilihat dari naik atau
turunnya saldo awal dibandingkan dengan saldo akhir.

9
Laporan ini pada dasarnya menunjukkan komposisi modal yang terus
berubah dari tahun ke tahun.

e)Catatan atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan mengacu pada informasi tambahan yang
membantu menjelaskan bagaimana perusahaan sampai pada angka laporan
keuangannya.Catatan ini juga membantu menjelaskan penyimpangan atau
anggapan inkonsistensi dalam metodologi akun tahun ke tahun.

Catatan catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib , hanya untuk
memberikan kejelasan kepada mereka yang membutuhkannya tanpa
memiliki informasi yang ditempatkan di kolom pernyataan. Namun
demikian, informasi yang termasuk dalam catatan atas laporan keuangan
seringkali penting karena dapat mengungkapkan masalah mendasar
terhasap kesehatan keuangan perusahaan.

b. Cara Pembuatan Laporan Keuangan


Laporan yang sudah disusun di neraca saldo setelah penyesuaian

tinggal di tulis dengan rapi sesuai ketentuan atau standar laporan

keuangan. Hal ini karena dalam neraca saldo setelah penyesuaian sudah

dipisahkan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam neraca atau laporan

rugi laba.

Setelah semua data Anda yang dibutuhkan siap, maka bisa langsung

membuat beberapa laporan keuangan sederhana. Berikut ini ada

beberapa contoh laporan keuangan  yaitu:

1. Contoh Laporan Keuangan – Neraca (Posisi Keuangan)


Laporan keuangan yang dibuat pertama kali adalah cara membuat

neraca. Nah dengan Harmony Anda dapat membuat neraca ini bisa

mendapatkan informasi yang menunjukkan harta dimiliki perusahaan.

Di mana jumlah harta dan modal + hutang nilainya harus sama. Berikut

10
cara menyusun laporan posisi keuangan yang bisa Anda pahami.

11
Pin

2. Contoh Laporan Keuangan Laba Rugi


Setelah mengetahui cara menyusun laporan posisi keuangan yang

dibuat, selanjutnya menyusun laporan laba rugi dengan software

12
pembukuan Harmony. Melalui Harmony Anda akan mendapatkan

gambaran kerugian dan keuntungan yang diperoleh perusahaan melalui

laporan ataupun dashboard Harmony. Berikut contoh laporan laba rugi

sederhana.

13
Pin

3. Contoh Laporan Keuangan Arus Kas


Setelah menyusun laporan posisi keuangan dan laba rugi maka

selanjutnya Anda dapat membuat arus kas melalui software pembukuan

Harmony, yang mana melalui Harmony Anda akan mendapatkan

laporan ini dengan mudah untuk mengetahui berapa jumlah arus kas

yang masuk maupun yang keluar. Berikut contoh laporan arus kas

untuk transaksi sederhana.

14
Pin

4. Contoh Laporan Keuangan Perubahan Modal


Meskipun termasuk perusahaan skala kecil, sebaiknya pun dilakukan

penyusunan laporan perubahan modal. Laporan ini dibuat untuk

menggambarkan perubahan modal perusahaan. Berikut contoh dari

15
laporan perubahan modal perusahaan berskala kecil.

2.4.Defini Jurnal Pembalik dan Cara Pembuatannya


a. Definisi Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang
menimbulkan akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda. Dengan
kata lain jurnal yang memiliki istilah lain reverse entry ini yang dibuat pada awal
periode akuntansi berikutnya , untuk membalik jurnal penyesuaian yang
menimbulkan akun riil baru. Jurnal ini merupakan jurnal yang sengaja dibuat

16
untuk membalik beberapa jurnal penyesuaian tertentu yang sudah disusun pada
periode sebelumnya. Penyusunan jurnal ini dalam proses atau siklus akuntansi
adalah opsional, artinya kita boleh membuat jurnal pembalik dan kita juga boleh
tidak membuat jurnal pembalik
Tidak semua akun dalam jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal
pembalik. Tanda tanda suatu akun perlu dibuat jurnal pembalik salah satunya
akun itu dibuatkan jurnal penyesuaian , apabila suatu akun jurnal penyesuaian
memunculkan akun riil yang baru atau belum terlihat di neraca saldo. Beberapa
akun jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal pembalik antara lain:
a. Beban yang dibayar di muka (jika tercatat sebagai beban) Beban dibayar di
muka adalah beban yang sudah dibayarkan namun belum dicatat sebagai beban
pada periode tersebut. Beban dibayar di muka ini biasanya terjadi jika perusahaan
membayar biaya transaksi dari pengeluaran perusahaan untuk periode tertentu.
b. Beban yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dikeluarkan/dibayar
oleh perusahaan pada akhir periode akuntansi, sehingga beban tersebut masih
akan berlanjut pada periode akuntansi berikutnya.
c. Pendapatan yang diterima di muka (jika tercatat sebagai pendapatan)
Pendapatan diterima di muka adalah pendapatan yang diterima oleh perusahaan
pada awal transaksi yang belum dilakukan kepada pelanggan
d. Pendapatan yang masih akan diterima Pendapatan yang masih akan diterima
adalah pendapatan yang sudah terjadi namun karena beberapa alasan belum diakui
sebagai pendapatan perusahaan.
b. Cara Pembuatan jurnal Pembalik
Beban Dibayar di Muka
Beban telah dibayar yang dicatat sebagai beban pada akhir periode akan ditutup
sehingga nilainya akan nol, oleh sebab itu pada awal periode berikutnya
diperlukan jurnal pembalik agar data beban mencerminkan keadaan yang
sebenarnya. Misalnya, pada 1 Desember 2019 dibayarkan uang sewa Toko untuk
1 tahun sebesar Rp2.400.000, dicatat pada jurnalnya adalah sebagai berikut.
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2019
Des 1 Beban sewa toko 2.400.000,00 -
Kas - 2.400.000,00

17
Pada Tanggal 31 Desember 2019 dibuat jurnal penyesuaian

Beban sewa yang digunakan 1/12 x 2.400.000,00 = 200.000,00 Maka jurnal


penyesuaiannya :

Pada awal periode berikutnya dibuatkan jurnal pembalik sebagai berikut:


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2020
Jan 1 Beban sewa Toko 2.200.000,00 -
Sewa dibayar dimuka - 2.200.000,00

Catatan : Beban dibayar dimuka yang dicatat sebagai harta tidak perlu dibuat
jurnal pembalik karena nilainya tidak nol

Beban yang masih harus dibayar


Beban yang masih harus dibayar merupakan kewajiban perusahaan yang terbawa
pada periode berikutnya. Contoh Akun Utang Gaji bagianToko .
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2019
Des 31 Beban Gaji bagian Toko 2.500.000,00 -
Utang gaji bagian Toko - 2.500.000,00
Misalkan Perusahaan membayar gaji setiap bulannya pada tanggal 25, dan pada
31 Desember 2018 diketahui beban gaji bagian toko yang belum dibayar sebesar
Rp 2.500.000, maka jurnal penyesuaiannya sebagai berikut:
Pada tanggal 1 Januari 2020 dibuat jurnal pembalik sebagai berikut :

18
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2020
Jan 1 Utang gaji bagian Toko 2.500.000,00 -
Beban Gaji bagian took - 2.500.000,00

19
Pendapatan diterima dimuka
Pendapatan sewa yang belum direalisasikan akan dicatat sebagai pendapatan. Di
sini Jurnal pembalik dibuat untuk menjadikan pendapatan sebagai komisi diterima
dimuka. Misalnya, pada 1 September 2019 Toko telah menerima pendapatan
komisi sebesar Rp2.400.000 untuk 6 bulan. Jurnal yang dibuat saat transaksi
adalah sebagai berikut.

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


2019
Sep 1 Kas 2.400.000,00 -
Pendapatan komisi - 2.400.000,00

Pada Tanggal 31 Desember 2019 jumlah pendapatan yang sudah menjadi hak
perusahaan = 4/6 x 2.400.000 = 1.600.000

Maka jurnal penyesuaian


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2019
Des 31 Pendapatan Komisi 800.000,00 -
Komisi dibayar dimuka - 800.000,00

Pada awal periode berikutnya akan dibuat jurnal pembalik


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2020
Jan 1 Komisi dibayar dimuka 800.000,00 -
Pendapatan Komisi - 800.000,00

Pendapatan yang masih harus diterima


Pendapatan yang masih harus diterima merupakan tagihan dalam akun piutang
dan pendapatan. Pada akhir periode akun piutang tersebut akan terbawa ke
periode berikutnya, sedangkan akun akan ditutup sehingga saldonya nol. Oleh
karena itu untuk menghilangkan akun piutang dan memunculkan kembali periraan
pendapatan diperlukan jurnal pembalik.
Contoh:
Pada akhir periode diketahui perusahaan memiliki pendapatan bunga yang masih
harus diterima dari simpanan di bank Rp 2.500.000 yang akan diterima 3 Januari
2020, jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


2019 Piutang Bunga 2.500.000,00 -
Des 31 Pendapatan bunga - 2.500.000,00

Pada awal periode berikutnya jurnal pembalik sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


2020 Pendapatan bunga 2.500.000,00 -
Jan 1 Piutang Bunga - 2.500.000,00

Pada Tanggal 3 Januari 2020, saat menerima pembayaran akan dicatat

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


2020 Kas 2.500.000,00 -
Jan 3 Pendapatan bunga - 2.500.000,00

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jurnal penyesuaian merupakan jurnal penting dalam pencatatan
akuntansi. Pada dasarnya untuk pengelolaan akuntansi setiap jurnalnya
tentu penting. Namun yang akan kita bahas adalah bagaimana dan seperti
apa pentingnya sebuah jurnal itu. Kali ini kita akan membahas tentang
pentingnya Jurnal Penyesuaian.Tapi untuk mengetahui pentingnya maka
kita harus batasi dulu yang dimaksud dengan Jurnal Penyesuaian itu.
Secara garis besar Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir
periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun) agar
menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan.
Dikenal juga sebagai jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo
rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode
akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu
periode dengan periode yang lain.

B. Saran
Melalui makalah ini diharapkan para pembaca mengerti dan dapat
memahami konsep dasar manajemen bisnis dengan lebih baik. Kami menyadari
masih banyak kesalah dan kekurangan, apabila ada kritik maupun saran mengenai
isi,susunan, dan struktur yang ingin disampaikan, silahkan disampaikan pada
kami
DAFTAR PUSTAKA
https://www.harmony.co.id/blog/cara-membuat-laporan-keuangan-dengan-
mudah-beserta-contohnya
https://www.academia.edu/44735981/MAKALAH_PENYELESAIAN_SIKLUS_
AKUNTANSI
https://smallpdf.com/id/konverter-pdf
https://www.jurnal.id
https://www.gramedia.com
http://direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL/TAHUN
%202018/11%20model%20kursus%20akuntansi/modul7%20JURNAL
%20PENUTUP.PDF
NURMAWAN, S. P. JUDUL MODUL TAHAP PENUTUPAN SIKLUS
AKUNTANSI PADA PERUSAAHAN JASA EKONOMI KELAS XII.
(DOC) MAKALAH PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI | Nursidik B A R U Lagi -
Academia.edu

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-laporan-keuangan-contoh-dan-
fungsinya/

https://www.google.com/amp/s/www.hashmicro.com/id/blog/laporan-
keuangan-perusahaan-apa-saja-komponen-penting-di-dalamnya/%3famp

Anda mungkin juga menyukai