Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO SETELAH PENUTUP DAN


JURNAL PEMBALIK

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akutansi Syari’ah

KELOMPOK 4 :

Fiqri Ibnu Ahmadi (202112007)

Fazlullah (202112016)

Dosen :

Arina Nurfaza,M.Si, S.H

FAKULTAS SYARI’AH
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan Masalah ....................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Jurnal Penutup............................................................................2


B. Langkah-Langkah Menyusun Jurnal Penutup .............................................3
C. Pengertian Neraca Saldo Setelah Penutup....................................................5
D. Proses Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutup .....................................6
E. Pengertian Jurnal Pembalik .........................................................................7
F. Cara Membuat Jurnal
Pembalik………………………………………………… 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................

i
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam siklus akuntansi, setelah membuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan
laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca maka langkah selanjutnya yang dilakukan
oleh suatu perusahaan adalah membuat jurnal penutup. Jurnal penutup adalah jurnal yang
dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun nominal sementara. Maksud
dari pembuatan jurnal penutup ini yaitu untuk menghindari terjadinya pencampuran transaksi
yang sama dari periode sebelumnya. Setelah Jurnal penutup selesai dibuat, maka selanjutnya
penutup tiap-tiap akun tersebut dipindahkan ke buku besar. Siklus akuntansi akan berakhir
dengan penyusunan neraca saldo setelah penutup.
Neraca saldo setelah penutup merupakan pengujian terakhir untuk memeriksa
kebenaran dan keseimbangan jumlah debit dan jumlah kredit.
Setelah selesai menyusun neraca saldo setelah penutup, dalam sistem akuntansi yang
menganut prinsip konsistensi, untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam pencatatan pada
periode berikutnya, maka perlu dibuatkan jurnal pembalik. Jurnal pembalik adalah jurnal
yang dibuat (biasanya pada awal periode akuntansi) untuk membalik ayat jurnal penyesuaian
yang dibuat sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jurnal penutup?
2. Bagaimana langkah-langkah penyusun jurnal penutup?
3. Apa pengertian neraca saldo setelah penutup?
4. Bagaimana langkah-langkah pembuatan neraca saldo setelah penutup?
5. Apa yang dimaksud dengan jurnal pembalik?
6. Bagaimana cara membuat jurnal pembalik?

C. Tujuan Penulisan

Untuk memahami dan mengetahui pengertian Jurnal penutup, neraca saldo setelah
penutup dan jurnal pembalik, langkah-langkah pembuatan neraca saldo setelah penutup, dan
contoh pembuatan neraca saldo setelah penutup

1
BAB II
PEMBAHASAN

. Pengertian Jurnal Penutup


Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-
akun nominal sementara.
Tujuan pembuatan jurnal penutup adalah :
1. Untuk menutup saldo yang terdapat dalam semua akun sementara. kata menutup
berarti mengakhiri atau mengurangi saldo akun sehingga menjadi nol (0). Dengan
demikian pada periode berikutnya semua akun sementara akan dimulai dengan
saldo nol (0). Dengan cara ini pula akan dapat dipisahkan jumlah saldo-saldo akun
sementara untuk periode ini dengan jumlah saldo-saldo akun sementara pada
periode berikutnya.
2. Agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada
akhir periode yaitu saldo setelah memperhitungkan laba atau rugi dan pengambilan
prive pada periode yang bersangkutan. Dengan adanya jurnal ini, maka saldo akun
modal akan sama dengan jumlah modal akhir yang dilaporkan dalam neraca.
3. Untuk memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban tidak bercampur dengan
jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya.
4. Untuk menyajikan neraca awal periode berikutnya setelah dilakukan penutupan
buku.
5. untuk mempermudah ketika dilaksanakan pemeriksaan, karena sudah dilakukan
pemisahan transaksi yang terjadi antara periode sekarang dengan transaksi pada
periode akuntansi selanjutnya.
6. Untuk menyajikan informasi keuangan yang sebenarnya (riil) suatu perusahaan
setelah dilakukan penutupan buku (jurnal penutup).

Berikut ini pengelompokan akun menjadi dua kategori, yaitu :

2
Langkah-Langkah Menyusun Jurnal Penutup
Untuk menyusun Jurnal Penutup dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Untuk menutup akun Pendapatan
Dengan cara mendebit akun pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba/rugi.

Akun Debit Kredit

Pendapatan Rp10.000.000

Ikhtisar Laba/Rugi Rp.10.000.000

2. Untuk menutup akun Beban


Dengan cara mendebit akun ikhtisar laba/rugi dan mengkredit akun beban.

Rekening Debit Kredit

Ikhtisar Laba/Rugi Rp5.000.000

Beban Rp5.000.000

3. Untuk menutup akun Prive


Dengan cara mendebit akun Modal dan mengkredit akun Prive.

Rekening Debit Kredit

Modal Rp13.000.000

Prive Rp13.000.000

4. Untuk menutup akun Ikhtisar Laba Rugi jika laba


Dengan cara mendebit akun ikhtisar laba/rugi dan mengkredit akun Modal.

Rekening Debit Kredit

Ikhtisar Laba/Rugi Rp.5.000.000

Modal Rp.5.000.000

5. Untuk menutup akun Ikhtisar Laba Rugi jika rugi

3
Dengan cara mendebit akun Modal dan mengkredit akun ikhtisar laba/rugi.

Rekening Debit Kredit

Modal Rp.5.000.000

Ikhtisar Laba/Rugi Rp.5.000.000

Jurnal Penutup yang disusun tergantung dari bentuk perusahaan, baik itu berupa PT, CV, Firma
ataupun perusahaan perseorangan, karena struktur modal dari jenis perusahaan di atas tentu saja
berbeda. Itu adalah pengertian dan cara membuat jurnal penutup dalam akuntansi yang harus
diketahui.

Pengertian Neraca Saldo Setelah Penutup


Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca yang dibuat setelah penutupan dengan
tujuan untuk memastikan bahwa jumlah saldo yang ada di buku besar benar-benar seimbang.
Sesuai dengan Namanya, laporan ini hanya berisi saldo akhir dari masing-masing akun
neraca yang akan dibawa sebagai saldo awal untuk periode akuntansi berikutnya. Jadi, dalam
neraca saldo setelah penutupan ini sudah tidak ada lagi saldo akun-akun laporan laba-rugi
karena memang telah ditutup lewat ayat jurnal penutup sehingga bersaldo nol (0).
Neraca saldo setelah penutup ini sesungguhnya dapat digunakan sebagai alat untuk
membuktikan bahwa proses penjurnalan dan pemostingan ayat jurnal penutup telah dilakukan
secara tepat dan lengkap. Neraca saldo setelah penutup ini juga dibuat untuk membuktikan
bahwa keseimbangan dalam persamaan akuntansi tetap terpenuhi pada akhir periode
akuntansi setelah melewati berbagai tahapan siklus akuntansi atau dengan kata lain neraca
saldo setelah penutup tersebut digunakan untuk memverifikasi apakah total debit dan total
kredit mempunyai jumlah yang sama.
Tujuan dibuatnya neraca saldo setelah penutupan ini adalah untuk memastikan bahwa
jumlah saldo buku besar seimbang sebelum melakukan pencatatan selanjutnya.
Langkah-Langkah Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutup
Langkah - langkah membuat neraca saldo setelah penutupan, yaitu :
1. Menuliskan nama perusahaan, judul, serta tanggal atau periode pembuatan.
2. Membuat 4 buah kolom yang terdiri dari kode akun, nama akun, kolom debet, serta
kolom kredit.

4
3. Memasukkan akun-akun ke dalam neraca saldo berdasarkan keterangan yang terdapat
pada jurnal penutup.

Contoh Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan, yaitu :

1. Dibawah ini merupakan transaksi pada jurnal penutup yang menjadi pokok dari dasar
informasi pada neraca saldo setelah penutupan.

2. Langkah berikutnya adalah mencatat akun perkiraan yang sudah ditutup ke dalam
buku besar.

5
3. Akun perkiraan (akun nominal) yang telah ditutup maka akan bersaldo nol. Jadi,
yang tercatat pada neraca saldo setelah penutupan adalah akun riil saja atau akun aset
dan kewajiban.

Pengertian Jurnal Pembalik


Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah proses tutup buku, setelah langkah
tersebut dilakukan rekening-rekening siap digunakan untuk mencatat transaksi yang akan
terjadi pada periode berikutnya.
Ada juga perusahaan yang menambahkan langkah lain setelah tutup buku, yaitu
tambahan ayat jurnal pembalik. Tahap ini bukan merupakan prosedur yang diwajibkan dalam
siklus akuntansi. Prosedur ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan proses akuntansi
selanjutnya.

6
Ayat jurnal pembalik adalah ayat jurnal yang dibuat (biasanya pada awal periode
akuntansi) untuk membalik ayat jurnal penyesuaian yang dibuat sebelumnya. Dapat juga
dikatakan bahwa ayat jurnal pembalik sebagai ayat jurnal yang debit dan kreditnya
merupakan kredit dan debit ayat jurnal penyesuaian masing-masing dalam jumlah yang sama.
Dalam arti yang lain dikatakan bahwa ayat jurnal pembalik dibuat pada hari pertama
periode akuntansi berikutnya dan dinamakan demikian karena proses tersebut membalikkan
pengaruh jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada hari (tanggal) terakhir pada periode
akuntansi sebelumnya.

Yang perlu dibuatkan ayat jurnal pembalik pada dasarnya ada empat, yaitu :
1. Beban yang masih harus dibayar
Contoh : beban upah yang masih harus dibayar (utang upah) dan beban bunga yang
masih harus dibayar (utang bunga).
2. Biaya dibayar dimuka
Contohnya : biaya sewa dibayar dimuka, biaya asuransi dibayar dimuka, dll.
3. Pendapatan yang masih harus diterima
Contohnya : pendapatan bunga yang masih harus diterima (piutang bunga).
4. Pendapatan diterima dimuka
Contohnya : pendapatan sewa diterima dimuka.

Adapun fungsi dibuatnya jurnal pembalik antara lain :


1. Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru, terutama
yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian.
2. Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya. Jurnal
pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat jurnal yang
jumlahnya banyak.
3. Meminimalkan kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti
menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang dobel karena penyusunan ayat
jurnal penyesuaian.
Cara Membuat Jurnal Pembalik
Menyusun jurnal pembalik bukanlah pekerjaan yang begitu rumit. secara sederhana kita
hanya perlu membalikkan posisi diantara kredit dan debet dalam sebuah akun di awal periode
akutansi. Akun yang ada di dalam jurnal pembalik juga akan sama dengan yang disusun pada
jurnal penyesuaian yang sebelumnya telah di susun pada akhir periode.

7
Jadi, perbedaan nama akun-akun pada kedua jenis jurnal tersebut hanya terletak pada
posisi yang akan dibalik. Yakni akun yang sebelumnya berada di sebelah informasi debet
pada jurnal penyesuaian nantinya akan diletakakan pada bagian kredit di jurnal pembalik, dan
begitu juga sebaliknya.

Contoh transaksi jurnal pembalik :


1. Beban Dibayar di Muka
Beban telah dibayar terlebih dahulu atau dicatat sebagai beban. Jadi dibuatkan jurnal
pembalik agar menjadi sewa dibayar di muka atau menjadi harta. Misalnya, pada 1
Desember 2017 dibayarkan uang sewa untuk 1 tahun sebesar Rp2.400.000, dicatat
pada jurnalnya adalah sebagai berikut.
Beban sewa Rp2.400.000

Kas Rp2.400.000

Pada 31 Desember 2017 dibuat ayat jurnal penyesuaian yaitu sebagai berikut.

Sewa dibayar di muka Rp2.200.000

Beban sewa Rp2.200.000

Jurnal pembalik dari transaksi di atas adalah sebagai berikut.

Beban sewa Rp2.200.000

Sewa dibayar di muka Rp2.200.000

2. Pendapatan Diterima di Muka


Pendapatan sewa yang belum direalisasikan akan dicatat sebagai pendapatan. Di sini
Jurnal pembalik dibuat untuk menjadikan pendapatan sebagai sewa di terima dimuka.
Misalnya, pada 1 September 2017 perusahaan telah menerima pendapatan sewa
sebesar Rp2.400.000 untuk 6 bulan. Jurnal yang dibuat saat transaksi adalah sebagai
berikut.
Kas Rp2.400.000

Pendapatan sewa Rp2.400.000

8
Pada 31 Desember 2017 dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.
Pendapatan sewa Rp800.000

Sewa diterima di muka Rp800.000

Jurnal pembalik atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut.

Sewa diterima di muka Rp800.000

Pendapatan sewa Rp800.000

3. Beban yang Belum Dibayar


Misalnya, pada 31 Desember 2017 terdapat gaji untuk bulan Desember yang belum
dibayar perusahaan dengan rincian dana sebagai berikut.
- untuk karyawan bagian penjualan sebesar Rp1.750.000, dan
- untuk karyawan bagian kantor sebesar Rp1.500.000.
Gaji tersebut dibayarkan setiap tanggal 4 Januari 2018. Ayat jurnal penyesuaian
yang dibuat pada 31 Desember 2017, yaitu sebagai berikut.
Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000

Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000

Utang gaji Rp3.250.000

Pada awal periode, 1 Januari 2018 dibuat ayat jurnal pembalik sebagai berikut.

Utang gaji Rp3.250.000

Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000

Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000

Adapun ayat jurnal yang dibuat pada saat pembayaran gaji, yaitu sebagai berikut.

Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000

Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000

9
Kas Rp3.250.000

4. Pendapatan yang Belum Diterima


Misalnya, setiap tanggal 1 Mei dan 1 November perusahaan menerima bunga sebesar
Rp600.000. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2017, yaitu
sebagai berikut.

Piutang bunga Rp600.000

Pendapatan bunga Rp600.000

Jurnal pembalik yang dibuat pada 1 Januari 2018, yaitu sebagai berikut.

Pendapatan bunga Rp200.000

Piutang bunga Rp200.000

Adapun ayat jurnal yang dibuat pada saat pembayaran 1 Mei 2018, yaitu sebagai
berikut.

Kas Rp600.000

Piutang bunga Rp600.000

10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jurnal penutup adalah jurnal yang digunakan untuk menutup perkiraan nominal (nominal
account) atau perkiraan temporer (temporary account) yang fungsinya antara lain agar dapat
memisahkan antara pendapatan dan biaya periode sekarang dengan periode yang akan datang
dan agar rekening modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir
periode akuntansi. Setelah proses penyusunan jurnal penutup selesai dilanjutkan dengan
membuat neraca saldo setelah penutup.
Neraca saldo setelah penutupan adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo akun buku
besar setelah perusahaan melakukan penutupan buku. Tujuan dibuatnya neraca saldo setelah
penutupan ini adalah untuk memastikan bahwa jumlah saldo buku besar seimbang sebelum
melakukan pencatatan selanjutnya.
Tahap akhir dari siklus akuntansi adalah membuat jurnal pembalik, tetapi tahap ini tidak
diwajibkan dalam siklus akuntansi. Jurnal Pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal
periode berdasarkan jurnal penyesuaian periode sebelumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

”Contoh Neraca Saldo Setelah Penutupan Pada Perusahaan Jasa”. Akuntanonline. 30


Agustus 2018. 22 November 2019.
https://akuntanonline.com/contoh-neraca-saldo-setelah-penutupan-perusahaan-jasa/

Jusup, Al Haryono. 2011. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu


Ekonomi.

“Langkah-langkah Yang Diperlukan Dalam Menyusun Jurnal”. coursehero.com. 21


November 2019.
https://www.coursehero.com/file/p20rmke/Langkah-langkah-yang-diperlukan-dalam-
menyusun-jurnal-penutup-adalah-1-Menutup/

“Pengertian dan Cara Membuat Jurnal Penutup”. jurnal.id. 18 Oktober 2017. 21


November 2019.
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-dan-cara-membuat-jurnal-penutup/

12
“Pengertian, Tujuan dan Contoh Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik”.
akuntansilengkap.com. 21 November 2019.
https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-tujuan-dan-contoh-jurnal-
penutup-dan-jurnal-pembalik/

“Pengertian, Fungsi dan Contoh Transaksi Jurnal Pembalik”. Jurnal.id. 7 November 2017.
21 November 2019.
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-fungsi-dan-contoh-transaksi-jurnal-
pembalik/

Rahmaniar, Ani dan Soegijanto. 2016. Pengantar Akuntansi Dasar 1. Bogor: In Media.

13

Anda mungkin juga menyukai