Anda di halaman 1dari 6

NERACA LAJUR DAN PENUTUPAN BUKU

Kelompok 4 :

1. Renir Reviyan S1 Akuntansi (232008)


2. Leviana Khoirunissa S1 Manajemen (233013)
3. Intan Indri Astuti S1 Akuntansi (232005)
4. Dione Ar Rahma D3 Akuntansi (231005)
5. Rina Ekowati S1 Akuntansi (232006)
6. Muhammad Swarahaq M. S1 Manajemen (233034)
A. JURNAL PENUTUP

Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo akun sementara
(akun-akun nominal dan akun prive) Tujuan pembuatan jurnal penutup adalah :

1. untuk menutup saldo yang terdapat dalam semua akun sementara sehingga menjadi
nol, dengan demikian pada periode berikutnya semua akun sementara akan dimulai
dengan saldo nol.
2. agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir
periode yaitu setelah memperhitungkan laba atau rugi dan pengambilan prive pada
periode yang bersangkutan. dengan adanya jurnal ini, maka saldo akun modal akan
sama dengan jumlah modal akhir yang dilaporkan dalam neraca.

Dalam menyelenggarakan penutupan buku, kita menggunakan sebuah akun sementara


yang baru, yaitu akun rugi-laba/ikhtisar, akun ini hanya digunakan dalam penutupan buku
pada akhir periode. dalam akun ini dihimpun semua saldo akun pendapatan dan beban,
sehingga dapat diperoleh satu angka yang merupakan laba bersih atau rugi bersih untuk
kemudian dipindahkan ke akun modal pemilik.

Urutan penutupan pembukuan :

1) Penutupan setiap akun lendapatan ke akun rugi-laba


2) Penutupan setiap akun beban ke akun rugi-laba
3) Penutupan akun rugi-laba ke akun modal
4) Penutupan akun prive ke akun modal

ayat jurnal penutup yang harus dibuat dalam proses penutupan buku dipengaruhi oleh
bentuk badan usaha perusahaan yang bersangkutan. struktur modal suatu perusahaan
tergantung pada bentuk badan usaha perusahaan tersebut, bentuk badan usaha yang
sering dijumpai adalah perorangan, persekutuan, perseroan.

B. JURNAL PENUTUP PADA USAHA PERORANGAN

Perusahaan perorangan adalah sebuah badan usaha yang modalnya berasal dari satu
orang pemilik, oleh karena itu dalam perusahaan perorangan hanya terdapat satu akun modal.
dalam perusahaan perorangan, pemilik sering melakukan pengambilan/kekayaan perusahaan
(uang atau barang) untuk keperluan pribadi, atau yang biasa disebut dengan prive. transaksi
semacam ini akan mengurangi modal pemilik namun biasanya tidak dicatat langsung ke akun
modal, melainkan dicatat terlebih dahulu dalam sebuah akun sementara yang disebut dengan
akun prive. proses pembuatan jurnal penutup dalam suatu perusahaan perorangan akan
melibatkan akun-akun pendapatan, beban, laba-rugi, prive dan modal.
C. MENGAKHIRI BUKU BESAR

Pada akhir periode,angka-angka rupiah yang terdapat pada sisi debet dan sisi kredit
semua akun buku besar dijumlahkan,dan setelah jurnal penutup dibukukan maka akun-akun
nominal akan seimbang, jumlah sisi debet dan sisi kredit yang telah seimbang tersebut
kemudian diberi garis dobel yang menunjukan bahwa penggunaan akun tersebut pada periode
yang bersangkutan telah berakhir dan siap digunakan kembali dalam periode berikutnya.

Seperti halnya akun nominal,pada akhir periode angka" yang terdapat pada kedua sisi
akun rill harus dijumlahkan.namun berbeda dengan akun nominal,akun rill tidak perlu di
tutup,karena saldo akun rill akan dibawa keperiode berikutnya.pada akhir periode
akuntansi,saldo akun rill digunakan untuk menyeimbangkan akun,dan pada awal periode
berikutnya selisih tersebut akan dipakai untuk menunjukan saldo awal akun rill yang
bersangkutan.

D. PENUTUPAN BUKU PADA PERUSAHAAN PERSEKUTUAN

Penutupan buku dalam suatu perusahaan yang berbentuk persekutuan pada dasarnya
sama dengan penutupan akun" beban dan pendapatan ke akun modal seperti yang dilakukan
pada perusahaan perorangan,namun terdapat sedikit perbedaan dalam pemindahan saldo akun
Rugi-Laba ke akun modal.laba atau rugi perusahaan harus dibagikan kepada para sekutu
dengan cara pembagian yang telah diatur dalam anggaran dasar perusahaan.

Persekutuan biasanya memiliki beberapa buah akun modal yang disesuaikan dengan
jumlah sekutunya.seperti halnya dalam perusahaan perorangan,para sekutu dalam suatu
persekutuan biasanya diperbolehkan untuk melakukan pengambilan prive dalam batas
tertentu.akun prive disediakan untuk tiap sekutu sehingga dalam suatu dalam suatu
persekutuan akan dijumpai dalam beberapa buah akun prive.hasil pembagian laba atau rugi
persekutuan dipindakan dari akun Rugi-Laba ke akun modal melalui akun prive masing-
masing,

E. PENUTUPAN BUKU PADA PERUSAHAAN PERSEROAN

Proses penutupann saldo akun-akun beban dan pendapatan dalam perusahaan yang
berbentuk perseroan hampir tidak berbeda dengan penutupan akun beban dan pendapatan
yang berlaku pada perusahaan perorangan atau persekutuan. Perbedaanya terletak pada
penutupan akun Rugi-Laba karena struktur modal perseroan berbeda dengan steiktur modal
perusahaan perorangan maupun persekutuan. Seperti kita ketahui perseroan adalah badan
usaha yang modalnya terdiri atas saham-saham. Setiap pemegang saham adalah pemilik
perusahaan. Oleh karena itu pemilik suatu perseroan bisa sedemikian banyaknya, sehingga
tidaklah praktis untuk menyediakan akun modal bagi setiap pemegang saham. Modal dalam
perseroan dicatat dan dilaporkan dalam satu buah akun yang disebut akun Modal Saham.
Mengingat banyaknya pemilik perusahaan,maka para pemilik dalam suatu peraeroan
tidak diperkenankan melakukan pengabilan prive. Oleh karena itu dalam perseroan tidak
dijumpai akun prive pemilik. Laba para pemegang saham baru dapat dibagikan setelah Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan setelah perseroan melakukan
penutupan buku. Oleh karena itu diperlukan akun khusus yang digunakan untuk menampung
laba yang belum dibagikan yaitu akun Laba Ditahan. Dengan demikian salso akun Rugi Laba
harus ditutup dengan mendebet atau mengkredit akun Laba Ditahan. Akun laba ditahan
adalah akun riil yang dicatat dibawah akun modal saham.

F. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN BUKU

Pengertian : laporan neraca yang dibuat setelah jurnal penutup agar bisa memastikan
total saldo yang terdapat di dalam buku besar seimbang atau sesuai dengan balance. Cara ini
dibuat agar bisa meyakinkan setiap akuntan atau pebisnis yang membuat jurnal penutup agar
tidak mempunyai kesalahan selisih perhitungan.

Neraca ini dibutuhkan agar bisa mencatat proses akuntansi dalam periode selanjutnya.
Sehingga neraca saldo penutup ini digunakan agar bisa memastikan keseimbangan atas
seluruh total saldo debit dan kredit yang diambil dari saldo buku besar. Manfaat dari neraca
saldo setelah penutupan adalah sebagai neraca awal periode akuntansi yang selanjutnya.

Format dalam pembuatan neraca saldo setelah penutupan adalah:

1. Nama perusahaan
2. Judul neraca saldo setelah penutupan
3. Periode tanggal pembuatan
4. Membuat kolom dan tabel yang didalamnya terdapat informasi:
a. Kode Akun
b. Nama Akun
c. Kolom Debet
d. Kolom Kredit

G. JURNAL PENYESUAIAN KEMBALI

Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang


menimbulkan akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda. Dengan kata
lain jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya
untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan perkiraan riil baru.Jurnal ini
merupakan jurnal yang sengaja dibuat untuk membalik beberapa jurnal penyesuaian
tertentu yang sudah disusun pada periode sebelumnya. Penyusunan jurnal pembalik
dalam proses atau siklus akuntansi adalah opsional, artinya kita boleh membuat jurnal
pembalik dan kita juga boleh tidak membuat jurnal pembalik. Beberapa hal yang
perlu jurnal pembalik jika ada :

1. Beban yang masih harus dibayar


2. Pendapatan yang masih harus diterima
3. Beban dibayar dimuka (menggunakan pendekatan beban)
4. Pendapatan diterima dimuka (menggunakan pendekatan pendapat)

H. PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN KEMBALI

Pencatatan jurnal penyesuaian adalah proses pencatatan perubahan saldo


dalam akun pada akhir periode akuntansi yang belum dicatat atau belum sempurna
dicatat dalam jurnal umum atau jurnal pembelian dan penjualan. Tujuan dari
pencatatan jurnal penyesuaian adalah untuk memperbaiki akun-akun yang sudah ada
pada buku besar, menghitung pendapatan dan biaya yang belum dicatat, serta
menyesuaikan jumlah aset dan kewajiban perusahaan dengan posisi yang sebenarnya.
Berikut adalah langkah-langkah dalam pencatatan jurnal penyesuaian:

1. Identifikasi akun yang perlu disesuaikan.


2. Tentukan jenis penyesuaian yang dibutuhkan, apakah deferal atau akrual.
3. Tentukan jumlah yang perlu disesuaikan.
4. Tentukan akun yang terkena dampak dari penyesuaian.
5. Catat penyesuaian pada jurnal penyesuaian.
6. Posting jurnal penyesuaian ke buku besar.
Daftar Pustaka

Jusup, Al Haryono. 2011. Dasar-dasar akuntansi. Yogyakarta. Bagian


Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
https://www.jurnal.id/id/blog/pencatatan-ayat-jurnal-penyesuaian-untuk-
perusahaan-jasa/
https://www-detik-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.detik.com/jabar/bisnis/d-
6261235/pengertian-neraca-lajur-manfaat-jenis-dan-cara-membuatnya/amp?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16989130739169&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.detik.com%2Fjabar
%2Fbisnis%2Fd-6261235%2Fpengertian-neraca-lajur-manfaat-jenis-dan-cara-
membuatnya

Anda mungkin juga menyukai