Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PENUTUP

A. PENGERTIAN JURNAL PENUTUP PERUSAHAAN JASA


Jurnal penutup adalah bagian dari laporan keuangan yang disusun pada akhir
periode pembukuan. Jurnal ini digunakan untuk menutup akun nominal dan
menyiapkan neraca akhir. Jadi, dalam pembuatannya melibatkan pemindahan data
dari akun sementara dalam laporan rugi laba akun permanen di neraca. Komponen
yang termasuk ke dalam akun sementara, antara lain pendapatan, pengeluaran, serta
laba yang harus ditutup pada akhir tahun buku.

B. TUJUAN JURNAL PENUTUP


Salah satu tujuan utama dari pembuatan closing entries adalah reset saldo akun
sementara menjadi nol di dalam jurnal umum, sistem dokumentasi untuk keuangan
perusahaan. Dalam hal ini, kita perlu memahami perbedaan antara akun sementara
dengan akun permanen. Akun sementara digunakan untuk merekam aktivitas
keuangan selama periode tertentu. Seluruh akun pendapatan dan beban perlu dibuat
menjadi nol karena pelaporannya hanya berlaku dalam jangka waktu tertentu dan
tidak dihitung untuk periode berikutnya. Sebagai contoh, bisnis memperoleh
pendapatan sebesar Rp350.000.000 tahun ini. Nominal pendapatan tersebut tidak
dihitung sebagai pendapatan tahun depan.
Di sisi lain, akun permanen melacak aktivitas keuangan yang lebih panjang dari
sekadar periode akuntansi yang sedang berjalan. Data ini biasanya ditempatkan di
neraca, bagian dari laporan keuangan yang menjadi acuan investor. Pasalnya, di sana
terlihat nilai sebuah perusahaan, termasuk aset serta kewajibannya. Setiap akun yang
tercantum di dalam neraca, kecuali dividen yang dibayarkan, merupakan akun
permanen. Contohnya, Rp50.000.000 yang terdapat di kas perusahaan hari ini masih
bernilai sama untuk tahun depan, jika tidak dibelanjakan. Dengan kata lain, akun-akun
yang bersifat sementara perlu ditutup supaya tidak mengganggu perhitungan pada
periode akuntansi berikutnya.

C. FUNGSI JURNAL PENUTUP


Setiap akhir periode akuntansi, jurnal penutup atau closing entries dibuat setelah
penyusunan laporan keuangan perusahaan. Nah, kamu sudah memahami pengertian
jurnal penutup, kini saatnya membahas fungsinya. Fungsi jurnal penutup yaitu
menyesuaikan saldo akun hingga jumlahnya nol agar tidak memengaruhi transaksi
dalam periode berikutnya. Tujuan dari menjadikan saldo akun nol di akhir periode
agar saldo akun modal menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Dengan melakukan
penutupan saldo pada akun sementara, saldo modal perusahaan jumlahnya akan sama
dengan neraca akhir periode. Saldo modal tersebut jadi bisa digunakan sebagai acuan
untuk pembukuan periode berikutnya.
Selain itu, masih ada fungsi jurnal penutup lainnya yaitu memisahkan akun
pendapatan serta beban. Maksudnya, supaya kedua akun tersebut tidak bercampur
dengan saldo pembukuan pada periode berikutnya. Setelah akun-akun tersebut
dipisahkan, perusahaan dapat menyusun pembukuan untuk periode selanjutnya.

D. MENUTUP AKUN NOMINAL


Susunan penutupan laporan keuangan sebetulnya hampir mirip dengan jurnal
umum. Entri jurnal tersebut dipakai untuk memindahkan saldo ke akun permanen.
Adapun saldo yang dipindahkan berasal dari akun nominal di dalam buku besar.
Biasanya, pembuatan jurnal penutup dilakukan saat laporan keuangan tahunan
perusahaan sudah selesai disusun. Setiap akun nominal saldonya dipastikan nol agar
perusahaan bisa memulai siklus atau periode akuntansi yang baru.
Penyusunan closing entries sebetulnya didasarkan pada laporan laba rugi sehingga
akuntan tidak perlu membuka laporan keuangan lainnya. Pasalnya, komponen yang
dibutuhkan adalah akun pendapatan, beban, serta ikhtisar laba rugi.

a) Jurnal Penutup untuk Akun Pendapatan


Sesuai namanya, akun pendapatan berisi transaksi-transaksi terkait penghasilan
yang diterima oleh perusahaan dalam satu periode. Umumnya, pendapatan berasal
dari dua sumber yakni akibat operasional perusahaan atau pendapatan lain. Penjualan
barang atau jasa merupakan contoh pendapatan perusahaan yang terkait dengan
operasional. Tentunya, jenis pendapatan yang satu ini sangat dipengaruhi oleh proses
produksi. Di luar pendapatan dari operasional utama, kadang perusahaan juga
menerima pendapatan dari sumber lain. Misalnya, pendapatan dari penjualan mesin,
kendaraan operasional, dan lain-lain. Seluruh penghasilan tersebut dicatat dalam buku
besar, di bagian akun pendapatan.
Ketika laporan keuangan dibuat, akun pendapatan dalam buku besar akan
ditutup dan dipindahkan saldonya ke dalam ikhtisar laba rugi. Untuk menutup akun
pendapatan tersebut, kamu cukup membalik saldonya.
Jadi, akun pendapatan perusahaan berpasangan dengan ikhtisar laba rugi dalam jurnal
penutup. Akun pendapatan dicatat dalam posisi debet, sedangkan ikhtisar laba rugi di
posisi kredit.

Nama Akun Debet Kredit

Pendapatan jasa XXX

Ikhtisar laba rugi XXX

b) Jurnal Penutup untuk Akun Beban


Untuk melaksanakan kegiatan operasional, perusahaan pasti mengeluarkan
biaya-biaya tertentu. Bentuk pengeluaran tersebut yang dikenal sebagai beban.
Layaknya pendapatan, beban yang dikeluarkan perusahaan juga terbagi ke dalam
beban usaha dan beban lain. Akun beban usaha mencatat beban-beban yang terkait
secara langsung dengan operasional perusahaan. Contohnya, biaya gaji karyawan,
biaya listrik, atau biaya sewa bangunan. Di samping itu, perusahaan juga kadang
harus menanggung beban yang tidak berkaitan langsung dengan operasional. Sebagai
contoh, bila bisnis milikmu meminjam modal ke bank, ada beban bunga pinjaman.
Penutupan akun beban juga dilakukan dengan memindahkan akun terkait ke dalam
jurnal. Sedikit berbeda dengan akun pendapatan, akun beban dicatat di bagian kredit
sebab posisi aslinya berada di bagian debet. Seperti akun pendapatan, pasangan untuk
akun beban di dalam closing entries adalah ikhtisar laba rugi. Fungsi peletakkan
ikhtisar laba rugi adalah untuk mengetahui jumlah total beban perusahaan.
Nama Akun Debet Kredit

Ikhtisar Laba/Rugi XXX

Beban perlengkapan XXX

Beban penyusutan mesin XXX

Beban gaji XXX

Beban bunga XXX

c) Jurnal Penutup Ikhtisar Laba Rugi


Seperti yang telah diketahui, komponen berikutnya yang perlu ada di dalam closing
entries adalah ikhtisar laba rugi. Ada sedikit perbedaan cara dalam menutup ikhtisar laba rugi
bila dibandingkan dengan akun pendapatan atau akun beban. Setelah penyusunan laporan
keuangan, ikhtisar laba rugi ditutup dengan memindahkan saldonya ke rekening modal.
Tergantung kondisi perusahaan, laba atau rugi, ada dua cara membuat jurnal penutup untuk
ikhtisar laba rugi. Bila perusahaan memperoleh laba, ikhtisar laba rugi dicatat di bagian
debet.

Nama Akun Debet Kredit

Ikhtisar Laba/Rugi XXX

Modal XXX

Sebaliknya, jika beban perusahaan lebih besar daripada pendapatan, bisnis mengalami
kerugian. Dengan demikian, ikhtisar laba rugi ditempatkan di posisi kredit dalam closing
entries.

Nama Akun Debet Kredit

Modal XXX

Ikhtisar Laba/Rugi XXX

d) Komponen Prive
Meskipun tidak terjadi di semua bisnis atau perusahaan, beberapa di antaranya
memiliki akun prive. Akun prive merupakan pengeluaran pribadi pemilik perusahaan,
biasanya dalam jumlah minimal. Terlepas dari jumlahnya yang tidak terlalu besar,
akun prive harus ditutup pada setiap akhir periode akuntansi. Sebelum ditutup pada
akhir periode akuntansi, tentunya prive perlu diunggah ke dalam buku besar terlebih
dahulu. Walaupun jumlahnya kecil, pengeluaran perusahaan dalam bentuk prive akan
memengaruhi posis modal. Karena itu, akun ini tetap harus dicatat secara saksama,
baik dalam buku besar maupun di jurnal penutup.
Nama Akun Debit Kredit

Modal XXX

Prive XXX

NERACA SALDO SETELAH DISESUAIKAN


A. PENGERTIAN NERACA SALDO SETELAH DISESUAIKAN
Neraca saldo setelah penutupan adalah laporan neraca yang dibuat setelah
jurnal penutup agar bisa memastikan total saldo yang terdapat di dalam buku besar
seimbang atau sesuai dengan balance. Cara ini dibuat agar bisa meyakinkan setiap
akuntan atau pebisnis yang membuat jurnal penutup agar tidak mempunyai kesalahan
selisih perhitungan.Umumnya, neraca ini mampu menghasilkan akun riil, yakni
modal, harta dan juga utang. Tapi pada akun nominal, seperti pendapatan dan beban,
sudah ditutup oleh jurnal penutup. Sehingga, langkah selanjutnya dalam membuat
laporan keuangan yang baik adalah dengan menyajikan laporan posisi keuangan, laba
rugi, dan modal agar nantinya tidak terjadi kesalahan perhitungan.

B. TUJUAN NERACA SALDO SETELAH DISESUAIKAN


Tujuan utama dalam membuat neraca saldo setelah penutup adalah untuk
memeriksa kebenaran saldo dan juga keseimbangan dari jumlah debit ataupun kredit
setelah dilakukan jurnal penutup.
Kegiatan pemeriksaan seperti ini sangat berguna untuk membandingkan data dari
neraca saldo penutup dengan neraca lajur dan juga laporan posisi keuangan
perusahaan. Sehingga, saldo akun yang tercatat di dalam neraca harus sesuai dengan
neraca ini. Bila tidak sama atau berbeda, maka artinya terdapat kesalahan pencatatan
ataupun selisih perhitungan yang penyebabnya harus diketahui.

C. MANFAAT NERACA SALDO SETELAH DISESUAIKAN


Perlu diketahui bahwa di dalam post closing trial balance sudah tidak ada lagi
pencatatan terkait pengeluaran, pemasukan, rugi ataupun laba. Nah, yang tersisa
adalah perhitungan akun utang, kekayaan, dan modal saja. Akun nominal tidak masuk
di dalam neraca keuangan karena akun tersebut sebelumnya sudah dikosongkan atau
dititip dari jurnal penutup yang sudah dibuat. Sehingga, bisa kita ketahui bahwa salah
satu manfaat dari neraca saldo setelah penutupan adalah sebagai neraca awal periode
akuntansi yang selanjutnya. Selain itu, neraca ini pun sangat berguna untuk
memastikan dan menjaga perhitungan di dalam buku besar, apakah sudah seimbang
atau belum seimbang.
Manfaat lainnya dari neraca ini adalah agar Anda bisa mengetahui kekayaan apa
saja dan sumber mana saja pendanaan yang didapat perusahaan. Anda bisa membuat
neraca ini dari berbagai saldo yang terdapat di dalam buku besar setelah jurnal
penutupan dimasukkan ke dalam setiap buku besar.

D. SIKLUS NERACA SALDO SETELAH DISESUAIKAN


Neraca saldo setelah periode memiliki peran yang penting di dalam keseimbangan
setiap periode, untuk itu perlu juga mengetahui siklus akuntansi yang ada di
dalamnya. Pertama, harus mencatat setiap transaksi yang terdapat di dalam buku
jurnal. Bila sudah, maka transaksi tersebut harus diposting atau dicatat lagi di dalam
buku besar.
Neraca saldo baru bisa dibuat setelah posting atau pencatatan. Lalu, nantinya akan
terjadi proses pembuatan berbagai pasal penyesuaian. Setiap ayat yang disetujui juga
harus diposting di dalam buku besar, lalu dibuat juga neraca saldo setelah
penyesuaian. Bila semua sudah selesai, maka laporan keuangan bisa dibuat sebagai
syarat membuat jurnal tutup buku atau yang banyak dikenal dengan jurnal penutup.
Fungsi utama dari jurnal penutup ini adalah menutup berbagai akun yang berkaitan
dengan laporan laba rugi dan laporan perubahan modal perusahaan. Siklus yang
terakhir adalah membuat jurnal pembalik. Namun, harus sebisa mungkin membuat
jurnal pembalik ini sebelum proses di awal siklus.

E. FORMAT PEMBUATAN NERACA SALDO SETELAH DISESUAIKAN


Dalam membuat neraca ini adalah memproses saldo akun nominal yang ditutup,
seperti pendapatan dan beban di dalam jurnal penutup. Lalu, memasukan akun riil,
seperti halnya modal, harta, dan utang ke dalam neraca saldo penutup. Format di
dalam pembuatan neraca saldo setelah penutupan adalah sebagai berikut:
 Nama Perusahaan
 Judul Neraca Saldo Setelah Penutupan
 Periode Tanggal Pembuatan
Bila sudah, maka buat kolom dan tabel yang didalamnya terdapat informasi di
bawah ini:
 Kode Akun
 Nama Akun
 Kolom Kredit
 Kolom Debit
F. TAHAP PEMBUATAN NERACA SALDO SETELAH DISESUAIKAN
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, neraca ini adalah sekumpulan akun yang
di dalamnya berisi daftar akun dan juga jumlah saldo dari jurnal penutup. Sehingga,
neraca ini akan memberikan hasil seperti dibawah ini.
Pada proses penjurnalan dan posting ke buku besar, maka seluruh akun yang ditutup
harus sudah selesai.
Memberikan gambaran pada seluruh transaksi dalam perusahaan yang harus dicatat
dan diposting ke dalam buku besar perusahaan secara tepat dan juga akurat.

RANGKUMAN
Dalam perusahaan perseorangan saldo rugi/saldo laba dan prive diperhitungkan
ke modal. Jumlah pendapatan diselisihkan dengan beban, bila pendapatan lebih besar
dari beban berarti memperolehlaba yang sifatnya menambah modal, sebaliknya bila
pendapatan lebih kecil dari beban maka diketahui kerugian yang sifatnya mengurangi
modal.
Untuk memeriksa keseimbangan jumlah saldo debet dan saldo kredit akun-akun
buku besar setelah diadakan penutupan, maka disusunlah suatu daftar yang disebut
juga dengan Neraca Saldo Setelah Penutupan. Neraca Saldo Setelah Penutupan berisi
akun riil saja, yaitu: harta, utang dan modal.

Anda mungkin juga menyukai