Anda di halaman 1dari 8

Laporan laba-rugi perusahaan dagang

Laporan keuangan pertama yang siap disusun adalah laporan laba-rugi. Kita menyusun laporan
laba-rugi dengan meringkas dan menyajikan semua saldo pendapatan dan beban. Pos-pos
pendapatan disajikan pada bagian atas, diikuti pos-pos beban. Laba atau rugi bersih adalah
selisih antara jumlah pos pendapatan dengan beban.

Contoh laporan laba-rugi perusahaan dagang DistriMarena disajikan sebagai berikut:

Contoh laporan laba-rugi perusahaan dagang di atas sangat sederhana. Tanda kurung “()” yang
mengapit suatu angka adalah konvensi akuntansi yang maksudnya sama dengan tanda negatif “-
”.

Salah satu perbedaan antara laporan keuangan perusahaan dagang dengan laporan keuangan
perusahaan jasa adalah adanya satu jenis beban terkait biaya persediaan yang terjual dalam
laporan laba-rugi perusahaan dagang, yaitu beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan.

Contoh laporan laba-rugi perusahaan dagang di atas juga mengilustrasikan format laporan laba-
rugi multi-step (multi-langkah). Laba kotor (Rp29.200.000) adalah jumlah yang lazim digunakan
dalam analisis laporan keuangan, sama dengan penjualan bersih (Rp89.700.000) dikurangi harga
pokok penjualan (Rp60.500.000). Jika masih terdapat pos-pos pendapatan dan beban lain setelah
beban operasi, laba kotor dikurangi jumlah beban operasi disebut laba operasi.

Perhatikan juga bahwa laporan laba-rugi di atas disusun dengan dasar akrual. Pendapatan
penjualan yang dilaporkan mencakup pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dagang
DistriMarena, terlepas dari apakah faktur penjualan terkait pengiriman barang dagangan kepada
pelanggan sudah dibayar atau belum oleh pelanggan. Beban pokok penjualan mencakup biaya
persediaan yang terjual, terlepas dari apakah perusahaan dagang DistriMarena sudah membayar
faktur pembelian atau belum kepada pemasok.

Beban barang habis pakai mencakup biaya perolehan barang habis pakai yang digunakan selama
bulan Desember. Beban penyusutan juga tidak berasal dari transaksi pengeluaran kas. Sebagian
beban gaji dan upah baru akan dibayar pada periode akuntansi berikutnya.

Pembahasan lebih rinci mengenai laporan laba-rugi perusahaan akan diberikan dalam artikel
terpisah.

Laporan perubahan modal

Dengan diketahuinya laba bersih untuk bulan Desember, laporan perubahan modal perusahaan
dagang DistriMarena siap disusun. Laporan perubahan modal, biasa juga disebut laporan
perubahan ekuitas, menyajikan perubahan modal pemilik selama satu periode yang dipengaruhi
oleh tiga faktor:

• Investasi pemilik, yang berdampak menambah modal/ekuitas


• Dividen, yang berdampak mengurangi modal/ekuitas
• Laba-rugi bersih, yang berdampak menambah (mengurangi) modal/ekuitas.

Untuk perseroan terbatas seperti DistriMarena, akun saham biasa tidak berubah, kecuali ketika
terjadi tambahan investasi pemilik. Laba-rugi bersih dan dividen ditutup ke akun laba ditahan.

Contoh laporan perubahan ekuitas DistriMarena adalah sebagai berikut:

Laba ditahan awal periode adalah laba ditahan yang dibawa dari akhir periode sebelumnya.
Dalam contoh DistriMarena, laba ditahan awal periode adalah Rp146.500.000. Jumlah laba
bersih diambil dari laporan laba-rugi.
Tidak ada transaksi investasi pemilik dan pembagian dividen selama bulan Desember. Dari
laporan perubahan modal di atas, kita mengetahui bahwa ekuitas (aset bersih/aktiva bersih)
DistriMarena bertambah sebesar Rp3.700.000 selama bulan Desember, yaitu sebesar laba bersih
yang dilaporkan.

Perhatikan juga bahwa laporan perubahan ekuitas terkait dengan periode tertentu, yang dalam
kasus DistriMarena adalah untuk periode satu bulan yang berakhir tanggal 31 Desember 20X1.

Neraca perusahaan dagang

Istilah “neraca” sebenarnya sudah tidak direkomendasikan lagi untuk digunakan. Istilah yang
saat ini sedang dipromosikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah laporan posisi
keuangan. Artikel ini menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian.

Neraca berisi informasi mengenai pos-pos aset (aktiva), liabilitas (kewajiban), dan ekuitas
(modal) perusahaan pada tanggal tertentu.
Contoh neraca perusahaan dagang DistriMarena disajikan sebagai berikut:

Hal penting pertama yang perlu diperhatikan dari neraca di atas, laba ditahan yang dilaporkan
adalah saldo akhir menurut laporan perubahan ekuitas, yaitu setelah memperhitungkan laba-rugi
selama periode, bukan saldo laba ditahan yang ada dalam neraca saldo setelah penyesuaian.
Saldo laba ditahan dalam neraca saldo setelah penyesuaian sebenarnya masih merupakan saldo
awal. Saldo laba ditahan akan mencerminkan saldo akhir setelah tahap jurnal penutup siklus
akuntansi tuntas dilaksanakan.

Neraca di atas juga menunjukkan kesesuaian dengan kaidah dasar persamaan akuntansi, yaitu
total aset (Rp226.700.000) sama dengan total liabilitas dan ekuitas pemilik. Kesesuaian ini
diakibatkan oleh dianutnya sistem pembukuan berpasangan dalam sistem akuntansi berbasis
akrual, yang mengharuskan pencatatan transaksi dilakukan sekurang-kurangnya atas dua akun,
dengan jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit.
Neraca di atas disebut juga neraca terklasifikasi atau laporan posisi keuangan terklasifikasi.
Sesuai standar akuntansi yang berlaku, aset dikelompokkan menurut aset lancar dan aset non-
lancar. Demikian juga liabilitas dikelompokkan menjadi liabilitas lancar dan liabilitas jangka
panjang.

Meskipun demikian, perlu ditegaskan di sini bahwa aset tetap sebagaimana ditunjukkan dalam
contoh neraca di atas bukanlah lawan dari aset lancar. Aset tetap dalam akuntansi merupakan
kategori aset tersendiri dengan perlakuan akuntansi yang berbeda dengan kategori aset lainnya.

Pemetaan yang benar adalah, aset terdiri dari dua kategori utama, aset lancar dan aset non-lancar.
Aset tetap merupakan salah satu kategori aset non-lancar. Aset non-lancar juga mencakup
kategori-kategori aset lain, yang di antaranya adalah aset tak berwujud, aset keuangan (investasi
jangka panjang dalam efek ekuitas dan efek utang), serta investasi dalam properti.

Laporan arus kas

Laporan arus kas adalah laporan yang menyediakan informasi mengenai penerimaan kas dan
pengeluaran kas dengan merekonsiliasi perubahan saldo kas selama periode. Sebagaimana diulas
dalam artikel mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa laporan arus kas mengelompokkan
aktivitas arus kas ke dalam tiga kategori, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan.

Ilustrasi pencatatan perpetual dalam artikel ini hanya difokuskan pada transaksi-transaksi rutin
perusahaan dagang, yaitu pembelian kredit, pembelian tunai, penjualan kredit, dan penjualan
tunai, yang semuanya adalah aktivitas operasi.

Sebagai titik awal, mari kita lihat kembali akun Kas DistriMarena berikut.
Dengan memberi label atas transaksi-transaksi tunai, kita sudah bisa menyusun laporan arus kas
DistriMarena sebagai berikut:

Contoh laporan arus kas di atas hanya mencakup arus kas dari aktivitas operasi. Arus kas dari
aktivitas operasi bertanda positif, yang berarti arus masuk kas lebih besar daripada arus keluar
kas (surplus kas).

Jurnal penutup perusahaan dagang


Seperti pada perusahaan jasa, fungsi jurnal penutup adalah menjadikan saldo-saldo akun nominal
(pendapatan, beban, dan dividen) menjadi nol. Pada periode berikutnya, setiap akun nominal
dibuka kembali dengan saldo awal nol.

Tahap pertama membuat jurnal penutup perusahaan dagang adalah mendebit akun pendapatan
penjualan sebesar saldo akhir akun tersebut dan mengkredit akun ikhtisar laba-rugi dengan
jumlah yang sama. Contoh jurnal penutup perusahaan dagang DistriMarena untuk tahap pertama
ini adalah sebagai berikut:

Karena Pendapatan Penjualan memiliki saldo normal kredit, debit sejumlah saldo akhir akan
menjadikan akun itu bersaldo nol. Jurnal penutup di atas juga mengakibatkan sisi kredit akun
Ikhtisar Laba-Rugi menampung Pendapatan Penjualan (Rp91,500,000).

Tahap kedua membuat jurnal penutup perusahaan dagang adalah mengkredit semua akun beban
sebesar saldo akhir akun-akun tersebut dan mendebit akun ikhtisar laba-rugi dengan jumlah
totalnya. Jurnal penutup perusahaan dagang DistriMarena untuk tahap kedua adalah sebagai

berikut:

Karena beban, potongan penjualan, dan retur penjualan dan pengurangan harga, memiliki saldo
normal debit, kredit sejumlah saldo akhir akan menjadikan akun-akun itu bersaldo nol. Jurnal
penutup di atas juga akan mengakibatkan sisi debit akun Ikhtisar Laba-Rugi menampung total
jumlah pengurang pendapatan kotor (Rp87.800.000). Saldo kredit Ikhtisar Laba-Rugi setelah dua
ayat jurnal itu dipindahbukukan (di-posting) ke buku besar sama dengan laba bersih yang
dilaporkan di laporan laba-rugi, yaitu Rp3.700.000 (Rp91.500.000 – Rp87.800.000).

Tahap ketiga proses penutupan akun adalah mendebit akun Ikhtisar Laba-Rugi sebesar jumlah
laba bersih dan mengkredit akun Laba Ditahan dengan jumlah yang sama. Jurnal penutup
perusahaan dagang DistriMarena untuk tahap ketiga ini adalah sebagai berikut:

Jurnal penutup di atas mengakibatkan akun Ikhtisar Laba-Rugi memiliki saldo nol, dan jumlah
laba bersih dipindahkan/ditambahkan ke akun Laba Ditahan (yang memiliki saldo normal
kredit).

TIdak ada pembagian dividen kepada pemegang saham selama bulan Desember, sehingga jurnal
penutup terkait transaksi dividen tidak diperlukan.

Setelah semua tahap pembuatan jurnal penutup di atas dilaksanakan, semua akun nominal
(pendapatan, beban, potongan penjualan, dan retur penjualan dan pengurangan harga) bersaldo
nol dan Laba Ditahan (akun real) mencerminkan saldo akhir yang akan dibawa ke periode
akuntansi selanjutnya.

Neraca saldo setelah penutupan perusahaan dagang


Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca saldo yang dibuat setelah semua jurnal penutup di-
posting (dipindahkan) ke buku besar. Karena semua akun nominal telah ditutup, neraca saldo
setelah penutupan hanya mencakup akun-akun real.
Contoh neraca saldo setelah penutupan perusahaan dagang DistriMarena adalah sebagai berikut:

Dalam artikel mengenai siklus akuntansi, dijelaskan bahwa tahap pembuatan neraca saldo setelah
penutupan bersifat opsional, bisa diabaikan tanpa mengakibatkan kesalahan dalam proses
akuntansi. Dalam sistem akuntansi manual, neraca saldo setelah penutupan hanya dimaksudkan
untuk mengecek kesamaan jumlah debit dan jumlah kredit setelah semua akun nominal bersaldo
nol.

Tahap terakhir yang juga bersifat opsional adalah jurnal pembalik.

Kesimpulan

Artikel ini memberikan contoh transaksi, jurnal, buku besar, neraca saldo, dan laporan keuangan
perusahaan dagang dengan sistem persediaan perpetual. Contoh transaksi yang diberikan
berfokus pada transaksi khusus terkait aktivitas operasi pada perusahaan dagang.

Anda mungkin juga menyukai