Anda di halaman 1dari 7

PERTEMUAN 11

Pengertian Digital Banking

Berkembang pesatnya teknologi sekarang ini tidak dapat dipungkiri. Perkembangan


tersebut juga menuntut kita semua untuk bergegas beradaptasi dengan perubahan yang
ada. Berkembang pesatnya teknologi memberikan kemudahan bagi setiap orang dalam
segala bidang, karena pada prinsipnya setiap orang menginginkan suatu kemudahan dalam
segala bidang. Untuk memanfaatkan momentum perkembangan teknologi tersebut kini
telah hadir suatu terobosan baru dalam bidang perbankan yaitu layanan perbankan digital.
Otoritas Jasa Keuangan menjelaskan bahwa layanan perbankan digital adalah layanan atau
kegiatan perbankan dengan menggunakan sarana elektronik atau digital milik Bank,
dan/atau melalui media digital milik calon nasabah dan/atau nasabah Bank, yang dilakukan
secara mandiri.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri telah mengeluarkan peraturan mengenai


pelayanan bank digital tersebut dalam Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2018?tentang
Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital Oleh Bank Umum. OJK juga telah menerbitkan
panduan mengenai pelayanan bank digital dalam Panduan Penyelenggaraan Digital Branch
oleh Bank Umum.

Perbankan digital memberikan pelayanan seperti layaknya perbankan konvensional


secara umum, akan tetapi memiliki perbedaan yaitu segala urusan pelayanan perbankan
dilakukan secara mandiri melalui aplikasi perbankan di smartphone. Perbankan digital
memungkinkan nasabah untuk memperoleh layanan perbankan secara mandiri (self service)
tanpa harus datang langsung ke bank. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), layanan
perbankan digital memungkinkan calon nasabah dan/atau nasabah Bank untuk memperoleh
informasi, melakukan komunikasi, registrasi, pembukaan rekening, transaksi perbankan, dan
penutupan rekening, termasuk memperoleh informasi lain dan transaksi di luar produk
perbankan, antara lain nasihat keuangan (financial advisory), investasi, transaksi sistem
perdagangan berbasis elektronik (e-commerce), dan kebutuhan lainnya dari nasabah Bank.
Bank digital memiliki perbedaan dengan m-banking, sms banking, e-banking dan
layanan lainnya yang berbasis internet. Perbedaan tersebut yaitu layanan m-banking, sms
banking, e-banking merupakan layanan perbankan yang dapat diakses sendiri melalui
smartphone dengan fitur mulai dari transaksi pembayaran, pembelian, transfer, hingga
penarikan tunai tanpa kartu di mesin ATM. Lebih dari pada hal tersebut bank digital
mencakup keseluruhan layanan perbankan dari administrasi rekening, otorisasi transaksi,
pengelolaan keuangan; dan/atau pembukaan, penutupan rekening, tranksaksi digital dan
pelayanan produk keuangan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan yang
telah dijelaskan diatas.

Layanan perbankan digital dengan berbagai layanan yang ditawarkan memiliki


banyak kelebihan, diantaranya yaitu sebagai berikut:

• Nasabah tidak harus mendatangi bank secara langsung;

• Hemat waktu dan biaya;

• Dapat diakses dimana saja;

• Mudah dan praktis;

• Memberikan keamanan dan kenyamanan;

• Mengurangi penggunaan kertas.

Bank di Indonesia sendiri belum banyak yang sudah menerapkan penuh layanan
perbankan digital. Dengan kemudahan yang ditawarkan dalam layanan perbankan digital
diharapkan bank-bank di Indonesia segera menerapkan layanan perbankan digital untuk
memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah-nasabahnya.

Bagaimana Awal Mula Digital Banking?

Digital bankin ini dikembangkan bersamaan dengan dunia fintech. Mesin ATM atau
Anjungan Tunai Mandiri adalah salah satu akarnya. Dilansir dari laman Securities, mesin ini
pertama kali muncul di tahun 1960 an. Saat itu, untuk pertama kalinya seorang nasabah
sudah tidak perlu lagi ke bank untuk bisa mengakses rekening bank nya.
Nah, hadirnya internet juga turut mengubah dunia perbankan. Namun, pada
awalnya dunia digital in hanya bisa digunakan di balik layar bank saja, seperti untuk
memantau rekening ataupun mengirim uang saja.

Jaringan ini baru pertama kali ditawarkan pada nasabah di tahun 1990 an. Kala itu,
transaksi bank sama seperti transfer dana pada umumnya yang bisa dilakukan secara online.
Perlahan-lahan, perkembangan dunia digital pun terus maju, dan pengguna smartphone
pun semakin banyak.

Pada akhirnya, bank pun semakin banyak memiliki layanan online dan bermigrasi
sepenuhnya ke layanan internet.

1. Kelebihan Bank Digital

Layanan rekening online sangat mudah untuk diakses. Kita bisa mengaksesnya
dimanapun dan kapanpun kita berada. Bahkan saat kita rebahan pun, selama memiliki akses
internet, maka kita akan selalu bisa membuka rekening kita

Seluruh hal tersebut tentunya sangat praktis dan tentu beda dengan bank
konvensional. Kita harus menunggu jam buka bank bila ingin memiliki akses perbankan
secara penuh. Layanan online juga akan lebih mempercepat kegiatan transaksi, sehingga
kita sudah tidak perlu lagi menunggu antrian yang lama.

Selain itu, perusahaan keuangan digital pun sudah tidak perlu lagi menyewa kantor,
membayar listrik ataupun biaya lainnya, dan hal tersebut akan berdampak baik pada kita, itu
artinya, bank tidak memerlukan pemasukan lebih dan tidak perlu meminta banyak dari kita.

Jadi, ayo ucapkan selamat tinggal pada biaya administrasi bank yang mahal. Terlebih lagi,
bunga simpanan yang kita terima pun bisa lebih banyak.

2. Kekurangan Bank Digital

Kelebihan dari bank digital di atas tentu disertai dengan kekurangannya. Salah
satunya adalah dari internet itu sendiri. Sudah bukan rahasia lagi bila terkadang koneksi
internet mengalami gangguan teknis yang membuat kita tidak bisa menggunakannya.
Terlebih lagi, dalam dunia internet juga ada saja pihak yang tidak bertanggung jawab
yang banyak melakukan tindak kejahatan. Mereka bisa saja membobol rekening kita atau
mencuri data pribadi kita.

Selain itu, adanya akses secara terus menerus ke rekening kita juga akan membuat
kita semakin boros. Belum lagi dengan kehadiran e–commerce yang sering menyerang kita
dengan diskonnya yang berlimpah.

Tentunya seluruh hal tersebut masih bisa kita cegah, seperti dengan memilih
lembaga keuangan digital yang lebih terpercaya. Selain itu, kita juga bisa menempatkan
separuh uang kita di sana, dan sisanya ditabung pada rekening non digital.

Proses Permohonan Persetujuan Layanan Digital Banking

Suatu bank yang berencana untuk menyelenggarakan layanan digital banking harus
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. Dalam hal ini, maka
bank bisa mengajukan suatu permohonan persetujuan pada layanan digital banking dengan
berbagai proses berikut ini.

1. Persiapan Dokumen

Dalam proses mengajukan digital banking, maka bank wajib memberikan


kelengkapan dokumen yang memuat berbagai hal di bawah ini:

• Bukti kesiapan dokumen untuk menyelenggarakan layanan digital banking

• Hasil analisa bisnis yang berketerkaitan dengan proyeksi produk layanan digital banking
yang baru dan juga diterbitkan dalam periode satu tahun yang akan datang.

• Berbagai dokumen pendukung lainnya.

2. Pernyataan Hasil Pemeriksaan Dari Pihak Independen

Selanjutnya, penyampaian persetujuan tersebut juga harus dilengkapi dengan hasil


yang dilakukan oleh pihak yang independen agar bisa memberikan pendapat atas
karakteristik produk dan juga nilai kecukupan pengamanan sistem teknologi informasi yang
berkaitan dengan produk, kepatuhan, dan juga standar yang berlaku.
3. Mengajukan ke OJK

Bank terkait harus mengajukan persetujuan layanan digital banking nya pada
otoritas jasa keuangan sekurang-kurangnya 2 bulan sebelum implementasi dilakukan.

4. Tunduk Pada Ketentuan dan Peraturan OJK

Dalam hal ini, pihak penyelenggara atau bank, harus bisa tunduk dan mentaati
seluruh ketentuan yang sudah diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan terkait
menerapkan manajemen risiko dalam menggunakan informasi oleh bank umum.

5. Implementasi

Pihak penyelenggara, dalam hal ini bank, harus melakukan implementasi rencana
layanan digital banking nya paling lama selama 6 bulan semenjak diberikan persetujuan oleh
pihak OJK. Bila bank terkait tidak melakukan implementasi dalam kurun waktu yang
sebelumnya sudah ditentukan, maka bentuk persetujuan dari OJK akan dicabut atau hangus.

Sehingga, jika bank tersebut ingin mengajukan layanan digital banking, maka bank
tersebut harus bisa mengajukan permohonannya kembali pada pihak OJK.

Layanan Digital Banking

1. Internet Banking

Setiap nasabah bisa melakukan kegiatan transaksi perbankan, baik itu dalam hal
tunai ataupun non tunai dengan menggunakan laptop atau smartphone yang sudah
terkoneksi internet.

Jenis-jenis transaksi internet banking, antara lain:

1. Transfer dana;

2. Informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar;

3. Pembayaran tagihan (misal: kartu kredit, telepon, ponsel, listrik);

4. Pembelian (misal: isi ulang pulsa telepon, tiket pesawat, saham).

2. Phone Banking
Transaksi perbankan juga masih bisa dilakukan dengan menggunakan telepon, yang
mana pihak nasabah harus menghubungi contact center bank nya. Lalu, pihak bank yang
menyediakan tenaga kerja atau staf khusus akan melakukan transaksi nasabah ataupun
program otomatis yang bisa berinteraksi dengan nasabah agar bisa menjalankan transaksi
yang nasabah tersebut inginkan

Jenis- jenis transaksi phone banking yang dapat dilakukan oleh nasabah, antara lain:

1. Transfer dana;

2. Informasi saldo;

3. Mutasi rekening;

4. Pembayaran (kartu kredit, PLN, Telepon, ponsel, listrik, asuransi);

5. Pembelian (pulsa isi ulang).

3. SMS Banking

SMS Banking adalah suatu layanan transaksi perbankan yang bisa dilakukan oleh
nasabah menggunakan telepon seluler dengan format short message service (SMS). Dengan
layanan ini, maka nasabah bisa mengirim SMS pada nomor telepon bank ataupun
menggunakan aplikasi yang dipasang oleh pihak bank pada ponsel nasabah yang
bersangkutan.

Jenis-jenis transaksi melalui SMS banking, antara lain:

1. Transfer dana;

2. Informasi Saldo;

3. Mutasi rekening

4. Pembayaran (kartu kredit);

5. Pembelian (pulsa isi ulang).

4. Mobile banking

Mobile banking adalah suatu layanan perbankan yang bisa diakses secara langsung
dengan menggunakan ponsel seperti halnya sms banking. Bedanya adalah tingkat
kecanggihannya yang terhitung sangat tinggi. Nantinya, pihak bank akan melakukan
kerjasama dengan operator seluler yang nantinya di dalam sim card GSM sudah dipasang
suatu program khusus agar bisa melakukan transaksi perbankan. Proses transaksi nasabah
akan menjadi lebih mudah dengan menggunakan mobile banking daripada sms banking

Beberapa jenis transaksi mobile banking, antara lain:

1. Transfer dana;

2. Informasi saldo;

3. Mutasi rekening;

4. Informasi nilai tukar;

5. Pembayaran (kartu kredit,PLN,telepon,handphone,listrik,asuransi);

6. Pembelian (pulsa isi ulang, saham).

Anda mungkin juga menyukai