Anda di halaman 1dari 12

BAB III

KONSEP DASAR PRODUK BANK


SYARIAH

MANAJEMEN DANA BANK SYARIAH


IAIN
BUKITTINGGI
2021
Konsep dasar operasional sistem syariah
Kerangka kegiatan Muamalat dibagi 3 bagian :
• Politik
• Ekonomi
• Sosial
Ekonomi dibagi 3 bagian :
• Konsumsi
• Simpanan
• Investasi
Dalam ajaran islam secara ekonomi mendorong terpupuknya surplus
konsumen dalam bentuk simpanan, untuk dihimpun, kemudian
dipergunakan dalam membiayai investasi, baik untuk perdagangan
(trade) produk (manufacture) dan jasa (service)
Dalam konteks ini kehadiran lembaga keuangan mutlak adanya
(dharurah), karena bertindak sebagai intermediate antara uni suply
dengan unit deman
Prinsip-prinsip dasar operasional bank syariah
Bank syariah dengan sistem bagi hasil dirancanh untuk terbinanya
kebersamaan dalam menanggung risiko usaha dan berbagi hasil
usaha antara : pemilik dana (shahibul maal) yang menyimpan
dananya di lembaga, lembaga selaku pengelola dana (mudharib), dan
masyarakat yang membutuhkan dana yang bisa berstatus peminjam
dana atau pengelola usaha.
Hubungan ekonomi berdasarkan syariah islam ditentukan oleh
hubungan aqad yang terdiri dari lima konsep dasar aqad.
Kelima konsep tersebut adalah :
1. Sistem Simpanan
2. Bagi hasil
3. Margin keuntungan
4. Sewa
5. Fee (jasa)
1. Prinsip Simpanan Murni (al-wadiah)
Merupakan fasilitas yang diberikan oleh bank islam untuk
memberikan kesempatan kepada pihak yang berkelebihan
dana untuk menyimpan dananya dalam bentuk al-wadiah .
Fasilitas al-wadiah biasa diberikan untuk tujuan investasi
guna mendapatkan keuntungan seperti halnya tabungan dan
deposito.
Dalam dunia perbankan konvensional al-wadiah identik
dengan giro
2. Bagi hasil (Syirkah)
Sistem ini meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara
penyedia dana dengan pengelola dana (bisa antara bank
dengan nasabah penerima dana, maupun antara bank
dengan nasabah penyimpan dana)
3. Prinsip Jual Beli (at-Tijarah)
Merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual
beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang
yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen
bank melakukan pembelian barang atas nama bank,
kemudian bank menjual barang tersebut
4. Prinsip Sewa (al-Ijarah)
Prinsip ini di bagi 2:
• Ijarah, sewa murni
• Bai al takjiri atau ijarah al muntahiya bit tamlik
(penggabungan sewa dan beli)
5. Prinsip Fee/jasa (al-Ajr walumullah)
Meliputi seluruh pelayanan non-pembiayaan yang
diberikan bank
Produk-produk bank syariah di Indonesia
Secara garis besar, pengembangan produk bank syariah di kelompokkan menjadi
tiga kelompok :
1. Produk Penyaluran Dana
2. Produk Penghimpunan Dana
3. Produk Jasa

Penyaluran Dana
a. Prinsip Jual Beli (Ba’i)
b. Prinsip Sewa (Ijarah)
• Ba’I Al-Murabahah : jual beli dengan harga asal ditambah keuntungan yang
disepakati antara pihak bank dengan nasabah
• Ba’I As-salam : jual beli ini nasabah sebagai pembeli dan pemesan memberikan
uangnya di tempat akad sesuai dengan harga barang yang dipesan dan sifat
barang telah disebutkan sebelumnya
• Ba’I Al-Istisha : digunakan dalam bidang manufaktur
c. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
• Musyarakah
• Mudharabah
 Penghimpunan Dana
a. Tabungan
b. Giro
c. Deposito
Prinsip yang diterapkan bank syariah :
• Prinsip Wadiah
• Prinsip Mudharabah
 Jasa Perbankan
a. Sharf (jual beli valuta asing)
b. Ijarah (sewa)
Bank Garansi Syariah
Bank garansi adalah jaminan yang diberikan oleh
bank kepada pihak ketiga penerima jaminan atas
pemenuhan kewajiban tertentu nasabah bank
selaku pihak yang di jamin kepada pihak ketiga
dimaksud.
Akad kafalah adalah transaksi penjamin yang
diberikan oleh penanggung (kafit) kepada pihak
ketiga atau tertanggung (makful lahu) untuk
memenuhi kewajiban pihak kedua ( makful
‘anhu/ashil)
Fitur dan Mekanisme
• Bank bertindak sebagai pemberi jaminan atas pemenuhan kewajiban
nasabah terhadap pihak ketiga
• Kontrak (akad) jaminan memuat kesepakatan antara pihak bank dan pihak
kedua yang dijamin dan dilengkapi dengan persaksian pihak penerima
jaminan
• Objek penjamin harus :
a. Merupakan kewajiban pihak/orang yang meminta jaminan
b. Jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya termasuk jangka waktu penjaminan
c. Tidak bertentangan dengan syariah
• Bank dapat memperoleh imbalan atau fee yang disepakati diawal serta
dinyatakan dalam jumlah nominal tetap
• Bank dapat meminta jaminan berupa cash collateral atau jaminan lainnya
• Dalam hal nasabah tidak dapat memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga,
maka bank melakukan pemenuhan kewajiban nasabah kepada pihak
ketiga dengan memberikan dana talangan
Tujuan/Manfaat
• Bagi bank sumber pendapatan dalam bentuk
imbalan/fee/ujroh
• Bagi nasabah meningkatkan kelayakan
ataupun creditworthiness sehingga mudah
diterima sebagai rekanan usaha
Penukaran Valuta asing (Sharf)
Penukaran valas merupakan jasa yang diberikan bank untuk
membeli atau menjual valuta asing yang sama (single currency)
maupun berbeda (multi currency), yang harus ditukarkan atau
dikehendaki oleh nasabah
Akad Sharf transaksi pertukaran antar mata uang berlainan jenis
Tujuan/Manfaat
• Bagi bank
1. Menyedaikan mata uang (valuta asing) yang dibutuhkan
nasabah
2. Mendapatkan keuntungan dari selisih kurs dalam hal
penukaran mata uang yang berbeda
• Bagi nasabah memperoleh mata uang yang diperlukan untuk
beroperasi
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai