Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN 10

Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari
masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu sendiri, apakah dari simpanan
masyarakat atau dari lembaga lainnya. Pemilihan sumber dana akan menentukan besar
kecilnya biaya yang ditanggung.oleh karena itu pemiliha sumber dana harus dilakukan
secara tepat.

Secara garis besar sumber dana bank dapat di peroleh dari:

a) Dari bank itu sendiri

b) Dari masyarakat luas

c) Dan dari lembaga lainnya

1. Jenis Sumber Dana

a. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri

Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri (modal sendiri) maksudnya adalah dana
yang diperoleh dari dana bank salah satu jenis dana yang bersumber dari bank itu sendiri
adalah modal setor dari para pemegang saham. Dana sendiri adalah dana yang berasal dari
para pemegang saham bank atau pemilik saham.

Adapun pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari:

1. Setoran modal dari pemegang saham yaitu merupakan modal dari para pemegang saham
lama atau pemgang saham yang baru. Dana yang disetor secara efektif oleh para pemegang
saham pada waktu bank berdiri. Pada umumnya modal setoran pertama dari pemilik bank
sebagian digunakan untuk sarana perkantoran, pengadaan peralatan kantor dan promosi
untuk menarik minat masyarakat.

2. Cadangan laba, yaitu merupakan laba yang setiap tahun di cadangkan oleh bank dan
sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba yaitu sebagian dari laba bank yang
disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan
untuk menutupi timbulnya resiko di kemudian hari. Cadangan ini dapat diperbesar apabila
bagian untuk cadangan tersebut ditingkatkan atau bank mampu meningkatkan labanya.
3. Laba bank yang belum di bagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum dibagikan
kepada para pemegang saham. Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu bank, berarti
kepercayaan masyarakat bertambah baik dan bank tersebut akan diakui oleh bank-bank lain
baik di dalam maupun di luar negeri sebagai bank yang posisinya kuat.

b. Dana yang bersumber dari masyarakat luas

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana
ini. Adapun Dana masyarakat adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik
perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh dari bank dengan menggunakan berbagai
instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank.

Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas bank dapat menggunakan tiga macam
jenis simpanan (rekening). Masing-masing jenis simpanan memiliki keunggulan tersendiri,
sehingga bank harus pandai dalam menyiasati pemilihan sumber dana. Sumber dana yang
dimaksud adalah:

1. Simpanan Giro (Demand Deposit)

Secara umum giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran, lainnya,
atau dengan cara pemindahbukuan.

Sedangkan menurut Pasal 1 butir 6 UU No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan
giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan.

Atau dengan kata lain giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara
pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek. Suatu cek diberikan kepada
pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro
diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana
kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.

2. Simpanan Tabungan
Tabungan dapat diartikan sebagai simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lain yang dipersamakan dengan itu (Pasal 1 butir 9 UU
No. 10/1998)

Ada juga pendapat yang mengatakan tabungan adalah sebagian pendapatan masyarakat
yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek.

Faktor-faktor tingkat Tabungan, antara lain:

•Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat

•Tinggi rendahnya suku bunga bank

•adanya tingkat kepercayaan terhadap bank

3. Simpanan Deposito

Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu


berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank (Pasal 1 butir 7 UU No. 10/1998). Jenis jasa
tabungan yang biasa ditawarkan oleh bank kepada masyarakat ini biasanya memiliki jangka
waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Bunga deposito
biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa.

4. Sertipikat Deposito

Simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat


dipindahtangankan (Pasal 1 butir 8) sedangkan dalam pengertian lain dikatakan bahwa
setipikat deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa atau atas tunjuk, yang dengan
izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat
diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain.

Perbedaan Deposito Berjangka dan Sertipikat Deposito

1. Bunga sertifikat deposito bisa diperhitungkan dimuka.

2. Sertifikat deposito diterbitkan atas tunjuk, sedang deposito diterbitkan atas nama. Jadi
pemegang sertifikat deposito siapapun dia, dapat mencairkan dana dalam sertifikat
deposito tersebut.
3. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan dan dipindah tangankan.

4. Sertifikat deposito tidak dapat diperpanjang secara otomatis.

Keuntungan Sertipikat Deposito :

1. Perhitungan bunga dimuka, sehingga bunga yang anda peroleh dapat diinvestasikan lagi
di tempat lain

2. Tingkat suku bunga yang menarik, biasanya lebih tinggi daripada deposito biasa

3. Dapat dipergunakan sebagai jaminan kredit dan dapat diperjual belikan secara bebas.

4. Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kerugian Sertipikat Deposito :

1. Bila dana dicairkan sebelum jatuh tempo, maka akan kena penalti sejumlah tertentu.

2. Bila sertifikat deposito hilang, maka penemunya bisa mencairkannya dengan mudah

c. Dana yang bersumber dari lembaga lain

Dalam praktiknya sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami
kesulitan dalam pencarian sumber dana sendiri dan masyarakat. Dana yang diperoleh dari
sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:

1. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)

BLBI adalah dana yang dikucurkan Bank Indonesia ke bank-bank yang mengalami
kesulitan likuiditas dalamoperasinya sehari-hari. Kesulitan likuiditas ini terjadi karena
penarikan dana secara tiba-tiba dan besar-besaran oleh nasabah, sementara bank tersebut
tidak siap melayani kejadian tersebut.
Dalam pengertian lain dikatakan bahwa BLBI adalah fasilitas yang diberikan oleh
Bank Indonesia kepada perbankan , untuk menjaga kestabilan sistem pembayaran dan
sector perbankan, agar tidak terganggu adanya ketidakseimbangan (ketidakseimbangan)
likuiditas antara penerimaan dana pada bank-bank.

Dalam BLBI sendiri terdapat 5 fasilitas dengan ketentuan-ketentuan yang berbeda


sebagai berikut.

1.Fasilitas yang diberikan untuk mempertahankan kestabilan sistem pembayaran, yaitu bila
terjadi mismatch antara penerimaan dan penarikan dana, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Fasilitas untuk jangka pendek dikenal dengan Fasilitas Diskonto I,
sedangkan fasilitas jangka panjang disebut dengan Fasilitas Diskonto II.

2.Fasilitas dalam rangka operasi pasar terbuka (OPT) sejalan dengan program moneter
(SBPU) lelang dan bilateral.

3. Fasilitas dalam rangka penyehatan bank atau kredit likuiditas darurat dan kredit
subordinasi.

4. Fasilitas untuk mempertahankan kestabilan sistem perbankan dan sistem pembayaran


sehubungan dengan rush atau penarikan dana secara besar-besaran (penarikan cadangan
wajib dan saldo negatif atau saldo debet (overdraft) rekening bank di Bank Indonesia.

5. Fasilitas untuk mempertahankan kepercayaan kepada perbankan Indonesia (dana


talangan untuk membayar kewajiban luar negeri dan dalam rangka penjaminan oleh
pemerintah).

2. Pinjaman Antar Bank (Call Money)

Dana talangan atau tambahan yang bersumber dari lembaga keuangan bank. Call
Money diartikan sebagai dana dalam rupiah yang dipinjamkan oleh bak dari bank lainnya
paling lama 7 (tujuh) hari yang setiap waktu dapat ditarik kembali oleh bank yang
meminjamkan tanpa dikenakan suatu pembebanan. Ini adalah instrument atau sarana yang
paling mudah digunakan oleh bank-bank yang membutuhkan tambahan dana dalam
kegiatan operasionalnya, baik dalam keadaan darurat atau mendesak maupun dalam
keadaan biasa.
3. Pinjaman Dari Bank-Bank Luar Negeri

Keseluruhan dana yang diperoleh dari pinjaman luar negeri baik yang berasal dari
lembaga keuangan bank atau lembaga keuangan bukan bank yang menimbulkan kewajiban
bagi bank penerima pinjaman untuk mengembalikan dana pinjaman tersebut kepada pihak
pemberi pinjaman dalam jangka waktu tertentu.

4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SPBU kemudian diperjual belikan kepada
pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun nonkeuangan. SPBU diterbitkan
dan ditawarkan dengan tingkat suku bunga sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya.

Jasa dan layanan perbankan

Tidak hanya menyediakan produk simpanan dan kredit, perbankan juga


menyediakan layanan jasa lainnya yang memudahkan transaksi keuangan nasabah baik
untuk kebutuhan bisnis maupun personal. Layanan jasa perbankan itu banyak banget loh
Sobat rupanya dari yang dekat banget sama kamu sampai yang mungkin baru kamu tahu
saat membaca artikel ini. Yuk, bersama-sama kita menilik rupa layanan jasa perbankan.

1. Surat Kredit Berdokumen (Letter of Credit atau L/C)

Surat kredit berdokumen (Letter of Credit atau L/C) adalah janji tertulis yang
diterbitkan oleh issuing bank atas dasar permohonan tertulis applicant atau dirinya sendiri
kepada beneficiary untuk membayar atau menerima draft, mengizinkan bank lain untuk
membayar atau menerima/mengambil alih draft, apabila dokumen yang diserahkan oleh
beneficiary sesuai dengan syarat dan kondisi janji tertulis yang diterbitkan oleh issuing bank.
Jadi dengan kata lain Sobat, layanan jasa ini akan berperan sebagai perantara yang
menangguhkan pembayaran sampai terpenuhinya transaksi antara dua belah pihak.

2. Bank Garansi

Bank garansi adalah jaminan dalam bentuk warkat yang diterbitkan oleh bank
kepada nasabah, yang mengakibatkan bank akan membayar kepada pihak yang menerima
jaminan apabila pihak yang dijamin (dalam hal ini adalah nasabah yang bersangkutan)
mengalami wanprestasi. Dengan layanan jasa keuangan ini Sobat, keamanan pembayaran
dan kelancaran transaksi bisnis kamu akan dijamin oleh bank dengan proses yang cepat dan
mudah.

3. Inkaso

Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh nasabah (baik perusahaan maupun
perorangan) untuk melakukan penagihan terhadap surat-surat berharga (baik yang
berdokumen maupun yang tidak berdokumen) yang harus dibayar setelah pihak yang
bersangkutan (pembayar atau tertarik) yang berada di tempat lain (dalam atau luar negeri)
menyetujui pembayarannya.

4. Kliring

Sama halnya dengan layanan jasa perbankan yang lain, kliring bertujuan untuk
memudahkan proses penyelesaian transaksi keuangan dan menjamin keamanannya. Kliring
adalah perhitungan utang piutang antara para peserta kliring secara terpusat di satu tempat
dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang telah
ditetapkan untuk dapat diperhitungkan. Secara umum kliring ini bisa dikategorikan kepada
jasa pengiriman (transfer). Namun, bedanya dengan transfer biasa, waktu yang dibutuhkan
kliring lebih panjang karena mengikuti periode settlement tertentu. Warkat yang dipakai
dalam jasa kliring bisa dalam bentuk cek, bilyet giro, wesel, nota debet, ataupun bentuk
lainnya yang disetujui oleh Bank Indonesia selaku eksekutor.

5. Transfer

Transfer merupakan salah satu produk dan layanan jasa keuangan yang paling
populer digunakan oleh masyarakat, transfer adalah kiriman uang yang diterima bank
termasuk hasil inkaso yang ditagih melalui bank, yang akan diteruskan kepada bank lain
untuk dibayarkan kepada nasabah.

6. Safe Deposit Box

Safe Deposit Box adalah fasilitas penyimpanan barang berharga dalam bentuk kotak
yang disediakan oleh suatu bank untuk kepentingan nasabahnya. Kotak penyimpanan ini
jadi semacam eksklusif buat kamu dan hanya bisa dibuka oleh bank dan kamu secara
bersama-sama, benar-benar aman deh pokoknya.
7. Uang Elektronik (Stored Value Card)

Bisa dibilang di era seperti sekarang, pergerakan transaksi keuangan semakin cepat,
masyarakat dimudahkan untuk bertransaksi tanpa perlu menggunakan uang dalam bentuk
fisik. Kini, masyarakat bisa bertransaksi dengan uang elektronik salah satunya.

Uang elektronik adalah alat pembayaran dalam bentuk elektronik dimana nilai
uangnya disimpan dalam media elektronik tertentu dan pengguna harus menyetorkan
sejumlah uang (top up) terlebih dahulu kepada penerbit dan disimpan dalam bentuk saldo.
Uang elektronik terbagi dalam 2 (dua) jenis yaitu berbasis chip (jenis ini umumnya
berbentuk kartu) selain itu ada yang berbasis server (jenis ini umumnya berbentuk aplikasi
yang di-install pada smartphone).

Money Loundry

Menurut UU no. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak


Pidana Pencucian Uang menjelaskan bahwa tindak pidana money laundry adalah setiap
orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, dan
mengibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan
dengan mata uang asing (money changer) atau surat berharga atau perbuatan lain atas
harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana dengan
tujuan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul dana tersebut.

Tahap-tahap dan proses money Loundry

Dalam menjalankan aksi money laundry, para pelaku memiliki metode tersendiri dalam
melakukan tindak pidana tersebut. Kegiatan money laundry melibatkan kegiatan yang
sangat kompleks. Pada dasarnya tindak pidana tersebut terdiri dari tiga tahapan yang
masing-masing berdiri sendiri tetapi seringkali dilakukan bersama-sama oleh pelaku, yaitu
placement, layering, dan integration.

Berikut adalah penjelasan dari tahapan money laundry tersebut:

1. Placement
Tahap ini merupakan tahap pertama dari money laundry, yaitu pemilik uang tersebut
mendepositkan uang ilegal tersebut ke dalam sistem keuangan (financial system), yakni
lembaga perbankan. Oleh karena uang tersebut telah ditempatkan pada suatu bank,
selanjutnya dapat dipindahkan ke bank lain, baik bank lokal maupun bank luar negeri.
Sehingga dalam tahapan placement ini, uang ilegal tersebut bisa saja telah masuk ke dalam
sistem keuangan negara yang bersangkutan, atau bisa juga telah masuk ke dalam sistem
keuangan global atau international.

2 Layering

Tahapan selanjutnya adalah layering, yaitu memisahkan hasil tindak pidana dari
sumbernya. Melalui beberapa tahap transaksi maka asal usul dana tersebut dapat
disembunyikan atau disamarkan. Dalam tahap money laundry ini terdapat proses
pemindahan dana dari beberapa rekening melalui serangkaian transaksi yang kompleks
sehingga seolah-oleh uang tersebut legal. Proses layering ini bertujuan untuk
menghilangkan jejak dari mana sumber dana tersebut berasal.

3. Integration

Integration adalah tahapan money laundry yang dilakukan pelaku dengan cara
menggunakan harta kekayaan yang telah tampak sah tersebut. Penggunaannya bisa dalam
bentuk dinikmati secara langsung, diinvestasikan ke dalam berbagai bentuk kekayaan
materiil atau keuangan, atau dipergunakan kembali untuk membiayai kegiatan tindak
kejahatan lain.

Dasar Hukum Tindak Pidana Money Laundry

UndangUndang mengenai masalah money laundry dalam transaksi perbankan, yaitu:

1. UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang Bank Indonesia.

2. UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana


Pencucian Uang

Metode Pencucian Uang (Money Laundering)

Berikut ini adalah metode pencucian uang yang biasanya dilakukan oleh para pelaku, yaitu:

1. Metode buy and sell conversion


Metode money laundry ini dilakukan melalui transaksi jual beli barang/jasa.
Contohnya suatu aset dapat dibeli dan dijual kepada konspirator yang bersedia membeli
atau menjual secara lebih mahal dari normal dengan mendapatkan komisi, fee, dan/atau
diskon. Selisih harga tersebut dibayar dengan uang ilegal dan kemudian disamarkan dengan
cara transaksi bisnis. Barang/jasa yang merupakan hasil dari transaksi jual beli itu kemudian
dapat diubah seolah-olah menjadi hasil yang legal melalui rekening pribadi atau perusahaan
yang ada di suatu bank.

2. Metode offshare conversion

Dengan cara ini uang ilegal tersebut akan dikonversi ke suatu negara yang
merupakan suatu wilayah yang sangat menyenangkan bagi penghindar pajak (tax heaven
money laundering centres) untuk kemudian di deposit di bank yang berada di negara
tersebut. Di negara-negara yang menerapkan tax heaven tersebut mempunyai sistem
hukum perpajakan yang tidak ketat, terdapat sistem rahasia bank yang sangat ketat
sehingga membuat negara yang bersangkutan akan kesulitan melakukan tracking. Untuk
mendukung kegiatan tersebut, para pelaku money laundry akan memanfaatkan jasa
pengacara yang handal, para ahli akuntan, dan konsultan keuangan untuk melancarkan
aksinya.

3. Metode legitimate business convertions

Metode money laundry ini dilakukan pelaku dengan cara menjalankan kegiatan
bisnis yang sah sebagai cara pengalihan atau pemanfaatan dari suatu hasil uang
ilegal. Kemudian hasil uang ilegal ini kemudian dikonvensi dengan cara ditransfer, atau
dalam bentuk cek, dan cara pembayaran lainnya dengan tujuan untuk menyimpan di
rekening bank atau ditransfer kemudian ke rekening bank lainnya. Biasanya para pelaku
kejahatan money laundry ini bekerja sama dengan sebuah perusahaan yang mau
menampung uang ilegal tersebut untuk bisa masuk ke dalam rekening perusahaan.

Dampak kejahatan money loundry

Adapun dampak yang bisa ditimbulkan dari kejatahan money laundry ini adalah sebagai
berikut:
1. Money laundry memungkinkan para penjual dan pengedar narkoba, para penyelundup,
dan para penjahat lainnya dapat memperluas kegiatan operasinya. Tentunya dengan aksi
mereka yang semakin meningkat akan menyebabkan semakin meningkatnya biaya
penegakan hukum untuk memberantasnya dan biaya perawatan serta pengobatan
kesehatan bagi para korban atau pecandu narkotik.

2. Kegiatan money laundry mempunyai potensi untuk merongrong keuangan masyarakat


(financial community). Hal ini dikarenakan sedemikian besarnya jumlah uang yang terlibat
dalam kegiatan pencucian uang sehingga potensi para pejabat untuk melakukan korupsi
meningkat bersamaan dengan peredaran jumlah uang ilegal yang sangat besar.

3. Money laundry dapat menyebabkan tidak berjalannya proyek pemerintahan karena uang
yang seharusnya untuk proyek pemerintahan, malah digunakan untuk kepentingan
golongan atau pribadi. Selain itu, pendapatan pemerintah dari pajak bisa berkurang.

Anda mungkin juga menyukai