Anda di halaman 1dari 5

A.

Jurnal dan Posti

Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku

besar disebut posting, yaitu memindahkan angka yang tercantum dalam kolom debet jurnal

ke dalam sisi debet suatu akun dan memindahkan angka yang tercantum dalam kolom kredit

jurnal ke dalam sisi kredit akun yang lain. Seperti telah diuraikan di atas, nama akun yang

diposting di buku besar harus sesuai dengan nama akun yang tertulis di dalam jurnal. Urut-

urutan kegiatan memindahkan ke akun buku besar ini harus sejalan dengan urut-urutan

mendebit dan mengkredit dari jurnal.

Dalam perusahaan-perusahaan besar, posting ke buku besar biasanya dilakukan

dengan menggunakan mesin pembukuan atau secara otomatis dilakukan dengan komputer.

Apabila posting dilakukan dengan tangan (dengan cara manual), maka cara yang harus

ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dalam akun yang

bersangkutan. Apabila suatu jumlah dicatat di sisi debet dalam jurnal, maka

posting harus dilakukan ke sisi debet akun, demikian pula bila di dalam jurnal

dicatat di sisi kredit, maka posting harus dilakukan ke sisi kredit akun. Cara

mencatat tahun, bulan dan tanggal sama dengan yang dilakukan dalam jurnal.

2. Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus dituliskan

dalam kolom F (folio) di akun.


3. Langkah berikutnya adalah menuliskan nomor akun yang telah diposting pada

kolom Ref. di dalam jurnal. Prosedur ini mempunyai dua tujuan, yaitu:

a. Untuk menunjukkan bahwa ayat jurnal tersebut telah diposting.

b. Untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan akun di buku besar.

B. Jurnal Penutup

Merupakan jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo akun sementara

(akun-akun nominal dan akun prive). Tujuan pembuatan jurnal penutup adalah:

1. Untuk menutup saldo yang terdapat dalam semua akun sementara. Kata menutup

berarti mengakhiri atau mengurangi saldo akun sehingga menjadi nol. Dengan

demikian pada periode berikutnya semua akun sementara akan dimulai dengan

saldo nol. Dengan cara ini pula akan dapat dipisahkan jumlah saldo-saldo akun

sementara untuk periode ini dengan jumlah saldo-saldo akun sementara pada

periode berikutnya.

2. Agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada

akhir periode yaitu saldo setelah memperhitungkan laba atau rugi dan

pengambilan prive pada periode yang bersangkutan. Dengan adanya jurnal ini,

maka saldo akun modal akan sama dengan jumlah modal akhir yang dilaporkan

dalam neraca.

Dalam menyelenggarakan penutupan buku, dapat menggunakan sebuah akun

sementara yang baru yaitu akun rugi-laba (atau ada pula yang menyebutkan akun

ikhtisar rugi-laba). Akun ini hanya digunakan dalam penutupan buku pada akhir

periode. Dalam akun ini dihimpun semua saldo akun pendapatan dan beban, sehingga
dapat diperoleh satu angka yang merupakan laba bersih atau rugi bersih untuk

kemudian dipindahkan ke akun modal pemilik.

Penutupan pembukuan biasanya dilakukan dengan urutan sebagai berikut:

1. Menutup semua akun pendapatan dengan memindahkan saldo setiap akun

pendapatan ke akun Rugi-Laba.

2. Menutup semua akun beban dengan memindahkan saldo setiap akun beban ke

akun Rugi-Laba.

3. Menutup akun Rugi-Laba dengan memindahkan saldo akun tersebut ke akun

modal.

4. Menutup akun prive (jika ada) dengan memindahkan saldo akun tersebut kea kun

modal.

Ayat jurnal penutup ang harus dibuat dalam proses penutupan buku dipengaruhi

oleh bentuk badan usaha perusahaan yang bersangkutan. Struktur modal suatu

perusahaan tergantung pada bentuk badan usaha perusahaan tersebut.

C. Posting Jurnal Penutup

Cara posting jurnal penutup ke buku besar pada dasarnya sama dengan ketika

melakukan posting jurnal umum ke buku besar, yaitu dengan cara memindahkan akun

beserta saldonya ke masing-masing buku besar akun tersebut tanpa merubah posisi

debet atau kredit saldo akun tersebut. Jadi, apabila akun dalam jurnal penutup

bersaldo debit maka diposting ke buku besar juga bersaldo debit dan sebaliknya.
D. Neraca Saldo Setelah Penutupan

Setelah penutupan buku, semua akun dibuku besar harus seimbang.

Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam proses penutupan buku pada suatu akhir

periode akan menimbulkan kesalahan pada saldo awal periode berikutnya. Oleh

karena itu, setelah selesai penutupan buku perlu diadakan pengujian untuk memeriksa

kebenaran dan keseimbangan jumlah debet dan jumlah kredit. Pengujian tersebut

dilakukan dengan cara membuat neraca saldo setelah penutupan buku, yaitu suatu

daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar setelah perusahaan melakukan

penutupan buku.

Setelah perusahaan melakukan penutupan buku, maka semua akun nominal

akan bersaldo nol dan yang masih mempunyai saldo hanyalah akun-akun riil (asset,

kewajiban, dan modal). Oleh karena itu neraca saldo yang disusun setelah penutupan

buku hanya berisi akun-akun riil. Pengujian dilakukan dengan membandingkan data

yang tercantum dalam neraca saldo setelah penutupan buku dengan neraca yang

disusun dari neraca lajur. Akun dan jumlah saldo yang tercantum dalam neraca harus

sama dengan akun dan jumlah saldo yang tercantum dalam neraca saldo setelah

penutupan buku. Apabila tidak sama, berarti telah terjadi kesalahan yang harus dicari

penyebabnya dan diadakan koreksi yang diperlukan.

E. Jurnal Penyesuaian Kembali

Setelah laporan keuangan disusun dan jurnal penutup dicatat serta dibukukan,

pada awal tahun buku berikutnya (sebelum mulai dengan pencatatan transaksi pada

tahun buku yang baru) perusahan kadang-kadang merasa perlu untuk melakukan
penyesuaian kembali atas beberapa junal penyesuaian yang telah dibuatnya pada akhir

tahun yang lalu. Jurnal yang dibuat untuk tujuan ini disebut jurnal penyesuaian

kembali atau jurnal pembalikan karena pendebetan dan pengkreditannya merupakan

kebalikan dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Jurnal penyesuaian

kembali berisi nama akun dan jumlah rupiah yang sama dengan jurnal penyesuaian

yang bersangkutan, akan tetapi posisinya terbalik.

Pembuatan jurnal penyesuaian kembali tidak merupakan keharusan. Tujuan

pembuatan jurnal ini hanyalah sekedar untuk meyederhanakan pembuatan jurnal yang

bersangkutan pada tahun berikutnya. Pembuatan jurnal penyesuaian kembali hanya

akan bermanfaat jika perusahaan membuat jurnal penyesuaian yang banyak

jumlahnya.

Anda mungkin juga menyukai