Anda di halaman 1dari 57

BAB 2

SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
1. Memahami dasar-dasar sistem informasi akuntansi bagi perusahaan
2. Memahami langkah-langkah dalam siklus akuntansi
3. Mampu menjelaskan proses pencatatan dalam jurnal, posting ke dalam buku
besar, dan penyusunan neraca saldo
4. Memahami alasan dan proses penyusunan jurnal penyesuaian
5. Memahami penggunaan kertas kerja dalam siklus akuntansi
6. Memahami proses penyusunan laporan keuangan dari neraca saldo yang
disesuaikan
7. Memahami proses penyusunan jurnal penutup
8. Memahami proses jurnal pembalik dan neraca saldo sesudah penutupan
9. Memahami penyusunan jurnal pembalik
10. Memahami proses penyesuaian terhadap akun persediaan pada akhir tahun
RERANGKA BAB
Sistem Informasi Akuntansi
• Suatu perusahaan, baik perusahaan besar, maupun perusahaan
kecil yang masuk kategori UKM, atau bahkan perusahaan
skala mikro seperti toko kelontong, memerlukan suatu sistem
yang memungkinkan pengumpulan dan pengorganisasian
data-data, pengolahan data untuk menjadi informasi, dan
penyajian laporan.
• Dalam bidang akuntansi, sistem tersebut disebut sebagai
Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
• SIA yang baik dan efektif memampukan manajemen
perusahaan dan para pihak yang berkepentingan mendapatkan
informasi secara cepat dan akurat mengenai perusahaan.
Persamaan Dasar Akuntansi
• Sistem pencatatan akuntansi yang digunakan secara umum
oleh perusahaan adalah sistem pembukuan ganda (double-
entry system), debit dan kredit.
Laporan Keuangan
• Menurut PSAK 1, perusahaan menerbitkan minimal lima jenis
laporan keuangan, yaitu:
1. Laporan Posisi Keuangan;
2. Laporan Laba Rugi Komprehensif;
3. Laporan Perubahan Ekuitas;
4. Laporan Arus Kas;
5. Catatan atas Laporan Keuangan.
Siklus Akuntansi
Identifikasi Peristiwa dan Pencatatan Transaksi

• Sebagai ilustrasi, berikut ini adalah rincian peristiwa PT


Damai Sejahtera (PT DS) berdasarkan catatan harian Ibu
Mona selaku sekretaris administrasi selama bulan Juni 2015.
Identifikasi Peristiwa dan Pencatatan Transaksi -
lanjutan

• Dalam sistem informasi akuntansi perusahaan, hanya


peristiwa 1 yang dikategorikan sebagai transaksi saja yang
dicatat. Proses pencatatan ini dilakukan setiap kali terjadi
transaksi. Secara umum, pencatatan ini dilakukan melalui
jurnal umum yang dibuat per hari.
• Dari ilustrasi PT Damai Sejahtera di atas, selanjutnya
dilakukan pemilahan mana peristiwa internal, peristiwa
eksternal, serta transaksi, yang dapat dilihat pada tabel
berikut.
Identifikasi Peristiwa dan Pencatatan Transaksi -
lanjutan
Jurnal
• Khusus untuk transaksi, akan dilakukan proses pencatatan
dalam jurnal.
• Dengan menggunakan ilustrasi PT Damai Sejahtera di atas,
maka jurnal yang dibuat selama bulan Juni 2015 adalah
sebagai berikut.
Jurnal - lanjutan
Jurnal - lanjutan
• Dengan demikian, jurnal yang dibuat selama bulan Juni 2015
dapat diringkas sebagai berikut.
Posting
• Pemindahbukuan (posting) merupakan langkah untuk melakukan
klasifikasi akun-akun yang sesuai di dalam buku besar (ledger).
• Langkah-langkah melakukan posting adalah sebagai berikut.
a. Mengidentifikasikan nama akun yang terkait dan
memindahkan jumlah pada kolom debit/kredit ke kolom
debit/kredit pada akun di buku besar.
b. Menuliskan kode nomor akun pada kolom referensi di jurnal
dan halaman jurnal pada kolom referensi akun di buku besar.
c. Setelah proses pemindbukuan selesai, saldo akhir masing-
masing akun dalam buku besar ditentukan dan nantinya
dipindahkan ke buku besar.
Posting - lanjutan
Neraca Saldo
• Neraca saldo (trial balance) berisi saldo akhir kumpulan akun
pada akhir periode.
• Penyusunan neraca saldo disusun berdasarkan saldo normal
akun debit dan kredit, dimulai dari akun aset, liabilitas,
ekuitas, pendapatan, dan beban.
• Neraca saldo tidak dimaksudkan untuk memastikan bahwa
seluruh transaksi dan posting ke buku besar telah dilakukan
dengan benar.
• Sebaliknya, sesuai dengan namanya (trial balance), saldo
debit dan kredit neraca saldo harus seimbang (balance).
• Neraca saldo bermanfaat untuk mendeteksi kesalahan dalam
proses jurnal dan posting.
Jurnal Penyesuaian
• Salah satu konsekuensi entitas menerapkan prinsip akrual
adalah pengakuan pendapatan dan beban harus dilakukan
pada periode saat terjadinya pendapatan atau beban tersebut.
• Karenanya entitas harus melakukan proses penyesuaian untuk
memenuhi prinsip pengakuan pendapatan dan penandingan.
• Secara umum, ayat jurnal penyesuaian dilakukan terhadap dua
kategori akun, yaitu pembayaran di muka (prepayments) dan
akrual (accruals).
Jurnal Penyesuaian - lanjutan
• Hal yang termasuk dalam kategori pembayaran di muka
adalah sebagai berikut.
1. Beban dibayarkan di muka (prepaid expenses)
2. Pendapatan diterima di muka (unearned revenues)

Sedangkan akrual meliputi sebagai berikut.


1. Pendapatan yang belum diterima (accrued revenues)

2. Beban yang belum dibayar atau beban yang harus dibayar


(accrued expeses)
Beban Dibayarkan di Muka
Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan yang Belum Diterima
Beban yang Harus Dibayar
Posting Ayat Jurnal Penyesuaian
• Seluruh ayat jurnal penyesuaian yang dibuat harus
dipindahkan ke dalam buku besar masing-masing akun.
• Setelah proses posting selesai dan saldo akun baru telah
ditetapkan, barulah tahap siklus akuntansi berikutnya
dimasuki, yaitu penyusunan neraca saldo disesuaikan.
Posting Ayat Jurnal Penyesuaian -
lanjutan
Neraca Saldo Disesuaikan
Tampilan 2.3 adalah Neraca Saldo Disesuaikan PT Damai Sejahtera untuk periode yang
berakhir tanggal 30 Juni 2015.
Laporan Keuangan
• Neraca saldo disesuaikan yang telah disusun segera
dipilahkan agar dapat disusun menjadi laporan laba rugi
komprehensif, laporan perubahan saldo laba, dan laporan
posisi keuangan.
• Laporan perubahan saldo laba saat ini tidak dibuat secara
khusus dan hanyalah bagian dari laporan perubahan ekuitas.
• Laporan keuangan lain yang harus disiapkan adalah laporan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan Keuangan - lanjutan
• Laporan laba rugi komprehensif terdiri atas akun nominal
(temporer), yaitu pendapatan dan beban. Selisih akun
pendapatan dan beban merupakan laba atau rugi entitas, yang
selanjutnya dipindahkan ke dalam saldo laba. Ini terlihat pada
laporan perubahan saldo laba.
• Laporan posisi keuangan terdiri atas akun riil (permanen), yaitu
aset, liabilitas, dan ekuitas. Di dalam ekuitas, selain akun modal
terdapat pula akun saldo laba akhir yang besarnya telah
diketahui dari laporan perubahan saldo laba.
• Proses pemilahan neraca saldo disesuaikan menjadi Laporan
Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Saldo Laba, dan
Laporan Posisi Keuangan PT Damai Sejahtera dapat dilihat
pada Tampilan 2.4.
Laporan Keuangan - lanjutan
Kertas Kerja
• Untuk mempermudah sekaligus meningkatkan akurasi
penyusunan laporan keuangan, terutama dalam penyusunan
secara manual, maka pembuatan neraca saldo, jurnal
penyesuaian, neraca saldo disesuaikan hingga pemilahan menjadi
laporan posisi keuangan, laporan perubahan saldo laba, dan
laporan laba rugi komprehensif dapat dilakukan di dalam satu
lembar dokumen yang dikenal sebagai kertas kerja (worksheet).
• Tampilan 2.5 merupakan Kertas Kerja yang dibuat untuk PT
Damai Sejahtera, dimulai dari pengisian kolom bagian Neraca
Saldo (Tampilan 2.1), Posting Ayat Jurnal Penyesuaian ke Buku
Besar (Tampilan 2.2), Neraca Saldo Disesuaikan (Tampilan 2.3),
dan Laporan Keuangan yang merupakan neraca saldo lengkap
(Tampilan 2.4).
Jurnal Penutup
• Akun-akun yang disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif disebut sebagai akun temporer karena akun
tersebut hanya untuk menampung jumlah dalam satu periode
dan tidak dipindahkan ke periode selanjutnya. Dengan kata
lain, akun-akun tersebut harus ditutup.
• Penutupan akun ini dilakukan dengan memindahkan ke dalam
jumlah ke akun saldo laba melalui satu akun perantara yang
dikenal sebagai ikhtisar keuangan (income summary).
• Nantinya akun ikhtisar keuangan ditutup ke akun saldo laba.
Tidak hanya akun laba rugi, akun dividen juga perlu ditutup,
namun langsung ke akun saldo laba.
Jurnal Penutup - lanjutan
Jurnal Penutup - lanjutan
Neraca Saldo Sesudah Penutupan

Setelah seluruh akun temporer ditutup, akun yang masih


bersaldo adalah akun riil yang biasanya muncul di laporan
laba rugi komprehensif. Seluruh akun riil ini kemudian
disusun menjadi neraca saldo sesudah penutupan.

Seluruh daftar saldo yang ada ini nantinya dapat digunakan


pada periode selanjutnya. Neraca Saldo Sesudah Penutupan
PT Damai Sejahtera dapat dilihat pada Tampilan 2.6.
Neraca Saldo Sesudah Penutupan - lanjutan

Saldo masing-
masing akun ini
kemudian
dipindahkan
menjadi saldo awal
untuk periode
berikutnya, yang
dalam contoh PT
Damai Sejahtera
adalah saldo per 1
Juli 2015.
Jurnal Pembalik
• Beberapa transaksi yang dibayarkan di periode berikutnya
sering kali terkait dengan transaksi yang diakui pada periode
sebelumnya.
• Masih ingatkah dengan pembayaran upah lima karyawan
kontrak PT Damai Sejahtera yang dilakukan pada tanggal 1
Juli? Pembayaran upah tanggal 1 Juli tersebut sebagian besar
adalah untuk upah kerja tanggal 27–30 Juni yang sudah diakui
sebagai beban upah bulan Juni 2015.
• Jurnal penyesuaian yang dibuat tanggal 30 Juni sebagai
berikut.
Jurnal Pembalik - lanjutan
Jurnal Pembalik - lanjutan

Untuk mengurangi risiko seperti inilah maka ditawarkan solusi yang sifatnya opsional, yaitu
membuat jurnal pembalik. Jurnal pembalik ini dibuat pada awal periode selanjutnya dan secara
khusus diterapkan untuk dua jenis ayat jurnal penyesuaian, yaitu beban yang harus dibayar dan
pendapatan yang masih diterima.
Jurnal Pembalik - lanjutan
Dengan demikian, pada saat pembayaran atau penerimaan tunai pada bulan Juli, akuntan PT
Damai Sejahtera tinggal mencatat sebagai berikut.
Jurnal Pembalik - lanjutan
Dan nilai akun terkait yang diakui sudah otomatis akurat, yaitu beban gaji untuk periode hingga 1
Juli 2015 adalah sebesar Rp2.000.000 (Rp10.000.000 – Rp8.000.000), seperti terlihat pada buku
besar berikut.
Ringkasan Siklus Akuntansi
• Siklus akuntansi suatu entitas secara umum dapat diringkas seperti
berikut.
1. Pencatatan transaksi melalui jurnal
2. Pemindahan ke dalam buku besar (general ledger)
3. Penyusunan neraca saldo
4. Penyusunan ayat jurnal penyesuaian dan pemindahan ke dalam
buku besar
5. Penyusunan neraca saldo disesuaikan
6. Pemilahan neraca saldo menjadi laporan keuangan
7. Penyusunan ayat jurnal penutup
8. Penyusunan neraca saldo setelah penutupan
9. Penggunaan saldo untuk periode berikutnya
10. (Opsional) Penyusunan jurnal pembalik
Akuntansi Perusahaan Dagang
• Penjelasan pada bagian sebelumnya menggunakan ilustrasi PT
Damai Sejahtera sebagai perusahaan jasa. Selain itu, terdapat
dua jenis perusahaan yang dikenal, yaitu perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur.
• Perbedaan utama perusahaan jasa dengan perusahaan dagang
dan manufaktur terletak pada akun persediaan (inventory).
• Perusahaan dagang hanya mengenal satu jenis persediaan,
yaitu persediaan barang dagang.
• Perusahaan manufaktur mengenai tiga jenis persediaan, yaitu:

• persediaan bahan baku (raw materials);


• persediaan barang setengah jadi (work in process);
• persediaan barang jadi (finished goods).
Persediaan dan Beban Pokok Penjualan

• Penjualan yang dilakukan perusahaan dicatat dengan


menggunakan dua metode, metode perpetual atau metode
periodik.
• Bila menggunakan metode perpetual, seperti yang lazim
digunakan, maka terdapat sepasang jurnal yang harus dicatat,
yaitu sebagai berikut.
Persediaan dan Beban Pokok Penjualan - lanjutan

• Sebagai contoh, PT Usaha Dagang melakukan penjualan


barang elektronik kepada Bapak Anton secara tunai dengan
nilai penjualan Rp10.000.000. Sebelumnya, barang elektronik
tersebut dibeli dari pemasok dengan harga Rp6.000.000.
Maka jurnal penjualan yang dicatat oleh PT Usaha Dagang
adalah sebagai berikut.
Laporan Laba Rugi Komprehensif

• Bentuk laporan laba rugi komprehensif untuk perusahaan


dagang dapat dilihat pada contoh PT Usaha Dagang berikut.
• Akun yang perlu diperhatikan adalah adanya akun beban
pokok penjualan (cost of goods sold), yaitu nilai pokok
persediaan yang terjual.
• Untuk menilai kinerja perusahaan secara lebih lengkap,
biasanya laba bruto (gross profit) perusahaan dihitung terlebih
dahulu sebelum menentukan laba neto.
• Laba bruto dihitung dengan rumus: Penjualan – Beban Pokok
Penjualan. Untuk PT Usaha Dagang, laba bruto untuk periode
yang berakhir 30 Juni 2015 adalah Rp500.000.000
(Rp900.000.000 – Rp400.000.000).
Laporan Laba Rugi Komprehensif - lanjutan
Laporan Posisi Keuangan
Akun dalam laporan posisi keuangan dari sebuah perusahaan
dagang yang cukup menonjol adalah akun persediaan.

Akun ini mencatat nilai barang-barang yang akan dijual


sebagai bagian dari kegiatan utama perusahaan.

Di samping itu, akun piutang usaha sering kali mendapat


perhatian lebih karena menampung tagihan penjualan yang
dilakukan secara kredit.
Laporan Posisi Keuangan - lanjutan
Alternatif Pencatatan Persediaan dan
Perhitungan Beban Pokok Penjualan
• Selain menggunakan metode perpetual, pencatatan persediaan
dapat pula dilakukan dengan metode periodik, terutama jika
pencatatan dilakukan secara manual.
• Pencatatan secara periodik berarti besarnya saldo persediaan
dan beban pokok penjualan untuk suatu periode baru dapat
ditentukan pada akhir periode.
• Pada saat melakukan pembelian barang persediaan dari
pemasok, entitas mencatatnya sebagai pembelian melalui
jurnal sebagai berikut.
Alternatif Pencatatan Persediaan dan Perhitungan
Beban Pokok Penjualan - lanjutan
Alternatif Pencatatan Persediaan dan Perhitungan
Beban Pokok Penjualan - lanjutan

• Baru pada akhir periode, entitas menentukan jumlah dan nilai


persediaan akhir melalui pemeriksaaan fisik kuantitas stok
persediaan (stock opname). Entitas menentukan terlebih
dahulu jumlah barang persediaan yang tersedia untuk dijual,
yaitu persediaan awal ditambah dengan nilai persediaan. Dari
situ entitas dapat menentukan berapa nilai persediaan yang
terjual, yaitu selisih antara persediaan yang tersedia untuk
dijual dengan persediaan awal. Secara ringkas perhitungan
beban pokok penjualan untuk suatu periode adalah sebagai
berikut.
Alternatif Pencatatan Persediaan dan Perhitungan Beban
Pokok Penjualan - lanjutan
Alternatif Pencatatan Persediaan dan Perhitungan Beban
Pokok Penjualan - lanjutan
Alternatif Pencatatan Pembayaran di Muka
dan Penggunaan Jurnal Pembalik

• Penggunaan jurnal pembalik yang disebutkan sebelumnya


opsional akan berubah menjadi wajib dalam kondisi tertentu,
yaitu yang terkait dengan pencatatan pembayaran di muka
(prepayments).
• Apabila entitas melakukan pembayaran asuransi untuk satu
tahun ke depan, hampir pasti akun yang digunakan untuk
mencatat adalah akun beban asuransi dibayar di muka,
yang kemudian disajikan sebagai bagian dari aset lancar.
• Namun demikian, ada beberapa entitas yang memiliki
kebijakan akuntansi yang mencatat semua pengeluaran
sebagai beban, terlepas apakah beban sudah boleh diakui atau
harus dicatat sebagai dibayar di muka.
Alternatif Pencatatan Pembayaran di Muka
dan Penggunaan Jurnal Pembalik - lanjutan

• Pencatatan seperti ini boleh dilakukan dalam jurnal umum,


namun tetap harus dilakukan penyesuaian yang tepat dalam
jurnal penyesuaian, sehingga besarnya angka beban dan
beban dibayar di muka sudah tepat.
• Sebagai contoh, pada 1 Juli 2015 PT Usaha Dagang
melakukan pembayaran asuransi untuk gudang penyimpanan
untuk periode satu tahun ke depan dengan nilai Rp24.000.000.
Berikut ini adalah ayat jurnal yang harus dibuat untuk bulan
Juli 2015.
Alternatif Pencatatan Pembayaran di Muka
dan Penggunaan Jurnal Pembalik - lanjutan
Alternatif Pencatatan Pembayaran di Muka
dan Penggunaan Jurnal Pembalik - lanjutan

• Dari jurnal di atas terlihat, bahwa jurnal pembalik dibuat


dengan maksud untuk memastikan konsistensi pencatatan
entitas, yaitu semua pengeluaran dicatat sebagai beban
terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai