Anda di halaman 1dari 24

SIKLUS AKUNTANSI PADA

PERUSAHAAN JASA

TAHAP
PENGIKHTISARAN

DEWI SAFITRI, S. AK
Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus
akuntansi perusahaan jasa.

Kompetensi Dasar : Kemampuan menerapkan tahap


siklus akuntansi perusahaan jasa.

Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menyusun pengikhtisaran
akuntansi perusahaan jasa dengan benar.
2. Memahami dan mampu membuat Neraca Saldo,
Jurnal Penyesuaian dan menyusun Kertas Kerja
PETA KONSEP
TAHAP PENGIKHTISARAN
1. NERACA SALDO

a. Pengertian
Neraca Saldo mempunyai isi berupa daftar yang menerangkan
kumpulan saldo yang berasal dari data yang dipunyai oleh setiap
rekening dari pihak- pihak terkait.
Neraca Saldo digunakan untuk menguji KEBENARAN
PENDEBITAN dan PENGKREDITAN akun yang sebelumnya
dilakukan pada buku besar
TAHAP PENGIKHTISARAN
1. NERACA SALDO
b. Langkah Menyusun Neraca Saldo (bersumber dari buku besar)
1) Mencantumkan nama akun dan saldonya
2) Menjumlahkan kolom debit dan kredit
3) Membuktikan kesamaan kedua kolom (debit dan kredit)

Gambar di sebelah merupakan contoh penyusunan Neraca Saldo


berdasarkan Data Keuangan Bengkel Elang Motor pada priode
Januari 2019 (Cek Buku Besar pada Materi Tahap Pencatatan)
TAHAP PENGIKHTISARAN
2. JURNAL PENYESUAIAN
a. Pengertian
Neraca Saldo ternyata belum dapat dijadikan dasar pembuatan Laporan
Keuangan, karena selama periode akuntansi pasti terjadi perubahan dalam
nilai (saldo) pada akun tertentu. Untuk menghindari kesalahan dalam
menganalisis laporan keuangan, maka harus disusun jurnal penyesuaian.

Jurnal Penyesuaian adalah aktivitas membetulkan akun sehingga laporan


yang dibuat berdasarkan akun tersebut dapat menunjukkan pendapatan,
harta dan utang yang sebenarnya.
TAHAP PENGIKHTISARAN
2. JURNAL PENYESUAIAN
b. Pencatatan Jurnal Penyesuaian
Akun-akun yang memerlukan penyesuaian sebagai berikut

1). Perlengkapan (barang habis pakai yang dibeli perusahaan


untuk kegiatan operasional perusahaan)
Contoh Kasus : pada tanggal 5 Maret 2019 salon almira membeli perlengkapan secara
tunai Rp. 3.800.000. pada tanggal 31 Maret 2019 perlengkapan yang tersisa sebesar
Rp. 2.100.000, Berarti perlengkapan yang habis dipakai dalam 1 priode akuntansi
adalah 1.700.000 (3,8 jt - 2,1 jt). Maka Jurnal Penyesuaian perlengkapan per 31 Maret
2019 adalah:
Beban perlengkapan Rp. 1.700.000,00
TAHAP PENGIKHTISARAN
2). Penyusutan Harta Tidak Lancar (kendaraan, mesin,
gedung dll)
Contoh Kasus : pada tanggal 10 Maret 2019 dalam
neraca saldo salon Almira terdapat akun peralatan
sebesar Rp. 14.000.000,00, dan sudah ditetapkan bahwa
penyusutan peralatan sebesar 15%, per tahun, Jadi
penyusutan adalah sebesar 14jt x 15% = 2.100.000,00
Maka Jurnal Penyesuaian penyusutan peralatan per 31
Maret 2019 adalah:
Beban penyusutan peralatan Rp.
TAHAP PENGIKHTISARAN
3). Beban dibayar dimuka (transaksi yang awalnya dianggap harta
menjadi beban pada kemudian hari, seperti sewa dibayar dimuka).
Untuk hal ini, penyesuaiannya dilakukan dengan 2 cara :
a. Tgl 1 Maret 2019 salon Almira membayar sewa kios
a. Dicatat sebagai Harta utk masa 1 thn sebesar Rp 15.000.000,- dgn asumsi
Beban Sewa Rp12.500.000,00 akhir periode akutansi ditetapkan tgl 31 Desember
2019. Pd saat transaksi pencatatan pada jurnal
Sewa dibayar di muka Rp Rp12.500.000,00 umum dilakukan dgn mendebit akun sewa dibayar
dimuka dan mengkridit akun kas. Sewa yang telah
menjadi beban selama 10 bulan ( 1 maret- 31
Desember 2019. Perhitungan beban sewa sebagai
berikut:
= x Rp 15.000.000,- = Rp 12.500.000,-
b. Dicatat sebagai Beban
Sewa dibayar di muka Rp2.500.000,00
Beban Sewa Rp 2.500.000,00
b. Pembayaran sewa yang dicatat sebagai beban pada jurnal
umum dicatat dengan mendebit akun beban sewa dan
mengkridit akun kas. Misalnya, Pada tanggal 1 Maret 2019
salon Almira membayar sewa kios sebesar Rp 15.000.000,-
utntuk masa 1 tahun. Penghitungan sewa yang belum
menjadi beban pada akhir periode akutansi sebagai berikut:
= x Rp 15.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
TAHAP PENGIKHTISARAN
4). Pendapatan dibayar dimuka (transaksi yang sejak awalnya dicatat
sebagai utang. Akan menjadi pendapatan pada kemudian hari, seperti
menerima bayaran sedang pekerjaan belum selesai).
Pencataan akun pendapatan diterima di muka yang dicatat
Untuk hal ini, penyesuaiannya sebagai hutang ( kewajiban dicatat dengan mendebit akun kas
daan mengkridit aku pendapatan diterima di muka. Misal,
dilakukan dengan 2 cara : Pada tgl 1 Agustus 2018 salon Almira menerima mendapatkan
a. Dicatat sebagai Utang sewa untuk masa 1 tahun sebesar Rp 12.000.000,00. Jurnal
penerimaan uang sewa adalah akun kas ( debit) dan sewa
( kewajuban) diterima di muka ( kridit ). Periode akun berakhit pada 31
Desember 2018. sewa telah menjadi pendapat pada tanggal 31
Swa dibayar di muka Rp. Desember 2018 selama 5 bulan ( 1 Agustus- Desember 2018.
penghitungan sewa yang telah menjadi pendapatan sebagai
Rp5.000.000,- berikut:
Pendapatan Sewa = x Rp 12.000.000,- = Rp 5.000.000,00
b. Dicatat sebagai Beban
Pendapatan Sewa Rp7.000.000,00
Sewa dibayar di muka Rp7.000.000,00

Akun pendapatan di terima di muka dicatat sebagai pendapatan dengan


mendebit akun kas dan mengkridit akun pendapatan. Misal, Pada tanggal 1
Agustus 2018 salon Almira menerima pendapatan sewa untuk masa satu
tahun sebesar Rp12.000.000,00. Akun sewa yang belum menjadi pendapatan
hingga 31 Desember 2018 .
Dengan Penghitungannya = x Rp 12.000.000,- = Rp 7.000.000,00
TAHAP PENGIKHTISARAN
5). Beban yang masih harus dibayar (utang beban), ini
biaya yang sudah menjadi beban, tetapi hingga akhir
akuntansi belum dibayar.
Contoh kasus : pada tanggal 2 maret 2019 salon almira
membayar gaji sebesar Rp. 9.500.000, tetapi sampai
tanggal 31 maret 2019, ada seorang yang belum
dibayarkan karena kesalahan administrasi sebesar
3.000.000. Maka jurnal penyesuaiannya :
Beban Gaji Rp. 3.000.000,-
TAHAP PENGIKHTISARAN
6). Pendapatan yang masih akan diterima
(piutang pendapatan),.
Contoh kasus : pada tanggal 14 maret 2019
salon almira menyelesaikan rias manten sebesar
Rp. 6.000.000, tetapi sampai tanggal 31 maret
2019, belum juga dibayarkan. Maka jurnal
penyesuaiannya :
Piutang Sewa Rp. 3.000.000,-
TAHAP PENGIKHTISARAN
7). Piutang tak tertagih
Contoh kasus : Salon Almira menetapkan
piutang tak tertagih sebesar 5% atas piutang
usaha sebesar Rp. 2.500.000, Jadi
5%xRp.2.500.000,- = 125.000. Maka jurnal
penyesuaiannya :
Kerugian Piutang Rp. 125.000,-
Cadangan Kerugian Piutang Rp.
TAHAP PENGIKHTISARAN
3. KERTAS KERJA
a. Pengertian
Kertas kerja atau neraca lajur adalah suatu kertas berkolom (berlajur) dirancang untuk
menghimpun semua data akuntansi untuk keperluan penyusunan laporan keuangan
dengan sistematis.

Ada model 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom dan 12 kolom. Dan yang sering digunakan
adalah yang 10 kolom.

No.
Nama Neraca Saldo Penyesuaian NS. disesuaikan Laba/Rugi Neraca
Akun

Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
TAHAP PENGIKHTISARAN
3. KERTAS KERJA
b. Langkah Menyusun Kertas Kerja
1. Masukkan saldo akun buku besar ke dalam kolom neraca saldo yang
belum dilakukan penyesuaian
2. Masukkan ayat jurnal penyesuaian dalam kolom penyesuaian
3. Masukkan jumlah neraca saldo dan penyesuaian ke dalam Kolom
Neraca saldo disesuaikan (NS. Disesuaikan)
4. Memindahkan saldo akun nominal di dalam kolom neraca saldo
disesuaikan ke dalam Laba Rugi
5. Memindahkan saldo akun riil yang dicatat pada kolom NS
disesuaikan ke kolom neraca
Perhatikan contoh penyusunan kertas kerja, berdasarkan
Neraca Saldo Bengkel Elang Motor
Bengkel Elang Motor
LATIHAN
NERACA CALDO
Per 31 Maret 2019
(dalam rupiah)
Data penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Januari 2019
sebagai berikut. LATIHAN
a. Beban gaji yang masih terutang Rp2.100.000,00.
b. Sewa dibayar di muka tanggal 2 Januari 2019 untuk masa
enam bulan.
c. Perusahaan menetapkan penyusutan peralatan sebesar 10%.
d. Pemakaian perlengkapan yang tersisa Rp4.800.000,00.
e. Penyusutan kendaraan sebesar 10%. Iklan dibayar pada
tanggal 8 Januari 2019 untuk jangka waktu 30 hari.
Penyusunan kertas kerja harus diawali dengan menyusun data penyesuaian per 31
Januari 2019. Berikut jurnal penyesuaian berdasarkan data penyesuaian tersebut.
a. Gaji yang belum dibayarkan menimbulkan beban gaji sebesar Rp2.100.000,00.
Beban gaji Rp2.100.000,00
Utang gaji Rp2.100.000,00
b. Sewa yang telah menjadi beban yaitu satu bulan
(1-31 Januari 2019). Penghitungan beban sewa sebagai berikut. Latihan
= x Rp12.000.000,00 =Rp2.000.000,00
Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
Beban sewa Rp2.000.000,00
Sewa dibayar di muka Rp2.000.000,00
c. Beban penyusutan peralatan sebesar 10% x Rp18.650.000,00 = Rp1.865.000,00.
Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
Beban penyusutan peralatan Rp1.865.000,00
Akumulasi peny. peralatan Rp 1.865.000,00
d. Perlengkapan yang telah menjadi beban adalah Rp. 6.750.000,00 -
Rp4.800.000,00 = Rp1.950.000,00. Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
Beban perlengkapan Rp1.950.000,00
Perlengkapan Rp 1.950.000,00
e. Beban penyusutan kendaraan adalah 10% x Rp22.400.000,00 =
Rp2.240.000,00. Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
Beban penyusutan kendaraan
Akumulasi penyusutan kendaraan
Rp2.240.000,00
Rp2.240.000,00
LATIHAN
f. Pada neraca saldo terlihat bahwa iklan dicatat sebagai beban. Iklan yang
belum menjadi beban selama 6 hari (1 Februari-6 Februari 2019) untuk jangka
waktu 30 hari. Penghitungan beban iklan sebagai berikut.
= x Rp850.000,00 = Rp170.000,00 Jurnal penyesuaian iklan dicatat sebagai
beban sebagai berikut.
Iklan dibayar di muka Rp170.000,00
Beban iklan Rp170.000,00

Berdasarkan data penyesuaian tersebut dapat dibuat kertas kerj a sebagai berikut.
LATIHAN

Anda mungkin juga menyukai