Anda di halaman 1dari 99

MENGELOLAH KARTU ASET

TETAP
KODE UNIT : M.692000.012.02

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI


UNIVERSITAS GUNADARMA

1
MENGELOLAH AKTIVA TETAP /ASET TETAP

PERSIAPAN MENGELOLA KARTU ASET TETAP


01
MENGIDENTIFIKASI ASET TETAP
02
ELEMEN MENGIDENTIFIKASI PENYUSUTAN
ELEMEN
KOMPETENSI
KOMPETENSI 03
MUTASI ASET TETAP KE KARTU ASET TETAP
04

05 MUTASI PENYUSUTAN

2
DEFENISI ASET TETAP (fixed asset)

DEFENISI PSAK 16

Aktiva-aktiva berwujud yang diperoleh dalam Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang:
bentuk siap pakai atau dengan dibangun (par 6)
terlebih dahulu, yang digunakan dalam 1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
operasi perusahaan, tidak dimaksudkan penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan
untuk dijual sebagai barang dagangan,
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif
digunakan dalam rangka kegiatan normal
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu
perusahaan dan mampunyai masa manfaat
lebih dari satu tahun.  periode

3
Biaya

4 4
Karakteristik Aktiva Tetap

5
6
JENIS AKTIVA TETAP

Aktiva Tetap Berwujud   Aktiva Tetap TIDAK Berwujud  


(Tangible Fixed Assets) (Intangible Fixed Assets)
. .

7 7
1. Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Fixed Asset)

Yaitu aktiva-aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau
dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Contoh : Tanah dan perbaikan tanah, Gedung dan perbaikan gedung, Mesin dan
equipment pabrik, mebel, kendaraan,mesin, dll. Tiap golongan aktiva tetap dapat
dirinci lebih lanjut.

Contoh Mesin dan equipment kantor dirinci menjadi jenis aktiva tetap berikut:

01. Mesin Ketik manual 06. Mesin cetak komputer


02. Mesin ketik elektronik 07. Komputer
03. Mesin potong kertas 08. Overhead proyektor
04. Mesin penghancur kertas 09. TV monitor
05. Mesin fotocopy 10. Slide Proyektor
8
2. Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Asset)

Yaitu aktiva tidak lancar (noncurrent assets) dan tidak berbentuk yang
memberikan hak keekonomian dan hukum kepada pemiliknya dan dalam laporan
keuangan tidak dicakup secara terpisah dalam klasifikasi aktiva lain.

Menurut PSAK No. 19 yaitu aktiva non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau
menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan
administrative.

9
Karakteristik aktiva tetap tak berwujud adalah:

a) Kurang memiliki ekstensi fisik, bahwa aktiva dinilai dari hak dan
keistimewaan atau privilege yang diberikan kepada perusahaan yang
menggunakan
b) Bukan merupakan instrument keuangan. Contohnya deposito bank,
piutang usaha, investasi jangka panjang, dll
c) Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi. Aktiva tetap tak
berwujud menyediakan jasa selama periode bertahun-tahun. Investasi
dalam aktiva ini dibebankan pada periode masa mendatang melalui beban
amortisasi periodic.

10
Dibawah ini merupakan kelompok aktiva tetap tak berwujud, antara lain adalah :

 Paten (patent) adalah Hak eksklusif yang diberikan oleh pemerintah kepada pemiliknya
untuk diproduksi, menjual, atau menggunakan suatu temuan selama 17 tahun. Patent
biasanya diberikan kapada seorang penemu yang menemukan sebuah produk baru atau
proses baru.

 Merek dagang (trademark) adalah symbol, desain, logo yang digunakan bersamaan
dengan sebuah produk atau perusahaan tertentu. Contoh : lengkungan emas
(McDonald)

Goodwill yaitu perbedaan antara harga beli yang dibayarkan untuk membeli sebuah
perusahaan dengan nilai pasar wajar aktiva teridentifikasi bersih (aktiva dikurangi
kewajiban) perusahaan tersebut.
11
 Waralaba (franchise) adalah kontrak antara dua belah pihak yang
memberikan kepada franchisee (pembeli waralaba) hak-hak dan privilege
tertentu yang tercakup mulai dari identifikasi nama hingga monopoli penuh
suatu jasa.

 Hak cipta intelektual (copyrights) adalah hak eksklusif yang diberikan oleh
pemerintah untuk menerbitkan, menjual atau pengendalian lainnya atas
barang-barang kesusastraan atau artistic kepada penciptanya selama masa
hidupnya ditambah 50 tahun.

12
Manajemen Aset Tetap
Dalam
struktur
organisasi,
fungsi yang
bertanggung
jawab atas
pengelolaan
aset tetap
berada di
tangan
Bagian Aset
Tetap.
Wewenang
yang dimiliki
oleh Bagian 25% 50% 65% 90%
Aset Tetap
Menempatkan aset tetap Memberikan otorisasi Memberikan otorisasi Memberikan otorisasi
adalah di tangan fungsi pemakai pemindahan aset penghentian pengiriman aset tetap ke
aset tetap. tetap dari fungsi satu pemakaian aset tetap. pihak luar untuk
ke fungsi lainnya. keperluan reparasi.
13
Struktur Kode Aset Tetap

14 14
Berdasarkan struktur kode aktiva tetap tersebut di atas , sebuah mesin fotocopy
akan diberi kode sebagai berikut :

405-92-3-420806-2 Foto copi

Makna kode 405-92-3-420806-2 adalah sebagai berikut :


405 Mesin dan ekuipmen kantor – fotokopi
92 Tahun Perolehan : 1992
3 Fungsi Pemasaran
420806 Lokasi daerah 4 ( Surabaya _ , Gedung 2, Lantai 08, Kamar 06
2 Movable

15
Golongan Aset Tetap

1) Tanah dan perbaikan tanah (land and land improvement)


2) Gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement)
3) Mesin dan peralatan pabrik
4) Mesin dan peralatan kantor
5) Mebel
6) Kendaraan darat
7) Kendaraan air
8) Kendaraan udara
9) Aset tetap lain
16 16
Jenis Aset Tetap

Tiap golongan aset tetap dapat dirinci lebih lanjut, masing-masing sampai dengan 99 jenis.
Contoh: mesin dan peralatan kantor dirinci menjadi jenis aset tetap berikut ini:
01 Mesin ketik manual
02 Mesin ketik elektronik
03 Mesin potong kertas
04 Mesin penghancur kertas
05 Mesin fotokopi
06 Mesin cetak komputer
07 Komputer
08 Overhead projector
09 TV monitor
10 Slide projector
11 Movie video dst… 17 17
Tahun Perolehan

Tahun perolehan aset tetap diambil dua angka terakhir dan


dicantumkan dalam kode aset tetap. Misalnya, mesin fotokopi
diperoleh dalam tahun 1992, pada angka yang ke-4 dan ke-5 dalam
kode aset tetap dicantumkan angka 92.

Kode tahun perolehan ini akan dengan cepat memberikan informasi


umur aset tetap sampai dengan saat tertentu.

18 18
Fungsi

Kode fungsi memudahkan pembebanan beban penyusutan aset


tetap ke dalam biaya produksi, beban administrasi dan umum,
dan beban pemasaran.
Karena dalam perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok,
maka kode fungsi ini disusun sebagai berikut:
1. Produksi
2. Administrasi dan umum
3. Pemasaran
19 19
Lokasi

Kode lokasi dirinci sebagai berikut:

20 20
Portability

Portability aktiva tetap digolongkan menurut mudah dan dapat atau


tidaknya aktiva tetap dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain
sebagai berikut :
1. Portable (dapat dibawa dengan manusia)
2. Movable (dapat dipindahkan dengan bantuan ekuipment)
3. Fixtures (melekat pada aktiva tetap lain)

21
PENGGUNAAN KARTU AKTIVA TETAP

Kartu aktiva tetap merupakan alat yang sangat penting untuk perusahaan.

Apa fungsi dari fungsi kartu aktiva tetap? kartu aktiva tetap digunakan untuk

mempermudah pengawasan, pencatatan aktiva tetap dilakukan dalam kartu.

Kartu-kartu aktiva tetap terdiri dari: kartu induk aktiva tetap, kartu eksploitasi

aktiva tetap, dan kartu daftar inventaris, kartu penyusutan.

22
MENGIDENTIFIKASI DATA MUTASI ASET TETAP
KARTU INDUK ASET TETAP
Kartu induk aktiva tetap berfungsi
untuk memberikan informasi
secara lengkap tentang aktiva
tetap yang dimiliki perusahaan.   KARTU ATAU DAFTAR INVENTARIS
Kartu daftar inventaris digunakan
untuk mencatat aktiva yang nilainya
relatif kecil, tetapi mempunyai masa
KARTU EKSPLOITASI ASET penggunaan lebih dari satu tahun.
Berikut ini adalah contoh kartu daftar
TETAP inventaris.
Kartu ini memuat informasi
tentang beban-beban eksploitasi,
antara lain beban pemeliharaan,
reparasi, penyusutan, dan pajak.
Jika aktiva tetap ini disewakan, KARTU PENYUSUTAN
maka akan menghasilkan
pendapatan. Kartu ini memuat informasi antara
lain; harga perolehan, penyusutan
tiap tahun, dan harga buku aktiva
tetap.

23
KARTU INDUK ASET TETAP

Untuk dapat mengisi kartu induk aktiva tetap, perusahaan harus dapat mengetahui terlebih dahulu
harga perolehan aktiva tetapnya. Harga perolehan aktiva tetap ini merupakan semua pengeluaran
yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva tetap dan juga pengeluaran lain sampai aktiva tetap
siap digunakan.

24
Contoh :

Tanggal 5 Februari 2008, PT Indofood membeli sebuah mesin seharga Rp400.000.000,00 secara
tunai. Selain membayar harga mesin, perusahaan juga melakukan pengeluaran-pengeluaran lain
sebagai berikut.

-  Biaya Angkut                                                  Rp 5.000.000,00


-  Biaya Pemasangan                                      Rp 6.000.000,00
-  Biaya Uji Coba                                                Rp 9.000.000,00  
    Jumlah                                                           Rp20.000.000,00

Maka harga perolehan aktiva tetap berupa mesin tersebut adalah sebesar Rp420.000.000,00.
Jurnal untuk mencatat transaksi di atas:

25
KARTU INDUK AKTIVA TETAP

KELOMPOK AKTIVA : Kendaraan Angkut


JENIS AKTIVA : Truk
NOMOR AKTIVA : 14.301
BAGIAN : Penjualan

Merk Tahun No. Ref Tanggal Harga Nilai Residu Presentase Ket
Pabrik Pembuatan Pembelian Perolehan Penyusutan
Toyota 2016 1165 5-01-2017 120.000.000 12.000.000 20%

Perubahan
Tgl Keterangan
10-04-17 Perbaikan 1788 50.0000.000

26 26
KARTU EKSPLOITASI KENDARAAN

NOMOR AKTIVA : 12.4001


JENIS AKTIVA : BUS
MEREK PABRIK : MERCEDEZ BEN
TAHUN PEMBUATAN : 2004
NOMOR POLISI : B 567 EEA

DAFTAR MUTASI BEBAN DAFTAR MUTASI PENDAPATAN


TGL REF
KETERANGAN JUMLAH TGL REF KETERANGAN JUMLAH

5 JUNI 201 BAHAN BAKAR 400.000 5 JUNI 301 JASA ANGKUTAN 1.200.000
202 BAYAR TOL 50.000
8 JUNI 203 BAHAN BAKAR 400.000 8 JUNI 301 JASA ANGKUT 1.500.000
204 MINYAK 350.000
PELUMAS
BAYAR TOL 35.000

27 27
DAFTAR INVENTARIS

No. Nama Tanggal No Kuantum Nomor Aktiva Bagian Jumlah Harga Keterangan
Inventaris Perolahan Ref
1. Lampu TL 3 Jan 2016 311 200 15230 UMUM 700.000 Berada di bagian Servis
Kendaraan

28 28
KARTU PENYUSUTAN MESIN

JENIS MESIN : MESIN BUBUT


NOMOR : 1.315
MULAI DIOPERASIKAN : JANUARI 2016
TAKSIRAN MASA PENGGUNA : 8 TAHUN
NILAI RESIDU : 20.000.000
METODE PENYUSUTAN : GARIS LURUS

TAHUN HARGA PEROLEHAN PENYUSUTAN AKUMULASI NILAI BUKU


PENYUSUTAN
2016 520.000.000  62.500.000 62.500.000 457.500.000
 2017 520.000.00  62.500.000 125.000.000 395.000.000
2018 520.000.00  62.500.000 187.500.000 332.500.000
2019 520.000.00  62.500.000 250.000.000 270.000.000
2020 520.000.00  62.500.000 312.500.000 207.500.000
2021 520.000.00  62.500.000 375.000.000 145.000.000
2022 520.000.00  62.500.000 437.500.000 82.500.000
2023 520.000.00  62.500.000 500.000.000 20.000.000

29 29
Dokumen transaksi yang diperlukan untuk pencatatan

Faktur dari pabrikan atau pihak lainnya sebagai bukti transaksi pembelian;
Bukti setoran Pajak Pertambahan Nilai (PPN);
Bukti pengeluaran kas, sebagai bukti pembayaran biaya pengangkutan, biaya
pemasangan, dan biaya lainnya sehubungan dengan perolehan Aset tetap yang
bersangkutan;
Bukti memorial, sebagai bukti penghentian dan pengeluaran Aset tetap yang ditukar
dengan Aset tetap lain.

30
Pencatatan Transaksi Pembelian Tunai
Sebagai ilustrasi, PT VILAR dalam bulan Juli 2017 memperoleh mesin pola BX-01 dengan biaya-
biaya sebagai berikut.
Juli 10, Pembelian tunai mesin BX-01, Faktur No. 2242.
Harga faktur Rp100.000.000
Ditambah PPN 10% Rp 10.000.000
Bukti pengeluaran kas No. 511, Rp110.000.000

Biaya-biaya yang dikeluarkan terdiri atas:


 Juli 15,Bukti pengeluaran kas No. 518, untuk biaya pengangkutan, Rp10.000.000
 Juli 18,Bukti pengeluaran kas No. 524, untuk biaya instalasi dan pemasangan, Rp12.000.000.
 Juli 20,Bukti pengeluaran kas No. 528, untuk biaya percobaan, Rp3.000.000
 Jumlah biaya sebesar Rp25.000.000.

31
Catatan data transaksi tersebut ke dalam jurnal
pengeluaran kas

32
Catatan data transaksi tersebut ke dalam kartu induk aset tetap

33
Pencatatan Transaksi Pembelian Secara Kredit
Sebagai contoh, misalnya pada tangal 5 Januari 2018 :
Perusahaan membeli sebuah kendaraan dengan harga kredit Rp 115.000.000 ,
faktur No. 867.
Pembayaran pertama sebesar Rp 25.000.000, dibayar dengan cek, bukti kas
No.286.
Sisanya dibayar dalam 5 kali angsuran bulanan.
Harga tunai kendaraan yang bersangkutan Rp100.000.000.
Data transaksi di atas, dapat dicatat dengan cara sebagai berikut:
Harga perolehan kendaraan (harga tunai) dan timbulnya hutang dicatat dalam
jurnal umum.
Pembayaran pertama sebesar Rp 25.000.000, dicatat dalam jurnal pengeluaran
kas sebagai pembayaran hutang.
34
Catatan dalam buku jurnal umum

Catatan dalam buku jurnal pengeluaran kas

35
Pencatatan Transaksi Pertukaran dengan Aset Non Kas

Sebagai ilustrasi, pada tanggal 5 Maret 2018, sebuah mesin yang diperoleh dengan
harga Rp 150.000.000 dan telah disusutkan sebesar Rp 60.000.000 ditukar dengan
sebuah kendaraan angkutan. Harga pasar kendaraan yang bersangkutan
Rp85.000.000.
Laba rugi pertukaran dihitung sebagai berikut:
Harga pasar kendaraan yang diterima, Rp 85.000.000
Harga buku mesin yang diserahkan:
Harga perolehan, Rp 150.000.000
Akumulasi penyusutan, (Rp 60.000.000)
Rp 90.000.000
Rugi pertukaran, Rp 5.000.000

36
Catatan dalam buku jurnal umum

37
TUGAS LATIHAN SOAL1!
1. Jelaskan apa yang dimaksud Aset Tetap berdasarkan PSAK No.16!
2. PT.Indosentosa membeli 2 mobil, berupa mobil pickup yang digunakan sebagai alat angkut dalam kegiatan
usahanya. Sedangkan mobil yang 1 berjenis mobil sedan yang digunakan PT.Indosentosa sebagai investasi
jangka panjang. Dari kedua mobil tersebut, mobil mana yang diperlakukan sebagai aktiva tetap perusahaan?
Jelaskan!
3. Sebutkan dan jelaskan 3 macam kelompok aktiva yang termasuk kedalam Intangible asset!
4. Jelaskan Macam-macam kartu aktiva tetap!
5. Dokumen apa saja yang digunakan dalam mengelola kartu aktiva tetap!
6. Jelaskan tentang: PSAK 26 (Biaya Pinjaman), PSAK 48 (Penurunan Nilai Aset)
7. Jika diketahui harga sebuah kendaraan sebesar Rp.150.000.000. Sebelum siap dipakai Pak Amir harus
mengeluarkan biaya angkut kendaraan Rp. 2.500.000, biaya Uji Coba Rp.500.000 dan PPN 10%, selain itu
Pak Amir mendapat potongan harga sebesar Rp. 25.000.000. Hitunglah besarnya harga perolehan
kendaraan Pak Amir dan buatlah Jurnalnya!

38
LATIHAN SOAL AKTIVA TETAP 1

PT. ANGIN SEGAR pada tanggal 3 Januari 2016 membeli sebuah kendaraan yang akan digunakan sebagai alat
transportasi perusahaan. Harga faktur perusahaan sebesar Rp 600.000.000,00. Biaya administrasi pembelian
kendaraan adalah Rp. 10.000.000,00 yang meliputi PPN 10%, pembuatan surat-surat kendaraan, serta biaya
untuk membawa kendaraan sampai ke perusahaan.
Pertanyaan:
Informasi tambahan:
1. Buatlah jurnal :
Umur Ekonomi : 4 tahun
Metode Penyusutan : Garis Lurus a. Transaksi pembelian kendaraan
Residu : Rp. 170.000.000,00 b. Tanggal 31 Desember 2016, 2017, 2018, 2019
No. Polisi : B 1178 ODH
Merek Pabrik : TOYOTA 2. Siapkan Kartu Induk Aktiva, Kartu Eksploitasi dan
Tahun Pembuatan : 2016 Kartu Penyusutan!
Jenis Aktiva : Kendaraan Operasional
Kode Aktiva : 1.5.1-0006 3.Masukan data aktiva ke dalam ketiga kartu
Pajak Kendaraan/tahun : Rp. 7.500.000/ tahun tersebut!
 
  39
Pembahasan
Harga perolehan Kendaraan
Harga beli Rp. 600.000.00,00
PPN 10% ( 10%x Rp. 600.000.000,00) Rp. 60.000.000,00
Biaya Administrasi Rp. 10.000.000,00
Total Harga Perolehan Kendaraan Rp. 670.000.000,00

Perhitungan Penyusutan:
Penyusutan Per tahun = (Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis
= (Rp. 670.000.000,00 – Rp. 170.000.000,00) : 4 Tahun
= Rp. 500.000.000 /4 tahun = Rp. 125.000.000.
 
  40
JURNALNYA

41
42
43
44
Latihan Soal Aktiva Tetap 2
PO. SAHABAT ODHEE JAYA pada tanggal 5 Januari 2015 membeli sebuah kendaraan yang akan digunakan
sebagai alat transportasi perusahaan dari PT INDO MOBIL. Harga faktur perusahaan sebesar Rp
1.700.000.000,00., tidak termasuk PPN 10%. Perusahaan memperoleh potongan tunai Rp. 50.000.000. Biaya
administrasi pembelian kendaraan adalah Rp. 10.000.000,00 yang meliputi pembuatan surat-surat
kendaraan, serta biaya untuk membawa kendaraan sampai ke perusahaan.

Informasi tambahan:
Umur Ekonomi : 8 tahun No.Rangka : 301020002015
Metode Penyusutan : Garis Lurus No.Mesin : 1001142015
Residu : Rp. 330.000.000,00
No. Polisi : B 5084TDH
Merek Pabrik : MERCEDES BENZ
Pertanyaan:
Tahun Pembuatan : 2015
Jenis Aktiva : Kendaraan Operasional 1. Buatlah jurnal :
Nomor Aktiva : 1.5.3-007 a. Transaksi pembelian kendaraan
Lokasi Aktiva : Bagian Operasional b. Tanggal 31 Desember 2015 - 2019
No Faktur : Faktur B028012015 2. Siapkan Kartu Induk Aktiva, Kartu Eksploitasi dan
Pajak Kendaraan/tahun : Rp. 15.000.000/ tahun
Kartu Penyusutan!
Biaya Pemeliharaan : Rp 30.000.000/tahun
Biaya Bahan Bakar : Rp 55.000.000/tahun
3.Masukan data aktiva ke dalam ketiga kartu
Pendapatan /tahun : Rp 600.000.000/tahun tersebut!
  45
Pembahasan
Harga perolehan Kendaraan
Harga beli Rp. 1.700.000.00,00
PPN 10% ( 10%x Rp. 1.700.000.000,00) Rp. 170.000.000,00
Potongan promo Rp. (50.000.000,00)
Biaya Administrasi Rp. 10.000.000,00
Total Harga Perolehan Kendaraan Rp. 1.830.000.000,00
 
Perhitungan Penyusutan:
Penyusutan Per tahun = (Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis
= (Rp. 1.830.000.000,00 –Rp. 330.000.000,00) : 8 Tahun
= Rp. 1.500.000.000 /8 tahun = Rp. 187.500.00,00
 
46
47
48
49
50
51
Transaksi yang Mengubah Aset Tetap

52 52
Pengukuran Awal

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui sebagai


aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya
perolehan. (par 15)

Biaya
Biaya Perolehan
Perolehan

Biaya
Biaya yang
yang dapat
dapat
diatribusikan
diatribusikan
secara
secara langsung
langsung Biaya
Biaya pembongkaran
pembongkaran
dan
dan pemindahan
pemindahan asetaset
tetap
tetap dan
dan restorasi
restorasi
lokasi
lokasi aset
aset
53 53
Biaya Perolehan awal

 Seluruh
Seluruhbiaya
biayaterkait
terkaitaset
asetyang
yangmemiliki
memilikimanfaat
manfaat di
dimasa
masa
mendatang.
mendatang.
 Aset
Asetlain
lainyang
yangberfungsi
berfungsiagar
agarsuatu
suatuaset
asetdapat
dapatmemiliki
memiliki
manfaat
manfaatdi
dimasa
masamendatang.
mendatang.
Alat
Alatyang
yangdipasang
dipasang agar
agarpabrik
pabrikdapat
dapat berjalan
berjalansesuai
sesuai
dengan
denganketentuan
ketentuanpengolahan
pengolahanlimbah
limbahindustri.
industri.

54 54
Biaya Setelah Perolehan Awal
 Biaya
Biayapemeliharaan
pemeliharaandan perbaikan
danperbaikan diakui
diakuibeban
bebandidilaporan
laporanlaba
laba
rugi
rugikomprehensif
komprehensifperiode
periodeberjalan
berjalan
 Perawatan
Perawatan
 Suku
Sukucadang
cadangkecil
kecil
 Penggantian
Penggantianaset asetakan
akanmenambah
menambahaset asetjika:
jika:
 Memenuhi
Memenuhikriteria
kriteriaaset
aset(memiliki
(memilikimasa
masamanfaat
manfaatlebih
lebihdari
dari
satu
satuperiode
periodedan
dandiukur
diukurdengan
denganandal)
andal)
 Komponen
Komponenyang yangdiganti
digantitidak
tidaklagi
lagidicatat
dicatatsebagai
sebagaiaset
aset
 Inspeksi
Inspeksiyang
yangsignifikan
signifikandapat
dapatdiakui
diakuisebagai
sebagaiaset
asetjika:
jika:
 Memenuhi
Memenuhikriteria
kriteriaaset
aset
 Nilai
Nilaiinspeksi
inspeksiterdahulu
terdahulu(dibedakan
(dibedakandari
darifisik)
fisik)dihentikan
dihentikan
pencatatanya
pencatatanya

55 55
Biaya Diatribusikan Langsung

a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau


akuisisi aset tetap.

b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;

c) Biaya handling dan penyerahan awal;

d) Biaya perakitan dan instalasi

e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik


(setelah dikurangi hasil penjualan produk tersebut)

f) Komisi profesional
56 56
Komponen Biaya Perolehan

Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak


01
01 pembelian yang tidak dapat dikreditkan setelah
dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;

Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara


02
02 langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan
sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen

03
03 Estimasi awal biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau
– karena entitas menggunakan aset tersebut
selama periode tertentu untuk tujuan selain
untuk menghasilkan persediaan.

57
Bukan Komponen Biaya Perolehan
a) Biaya pembukaan fasilitas baru
b) Biaya pengenalan produk baru
c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru termasuk biaya
pelatihan staf
d) Administrasi dan overhead umum
e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh
f) Kerugian awal operasi
g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.
h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir dari lahan yang
belum digunakan).
i) Laba internal jika aset tersebut merupakan persediaan perusahaan.

58 58
PENILAIAN ASET TETAP
Aset tetap yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
Harga perolehannya ditetapkan berdasarkan harga beli, ditambah dengan biaya-biaya yang terjadi
sehubungan dengan usaha penempatan Aset tetap yang bersangkutan pada tempat dan kondisi yang
siap untuk dipergunakan
Aset tetap yang dibangun sendiri
Harga perolehannya ditetapkan berdasarkan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan
pembangunan Aset tetap yang bersangkutan, sampai siap dipergunakan
Aset tetap yang diperoleh melalui pertukaran dengan Aset non kas
Harga perolehannya ditetapkan berdasarkan harga pasar Aset yang diserahkan atau harga pasar Aset
yang diterima, bergantung kepada harga mana yang dipandang lebih wajar
Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan
Harga perolehannya ditetapkan berdasarkan harga pasar Aset yang diterima atau harga taksiran yang
wajar

Aset tetap yang diperoleh secara gabungan


Harga perolehan masing-masing Aset ditetapkan berdasarkan alokasi harga perolehan
gabungan dengan perbandingan yang wajar.

59 59
ELEMEN-ELEMEN HARGA PEROLEHAN ASET TETAP
TANAH PENGEMBANGAN TANAH
1.Harga Beli 1. Biaya penanaman pepohonan dan rerumputan
2. Komisi Perantara 2. Pagar
3.Bea Balik Nama 3. Penerangan jalan
4.Biaya Penelitian 4. Pengaspalan area parkir
5. Iuran Selama Tanah Belum digunakan
6. Biaya merobohkan bangunan lama
7. Biaya perataan dan pembebasan tanah

2
0

3
0

4
0
1
0

BANGUNAN MESIN DAN PERALATAN


JIKA DIBELI DARI PIHAK LAIN
1. Harga Beli 1. Harga Beli
2. Komisi Perantara 2. Biaya Pengangktan
3. Biaya Notaris 3. Biaya asuransi perjalanan
4. Bea Balik Nama 4. Biaya pemasangan/perakitan
5. Bea Perolehan ha atas tanah dan bangunan 5. Biaya Uji Coba
6. Biaya perbaikan sebelum digunakan 6. PPN yg tdk dpt di kreditkan
JIKA DIBANGUN SENDIRI 7. Biaya reparasi (utk peralatan bekas)
1. Biaya pembangunan gedung
2. Biaya Perencanaan
3. Ijin IMB
4. Bunga selama masa pembangunan 60
Perolehan Bangunan

Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :


 Material, tenaga kerja, overhead selama proses konstruksi , biaya
bunga  jika membangun sendiri
 Harga beli bangunan dan pengurusan hak perolehan bangunan.
 Fee profesional
 Ijin pendirian bangunan

61
Perolehan Tanah

Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan tanah sesuai


dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat, pajak/BPHTB, biaya
notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran bangunan yang tidak
diperlukan.

62
Perolehan Peralatan

 Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan


pabrik, peralatan tambang, mesin dan peralatan lain.
 Biaya perolehan meliputi
(1) Harga beli,
(2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
(3) Biaya transportasi
(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang
(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan

63
Aset Dibangun Sendiri

Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan:


▪ Material dan tenaga kerja
▪ Overhead  biaya variabel dan porsi dari fixed overhead yang terkait langsung
dengan pembangunan aset.
▪ Biaya bunga selama proses pembangunan

64
Pengukuran Biaya Perolehan

Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga perolehan aset  aset dicatat
setelah diskon
Pembayaran ditangguhkan— Aset yang dibeli dengan pembayaran
ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya. Perbedan nilai tunai dengan
pembayaran diakui sebagai beban bunga.
Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali tidak ada substansi ekonomi
atau tidak ada nilai wajar yang andal.
Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total biaya perolehan ke
masing-masing aset dengan dasar nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau
memiliki masa manfaat berbeda).

65
Pengukuran Biaya Perolehan

Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai wajar dari saham


sebagai indikator nilai wajar aset, jika nilai saham dapat diandalkan.
▪ Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.
▪ Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang diserahkan digunakan untuk mengukur
aset yang diterima.

Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai diperoleh keyakinan


bahwa entitas memenuhi persyaratan dan hibah akan diperoleh.

66
PENYUSUTAN AKTIVA TETAP (DEPRESIASI)
DEFENISI
Menurut PSAK No. 17 Comitte On Terminology dari AICPA

• “Akutansi Depresiasi adalah suatu sistem


Menurut PSAK No. 17: akutansi yang bertujuan untuk membagikan
Depresiasi adalah bagian dari harga Depresiasi (penyusutan) adalah alokasi harga perolehan atau nilai dasar lain dari
perolehan AT yang secara sistematis jumlah suatu AT yang dapat disusutkan aktiva tetap berwujud dikurangi nilai sisa (jika
dialokasikan menjaadi biaya setiap periode sepanjang masa manfaat yang diestimasi ada), selama umur kegunaan unit itu yang
akuntansi yang akan dibebankan ke pendapatan ditaksir (mungkin berupa suatu kumpulan
baik secara langsung maupun tidak aktiva-aktiva) dalam suatu cara yang
langsung”. sistematis dan rasional”

67
Sifat Penyusutan

Depresiasi
Depresiasifisik
fisikterjadi
terjadidari
daripengausan
pengausan
Semua
Semuaaset
asettetap
tetapkecuali
kecualitanah
tanah atau
atauperusakan
perusakansaat
saatdigunakan
digunakanatau
atau
kehilangan
kehilangankapasitasnya
kapasitasnyasaat
saatdigunakan.
digunakan. karena
karenacuaca.
cuaca.
Kehilangan
Kehilangankapasitas
kapasitasproduksi
produksiini
inidiakui
diakui
sebagai
sebagaiBeban
BebanDepresiasi.
Depresiasi.
Depresiasi
Depresiasi alokasi
alokasibiaya
biayaperolehan
perolehan
Depresasi
Depresasifungsional
fungsionalterjadi
terjadisaat
saataset
aset
tetap
tetaptidak
tidaklagi
lagidapat
dapatdigunakan
digunakanpada
pada
tingkat
tingkatyang
yangdiharapkan.
diharapkan.

68
Sifat Penyusutan

Faktor yang Mempengaruhi Beban


Depresiasi

Biaya Perolehan - Nilai Sisa = Biaya didepresiasi

Masa Manfaat

Beban Depresiasi
Periodik

69
Penyusutan

Metode
Metode Penyusutan
Penyusutan

Menghasilkan
Menghasilkanpembebanan
pembebananyang yangtetap
tetapsepanjang
sepanjangumur
umur
Garis
Garis Lurus
Lurus manfaat
manfaatselagi
selaginilai
nilairesidu
residutidak
tidakberubah
berubah

Saldo
Menghasilkan
Menghasilkanpembebanan
pembebananyang
yangmenurun
menurunsepanjang
sepanjang
Saldo Menurun
Menurun
umur
umurmanfaat
manfaat

Jumlah
Jumlah Unit
Unit Menghasilkan
Menghasilkanpembebanan
pembebananberdasarkan
berdasarkanpenggunaan
penggunaan

70
Metode Penyusutan Aset Tetap
1. Metode Garis Lurus
Menurut metode Garis Lurus (Straight Line Method), beban penyusutan tiap
tahun penggunaan Aset tetap jumlahnya sama.
Sehingga jumlah penyusutan tiap tahun dihitung sebagai berikut :

Penyusutan = HP - NH
n
Keterangan: HP = Harga Perolehan Aset tetap
NR = Nilai Residu atau nilai sisa
n = Usia Ekonomis Aset tetap
71
Contoh :
Pada tanggal 5 April 2008, suatu perusahaan membeli sebuah mesin dengan
harga perolehan Rp 130.000.000. Usia penggunaan mesin tersebut ditaksir
selama 8 tahun dengan nilai residu sebesar Rp 10.000.000.
Berdasarkan data di atas, penyusutan tiap tahun penggunaan mesin dihitung
sebagai berikut:

Rp130.000.000 – Rp10.000.000
Penyusutan = = Rp15.000.000
8

72
Lanjutan .....
Beban penyusutan mesin untuk tahun 2008, dihitung untuk masa penggunaan
sejak bulan April sampai 31 Desember 2008, yaitu selama 9 bulan, atau sebesar :

9 x Rp15.000.000 = Rp11.250.000
12
Jumlah ini pada tanggal 31 Desember 2008 dicatat dengan jurnal sebagai
berikut :
Tgl Account Ref Debit Kredit

Des, 31 Beban Penyusutan. Mesin 11.250.000

2008 Akum. Peny. Mesin 11.250.000

73
Tabel penyusutan mesin untuk periode akuntansi tampak pada
gambar berikut

74
Lanjutan .....
2. Metode Jumlah Angka Tahun
Menurut metode jumlah angka tahun (Sum of the Years Digits Method),
penyusutan untuk tiap tahun penggunaan aset tetap jumlahnya menurun.
Besarnya penyusutan tiap tahun penggunaan aset tetap, dihitung dengan
rumus sebagai berikut:

Sisa usia aktiva tetap pada tahun penggunaannya


Penyusutan = x Jumlah yang harus disusutkan
Jumlah angka tahun usia aktiva tetap

75
Contoh :

Sebuah kendaraan angkutan dengan harga perolehan Rp120.000.000 mulai


dioperasikan bulan Juli 2018. Taksiran usia penggunaan selama 6 tahun dengan nilai
residu Rp15.000.000. Kendaraan tersebut disusutkan dengan metode Jumlah Angka
Tahun.

76
Jawab :
Penyusutan tiap tahun penggunaan kendaraan dihitung sebagai berikut:

77
Pada tahun 2018 kendaraan dioperasikan selama 6 bulan yaitu sejak bulan Juli
sampai denga Desember 2018. Dengan demikian beban penyusutan untuk tahun
2008 dihitung sebagai berikut : 6/12 X Rp 30.000.000,00 = Rp 15.000.000,00

Beban penyusutan tahun 2019 terdiri atas 6 bulan dari penyusutan tahun
penggunaan pertama dan 6 bulan dari penyusutan tahun penggunaaan kedua.

Penyusutan tahun ke -1 sebesar Rp 30.000.000,00 pada perhitungan dimuka


adalah untuk masa sejak 1 Juli 2019. Beban penyusutan untuk tiap periode
akuntansi dicatat tiap tanggal 31 Desembe, .oleh karena itu seperti tampak
diates penyusutan tahun ke -1 untuk 6 bulan menjadi beban tahun 2018 dan
untuk 6 bulan menjadi beban tahun 2019.Demikian pula penyusutan tahun ke -2
6 bulan menjadi beban tahun 2019 dan untuk 6 bulan

78
LanjUtan ..........
Menjadi beban tahun 2010. Dengan demikian beban penyusutan tahu
Dengan demikian penyusutan tahun 2019 dihitung sebagai berikut:
Penyusutan tahun ke -1 : 6/12 x Rp 30.000.000,00 = Rp 15.000.000,00
Penyusutan tahun ke -2 : 6/12 x Rp 25.000.000,00 = Rp 12.500.000,00
Jumlah Rp 27.500.000,00
Beban penyusutan 2020 dihitung seperti diatas .yaitu 6 bulan dari penyusutan tahun ke 2 dan 6
bulan dari penyusutan tahun ke 2.Beban penyusutan kendaraan untuk tiap periode setelah
dihitung seperti diatas .

79
Lanjutan .....
3. Metode Menurun Ganda
Dalam penerapan metode menurun ganda (Double Declining Balance
Method), penyusutan tiap tahun penggunaan Aset tetap ditentukan
berdasarkan persentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada tahun
yang bersangkutan.
Persentase penyusutan ditetapkan sebesar dua kali persentase penyusutan
menurut metode garis lurus.

80
Contoh :
Sebuah mesin mulai dioperasikan pada tanggal 1 Oktober 2008. Mesin
tersebut diperoleh dengan harga Rp 100.000.000 ditaksir dapat
dioperasikan selama 10 tahun, dan disusutkan menurut metode
menurun ganda.
Dari data tersebut, besarnya penyusutan mesin tiap tahun
penggunaannya dihitung sebagai berikut:
Persentase penyusutan tiap tahun menurut metode garis lurus, 100% :
10 = 10%.
Persentase penyusutan tiap tahun menurut metode menurun ganda, 2 x
10% = 20%.

81
Lanjutan .....
Berdasarkan besarnya persentase penyusutan tersebut, beban penyusutan mesin tiap periode
akuntansi dihitung seperti tampak dalam tabel berikut ini:

82
Lanjutan .....
4. Metode Satuan Jam Kerja
Dalam penerapan metode satuan jam kerja (Service Hours Method), beban
penyusutan diterapkan berdasarkan jam kerja yang dapat dicapai dalam
periode yang bersangkutan.
Beban penyusutan untuk suatu periode dihitung dengan cara sebagai berikut:

Beban Penyusutan = Jam kerja yang dicapai x Tarif penyusutan tiap jam kerja

Harga Perolehan – Nilai Residu


Tarif penyusutan tiap jam kerja =
Taksiran jumlah jam kerja yang dapat dicapai selama masa
penggunaan aset tetap

83
Contoh :
Sebuah mesin diperoleh degan harga Rp200.000.000. Mesin tersebut disusutkan menurut
metode Satuan Jam Kerja. Selama masa penggunaannya ditaksir dapat dioperasikan sebanyak
80.000 jam, dengan nilai residu sebesar Rp20.000.000.
Berdasarkan data contoh diatas, tarif penyusutan tiap jam kerja mesin dihitung sebagai berikut:

Rp200.000.000 – Rp20.000.000
= Rp2.250
80.000
Hasil perhitungan di atas menunjukkan tiap 1 jam mesin dioperasikan, penyusutan yang harus
dibebankan sebesar Rp 2.250.
Apabila selama tahun 2007 mesin dioperasikan sebanyak 7.200 jam dan tahun 2008 sebanyak
7.600 jam.
Maka beban penyusutan dihitung sebagai berikut:
 Tahun 2007 = 7.200 x Rp 2.250 = Rp16.200.000.
 Tahun 2008 = 7.600 x Rp 2.250 = Rp17.100.000.
84
Lanjutan .....
5. Metode Satuan Hasil Produksi
Penerapan metode hasil produksi (Productive Output Method), sama dengan penerapan
metode satuan jam kerja (jasa) yaitu didasarkan kepada faktor penggunaan.
Dalam penerapan metode satuan hasil produksi, beban penyusutan ditetapkan berdasarkan
jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
Beban penyusutan suatu periode adalah hasil kali jumlah satuan produk yang dihasilkan
dengan tarip penyusutan per satuan produk.
Tarip penyusutan atau beban penyusutan per satuan produk, dihitung sebagai berikut:

Harga Perolehan – Nilai Residu


Tarif penyusutan per satuan produk =
Taksiran jumlah satuan produk yang dapat dihasilkan selama
masa penggunaan aset tetap

85
Contoh :
Sebuah mesin diperoleh dengan harga Rp 130.000.000. Selama masa penggunaannya ditaksir
dapat menghasilkan 400.000 unit produk. Taksiran nilai residu sebesar Rp 10.000.000.
Dari data di atas, tarip penyusutan tiap unit produk yang dihasilkan dihitung sebagai berikut:

Rp130.000.000 – Rp10.000.000
= Rp300
400.000
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, tiap unit produk yang dihasilkan harus dibebani dengan
penyusutan mesin sebesar Rp300.
Apabila selama tahun 2007 produk yang sesungguhnya dihasilkan sebanyak 38.000 unit dan
dalam tahun 2008 sebanyak 42.000 unit.
Maka beban penyusutan dihitung sebagai berikut:
 Tahun 2007 = 38.000 x Rp300 = Rp11.400.000.
 Tahun 2008 = 42.000 x Rp300 = Rp12.600.000.
86
Membukukan Mutasi Aset Tetap
ke Kartu Aset Tetap

87
Pencatatan Transaksi Penghentian Aset Tetap
Penghentian aset tetap adalah memberhentikan aset tetap dari pemakaiannya
sehingga tidak digunakan lagi dalam aktivitas usaha perusahaan.
Dokumen Transaksi Penghentian Aset Tetap :
Bukti penerimaan kas, sebagai bukti transaksi penjualan aset tetap.
Surat order (perintah) pengeluaran aset tetap, sebagai bukti pendukung untuk
mengeluarkan aset tetap yang dijual atau disingkirkan.
Bukti memorial, sebagai bukti penghentian aset tetap yang tidak dikeluarkan dari
perusahaan.
Bukti pengeluaran kas, sebagai bukti pengeluaran kas yang berhubungan dengan
penyingkiran aset tetap.

88
Pencatatan Transaksi Penjualan Aset Tetap
Sebagai contoh:
Kendaraan angkutan AB-215 dengan harga perolehan Rp120.000.000 telah disusut sebesar
Rp72.000.000. Pada tanggal 5 Januari 2008 dijual tunai dengan harga Rp60.000.000.
Perhitungan laba rugi penjualan kendaraan berdasarkan data di atas, sebagai berikut:
Hasil penjualan Rp60.000.000
Harga buku kendaraan:
•Harga perolehan Rp 120.000.000
•Akumulasi penyusutan kendaraan (Rp 72.000.000)
Harga buku kendaraan Rp48.000.000
Laba penjualan Aset tetap Rp12.000.000

89
Lanjutan .....
Anggap untuk dokumen transaksi tersebut adalah tembusan bukti penerimaan kas No. 421,
catatan transaksi penjualan kendaraan tampak pada jurnal berikut ini:

90
Lanjutan .....
Dengan pos jurnal tersebut, harga perolehan kendaraan yang bersangkutan akan hilang dari
catatan, demikian pula akumulasi penyusutannya seperti tampak dalam buku besar berikut ini.

91
Pencatatan Transaksi Penghentian Aset Tetap
Karena Kerusakan
Contoh:
Mesin CB-021 yang diperoleh dengan harga Rp120.000.000 rusak berat sehingga harus
dihentikan dari pemakaiannya. Akumulasi penyusutan mesin tersebut berjumlah
Rp96.000.000. Biaya untuk pemindahan sebesar Rp2.000.000 dibayar tunai, bukti kas No. 611.
Kerugian akibat pemberhentian mesin pada contoh di atas, dihitung sebagai berikut:
• Harga buku mesin, Rp120.000.000 – Rp96.000.000 = Rp24.000.000
• Biaya pemindahan Rp 2.000.000
Jumlah kerugian Rp26.000.000

92
Lanjutan .....
Transaksi penghentian mesin tersebut, dicatat sebagai berikut:
1. Dalam jurnal pengeluaran kas dengan mendebet akun Rugi penghentian Aset tetap,
kredit akun Kas sebesar Rp2.000.000.
2. Dalam jurnal umum, untuk menghilangkan catatan harga perolehan Mesin dan
Akumulasi penyusutan dengan jurnal sebagai berikut:
Akumulasi penyusutan mesin Rp96.000.000
Rugi penghentian Aset tetap Rp24.000.000
Mesin Rp120.000.000

93
Pencatatan Transaksi Pertukaran Aset Tetap
Contoh:
Pada tanggal 5 Januari 2008, PT CITRA JAYA menukar sebuah kendaraan lama dengan kendaraan baru
yang harga pasarnya Rp110.000.000. Kendaraan lama yang diserahkan diperoleh dengan harga
Rp80.000.000 dan telah disusutkan sebesar Rp30.000.000. Dalam pertukaran tersebut PT.CITRA JAYA
menyerahkan tambahan uang tunai sebesar Rp57.000.000.
Berdasarkan data contoh diatas, laba rugi pertukaran Aset tetap dihitung sebagai berikut:
Harga perolehan kendaraan lama Rp80.000.000
Akumulasi penyusutan pada saat pertukaran (Rp30.000.000)
Harga buku kendaraan yang diserahkan Rp50.000.000
Harga pertukaran kendaraan lama:
Harga pasar kendaraan baru yang diterima Rp110.000.000
Tambahan uang tunai yang diserahkan (Rp 57.000.000)
Harga pertukaran kendaraan lama Rp53.000.000
Laba pertukaran Aset tetap Rp 3.000.000

94
Lanjutan .....
Transaksi pertukaran kendaraan tersebut, dicatat sebagai berikut:
1. Dalam jurnal pengeluaran kas dengan mendebet akun Kendaraan dan kredit akun Kas,
masing-masing sebesar Rp57.000.000 (tambahan uang tunai).
2. Dalam jurnal umum, untuk menghilangkan catatan harga perolehan Kendaraan yang ditukar
dan Akumulasi penyusutannya dengan jurnal sebagai berikut:
Kendaraan Rp53.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp30.000.000
Laba pertukaran Aset tetap Rp 3.000.000
Kendaraan Rp80.000.000

95
Penghentian Aset Tetap Karena Habis Masa Penggunaannya
Aset tetap yang telah habis masa penggunaannya, dapat diperlakukan sebagai berikut:
1.Dijual
Apabila aset tetap yang telah habis masa penggunaannya dijual, selisih antara hasil penjualan
dengan harga bukunya dicatat sebagai laba atau rugi penjualan aset tetap, seperti yang telah
dibahas dimuka.
2.Disingkirkan (dibesi tuakan)
Dalam hal ini harga perolehan dan akumulasi penyusutan aset yang bersangkutan harus dihilangkan
dari catatan pembukuan. Harga buku aset tetap yang bersangkutan dicatat sebagai kerugian
penghentian aset tetap.
3.Diberhentikan dari penggunaannya tetapi tidak dilepas
Dalam hal demikian, akumulasi penyusutan aset tetap yang bersangkutan harus dikeluarkan dari
catatan pembukuan, dengan mendebet akun akumulasi penyusutan dan kredit akun aset tetap yang
bersangkutan. Jika aset tetap yang bersangkutan masih mempunyai harga buku, diinformasikan
dalam neraca sebagai aset lain-lain.

96
Penghentian Aset Tetap Karena Habis Masa Penggunaannya
Contohnya :
1.Peralatan kantor yang harga perolehannya Rp 6.000.000 telah disusutkan Rp 5.000.000
dibesituakan karena telah habis masa penggunaannya.
Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut:
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp 5.000.000
Rugi pemberhentian Aset tetap Rp 1.000.000
Peralatan kantor Rp 6.000.000
2.Mesin yang harga perolehannya Rp 100.000.000 dan telah disusutkan sebesar Rp 90.000.000
diberhentikan dari penggunaannya.
Jika mesin yang bersangkutan tidak dilepas, jurnal yang diperlukan sebagai berikut:
Akumulasi penyusutan mesin Rp 90.000.000
Mesin Rp 90.000.000

97
SOAL UJIAN LSP (ASET TETAP)
1. Jelaskan apa yang dimaksud Aset Tetap!

2. Jelaskan yang dimaksud dengan Tangible Aset dan Intangible asset!

3. Sebutkan 3 macam Aset yang tergolong Aset tetap!

4. Jelaskan yang dimaksud dengan Kartu Induk Aset Tetap!

5. Jelaskan yang dimaksud dengan Kartu Eksploitasi!

6. Jelaskan yang dimaksud dengan Kartu Penyusutan!

7. Jelaskan yang dimaksud dengan Kartu Inventaris!

98
PT. Kharisma pada tanggal 5 Januari 2016 membeli sebuah kendaraan Pajero yang akan digunakan sebagai
alat transportasi perusahaan. Harga faktur perusahaan sebesar Rp 500.000.000,00. Biaya administrasi
pembelian kendaraan adalah Rp. 10.000.000,00 yang meliputi PPN 10%, pembuatan surat-surat kendaraan,
serta biaya untuk membawa kendaraan sampai ke perusahaan.

Informasi tambahan:
Umur Ekonomi : 4 tahun
Pertanyaan:
Metode Penyusutan : Garis Lurus
1. Buatlah jurnal :
Residu : Rp. 100.000.000,00
a. Transaksi pembelian kendaraan
No. Polisi : B 1870 EBB
b. Tanggal 31 Desember 2016, 2017, 2018, 2019
Merek Pabrik : Mitsubishi
Tahun Pembuatan : 2015 2. Siapkan Kartu Induk Aktiva, Kartu Eksploitasi dan
Jenis Aktiva : Kendaraan Operasional Kartu Penyusutan!
Kode Aktiva : 1.5.1-007
Pajak Kendaraan/tahun : Rp. 6.500.000/ tahun 3.Masukan data aktiva ke dalam ketiga kartu
No. Rangka : 20751111005
tersebut!
No. Mesin : 9320001900  
99

Anda mungkin juga menyukai