Anda di halaman 1dari 24

SIKLUS AKUNTANSI PADA

PERUSAHAAN JASA
EKONOMI KELAS XII UNTUK SMA/MA
BAGIAN 2 (DARI 3 BAGIAN)

TAHAP
PENGIKHTISARAN
Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus
akuntansi perusahaan jasa.

Kompetensi Dasar : Kemampuan menerapkan tahap


siklus akuntansi perusahaan jasa.

Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menyusun pengikhtisaran
akuntansi perusahaan jasa dengan benar.
2. Memahami dan mampu membuat Neraca Saldo,
Jurnal Penyesuaian dan menyusun Kertas Kerja
PETA KONSEP
TAHAP PENGIKHTISARAN
1. NERACA SALDO

a. Pengertian
Neraca Saldo mempunyai isi berupa daftar yang menerangkan
kumpulan saldo yang berasal dari data yang dipunyai oleh setiap
rekening dari pihak- pihak terkait.
Neraca Saldo digunakan untuk menguji KEBENARAN
PENDEBITAN dan PENGKREDITAN akun yang sebelumnya
dilakukan pada buku besar
TAHAP PENGIKHTISARAN
1. NERACA SALDO
b. Langkah Menyusun Neraca Saldo (bersumber dari buku besar)
1) Mencantumkan nama akun dan saldonya
2) Menjumlahkan kolom debit dan kredit
3) Membuktikan kesamaan kedua kolom (debit dan kredit)

Gambar di sebelah merupakan contoh penyusunan Neraca


Saldo berdasarkan Data Keuangan Bengkel Elang Motor
pada priode Januari 2019 (Cek Buku Besar pada Materi
Tahap Pencatatan)
TAHAP PENGIKHTISARAN
2. JURNAL PENYESUAIAN
a. Pengertian
Neraca Saldo ternyata belum dapat dijadikan dasar pembuatan Laporan
Keuangan, karena selama periode akuntansi pasti terjadi perubahan dalam
nilai (saldo) pada akun tertentu. Untuk menghindari kesalahan dalam
menganalisis laporan keuangan, maka harus disusun jurnal penyesuaian.

Jurnal Penyesuaian adalah aktivitas membetulkan akun sehingga laporan


yang dibuat berdasarkan akun tersebut dapat menunjukkan pendapatan,
harta dan utang yang sebenarnya.
TAHAP PENGIKHTISARAN
2. JURNAL PENYESUAIAN
b. Pencatatan Jurnal Penyesuaian
Akun-akun yang memerlukan penyesuaian sebagai berikut

1). Perlengkapan (barang habis pakai yang dibeli perusahaan


untuk kegiatan operasional perusahaan)
Contoh Kasus : pada tanggal 5 Maret 2019 salon almira membeli perlengkapan
secara tunai Rp. 3.800.000. pada tanggal 31 Maret 2019 perlengkapan yang
tersisa sebesar Rp. 2.100.000, Berarti perlengkapan yang habis dipakai dalam 1
priode akuntansi adalah 1.700.000 (3,8 jt - 2,1 jt). Maka Jurnal Penyesuaian
perlengkapan per 31 Maret 2019 adalah:
Beban perlengkapan Rp. 1.700.000,00
TAHAP PENGIKHTISARAN
2). Penyusutan Harta Tidak Lancar (kendaraan, mesin,
gedung dll)
Contoh Kasus : pada tanggal 10 Maret 2019 dalam
neraca saldo salon Almira terdapat akun peralatan
sebesar Rp. 14.000.000,00, dan sudah ditetapkan
bahwa penyusutan peralatan sebesar 15%, per
tahun, Jadi penyusutan adalah sebesar 14jt x 15% =
2.100.000,00 Maka Jurnal Penyesuaian penyusutan
peralatan per 31 Maret 2019 adalah:
Beban penyusutan peralatan Rp.
TAHAP PENGIKHTISARAN
3). Beban dibayar dimuka (transaksi yang awalnya dianggap harta
menjadi beban pada kemudian hari, seperti sewa dibayar dimuka).
Untuk hal ini, penyesuaiannya dilakukan dengan 2 cara :
a. Dicatat sebagai Harta a. Tgl 1 Maret 2019 salon Almira membayar sewa kios

Beban Sewa Rp12.500.000,00


utk masa 1 thn sebesar Rp 15.000.000,- dgn asumsi
akhir periode akutansi ditetapkan tgl 31 Desember
Sewa dibayar di muka Rp Rp12.500.000,00
2019. Pd saat transaksi pencatatan pada jurnal umum
dilakukan dgn mendebit akun sewa dibayar dimuka
dan mengkridit akun kas. Sewa yang telah menjadi
beban selama 10 bulan ( 1 maret- 31 Desember
2019. Perhitungan beban sewa sebagai berikut:
10
= 12 x Rp 15.000.000,- = Rp 12.500.000,-
b. Dicatat sebagai Beban
Sewa dibayar di muka Rp2.500.000,00
Beban Sewa Rp 2.500.000,00
b. Pembayaran sewa yang dicatat sebagai beban pada jurnal
umum dicatat dengan mendebit akun beban sewa dan
mengkridit akun kas. Misalnya, Pada tanggal 1 Maret 2019
salon Almira membayar sewa kios sebesar Rp 15.000.000,-
utntuk masa 1 tahun. Penghitungan sewa yang belum
menjadi beban pada akhir periode akutansi sebagai berikut:
2
= x Rp 15.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
12
TAHAP PENGIKHTISARAN
4). Pendapatan dibayar dimuka (transaksi yang sejak awalnya dicatat
sebagai utang. Akan menjadi pendapatan pada kemudian hari, seperti
menerima bayaran sedang pekerjaan belum selesai).
Pencataan akun pendapatan diterima di muka yang dicatat
Untuk hal ini, sebagai hutang ( kewajiban dicatat dengan mendebit akun kas

penyesuaiannya dilakukan
daan mengkridit aku pendapatan diterima di muka. Misal,
Pada tgl 1 Agustus 2018 salon Almira menerima mendapatkan

dengan 2 cara : sewa untuk masa 1 tahun sebesar Rp 12.000.000,00. Jurnal


penerimaan uang sewa adalah akun kas ( debit) dan sewa
a. Dicatat sebagai Utang ( diterima di muka ( kridit ). Periode akun berakhit pada 31
Desember 2018. sewa telah menjadi pendapat pada tanggal 31
kewajuban) Desember 2018 selama 5 bulan ( 1 Agustus- Desember 2018.

Swa dibayar di muka Rp.


penghitungan sewa yang telah menjadi pendapatan sebagai
berikut:
Rp5.000.000,-
5
= x Rp 12.000.000,- = Rp 5.000.000,00
12
b. Dicatat sebagai Beban
Pendapatan Sewa Rp7.000.000,00
Sewa dibayar di muka Rp7.000.000,00

Akun pendapatan di terima di muka dicatat sebagai pendapatan dengan


mendebit akun kas dan mengkridit akun pendapatan. Misal, Pada tanggal 1
Agustus 2018 salon Almira menerima pendapatan sewa untuk masa satu
tahun sebesar Rp12.000.000,00. Akun sewa yang belum menjadi pendapatan
hingga 31 Desember 2018 .
7
Dengan Penghitungannya = x Rp 12.000.000,- = Rp 7.000.000,00
12
TAHAP PENGIKHTISARAN
5). Beban yang masih harus dibayar (utang beban), ini
biaya yang sudah menjadi beban, tetapi hingga akhir
akuntansi belum dibayar.
Contoh kasus : pada tanggal 2 maret 2019 salon
almira membayar gaji sebesar Rp. 9.500.000, tetapi
sampai tanggal 31 maret 2019, ada seorang yang
belum dibayarkan karena kesalahan administrasi
sebesar 3.000.000. Maka jurnal penyesuaiannya :
Beban Gaji Rp. 3.000.000,-
TAHAP PENGIKHTISARAN
6). Pendapatan yang masih akan diterima
(piutang pendapatan),.
Contoh kasus : pada tanggal 14 maret 2019
salon almira menyelesaikan rias manten
sebesar Rp. 6.000.000, tetapi sampai tanggal
31 maret 2019, belum juga dibayarkan.
Maka jurnal penyesuaiannya :
Piutang Sewa Rp. 3.000.000,-
TAHAP PENGIKHTISARAN
7). Piutang tak tertagih
Contoh kasus : Salon Almira menetapkan
piutang tak tertagih sebesar 5% atas
piutang usaha sebesar Rp. 2.500.000, Jadi
5%xRp.2.500.000,- = 125.000. Maka jurnal
penyesuaiannya :
Kerugian Piutang Rp. 125.000,-
Cadangan Kerugian Piutang Rp.
TAHAP PENGIKHTISARAN
3. KERTAS KERJA
a. Pengertian
Kertas kerja atau neraca lajur adalah suatu kertas berkolom (berlajur) dirancang
untuk menghimpun semua data akuntansi untuk keperluan penyusunan laporan
keuangan dengan sistematis.

Ada model 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom dan 12 kolom. Dan yang sering digunakan
adalah yang 10 kolom.

No.
Nama Neraca Saldo Penyesuaian NS. disesuaikan Laba/Rugi Neraca
Akun

Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
TAHAP PENGIKHTISARAN
3. KERTAS KERJA
b. Langkah Menyusun Kertas Kerja
1. Masukkan saldo akun buku besar ke dalam kolom neraca saldo yang
belum dilakukan penyesuaian
2. Masukkan ayat jurnal penyesuaian dalam kolom penyesuaian
3. Masukkan jumlah neraca saldo dan penyesuaian ke dalam Kolom
Neraca saldo disesuaikan (NS. Disesuaikan)
4. Memindahkan saldo akun nominal di dalam kolom neraca saldo
disesuaikan ke dalam Laba Rugi
5. Memindahkan saldo akun riil yang dicatat pada kolom NS disesuaikan
ke kolom neraca
Perhatikan contoh penyusunan kertas kerja, berdasarkan
Neraca Saldo Bengkel Elang Motor
Bengkel Elang Motor
NERACA CALDO
Per 31 Maret 2019
(dalam rupiah)
Data penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Januari 2019
sebagai berikut.
a. Beban gaji yang masih terutang Rp2.100.000,00.
b. Sewa dibayar di muka tanggal 2 Januari 2019 untuk masa
enam bulan.
c. Perusahaan menetapkan penyusutan peralatan sebesar 10%.
d. Pemakaian perlengkapan yang tersisa Rp4.800.000,00.
e. Penyusutan kendaraan sebesar 10%. Iklan dibayar pada
tanggal 8 Januari 2019 untuk jangka waktu 30 hari.
Penyusunan kertas kerja harus diawali dengan menyusun data penyesuaian per 31
Januari 2019. Berikut jurnal penyesuaian berdasarkan data penyesuaian tersebut.
a. Gaji yang belum dibayarkan menimbulkan beban gaji sebesar Rp2.100.000,00.
Beban gaji Rp2.100.000,00
Utang gaji Rp2.100.000,00
b. Sewa yang telah menjadi beban yaitu satu bulan
(1-31 Januari 2019). Penghitungan beban sewa sebagai berikut.
1
= x Rp12.000.000,00 =Rp2.000.000,00
6
Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
Beban sewa Rp2.000.000,00
Sewa dibayar di muka Rp2.000.000,00
c. Beban penyusutan peralatan sebesar 10% x Rp18.650.000,00 = Rp1.865.000,00.
Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
Beban penyusutan peralatan Rp1.865.000,00
Akumulasi peny. peralatan Rp 1.865.000,00
d. Perlengkapan yang telah menjadi beban adalah Rp. 6.750.000,00 -
Rp4.800.000,00 = Rp1.950.000,00. Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
Beban perlengkapan Rp1.950.000,00
Perlengkapan Rp 1.950.000,00
e. Beban penyusutan kendaraan adalah 10% x Rp22.400.000,00 =
Rp2.240.000,00. Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
Beban penyusutan kendaraan Rp2.240.000,00
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp2.240.000,00

f. Pada neraca saldo terlihat bahwa iklan dicatat sebagai beban. Iklan yang belum
menjadi beban selama 6 hari (1 Februari-6 Februari 2019) untuk jangka waktu
30 hari. Penghitungan beban iklan sebagai berikut.
6
= x Rp850.000,00 = Rp170.000,00 Jurnal penyesuaian iklan dicatat sebagai
30
beban sebagai berikut.
Iklan dibayar di muka Rp170.000,00
Beban iklan Rp170.000,00

Berdasarkan data penyesuaian tersebut dapat dibuat kertas kerj a sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai