Anda di halaman 1dari 4

JURNAL PEMBALIK

Tujuan pembuatan jurnal pembalik adalah untuk memudahkan pencatatan transaksi


pada awal periode pelaporan berikutnya. Transaksi yang dibuatkan jurnal pembaliknya adalah
transaksi yang berhubungan dengan jurnal penyesuaian. Penggunaan jurnal pembalik tidak
mengubah nilai yang dicatat dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, penyusunan jurnal
pembalik bukan merupakan suatu keharusan dalam siklus akuntansi.
Ilustrasi perbandingan sisten akuntansi yang menggunakan dan tidak menggunakan
jurnal pembalik dapat dilihat pada contoh berikut.

Jika Jurnal Pembalik Tidak Digunakan Jika Jurnal Pembalik Digunakan


Beban bunga sebelum disesuaikan Beban bunga setelah disesuaikan
Des 10 Beban bunga Rp 5.000.000,00 Des 10 Beban bunga Rp 5.000.000,00
Kas Rp 5.000.000,00 Kas Rp 5.000.000,00
Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian
Des 31 Beban Bunga Rp 1.000.000,00 Des 31 Beban bunga Rp 1.000.000,00
Utang bunga Rp 1.000.000,00 Utang bunga Rp 1.000.000,00
Jurnal penutup Jurnal Penutup
Des 31 Ikhtisal Laba Rugi Rp 6.000.000,00 Des 31 Ikhtisar Laba Rugi Rp 6.000.000,00
Beban Bunga Rp 6.000.000,00 Beban bunga Rp 6.000.000,00
Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik
Jan 1 Tidak ada jurnal pembalik Jan 1 Utang Bunga Rp 1.000.000,00
Beban Bunga Rp 1.000.000,00
Pembayaran bunga periode berikutnya Pembayaran bunga periode berikutnya
Jan 10 Utang bunga Rp 1.000.000,00 Jan 10 Beban bunga Rp 6.000.000,00
Beban bunga Rp 5.000.000,00 Kas Rp 6.000.000,00
Kas Rp
6.000.000,00

Pos-pos yang perlu dibuatkan jurnal pembaliknya adalah akun-akun penyesuaian yang
dicatat secara deferral dan accrual , antara lain beban yang akan dibayar kemudian, beban
dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, dan pendapatan diterima di muka.
1. Beban yang akan dibayar kemudian
Beban yang akan dibayar kemudian adalah beban yang pencatatannya dilakukan
kemudian, tetapi manfaat dari beban tersebut telah diterima terlebih dahulu.
Contohnya, utang gaji dan utang bunga. Berikut adalah contoh perbandingan
pencatatan beban yang dibayar kemudian dengan dan tanpa menggunakan jurnal
pembalik. Pada saat tutup buku per 31 Desember 2013, masih ada gaji pegawai uuntuk
bulan Desember yang belum dibayar sejumlah Rp 2.000.000,00 karena pegawai yang
bersangkutan cuti. Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2013 adalah :
Beban gaji Rp 2.000.000,00
Utang gaji Rp 2.000.000,00
Pada tanggal 10 Januari 2014 dibayar gaji sebesar Rp 8.000.000,00. Jurnal yang
dibuat adalah
Utang gaji Rp 2.000.000,00
Beban gaji Rp 6.000.000,00
Kas Rp 8.000.000,00
Jurnal transaksi tanggal 10 Januari tersebut merupakan jurnal yang harus dibuat jika
pada awal bulan Januari tidak dibuat jurnal pembalik. Lain halnya jika pada awal bulan
Januari dibuat jurnal pembalik, jurnal pembalik yang harus dibuat adalah sebagai
berikut.
Utang gaji Rp 2.000.000,00
Beban gaji Rp 2.000.000,00
Jurnal pembalik tersebut mengakibatkan akun Beban Gaji menjadi tidak bersaldo
karena akun penyesuaian yang semula bersaldo Debet sebesar Rp 2.000.000,00 telah
dibalik dan dicatat disisi kredit dengan jumlah yang sama. Dengan demikian, pencatatan
jurnal pada 10 Januari 2014 terkait pembayaran gaji menjadi sebagai berikut.
Beban gaji Rp 8.000.000,00
Kas Rp 8.000.000,00
2. Beban dibayar di muka
Beban dibayar di muka adalah beban yang dibayar lebih dulu, sementara
manfaatnya akan diterima kemudian. Jurnal pembalik untuk beban dibayar di muka
perlu dibuat jika transaksinya dicatat dengan metode beban. Akan tetapi, jika
transaksinya dicatat sebagai asset, jurnal pembalik tidak diperlukan. Alasannya adalah
pada pencatatan jurnal penyesuaian dengan metode asset, terdapat akun beban yanf
akan menjadi nol pada waktu jurnal penutup dibukukan. Contohnya, pada tanggal 1
Agustus 2013 dibayar sewa Gedung dimuka sebesar Rp 12.000.000,00 untuk masa satu
tahun. Jika transaksi ini dicatat sebagai beban, jurnalnya adalah :
Beban sewa Rp 12.000.000,00
Kas Rp 12.000.000,00
Jurnal penyesuaian pada akhir periode 31 Des 2013 adalah
Sewa dibayar di muka Rp 7.000.000,00
Beban sewa Rp 7.000.000,00
Jika digunakan jurnal pembalik, jurnal pada awal periode pelaporan berikutnya
adalah :
Beban Sewa Rp7.000.000,00
Sewa dibayar di muka Rp7.000.000,00
Disisi lain pihak, jika transaksi tersebut dicatat sebagai asset, jurnalnya adalah:
Sewa dibayar di muka Rp12.000.000,00
Kas Rp12.000.000,00
Jurnal penyesuaian pada akhir periode 31 Desember 2013 adalah :
Beban sewa Rp 5.000.000,00
Sewa dibayar di muka Rp5.000.000,00
Jurnal pembalik tidak perlu dibuat karena saldo beban sewa akan dinolkan oleh
jurnal penutup dan pada setiap transaksi pembayaran sewa akan digunakan akun sewa
dibayar di muka.
Catatan :
Perhatikan bahwa sewa dibayar di muka yang menjadi beban sampai tanggal 31
Desember 2013 adalah untuk liba bulan (1 Agustus-31 Desember 2013) atau
sejumlah :
5
× Rp 12.000.000,00=Rp5.000 .000,00
12
Jurnal pembalik hanya diperlukan untuk transaksi penyesuaian yang dicatat
sebagai beban, sedangkan untuk transaksi penyesuaian yang dicatat sebagai asset, tidak
diperlukan jurnal pembalik.
3. Pendapatan yang masih harus diterima
Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang telah dihasilkan
sampai akhit periode pelaporan, tetapi belum dicatat sebagai pendapatan karena
pembayarannya belum diterima. Contoh: pendapatan yang masih harus diterima adalah
puitang sewa, piutang bunga, dan piutang komisi. Contohnya, pada tanggal 31
Desember 2013 masih harus diterima pendapatan sewa untuk bulan September hingga
Desember sebesar Rp 16.000.000,00. Pada saat sewa diterima, transaksinya dicatat
pada akun pendapatan sewa. Jurnal penyesuaiannya per tanggal 31 Desember 2013
adalah:
Piutang sewa Rp 16.000.000,00
Pendapatan sewa Rp 16.000.000,00
Jurnal pembalik pada awal periode berikutnya adalah:
Pendapatan sewa Rp 16.000.000,00
Piutang sewa Rp 16.000.000,00
4. Pendapatan diterima di muka
Pendapatan diterima di muka adalah pendapatan yang telah diterima
perusahaan, tetapi bila dilihat dari segi waktu, belum boleh diakui sebagai pendapatan
karena jasa belum diberikan. Contohnya, pada tanggal 1 Agustus 2013 diterima sewa di
muka sebesar Rp 18.000.000,00 untuk satu tahun. Jurnal untuk transaksi tersebut
adalah :
Kas Rp 18.000.000,00
Pendapatan sewa Rp 18.000.000,00
Jurnal penyesuaian pada akhir periode adalah :
Pendapatan sewa Rp 10.500.000,00
Sewa diterima di muka Rp 10.500.000,00
Pendapatan sewa yang dialokasikan sebagai pendapatan pada akhir periode
5
adalah untuk lima bulan atau × Rp 18.000.000,00=Rp7.500 .000,00 . Jadi, selisih
12
sebesar Rp 10.500.000,00 harus dicatat sebagai sewa diterima di muka. Jurnal pembalik
pada awal periode adalah :
Sewa diterima di muka Rp 10.500.000,00
Pendapatan sewa Rp 10.500.000,00
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jurnal pembalik adalah
jurnal yang dibuat untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu, sehingga akun-akun
yang tidak lazim digunakan selama periode akuntansi berjalan akan terhapus. Selain itu,
dengan jurnal pembalik, pencatatan transaksi pada periode pelaporan berikutnya akan
lebih konsisten dan akurat.

Anda mungkin juga menyukai