Anda di halaman 1dari 7

1.

Jurnal Umum Akuntansi


Jurnal umum merupakan tempat untuk mencatat semua transaksi keuangan
perusahaan pada periode tertentu secara sistematis. Untuk membuat jurnal
umum akuntansi, maka Anda harus paham mengenai saldo normal masing-
masing akun. Dalam akuntansi ada lima akun yang perlu Anda tahu posisi
saldo normalnya. Agar lebih mudah, lihat tabel berikut:
Tabel Saldo Normal Akun
Nama Akun Debit Kredit Saldo Normal

Aset (harta/aktiva) + – Debit

Utang (kewajiban) – + Kredit

Modal – + Kredit

Pendapatan – + Kredit

Beban + – Debit
Contoh jurnal umum: misalnya tanggal 1 Februari 2019 Toko Pikachu
membeli peralatan dan perlengkapan kantor masing-masing sebesar
Rp10.000.000 dan Rp5.000.000, maka jurnal umumnya sebagai berikut:

Jurnal Umum
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit

Peralatan
Perlengkapan
10.000.000
Kas 5.000.000 15.000.000
1 Feb 2019

TOTAL 15.000.000 15.000.000

2. Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang dikelompokkan secara khusus sesuai
dengan jenis transaksi nya. Jurnal khusus ini dikelompokkan karena
transaksi nya yang sering terjadi pada setiap bulannya. Terdapat empat jenis
jurnal khusus, seperti:

 Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian


barang / produk atau jasa secara kredit.
 Jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit.
 Jurnal penerimaan kas, berfungsi untuk mencatat semua transaksi
penerimaan uang dari berbagai sumber pemasukan, seperti pendapatan
penjualan dan yang lainnya.
 Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
pengeluaran uang untuk berbagai macam biaya / beban.
Agar lebih jelas, berikut akan disajikan contoh bentuk jurnal penjualan:

Jurnal Penjualan
Piutang dagang
Syarat (D)
Tanggal No. Keterangan Ref. pembayaran Penjualan (K)

2/01/2019 Toko Rizky 2/10 – n/30 3.000.000

3. Jurnal Penyesuaian
Jenis jurnal ketiga yang perlu Anda ketahui yakni jurnal penyesuaian. Jurnal
penyesuaian ialah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
membandingkan jumlah yang dicatat apakah sudah sama dengan periode
pengakuan yang sama. Jadi pada akhir periode akuntansi,
terdapat transaksi yang belum dicatat, atau ada transaksi yang salah, atau
perlu disesuaikan maka dicatat dalam jurnal penyesuaian. Namun, Anda juga
harus mengingat bahwa untuk menentukan periode pelaporan pendapatan
atau beban tergantung pada sistem akuntansi yang digunakan, cash
basis atau accrual basis.
Contoh: pada tanggal 1 Desember 2018 dibayarkan uang sewa gedung untuk
satu tahun sebesar Rp12.000.000, maka pada jurnal setiap bulan Anda harus
membuat jurnal penyesuaian untuk sewa tersebut sebesar Rp 1.000.000. Jadi
jurnal penyesuaiannya pada bulan pertama seperti berikut ini:
Jurnal Penyesuaian
Keterangan Debit Kredit

Sewa dibayar di muka


Beban sewa 11.000.000
11.000.000

4. Jurnal penutup
Jurnal penutup yakni jurnal yang dibuat untuk menormalkan atau
memindahkan saldo perkiraan sementara sehingga perusahaan dapat
mengetahui laba rugi bisnis selama satu periode. Saldo perkiraan sementara
yang dimaksud adalah perkiraan normal dan prive. Adapun dasar untuk
menyusun jurnal penutup yaitu kertas kerja kolom laba/rugi. Tidak semua
akun harus dibuat jurnal penutup. Akun yang harus dibuat kan jurnal penutup
ada empat: akun pendapatan, akun beban, rekening prive dan rekening
ikhtisar laba/rugi. Contohnya, saldo akun pendapatan pada akhir periode
diketahui sebesar Rp150.000.000 Untuk membuat jurnal penutup nya sebagai
berikut:

Jurnal Penutup
No. Keterangan Debit Kredit

Pendapatan
Ikhtisar laba / rugi 150.000.000
1. 150.000.000

5. Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik berbeda dengan jurnal penutup. Jurnal pembalik dibuat
dengan tujuan untuk mempermudah pencatatan transaksi di awal periode
akuntansi. Jadi jurnal pembalik adalah ayat jurnal yang dibuat untuk
membalikkan jurnal penyesuaian transaksi tertentu. Sehingga bentuk jurnal
pembalik adalah kebalikan dari jurnal penyesuaian. Maksudnya jika pada
jurnal penyesuaian saldo berada pada sisi debit maka pada jurnal pembalik
dipindahkan atau ditukar pada sisi kredit, begitu pula sebaliknya. Sama
halnya dengan jurnal penutup, tidak semua akun dapat dibuat jurnal
pembaliknya. Transaksi yang perlu dibuat jurnal pembalik yaitu:
 Beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban.

 Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan.


 Beban yang masih harus dibayar.
 Pendapatan yang masih harus diterima.
Agar memudahkan Anda memahami maka contoh jurnal pembalik ini
berhubungan dengan contoh jurnal penyesuaian. Seperti yang di contoh kan
pada jurnal penyesuaian, pada tanggal 1 Desember 2018 dibayarkan uang
sewa gedung untuk satu tahun sebesar Rp12.000.000 maka pada jurnal
setiap bulan Anda harus membuat jurnal penyesuaian untuk sewa tersebut
sebesar Rp1.000.000. Jadi jurnal penyesuaiannya pada bulan pertama
seperti berikut ini:

Jurnal Penyesuaian

Keterangan Debit Kredit

Sewa dibayar dimuka


Beban sewa 11.000.000
11.000.000
Untuk membuat jurnal pembalik sangatlah mudah, Anda hanya perlu
membaliknya dari jurnal penyesuaian, seperti berikut ini:

Jurnal Pembalik
Keterangan Debit Kredit

Beban sewa
Sewa di bayar di muka 11.000.000
11.000.000
Demikian informasi tentang jurnal umum akuntansi, jurnal penyesuaian, jurnal
khusus, jurnal penutup, dan jurnal pembalik. Jurnal merupakan langkah
pertama untuk melakukan siklus akuntansi. Karenanya sangat penting bagi
Anda memahaminya. Kini, Anda dapat membuat jurnal keuangan seperti
jurnal umum akuntansi dan lainnya dengan mudah menggunakan software
akuntansi Jurnal. Jurnal adalah software akuntansi online yang
memudahkan pembuatan jurnal akuntansi dengan data yang rinci dan
penyajian yang realtime.
Agar Anda lebih jelas, maka berikut akan disajikan ilustrasi soal untuk
membuat contoh jurnal umum.

1. Tanggal 5 Januari 2018, Pak Jaya menginvestasikan uangnya sebesar


Rp500.000.000 pada perusahaannya PT Jaya Abadi.
2. Tanggal 11 Januari 2018, dibayar uang sejumlah Rp20.000.000 untuk sewa
kantor selama satu tahun.
3. Tanggal 15 Januari 2018 membeli peralatan dan perlangkapan kantor
masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan Rp 5.000.000.
4. Tanggal 20 Januari 2018 menerima pendapatan dari penjualan tunai sebesar
Rp10.000.000.
5. Tanggal 25 Januari 2018 membayar gaji pegawai untuk bulan Januari
sebesar Rp20.000.000.

Analisis atau identifikasi transaksi


1. Setoran modal membuat harta perusahaan bertambah dalam bentuk kas
Rp500.000.000 (debit). Modal pak Jaya bertambah Rp500.000.000 pada sisi
kredit.
2. Harta perusahaan berupa kas berkurang Rp20.000.000 (kredit) untuk
membayar sewa. Namun, perusahaan juga memiliki aset berupa sewa
dibayar dimuka sebesar Rp20.000.000 (debit).
3. Aset perusahaan berupa peralatan bertambah Rp10.000.000 dan berupa
perlengkapan sebesar Rp5.000.000. Tetapi aset berupa kas perusahaan
berkurang sebesar Rp15.000.000.
4. Pendapatan dari penjualan membuat pendapatan bertambah pada sisi
kredit sebesar Rp10.000.000. Aset perusahaan berupa kas bertambah
Rp10.000.000 (debit).
5. Beban gaji bertambah Rp25.000.000 (debit). Aset perusahaan berupa kas
berkurang sebesar Rp25.000.000 (kredit).
Contoh Jurnal Umum

PT Jaya Abadi

Jurnal Umum

Per 31 Januari 2018

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit

Kas 500.000.000
Modal awal 500.000.000
5 Jan 2018

Sewa dibayar dimuka


Kas 20.000.000
11 Jan 2018 20.000.000

Peralatan
Perlengkapan
10.000.000
Kas 5.000.000 15.000.000
15 Jan 2018

Kas
Pendapatan 10.000.000
20 Jan 2018 10.000.000

Beban gaji
Kas 25.000.000
25 Jan 2018 25.000.000

TOTAL 570.000.000 570.000.000

Anda mungkin juga menyukai