ANALISIS DIFFERENSIAL
OLEH KELOMPOK 1 :
I WAYAN CHRISTYAN WIDNYANA 01
KADE INDAH PRAMESTI NARESWARI 09
NI MADE INDAH SATYA DEWI 12
KOMANG AGUS WINARTA 14
G. IKA AYU ARIE JUSTINA 15
I GEDE AGUS WISNU PAYANA 31
Keputusan: Perusahaan lebih baik menjual mesin karena lebih menguntungkan sebesar Rp.
40.000,-
Menerima atau Menolak Pesanan Khusus
Pesanan khusus (special order) merupakan alternatif pesanan pembelian yang tidak teratur
diluar kegiatan produksi normal perusahaan. Perbedaannya dengan kasus membuat atau membeli,
dalam kasus ini terdapat pihak luar yang membeli barang dengan sifat pesanan yang khas. Pihak
perusahaan yang mempertimbangkan alternatif berada pada posisi sebagai pemasok bagi pihak
luar. Dalam kasus membuat atau membeli, pihak perusahaan yang membuat pertimbangan berada
pada posisi sebagai calon pembeli. Oleh karena itu faktor yang dipertimbangkan adalah harga beli
dan biaya terhindarkan bila melakukan pembelian.
Sedangkan dalam kasus pesanan khusus yang dipertimbangkan adalah biaya tambahan dan
pendapatan tambahan bila menerima pesanan tersebut, sekalipun untuk sementara diketahui bahwa
harga yang diminta oleh pembeli berada dibawah biaya produksi normal.Ada beberapa
pertimbangan yang perlu dalam hal menerima ataupun menolak suatu pesanan khusus tersebut
yaitu:
1) Pertimbangan pertama yang harus dilakukan untuk menerima pesanan khusus ini
adalah ketersediaan kapasitas yang belum terpakai.
2) Pertimbangan kedua adalah selisih pendapatan tambahan dengan biaya tambahan
sebagai akibat penerimaan khusus. Petimbangan ini menjadi penting karena pesanan
khusus secara finansil hanya akan menguntungkan apabila pendapatan tambahan dari
pemenuhan pesanan khusus tersebut lebih besar dari biaya tambahannya, dalam kisaran
kapasitas yang belum terpakai yang tersedia.
3) Pertimbangan Ketiga adalah tersedianya kekuatan hukum (peraturan perundang-
undangan) tentang anti dumping yang secara hukum mencegah negara lain dari
penjualan produknya dibawah harga rata-rata biaya pabrik penuh (full manufacturing
cost) per unit di Negara yang bersangkutan.
Misalkan PT VAB adalah sebuah produsen yang memproduksi sepeda gunung jenis Cross
country (XC) dengan rincian biaya produksi unit normal adalah sebagai berikut:
Bahan langsung Rp. 140.000
Tenaga kerja langsung 70.000
Overhead pabrik – variabel 10.000
Overhead pabrik – tetap 65.000
Total Rp. 285.000
Dan suatu waktu mitra kerja dari PT VAB memesan 30 unit sepeda dengan kriteria khusus dan
dengan harga sebesar Rp. 270.000, dan mitra kerja tersebut bersedia dikenakan biaya modifikasi
sebesar Rp. 27.000 per unit dan biaya administrasi tetap sebesar Rp. 188.000. Dan untuk menerima
atau menolak pesanan tersebut PT VAB membuat model analisa pesanan khusus tersebut sbb:
1 unit 30 unit
Pendapatan-tambahan Rp. 270.000 Rp. 8.100.000
Biaya tambahan-variabel:
Bahan langsung Rp. 140.000 Rp. 4.200.000
Tenaga kerja langsung 70.000 2.100.000
Overhead pabrik variabel 10.000 300.000
Modifikasi khusus 27.000 810.000
Total biaya variabel Rp. 247.000 Rp. 7.410.000
Sekalipun harga pesanan khusus lebih rendah dari harga pokok normal per unit produk Rp 270.000
pesanan tersebut dapat diterima karena masih menghasilkan tambahan laba sebesar Rp 502.000
Tambahan laba tersebut masih mungkin diperoleh karena dibanding produksi normal, produksi
untuk memenuhi pesanan khusus tidak menyerap semua komponen biaya – terutama biaya
overhead tetap- sehingga biaya produksi yang diperhitungkan sebagai harga pokok poduk menjadi
lebih kecil disbanding harga pokok dalam produksi regular.
Faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah kemungkinan-kemungkinan kelanjutan dari
hubungan bisnis yang bisa jadi bermula dari pesanan khusus ini. Apabila terdapat prospek yang
baik kedepan maka pesanan khusus bisa saja dipertimbangankan untuk diterima sekalipun dalam
hitungan sementara dan dalam jumlah yang masih bisa ditolelir.
2. Jika alternatif Memproses lebih lanjut, maka keuntungan yang diperoleh adalah :
Laba = Pendapatan diferensial - Biaya diferensial
( Rp. 1.000.000 – Rp. 800.000 ) x 100 unit = Rp. 20.000.000
Jadi berdasarkan informasi yang di dapat dari perhitungan diata,maka keputusan untuk
memperoses lebih lanjut adalah keputusan yang kurang tepat, karenakan keuntungan yang
diperoleh lebih kecil daripada menjual kembali.
Daftar Pustaka