Anda di halaman 1dari 42

AKUNTANSI MANAJEMEN

SESI 09:
Informasi Akuntansi Diferensial
(Differential Accounting Information)

sumber :
- Hansen & Mowen
- Garrison, Noreen, dan Brewer
- Mulyadi

1
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
• Merupakan informasi yang dihubungan dengan
pemilihan alternatif
• Merupakan taksiran perbedaaan aktiva,
pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan
tertentu dibanding dengan alternatif tindakan
lain
• Merupakan informasi akuntansi yang relevan

2
Akuntansi DIFERENSIAL menyajikan informasi mengenai taksiran
pendapatan, biaya dan atau aktiva yang berbeda jika suatu tindakan
tertentu dipilih, dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain.
Jadi informasi akuntansi Diferensial berkaitan dengan masa yang
akan datang dan diperlukan untuk masalah pemilihan alternatif
(alternative choice problem).

Pendapatan Diferensial (Differential Revenue)


Merupakan pendapatan yang berbeda dalam suatu kondisi,
dibandingkan dengan kondisi yang lain.
Biaya Diferensial (Differential Cost)
Merupakan biaya yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan
dengan kondisi yang lain. Biaya Diferensial disebut pula dengan
BIAYA RELEVAN (Relevant Cost).

3
BIAYA RELEVAN
Manajemen dalam melaksanakan fungsinya selalu dihadapkan
pada masalah pemilihan alternatif tindakan. Ketepatan memilih
alternatif tindakan besar pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan
perusahaan. Pengambilan keputusan untuk memilih alternatif
tindakan berkaitan dengan masa yang akan datang, oleh karena
itu informasi yang diperlukan merupakan informasi masa yang
akan datang.
Informasi biaya masa yang akan datang yang berbeda di antara
alternatif tindakan merupakan Biaya Relevan.
Jadi biaya Relevan (biaya Diferensial) memiliki ciri:
1. Merupakan biaya masa yang akan datang.
2. Berbeda di antara alternatif tindakan.

4
Perusahaan akan mengambil keputusan tentang bahan baku
yang akan dipilih dalam proses produksi.

Bahan Baku Bahan Baku Bahan Baku


X Y Z

Harga beli/kg 3.000 3.000 3.000


Upah
langsung/kg 9.000 8.000 8.500

5
Pada tabel di atas, harga bahan baku dan upah langsung
merupakan biaya masa yang akan datang. Dalam pemilihan
alternatif upah langsung merupakan biaya Relevan, karena
berbeda untuk setiap jenis bahan baku, sedangkan harga
adalah biaya Tidak Relevan (Irrelevant Cost), karena sama
untuk setiap bahan baku.

6
BIAYA TAMBAHAN (INCREMENTAL COST)

• Biaya Tambahan (incremental cost) adalah


kenaikan atau tambahan biaya yang akan
terjadi karena memilih suatu alternatif lain
• Contoh : PT X merakit sepeda mini dengan
harga pokok per unit Rp. 200.000,-. PT X
mendapat pesanan khusus 100 unit.
Dengan pesanan tersebut PT X harus
menanggung biaya tambahan sebesar
200.000 x 100 =….

7
BIAYA KESEMPATAN (OPPORTUNITY COST)
• Biaya Kesempatan (opportunity cost) yaitu potensi
perolehan keuntungan berupa pendapatan atau
penghematan biaya yang hilang karena memilih suatu
alternatif
• Contoh : PT X memiliki ruko jika ruko itu digunakan
sendiri untuk berdagang maka akan memperoleh laba
Rp 100.000,- per hari. Jika memilih menyewakan
maka PT X akan memperoleh Rp 75.000, - per hari.
Maka PT X akan kehilangan pendapatan sebesar Rp.
25.000 sebagai biaya kesempatan

8
BIAYA TERHINDARKAN (AVOIDABLE COST)
• Biaya Terhindarkan (avoidable cost) yaitu suatu
biaya yang dihilangkan sebagaian atau
seluruhnya sebagai akibat memilih alternatif yang
lain.
• Contoh : PT X membeli mobil bekas maka akan
menanggung biaya perbaikan Rp. 1.000.000 per
tahun. Jika membeli mobil baru maka selama 5
tahun pertama bebas dari biaya perbaikan .
Sehingga Biaya perbaikan mobil menjadi biaya
terhindarkan bagi PT X jika membeli mobil baru

9
BIAYA TAK TERHINDARKAN (UNAVOIDABLE
COST)

• Biaya Tak Terhindarkan (unavoidable cost)


adalah biaya yang tidak dapat dihilangkan
karena memilih alternatif tindakan lain
• Biaya Tak Terhindarkan terdiri dari biaya
tenggelam dan biaya masa yang akan
datang yang tidak berbeda dari alternatif
tindakan yang lain

10
BIAYA TENGGELAM (SUNK COST)
• Biaya Tenggelam (sunk cost) adalah biaya yang telah
terjadi dan tidak dapat diubah oleh suatu keputusan yang
dibuat sekarang atau pada masa yang akan datang
• Contoh : pada tahun 2005 PT ABC membeli gedung
kantor Rp. 50.000 karena kondisi keuangan perusahaan
maka PT ABC menutup sebagian bidang usahanya di
gedung tersebut. Karena sudah terjadi dimasa lalu dan
tidak bisa diubah dengan keputusan sekarang maka
penutupan sebagaian usaha PT ABC tidak akan
mempengaruhi nilai investasi yang berupa harga beli
gedung yang menjadi biaya tenggelam

11
PERBEDAAN BIAYA PENUH DENGAN BIAYA
DIFERENSIAL

Full Costs Differential Costs


Unsur biaya Biaya langsung + Biaya berbeda dalam kondisi yg berbeda.
By tidak Contoh: jika pengambilan keputusan berkaitan dengan
langsung pemanfaatan kapasias produksi maka biaya diferensial
yg sangat penting dalam pengambilan keputusan adalah
perubahan biaya dalam hubungannnya dengan
perubahan volume kegiatan.

Sumber Catatan Dengan merancang sistem akuntansi yang dapat


informasi akuntansi reguler memisahkan biaya menurut perilakunya dan
perusahaan memisahkan biaya menurut hubungan biaya dengan
cost objectives sehingga memudahkan penaksiran
biaya diferensial sesuai dengan masalah yang dihadapi
oleh pengambil keputusan.

Perspektif Masa lalu dan Masa mendatang


masa mendatang
waktu

12
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

• Menerima atau menolak pesanan khusus


• Menambah/meniadakan jenis produk/departemen
1.meniadakan jenis produk/departemen
2.Menambah jenis produk/departemen
• Membuat sendiri/membeli
• Menjual atau memproses lebih hasil produksi

13
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
A. Menerima atau Menolak Pesanan Khusus
Manajemen dalam mengambil keputusan untuk menerima atau
menolak pesanan khusus harus mempertimbangkan pendapatan
dan biaya diferensial (biaya relevan).

Contoh: perusahaan selama ini menjual produk dengan harga Rp


2.000 per unit, biaya tetap Rp 300.000 dan biaya variabel Rp
1.200 per unit. Penjualan rata-rata selama ini 1.000 unit.
Perusahaan mendapatkan pesanan sebanyak 100 unit tetapi
dengan harga Rp 1.400 per unit. Jika diasumsikan perusahaan
masih memiliki kapasitas produksi, apakah pesanan diterima atau
ditolak?

14
Berdasarkan analisis tersebut sebaiknya
perusahaan menerima pesanan tersebut walaupun
harganya lebih rendah dari harga jual perusahaan,
karena ternyata tambahan pendapatan yaitu Rp
140.000 lebih besar dari tambahan biayanya yaitu
Rp 120.000 berarti ada perbedaan margin kontribusi
sebesar Rp 20.000.

15
Biaya produksi yang bersifat tetap dan biaya usaha merupakan biaya yang tidak
berubah dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak atau irrelevant cost.
Hasil penjualan dan biaya produksi variabel jumlahnya berbeda dalam pemilihan
alternatif sehingga sebagai informasi yang relevan. Analisis terhadap informasi yang
relevan sbb:
Tanpa Pesanan Menerima Perbedaan
Khusus Pesanan
Khusus
Hasil penjualan:
1.000 x Rp 2.000 Rp 2.000.000 -
1.000 x Rp 2.000 Rp 2.000.000
100 x Rp 1400 Rp 140.000 Rp 140.000
Biaya variabel
1.000 x Rp 1.200 Rp 1.200.000
1.100 x Rp 1.200 Rp 1.320.000 Rp 120.000
Margin kontribusi Rp 800.000 Rp 820.000 Rp 20.000

16
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
B. Menambah/Meniadakan Jenis Produk/Departemen
1. Meniadakan Jenis Produk/Departemen
Ada beberapa jenis biaya yang harus dipertimbangkan dalam
meniadakan jenis produk/ departemen yaitu:
- Biaya terhindarkan (avoidable cost)
Biaya-biaya yang tidak akan terjadi jika suatu jenis produk/departemen
ditiadakan.
- Biaya tak terhindarkan (unavoidable cost)
Biaya-biaya yang tetap akan terjadi walaupun suatu jenis
produk/departemen ditiadakan.
- Biaya kesempatan (opportunity cost)
Penghematan biaya sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu.
Dalam pengertian biaya relevan, biaya terhindarkan merupakan biaya
relevan karena berbeda pada pemilihan suatu alternatif tindakan.

17
Contoh:
Suatu departemen Store memiliki 3 departemen utama yaitu:
Departemen Makanan, Pakaian, dan Elektronik. Departemen
pakaian selama beberapa tahun terakhir mengalami kerugian,
sehingga manajemen mempertimbangkan untuk menutup
departemen pakaian. Analisislah apakah keputusan menutup
departemen pakaian merupakan keputusan yang tepat.

18
Departemen
Pakaian Makanan Elektronik Jumlah

Penjualan 5.000 4.000 500 9.500


Biaya variabel 4.000 2.800 300 7.100
Margin kontribusi 1.000 1.200 200 2.400
Biaya tetap:
-Terhindarkan 750 500 75 1.325
- Tak Terhindarkan 300 500 100 900
Jumlah 1.050 1.000 175 2.225
Laba (rugi) (50) 200 25 175
data dalam ribuan

Berdasarkan data perhitungan rugi-laba ketiga departemen


membuat pendapatan diferensial dan biaya diferensial untuk
kedua alternatif yang akan dipilih berikut:

19
Alternatif I Alternatif II
Meneruskan Meniadakan Perbedaan
Dep. Pakaian Dep. Pakaian
Penjualan 9.500.000 4.500.000 5.000.000
Biaya:
- Variabel 7.100.000 3.100.000 4.000.000
- Tetap Terhindarkan 1.325.000 575.000 750.000
Jumlah 8.425.000 3.675.000 4.750.000
Laba sebelum biaya tak 1.075.000 825.000 250.000
terhindarkan diperhitungkan

Perhatikan kolom perbedaan pada tabel di atas, pendapatan yang dikorbankan


(opportunity cost) kalau perusahaan meniadakan Dep. Pakaian adalah sebesar
Rp 5.000.000, ternyata lebih besar dari biaya yang dapat dihindarkan yaitu Rp
4.750.000 apabila perusahaan meniadakan Dep. Pakaian. Jadi keputusan yang
sebaiknya diambil adalah tetap meneruskan Dep. Pakaian

20
2. Menambah Jenis Produk/Departemen
Analisis pendapatan dan biaya diferensial juga berguna untuk
pengambilan keputusan meniadakan suatu produk/ departemen dan
menambah jenis produk/departemen baru (mengganti jenis
produk/departemen).

Contoh: menggunakan contoh sebelumnya dengan alternatif


menambah departemen kosmetik dengan informasi taksiran
penjualan Rp 3.000.000, biaya variabel total Rp 2.100.000 dan biaya
tetap terhindarkan Rp 350.000. Alternatifnya meneruskan departemen
pakaian atau meniadakan departemen pakaian untuk diganti dengan
departemen kosmetik.

21
Sebelum dilakukan analisis, kita lakukan perhitungan terhadap biaya
terhindarkan dan tak terhindarkan setelah memasukkan Departemen
Kosmetik, sbb:
Departemen
Jumlah
Kosmetik Makanan Elektronik

Penjualan 3.000 4.000 500 7.500


Biaya variabel 2.100 2.800 300 5.200
Margin kontribusi 900 1.200 200 2.300
Biaya tetap:
-Terhindarkan 350 500 75 925
- tak terhindarkan 300 500 100 900
Jumlah 650 1.000 175 1.825
Laba (rugi) 250 200 25 475
data dalam ribuan

22
Alternatif I Alternatif II
Meneruskan Mengganti dg Perbedaan
Dep. Pakaian Dep. Kosmetik
Penjualan 9.500.000 7.500.000 2.000.000
Biaya:
- Variabel 7.100.000 5.200.000 1.900.000
- Tetap terhindarkan 1.325.000 925.000 400.000
Jumlah 8.425.000 6.125.000 2.300.000
Laba sebelum biaya tak 1.075.000 1.375.000 (300.000)
terhindarkan
diperhitungkan

Ternyata biaya kesempatan (opportunity cost) kalau alternatif II dipilih


adalah Rp 2.300.000 lebih kecil dari biaya yang dapat dihindarkan yaitu
Rp 2.000.000. Jadi keputusan yang sebaiknya diambil adalah mengganti
Dep. Pakaian dengan Dep. Kosmetik.

23
C. Membuat Sendiri atau Membeli
Jika perusahaan dihadapkan pada pilihan, membuat sendiri
bahan pembantu proses produksi jika kapasitas produksi
perusahaan cukup tersedia, atau justru membeli dari luar,
bahan pembantu proses produksi, maka diperlukan analisis
pendapatan dan biaya diferensial.

Contoh:
Suatu perusahaan yang bergerak di bidang perakitan
sebenarnya dapat memproduksi sendiri suatu jenis suku
cadang yang diperlukan. Berikut adalah perhitungan biaya
produksi suku cadang tersebut:

24
MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI
Perusahaan sekarang membuat dan
mempertimbangkan akan membeli dari
pemasok luar (outsourcing)

Membuat
atau
Membeli?

Perusahaan sekarang membeli dari pemasok


luar dan mempertimbangkan akan membuat
sendiri (in-house sourcing)

25
Fasilitas yang digunakan untuk membuat dihentikan pemakaiannya
Biaya diferensial berupa biaya terhindarkan A
Biaya diferensial berupa harga beli dari pemasok luar B

Keputusan
Jika A > B, alternatif membeli dapat dipilih
Jika A < B, alternatif membeli tidak dapat dipilih

Perusahaan sekarang
membuat dan
mempertimbangkan Fasilitas yang digunakan untuk membuat dapat disewakan atau
akan membeli dari dioperasikan untuk kegiatan bisnis yang lain
Biaya diferensial berupa biaya terhindarkan A
pemasok luar Pendapatan diferensial B
(outsourcing) Biaya diferensial berupa harga beli dari pemasok luar C

Keputusan
Jika (A+B) > C, alternatif membeli dapat dipilih
Jika (A+B) < C, alternatif membeli tidak dapat dipilih

26
Tidak diperlukan tambahan fasilitas produksi
Biaya diferensial : harga beli yang dapat dihindari A
Biaya diferensial : biaya untuk membuat B

Keputusan
Jika A > B, alternatif membuat dapat dipilih
Jika A < B, alternatif membuat tidak dapat dipilih

Perusahaan sekarang
membeli dari pemasok
luar dan Diperlukan tambahan fasilitas produksi
mempertimbangkan akan Biaya diferensial : harga beli yang dapat dihindari A
Biaya diferensial : biaya untuk membuat B
membuat sendiri (in- Aktiva diferensial berupa investasi dalam fasilitas C
house sourcing)
Keputusan
Jika selama umur ekonomis fasilitas produksi jumlah nilai tunai (A-B) > C,
alternatif membuat sendiri dapat dipilih

27
Keterangan Biaya Per Unit (Rp)
Biaya bahan baku 30
Biaya tenaga kerja langsung 40
Biaya overhead:
-Variabel 10
-Tetap terdiri dari:
- Gaji pengawas 30
- Penyusutan 20
- Alokasi dari dep. Lain 50

Total Biaya produksi 180

Perusahaan mendapatkan tawaran suku cadang sejenis dari perusahaan lain


dengan harga pemesanan hanya Rp 150 per unit.
Berdasarkan hal tersebut perusahaan dihadapkan pada pilihan membuat sendiri
atau memesan pada perusahaan lain dengan harga per unit yang lebih murah

28
Dalam hal ini pengambilan keputusan harus
mempertimbangkan biaya terhindarkan dan mengabaikan
biaya tidak relevan atau biaya yang tidak terhindarkan,
seperti biaya alokasi dari departemen lain. Biaya
penyusutan merupakan biaya akibat keputusan masa lalu
sehingga termasuk biaya tidak relevan dalam pengambilan
keputusan.

Jadi yang perlu diperhitungkan dalam analisis pengambilan


keputusan adalah hanya biaya yang relevan saja, yaitu
biaya yang berbeda karena dipilihkan suatu alternatif
tindakan.

29
Biaya Diferensiasi per unit
Membuat Membeli
Biaya bahan baku 30 -
Biaya tenaga kerja langsung 40 -
Biaya overhead:
- Variabel 10 -
- Tetap
Gaji pengawas 30 -
Total biaya 110 150
Selisih menguntungkan 40

Ternyata dengan membuat sendiri terdapat selisih menguntungkan


sebesar Rp 40 per unit suku cadang yang diproduksi, sehingga
seyogyanya perusahaan memilih alternatif membuat sendiri suku cadang
yang dibutuhkan.

30
LATIHAN SOAL
Biaya Diferensial dalam alternatif pengambilan keputusan membeli atau
membuat sendiri
1. PT.Yogyakarta berusaha dalam perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya
selama ini diproduksi sendiri dalam pabriknya. Kebutuhan suku cadang tersebut
berjumlah 100.000 buah setahun. Perusahaan tersebut menerima tawaran dari
perusahaan lain untuk membeli suku cadang A tersebut dengan harga Rp. 25 perbuah.
Ditinjau dari biaya, manajemen puncak perusahaan perlu mempertimbangkan
keputusan membeli suku cadang tersebut atau tetap memproduksi sendiri.
Perbuah 100.000 buah
Biaya bahan baku Rp. 5 Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja variabel Rp.10 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 3 300.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp. 4 400.000
Biaya overhead pabrik tetap bersama Rp. 5 500.000
Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000

31
Jawab:
Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )
Biaya-biaya variabel (biaya BB,biaya TK variabel dan Overhead variabel ) Rp.18
Biaya tetap terhindarkan Rp. 4
Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar Rp. 22

Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Harga beli jika membeli dari luar Rp.25
Kerugian jika membeli dari luar Rp. 3

Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang menguntungkan,
karena jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 25 perbuah. Sedangkan
penghematan yang diperoleh ( berupa biaya terhindarkan ) hanya sebesar Rp. 22 perbuah.

32
2. PT. X berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama
ini dibeli dari pemasok luar dengan harga Rp. 35 persatuan. Kebutuhan suku cadang
tersebut berjumlah 100.000 satuan setahun. Manajemen perusahaan tersebut
mempertimbangkan untuk memproduksi sendiri suku cadang tersebut. Taksiran biaya
produksi suku cadang A jika diproduksi sendiri disajikan sbb:

Perbuah 100.000 buah


Biaya bahan baku Rp. 5 Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja variabel Rp.10 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 3 300.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp. 9 900.000
Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000

Sedangkan taksiran biaya produksi jika suku cadang tersebut dibuat sendiri hanya
sebesar Rp. 27 per buah Rp. 2.700.000.

33
Jawab:
Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )
Harga beli jika membeli dari luar Rp. 35 Rp.3.500.000

Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Taksiran biaya produksi suku cadang A Rp. 27 Rp.2.700.000
Keuntungan jika memproduksi sendiri Rp. 12 Rp.1.200.000

Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri
yang menguntungkan, karena jika membeli dari luar pengorbanan yang
dikeluarkan adalah Rp. 35 perbuah atau Rp.3.500.000 pertahun.

34
MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT
SUATU PRODUK
Tidak diperlukan Pendapatan diferensial Rpxx
tambahan fasilitas
produksi Biaya diferensial Rpxx -
A
Menjual atau Keputusan
memproses Jika A positif, pilih alternatif memproses lebih lanjut
lebih lanjut Jika A negatif, jangan pilih alternatif memproses lebih lanjut
Pendapatan diferensial Rpxx
Biaya diferensial Rpxx -
Diperlukan
A
tambahan fasilitas
produksi
Aktiva diferensial B
Keputusan
Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi lebih
besar daripada B, alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya dipilih
Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi lebih kecil
daripada B, alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya tidak dipilih

35
Menjual atau memproses lebih hasil produksi

Ada kalanya perusahaan dihadapkan pada alternatif menjual barang


setengah jadi atau melanjutkan untuk diproses menjadi barang jadi.
Di sini juga diperlukan analisis terhadap biaya relevan.

Contoh:
Perusahaan menghasilkan 10.000 unit produk A. Untuk mengolah
produk A diperlukan biaya produksi Rp 300 per unit. Produk A dapat
dijual dengan harga Rp 500 per unit. Selain itu produk A juga dapat
diproses lebih lanjut menjadi produk B dengan harga jual Rp 750.
Untuk mengolah produk A menjadi produk B diperlukan tambahan
biaya produksi Rp 25 per unit. Setiap 80 unit produk B memerlukan
100 unit produk A.

36
Menjual Diproses lebih
langsung lanjut Perbedaan
Hasil penjualan:
10.000 x Rp 500 5.000.000
8.000 x Rp 750 6.000.000 1.000.000
Biaya produksi:
10.000 x Rp 25 250.000 250.000
Total 5.000.000 5.750.000 750.000

Akan lebih menguntungkan jika produk A diproses lebih lanjut menjadi produk B
karena ada selisih sebesar Rp 750.000.
Biaya produksi produk A sebesar Rp 300 tidak dimasukkan dalam perhitungan
sebab termasuk biaya tidak relevan. Ingat: karakteristik biaya relevan adalah
biaya yang akan datang, sedangkan biaya produksi produk A telah terjadi
sebelum pemilihan alternatif dilakukan.

37
CONTOH MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN
PRODUKSI PRODUK TERTENTU
Suatu toko memiliki 3 departemen : departemen kosmetika , departemen pakaian, departemen bahan kelontong. Laporan laba-rugi
tiap departemen tahun anggaran 20x4 disajikan sbb:
KosmetikaPakaian Brg Kelontong
Hasil Penjualan Rp. 50.000.000 Rp. 25.000.000 Rp.25.000.000
Biaya Variabel Rp. 25.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 12.000.000
Laba Kontribusi Rp. 25.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 13.000.000

Biaya tetap terhindarkan Rp. 10.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 11.000.000


By tetap tidak terhindarkan Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
Jumlah biaya tetap Rp. 13.000.000 Rp. 13.000.000 Rp. 14.000.000

Laba (rugi) bersih Rp. 12.000.000 Rp. 4.000.000 (Rp. 1.000.000)

Manfaat :
Biaya diferensial berupa biaya yang terhindarkan dengan ditutupnya kegiatan usaha Departemen barang kelontong :
Biaya variabel Rp. 12.000.000
Biaya tetap terhindarkan Rp. 11.000.000
Total manfaat (benefit) Rp. 23.000.000
Pengorbanan :
Pendapatan diferensial yang berupa pendapatan
Penjualan yang hilang dengan ditutupnya kegiatan
usaha departemen barang kelontong Rp. 25.000.000
Manfaat lebih kecil dari pengorbanan jika alternatif
menghentikan kegiatan usaha departemen brg kelontong dipilih Rp 2.000.000

38
CONTOH MENERIMA ATAU MENOLAK
PESANAN KHUSUS
PT. Oki memproduksi produk X dalam pabrik yang berkapasitas 200.000 satuan pertahun . Untuk tahun anggaran 20X1
perusahaan merencanakan akan memproduksi dan menjual produk X sebanyak 150.000 satuan dengan harga jual sebesar
Rp.1.250 persatuan. Anggaran biaya untuk tahun tsb sbb:
Persatuan Total
Biaya Variabel:
By. Produksi variabel Rp. 400 Rp. 60.000.000
By.komersial variabel 120 18.000.000
Biaya Tetap:
By.Produksi tetap 300 45.000.000
By. Komersial tetap 150 22.500.000
Rp .970 Rp.145.000.000

Misal perusahaan menerima pesanan khusus ( diluar pesanan yang reguler ) sebanyak 30.000 satuan produk X dari
perusahaan lain. Harga yang diminta oleh pemesan Rp.750 perpesanan.

Pendapatan diferensial : 30.000 satuan x Rp.750 Rp.22.500.000


Biaya diferensial:
By. Produksi Variabel Rp.12.000.000
By. Komersial Variabel Rp. 3.600.000
Rp.15.600.000
Laba Diferensial Rp. 6.900.000
Berdasarkan informasi akuntansi diferensial seperti disajikan diatas maka sebaiknya PT. Oki menerima pesanan khusus
tersebut.

39
CONTOH PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL
ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT SUATU PRODUK
Produk A mempunyai harga jual sebesar Rp. 10.000 persatuan pada kondisinya sekarang. Biaya penuh ( full
costs ) persatuan produk A dihitung seperti disajikan sbb:
Persatuan 10.000 satuan
Biaya bahan baku Rp. 2.000 Rp. 20.000.000
Biaya tenaga kerja langsungRp. 1.000 Rp. 10.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.500 Rp. 15.000.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 1.300 Rp. 13.000.000
Biaya Adm& umum tetap Rp. 500 Rp. 5.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 750 Rp. 7.500.000
Total biaya penuh persatuan produk A Rp. 7.050 Rp. 70.500.000

Produk A mampu menghasilkan laba bersih Rp. 29.500.000 (Rp.100.000.000-Rp.70.500.000) pada volume
penjualan 10.000 satuan.

Misalnya:
Di pasar telah terjadi perkembangan baru meningkatnya permintaan customer terhadap produk A-1 pada harga
jual Rp.18.500 persatuan. Produk A-1 merupakan hasil pengolahan lebih lanjut produk A. Jika dilihat tambahan
pendapatan jika produk A diolah lebih lanjut menjadi produk A-1, perusahaan akan memperoleh pendapatan
diferensial Rp. 8.500 persatuan. Namun dalam pertimbangan pengambilan keputusan ini, informasi pendapatan
diferensial perlu ditandingkan dengan informasi biaya diferensial.

40
(LANJUTAN)
Dalam perhitungan biaya diferensial jika alternatif pengolahan lebih lanjut produk A menjadi
produk A-1 dipilih, perlu dipertimbangkan kondisi berikut ini:
1. Apakah pengolahan lebih lanjut produk A-1 tsb memerlukan investasi pada fasilitas mesin &
ekuipmen? Jika jawabannya tidak, maka pengambilan keputusan ini bersifat jk pendek dan informasi
yang relevan untuk dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika
pendapatan diferensial lebih tinggi dari biaya diferensial maka alternatif untuk mengolah lebih lanjut
suatu produk dapat dipilih. Sebaliknya jika pendapatan diferensial lebih kecil dari biaya diferensial
maka alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk ditolak.
2. Jika pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 memerlukan investasi dalam mesin &
ekuipmen, maka hal ini menyangkut pengambilan keputusan investasi yang bersifat jangka panjang.
Dalam pengambilan keputusan ini informasi yang relevan tidak hanya pendapatan & biaya
diferensial tp menyangkut juga aktiva diferensial.
Contoh :
Misalkan pengolahan lebih lanjut produk A menjadi A-1 tersebut tidak memerlukan investasi dalam
mesin & ekuipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut (biaya diferensial)
sebesar Rp. 5.000 persatuan, maka perhitungan informasi akuntansi diferensial adalah sbb:

Pendapatan diferensial
(Rp. 18.500-Rp.10.000) x 10.000 satuanRp. 85.000.000
Biaya difernsial Rp. 50.000.000
Laba diferensial Rp. 35.000.000

41
TERIMA KASIH

42

Anda mungkin juga menyukai